TESIS
ANALISIS PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Bidang Ilmu Ekonomi
Oleh:
DELIANA NIM : 8136162006
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
DELIANA. Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa PDRB Provinsi Sumatera Utara tertinggal dibandingkan dengan Propinsi lain di Pulau Jawa yang tingkat pertumbuhanya ekonominya relatif rata-rata sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Investasi : PMA, PMDN dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 2001-2013. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif, dilengkapi dengan analisa ekonometrika dengan model regresi berganda berdasarkan fungsi produksi Y = f(K,L). Analisa regresi dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS). Model yang digunakan adalah model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow
(Neoclassical Growth Model), dengan fungsi produksi aggregat. Penelitian ini
menggunakan data sekunder diperoleh dari publikasi hasil survei terkait dengan Statistik Indonesia (BPS) dengan time series 2001-2013, Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan uji statistik program aplikasi E-views 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dua variabel bebas Penananman Modal Asing dan Angkatan kerja memberi dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Penanaman Modal dalam Negeri tidak berhubungan atau berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) di Provinsi Sumatera Utara. Hasil estimasi untuk pertumbuhan ekonomi diperoleh R2 sebesar 0.6974. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 69,74 % variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal dalam negeri dan Tenaga kerja sedangkan sisanya sebesar 39.03% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui PDRB di Provinsi Sumatera Utara maka diperlukan kebijakan mendorong minat berinvestasi di daerah. Pengembangan usaha sebaiknya diarahkan pada kegiatan yang bersifat padat karya agar mampu menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin. Bahwa ide merupakan barang ekonomi yang jauh lebih penting daripada tujuan yang dititikberatkan dalam banyak model ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus dalam dunia yang penuh dengan keterbatasan fisik. Pada akhirnya peran variabel investasi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi daerah guna tercapainya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.
iii ABSTRACT
DELIANA. Analysis of Investment and Labor on the Economic Growth of North
Sumatra Province. Graduate Program, State University of Medan, 2015
This research is motivated by the fact that the GDP of North Sumatra province behind compared to other provinces in Java that the level of the Economic Growth
relatively the same average. This research is intended to analyze the affect of Investment : FDI, domestic investment and Labor on the Economic Growth of North Sumatra Province during the period 2001-2013. Data analysis methods used in this study will use the descriptive method, supplemented by econometric analysis with multiple regression model based on the production function Y = f (K, L). Regression analysis was performed using ordinary least squares method (Ordinary Least Square/OLS). The model used is a model of economic growth Neo Classical Solow (Neoclassical Growth Model), with the aggregate production function. This research used secondary data obtained from the publication of the survey results associated with Statistics Indonesia (BPS) with time series 2001-2013, analysis of data using multiple linear regression with the help of statistical test application program E - views 6.0. The results showed that two independent the variable Foreign Investment, Domestic Investment and labor while the remaining 39.03 % is explained by other variables outside the model. In an effort to boost economic growth by GDP in the province of North Sumatra policy is needed to encourage interest in investing in the area. Development efforts should be directed to activities that are labor intensive to be able to absorb the labor force as much as possible. An idea that economic goods are much more important than the destination that is emphasized in many economic models. The idea of allowing the continuous economic growth in a world full of physical limitations. In the end the role of the variable investment and employment is expected to increase local economic activity in order to achieve economic growth and increase in per capita income of the people.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis
dengan judul “Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara”.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan
baik moril dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Penguji.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Pembimbing II. yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
6. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. dan Bapak Dr. Rahmanta, M.Si selaku
Penguji, yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah banyak
memberikan motivasi dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bahtiar dan Delima Purba yang telah banyak
memberi motivasi dan doa tanpa pamrih untuk masa depan anaknya, dan buat
suamiku M. Guzaly Daulay, maafkan istrimu yang kurang memperhatiakanmu,
dan anak-anakku tercinta Alia Nabilah Daulay dan Zafira Nazla Daulay.
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 kelas B1 Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah menjalin
keakraban bersama, suka duka, dukungan, informasi dan semangat bersama
selama menjalankan perkuliahan.
Penulis juga menyadari bahwa walaupun telah berusaha semaksimal
mungkin dalam penulisan tesis ini namun masih jauh dari sempurna, sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan tesis ini. .
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Tesis
ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.
Medan, Oktober 2015 Penulis,
Deliana
DAFTAR ISI
2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Keynesian ... 29
2.1.4 Model Pertumbuhan Neo Klasik ... 31
2.1.5 Teori Pertumbuhan Baru ... 36
2.2Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi ... 37
2.3Angkatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi ... 51
2.4Modal Manusia dan Pertubuhan Ekonomi ... 53
2.5Penelitian Terdahulu ... 58
2.6Kerangka Berpikir ... 62
2.7Hipotesis ... 63
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 64
3.2. Jenis dan Sumber data ... 64
3.3. Metode Penelitian dan rancangan penelitian ... 65
3.3.1. Model Persamaan ... 66
3.4. Pengujian Hasil Estimasi Model Penelitian... 67
3.4.1. Pengujian Model Penyimpangan Asumsi klasik ... 67
3.4.2. Pengujian Signifikasi Koefesien Regresi ... 73
3.5. Defenisi Operasional Variabel ... 76
BAB IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Deskripsi Objek Penelitian ... 78
4.3Hasil Estimasi dan Uji Model ... 90
4.4Analisis Uji Statistik ... 91
4.5Interprestasi Ekonomi ... 95
.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan ... 995.2Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... . 101
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2001-2013 jiwa ... 5
Tabel 3.1. Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 74
Tabel 4.1. Data Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri di Provinsi Sumatera Utara tahun 2001-2013 ... 82
Tabel 4.2. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013 (Jiwa). ... 84
Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Tahun 2001–2013 (%). ... 86
Tabel 4.5. Matriks korelasi variabel bebas ... 87
Tabel 4.6. Hasil estimasi Uji Heteroskedasitas ... 89
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut
Provinsi ... 5 Gambar 1.2 Grafik Investasi Penanaman modal Asing
tahun 2001-2013 ... 6 Gambar 1.3 Grafik Investasi Penanaman Modal Dalam
Negeri tahun 2001-2013 ... 7 Gambar 2.1 Fungsi Produksi ... 28 Gambar 2.2 Proses Pertumbuhan dan Distribusi
Pendapatan ... 28 Gambar 2.3 Teori Harrod-Domar ... 30 Gambar 2.4 Kemajuan Teknologi dan Model Pertumbuhan
Solow ... 34 Gambar 2.5 Fungsi Produksi ... 36 Gambar 2.6 Fungsi Investasi ... 42 Gambar 2.7 Skema Hubungan antara Pertumbuhan
Ekonomi dan Variabel-Variabel Yang
Mempengaruhinya ... 64 Gambar 3.1 Diagram Durbin-Watson ... 73 Gambar 3.2 Statistik d Durbin-Watson ... 74 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Model
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian ... 105
2. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013 (Jiwa) ... 106
3. Hasil Uji Normalitas pada Model Pertumbuhan Ekonomi ... 107
4. Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 108
5. Matriks korelasi variabel bebas ... 109
6. Hasil estimasi Uji Heteroskedasitas ... 110
7. Hasil Pengujian Durbin Watson ... 111
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan
bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan
umum. Hal ini tidak terlepas dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Untuk mamajukan kesejahteraan umum,
Todaro (2006) mengartikan dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
pembangunan, antara lain dengan meningkatkan pendapatan per kapita
merupakan konsep yang paling sering digunakan sebagai tolak ukur tingkat
kesejateraan penduduk suatu negara.
Keadilan sosial mengandung makna pentingnya prinsip pertumbuhan
ekonomi dan pembagian pendapatan yang adil. Pentingnya pertumbuhan
ekonomi merata diantara seluruh rakyat, dinamis dan meningkat. Prinsip
demokrasi ekonomi dinyatakan bahwa Seluruh kekayaan alam Indonesia seluruh
potensi bangsa diolah bersama-sama menurut kemampuan dan bidang
masing-masing, untuk kemudian dimanfaatkan untuk kebahagiaan yang sebesar-besarnya
bagi seluruh rakyat (Djamin dalam Tambunan 2011). Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi
kelangsungan pembangunan ekonomi (Tambunan, 2011).
meningkatnya pendapatan nasional (GNP) per kapita rill, dalam arti tingkat
perumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan (setelah dideflasi dengan
indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk
(Kuncoro, 2010).
Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan stuktur ekonomi dan
usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk atau
masyarakat. Pengangguran, keterbatasan modal dan rendahnya kualitas sumber
daya manusia adalah beberapa contoh masalah pembangunan yang harus diatasi.
Dengan adanya pembangunan ekonomi diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang maupun jasa
dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Menurut Todaro (2006) pembangunan merupakan suatu proses perbaikan
yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) pada suatu masyarakat
atau suatu sistem sosial secara keseluruhan untuk mencapai sebuah kehidupan
yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output
perkapita dalam jangka panjang yang bersifat dinamis, yaitu bagaimana
perekonomian tersebut berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari
perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya.
Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan
meningkat yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang selalu mengalami
yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional
riil yang dicapai suatu negara/daerah, yaitu Produk Nasional Bruto rill atau
Product Domestic Bruto riil. (Sukirno, 2006).
Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan rujukan bagi
pembangunan daerah atau dapat dikatakan dalam perencanaan pembangunan
daerah, yaitu konsep pembangunan ekonomi yang disusun atau direncanakan
oleh pemerintah pusat dijabarkan dalam rencana pembangunan daerah.
Pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan
nasional. Meningkatnya pendapatan nasional diharapkan akan meningkatkan
kesempatan kerja. Dengan kemajuan pembangunan ekonomi yang telah dicapai
oleh Indonesia, maka diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (Suindyah, 2011).
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan
pengaturan sumberdaya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan
demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
menuju masyarakat madani yang bebas kolusi, korupsi dan nepotisme.
Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai sub sistem negara dimaksudkan
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan masyarakat. Sebagai daerah otonomi, Kabupaten/Kota untuk
bertindak sebagai “motor” sedangkan pemerintah Provinsi sebagai koordinator
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat dan
pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung secara
menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan perekonomian
masyarakat. Pencapaian hasil-hasil pembangunan yang sangat dirasakan
masyarakat merupakan agregat pembangunan dari 35 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Utara yang tidak terlepas dari usaha keras bersama-sama
antara pemerintah dan masyarakat, Namun di sisi lain berbagai kendala
dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber modal
masih dihadapi oleh penentu kebijakan di tingkat Provinsi maupun di
kabupaten/kota.
Keberhasilan Pembangunan dapat ditunjukan salah satunya dari
peningkatan Pertumbuhan Produk domestik regional bruto. Laju pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Sumatera Utara pada periode tahun 2003-2013 mengalami
fluktuasi dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu dengan
rata-rata pertumbuhan 5,87%, sedangkan secara nasional rata-rata-rata-rata pertumbuhan
ekonomi 5,38% (BPS: 2014).
Walaupun laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara tersebut
melebihi pertumbuhan ekonomi nasional, namun bila dibandingkan dengan
beberapa provinsi di Jawa, Provinsi Sumatera Utara masih tertinggal dari wilayah
DKI Jakarta, Jawa Barat, dan juga Jawa Timur (BPS: 2014). Terlihat pada
Sumber: BPS, 2003-2013 (data diolah)
Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Provinsi
Merupakan masalah yang menarik untuk dikaji mengingat sumber daya
alam, prasarana penunjang relatif hampir sama dibanding Provinsi lain. Laju
pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara melambat ketinggalan dengan
DKI Jakarta, juga Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jawa Timur yang pada tahun
2011 mencapai 7,22% dan di tahun 2012 mencapai 7,27%, sementara Provinsi
Sumatera Utara tahun 2011 hanya mencapai 6,63% di tahun 2012 hanya
mencapai 6,22%. Dalam teori ekonomi makro, dari sisi pengeluaran,
pendapatan regional bruto adalah penjumlahan dari berbagai variabel
termasuk di dalamnya adalah investasi. Investasi yang terjadi di daerah terdiri
dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi dari sektor swasta dapat
berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi pemerintah
dilakukan guna menyediakan barang publik. Besarnya investasi pemerintah dapat
dihitung dari selisih antara total anggaran pemerintah dengan belanja rutinnya
(Mankiw, 2007).
4,81 5,74 5,48 6,20 6,90 6,39 5,07 6,42 6,63 6,22 6,01
5,31 5,65 6,01 5,95
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
12. Sum at era Ut ara 31. DKI Jakart a
Gambaran investasi di Provinsi Sumatera Utara selama periode kurun
waktu 2001-2013 terlihat pada gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini.
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal,Tahun 2001-2013 (data diolah)
Gambar 1.2. Grafik Investasi Penanaman modal Asing tahun 2001-2013. Berdasarkan gambar diatas, investasi penanaman modal asing Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2013 sebesar Rp. 682.868 (dalam Ribuan Dolar). Tahun
sebelumnya investasi 217.265 (dalam Ribuan Dolar). Hal ini menunjukkan
bahwa Provinsi Sumatera Utara telah optimal dalam usaha menarik investor
yang dapat memberdayakan potensi ekonomi di wilayahnya. Hanya saja
apakah dari peningkatan tersebut akan meningkatkan perekonomian Provinsi
Sumatera Utara. Keberhasilan penanaman modal asing seperti diuraikan di atas
seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi, khususnya yang
terjadi di Provinsi Sumatera utara. Selain investasi yang diterima dari
penanaman modal asing, Provinsi Sumatera Utara juga memperoleh modal
dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).
-Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal, Tahun 2001-2013 (data diolah)
Gambar 1.3 Grafik Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Tahun 2001- 2013.
Dari gambar 1.3. dapat dilihat bahwa penanaman modal dalam negeri
selama 5 tahun terakhir meningkat pesat, hanya saja pada tahun 2012 merosot
turun hanya Rp. 25 milyar. Hal ini akan mempengaruhi peningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara dan juga dapat menimbulkan
masalah di Provinsi Sumatera utara.
Menurut Tambunan (2011) jumlah angkatan kerja yang terus meningkat
yang tidak sebanding dengan pertumbuhan sektor-sektor pembangunan akan
memperburuk pembangunan ekonomi. Sektor pertanian merupakan sektor yang
paling banyak menyerap tenaga kerja dan di posisi kedua sektor terutama sektor
industri pengolahan.
Indonesia mengalami transformasi dari sektor pertanian ke sektor
industri. Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan angkatan kerja
-terhadap sektor industri, khususnya di Provinsi Sumatera Utara (Sitompul,
2007). Pendapatan yang lebih menjamin dan kehidupan yang lebih modren
menyebabkan permintaan angkatan kerja terhadap sektor industri semakin
meningkat setiap tahun, bahkan telah terjadi fenomena tersendiri melalui arus
urbanisasi yang terus berlangsung (Tambunan, 2011).
Salah satu tujuan nasional adalah perluasan kesempatan kerja yang dapat
dilakukan melalui peningkatan investasi. Tujuan ini penting karena peningkatan
pertumbuhan jumlah penduduk diikuti pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi
pula. Dilain pihak pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu diikuti oleh
pertumbuhan atau perluasan kesempatan kerja.
Menurut Todaro (2006) pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong
timbulnya masalah keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan
menjadi semakin jauh. Selanjutnya dikatakan bahwa masalah kependudukan
yang timbul bukan karena banyaknya jumlah anggota keluarga,
melainkan karena mereka terkonsentrasi pada daerah perkotaan saja sebagai
akibat dari cepatnya laju migrasi dari desa ke kota. Namun demikian jumlah
penduduk yang cukup dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan memiliki
skill akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Dari jumlah
penduduk usia produktif yang besar maka akan mampu meningkatkan jumlah
angkatan kerja yang tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan
produksi output di suatu daerah.
Perkembangan penduduk usia kerja di Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.1. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2001-2001 5.283.268 4.948.539 335.729 3.709.126 8.992.394 2002 5.206.535 4.977.323 229.212 3.817.268 9.023.803 2003 5.283.857 4.928.353 355.504 3.835.219 9.119.076 2004 5.239.910 4.835.793 404.117 2.650.673 7.890.583 2005 5.514.170 4.756.078 758.092 2.482.832 7.997.002 2006 5.803.112 5.166.132 636.980 2.263.896 8.067.008 2007 5.491.696 4.859.647 632.049 2.716.955 8.208.651 2008 5.654.131 5.082.797 571.334 2.724.017 8.378.148 2009 6.094.802 5.540.263 554.539 2.825.171 8.919.973 2010 6.298.070 5.765.643 532.427 2.810.668 9.108.738 2011 6.617.377 6.125.571 491.806 2.902.897 9.520.274 2012 6.314.239 5.912.114 402.125 2.445.082 8.759.321 2013 6.131.664 5.751.682 379.982 2.702.653 8.834.317
Sumber: Survei Ekonomi Nasional (Susenas), BPS, berbagai tahun penerbitan (data diolah)
Tabel 1.1. menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja mulai tahun
2001sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu dari 5. 283.268
orang menjadi 6.131.664 orang 2013. Dari jumlah tersebut, orang yang bekerja
selama kurun waktu 2001-2013 sedikit mengalami peningkatan dari 4.948.539
orang (2001) menjadi 5.751.682 orang (2013) atau meningkat sebesar 0,2 %. Ini
berarti jumlah orang yang siap bekerja (angkatan kerja) dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, sedangkan jumlah orang masih mencari pekerjaan dan
menganggur mengalami penurunan. Data tentang jumlah tenaga kerja yang
bekerja dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan.
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan
lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan
kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan
pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan
kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi, dengan harapan dapat
mengurangi angka kemiskinan.
Dari Tabel 1.1. Terlihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja mendekati
pada jumlah angkatan kerja. Dengan demikian jumlah penduduk yang
menganggur atau mencari pekerjaan lebih sedikit. Menurunnya angka
pengangguran atau mencari pekerjaan di Provinsi Sumatera Utara dari tahun
2001–2013 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera
Utara. Namunbanyaknya angkatan kerja belum tentu mampu meningkatan tarap
hidup masyarakat itu sendiri. Karena penghasilkan yang diperolehnya tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup tenaga kerja tersebut. Banyaknya
masalah-masalah yang terjadi di Indonesia berhubungan dengan kesejahteraan
buruh atau tenaga kerja. Begitu juga yang terjadi di Provinsi Sumatera utara.
Diharapkan adanya investasi di Provinsi Sumatera utara mampu untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mampu menampung angkatan
kerja di Provinsi Sumatera utara dengan menyesuaikan upah yang ada. Untuk
memperoleh upah/gaji yang tinggi, angkatan kerja tersebut harus memiliki ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas dirinya.
Dari paparan di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejauh mana
pengaruh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), realisasi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA),
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Angkatan kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi d i Provinsi Sumatera Utara.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
menganalisis pengaruh realisasi nilai Penanaman Modal Asing (PMA),
realisasi nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan pengaruh
angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara?
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan diatas, Manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat berguna untuk:
1. Bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di jajaran Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menetapkan pengambilan kebijakan
yang berkaitan dengan investasi, dan Angkatan kerja.
2. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan dengan
memberikan bukti adanya temuan bahwa analisis Investasi, dan Angkatan kerja
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara.
3. Sebagai referensi/perbandingan atau sumbangan informasi bagi peneliti
Angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi bagi perencanaan
pembangunan daerah terutama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. KESIMPULAN
Sesuai dengan judul penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
pengaruh investasi, tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Sumatera Utara, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :
1. Dari nilai koefisien determinan pada hasil estimasi maka variabel penanaman
modal asing dan angkatan kerja mampu menjelaskan variabel pertumbuhan
ekonomi dengan model yang digunakan.
2. Variabel yang digunakan menjelaskan variabel penanaman modal asing, dan
angkatan kerja menunjukan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis.
Penanaman modal asing dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Variabel Penanaman modal dalam Negeri berpengaruh negatif terhadap
variabel pertumbuhan ekonomi.
4. Besarnya nilai koefisien variabel–variabel yang menjelaskan variabel
pertumbuhan ekonomi yang terbesar adalah penanaman modal asing diikuti
oleh variabel angkatan kerja.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memiliki beberapa saran
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara
diharapkan meningkatkan angkatan kerja dengan menambah penanaman modal
asing. Dengan melakukan promosi dan menarik investor untuk menanamkan
modalnya di Provinsi Sumatera Utara. Begitu juga tenaga kerja yang ada
Provinsi Sumatera Utara harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing
dalam menghadapi masyarkat ekonomi asia (MEA).
2. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk wilayah Provinsi Sumatera
Utara, berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
oleh sebab itu Sebaiknya pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini
Badan Penanaman Modal Dan Promosi, lebih meningkatkan promosi dan
berperan aktif dalam upaya percepatan pembangunan sistem jaringan
infrastruktur (koordinasi langsung dengan instansi terkait). Mendorong
Kabupaten/Kota dan instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara untuk
menyediakan data detail potensi dan peluang investasi di daerah dan sektor
masing-masing. Mendorong SDM aparatur Kabupaten/Kota untuk
meningkatkan kualitas di bidang penanaman modal.
3. Angkatan kerja sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sumatera. Oleh sebab itu tenaga kerja yang ada wilayah Provinsi Sumatera,
harus dapat meningkatkan SDM yang produktif, harus mampu menciptakan
peluang dan lapangan kerja sendiri. Bahwa ide merupakan barang ekonomi
yang jauh lebih penting daripada tujuan yang dititikberatkan dalam banyak
model ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara
DAFTAR PUSTAKA
Akhirman. 2012. Pengaruh PDB, Jumlah Penduduk, Nilai Ekspor, Investasi Pma,Pmdn),Laju Inflasi Dantenagakerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005-2010. JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012. Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Alkadri. 1999. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal. Pusat Studi Indonesia: Universitas Terbuka
Arsyad. Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi kelima. Yogyakarta: AMP YKPN.
Bank Indonesia. 2013. http://www.bi.go.id diakses 7 Februari 2015
Badan Pusat Statistik. 2014. Sumatera Dalam Angka 2014. Provinsi Sumatera Utara.
BPS-Statistic Indonesia, UNDP, BAPPENAS. 2004. National Human Development Report 2004. The Economics of Democracy: Financing Human Development in Indonesia.
Darma, Rika S & Susi I. 2011. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Econo sains– Volume IX, Nomor 2, Agustus 2011. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
Deddy Rustiono. 2008. Analisis pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran pemerintah terhadap Pertumbuhan ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: MIESP UNDIP.
Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Eiteman, David K., Arthur L. Stonehill, dan Michael H Moffet. 1998. Multinational Bussiness Finance. Ninth Edition. United Stae of America: Wesley Publishing Company, Inc.
Harijono, Gatot Setio dan Utama, I Made Suyana. 2012. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Kesempatan Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana (Unud).
Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomi
Pembangunan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lipsey, G. Richard, Courant N. Paul, Purvis . D Douglas and Steiner O. Peter. 1995. Pengantar Makroekonomi Jilid I, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa: A Jaka Wasana, Kirbrandoko dan Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Matondang, Rosalina A. 2011. Analisis sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Pakpak Barat. Tesis. Medan : Pascasarjana Unimed.
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nizar, dkk. 2013. Pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap Pertumbuhan ekonomi serta hubungannya Terhadap tingkat kemiskinan di indonesia. Jurnal. Volume 1, No. 2, Mei 2013. Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Sitompul, Novita Linda. 2007. Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar (edisi ke tiga). Jakarta: Rajawali Press.
Sukirno, Sadono. 2014. Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar
Kebijakan (edisi ke kedua). Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Samuelson, Paul dan Nordhaus, William.D. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Media Global Edukasi.
Suindyah, Sayekti D. 2011. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur. EKUITAS. Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009. Jombang: Fakultas Ekonomi Universitas Darul ’Ulum.
Tambunan, Tulus T.H. 2011. Perekonomian Indonesia. Kajian teoritis dan analisis empiris. Bogor: Ghalia Indonesia.
Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1, diterjemahkan oleh Haris Munandar. Edisi kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Undang-undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Bali: Universitas.
Widarjono, A. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan
Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas