• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Pamulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Pamulang"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

Sl}:Jo

/

/7ff t

/T

IIDBUNGAN LA YANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI I PAMULA.NG

••••

111

Oleh

NENENG MUTMAINAH

"NJl.f.105011000640

vエGNエオイセュ。@

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

U1N SYARIF BIDAYATIJLLAH

(2)

DENGANPRESTASIBELAJARSISWA

DI SMA NEGERI 1 PAMULANG

Penelitian Pendidkan

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dau Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdJ)

Oleh

1'1'ENENG MlJTMAINAH

NIM 105011000640

NIP: 19690206 199503 2001

JURUSAN PEDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMUKEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAB

(3)

LEMBARPENGESABAN

Skripsi berjudul: "Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Pamulang" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) U1N Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 08 Februari 2010 di badapan dewan penguji Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 08 Februari 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Pauitia (Ketua Jurusan!Prodt) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Abdul Fattah Wibisono, MA NIP: 19580112 198803 I 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan!Prodt) Drs. Sapiuddin Shidiq, MA

NIP: 1%70328 200003 1 001

PengujiI

Drs. Sapiuddin Shidiq, MA NIP: 1%70328 200003 1 001

Pengijill

Drs. Djunaedatul Munawaroh, MA NIP: 19580918 198701 2001

Prof. Dr. NIP:l957

セyZZ@

..

Zセセー@

セ@

セセMセセセ@

(4)

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

: 105011000640

: Pendidikan Agama Islam

: Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling

dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri

I Pamulang

Dosen Pembimbing : Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu Pendidikan Agama

Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan

Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas

Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

(5)

ABSTRAK

Neneng

Mutmainah,

"Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling dengan

Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Pamulang". Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegnruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 08 Februari 2010.

Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan dari orang-orang dewasa (guru) terutama orang-orang yang ahli dibidangnya (konselor) untuk peserta didik (siswa) baik secara perorangan maupun kelompok, agar ia mampn mandiri dan berkembang secara optimal, baik dalam bidang bimbingan karir, bimbingan belajar dan bimbingan pribadi-sosial, melalui berbagai layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan pendukung BK berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Tujuan adanya bimbingan dan konseling (BK) di sekolah adalah agar

siswa yang dibimbing dapat membimbing dirinya sendiri (self guidance): self

understanding (memahami diri sendiri), self acceptance (menerima dirinya), self

direction (mengarahkan dirinya), self actualization (direalisasikan bentuk

pekerjaan), self realization (mengaktualisasikan potensi dirinya).

Oleh sebab itu, Iayanan bimbingan dan konseling ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar dan pembinaan terhadap siswa. Siswa adalah peserta didik di sekolah, ketika melalui proses belajar mengajar mengalami kesulitan dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar yang diperoleh siswa akan dipengaruhi oleh layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru BK.

Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri l Pamulang. Oleh karena itu dalam penelitian/penulisan skripsi ini metode yang dignnakan adalah deskriptif analisis korelasional, yaitu menganalisa atau mencari dan mengnji hubungan antara variabel data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang diteliti. Adapun dalam mengumpulkan data penulis menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi, sedangkan untuk analisis dan. interpretasi data penulis menggunakan metode Product Moment Correlational.

Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus Product A-foment

Corelational diperoleh rxy sebesar 0,895. Prestasi belajar siswa (variabel Y) dipengaruhi oleh layanan bimbingan dan konseling (variabel X), dan basil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Jayanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri l

(6)

A

telah memberikan segala hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis mampu

merampungkan laporan penelitian ini Sbalawat dan salam hanya tercurahkan

kepada junjungan Nahi Muhammad saw, Rasul Allah akhir zaman pembawa

Uswatun Hasanah bagi ummatnya.

AmmaBa'du.

DalaJn proses penggarapan laporan penelitian iui dari awal hingga

khatam.

penulis tentunya banyak berterima kasih kepada banyak pihak yang telah

memberikan suatu support atau dorongan yang amat berlJarga dan bennanfuat,

karena bal iui sebagai satu bentuk "lecutan" bagi diri Penulis untuk terns berlcarya dalam penulisan laporan penelitian iui. Dari sekian banyak pihak tentunya penulis

banyak mengbaturkan terima kasih yang teJah membantu secara Jangsung maupun

tidak langsuug, baik moril maupun materi1 Laporan penelitian iui tanpa bisa

teIWUjud tanpa mereka semua (pihak-pihak yang telah membantu), penulis tidak

perlu menyebutkan satu persatu. Namun dari sekian pihak, penu1is ingiu

mengucapkan rasa bersyukur dan terima kasihnya kepada:

I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilnm

Keguruan, serta segenap Pembantu Dekan, Dosen dan Karyawan Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, penulis mengucapkan terima kasih.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yakni Dr. Abdul Fatah Wibisono,

MA. Serta kepada Bapak Sapiudin Siddiq, M.A, Sekertaris Jurusan PAI

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dan Ibu Irhamnida Wakil

Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), yang selalu sudi

meluangkan waktunya kepada penulis untuk dimintai "keterangan" dalam

hal keakademikan.

3. Dalam penulisan laporan penelitian iui, terlebih sekali penulis berterima

kasih kepada Ibu Dzikri Neni Iska, M.Psi -Dosen Pembimbiug - yang

(7)

corat-saran, masukan dan kritikan yang sangat berharga bagi penulis untuk terns

"jalan" menggarap skripsi.

4. Tidak lnpa jnga penulis ingin betterimakasih kepada Kepala Sekolah

SMAN I Pamnlang, Bapak Drs. H. Sujana, MPd yang telah mengizinkan

penulis untnk mengadakan penelitian di SMA Negeri I Pamnlang dau

selalu memberikan saran agar kami menjadi calon guru yang professional

kelak. Tidak lupa juga penulis berterima kasih kepada

guru-guru

SMAN I Pamulang, yang juga banyak membantu. Semoga keikhlasan dalam

memberikan support baik moril maupun materil mendapat ganjoran dari

Allah SWT, Amin ....

5. Selain "beliau-beliau" di atas tadi, penulis berterima kasih kepada

teman-teman kan"b seperjuangan dan seangjratan 2003 & 2005 dan khusus untnk

"Halimah, lkah, Euis, K'Ratna, Dede Ufie, Sarah, Devi, hnas dan

umumnya buat "anak Pondokan as-Salam" semoga tetap terjalin tali

ukhuwah dan ghirah persaudaraan serla persahabatan di antara kita semua..

6. Penulis haturkan hormat dan terima kasih yang tiada terhingga kepada

kedua orang tua yakni ayahanda (IUI Ade Rukmana, SQ) dan ibunda

tercinta (Ibu Hj. Sumartim) dan jnga kepada Bapak IL Ahmad Nasir

beserta lhu Hj. Wasi'ah Ahmad yang selalu senantiasa memberikan

dorongan, semangat dan didikan serta dukungan moril, materil dan spirituil selama pennlisan skripsi ini. Serta do'anya yang selalu mengalir

dan tak pemah henti-hentinya beliau persembahkan kepada _penulis

sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Semhah sujud penulis

persembahkan untnk beliau. Adik-adikku Hilman, Momoy, Acep Fanzi,

Baehaqi, Alif dan Fazal yang selalu mengln"bur, mendo'akan dan

menyemangatiku. Terima kasih kepada Abdul Manaf: S.Sos yang tidak

putus-putusnya menyemangati penulis hingga mampu melahirkan

kekuatan dan semangat dalam diri penulis selama menyelesaikan skripsi

(8)

telah usai, maka akan tampak kekurangannya." Semoga terselesainya laporan

penelitian ini di pertengahan tahun, ada satu asa dan cita-cita penulis, tentunya

untuk menatap hari esok, tahun depan, semoga lebih baik dari tahun kemarin.

Jakarata, 08 Februari 2010

(9)

DAFTARISI

SURAT PERNYATAAN PENULIS

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBARPENGESAHANPENGUJI

ABSTRAK ... i

KATAPENGANTARPENULIS ... ii

DAFTAR 181 ... v

DAFT AR T ABEL ... セ@ ... v.ii DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... l B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah... . . . ... . .. . . .. .. . . .. . .. . . ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan dan Manfuat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKADAN KERANGKA BERPIKIR A Layanan Bimbingan dan Konseling... 9

I. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling .. 9

2. Hubungan antara Bimbingan dan Konseling ... J 8 3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ... l 9 4. Program Layanan Bimbingan dan Konseling ... 22

B. Prestasi Belajar ... 29

1. Pengertian Belajar ... 29

(10)

F. Pengajuan Hipotesis ... 41

BA.Bill METODOLOGI PENELITIAN A Tujuan Penelitian ... 42

B. Tempatdan WaktuPenelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 43

D. Populasi dan. Sarnpel.. ... 44

E. Variabel Penelitian ... 45

F. TeknikPengumpulanData ... 48

G. Teknik Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data ... 49

BAB IV HASlL PENELITIAN A Gambaran Umum SMA Negeri I Pamulang ... 54

I. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang ... 54

2. Struktur Organisasi ... 55

3. Keadaan Guru, GuruBKdan Siswa ... 58

4. Kegiatan Pembelajaran ... 62

B. Deskripsi Data ... 62

C. Temuan Hasil Penelitian ... 76

D. Analisis Data dan Interpretasi Data ... 78

BAB V PENUTUP A Kesimpulan ... 86

B. Saran-Saran ... 87

(11)
[image:11.521.79.416.73.614.2]

Tabel 1 Tabel2 Tabel3 Tabel 4 Tabel5 Tabel 6 Tabel7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel ll Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel21 Tabel22 Tabel23 Tabel24 Tabel25 Tabel26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel32 Tabel33 Tabel34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel37 Tabel 38 DAFTAR TABEL Hal

: Data Jumlab Kelas, Rombel dan Siswa ... 45

: Kisi-kisi Instrumen Layanan BK ... ... 46

: Kisi-kisi Prestasi Bela jar Siswa .. . . ... ... .. ... ... 49

: Struktur Organisasi ... ... ... .... 56

: KeadaanGunt SMANegeri l Panmlang ... 58

: Keadaan Guru BK ... ... ... ... .... 61

: Keadaan Siswa SMA Negeri I Pamulang ... 61

: Layanan Orientasi Siswa ... ... 63

: Layanan Infonnasi Setiap Minggu di Sekolah ... 63

: Guru BK Memberikan lnfonnasi melalui Ceramab ... 64

: Guru BK Memberikan Informasi melalui Tanya Jawab... 64

: Guru BK Memberikanlnforlllasi melalui DisknsL... 65

: Guru BK Memberikan Jnfonnasi melalui Pemutaran Film... 65

: Layanan Penempatan Kelas... ... ... ... 66

: Layanan Penyaluran Ekstraknrikuler . . . .. .. . . .. 66

: Guru BK Membantn Membnat Jadwal Belajar Rntin di Rumah.. 66

: Guru BK Memberikan Bimbingan Cara Belajar yang Baik... 67

: Guru BK memberikao tentang cara mengerjakan tngas... .. 67

: Guru BK memberikan semangat kepada siswa dalam belajar ... 68

: Guru BK Menyelenggarakan Bimbingan Belajar ... 68

: Siswa Mudah Memahami Pelajaran Setelab Mendapat Bimbingan Belajar ... 69

: Guru BK Memberikan Layanan Perorangan . . . ... ... 69

: Guru BK Membantu Masalah Secara Perorangan di Rnang BK . . . 70

: Guru BK Menyelenggarakan Bimbingan Secara Kelompok . . . 70

: Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Secara Kelompok ... 71

: Guru Bk Membant Siswa Mernbuat Kelompok Belajar di Kelas ... 71

: Gum BK Mengatur Penempatan Kelompok Belajar di Kelas.... ... 71

: Gum BK Membantu Mengernbangkan Belajar Kelornpok .. . . 72

: Setiap Minggu Mengadakan Konseling Kelompok . . . 72

: Siswa Berkonsultasi Kepada Guru BK ... ... .. .... 73

: Siswa Menemui Kesulitan Dalam Belajar Maka Berkonsultasi Dengan Guru BK ... 73

: Guru BK Mernbantu Ketika AdaMasalab dengan Teman Anda ... 74

: Guru BK Memberikan Arahan Bakat dan Minat Siswa ... 74

: Guru BK Kerjasama dengan Orang Tua Siswa ... 74

: Pihak Sekolah Mengadakan Konferensi Kasus ... 75

: Guru BK Pemah Berkunjung ke Rumab Orang Tua Anda ... 75

: Ada Proses Alih Tangan Kasus dalam Menangani Masalah Anda ... 76

(12)

Lampiran4 Lampiran5 Lampiran6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran9 Lampiran IO Lampiran 11 Lampiranl2

: Skor

Layanan

BK dan

Daftar

Prestasi Belajar : Tabel Nilai Koefisiensi 'Y' Prodct Moment : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah : Blanko IsianObservasi

: Surat Keterangan Observasi dan Wawancara dari Fakultas : Surat Bimbingan Skripsi

: Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi

(13)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

I. Ayahanda (KH, Ade Rnkmana, SQ) dan lbunda (Hj. Sumartim), orang tna yang begitu gigih mengalirkan semangat dan kedamaian. Pendidik sejati yang penulis sangat

ta'

dzimi

2. Abdul Manat: S.Sos, calon pendamping hidup yang selalu berbagi cinta, rindu, kasih sayang dengan penulis yang kelak akan menjadi pnmama bagi keluarga dan putra putri penulis.

(14)

A. Latar Belakang Masalllh

Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari

perkembangan di negara asalnya Amerika Serikat Bermula dari banyaknya para·

pakar pendidikan yang telah menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu dan

kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling

yang baru. Hal ini terjadi sekitar tahun 60-an. 1 Keberadaan bimbingan dan

konseling di sekolah di Indonesia sebenamya telah dirintis sejak tahun 1960 dan

baru mulai 1975 secara resmi memasuki sekolah-sekolah dengan dicantumkannya

bimbingan dan konseling pada kurikulum 1975 yang berlakn di sekolah -sekolah

di seluruh Indonesia, pada jenjang SD, SLTP dan SLTA. Kemudian kurikulum

tersebut disempumakan Iagi pada kurikulum 1984, Keberadaan bimbingan dan

konseling di sekolah juga dipertegas oleh Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun

1990 (tentang pendidikan dasar) dan No. 29 tahun 1990 (tentang pendidikan

(15)

2

Dengan dicantnmkan bimbingan dan konseling pada kurikulmn sekoJah

serta didukung oleh peraturan penmdangan pemerintah, maka memberi legalitas

yang cukup mantap tentang keberadaan bimbingan dan konseling di sekoJah boleh

di!rntakan pekerjaan bimbingan dan konseling tidak dapat diganggu lagi

keberadaannya.2

Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 bimbingan dan konseling sudah

diperlihatkan suatu kemajuan yang besar mengenai perkembangan bimbingan dan

konseling. I Djumhur dan Moh. Surya mengatakan "Bimbingan dalam hal ini

teJah menjadi suatu pelayanan yang sangat penting dirasakan keperluannya di

sekoJah-sekolah di Indonesia, mulai tahun 1962 sekolah telah mengambil langkah

yang diperlukan untuk memasukkan program bimbingan penyuluhan (BP) sebagai

salah satu bidang penting dalam program sekolah".3

Maka jelaslah kiranya bahwa semakin majunya dunia pendidikan dewasa

lll1 sangat menguntungkan bagi perkembangan bimbingan dan konseling, di

samping itu pendidikan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan

perubahan yang positif, tingkah laku dan sikap dalam diri siswa yang berkembang

dalam kedewasaannya. Sedangkan bimbingan dan konseling merupakan bantuan

pada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam

hidupnya. Dengan demikian bimbingan menjadi pelayanan khusns dalam

keseluruhan kegiatan sekolah, sehingga harus ditangani oleh ahli dalam

bidangnya.4

Pelayanan Bimbingan dan Kouseling merupakan bagian integral dari suatu

program institusional yang disajikan di lembaga pendidikan. Melalui layanan

bimbingan dan konseling ini diharapkan siswa mampu bertindak dan bertingkah

laku sesuai dengan tuntutan lingkungannya, baik keluarga, sekoJah maupun

2

Prayitno, Ennan Amii, Dasar-<lasar Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipla, 2004), 29-31

3

(16)

masyarakat. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bantuan

khusus yang diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan

kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang

dihadapinya dalam rangka perkembangannya yang optimal, sehingga mereka

dapat memahami diri, mengarahkan diri dan bertindak serta bersikap sesuai

dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Hal

tersebut menekankan bahwa layanan-layanan bimbingan dan konseling hendaknya

berfokus/berorientasi pada perkembangan individu.

Hal ini selaras dengan konsep kunlrulum sekolah menengah umum tahun

1994, tentang petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling, seperti dikutip oleh

W.S. Winkel bahwa "bimbingan merupakan bantuan khusus yang diberikau

kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pnoadi, mengenal lingkungan dan

merencanakan masa depan".5 Pendapat W.S. Winkel ini pun didukung oleh

Miller (1961) dalam Surya (1988), yang menyatakan bahwa: "Bimbingan

merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai

pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan

penyesnaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini tennasuk

madrasah), keluarga dan masyarakat6

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan kegiatan yang

sistematis, terarah dan berkelanjutan. Sehingga pelaksanaan bimbingan dan

konseling hams selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum

dan peserta didik. Sehingga diharapkan nantinya dapat membantu siswa

menemukan dan mengembangkan pribadinya, mengenal dan berlmbungan dengan

lingkungan sosialnya serta menumbuhkembangkan sikap dan kebiasaan belajar

yangbaik.

5 W.S. Winkel, Bimbingan don Konseling di Jnstitusi Pendidikan. (Yogyakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, I 997), Cet. Ke-I, h. 78

6

(17)

4

Selanjutnya adanya kerja sama antara kepala sekolah, gum-guru clan

tenaga bimbingan dan konseling (guru BK) diharapkan akan mendapatkan

infonnasi tentang siswa selama belajar mengajar berlangsung karena belajar

merupakan proses kegiatan untuk mengnbah tingkah laku.

Salah satu elemen penting yang ada dilingkup sistem pendidikan sekolah

adalah keberadaan layanan bimbingan clan konseling. Bimbingan konseling adalab

pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan ataupun kelompok

agar mandiri clan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pnl>adi, sosial,

belajar clan karir, melalui berbagai jenis pelayanan clan kegiatan penduknng

berdasarkan nonna-nonna yang berlaku..

Tugas konselor mencakup beberapa layanan antara lain layanan orientasi

(pengenalan lingkungan sekolah yang baru), layanan infonnasi (berbagai

infonnasi untuk menambah wawasan dalam merencanakan masa depan), layanan

penempatan (membantu siswa menyalurlcan bakat, minat atau kelanjutan stndi

yang dipilih melalui basil belajar serta basil psikotes sebagai bahan

pertimbangan), layanan pembelajaran (membantu siswa mengembangkan diri

keterkaitan dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajaryang cocok dengan

kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, layanan

konseling individu/kelompok (membantu mengatasi masalah baik yang disadari

maupun tidak disadari oleh siswa secara individu atau kelompok) serta layanan

bimbingan kelompok.

Kegiatan ini harus mampu memberikan hal-hal positif kepada peserta

didik, membantu meringankan beban, menemukan alternatif pemecahan masalah,

mendorong semangat dan memberikan pengnatan serta ketenangan kepada peserta

didik secara tepat. Maka pelayanan bimbingannya menyentuh ranah afektif yaitu

membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab,

hubungan interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serla pengembangan

(18)

Dalam menjalankan profesinya sebagai konselor, tentunya seorang guru

pembimbing akan menghadapi berbagai macam permasalahan yang hams diatasi,

terutama yang berkaitan dengan masalah siswa. Bilamana tenaga-tenaga

bimbingan di sekolah ditanyai mengenai segala masalah aktual yang kerap kali

dihadapi oleh para siswa, maka biasanya jawaban pertama yang langsnng

dikemukakan adalah masalah belajar.

Sebagaimana diketahui bahwa belajar merupakan aktifitas utama para

siswa di sekolah. Akan tetapi, pada pelaksanannya para siswa tersebnt sering kali

mengalami permasalahan diantaranya keterbatasan ekonomi kelnarga, terjadinya

gejolak batin, motivasi belajar kurang sesnai, taraf prestasi belajar

mengecewakan, cara belajar yang tidak jelas, kesnkaran mengatur "\vaktu serta

bahan pelajaran yang sukar sehingga mengganggu konsentrasi belajarnya.

Beragam permasalahan yang dialami anak-anak atau para siswa dalam

menjalankan perannya seiaku pelajar di sekolah. Mereka diharapkan dapat

memahami pelajaran yang diterimanya serta berprestasi dan mampn bersaing

secara sehat untuk berlomba meraih prestasi yang gemilang. Namun kenyataan tak

seindah keinginan. Masih banyak siswa yang mengalami beragarn hambatan dan

kesulitan, sehingga berakibat pada pencapaian prestasi yang tidak sesuai dengan

harapan.

Menurut Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan

bahwa kesulitan belajar siswa di sini harus diartikan sebagai kesukaran siswa

dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. 7

Jadi, kesulitan yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti

pelajaran yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru. Oleh sebab itu,

kesulitan belajar siswa tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut, tetapi harus segera

diatasi oleh guru bersama konselor berdasarkan gejala yang tampak pada diri

(19)

6

Jika kesulitan belajar yang dialami siswa tidak segera diatasi maka akan

mengakibatkan terjadinya penurunan prestasi dalam belajar, dan ini akan

mengbambat proses perkembangan pada diri siswa.

Prestasi yang rendah dan tidak sesuai dengan harapan, bukan

bernrti

anak memiliki kemampuan yang rendah atau taraf inteligensi yang rendah. Karena tidak semua anak yang tidak berprestasi merupakan anak yang berinteligensi

rendah. Adakalanya prestasi yang rendah tersebut disebabkan karena anak

memiliki kesulitan dalam proses belajarnya atau biasa dikatakan dengan learning

disabilities (LD).

Oleh karena itu, apabila implementasi pelayanan konseling berjalan secara

benar di sekolah, maka harapan terhadap peningkatan basil atau prestasi belajar

siswa tentu dapat terwujud. Pengoptimalan kinerja konselor sekolah diharapkan

dapat mengembalikan peran konselor dari hanya sekedar sebagai polisi sekolah

yang menangani siswa bermasalah kepada fitrahnya yakni mendampingi dan

membimbing siswa untuk meraih impian suksesnya. Tentu saja ini semua harus

didukuug berbagai komponen yang ada di sekolah agar tercipta pelayanan

bimbingan dan konseling yang kondusif.

Berdasarkan latar belakang itulah maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian di SMAN I Pamulang sebagai bahan penyelesaian skripsi. Oleh karena

itu, judul skripsi yang penulis ambil adalah "Hubungan Layanan Bimbingan

dau Konseling dengan Prestasi Bela jar Siswa di SMAN I Pamulang".

B. ldentilikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat di

identi:fikasi beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:

I. Langkah-langkah Guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di

SMAN I Pamulang.

2. Layanan BK yang diberikan Guru BK dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di SMA Negeri 1 Pamulang.

(20)

C. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, ada beberapa

terminologi yang perlu dijelaskan terlebih dahulu sebelum menguraikan penelitian

ini lebih lanjut. Penjelasan tentang term-term ini dimaksudkan untuk membatasi

masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

1. Layanan Bimbingan dan Konseling, merupakan proses pemberian bantuan

kepada seseorang atau sekelompok orang secara terns menerus dan

sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu

menjadi pribadi yang mandiri. Melalui berbagai jenis layanan BK serta

kegiatan pendukung lainnya diantaranya adalah layanan orientasi, layanan

Informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan

belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,

layanan Konseling Kelompok, konsultasi dan mediasi. Serta kegiatan

pendukung yaitu aplikasi instrument, konferensi kasus, himpunan data,

kunjungan rumah dan terakhir alih tangan kasus.dari berbagai jebis

layanan bi111bingan dan konseling di alas dalam penelitian ini penulis

membatasi hanya pada layanan bimbingan belajar dan layanan bimbingan

kelompok saja.

2. Prestasi belajar, merupakan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan

belajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

dengan basil tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang tercantum

dalam kurikulum, yang disampaikan dalam laporan pendidikan berupa

raport.

D. Perumusan Masalah

Untuk menjadikan masalah agar lebih terarah dan mencapai sasaran yang akan

diharapkan, maka diperlukan perumusan masalah yang akan diteliti_ Dengan

memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: Apakah ada korelasi antara layanan bimbingan dan

(21)

8

E. Tujuan dan Maufaat Penelitian

1. Tujuau Peuelitian

a. Untuk mengetahui apakah ada bubungan antara layanan bimbingan

dan konseling dengan prestasi belajar siswa.

b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam bentuk nilai rata-rata

raport kelas

XI

pada semester genap tahun pelajaran

2008n009.

2. Maufaat Penelitian

a. Memberikan sumbangan

pemikiran

dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan bal-bal yang mempengarubi

keberhasilan belajar anak.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam

rangka penyempumaan konsep maupun implementasi praktik

pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas

sumberdaya manusia.

c. Siswa: sebagai masukan untuk meningkatkan kegiatan belajarnya di

sekolab maupun di rumah bertujuan meningkatkan prestasi belajar

siswa.

d. Gum: sebagai bahan acuan dan motivasi dalam usaha meningkatkan

prestasi belajar siswa melalui Iayanan bimbingan dan konseling kepada

anak didiknya.

e. Kepala Sekolah: sebagai bahan masukan untuk memberikan perbatian

dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru BK

(22)

1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian Bimbingan

Secara etimologi, kata bimbinJl'lll merupkan terjemaban dari kata

guidance yang berasai dari kata kerja to guide yang mempunyai beberapa arti

yaitu menunjukkan, mengarahkan, mengatur, memberikan petunjuk (Winkel:

1991).'

Sedangkan Surya (1988) yang mengutip dari Crow & Crow (1960),

bimbingan adalah bantuan yang diberikan laki-laki atau wanita yang secara

pn"badi qualified dan cukup terlatih dalam menanJl'llli masalah-masalah hidup dari

segala usia untuk mengatur kehidupannya sendiri, mengembangkan cara pandang

hidupnya, membuat keputusannya sendiri dan mengatasi masalalmya sendiri.2

DR. Raclunan Natawidjaja (1988: 7) menyatakan:

"BimbinJl'lll adalah suatu proses pemberian, bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarabkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai denJl'lll tuntutan dan keadaan lingkunJl'lll sekolah, keluarga, dan masyarakat , serta kehidupan umumnya. DenJl'lll demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang

berar1i

bagi kehidupan masyarakat umumnya. BimbinJl'lll
(23)

IO

membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk social"

.3

DR Moh Surya ( 1986: 6) mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut:

" ... bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan".

DR Rachman Natawidjaja {1988: 8) menyatakan:

"Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial".

Senada dengan pendapat diatas, prayitno dalam buk'llilya Dasar-dasar

Bimbingan dan Konseling mengemukakan bahwa:

"Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik: anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku".4

Dalam bukunya M. Arifin dikatakan bahwa bimbingan secara harfiyah

"Bimbingan" adalah "menunjukan, memberi jalan atau menuntun" orang lain

kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, dan masa mendatang.

lstilah "Bimbingan" merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris GUIDA.VCE

yang berasal dari kata kerja "to guide" yang berarti "menunjukan".'

3

Hallen A, Bimbi11ga11 da11 Ko11seli11g, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. Ke. l . h. 5 4

Prayitno dan erruan Amti, Dasar-dasar Bimbingan dim Ko11seli11g, (Jakarta: P.T.

(24)

Dalam bukunya Tohirin yang bejudul Bimbingan dan Konseling di

Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi), makna bimbingan ini biasa diketahui

melalui alcronim kata bimbingan sebagai berikut:

B (bantuan) I (individu)

M (mandiri) atau kemandirian B (bahan)

T ( interaksi) N {nasihat)

G

(gagasan) A (asuhan) N (norma)

"BTMBTNGAN bisa berarti: bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku. "6

Dari beberapa definisi yang dikutip di atas kiranya dapat diambii beberapa

prinsip sebagai berikut:

Pertama, bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan,

sehingga bantuan itu dtberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan

terarah kepada tujuan tertentu. Kedua, bimbingan merupakan proses membantu

individu. Ketiga, bahwa bantuan diberikan kepada setiap indil0idu yang

memerlukam1ya di dalam proses perkembangamiya.

Jadi disini penulis dapat menyimpulkan dari beberapa definisi di atas

bahwa "Bimbingan" adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu

dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan

bijaksana dengan lingkungan. Dari pengertian yang dikemukakan di atas pada

prinsipnya mengandung berbagai unsur pokok sebagai berikut:

1. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Setiap

(25)

13

b. Pengertian Konseling

Di atas telah dikemukakan makna bimbingan,. berilrut akan dijelaskan

tentang pengertiarr konseling. Konseling merupakan bagian integral yang tidak

dapat dipisabkan · dari bimbingan, karena konseling merupakan salah satu teknik

dari · bimbfugan. Dapat

dikatakan

bahwa konseling lllerupakan inti dalam

pelayanan bimbingan. Oleh sebab itu belum lengkap bila dalam kegiatan

bimbingan belum

dilakukan

kcmseling.

D3Iam

kamus bahasa inggris Counseling (konseling dalam bahasa Indonesia}dikaitkan.dengan kata Counsel, yang diartikan sehagai berilrut: nasihat

(to obtain councel); anjuran (to giVe councel), pembicaraan (to take councel).

Dengan demikian, konseling akan diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian

anjuran, danpembicaraan dengan bertukarpikiran. 7

Kata ki:lnseling (Counseling) berasal dari bahasa Latfu yaifil Co11Silium,

yang artinya "bersama" atau "bicara bersama". "Berbicara bersama-sama" dalam

hal ini

adalah

pembicaraan konseior (Counselor) dengan seoranefbeberapa klien

(Counselee).8

Konseling/penyulllhan (Counseling), bermakna menyuluh, menerangi,

melaknkan konsultasi.atan meberikan terapi, cenderung dilaknkan secaraface to

face antarakonselor/penyuluh dengan konselee/klien.9

Dalam arti yang Iuas counselmg adalah ikhtiar pengaruh psikologis yang

i;lapat diadakan tedladap sesama manusia. Sedangkan. dalam arti sesungguhnya

Counseling

adlilah

ᄋセ@ suatn hubungan yang sengaja diadakan dengan

mann5ia

fain, dengan maksud. agar dengan pelbagai cara psikologis,

kita

dapat mempenganlhi

beber.ipa

f.icet

ォ・ーイゥ「。、ゥ。ョョケセ@

se<lemikian

rupa sehingga d3pat

diperoleh sesuatntlffecttertenfiL'°

Sclltin

itu.

Bimo dim Walgito seperti dikutip Soetjipto dan Rallis Kosasi,

menyatakan bahwa ki:lnseling adalah bantuan yang ..

diberikan

kepada individu

7

Toliifin. BintlJingantlan Kans"1D!g tli:&ko/ahtlan Mailrasoh (Berbosis Jntegrasi). IL 21 ' L<i!ipon;, PsikoltJgi l;:onveling.. (Mal31Jg: TIMM P= 2005). CeL Ke-6. h. 4

9 .ym.

NeriilSka, Bmibing<mtlan Kanse1ing Penganlor Pengem!Jangon IJiri &

(26)

dalam memecahkan masalab kebidupannya dengan wawancara, atau cara-cara

yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya 11

Sebagaimana makna bimbingan, makna konselingjuga bisa dimalmai dari

akronim kata konseling sebagai berikut:

K (kontak) 0 (orang) N (menangani) S (masalab)

E (expert atau abh)

L (laras) I (integrasi) N (norma)

G (guna)

"KONSELING bisa berarti: kontak atau hubungan timbal balik antara dua

orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang

didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan inlegrasi,

berdasarkan nonna-nonna yang berguna bagi klien.m2

Dari definisi di atas, maka bimbingan dan konseiing adalah merupakan

layanan bantuan dari orang-orang dewasa (guru) terutama orang yang abli

dibidangnya (konselor) untuk peserta didik, baik secara individu maupun kelompok agar ia mampu mandiri dan berkembang secara optimal baik daiam

bidang bimbingan pnlladi-sosial, bimbingan belajar melalui berbagai JeDIS

layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan nonna-nonna yang berlaktL

Dapat kita simpulkan dari malma bimbingan dan konseling di atas.

Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia

memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalab proses pemberian bantuan

yang dilakukan oleh seorang abli kepada individu dengan menggunakan berbagai

prosedur, cara dan baban agar idividu tersebut mampu mandiri dalam

memecabakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling

merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara

" Soetjipto dan Rallis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cip1a, 2007).

(27)

15

konseling oleh seorang ahli kepada yang bennuara pada teratasinya masalah yang

dihadapi klien.

c.

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, pedu merujuk

pada tujuan yang hendak dicapaL Menurut I. Djumhur dan Moh. Surya tujuau ini

dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu tujuan bagi siswa, sekolah, guru dan orang

tuasiswa.

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling bagi siswa ialah: 1) Membantu mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan

kecakapan, minat, pribadi, basil belajar dan kesempatan yang ada. 2) Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuhan orang

lain.

3) Membantu mengembangkan motif-motif intrinsik dalam. belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang signifikan serta mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.

4) Memberi.kan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.

5) Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri (se(f acceptance).

6) Membantu memahami tingkah laku manusia.

1) Membantu memperoleh "kepuasan pribadi" dan penyesuaian diri secara maksimum ted1adap masyarakat

8) Membantu agar dapat hidup dalam kehidupan yang seimbang di berbagai aspek fisik, mental dan sosial.

Tujuan bimbingan bagi sekolah ialah:

I) Menyusun dan menyesuaikan data tentang semua murid 2) Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat

3) Mengadakan penelitian tentang murid dan Jatar belakangnya.

4) Menyelenggarakan program testing, baik untuk keperluan seleksi maupun penempatan (placement).

5) Membantu menyelenggarakan penataran bagi guru dan personal lainnya, yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.

(28)

Tl!Juanpelayananbimbingan ィ。ァゥNセᄋゥ。ャ。ィZ@

1} Membantu lre$e1unlimn program pendidtbn untuk menemllkan

· kebJifuhllri·kebfitidran selllruh siswa,

2)

Metnballln

dalaJn: mefupert>reh · peinal1aman tentang

perbedaan

imlividu serta dalam mencapai penyesuaian antara keunikan individu denganpendidikan.

3) Mendorong penggunaan prosedur dart teknik bimbingan oleh

guru-.gmu·dan sehtthstaf.

4) Membantu dahun mengenal pentingnya ketedibatan diri dalam keselu:rnhanprogram pendidilran

5) Membantu difarn menyesuaibn keunikan individu dengan tutitutan lllllum.selnTuh.dan•masyarakat.

6) Memballtu guru dalammembina hribungan dengan para siswa.

T:rijuanpelayananbimbingan;bagiorang.tuasiswaialab: l) Membanln orangtua dahun mengha&pi masalah-masalah hubungan

antar manusfa dalam keluarga,, terutama yang berliubungan dengan siswa.

2} Membantu·dalammemperolehpengertiatt•tentangmasaTuh.siswa•serta hantnan;bantuan·yang dapatdilierikan;

3) Membantu dafam membiua hubungan yang lebih baiK. antara keluarg;i dan sekofah, temtama dalam masalah"masafah

yllng

bei:kenaan dengan.hantuan. terhadap.siswa.

4) Membantu memberikan pengertian terhadap program· pendidikan padaumumnyac"

Senada dengan pendapat dfutas エオェセ@ · Ironseliug adalah mendapatkan

kondiSi4mndisi

YllnJl

memudahkan perubahan secara sadar (kondiSi-kondisi dimaksudberupa

hak-hak

individual llll.tuk melllbua:t ーゥャセ@ untukmaridfri.1

d. Fungsi Bimbingan dan Kousding di Sekolah

Bimbingan dau konseliug menempati bidang pelayanan siswa dalam

keseltmJhan. proses kegiatan pendidikan; Dalam hubungan ini> bimbingan dan

konseling berfungsi sebagai pemberi Iayanan pada siswa agar berlcembang

meajadi pnl>adi yang. mandirL Dan dalam pelaksana.'1Tlllya bimbingan dan

konseling .ini memiliki berbagai fungsi,

(29)

17

Program layanan bimbingan dan konseling mempunyai ·empat fungg

utama, yakni: (I} Pemahaman Jndivklu, (2). Pencegahan don. Pengembang(m,

(3) .. PenyesuaianDiri,(4): Pemecahan Masalak.

Pelayanan Uimhinmm·dan.Konselfug khususnya di sekolah·dan madrasah

memiliki beberapafungsi merujukpadabuknkarangan Tohirin (:Z007Jyaitu:

a Fungg pイ・カ・ョエゥw・QQセエゥ。オL@ yaitu fungg pem:egahan

ini

dnnaksudkan untUk mencegah timbuln.ya masalah pada diri siswa

sehingga mereka

terhindar

dari berbagai masalah yang dapat

mengllambat perkembang:an peserta didik (Jdien), Fung,si yang

· ·betb:it:m deng;m upaya konselor untuk

seiJanliasa

mengant:is.ipasi

berbagai masalah

yang

mungkin terjadi dan bernpaya unlnk mencegalmya, supaya tiilakdialallli oleh konseli.

b. Fnllgsi Pemahaman, yaitu fimgsi B'imbing;m dan Ko11$Iing menibantu konseli agnr memiliki pemafuunan terbadap dirinya atas pOtensinya dan. terltadap iingkungannyasehingga peserta didiklklien

mampn mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan

IIlllillJm

menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya secara dinamis dan

konstJuktif.

c. Fu:llgg p・ョァ・ョヲ。ウ。Gセ@ yaitu peserta didiklsiSWllllillen yang tidak

mampumemecahkan masalalniya dan datang bcfkonsultasi ke kortselor

atau ibarat orang yang sakit "keprua" telah

beli

obat di wamng dan tidak. kunjung sembuh, maka seseorang itu datang ke dokter dan

menceritakan

keadaannya tersebut ke dokter, maka sang dokter hams

dapat membantu mengangkat pertyakit sehingga dapat sembuh.

Keadaan masalahyang dialami ofeh peserta didikatan siswa atau klien

tersebut adruah suatu keadaan yaogfidak ュセ@ maka konsefor

hams Il1ampu mengentaskan masaJahnya tersebut sebingga klien

mampumemahami dirinya.

(30)

e. Flingsi Penyatura11. yaitu :fungsi Bimbingan dan Konseling dalam

rnembantu konSeli

JJiernilih

kegiatan ・セ・イ[@

jumsan

atau

program

studi,

dan

rnefilalltapkan

penguasaan

karir

atau jabalan

yang

seSmii dengan minat, bakat, keahlian dan

dri-ciri

kepribadian lainnya

f. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseiing. dalam

rnenibanf\l konseli agar dapat menyesuailaln diri dengan diri dan

Jingkmigannya secaradirumrisdankollSfrUktif.

g. Fngsi Pengtmibangan7 yaitu :fungsi Bimbingan dan KonseJing yang

sifutnya lebin pmaktifdari fungsi-fimgsi lamnya.. kセョウ・ャッイ@ senantiasa

bempaya untuk meI1£ij>takan linglmngan. be:llijar yang koodlJSi:t;. yang

rnernfusilitasiperkernbangan konseling.

h. Fuugsi Perbaikan; yaitu limgsi Bimbingan .dan Konseling untuk

menibantn konseli seliingga dapat memperbaiki kekelirnan

dalarn

bed:ikir,berperasaandan bertindak {berkehendak).

1. Fungsi Advofmsi,. yaitu fongsi Biinbingan dan KQJJSeling yang akan

menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik

dalamrangkaupaya·j>engembanganseluruhpotensi secara·optimal. '5

Perceivat W. Hnrnou dalam buknnya yang beijndill dance in Education

:rnenyebutkan·dua limgsi•ulanla himbingan yaitu fungsi

penyallJran

(distributive)

dan :fungsipenyesuaian· (w:ljusiive). ,,,

2. Hnbnugan Autara Bimbmgan dan Konseliug

Pada unmrnnya istilah birnbingan dan konseling.dianggap identik atau

sarna saja; artinya bahwa bimbingafi dengan konseling IDerupaklln kegiatan yang

integral, keduanya tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, perkataan bimbingan

selalu dirangkaikan dengan konseling sebagai kata majemuk. Konseling

merupakan salah satn jenis reknik pelayanan bimbingan diantara

pelayanan-11$ TobirJn, Bimhingan ilan Konseling di Sekolakdan Ma&osah (lkrhasis Jntegras1J, h:.

(31)

19

-pelayanan J:ainnya, dan sering

dikatakan

inti ·darl· keselumhan -pelilyanan dalam bimlJing;m:17

Hubunganamarabimbingan·dellgankonsclfilg.itu·salJgateratsekaii Dari

satu segidapatkitaJihatbahwa

.kediJa·

iStt1ah tetsebut mempunyai arti yang sama yaitn·proses. pemberian .bantuan tethadap seseorang atau sekelompok orang, dan

dari segi fain konse1ing mempakan :illat da:lam peil1berianbiJJlbingan, di samping

alilt-alat yang

Iain,.

Namun dettgan dernikian konselilig mempakan alilt yang utama

d3n

paling ampuh dalam keselurohan

pogram

bimbingan atau dengan kata

Iainkonsermgmerupakantitiksentraldatlkeselurohan.kegiatan;bimbirigan:.'"

Naman, adajugapandangan lain y.mg menyafakan bahwa biJJlbingan dan

konseling merupakan dua pengert'ian yang berbeda, baik da.sar-dasamya rnaupun

earn kerjanya, setid<lk-tidaknya

m.erupakan

kegiatan yang sejajar. Menurut

pandangan ini konseling lebih identik dengan psychoterapi, yaitu usaha nntuk

menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan

psikis yang serius, Sedangj{an bimbingan oieh pandangan ini dianggap identik

dengan pendidikan.19

Pandangan dratas menyafakan bahwa konselilig mempakan· salah satu

teknik pelayanan da:lam .bimbingan secara kese1uruhan, yaitu dengan membenlran

bantuan secam iDdividual (face to face relationship). Dengan demikian,

bimbingan dan k-0nseling memiliki hubungan yang sangat erat sehingga tak dapat

dipisahkanantarakeduanya

3. PrittsiPc-priusip Bimbing:u1 dan Konseli'ng

Dafam Iapangan operasfonalbimbingan dankonselliig, sekolah mempakan

lembag;J yang wajah dan sosoknya sangatjelas. Di sekolah, pelayanan bimbingan

dan konselillg dihatapkan dapat tumbuh dan berkembaiJg dengM baik, mengirtg?t

sekolah mempakan lahan yang sangat potensial. Sekofah memiliki kondisi dasar

" L :Qjmnhnr dan Moh, Surya,. Bmzbirtgrm if an .l'enyululum iii Selwllih, (Bmdung: CV

Ilmu, 1975}, Cet. Ke-5, h.29

(32)

yangjnstmmeD.nntut adanya pelayanllllini pada kadal7 yang linggi. Para·siswanya

Y3l!g sedang &Jam biliap peikembangan yang "foeranjak" memedlibn seg;ifa

jenis

Jayana:n.

himbirigan dan kotlselirig druam segenap fungsinya.

Bedceriaan

dengat)

hal 'ini,

.n1ab prinsi-prinsip Bimbiiigan dan Konseling di

selrolah

dan

Madrasah,

dikeinukakan

Arifin

dan Eti Kartikawa1i (1994) menjabarkan ptinsiirprinsip bimbingat) dan konseling ke dalam empat bagian

yail:U:

a. Prinsip-Prinsip Umum

1) llinlbingat):fuuuslierpusatpadafudiV.idllyang,dt'bimhingnya

2) Bimbingan diarabkan •llqJatla memberilran bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengatihkan dirinya dan mengbadapi .kesidillm-'kesulitan dalam hidopnya..

3) Pemberian bantuan disesuaikan dengan Irebufuban individu {siswa) yangdibfuiliing.

4) Bimbingan-berlrenaandengan sikap dan tingkah.Iaku individu.. 5) Pelaksanaan Bimbingan dim Konseling mmufai dengan

mengidenfilikasi kebufuhan yang dirnsakan individu yang. moimhing;

6) ·

Upaya

pemherianbantuan:hlllllSdilakukan secarafleksibel.

7J Program bimbingan dan konselin.g hllrns disesuaikan dengan program pem:fidikan dan pembelajaran disekolali dan madrasah yang'bersangkulan.

&) . hnplemen!asi program. bimbingan

mm

konseling Turrus . dipimpin <ileh .orang yaug memiliki keahlian dan

bekerj3sama

deng;in hetbagaipiliakyangterlrait

9) Untuk mengetahui hasff yang tftperoleh .dari upaya peJayanan bimbingan dan kotlseling. hams diadakan evlifuasi secara tertatur dan berkesinambungan.

b. Prinsip-:Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan lndividu

{smra}

l) Pefayanan bimbing1111 dan. konseiing hams diberikan kepada semua siswa.

2) Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pdayanan bimbingan dank-0nseling.·kq>ad;l.inifiViduatausisWa..

3} Program bimbingan dim lconsefmg hams berpusat pada siswa; 4} Pelayanan . himbingan . dan. konseling disekolah hams dapat

memenuhikebtitllhan indiVidU yangberagam danlilas'.

(33)

21

6}

Individtr

atau: · siSwa

yang

telah memperoleh bimbing;m,. hams secani.berangsur-angsurifapat.menofongdirinyase.ndiri,

c. Prinsip khusus yang l>erhubungan deugan pembimbing

l) Pembimbing

amu

konseltir harus melaklikan セ@ sesuai dengan k.emampuannya.

2} Pembimbing

atau.

konselor di sekolah atan madt:;Jsali dipilih af<IS· d3sar koalffikasi kepn"badfun, pendidikan:, pengalamall' dan

kemampuannya,

3} Sebagai

tuntutan

profesi, pembiinlling atru . konseior hams senarmasabefusahamengembangkan diri dan keahfiannya melalui · berbagai keglatan seperti pelatihan, pellJltarall dan sebagainya. 4) Pembimbing.

atau

konselor hendakilya selalu

:mempergunakan

ber:bagai informasi

yang

tersedia tentang individlJ/siswa yang dtl>iilibinguntuk membantu yang bersangkutan ke arah.yang Iebili baiL

S) Pembiilibing

atait

koilselor hams nienghonnaii dan menjaga keiahal>iaaninfOnnasi•siliWayang·dif>imbingnya.

6) Pembiilibing atau konselor dalam n:ielakukan tugasnya hendak memakai berfo1g3i mctode danteknikc

d. Prinsip yang Berbubnngan dengan Organisasi dan Admnisfi"llsi (Manajemen) Pelayanan Biinbingan dim Kimseling.

1) Biilibingan 'dan konseling barns dilakukan seeara sistematis dan beikelanjutanc

2) Pelaksanaan biinbingan dan konseliiig Iiams ada di' kartu pn"badi

(Cumulati;frecord},bagi·setiapsiswa.

3'} Program pelayanan

tmnb1ngan

dan konseling hams diSnsun sesnai dengan kebntuhansekolahatanmaclfasahyang bersangkutan. 4) Haros ada pembagian\Vaktu antarpemhlmbing.

S) Biilibingan dan kllnse1ing dtfalsanakan dalam situasi individu/ke1omPQk sesuai dengan masalah yang dipecahlam dan metodeyang

dignnak:in

dalam memeeahkari masalah tersebut.. 6) Dalatti menyelengg;irakan . pelayanail bimbiligan. dan konselillg

stikolah atau madrasahbarusbekerjasama dengan berbagai pihak. 7) Kepala

sekolah merupakan penanggungjawab utama

dalam
(34)

4.

Program

LayuauBimbblgan

dan Kcmseling

a. Rllgam l>imbingan dan

l'ronseling

di

sekofah

Tutilah··tagam. ᄋ「ゥュセァ。ョ@ menunjllk pada bidang kebidupan tertentu·atau aspek perkembangan tertentu yang meajadi fokns

perhatiafi

dalam

pelayallan

bimbingan. Menurot W.S. Wlrikel, d3fam kehidupan siSwa .ragarn · bllnhii:Jgan

dapat dibedakan menjadi tiga bagian; yaitu: bimbingan karier, bimbingan

akademikdanbimbingmrpnDadi"sosial.?1

I} Bimt>ingan karir

Bimbingan karir adafah b:iinbingan dalam mempersiapkan diri

mengbadapi donia pekerjaan, dafam memilih pekerjlian atau profesi tertentu serta

membekali diri supa)!a siilp memangkujabatan ゥセ@ dan dafam menyesuaikan diri

denganberbagaituntutandarifapanganpekerjaanyal'lg.telahorinasuki."'

Ulltnk mengiinplementasikan pendidJK:an

karir

di

·fusfitusi

pendidikan,. maka ada beberapa proseduryang pemah dikembangkan, antirralaiR:

a) Menunjllkan kegonaan dari semua bidang studi akademik · bagi

partisipasi daJam duni:l kerja.

b) Menerapkan pengajaran proyek yang. memasukkan berbagai

kegiatan di fapangan yang mempefkenalkim si5Wa dalam dunia

kerja.

c) Membenlran ktedit akademik pada serangkaiiln pengalaman kerja

sebagai kegiatall slndi eksplorasij!lbatan..

d) Menghapus seinua jalur program slndi

yang

menjuruskan siswa

terlalu awal, sebingga ruang gerak untuk pilihan jabatan sangat

dipersempit dan

e) Mengelola ーオウ。エセーオウ。エ@ pendidikan karir (career centers) yang

dilengkapi

dengan

fusilitas dan sumber tenaga professional unt:uk ekspforasi karir (career exploration) dan perencanaan k;trir (career

planning).'-'

2

• W.S. Wuikel, BinWingandanKonseling Di.JnstitusiPendidifam. (Jakarta: PT.

(35)

23

Karena begitu pentingnya masalah pekerjaan, maka sudah selayaknya

setiap institusi pendidikan (sekolah menengah) mengadakan kerja sama dengan

perusahaan-perusahaan yang dapat menunjang pengetahuan serta menambah

pengalaman siswa dalam ha! pekerjaan.

2) Bimbingan Akademik (Belajar)

Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara

belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang

sesuai,

dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar

institusi pendidikan.24

Pemberian layanan bimbingan di sekolah pada bidang belajar dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Orientasi kepada siswa tentang tujuan institusional, isi l'llrikulum

pengajaran, struktur organisasi sekolah, prosednr belajar yang tepat,

dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah

bersangkutan.

b) Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat

selama mengikuti pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah,

secara individual atau secara kelompok.

c) Bantuan dalam hala memilih program studi yang sesuai, memilih

beraneka ragam kegiatan, non akademik yang menunjang usaha

belajar, dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidilran

yang lebih tinggi.

d) Pengnrnpulan data tentang siswa mengenai kemampuan intelel.-tual,

bakat khusus, arah minat, serta cita-cita hidup. Data yang terkumpul

ini akan sangat dilmtuhkan dalarn memberikan bantuan kepada

peserta didik.

e) Bantuan dalam hal mengatasi kesulitan belajar, seperti kurang

menguasai cara belajar, tidak siap menghadapi ulangan dan ujian,

(36)

Kiranya tidak pciln Jagi ditekarikan bahwa.bimbingan ini hams memiliki

ー・ッァᄁエ。「セ@

dan

pemiibamau ..

p$ikt>lpgis

yang cuknp mCndatatn;

:serta

·hams

memillki

.fieksibilims

tinggi

dan kesabarnnyangbesar. Karena lial ini berltaitan

、・ョァゥゥョォゥZィセLーイゥャュ、ゥNウゥsキ。LN@

·.agw_

ォ・AャゥォLLヲ。NᄋNャH|ャゥアAjャAャᄋセセセ@ NdZャセG@

serlamengemballgkandfrfuya&Jam··kehidUpaitlll3Syarabt.

h. JemLayanandan Kegill.t:in Bimbingan. Win

Konselliig

Mi:nurot

セN@

jenis-jenis.

·layanan dan.

l:egjabm

biinbingan dan kooSelfug.terbagibeberapapokok,.yaitndianlaranya:

l) LayananOrielltasi

Layanan orienrasi ad:illihJayanan bllnbingan

dan

konseJingyang .dilafmkan untukmemperlcenalldin .peSerta didikterhadapJingkungmmyayangbaru dimasuki.

Fungsi utllina .bimbingan yang didulruQg ·oleh· Iayanan orientasi .ialah. iimgsi

pemabamandanpem:egafum. 25

Bagi siswa,. ketidaktainrmnya terhadap

lingkungan

peJldidikan . aiao

sekolah yang

ham

dimllsukinya ito dapat

memperlambat

ォ・セ@ proses

belajam)>a kdak..

.BahJcan.

dapat melllbuamya .tidak mmcapai basil beJajar yang

dibarapkmL

Ole& karel:ra .ilu;. mereka peifo セ。ャォ。ョ@ dengan krl>agai hal

telllang

Jingkmiglin sclallattnya yruigbam:difuasnkiL 2) Lay:anan•lm'ormasi

Layartlln infor\nllsi yaitn layanan bimblltgan dan · kooseling; yang diberikan

kepada

peserta

dilhK:.agar·iamemaharni belbagai

irifufuiasiy.ll:lg

aapat

digilriakan

sebagai balr..tn

pertitnbangan dan

pengmnbiJan :keputusan untnk kepentingan
(37)

26

mengembangkan pola kehidupan sebag;ll pelajar, anggota keluarga clan

masyarakat. 27

Dengan dua pendapat diatas, maka layanan informasi merupakan

kebutuhan yang amat tinggi tingkatannya. Lebih-lebih apabila diing;it bahwa

"masa depan adalah abad informasi", maka tidak memperoleh informasi akan

menyebabkan ketertinggalan.

3) Layanan penempabtn dan penyalnran

Merupakan saJah satu program Jayanan dan konseling yang bertujuan

membantu atau mengarahkan siswa dalam menentukan pilihan yang tepat dan

menyalurkan potensi yang dimilikinya. 28

Layanan penempatan clan penyaluran ini dapat berupa penempatan siswa

dalam kelas, penempatan kelompok belajar, penempatan dalam kegiatan ekslra

knrikuler, penempatan dan penyaluran ke jurusan atau program studi

4) Layanan bimbiogan belajar

Masalah belajar merupakan inti dari masaiah pendidikan dan pengajaran,

karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran.

Semua upaya guru dalam pendidikan clan pengajaran diarahkan agar siswa belajar,

sebab melalui kegiatan belajar ini siswa dapat berkembang lebih optimal. 29

Layanan binul>ingan belajar merupakan bagian utama dari penyelenggaraan

penidikan di sekolah. Pengalaman menunjnkan bahwa kegagalan-kegagalan yang

dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh rendahuya intelegensi

Namun, sering pula kegagalan belajar itu terjadi akibat dari tidak adanya layanan

bimbingan belajar yang konsisten di sekolah. 30

Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa layanan bimbingan belajar

siswa menjadi bal yang sangat penting bagi kelangsnngan belajarnya di sekolah

atau di luar sekolah. Layanan bimbingan tersebut dapat dilaksanakan melalui

tahapan-tabapan:

27 Dewa Ketut Suk:ardi, Monojemen Bimbingon don konseling di Sekolah, h. 32-33 211

Prayitno dan Elman Amii, Dasar..Jasar Bimbingan don Konseling. (Jakarta: Rineka

Cipta, I 999) h. 272

(38)

(a) Pengenalan don pengungkapan siswa yang mengalami masaloh

belajar. Siswa yang mengalami masalah da1run belajar dapat dikenali

melalui tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan

kebiasaan belajar serta melaui jalur pengamatan.

(b) Upaya membantu siswa yang mengalami masaloh belajar. Upaya ini

dapat ditempuh dengan cara: pengajaran perbaikan (remedial teaching), kegiatan pengayaan materi pelajaran, peningkatan motivasi

belajar, dan pengembangan sikap serta kebiasaan belajar yang efektif.31

5) Layanan lronseling perorangan

Layanan ini dimaksudkan sebgai pelayanan khusus dalam hubungan

laugsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien

dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan

klien sendiri. Konseling merupakan pelayanan teratur, terarab dan terkontrol, serta

tidak diselenggarakan secara acak atanpun seadanya.

Sebagai rambu-rambu pokok da1run pelaksanaan layanan konseling.

Munko dkk seperti dikutip oleh prayituo mengemukakan tiga dasar etika

konseling yang menjadi tanggungjawab serta kewajiban konselor untuk

melaksanakannya. Pertama,, kerahasiaan. Tidaklah bersifat etis suatu Iayanan

apabila kerahasiaan klien terlanggar. Kedua,, keterbukaan. Demikian pula tidaklah

etis suatu layanan konseling yang diJaksanakan secara telpaksa oleh klien. Ketiga,,

tanggung jawab pnoadi klien. Tidak etis juga apabila tanggung jawab klien atas

tingkah laknnya sendiri dikebiri atau dikurangi. 32

6) Layanan bimbingan kelompok

Bimbiogan ini mengarahkan layanan kepada sekelompok iodividu, dengan

satu kali kegiatan Iayanan kelompok itu memberikan manfaat kepada sejumlab

orang.

Menurut Gazda, seperti dikntp oleh Prayitno mengemukakan bahwa

(39)

sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan .

yang tepat."

c. Kegiatan Pennnjang Layanan Bimbingan dan Korureling

Pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling memerlukan

sejumlah kegiatan penduk:ung. Di antara layanan bimbingan dan konseling itu

ialah:

(1). Jnstnonentasi bimbingan don konseling. Pemahaman tentang diri

klien, masalah klien dan tentang lingkungannya yang "lebih luas"

dapat dicapai dengan berbagai cara. Misa1nya, wawancara dan dialog

yang mendalam biasanya merupakan cara yang efektif untuk

mengembangkan pemahaman diri dan masalah klien.

(2) Penyelenggaraan himpunan dnJa. Ada dua jenis data yang dihimpun

oleh konselor dalam pemberian layanan kepada klien. Pertama, data

pn'badi atau cwnulative record Misalnya, data pn'badi siswa di

sekoiah. Kedua. data kelompok. Data ini biasanya dipakai untuk

layanan orientasi, informasi dan penempatan.

(3) Kegiatan khusus. Bagi konselor yang bertugas di sekolah, maka ada

tiga kegiatan lagi yang mesti dijalankan yaitu:

Pertama, konferensi kasus. Di sekolah, konferensi kasus biasanya

diselengg;irakan untuk membahas dan membantu menyelesaikan

permasalahan yang dialami siswa.

Kedua, kunjungan rumah. Kegiatan knnjnngan rumah setidaknya

memilki tiga tujuan utama, yaitu: (a). memperoleh data tambahan

tentang permasalahan siswa (b). menyampaikan permasalahan siswa

(c). membangun komitmen orang tua terlJadap penanganan masalah

anaknya

Ketiga, alih tangan. Kegiatan ahn tangan ini melipnti dua jalur, yaitu

jalur kepada konselor dan jalur dari konselor. Pada jalur pertama,

(40)

mendapat perhatlan tentang kepada siapa klien akan

dialihtangankan. 34

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan

dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar merupakan salah satu

konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa

belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan

dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan

harkat kernanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai

sesuatu yang barn dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.

Penguasaan yang barn itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang barn

itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kogniti( afektif maupun

psikornotor/keterampiian. Untuk terjadinya proses beiajar diperiukan prasyarat

belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau

pun basil belajar sebelumnya.

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang beriman agar

memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka menini,>katkan derajat kehidupan

mereka.

Seperti dikemnkakan oleh Saeful Bahri Djamarah dalam bukunya

Psilmlogi Belajar " Bagi para pelajar atau mahasiswa kata "belajar" merupakan

kata yang tidak asing. Beliau rneny1rnpulkan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai basil

dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.35

Bertolak dari arti pentingnya belajar rnaka penulis menguraikan tentang

belajar itu sendiri berdasarkan pendapat dari para ahli pendidikan dan psikologi.

(41)

30

Da1atn kamus besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki tiga arti yang

saling berkaitan. Pertuna, belajar beararti berusaha memperoleh kepandaian atan

ilmu. Kedua, belajar berarti berlatih. Ketiga, belajar berarti berubah tingkah lalru

yang disebahkan oleh pengalaman 36

Menurut Noehi Nasution dalam bukunya Psikologi Pendidikon

menyatakan bahwa "belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan

dan kemampuan barn pada diri individu yang belajar, baik yang aktual maupun

yang potensial dalam waktu yang relatiflama".37

Belajar ialah perubahan perilaku yang relatif permanen yang merupakan

basil dari pengalaman (Kimble, 1%1).31

Belajar menurut pandangan psikologi dapat disimpulkan dari beberapa

definisi yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:

a Belajar adalah proses perubahan tingkah lalru sebagai alubat

pengalaman atau latihan

b. Perubahan tingkah laku alu'bat belajar itu dapat berupa memperoleh

perilaku yang barn atan memperbaiki/meningkatkan peri1a1ru yang

sudahada

c. Belajar itu dalam prakteknya dapat dilakukan di sekolah atan diluar

sekolah.39

Howard L. Kingskey, mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana

tingkah lalru (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atan

latihan.40

Gronhach didalam bukunya F.ducational Psychology menyatakan bahwa:

Learning is shown by a change in behavior as a result of experience (Gronbach,

36

Depatemen Pendidtlran dan Kebudayaan,, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Puslaka, 1989), Cet. Ke-2, IL 13

37

Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 1997), IL 3

38

Netty Hartati dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo PeJSada, 2004 ),

(42)

1954: 47). Jadi menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan

mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya. 41

Menurut Slameto belajar adalah "suatu proses usaha yang dilak:ukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah Iakn yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. "42

Untnk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan

mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para

ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam

Sardiman AM sebagai berikut :

a

Cronbach memberikan definisi :

"Learning is shown by a change in behavior as a result of

experience".

"Belajar adalah mempedihatkan perubahan dalam perilalru sebagai

basil dari pengalaman".

b. Harold Spears memberikan batasan:

"Leaming is to observe, to read, to initiate, to try something

themselves, to listen, to follow direction".

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu

sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.

c. Geoch, mengatakan :

"Learning is a change in performance as a result of practice".

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

41

Sumardi Suryabrata .• Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005), Ed-5.

(43)

32

Belajar sebagai kegiatan individu sebenamya merupakan

rangs

Gambar

Gambar di atas menunjukan bahwa masukan mentah (raw input)
Data Tabel 1 Jumlah Kelas, Rombel dan Siswa
Kisi-Kisi Tabel2 Instrumen Layanan Bimbingan dan Konseling
Struktur Tabel4 OJpnisasi SMAN I hmnlang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan asumsi bahwa adanya keterkaitan yang erat antara harga, kualitas pelayanan jasa dan

MEDIA BONEKA TANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas VII F SMP Pasundan 4

Skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Sudut Kemiringan Tray Terhadap Kecepatan Pengeringan Padi Pada Pengering Padi Model Ventilating Drying” telah diuji dan.

Dari hasil penelitian ini yaitu hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) berbantu lembar kerja siswa (LKS) dalam

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Di dalam praktiknya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara guru melaksanakan pembelajaran terpadu. Hal ini mengakibatkan terdapatnya beraneka macam bentuk

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian edukasi kesehatan gigi dengan rampan karies pada anak

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Analisis Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Terhadap Earning Per Share (EPS) dan dampaknya Terhadap Harga Saham,”