Sl}:Jo
/
/7ff t
/T
IIDBUNGAN LA YANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMA NEGERI I PAMULA.NG
••••
111
Oleh
NENENG MUTMAINAH
"NJl.f.105011000640
vエGNエオイセュ。@
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
U1N SYARIF BIDAYATIJLLAH
DENGANPRESTASIBELAJARSISWA
DI SMA NEGERI 1 PAMULANG
Penelitian Pendidkan
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dau Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdJ)
Oleh
1'1'ENENG MlJTMAINAH
NIM 105011000640
NIP: 19690206 199503 2001
JURUSAN PEDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMUKEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAB
LEMBARPENGESABAN
Skripsi berjudul: "Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Pamulang" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) U1N Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 08 Februari 2010 di badapan dewan penguji Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 08 Februari 2010
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Pauitia (Ketua Jurusan!Prodt) Tanggal Tanda Tangan
Dr. Abdul Fattah Wibisono, MA NIP: 19580112 198803 I 002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan!Prodt) Drs. Sapiuddin Shidiq, MA
NIP: 1%70328 200003 1 001
PengujiI
Drs. Sapiuddin Shidiq, MA NIP: 1%70328 200003 1 001
Pengijill
Drs. Djunaedatul Munawaroh, MA NIP: 19580918 198701 2001
Prof. Dr. NIP:l957
セyZZ@
..
Zセセー@
セ@
セセMセセセ@
NIM
Jurusan/Prodi
Judul Skripsi
: 105011000640
: Pendidikan Agama Islam
: Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling
dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri
I Pamulang
Dosen Pembimbing : Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu Pendidikan Agama
Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan
Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
ABSTRAK
Neneng
Mutmainah,
"Hubungan Layanan Bimbingan dan Konseling denganPrestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Pamulang". Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegnruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 08 Februari 2010.
Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan dari orang-orang dewasa (guru) terutama orang-orang yang ahli dibidangnya (konselor) untuk peserta didik (siswa) baik secara perorangan maupun kelompok, agar ia mampn mandiri dan berkembang secara optimal, baik dalam bidang bimbingan karir, bimbingan belajar dan bimbingan pribadi-sosial, melalui berbagai layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan pendukung BK berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Tujuan adanya bimbingan dan konseling (BK) di sekolah adalah agar
siswa yang dibimbing dapat membimbing dirinya sendiri (self guidance): self
understanding (memahami diri sendiri), self acceptance (menerima dirinya), self
direction (mengarahkan dirinya), self actualization (direalisasikan bentuk
pekerjaan), self realization (mengaktualisasikan potensi dirinya).
Oleh sebab itu, Iayanan bimbingan dan konseling ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar dan pembinaan terhadap siswa. Siswa adalah peserta didik di sekolah, ketika melalui proses belajar mengajar mengalami kesulitan dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar yang diperoleh siswa akan dipengaruhi oleh layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru BK.
Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan layanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri l Pamulang. Oleh karena itu dalam penelitian/penulisan skripsi ini metode yang dignnakan adalah deskriptif analisis korelasional, yaitu menganalisa atau mencari dan mengnji hubungan antara variabel data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang diteliti. Adapun dalam mengumpulkan data penulis menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi, sedangkan untuk analisis dan. interpretasi data penulis menggunakan metode Product Moment Correlational.
Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus Product A-foment
Corelational diperoleh rxy sebesar 0,895. Prestasi belajar siswa (variabel Y) dipengaruhi oleh layanan bimbingan dan konseling (variabel X), dan basil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Jayanan bimbingan dan konseling dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri l
A
telah memberikan segala hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis mampu
merampungkan laporan penelitian ini Sbalawat dan salam hanya tercurahkan
kepada junjungan Nahi Muhammad saw, Rasul Allah akhir zaman pembawa
Uswatun Hasanah bagi ummatnya.
AmmaBa'du.
DalaJn proses penggarapan laporan penelitian iui dari awal hingga
khatam.
penulis tentunya banyak berterima kasih kepada banyak pihak yang telah
memberikan suatu support atau dorongan yang amat berlJarga dan bennanfuat,
karena bal iui sebagai satu bentuk "lecutan" bagi diri Penulis untuk terns berlcarya dalam penulisan laporan penelitian iui. Dari sekian banyak pihak tentunya penulis
banyak mengbaturkan terima kasih yang teJah membantu secara Jangsung maupun
tidak langsuug, baik moril maupun materi1 Laporan penelitian iui tanpa bisa
teIWUjud tanpa mereka semua (pihak-pihak yang telah membantu), penulis tidak
perlu menyebutkan satu persatu. Namun dari sekian pihak, penu1is ingiu
mengucapkan rasa bersyukur dan terima kasihnya kepada:
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilnm
Keguruan, serta segenap Pembantu Dekan, Dosen dan Karyawan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, penulis mengucapkan terima kasih.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yakni Dr. Abdul Fatah Wibisono,
MA. Serta kepada Bapak Sapiudin Siddiq, M.A, Sekertaris Jurusan PAI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dan Ibu Irhamnida Wakil
Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), yang selalu sudi
meluangkan waktunya kepada penulis untuk dimintai "keterangan" dalam
hal keakademikan.
3. Dalam penulisan laporan penelitian iui, terlebih sekali penulis berterima
kasih kepada Ibu Dzikri Neni Iska, M.Psi -Dosen Pembimbiug - yang
corat-saran, masukan dan kritikan yang sangat berharga bagi penulis untuk terns
"jalan" menggarap skripsi.
4. Tidak lnpa jnga penulis ingin betterimakasih kepada Kepala Sekolah
SMAN I Pamnlang, Bapak Drs. H. Sujana, MPd yang telah mengizinkan
penulis untnk mengadakan penelitian di SMA Negeri I Pamnlang dau
selalu memberikan saran agar kami menjadi calon guru yang professional
kelak. Tidak lupa juga penulis berterima kasih kepada
guru-guru
SMAN I Pamulang, yang juga banyak membantu. Semoga keikhlasan dalammemberikan support baik moril maupun materil mendapat ganjoran dari
Allah SWT, Amin ....
5. Selain "beliau-beliau" di atas tadi, penulis berterima kasih kepada
teman-teman kan"b seperjuangan dan seangjratan 2003 & 2005 dan khusus untnk
"Halimah, lkah, Euis, K'Ratna, Dede Ufie, Sarah, Devi, hnas dan
umumnya buat "anak Pondokan as-Salam" semoga tetap terjalin tali
ukhuwah dan ghirah persaudaraan serla persahabatan di antara kita semua..
6. Penulis haturkan hormat dan terima kasih yang tiada terhingga kepada
kedua orang tua yakni ayahanda (IUI Ade Rukmana, SQ) dan ibunda
tercinta (Ibu Hj. Sumartim) dan jnga kepada Bapak IL Ahmad Nasir
beserta lhu Hj. Wasi'ah Ahmad yang selalu senantiasa memberikan
dorongan, semangat dan didikan serta dukungan moril, materil dan spirituil selama pennlisan skripsi ini. Serta do'anya yang selalu mengalir
dan tak pemah henti-hentinya beliau persembahkan kepada _penulis
sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Semhah sujud penulis
persembahkan untnk beliau. Adik-adikku Hilman, Momoy, Acep Fanzi,
Baehaqi, Alif dan Fazal yang selalu mengln"bur, mendo'akan dan
menyemangatiku. Terima kasih kepada Abdul Manaf: S.Sos yang tidak
putus-putusnya menyemangati penulis hingga mampu melahirkan
kekuatan dan semangat dalam diri penulis selama menyelesaikan skripsi
telah usai, maka akan tampak kekurangannya." Semoga terselesainya laporan
penelitian ini di pertengahan tahun, ada satu asa dan cita-cita penulis, tentunya
untuk menatap hari esok, tahun depan, semoga lebih baik dari tahun kemarin.
Jakarata, 08 Februari 2010
DAFTARISI
SURAT PERNYATAAN PENULIS
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBARPENGESAHANPENGUJI
ABSTRAK ... i
KATAPENGANTARPENULIS ... ii
DAFTAR 181 ... v
DAFT AR T ABEL ... セ@ ... v.ii DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... l B. Identifikasi Masalah... 6
C. Pembatasan Masalah... . . . ... . .. . . .. .. . . .. . .. . . ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan dan Manfuat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKADAN KERANGKA BERPIKIR A Layanan Bimbingan dan Konseling... 9
I. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling .. 9
2. Hubungan antara Bimbingan dan Konseling ... J 8 3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ... l 9 4. Program Layanan Bimbingan dan Konseling ... 22
B. Prestasi Belajar ... 29
1. Pengertian Belajar ... 29
F. Pengajuan Hipotesis ... 41
BA.Bill METODOLOGI PENELITIAN A Tujuan Penelitian ... 42
B. Tempatdan WaktuPenelitian ... 42
C. Metode Penelitian ... 43
D. Populasi dan. Sarnpel.. ... 44
E. Variabel Penelitian ... 45
F. TeknikPengumpulanData ... 48
G. Teknik Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data ... 49
BAB IV HASlL PENELITIAN A Gambaran Umum SMA Negeri I Pamulang ... 54
I. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang ... 54
2. Struktur Organisasi ... 55
3. Keadaan Guru, GuruBKdan Siswa ... 58
4. Kegiatan Pembelajaran ... 62
B. Deskripsi Data ... 62
C. Temuan Hasil Penelitian ... 76
D. Analisis Data dan Interpretasi Data ... 78
BAB V PENUTUP A Kesimpulan ... 86
B. Saran-Saran ... 87
Tabel 1 Tabel2 Tabel3 Tabel 4 Tabel5 Tabel 6 Tabel7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel ll Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel21 Tabel22 Tabel23 Tabel24 Tabel25 Tabel26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel32 Tabel33 Tabel34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel37 Tabel 38 DAFTAR TABEL Hal
: Data Jumlab Kelas, Rombel dan Siswa ... 45
: Kisi-kisi Instrumen Layanan BK ... ... 46
: Kisi-kisi Prestasi Bela jar Siswa .. . . ... ... .. ... ... 49
: Struktur Organisasi ... ... ... .... 56
: KeadaanGunt SMANegeri l Panmlang ... 58
: Keadaan Guru BK ... ... ... ... .... 61
: Keadaan Siswa SMA Negeri I Pamulang ... 61
: Layanan Orientasi Siswa ... ... 63
: Layanan Infonnasi Setiap Minggu di Sekolah ... 63
: Guru BK Memberikan lnfonnasi melalui Ceramab ... 64
: Guru BK Memberikan Informasi melalui Tanya Jawab... 64
: Guru BK Memberikanlnforlllasi melalui DisknsL... 65
: Guru BK Memberikan Jnfonnasi melalui Pemutaran Film... 65
: Layanan Penempatan Kelas... ... ... ... 66
: Layanan Penyaluran Ekstraknrikuler . . . .. .. . . .. 66
: Guru BK Membantn Membnat Jadwal Belajar Rntin di Rumah.. 66
: Guru BK Memberikan Bimbingan Cara Belajar yang Baik... 67
: Guru BK memberikao tentang cara mengerjakan tngas... .. 67
: Guru BK memberikan semangat kepada siswa dalam belajar ... 68
: Guru BK Menyelenggarakan Bimbingan Belajar ... 68
: Siswa Mudah Memahami Pelajaran Setelab Mendapat Bimbingan Belajar ... 69
: Guru BK Memberikan Layanan Perorangan . . . ... ... 69
: Guru BK Membantu Masalah Secara Perorangan di Rnang BK . . . 70
: Guru BK Menyelenggarakan Bimbingan Secara Kelompok . . . 70
: Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Secara Kelompok ... 71
: Guru Bk Membant Siswa Mernbuat Kelompok Belajar di Kelas ... 71
: Gum BK Mengatur Penempatan Kelompok Belajar di Kelas.... ... 71
: Gum BK Membantu Mengernbangkan Belajar Kelornpok .. . . 72
: Setiap Minggu Mengadakan Konseling Kelompok . . . 72
: Siswa Berkonsultasi Kepada Guru BK ... ... .. .... 73
: Siswa Menemui Kesulitan Dalam Belajar Maka Berkonsultasi Dengan Guru BK ... 73
: Guru BK Mernbantu Ketika AdaMasalab dengan Teman Anda ... 74
: Guru BK Memberikan Arahan Bakat dan Minat Siswa ... 74
: Guru BK Kerjasama dengan Orang Tua Siswa ... 74
: Pihak Sekolah Mengadakan Konferensi Kasus ... 75
: Guru BK Pemah Berkunjung ke Rumab Orang Tua Anda ... 75
: Ada Proses Alih Tangan Kasus dalam Menangani Masalah Anda ... 76
Lampiran4 Lampiran5 Lampiran6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran9 Lampiran IO Lampiran 11 Lampiranl2
: Skor
Layanan
BK danDaftar
Prestasi Belajar : Tabel Nilai Koefisiensi 'Y' Prodct Moment : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah : Blanko IsianObservasi: Surat Keterangan Observasi dan Wawancara dari Fakultas : Surat Bimbingan Skripsi
: Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
I. Ayahanda (KH, Ade Rnkmana, SQ) dan lbunda (Hj. Sumartim), orang tna yang begitu gigih mengalirkan semangat dan kedamaian. Pendidik sejati yang penulis sangat
ta'
dzimi2. Abdul Manat: S.Sos, calon pendamping hidup yang selalu berbagi cinta, rindu, kasih sayang dengan penulis yang kelak akan menjadi pnmama bagi keluarga dan putra putri penulis.
A. Latar Belakang Masalllh
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari
perkembangan di negara asalnya Amerika Serikat Bermula dari banyaknya para·
pakar pendidikan yang telah menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu dan
kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling
yang baru. Hal ini terjadi sekitar tahun 60-an. 1 Keberadaan bimbingan dan
konseling di sekolah di Indonesia sebenamya telah dirintis sejak tahun 1960 dan
baru mulai 1975 secara resmi memasuki sekolah-sekolah dengan dicantumkannya
bimbingan dan konseling pada kurikulum 1975 yang berlakn di sekolah -sekolah
di seluruh Indonesia, pada jenjang SD, SLTP dan SLTA. Kemudian kurikulum
tersebut disempumakan Iagi pada kurikulum 1984, Keberadaan bimbingan dan
konseling di sekolah juga dipertegas oleh Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun
1990 (tentang pendidikan dasar) dan No. 29 tahun 1990 (tentang pendidikan
2
Dengan dicantnmkan bimbingan dan konseling pada kurikulmn sekoJah
serta didukung oleh peraturan penmdangan pemerintah, maka memberi legalitas
yang cukup mantap tentang keberadaan bimbingan dan konseling di sekoJah boleh
di!rntakan pekerjaan bimbingan dan konseling tidak dapat diganggu lagi
keberadaannya.2
Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 bimbingan dan konseling sudah
diperlihatkan suatu kemajuan yang besar mengenai perkembangan bimbingan dan
konseling. I Djumhur dan Moh. Surya mengatakan "Bimbingan dalam hal ini
teJah menjadi suatu pelayanan yang sangat penting dirasakan keperluannya di
sekoJah-sekolah di Indonesia, mulai tahun 1962 sekolah telah mengambil langkah
yang diperlukan untuk memasukkan program bimbingan penyuluhan (BP) sebagai
salah satu bidang penting dalam program sekolah".3
Maka jelaslah kiranya bahwa semakin majunya dunia pendidikan dewasa
lll1 sangat menguntungkan bagi perkembangan bimbingan dan konseling, di
samping itu pendidikan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan
perubahan yang positif, tingkah laku dan sikap dalam diri siswa yang berkembang
dalam kedewasaannya. Sedangkan bimbingan dan konseling merupakan bantuan
pada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam
hidupnya. Dengan demikian bimbingan menjadi pelayanan khusns dalam
keseluruhan kegiatan sekolah, sehingga harus ditangani oleh ahli dalam
bidangnya.4
Pelayanan Bimbingan dan Kouseling merupakan bagian integral dari suatu
program institusional yang disajikan di lembaga pendidikan. Melalui layanan
bimbingan dan konseling ini diharapkan siswa mampu bertindak dan bertingkah
laku sesuai dengan tuntutan lingkungannya, baik keluarga, sekoJah maupun
2
Prayitno, Ennan Amii, Dasar-<lasar Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipla, 2004), 29-31
3
masyarakat. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bantuan
khusus yang diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang
dihadapinya dalam rangka perkembangannya yang optimal, sehingga mereka
dapat memahami diri, mengarahkan diri dan bertindak serta bersikap sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Hal
tersebut menekankan bahwa layanan-layanan bimbingan dan konseling hendaknya
berfokus/berorientasi pada perkembangan individu.
Hal ini selaras dengan konsep kunlrulum sekolah menengah umum tahun
1994, tentang petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling, seperti dikutip oleh
W.S. Winkel bahwa "bimbingan merupakan bantuan khusus yang diberikau
kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pnoadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan".5 Pendapat W.S. Winkel ini pun didukung oleh
Miller (1961) dalam Surya (1988), yang menyatakan bahwa: "Bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesnaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini tennasuk
madrasah), keluarga dan masyarakat6
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan kegiatan yang
sistematis, terarah dan berkelanjutan. Sehingga pelaksanaan bimbingan dan
konseling hams selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum
dan peserta didik. Sehingga diharapkan nantinya dapat membantu siswa
menemukan dan mengembangkan pribadinya, mengenal dan berlmbungan dengan
lingkungan sosialnya serta menumbuhkembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yangbaik.
5 W.S. Winkel, Bimbingan don Konseling di Jnstitusi Pendidikan. (Yogyakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, I 997), Cet. Ke-I, h. 78
6
4
Selanjutnya adanya kerja sama antara kepala sekolah, gum-guru clan
tenaga bimbingan dan konseling (guru BK) diharapkan akan mendapatkan
infonnasi tentang siswa selama belajar mengajar berlangsung karena belajar
merupakan proses kegiatan untuk mengnbah tingkah laku.
Salah satu elemen penting yang ada dilingkup sistem pendidikan sekolah
adalah keberadaan layanan bimbingan clan konseling. Bimbingan konseling adalab
pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan ataupun kelompok
agar mandiri clan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pnl>adi, sosial,
belajar clan karir, melalui berbagai jenis pelayanan clan kegiatan penduknng
berdasarkan nonna-nonna yang berlaku..
Tugas konselor mencakup beberapa layanan antara lain layanan orientasi
(pengenalan lingkungan sekolah yang baru), layanan infonnasi (berbagai
infonnasi untuk menambah wawasan dalam merencanakan masa depan), layanan
penempatan (membantu siswa menyalurlcan bakat, minat atau kelanjutan stndi
yang dipilih melalui basil belajar serta basil psikotes sebagai bahan
pertimbangan), layanan pembelajaran (membantu siswa mengembangkan diri
keterkaitan dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajaryang cocok dengan
kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, layanan
konseling individu/kelompok (membantu mengatasi masalah baik yang disadari
maupun tidak disadari oleh siswa secara individu atau kelompok) serta layanan
bimbingan kelompok.
Kegiatan ini harus mampu memberikan hal-hal positif kepada peserta
didik, membantu meringankan beban, menemukan alternatif pemecahan masalah,
mendorong semangat dan memberikan pengnatan serta ketenangan kepada peserta
didik secara tepat. Maka pelayanan bimbingannya menyentuh ranah afektif yaitu
membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab,
hubungan interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serla pengembangan
Dalam menjalankan profesinya sebagai konselor, tentunya seorang guru
pembimbing akan menghadapi berbagai macam permasalahan yang hams diatasi,
terutama yang berkaitan dengan masalah siswa. Bilamana tenaga-tenaga
bimbingan di sekolah ditanyai mengenai segala masalah aktual yang kerap kali
dihadapi oleh para siswa, maka biasanya jawaban pertama yang langsnng
dikemukakan adalah masalah belajar.
Sebagaimana diketahui bahwa belajar merupakan aktifitas utama para
siswa di sekolah. Akan tetapi, pada pelaksanannya para siswa tersebnt sering kali
mengalami permasalahan diantaranya keterbatasan ekonomi kelnarga, terjadinya
gejolak batin, motivasi belajar kurang sesnai, taraf prestasi belajar
mengecewakan, cara belajar yang tidak jelas, kesnkaran mengatur "\vaktu serta
bahan pelajaran yang sukar sehingga mengganggu konsentrasi belajarnya.
Beragam permasalahan yang dialami anak-anak atau para siswa dalam
menjalankan perannya seiaku pelajar di sekolah. Mereka diharapkan dapat
memahami pelajaran yang diterimanya serta berprestasi dan mampn bersaing
secara sehat untuk berlomba meraih prestasi yang gemilang. Namun kenyataan tak
seindah keinginan. Masih banyak siswa yang mengalami beragarn hambatan dan
kesulitan, sehingga berakibat pada pencapaian prestasi yang tidak sesuai dengan
harapan.
Menurut Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan
bahwa kesulitan belajar siswa di sini harus diartikan sebagai kesukaran siswa
dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. 7
Jadi, kesulitan yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti
pelajaran yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru. Oleh sebab itu,
kesulitan belajar siswa tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut, tetapi harus segera
diatasi oleh guru bersama konselor berdasarkan gejala yang tampak pada diri
6
Jika kesulitan belajar yang dialami siswa tidak segera diatasi maka akan
mengakibatkan terjadinya penurunan prestasi dalam belajar, dan ini akan
mengbambat proses perkembangan pada diri siswa.
Prestasi yang rendah dan tidak sesuai dengan harapan, bukan
bernrti
anak memiliki kemampuan yang rendah atau taraf inteligensi yang rendah. Karena tidak semua anak yang tidak berprestasi merupakan anak yang berinteligensirendah. Adakalanya prestasi yang rendah tersebut disebabkan karena anak
memiliki kesulitan dalam proses belajarnya atau biasa dikatakan dengan learning
disabilities (LD).
Oleh karena itu, apabila implementasi pelayanan konseling berjalan secara
benar di sekolah, maka harapan terhadap peningkatan basil atau prestasi belajar
siswa tentu dapat terwujud. Pengoptimalan kinerja konselor sekolah diharapkan
dapat mengembalikan peran konselor dari hanya sekedar sebagai polisi sekolah
yang menangani siswa bermasalah kepada fitrahnya yakni mendampingi dan
membimbing siswa untuk meraih impian suksesnya. Tentu saja ini semua harus
didukuug berbagai komponen yang ada di sekolah agar tercipta pelayanan
bimbingan dan konseling yang kondusif.
Berdasarkan latar belakang itulah maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMAN I Pamulang sebagai bahan penyelesaian skripsi. Oleh karena
itu, judul skripsi yang penulis ambil adalah "Hubungan Layanan Bimbingan
dau Konseling dengan Prestasi Bela jar Siswa di SMAN I Pamulang".
B. ldentilikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat di
identi:fikasi beberapa masalah diantaranya sebagai berikut:
I. Langkah-langkah Guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
SMAN I Pamulang.
2. Layanan BK yang diberikan Guru BK dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa di SMA Negeri 1 Pamulang.
C. Pembatasan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, ada beberapa
terminologi yang perlu dijelaskan terlebih dahulu sebelum menguraikan penelitian
ini lebih lanjut. Penjelasan tentang term-term ini dimaksudkan untuk membatasi
masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
1. Layanan Bimbingan dan Konseling, merupakan proses pemberian bantuan
kepada seseorang atau sekelompok orang secara terns menerus dan
sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu
menjadi pribadi yang mandiri. Melalui berbagai jenis layanan BK serta
kegiatan pendukung lainnya diantaranya adalah layanan orientasi, layanan
Informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan
belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,
layanan Konseling Kelompok, konsultasi dan mediasi. Serta kegiatan
pendukung yaitu aplikasi instrument, konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah dan terakhir alih tangan kasus.dari berbagai jebis
layanan bi111bingan dan konseling di alas dalam penelitian ini penulis
membatasi hanya pada layanan bimbingan belajar dan layanan bimbingan
kelompok saja.
2. Prestasi belajar, merupakan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dengan basil tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang tercantum
dalam kurikulum, yang disampaikan dalam laporan pendidikan berupa
raport.
D. Perumusan Masalah
Untuk menjadikan masalah agar lebih terarah dan mencapai sasaran yang akan
diharapkan, maka diperlukan perumusan masalah yang akan diteliti_ Dengan
memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Apakah ada korelasi antara layanan bimbingan dan
8
E. Tujuan dan Maufaat Penelitian
1. Tujuau Peuelitian
a. Untuk mengetahui apakah ada bubungan antara layanan bimbingan
dan konseling dengan prestasi belajar siswa.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam bentuk nilai rata-rata
raport kelas
XI
pada semester genap tahun pelajaran2008n009.
2. Maufaat Penelitian
a. Memberikan sumbangan
pemikiran
dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan bal-bal yang mempengarubikeberhasilan belajar anak.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam
rangka penyempumaan konsep maupun implementasi praktik
pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas
sumberdaya manusia.
c. Siswa: sebagai masukan untuk meningkatkan kegiatan belajarnya di
sekolab maupun di rumah bertujuan meningkatkan prestasi belajar
siswa.
d. Gum: sebagai bahan acuan dan motivasi dalam usaha meningkatkan
prestasi belajar siswa melalui Iayanan bimbingan dan konseling kepada
anak didiknya.
e. Kepala Sekolah: sebagai bahan masukan untuk memberikan perbatian
dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru BK
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Bimbingan
Secara etimologi, kata bimbinJl'lll merupkan terjemaban dari kata
guidance yang berasai dari kata kerja to guide yang mempunyai beberapa arti
yaitu menunjukkan, mengarahkan, mengatur, memberikan petunjuk (Winkel:
1991).'
Sedangkan Surya (1988) yang mengutip dari Crow & Crow (1960),
bimbingan adalah bantuan yang diberikan laki-laki atau wanita yang secara
pn"badi qualified dan cukup terlatih dalam menanJl'llli masalah-masalah hidup dari
segala usia untuk mengatur kehidupannya sendiri, mengembangkan cara pandang
hidupnya, membuat keputusannya sendiri dan mengatasi masalalmya sendiri.2
DR. Raclunan Natawidjaja (1988: 7) menyatakan:
"BimbinJl'lll adalah suatu proses pemberian, bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarabkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai denJl'lll tuntutan dan keadaan lingkunJl'lll sekolah, keluarga, dan masyarakat , serta kehidupan umumnya. DenJl'lll demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang
berar1i
bagi kehidupan masyarakat umumnya. BimbinJl'lllIO
membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk social"
.3
DR Moh Surya ( 1986: 6) mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut:
" ... bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan".
DR Rachman Natawidjaja {1988: 8) menyatakan:
"Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial".
Senada dengan pendapat diatas, prayitno dalam buk'llilya Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling mengemukakan bahwa:
"Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik: anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku".4
Dalam bukunya M. Arifin dikatakan bahwa bimbingan secara harfiyah
"Bimbingan" adalah "menunjukan, memberi jalan atau menuntun" orang lain
kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, dan masa mendatang.
lstilah "Bimbingan" merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris GUIDA.VCE
yang berasal dari kata kerja "to guide" yang berarti "menunjukan".'
3
Hallen A, Bimbi11ga11 da11 Ko11seli11g, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. Ke. l . h. 5 4
Prayitno dan erruan Amti, Dasar-dasar Bimbingan dim Ko11seli11g, (Jakarta: P.T.
Dalam bukunya Tohirin yang bejudul Bimbingan dan Konseling di
Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi), makna bimbingan ini biasa diketahui
melalui alcronim kata bimbingan sebagai berikut:
B (bantuan) I (individu)
M (mandiri) atau kemandirian B (bahan)
T ( interaksi) N {nasihat)
G
(gagasan) A (asuhan) N (norma)"BTMBTNGAN bisa berarti: bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku. "6
Dari beberapa definisi yang dikutip di atas kiranya dapat diambii beberapa
prinsip sebagai berikut:
Pertama, bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan,
sehingga bantuan itu dtberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan
terarah kepada tujuan tertentu. Kedua, bimbingan merupakan proses membantu
individu. Ketiga, bahwa bantuan diberikan kepada setiap indil0idu yang
memerlukam1ya di dalam proses perkembangamiya.
Jadi disini penulis dapat menyimpulkan dari beberapa definisi di atas
bahwa "Bimbingan" adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu
dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan
bijaksana dengan lingkungan. Dari pengertian yang dikemukakan di atas pada
prinsipnya mengandung berbagai unsur pokok sebagai berikut:
1. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Setiap
13
b. Pengertian Konseling
Di atas telah dikemukakan makna bimbingan,. berilrut akan dijelaskan
tentang pengertiarr konseling. Konseling merupakan bagian integral yang tidak
dapat dipisabkan · dari bimbingan, karena konseling merupakan salah satu teknik
dari · bimbfugan. Dapat
dikatakan
bahwa konseling lllerupakan inti dalampelayanan bimbingan. Oleh sebab itu belum lengkap bila dalam kegiatan
bimbingan belum
dilakukan
kcmseling.D3Iam
kamus bahasa inggris Counseling (konseling dalam bahasa Indonesia}dikaitkan.dengan kata Counsel, yang diartikan sehagai berilrut: nasihat(to obtain councel); anjuran (to giVe councel), pembicaraan (to take councel).
Dengan demikian, konseling akan diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian
anjuran, danpembicaraan dengan bertukarpikiran. 7
Kata ki:lnseling (Counseling) berasal dari bahasa Latfu yaifil Co11Silium,
yang artinya "bersama" atau "bicara bersama". "Berbicara bersama-sama" dalam
hal ini
adalah
pembicaraan konseior (Counselor) dengan seoranefbeberapa klien(Counselee).8
Konseling/penyulllhan (Counseling), bermakna menyuluh, menerangi,
melaknkan konsultasi.atan meberikan terapi, cenderung dilaknkan secaraface to
face antarakonselor/penyuluh dengan konselee/klien.9
Dalam arti yang Iuas counselmg adalah ikhtiar pengaruh psikologis yang
i;lapat diadakan tedladap sesama manusia. Sedangkan. dalam arti sesungguhnya
Counseling
adlilah
ᄋセ@ suatn hubungan yang sengaja diadakan denganmann5ia
fain, dengan maksud. agar dengan pelbagai cara psikologis,kita
dapat mempenganlhibeber.ipa
f.icet
ォ・ーイゥ「。、ゥ。ョョケセ@se<lemikian
rupa sehingga d3patdiperoleh sesuatntlffecttertenfiL'°
Sclltin
itu.
Bimo dim Walgito seperti dikutip Soetjipto dan Rallis Kosasi,menyatakan bahwa ki:lnseling adalah bantuan yang ..
diberikan
kepada individu7
Toliifin. BintlJingantlan Kans"1D!g tli:&ko/ahtlan Mailrasoh (Berbosis Jntegrasi). IL 21 ' L<i!ipon;, PsikoltJgi l;:onveling.. (Mal31Jg: TIMM P= 2005). CeL Ke-6. h. 4
9 .ym.
NeriilSka, Bmibing<mtlan Kanse1ing Penganlor Pengem!Jangon IJiri &
dalam memecahkan masalab kebidupannya dengan wawancara, atau cara-cara
yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya 11
Sebagaimana makna bimbingan, makna konselingjuga bisa dimalmai dari
akronim kata konseling sebagai berikut:
K (kontak) 0 (orang) N (menangani) S (masalab)
E (expert atau abh)
L (laras) I (integrasi) N (norma)
G (guna)
"KONSELING bisa berarti: kontak atau hubungan timbal balik antara dua
orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang
didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan inlegrasi,
berdasarkan nonna-nonna yang berguna bagi klien.m2
Dari definisi di atas, maka bimbingan dan konseiing adalah merupakan
layanan bantuan dari orang-orang dewasa (guru) terutama orang yang abli
dibidangnya (konselor) untuk peserta didik, baik secara individu maupun kelompok agar ia mampu mandiri dan berkembang secara optimal baik daiam
bidang bimbingan pnlladi-sosial, bimbingan belajar melalui berbagai JeDIS
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan nonna-nonna yang berlaktL
Dapat kita simpulkan dari malma bimbingan dan konseling di atas.
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia
memiliki pengertian yang khas. Bimbingan adalab proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang abli kepada individu dengan menggunakan berbagai
prosedur, cara dan baban agar idividu tersebut mampu mandiri dalam
memecabakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling
merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara
" Soetjipto dan Rallis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cip1a, 2007).
15
konseling oleh seorang ahli kepada yang bennuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien.
c.
Tujuan Bimbingan dan KonselingDalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, pedu merujuk
pada tujuan yang hendak dicapaL Menurut I. Djumhur dan Moh. Surya tujuau ini
dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu tujuan bagi siswa, sekolah, guru dan orang
tuasiswa.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling bagi siswa ialah: 1) Membantu mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan
kecakapan, minat, pribadi, basil belajar dan kesempatan yang ada. 2) Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuhan orang
lain.
3) Membantu mengembangkan motif-motif intrinsik dalam. belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang signifikan serta mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
4) Memberi.kan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.
5) Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri (se(f acceptance).
6) Membantu memahami tingkah laku manusia.
1) Membantu memperoleh "kepuasan pribadi" dan penyesuaian diri secara maksimum ted1adap masyarakat
8) Membantu agar dapat hidup dalam kehidupan yang seimbang di berbagai aspek fisik, mental dan sosial.
Tujuan bimbingan bagi sekolah ialah:
I) Menyusun dan menyesuaikan data tentang semua murid 2) Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat
3) Mengadakan penelitian tentang murid dan Jatar belakangnya.
4) Menyelenggarakan program testing, baik untuk keperluan seleksi maupun penempatan (placement).
5) Membantu menyelenggarakan penataran bagi guru dan personal lainnya, yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.
Tl!Juanpelayananbimbingan ィ。ァゥNセᄋゥ。ャ。ィZ@
1} Membantu lre$e1unlimn program pendidtbn untuk menemllkan
· kebJifuhllri·kebfitidran selllruh siswa,
2)
Metnballln
dalaJn: mefupert>reh · peinal1aman tentangperbedaan
imlividu serta dalam mencapai penyesuaian antara keunikan individu denganpendidikan.3) Mendorong penggunaan prosedur dart teknik bimbingan oleh
guru-.gmu·dan sehtthstaf.
4) Membantu dahun mengenal pentingnya ketedibatan diri dalam keselu:rnhanprogram pendidilran
5) Membantu difarn menyesuaibn keunikan individu dengan tutitutan lllllum.selnTuh.dan•masyarakat.
6) Memballtu guru dalammembina hribungan dengan para siswa.
T:rijuanpelayananbimbingan;bagiorang.tuasiswaialab: l) Membanln orangtua dahun mengha&pi masalah-masalah hubungan
antar manusfa dalam keluarga,, terutama yang berliubungan dengan siswa.
2} Membantu·dalammemperolehpengertiatt•tentangmasaTuh.siswa•serta hantnan;bantuan·yang dapatdilierikan;
3) Membantu dafam membiua hubungan yang lebih baiK. antara keluarg;i dan sekofah, temtama dalam masalah"masafah
yllng
bei:kenaan dengan.hantuan. terhadap.siswa.4) Membantu memberikan pengertian terhadap program· pendidikan padaumumnyac"
Senada dengan pendapat dfutas エオェセ@ · Ironseliug adalah mendapatkan
kondiSi4mndisi
YllnJl
memudahkan perubahan secara sadar (kondiSi-kondisi dimaksudberupahak-hak
individual llll.tuk melllbua:t ーゥャセ@ untukmaridfri.1•
d. Fungsi Bimbingan dan Kousding di Sekolah
Bimbingan dau konseliug menempati bidang pelayanan siswa dalam
keseltmJhan. proses kegiatan pendidikan; Dalam hubungan ini> bimbingan dan
konseling berfungsi sebagai pemberi Iayanan pada siswa agar berlcembang
meajadi pnl>adi yang. mandirL Dan dalam pelaksana.'1Tlllya bimbingan dan
konseling .ini memiliki berbagai fungsi,
17
Program layanan bimbingan dan konseling mempunyai ·empat fungg
utama, yakni: (I} Pemahaman Jndivklu, (2). Pencegahan don. Pengembang(m,
(3) .. PenyesuaianDiri,(4): Pemecahan Masalak.
Pelayanan Uimhinmm·dan.Konselfug khususnya di sekolah·dan madrasah
memiliki beberapafungsi merujukpadabuknkarangan Tohirin (:Z007Jyaitu:
a Fungg pイ・カ・ョエゥw・QQセエゥ。オL@ yaitu fungg pem:egahan
ini
dnnaksudkan untUk mencegah timbuln.ya masalah pada diri siswa
sehingga mereka
terhindar
dari berbagai masalah yang dapatmengllambat perkembang:an peserta didik (Jdien), Fung,si yang
· ·betb:it:m deng;m upaya konselor untuk
seiJanliasa
mengant:is.ipasiberbagai masalah
yang
mungkin terjadi dan bernpaya unlnk mencegalmya, supaya tiilakdialallli oleh konseli.b. Fnllgsi Pemahaman, yaitu fimgsi B'imbing;m dan Ko11$Iing menibantu konseli agnr memiliki pemafuunan terbadap dirinya atas pOtensinya dan. terltadap iingkungannyasehingga peserta didiklklien
mampn mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan
IIlllillJm
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya secara dinamis dan
konstJuktif.
c. Fu:llgg p・ョァ・ョヲ。ウ。Gセ@ yaitu peserta didiklsiSWllllillen yang tidak
mampumemecahkan masalalniya dan datang bcfkonsultasi ke kortselor
atau ibarat orang yang sakit "keprua" telah
beli
obat di wamng dan tidak. kunjung sembuh, maka seseorang itu datang ke dokter danmenceritakan
keadaannya tersebut ke dokter, maka sang dokter hamsdapat membantu mengangkat pertyakit sehingga dapat sembuh.
Keadaan masalahyang dialami ofeh peserta didikatan siswa atau klien
tersebut adruah suatu keadaan yaogfidak ュセ@ maka konsefor
hams Il1ampu mengentaskan masaJahnya tersebut sebingga klien
mampumemahami dirinya.
e. Flingsi Penyatura11. yaitu :fungsi Bimbingan dan Konseling dalam
rnembantu konSeli
JJiernilih
kegiatan ・セ・イ[@jumsan
atauprogram
studi,dan
rnefilalltapkanpenguasaan
karir
atau jabalanyang
seSmii dengan minat, bakat, keahlian dandri-ciri
kepribadian lainnyaf. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseiing. dalam
rnenibanf\l konseli agar dapat menyesuailaln diri dengan diri dan
Jingkmigannya secaradirumrisdankollSfrUktif.
g. Fngsi Pengtmibangan7 yaitu :fungsi Bimbingan dan KonseJing yang
sifutnya lebin pmaktifdari fungsi-fimgsi lamnya.. kセョウ・ャッイ@ senantiasa
bempaya untuk meI1£ij>takan linglmngan. be:llijar yang koodlJSi:t;. yang
rnernfusilitasiperkernbangan konseling.
h. Fuugsi Perbaikan; yaitu limgsi Bimbingan .dan Konseling untuk
menibantn konseli seliingga dapat memperbaiki kekelirnan
dalarn
bed:ikir,berperasaandan bertindak {berkehendak).
1. Fungsi Advofmsi,. yaitu fongsi Biinbingan dan KQJJSeling yang akan
menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik
dalamrangkaupaya·j>engembanganseluruhpotensi secara·optimal. '5
Perceivat W. Hnrnou dalam buknnya yang beijndill dance in Education
:rnenyebutkan·dua limgsi•ulanla himbingan yaitu fungsi
penyallJran
(distributive)dan :fungsipenyesuaian· (w:ljusiive). ,,,
2. Hnbnugan Autara Bimbmgan dan Konseliug
Pada unmrnnya istilah birnbingan dan konseling.dianggap identik atau
sarna saja; artinya bahwa bimbingafi dengan konseling IDerupaklln kegiatan yang
integral, keduanya tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, perkataan bimbingan
selalu dirangkaikan dengan konseling sebagai kata majemuk. Konseling
merupakan salah satn jenis reknik pelayanan bimbingan diantara
pelayanan-11$ TobirJn, Bimhingan ilan Konseling di Sekolakdan Ma&osah (lkrhasis Jntegras1J, h:.
19
-pelayanan J:ainnya, dan sering
dikatakan
inti ·darl· keselumhan -pelilyanan dalam bimlJing;m:17Hubunganamarabimbingan·dellgankonsclfilg.itu·salJgateratsekaii Dari
satu segidapatkitaJihatbahwa
.kediJa·
iStt1ah tetsebut mempunyai arti yang sama yaitn·proses. pemberian .bantuan tethadap seseorang atau sekelompok orang, dandari segi fain konse1ing mempakan :illat da:lam peil1berianbiJJlbingan, di samping
alilt-alat yang
Iain,.
Namun dettgan dernikian konselilig mempakan alilt yang utamad3n
paling ampuh dalam keselurohanpogram
bimbingan atau dengan kataIainkonsermgmerupakantitiksentraldatlkeselurohan.kegiatan;bimbirigan:.'"
Naman, adajugapandangan lain y.mg menyafakan bahwa biJJlbingan dan
konseling merupakan dua pengert'ian yang berbeda, baik da.sar-dasamya rnaupun
earn kerjanya, setid<lk-tidaknya
m.erupakan
kegiatan yang sejajar. Menurutpandangan ini konseling lebih identik dengan psychoterapi, yaitu usaha nntuk
menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan
psikis yang serius, Sedangj{an bimbingan oieh pandangan ini dianggap identik
dengan pendidikan.19
Pandangan dratas menyafakan bahwa konselilig mempakan· salah satu
teknik pelayanan da:lam .bimbingan secara kese1uruhan, yaitu dengan membenlran
bantuan secam iDdividual (face to face relationship). Dengan demikian,
bimbingan dan k-0nseling memiliki hubungan yang sangat erat sehingga tak dapat
dipisahkanantarakeduanya
3. PrittsiPc-priusip Bimbing:u1 dan Konseli'ng
Dafam Iapangan operasfonalbimbingan dankonselliig, sekolah mempakan
lembag;J yang wajah dan sosoknya sangatjelas. Di sekolah, pelayanan bimbingan
dan konselillg dihatapkan dapat tumbuh dan berkembaiJg dengM baik, mengirtg?t
sekolah mempakan lahan yang sangat potensial. Sekofah memiliki kondisi dasar
" L :Qjmnhnr dan Moh, Surya,. Bmzbirtgrm if an .l'enyululum iii Selwllih, (Bmdung: CV
Ilmu, 1975}, Cet. Ke-5, h.29
yangjnstmmeD.nntut adanya pelayanllllini pada kadal7 yang linggi. Para·siswanya
Y3l!g sedang &Jam biliap peikembangan yang "foeranjak" memedlibn seg;ifa
jenis
Jayana:n.
himbirigan dan kotlselirig druam segenap fungsinya.Bedceriaan
dengat)hal 'ini,
.n1ab prinsi-prinsip Bimbiiigan dan Konseling diselrolah
danMadrasah,
dikeinukakan
Arifin
dan Eti Kartikawa1i (1994) menjabarkan ptinsiirprinsip bimbingat) dan konseling ke dalam empat bagianyail:U:
a. Prinsip-Prinsip Umum
1) llinlbingat):fuuuslierpusatpadafudiV.idllyang,dt'bimhingnya
2) Bimbingan diarabkan •llqJatla memberilran bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengatihkan dirinya dan mengbadapi .kesidillm-'kesulitan dalam hidopnya..
3) Pemberian bantuan disesuaikan dengan Irebufuban individu {siswa) yangdibfuiliing.
4) Bimbingan-berlrenaandengan sikap dan tingkah.Iaku individu.. 5) Pelaksanaan Bimbingan dim Konseling mmufai dengan
mengidenfilikasi kebufuhan yang dirnsakan individu yang. moimhing;
6) ·
Upaya
pemherianbantuan:hlllllSdilakukan secarafleksibel.7J Program bimbingan dan konselin.g hllrns disesuaikan dengan program pem:fidikan dan pembelajaran disekolali dan madrasah yang'bersangkulan.
&) . hnplemen!asi program. bimbingan
mm
konseling Turrus . dipimpin <ileh .orang yaug memiliki keahlian danbekerj3sama
deng;in hetbagaipiliakyangterlrait9) Untuk mengetahui hasff yang tftperoleh .dari upaya peJayanan bimbingan dan kotlseling. hams diadakan evlifuasi secara tertatur dan berkesinambungan.
b. Prinsip-:Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan lndividu
{smra}
l) Pefayanan bimbing1111 dan. konseiing hams diberikan kepada semua siswa.
2) Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pdayanan bimbingan dank-0nseling.·kq>ad;l.inifiViduatausisWa..
3} Program bimbingan dim lconsefmg hams berpusat pada siswa; 4} Pelayanan . himbingan . dan. konseling disekolah hams dapat
memenuhikebtitllhan indiVidU yangberagam danlilas'.
21
6}
Individtr
atau: · siSwayang
telah memperoleh bimbing;m,. hams secani.berangsur-angsurifapat.menofongdirinyase.ndiri,c. Prinsip khusus yang l>erhubungan deugan pembimbing
l) Pembimbing
amu
konseltir harus melaklikan セ@ sesuai dengan k.emampuannya.2} Pembimbing
atau.
konselor di sekolah atan madt:;Jsali dipilih af<IS· d3sar koalffikasi kepn"badfun, pendidikan:, pengalamall' dankemampuannya,
3} Sebagai
tuntutan
profesi, pembiinlling atru . konseior hams senarmasabefusahamengembangkan diri dan keahfiannya melalui · berbagai keglatan seperti pelatihan, pellJltarall dan sebagainya. 4) Pembimbing.atau
konselor hendakilya selalu:mempergunakan
ber:bagai informasi
yang
tersedia tentang individlJ/siswa yang dtl>iilibinguntuk membantu yang bersangkutan ke arah.yang Iebili baiLS) Pembiilibing
atait
koilselor hams nienghonnaii dan menjaga keiahal>iaaninfOnnasi•siliWayang·dif>imbingnya.6) Pembiilibing atau konselor dalam n:ielakukan tugasnya hendak memakai berfo1g3i mctode danteknikc
d. Prinsip yang Berbubnngan dengan Organisasi dan Admnisfi"llsi (Manajemen) Pelayanan Biinbingan dim Kimseling.
1) Biilibingan 'dan konseling barns dilakukan seeara sistematis dan beikelanjutanc
2) Pelaksanaan biinbingan dan konseliiig Iiams ada di' kartu pn"badi
(Cumulati;frecord},bagi·setiapsiswa.
3'} Program pelayanan
tmnb1ngan
dan konseling hams diSnsun sesnai dengan kebntuhansekolahatanmaclfasahyang bersangkutan. 4) Haros ada pembagian\Vaktu antarpemhlmbing.S) Biilibingan dan kllnse1ing dtfalsanakan dalam situasi individu/ke1omPQk sesuai dengan masalah yang dipecahlam dan metodeyang
dignnak:in
dalam memeeahkari masalah tersebut.. 6) Dalatti menyelengg;irakan . pelayanail bimbiligan. dan konselillgstikolah atau madrasahbarusbekerjasama dengan berbagai pihak. 7) Kepala
sekolah merupakan penanggungjawab utama
dalam4.
ProgramLayuauBimbblgan
dan Kcmselinga. Rllgam l>imbingan dan
l'ronseling
di
sekofahTutilah··tagam. ᄋ「ゥュセァ。ョ@ menunjllk pada bidang kebidupan tertentu·atau aspek perkembangan tertentu yang meajadi fokns
perhatiafi
dalam
pelayallanbimbingan. Menurot W.S. Wlrikel, d3fam kehidupan siSwa .ragarn · bllnhii:Jgan
dapat dibedakan menjadi tiga bagian; yaitu: bimbingan karier, bimbingan
akademikdanbimbingmrpnDadi"sosial.?1
I} Bimt>ingan karir
Bimbingan karir adafah b:iinbingan dalam mempersiapkan diri
mengbadapi donia pekerjaan, dafam memilih pekerjlian atau profesi tertentu serta
membekali diri supa)!a siilp memangkujabatan ゥセ@ dan dafam menyesuaikan diri
denganberbagaituntutandarifapanganpekerjaanyal'lg.telahorinasuki."'
Ulltnk mengiinplementasikan pendidJK:an
karir
di·fusfitusi
pendidikan,. maka ada beberapa proseduryang pemah dikembangkan, antirralaiR:a) Menunjllkan kegonaan dari semua bidang studi akademik · bagi
partisipasi daJam duni:l kerja.
b) Menerapkan pengajaran proyek yang. memasukkan berbagai
kegiatan di fapangan yang mempefkenalkim si5Wa dalam dunia
kerja.
c) Membenlran ktedit akademik pada serangkaiiln pengalaman kerja
sebagai kegiatall slndi eksplorasij!lbatan..
d) Menghapus seinua jalur program slndi
yang
menjuruskan siswaterlalu awal, sebingga ruang gerak untuk pilihan jabatan sangat
dipersempit dan
e) Mengelola ーオウ。エセーオウ。エ@ pendidikan karir (career centers) yang
dilengkapi
dengan
fusilitas dan sumber tenaga professional unt:uk ekspforasi karir (career exploration) dan perencanaan k;trir (careerplanning).'-'
2
• W.S. Wuikel, BinWingandanKonseling Di.JnstitusiPendidifam. (Jakarta: PT.
23
Karena begitu pentingnya masalah pekerjaan, maka sudah selayaknya
setiap institusi pendidikan (sekolah menengah) mengadakan kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan yang dapat menunjang pengetahuan serta menambah
pengalaman siswa dalam ha! pekerjaan.
2) Bimbingan Akademik (Belajar)
Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara
belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang
sesuai,
dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajarinstitusi pendidikan.24
Pemberian layanan bimbingan di sekolah pada bidang belajar dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Orientasi kepada siswa tentang tujuan institusional, isi l'llrikulum
pengajaran, struktur organisasi sekolah, prosednr belajar yang tepat,
dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah
bersangkutan.
b) Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat
selama mengikuti pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah,
secara individual atau secara kelompok.
c) Bantuan dalam hala memilih program studi yang sesuai, memilih
beraneka ragam kegiatan, non akademik yang menunjang usaha
belajar, dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidilran
yang lebih tinggi.
d) Pengnrnpulan data tentang siswa mengenai kemampuan intelel.-tual,
bakat khusus, arah minat, serta cita-cita hidup. Data yang terkumpul
ini akan sangat dilmtuhkan dalarn memberikan bantuan kepada
peserta didik.
e) Bantuan dalam hal mengatasi kesulitan belajar, seperti kurang
menguasai cara belajar, tidak siap menghadapi ulangan dan ujian,
Kiranya tidak pciln Jagi ditekarikan bahwa.bimbingan ini hams memiliki
ー・ッァᄁエ。「セ@
dan
pemiibamau ..p$ikt>lpgis
yang cuknp mCndatatn;:serta
·hamsmemillki
.fieksibilims
tinggi
dan kesabarnnyangbesar. Karena lial ini berltaitan、・ョァゥゥョォゥZィセLーイゥャュ、ゥNウゥsキ。LN@
·.agw_
ォ・AャゥォLLヲ。NᄋNャH|ャゥアAjャAャᄋセセセ@ NdZャセG@serlamengemballgkandfrfuya&Jam··kehidUpaitlll3Syarabt.
h. JemLayanandan Kegill.t:in Bimbingan. Win
Konselliig
Mi:nurot
セN@jenis-jenis.
·layanan dan.l:egjabm
biinbingan dan kooSelfug.terbagibeberapapokok,.yaitndianlaranya:l) LayananOrielltasi
Layanan orienrasi ad:illihJayanan bllnbingan
dan
konseJingyang .dilafmkan untukmemperlcenalldin .peSerta didikterhadapJingkungmmyayangbaru dimasuki.Fungsi utllina .bimbingan yang didulruQg ·oleh· Iayanan orientasi .ialah. iimgsi
pemabamandanpem:egafum. 25
Bagi siswa,. ketidaktainrmnya terhadap
lingkungan
peJldidikan . aiaosekolah yang
ham
dimllsukinya ito dapatmemperlambat
ォ・セ@ prosesbelajam)>a kdak..
.BahJcan.
dapat melllbuamya .tidak mmcapai basil beJajar yangdibarapkmL
Ole& karel:ra .ilu;. mereka peifo セ。ャォ。ョ@ dengan krl>agai haltelllang
Jingkmiglin sclallattnya yruigbam:difuasnkiL 2) Lay:anan•lm'ormasiLayartlln infor\nllsi yaitn layanan bimblltgan dan · kooseling; yang diberikan
kepada
peserta
dilhK:.agar·iamemaharni belbagai
irifufuiasiy.ll:lg
aapatdigilriakan
sebagai balr..tnpertitnbangan dan
pengmnbiJan :keputusan untnk kepentingan26
mengembangkan pola kehidupan sebag;ll pelajar, anggota keluarga clan
masyarakat. 27
Dengan dua pendapat diatas, maka layanan informasi merupakan
kebutuhan yang amat tinggi tingkatannya. Lebih-lebih apabila diing;it bahwa
"masa depan adalah abad informasi", maka tidak memperoleh informasi akan
menyebabkan ketertinggalan.
3) Layanan penempabtn dan penyalnran
Merupakan saJah satu program Jayanan dan konseling yang bertujuan
membantu atau mengarahkan siswa dalam menentukan pilihan yang tepat dan
menyalurkan potensi yang dimilikinya. 28
Layanan penempatan clan penyaluran ini dapat berupa penempatan siswa
dalam kelas, penempatan kelompok belajar, penempatan dalam kegiatan ekslra
knrikuler, penempatan dan penyaluran ke jurusan atau program studi
4) Layanan bimbiogan belajar
Masalah belajar merupakan inti dari masaiah pendidikan dan pengajaran,
karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran.
Semua upaya guru dalam pendidikan clan pengajaran diarahkan agar siswa belajar,
sebab melalui kegiatan belajar ini siswa dapat berkembang lebih optimal. 29
Layanan binul>ingan belajar merupakan bagian utama dari penyelenggaraan
penidikan di sekolah. Pengalaman menunjnkan bahwa kegagalan-kegagalan yang
dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh rendahuya intelegensi
Namun, sering pula kegagalan belajar itu terjadi akibat dari tidak adanya layanan
bimbingan belajar yang konsisten di sekolah. 30
Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa layanan bimbingan belajar
siswa menjadi bal yang sangat penting bagi kelangsnngan belajarnya di sekolah
atau di luar sekolah. Layanan bimbingan tersebut dapat dilaksanakan melalui
tahapan-tabapan:
27 Dewa Ketut Suk:ardi, Monojemen Bimbingon don konseling di Sekolah, h. 32-33 211
Prayitno dan Elman Amii, Dasar..Jasar Bimbingan don Konseling. (Jakarta: Rineka
Cipta, I 999) h. 272
(a) Pengenalan don pengungkapan siswa yang mengalami masaloh
belajar. Siswa yang mengalami masalah da1run belajar dapat dikenali
melalui tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan
kebiasaan belajar serta melaui jalur pengamatan.
(b) Upaya membantu siswa yang mengalami masaloh belajar. Upaya ini
dapat ditempuh dengan cara: pengajaran perbaikan (remedial teaching), kegiatan pengayaan materi pelajaran, peningkatan motivasi
belajar, dan pengembangan sikap serta kebiasaan belajar yang efektif.31
5) Layanan lronseling perorangan
Layanan ini dimaksudkan sebgai pelayanan khusus dalam hubungan
laugsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien
dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan
klien sendiri. Konseling merupakan pelayanan teratur, terarab dan terkontrol, serta
tidak diselenggarakan secara acak atanpun seadanya.
Sebagai rambu-rambu pokok da1run pelaksanaan layanan konseling.
Munko dkk seperti dikutip oleh prayituo mengemukakan tiga dasar etika
konseling yang menjadi tanggungjawab serta kewajiban konselor untuk
melaksanakannya. Pertama,, kerahasiaan. Tidaklah bersifat etis suatu Iayanan
apabila kerahasiaan klien terlanggar. Kedua,, keterbukaan. Demikian pula tidaklah
etis suatu layanan konseling yang diJaksanakan secara telpaksa oleh klien. Ketiga,,
tanggung jawab pnoadi klien. Tidak etis juga apabila tanggung jawab klien atas
tingkah laknnya sendiri dikebiri atau dikurangi. 32
6) Layanan bimbingan kelompok
Bimbiogan ini mengarahkan layanan kepada sekelompok iodividu, dengan
satu kali kegiatan Iayanan kelompok itu memberikan manfaat kepada sejumlab
orang.
Menurut Gazda, seperti dikntp oleh Prayitno mengemukakan bahwa
sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan .
yang tepat."
c. Kegiatan Pennnjang Layanan Bimbingan dan Korureling
Pelaksanaan berbagai layanan bimbingan dan konseling memerlukan
sejumlah kegiatan penduk:ung. Di antara layanan bimbingan dan konseling itu
ialah:
(1). Jnstnonentasi bimbingan don konseling. Pemahaman tentang diri
klien, masalah klien dan tentang lingkungannya yang "lebih luas"
dapat dicapai dengan berbagai cara. Misa1nya, wawancara dan dialog
yang mendalam biasanya merupakan cara yang efektif untuk
mengembangkan pemahaman diri dan masalah klien.
(2) Penyelenggaraan himpunan dnJa. Ada dua jenis data yang dihimpun
oleh konselor dalam pemberian layanan kepada klien. Pertama, data
pn'badi atau cwnulative record Misalnya, data pn'badi siswa di
sekoiah. Kedua. data kelompok. Data ini biasanya dipakai untuk
layanan orientasi, informasi dan penempatan.
(3) Kegiatan khusus. Bagi konselor yang bertugas di sekolah, maka ada
tiga kegiatan lagi yang mesti dijalankan yaitu:
Pertama, konferensi kasus. Di sekolah, konferensi kasus biasanya
diselengg;irakan untuk membahas dan membantu menyelesaikan
permasalahan yang dialami siswa.
Kedua, kunjungan rumah. Kegiatan knnjnngan rumah setidaknya
memilki tiga tujuan utama, yaitu: (a). memperoleh data tambahan
tentang permasalahan siswa (b). menyampaikan permasalahan siswa
(c). membangun komitmen orang tua terlJadap penanganan masalah
anaknya
Ketiga, alih tangan. Kegiatan ahn tangan ini melipnti dua jalur, yaitu
jalur kepada konselor dan jalur dari konselor. Pada jalur pertama,
mendapat perhatlan tentang kepada siapa klien akan
dialihtangankan. 34
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan
dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar merupakan salah satu
konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa
belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan
dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan
harkat kernanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai
sesuatu yang barn dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
Penguasaan yang barn itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang barn
itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kogniti( afektif maupun
psikornotor/keterampiian. Untuk terjadinya proses beiajar diperiukan prasyarat
belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau
pun basil belajar sebelumnya.
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang beriman agar
memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka menini,>katkan derajat kehidupan
mereka.
Seperti dikemnkakan oleh Saeful Bahri Djamarah dalam bukunya
Psilmlogi Belajar " Bagi para pelajar atau mahasiswa kata "belajar" merupakan
kata yang tidak asing. Beliau rneny1rnpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai basil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.35
Bertolak dari arti pentingnya belajar rnaka penulis menguraikan tentang
belajar itu sendiri berdasarkan pendapat dari para ahli pendidikan dan psikologi.
30
Da1atn kamus besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki tiga arti yang
saling berkaitan. Pertuna, belajar beararti berusaha memperoleh kepandaian atan
ilmu. Kedua, belajar berarti berlatih. Ketiga, belajar berarti berubah tingkah lalru
yang disebahkan oleh pengalaman 36
Menurut Noehi Nasution dalam bukunya Psikologi Pendidikon
menyatakan bahwa "belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan
dan kemampuan barn pada diri individu yang belajar, baik yang aktual maupun
yang potensial dalam waktu yang relatiflama".37
Belajar ialah perubahan perilaku yang relatif permanen yang merupakan
basil dari pengalaman (Kimble, 1%1).31
Belajar menurut pandangan psikologi dapat disimpulkan dari beberapa
definisi yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:
a Belajar adalah proses perubahan tingkah lalru sebagai alubat
pengalaman atau latihan
b. Perubahan tingkah laku alu'bat belajar itu dapat berupa memperoleh
perilaku yang barn atan memperbaiki/meningkatkan peri1a1ru yang
sudahada
c. Belajar itu dalam prakteknya dapat dilakukan di sekolah atan diluar
sekolah.39
Howard L. Kingskey, mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana
tingkah lalru (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atan
latihan.40
Gronhach didalam bukunya F.ducational Psychology menyatakan bahwa:
Learning is shown by a change in behavior as a result of experience (Gronbach,
36
Depatemen Pendidtlran dan Kebudayaan,, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Puslaka, 1989), Cet. Ke-2, IL 13
37
Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 1997), IL 3
38
Netty Hartati dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo PeJSada, 2004 ),
1954: 47). Jadi menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya. 41
Menurut Slameto belajar adalah "suatu proses usaha yang dilak:ukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah Iakn yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. "42
Untnk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan
mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para
ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam
Sardiman AM sebagai berikut :
a
Cronbach memberikan definisi :"Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience".
"Belajar adalah mempedihatkan perubahan dalam perilalru sebagai
basil dari pengalaman".
b. Harold Spears memberikan batasan:
"Leaming is to observe, to read, to initiate, to try something
themselves, to listen, to follow direction".
Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu
sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
c. Geoch, mengatakan :
"Learning is a change in performance as a result of practice".
Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
41
Sumardi Suryabrata .• Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005), Ed-5.
32
Belajar sebagai kegiatan individu sebenamya merupakan
rangs