• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 057203 STABAT KAB.LANGKAT T.A 2015-2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 057203 STABAT KAB.LANGKAT T.A 2015-2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 057203 STABAT KAB.LANGKAT

T.A 2015-2016

SKRIPSI

Oleh:

SITI HAFSAH

NIM. 1122111022

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

SITI HAFSAH, NIM : 1122111022

, “Penggunaan Model

Pembelajaran

Learning

Starts

With

A

Question

Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Di Kelas V SDN 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016

.

Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,

2016.

Masalah pada peneliti ini adalah aktifitas belajar masih tergolong rendah terlihat siswa kurang semangat dalam belajar, Metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi sehingga banyak siswa yang bermain-main ribut saat kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A

Question dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA di

kelas V SDN 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Jenis penelitian ini adalah ”Penelitian Tindakan Kelas”. Penelitian ini

terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II Masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016 yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Learning Starts With A Question untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA. Alat yang dikumpulkan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah aktivitas belajar mengajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari jumlah siswa 30 orang di kelas V SDN 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016 bahwa pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 48,41 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas adalah 65,54. Sedangkan pada siklus II pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 71,08 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas adalah 85,41. Jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Siklus I pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 7orang dengan persentase 23,33% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif 19 orang dengan persentase 63,33%, pada siklus II pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 22 orang dengan persentase 73,33% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif adalah 30 orang dengan persentase 100%. Untuk hasil persentase guru dalam setiap pertemuan juga mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan I nilai persentase yang diperoleh guru 62,5%, pada siklus I pertemuan II hasil yang diperoleh71,25%, sedangkan pada siklus II pertemuan I hasil yang di peroleh 80%,pada siklus II pertemuan II hasil yang diperoleh 96,25%.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena

atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

Skripsi yang penulis selesaikan berjudul “ Penggunaan model

pembelajaran Learning Starts With A Question untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 057203 Stabat

Kab.Langkat T.A 2015-2016.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar sarjana bagi mahasiwa jenjang SI Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis mengalami berbagai kesulitan

oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi, dan

penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanda bimbingan,

saran, dan bantuan serta dukungan moral dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan FIP Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS selaku wakil Dekan Bidang Akademik, bapak

Drs. Aman Simaremare MS, selaku wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan, Serta bapak Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd, selaku wakil Dekan

(7)

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua Jurusan PGSD FIP

Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku sekretaris jurusan PGSD FIP

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

penuh kesabaran memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk kepada

penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Ibu Nurhairani , SP.d. M.Pd selaku Penguji I, ibu Dra. Masta Ginting M.Pd

selaku penguji II , bapak Drs. Wesly silalahi, M.Pd selaku penguji III.

8. Seluruh Dosen dan seluruh Adminitrasi FIP UNIMED yang telah banyak

membantu penulis.

9. Ibu Eliyani S.Pd selaku kepala sekolah SDN 057203 yang telah mendukung

serta mengijinkan untuk melakukan penelitian.

10.Ibu Hj Halimatun Sakdiah S.Pd selaku wali kelas V SDN 057203 yang telah

bersedia membantu peneliti untuk melaksanakan tugas.

11.Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Orangtua tercinta

(Ayahanda M.Saleh dan Ibunda Suminem) yang telah membesarkan,

mendidik, membimbing, mendo’akan, memotivasi serta memberikan

dukungan moral, material dan spiritual kepada penulis.

12.Kepada keluarga tercinta supri, eli marsita, junaidi, julinawati yang telah

mendukung, menasehati serta memberikan semangat dalam penyelesaian

(8)

13.Buat sahabat-sahabat karib tercinta nanda, ima, dilla, ulan, silvi, rizka, ayuk,

yang selalu mendukung dan memberikan kenangan indah yang tak akan

terlupakan bersama kalian.

14.Kepada teman-teman satu perjuangan dikelas C Regular 2012 yang tidak

dapat disebutkan secara keseluruhan, terimakasih untuk kesetiaannya

memberikan motivasi selama ini.

15.Buat sahabat kos yuni, nining, halimah, ira, betti,yang selalu hadir dalam

menghibur penulis ketika penulis mulai jenuh dalam mengerjakan skripsi.

16.Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya

satu persatu semoga Allah SWT memberkahi kita semua.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa

masih banyak kekurangan, baik dari isi bahasa maupun tehnik penulisan. Untuk

itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan , Maret 2016

Penulis

SITI HAFSAH

(9)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

2.1.1 Hakikat Aktivitas Belajar ... 8

2.1.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 12

2.1.1.2 Jenis-Jenis Aktivitas Belajar ... 14

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran ... 17

2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 19

2.1.3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 20

2.1.3.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 20

2.1.4 Pengertian Belajar IPA ... 21

2.1.5 Pembelajaran IPA di SD ... 22

2.1.6 Cahaya dan Sifat-Sifatnya ... 24

2.2 Penelitian Lain Yang Relevan ... 28

2.3 Kerangka Berpikir ... 29

(10)

BAB III : METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 32

3.4 Defenisi Operasional ... 33

3.4.1 Aktivitas belajar IPA ... 33

3.4.2 Model Pembelajaran Learning Starts With A Question ... 33

3.5 Desain Penelitian ... 34

3.6 Prosedur Penelitian ... 34

3.6.1 Siklus I ... 35

3.6.2 Siklus II ... 37

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.8 Teknik Analisis Data ... 40

3.9 Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I Pertemuan I ... 43

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I Pertemuan II... 53

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II Pertemuan I... 61

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I Pertemuan II... 70

4.2 Pembahasan hasil penelitian ... 78

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar ... 16

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Tindakan ... 42

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I 47

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan I ... 51

Tabel 4.3 Hasil Observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

pertemuan I ... 52

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II 55

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan II ... 59

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan I ... 60

Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I 64

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan I ... 68

Tabel 4.9 Hasil Observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

pertemuan I ... 69

Tabel4.10 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan II ... 75

Tabel 4.12 Hasil Observasi pelaksanaan pembelajaran Siklus II Pertemuan II 76

Tabel 4.13 Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ... 78

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I: Kerangka Berfikir ... 29

Gambar 2: Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto 2013 : 137 ... 34

Gambar 3: Guru Membagikan Materi Pembelajaran ... 45

Gambar 4: Siswa membuat pertanyaan yang tidak dipahami ... 45

Gambar 5: Siswa dan guru menjawab pertanyaan dengan melakukan Percobaan ... 46

Gambar 6 : Diagram Persentase Siswa Aktif Dan Tidak Aktif Siklus I Pertemuan I ... 52

Gambar 7 : Diagram Persentase Siswa Aktif Dan Tidak Aktif Siklus I Pertemuan II ... 59

Gambar 8 : Diagram Persentase Siswa Aktif Dan Tidak Aktif Siklus II Pertemuan II ... 68

Gambar 9 : Siswa Membuka Buku Pelajaran Selanjutnya ... 70

Gambar 10 : Diagram Persentase Siswa Aktif Dan Tidak Aktif Siklus II Pertemuan II ... 76

Gambar 11: Diagram Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas ... 78

Gambar 12: Diagram Peningkatan Jumlah Siswa Yang Aktif ... 80

Gambar 13: Diagram Peningkatan Aktivitas Guru ... 81

Gambar 14 : Lokasi Penelitian ... 141

Gambar 15: Guru Membagikan Materi Pembelajaran ... 141

Gambar 16: Siswa Membaca Materi Pelajaran Yang Telah Diberikan ... 142

Gambar 17: Siswa Membuat Pertanyaan Yang Tidak Di Pahami ... 142

Gambar 18: Siswa dan Guru Menjawab Pertanyaan Dengan Melakukan Percobaan ... 143

Gambar 19: Guru Menjelaskan Materi Dengan Menjawab Pertanyaan Yang Tidak Bisa Di Jawab Oleh Siswa ... 143

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 87

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 96

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 103

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 112

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar... 118

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 121

Lampiran 7 Daftar Nama Siswa ... 124

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I ... 125

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II ... 127

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I ... 129

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II ... 131

Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ... 133

Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 135

Lampiran 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 137

Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ... 139

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal sebagai pencetak

sumber daya manusia (SDM) yang potensial dan fungsional dalam rangka

mengangkat tingkat kesejahteraan dirinya sebagai individu manusia dan

masyarakat. Kondisi pembelajaran diharapkan mampu untuk menunjang SDM

agar berpeluang mendapatkan pengalaman yang dapat mendorong prestasi.

Permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan formal sangatlah kompleks dan

semakin bertambah karena pendidikan selalu dituntut untuk semakin berkembang

dan maju dalam berbagai segi. Peningkatan mutu pendidikan harus terus menerus

dipacu agar mampu mengimbangi perkembangan jaman sebagai upaya untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Permasalahan lain yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

kualitas pendidikan. Perkembangan ilmu dan teknologi sebagai pendukung

pendidikan tidak dapat diaplikasikan secara optimal dalam pembelajaran jika

pembelajaran di sekolah masih dilakukan dengan cara-cara lama. Paradigma lama

yang telah berkembang dalam pendidikan adalah pemahaman dalam mengajar.

Pemahaman seperti inilah yang harus diubah menjadi pemahaman belajar,

sehingga fungsi guru sebagai pengajar berubah menjadi fasilitator. Guru sangat

perlu memberi dorongan kepada peserta didik untuk menggunakan otoritasnya

(15)

2

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) salah satu mata pelajaran yang ikut serta

dalam menentukan kualitas pendidikan. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu

yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. Pendidikan IPA atau sains

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

kehidupan sehari-sehari. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA

sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa aktif untuk mempelajari

dan memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi pelajaran IPA yang

disampaikan oleh guru dapat dimengerti siswa.

Salah satu yang mempengaruhi tingkat keberhasilan proses belajar dalam

pembelajaran IPA adalah dengan adanya aktivitas belajar dalam melaksanakan

pembelajaran IPA. Aktivitas belajar siswa pula sangat dipengaruhi oleh peran

guru dalam memilih teori dan menyusun strategi pembelajaran yang akan

diterapkan sesuai untuk semua mata pelajaran, guru harus menciptakan kegiatan

belajar yang mampu membangun kemampuan siswa dalam memahami pelajaran.

Selain itu guru dapat membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk

mempelajari sesuatu yang belum diketahui, membentuk kompetensi, memahami

materi standar yang dipelajari dan mewujudkan tujuan hidup peserta didik secara

optimal. Tugas guru sebagai pengajar dan pendidik tidak hanya sekedar

menyampaikan informasi demi pencapaian tujuan pembelajaran, tetapi juga

menciptakan pengalaman belajar bagi siswa.

Namun kenyataannya dilapangan terdapat rendahnya aktivitas belajar

Rendahnya aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat dari siswa

yang tidak memperhatikan guru sedang menjelaskan pelajaran IPA, siswa kurang

(16)

3

merancang metode pembelajaran kepada siswa dimana kegiatan belajar mengajar

ini masih berpusat pada guru dan kurang adanya partisipasi dari siswa, siswa

kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa akan belajar jika diberikan

tugas dan latihan soal.

Metode yang digunakan guru kurang bervariasi guru hanya menggunakan

metode konvensional saat menyampaikan materi pelajaran. Sebagai seorang guru

yang menyusun perencanaan pembelajaran sebaiknya menggunakan metode yang

bervariasi agar siswa tidak bosan untuk belajar, serta metode yang menyenangkan

atau metode yang mengajak siswa untuk belajar sambil bermain.Usia anak

Sekolah Dasar adalah usia dimana anak-anak masih suka bermain sehingga

metode ceramah kurang efektif digunakan. Tetapi guru juga harus pandai memilih

metode yang sesuai untuk materi yang akan disampaikan. Karena tidak semua

metode cocok untuk materi-materi pembelajaran sehingga menyebabkan anak

kurang tertib dalam belajar.

Banyaknya siswa yang bermain-main ribut saat kegiatan belajar mengajar

hal ini di sebabkan ketidak tepatan model atau cara mengajar yang diterapkan

guru menyebabkan anak menjadi malas dan bosan mengikuti kegiatan belajar

mengajar, media yang di gunakan dalam proses pembelajaran kurang menarik

sehingga kondisi kelas menjadi kurang kondusif proses belajar mengajar tidak

berjalan dengan efektif dan efesien.

Proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga pembelajaran

menjadi pasif hal ini di sebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran juga menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah. Dimana

pada saat proses pembelajaran guru terus menerus menjelaskan materi tanpa ada

(17)

4

menerima bersifat menerima penjelasan dari guru kegiatan belajar mengajar

tersebut menjadi pasif dan tidak bermakna.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Kelas V SD Negeri 057203 Stabat

Kab.Langkat T.A 2015-2016 diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran tampak dilihat dari 1.Visual Activities siswa, di tandai

dengan melihat kemampuan membaca siswa pada materi pelajaran dan

memperhtikan pertanyaan yang di sampaikan oleh guru dengan baik terdapat 6

siswa dari 30 siswa atau sekitar 20%, 2.Oral Aktivities, siswa yang mampu

menyampaikan pendapat sangat baik hanya 3 siswa dari 30 siswa atau sekitar

10%, 3. Listening Aktivities, rendahnya siswa yang melakukan aktivitas

mendengarkan ditandai dengan kurangnya siswa dalam mendengarkan penjelasan

dari guru terdapat 7 siswa atau sekitar 23,33%, 4.Writing Aktivities, siswa yang

tidak mampu menjawab soal dengan benar terdapat 6 siswa dari 30 siswa sekitar

20%, , 5. Emosional Aktivities, siswa yang tidak semangat dan serius mengikuti

pembelajaran terdapat 8 siswa dari 30 sekitar 26,66%.

Dari data yang di peroleh siswa yang memiliki aktivitas belajar yang

tinggi hanya 9 siswa dari 30 siswa atau sekitar 30% dan yang memiliki tingkat

aktivitas yang rendah sekitar 21 siswa dari 30 siswa atau sekitar 70% keterangan

data tersebut diperoleh melalui observasi dengan menggunakan kriteria indikator

motivasi belajar yaitu : 1)Visual Activities, 2)Oral Activities, 3)Listening

Activities, 4)Writing Activities, 5)Emosional Activities.

Untuk membangkitkan aktivitas anak dalam belajar maka guru perlu

menggunakan strategi dan model pembelajaran menarik dan bervariasi sehingga

(18)

5

semakin bagus. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas tersebut adalah

dengan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A Question

model ini dapat menggugah peserta didik untu lebih berfikir secara mendalam dan

mampu melatih siswa membuat pertanyaan tentang materi pelajaran sebelum ada

penjelasan dari pengajar.

Adapaun penelitian yang relevan pada penelitian yang telah dilakukan

adalah Elza Firanda Riswani 2011 : 1 (https://jurnal core.ac.uk/download/pdf

118-141-1-SM.pdf)yang berjudul “Model Pembelajaran Learning Starts With A

Question Dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Pada Pembelajaran

Akuntansi Kelas XI Ilmu Sosial I SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran

2011-2012” dalam penelitian mengungkapkan bahwa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model Learning Starts With A Question terjadi peningkatan

keaktifan peserta didik. Dengan demikian, model pembelajaran Learning Starts

With A Question diharapkan juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di

kelas V SDN 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question

Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V

(19)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah

yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aktifitas belajar masih tergolong rendah terlihat siswa kurang semangat

dalam belajar.

2. Metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi.

3. Banyaknya siswa yang bermain-main ribut saat kegiatan belajar mengajar.

4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga pembelajaran

menjadi pasif.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan, dan waktu, maka

dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang hendak di teliti. Adapun

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian dengan Penggunaan Model

Pembelajaran Learning Starts With A Question Untuk Meningkatkan Aktivitas

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya di

Kelas V SDN 057203 Stabat Kab Langkat T.A 2015-2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan

penggunaan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok

cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN 057203 Stabat Kab Langkat T.A

(20)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang menjadi dasar dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan model Learning

Starts With A Question untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran

IPA materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN 057203 Stabat Kab

Langkat T.A 2015-2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini

memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, Melalui model Lerning Starts With A Question siswa dapat

termotivasi dalam menemukan hasil belajar mereka sendiri dengan cara

mengajukan pertanyaan yang tidak di mengeti pada awal pembelajaran.

2. Bagi guru, Menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengajar

sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan daya berpikir siswa dalam

proses belajar.

3. Bagi sekolah, Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

4. Bagi peneliti, Menambah pengetahuan sebagai calon guru sekolah dasar

untuk lebih mengetahui cara meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan

mengunakan model Lerning Starts With A Question.

5. Bagi peneliti lanjut, Sebagai bahan studi banding yang relevan bagi

peneliti lain yang ingin meneliti judul yang sama dengan variabel yang

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan

bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Starts With A Question dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD

Negeri 057203 Stabat Kab.Langkat T.A 2015-2016.

Persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap

pertemuan. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 48,41 dan pada

pertemuan II nilai rata-rata kelas adalah 65,54. Sedangkan pada siklus II

pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 71,08 dan pada pertemuan II nilai rata-rata

kelas adalah 85,41. Jumlah siswa yang aktif pada setiap Indikator aktivitas belajar

siswa juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Siklus I pertemuan I

jumlah siswa yang aktif adalah 7 orang dengan persentase 23,33% dan pada

pertemuan II jumlah siswa yang aktif 19 orang dengan persentase 63,33%, pada

siklus II pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 22 orang dengan persentase

73,33% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif adalah 30 orang dengan

(22)

85

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman, maka disarankan hal-hal berikut:

1. Diharapkan kepada siswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran di

kelas, saling bekerja sama, memiliki rasa tanggung jawab, tidak takut

bertanya, dan ,mengungkapkan pendapatnya sehingga selalu bersemangat

dalam belajar.

2. Kepada Guru untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa hendaknya

dengan menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A

Question pada mata pelajaran IPA khususnya dalam materi cahaya dan

sifat-sifatnya.

3. Kepada kepala sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran yang

berkualitas hendaknya kepala sekolah mengikutsertakan guru-guru dalam

pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar agar guru lebih terampil

menggunakan berbagai model pembelajaran Learning Starts With A

Question.

4. Kepada peneliti yang lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang

model Learning Starts With A Question dalam meningkatkan aktivitas

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto ,Suharsimin. 2013. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Syaiful Bahri 2011. Psikologi Belajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamalik,Oemar.2010.Proses Belajar Mengajar.Bandung : Bumi Aksara

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV. Iscom Medan

Mudjiono dan Dimyanti. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Muhibinsyah.2010.psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Rizwani,Elza Firanda. 2011. Model Pembelajaran Learning Starts With A Question Dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Ilmu Sosial I SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

Jurnal pendidikan Akuntansi Indonesia, (online)vol.x, No 2, dalam

(https://jurnal core.ac.uk/download/pdf 118-141-1-SM.pdf)diakses 12 januari

2016 pukul 20. 15 Wib.

Suprapti. 2012. Peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran learning starts with a question siswa kelas VII A Smp Negeri 2 Baki Tahun

Ajaran 2011-2012. Jurnal pendidikan matematika, (online)vol.3, No 3, dalam

(https:/Fjurnal.fkip.uns.ac.id) diakses 14 januari 2016 pukul 20. 15 Wib.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Slameto. 2010. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Tanda dan gejala yang ditemui pada pasien melalui observasi atau wawancara tentang perilaku kekerasan menurut Keliat (2009) adalah sebagai berikut: muka merah dan tegang,

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sesuai asas transitif didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai kepuasan terinterpretasi dari

Lampiran 1 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Workstation-1 L.1 Lampiran 2 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Workstation-2 L.2 Lampiran 3 Uji Keseragaman dan Kecukupan

upaya hukum yang dapat ditempuh oleh penuntut umum dalam perkara perlindungan anak8. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat normatif,

[r]

Sejalan dengan peneltian-penelitian terdahulu yang telah membuktikan bahwa penggunaan strategi writing in the here and now dapat meningkatkan kemampuan menulis

Hubungan perdagangan internasional diantara negara- negara dunia semakin berkembang dan menghasilkan kebijakan yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi

[r]