• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Beberapa Aspek Program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pengolah Muara Angke DKI Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Beberapa Aspek Program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pengolah Muara Angke DKI Jakarta"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)

W I A N

BEBEBAPA

ASP

EK

PRQGRAM

P

EMBERDAYAAN

MASYAMKAT

NELAYAN PENGOLAW MUARA ANGKE

DKI

JAKARTA UTARA

(125)

RXAMA FmA. . Kajim Beberap Aspek Progmm Pemberdayaan Masyarakat Melayan Pengalah M u m An& DKI Jalcarta. Di bimbing of& DETRIECH G. BENGEN dm VICTOR 1'.

H.

W J K W i r .

Nelayan pengolah dikadapkOtln pada tantangan yang semakin besar dalam keterkaitan usaha nelayan dexlgan berbagar aspek Iinglcungan yang mempngaruhinya serta pemingan dalarn pmanfaatan dan penggunaan sumkrdaya yang tersedia. Untuk itu diperlukan usaha pemberdayaan nelayan pengolah untuk peningkatan kesejafitemn melalui peningkatan pendapatan.

Ruang lingkup pnelitian ini yaitu rnengkaji beberap aspek program pernkrdayifir.n yang telah diberikm k e r n masyar&:at nelayan pengalah di PWT Murtra Angke dan darnpaknya terhadap kesehatan lingkungan serta peningkatan pendaptan dan kesejitfiteraan. Analisis statistik yang digunakan adafah uji T- Berpasangm, uji statisti k jenjang spearman, uji khi kuadrat, Analisis Faktorial Diskriminan (AFD). Tingkat kesejahteraan nelstyan pengolah dianalisis dengan indikator Kesejahteraan BPS d a l m SUSENAS ( 1 99 1 ). AnaIisa yang digunakan untuk menelitah damp& dari pem berdayaan terhadap rnasyamkat pesisir nelayan pengo iah Muara Angke adaiah Analisis SWOT.

Berdasarkan uji T-berpasangan yang bersi fat nyata adalsth uji kadar timbai, ternbaga, total solid dan dissolved solid, serta pH, sedangkan yang bersifat tidak nyata adalah merkuri, kesadahan, salinitas dm kadar kadmium.

Berdasarkan jerrjang Spearman diperoleh hasi l bzthwn responden peserka pemberdayaan rnemiliki Pendapatan dan jumlah pruduksi serta hwga dan jurnlah pruduksi yang berbeda nyata. X ~ m a usaha dan bars; Xama usaha dan jumlrrfr prduksi; pendaptan dan h a r p jual dan Iama usahn masingmasing tidak sipifikan beqxngaruh terhadap peridaptan. Sedangkan untuk responden yang tidak memperoleh pemberdayaan krbeda nyata untuk variabel pdapatan dan jumlrtfi praduksi; pndapatan dm h g a ; serta jumlah produkscsi dan harp jualUntuk variabei Pendaptan dm lama usaha; jurnlah produksl dan Iama usaha; lama usaha dan h a r p jual. tidak becbeda nyata.

Berdasarknn uji K hi-kuadrat diperoleh hasil peubafi-peubah yang memiliki hubungan yang tidak nyata adalah pcubah jenis kelamin dengan pemberdayaan, pndidikan dengan pemberdayaan, sem kesulitan &lam pemasaran yang dialtnmi dengan pem berdayaan.

Berdasarkan anal isis faktorial diskriminan dua populasi diperoleh Xlasil bahwa ada perbedaan karakteristik yang nyata antam nnelaym pngolah yang &pat pmkrdayaan dan yang t idak. Karakteristi k yang mernkdakan kedua kelornpk tersebut addah

(126)

D e n p ini s a p menyatairan W w a tesis ymg be judul :

KAJlAXY BElBEaAPA ASPEK PROGRAM PEMBERDAYAAR

MASYAXMKAT NELAYAN PENG0LAI.I MUARA ANGKE DKT JAKARTA A&l& knar rnerupttkm h a i l k q a mya sendiri dm belum pernah dipubfikasikan. Semua swnkr data dm infomasi yang cfigmxakan telah dinyatakan swwa jelrts

d m

&pat dipriksa keknarannya.

Jakwka, September 2002

(127)

KAJZAN

BIBEBERAPA ASPEK

PROGRAM

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

NELAYAN

PENGOLAH

MUARA

ANGKE

DKI JAKARTA

Tesis

Sebagai saIah satu syarat untuk rnzrnperoleh gelar Magister Sains pada

P m p m S tudi Pengeld aan Sumberdaya Pesisir dan tautan

PROGRAM

PASCA

SARJANA

INSTITUT

PERTANTAN BOGQR

(128)

Judul Tesk : Kaj ian Bekrapa Aspek Program Pemberdayaan Masyardat Nehyan Pengohh Muara Angke DKI Jakarta

Nanaa : Rim Faiza

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dm h u t a n

Dr. Ir. Dietreich G. B ~ W ~ ~ D E A Ketua

Dr. Er. Victor P. EI, NLiiuIuw Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi 3. Direktur Prugrm P-jana Pengela laan Sumberdaya

Pesisir dan Lautan

(129)

Penufis merupakan otnak kedw

dari dm

t>ersau&ira pasangan B a p k Drs. Moh.

Masroh dan It>u Omy ZD. Suratenaiya. Pen#is dilahirbn di Jakarta pada tanggal 12 Juli 1964. Penulis menilah dengaxl Mofi. Tauhid, SE

dan

dikaruiniai dua ormg putra.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah di SD Sundoro Pagi (I971

-

1 9761, Jakarta; SMPN 111 Jahm ( 1977- t 980); SMA 78 Kebon Jeruk, Jakarta( 1980- 1 983); Sajana di PI3 J unrsan SosiaI E k o m i Peri kanan (1 983- 1 988). Pa& tahm 1 999 penulis melanjutkan ke strata dua p d a program studi Pengelolmn Surnkrdaya Pesisir dan hutan, IPB-Bogor.

Pcnulis bekerja di Dinas Petemakm, Pexikanan dan Kelautan propinsi DKI Jakartasejaktahun 1989. T a h u x l 1 9 9 8 s a m ~ i d e n g a n ~ ~ m g ~ n u l i s m e n j a b a t sebagai Kepala UPT. Labaratoriurn PMNP Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

.

Pelatihan ymg pernah diikuti antam lain : Research Processing- Kumarnoto, Jepang ( 1 Juni 1992- 22 Maret f 9931, Internatiana t 'Trade Policy-Washi n@on

(130)

Puj i syukur pnulis pnjatkan ke hadinit Allah SWT yang telah rnelirnpahkan rahrnat &n k-antnia-Nya sefiingga penufisan iaporan penditian ini &pat &selesaikm dengan ba~k dan Xancar.

Laporan ini rnerupkan hasil pnelitim Tesis pa& program Magister Sains, lnstitut Pertanian Bogor dengan judui "Kajian Betrerap A s p k Program Pemkrdayaan Masyarakat Nelayan Pengolah M u m Angke D M Jakarta''

Pada kesempatan ini penulis mengucaph banyak terirna kasih kepada 3). Bapk Dr. Xr. Dietricch G . Bextgen, DEA dan Bapak Dr. IT. Victor P. 13.

Ntkijuluw. Masing-masing selaku ketua

dan

angbwta komisl pembirnbing yang teiah berkenan memberi kan bim bitlgan hingga terselesai k m y a l a p m penefitian ini.

2). Bapak Dr. Ir. Rakfimin L)ahuri, MS, sebagai k&a Frogam Studi Pengclolaan

Surnbedaya Pesisir

dan

hutan.

3). Bapak Dr. Ir. Eman Rustiadi,

M.

Agr sbagai dosen pwji yang tefah rnemberikm sumbang saran untuk terselesaikannya laporan tesis ini.

4 IT. Drs. Moch. Rakdjo, MM selnku Kcpala Dinas Petemakan, Perikman dan

Kelztutan Propinsi DKI Jakarta, ymg telah memberikan dorongan sejak dirnulainya pekuliafian sampai terselesai h n y a lapran tesis ini.

5). ReIran-rekm mahasiswa Pasca Sarjana SPL-PB mgkah I V ymg selalu kumpak dm bahu membahu dalam penyelesaian masalah.

(131)

7). Semua pihak yang tejah membantu penulisan laporan pnelitian ini.

AIchirnya pnulis k h psemoga laporan penelitian ini dapat krgsma bagi pembaa. Amin.

Bogor, September 2002

(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)

DAFTAR GAMBA.R

Balrtmrrn

...

1

.

Skema Pernbxday82tn 7

...

2

.

Proses P d u k s i fkm Asin I 4

. .

3

.

KerangkaPemlk~ranPenelitim ... 17
(138)
(139)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pembanpnan memiiiki visi memkrdaystkan manusia dan rnasywkat dafam arti sel uas-luasnya. Sebab sepanjcng zstman keswadayaan merupakan sum ber daya kehidupan ymg abadi dengan manusia sebagai intinya dan partisipasi mentpkifn

pnvujudan optirnalnyra. Keberdayaan masyarakat rnerupakan modal uhma masyarakat uut& mengembangkan di ri nya scta mem pemharr h n ditengah maqymkat Iainnya

Pernberdayaan &lam kamus besar Bakasa Indonesia dijelaskan sebagai suatu proses wtuk berdaya, rnemiliki kekuahn, kemarnpuan dan tenaga untuk m e n p s i sesuatu. Karena itu maka pem berdayaan sosiaI ekonom i masyarakat adalah suatu proses untuk rnemiliki abu menguasai kehidupan atau status sosial ekonomi yang lebih baik.

Masyarakat pesisir y ang scbagian ksar mempakaxl rnasyarakat nelay an ymg

memiliki karalaeristik yang ~~a dengan rnasyamkat iainnya. Pebedaan ini dihnaksuz keterkai~nn y a y ang erat dengan karakterstik ekonomi wilayah, Iatm helakang budaya dan ketersediaan sarana dan prasmna penunjang. Pada umumnya rnasyarakat pesisir rnernpunyai ni lai budaya yang berorientasi setam dengin aim,

sehingga teknalogi memanfaatkan surnberday a alam adalah teknologi adaptif dengan kondisi wilayah pesisir

(140)

pa& musim, terbatasnya m t h l usaha, kurangnya sarana penunjmg buruknya mekanisme paw dan l a m y a transfer tekmlagi d m icomunikasi yang rnengakibatkm pncfapatan masyarakrtt pzsisi, khususnya neIayan pengalah menjadi tidak rnenentu.

Salah satu upaya untuk mernbangun rnasyarakat psisir, Pemerintah felah rnernberikan perhatian kepada kelompk pengolah i b n asin berupa pembangunan

ternpat Pengolahan Hasil Perikanan TradisionaI (PHPT) di Muara Angke seluas 4,5

hcktar yang pruntukkannya seswi dengan kebijdcmnaztn umum Pemda DKE dalam RUTR DKf Jakarta 1985-2000.

Sebagian besar nelayan pengalah Muara h g k e tingkat kesejahteraannya masih mernprihatinkan d m m a i k k m g y a sanitasi d m hygine di lingkungan PHPT. Pe:nge!olw usaha nelayan pngolah

M u m

Angke j u g M u m mernperhatikan aspek lingkungan wilayah p i s i r , xrta k f u m admya paXa kernitram

dan rnekanisme p a r y m g krlaku wndenrng merugikm

Sehubungan dengan ha1 tersebut di atas dalam era pmbangimn yang selnakin kompleks dan komptitif, nelayan pngulah dihadapkan pa& tantangan yang semakin besar &lam keterkaitan u s h a nefaym dengm berbagai aspek tingkungan yang rnernpengaruhinyzt serta perstingan &lam pmanfmtan dan penggunaan surnberdaya yang tersdia. Untuk itu di perlulcan usaha pemkrdaymn nelayan pengalah untuk peningkatan kesejahteraan metdui peningkatart pr~daprttan

(141)

memberdayakan individu d m rnasyadat. Memkrdayakan krarti bahwa

keselwuhan prsonal itas seworang ditingkatkm. Jadi pernberdayaan masy arakat

krarti rnemkngun coliecfive personulr~ ofu society. Perrtmusan Masalah

Mernhrdayakan masyarakat menrpakan upaya unt uk rneningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarirkat yang dalm kondisi sekarang tidak mampu untuk merepaskan diri dari perangkap kcmiskinan dan keterbelakangan. h n g a n kata lain , memkrdayakan masyarakat addah mema~npukan dan memandirikan masyarakat karma masyarakat merniIiki ptensi untuk dikembangkan.

Dalam maha rnernkrdayakan rnllsyarakat nel ayan pengolah Muara Angke p r l u dicari beberap upayct atternatif Berdasarkan Iatar klakang tersebut di atas maka dapat dinrmuskan permaxifahan sehrtgai berikut :

a. Faktor-faktor apa yang krperm untuk pingkatan pndrtptan neIayan pengolah

b. Sejauhmana pcnganrh berbagai kebijakanlprograrn pemberdayattn yang dijalankan oleh perncrintah atau stakeholders lain pada beberap asp& ekonomi, teknofogi sosial dan tingkungan

c. Scjauhmana nelayan pextgoiah Muara Angke dalam u s h n y a sehari-hari untuk tidak menrsak lingkungan psisir (tidak mencemaci) akibat dari

(142)

d. Strategi a p yang dlgunakan untuk keberhasilan pengembangan usha pengofah i k m asin di Muara Arxgke

Tujuan dsn Manfaat

Sesuai dengan penrxnum masalah di atas maka pengkajian ini trertujuan untuk :

1 ) Menganalisis dampak program pmkrdayztan terhadap konservasi li ngkungan 2) Meriganal isis efck program p:mber&ymn nelayan pengof ah terhadap kondisi

mafia, kesejahtraan dm tingkat kesadafan lingkunjpn di PWT Muara Angke 3) Merumuskan arahan strate@ penbwmbangrtn usaha.

Sedangbn manfaat yang dihampkan darl penelitian ini adidah sbagai beiikut :

I ) Sebagai upaya dalam memberikan rnasukan kepada para pengolah hasil perihnan tradisianal agar &pat bemsaha lebih baik unt& penirzgkatan pendaptaz1 dengan pem bangunan ymg berkelsnjutan (sustuinuble).

2) Memberikan masukm kepada masyarakat perikman, pemerintah, swasta, P e r p m Tinggi,

dan

i,ernbaga Swadaya Masyamkat &lam memberdayahin masyarakat pesisir.

3) Upya peningkatan pendapatan usaha pengolahan h a i l perikanan tradisianal di

PWT Muara Angke

4) Upaya pningkatan sanitasi dan hyginis lingkungan

(143)

YINJAUAN P U S T A U Konsep Pem krdayaan Maayamkat

Pernberdtfyaan masyarakat rnempakan salah satu inti setiap proses

pengembangan masyarakat. Pengembangan masyardcat baik secara tearitis konsepsioilal dan p d z i s oprasiond menrpakan realita yang klah teruji ddam

sejarah pmbangunan nasional maupun internasional . Pemberdayaan masyarakat hams dibangun diatas premis kehldupan sosial ekonomi rnmywat yang meliputi (Winoto, 1997) :

I . Premis mengenai sitat dan tingkab laku manusia dalam masyarakai

Di &lam proses interaksi sosid, manusia umumnya bewrda untuk bisa rnemperof eh manfaat bagi kehidupstnnya dan sekal i p s mengmangi ket idakmenentuan dan resi ko ke hidupan yang di h h p i waIaupun ban yak juga anggota masyarakat yang bemifat phyantrophic.

2. Prernis tentang ketzidupan organisasi

Pengelarnpakkan sasial pada umumnya difakukan untuk mengurztngi ketidakmenentuan chn resiko kehidupan serta di &lam proses untuk mendapatkan akses terhadap sumkrdaya masyarakat.

3. Prernis tenBng kebutuhan manusia dan rnssyamkat

(144)

ikatan-ikatan xlilsi dm kepentingan akan kebutuhan ekspresi diri dalm masyankat dan kebutuhan akan pemenuhm aspirasi-aspirasi kehidupctnnya.

4. Premis tentang partisi pas1 dalarn pngdmbi Ian keputusan tentang perubahan Pengembangan rnasyarakat yang k r t u j uan untuk memberday a k a m a y a d a t dibangun di atas premis b h w a setiap anggota masyadat memiliki hak untuk berpctrtisipasi di &lam proses pengarnbilan keputusan yang swam Irtngsung atau tidak Iangsung akan rnempengaruhi kehidupnnya.

5 . Prernis tentang keberhasilan &an kegstgalan p r o p dan proyek

pemberdayaan masyarakat

Kegagalan dan keberhasilan pembmgunan dan prnberdayaan masyardat ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang telibat datam proses pngem bangan masyarakat it untuk memahami I-eafitas masyamkt dan l ingkungan si stern kepercayaan dan sistem nilsti masyarakat tentang arti penibahan dan arti masa depan, dan mirrcfscape r n a s y d i f t &an rnenentukan keberhasiian suatu program atau proyek pengembangan dan rnernberdayskan masyarakat.

Agar rnasyacakat sunggu h teri i bat di dalam setiap proses pengubahan, p i a kornunikssi yang digunakan haruslah yang hidup serta berakar di rnasyarakat dan bukan pola kornunikasi yang dipungut begitu saja dari luar.

(145)

3) sebagai pembantu proses pngubahan, penyebaran inavasi; 4) sebagsti penghubung sumber-sumkr yang cfiprlukan.

Melalui agen pembangunan di harapkan dapat di kern bangkan model ~>emtser&dymn a h "SevYrupelling Growth" (Wardoyo, 1992), seperti tertera

pada Gambar 1 .

Issue pokak :

Kerniskinan Kekurnuhan a Kesenjangan

Partisipsi Kesrvadayaan

= Keberlanjutan

1. Pendamping 2. Keteckaitan 3. 'Trmsfumasi

i

Katalis Fernbangunan

+

Sektor Sosial Ekonorni Mainstream Pembangunan

Proses konvergensi Proses sinergik Proses siberneti k

Tingkat Kesejahteraan Nefsyitn

Biro pusat statistik menetapkan bahwa sesusltu &pat ddiatakan

sqjahtera apabila :

I . Sel uruh kcbutuhan jasmani dan rahani dari keluarga tersebut dapat dipenuhi sesuai dengin tingkttt hidup dari masing-masing keluarga itu sendiri, scrta

(146)

Kondisi maupun Bsititas ymg dirniliki suatu ternpat tinggaf dapat dijadikm tinjawin atas tinght kesejahteraan. Perurnahan f ppan) mewprtkrtn salah satu kebututxan dasar lain selain makanan (pangan) dan pakaian (sandang) dalam pencapaian penghidlrpan yang layak. Oleh karena itu, harus ditangani secara serius baik aleh instansi swwta yang krkepentingan rnaupun oleh pemerintah, karma masih banyak masayarakat ekonomi lemah yaxlg belurn rnemiliki wmah lay&. Program yang ditaksanakan tcrtuang &tam program penyelram lingkungan y m g krtujuan rnenjaga, menciptakztn serta rneiestarikan k e a d m lingkungan yang sehar, bersih dan nyaman (Biro Pusat Statistik, I993b).

Biro Pusat Statistik (1993b), rnenyatakan bahwa salafi satu faktor pnting yang ikut sewa menjamin lancarnya pernbangunan daerzth khususnyst

dan pnbangunm secara keseturuhan adalah aqxliharanya suatu kearnaxlan dm ketertiban di tengah kehidupan di wayarakat. T'erpeliharmya Kamtibmas menyebabkan tcrciptanya rasa aman dan ketcntraman sebagai upya tenwj udn ya, kesejahterrran sasial rnasyarakat, sehingga anggota mtisy arakat teratur dan tert ib dalam rnelaksanakan fungsinya dalam hidup kmasyarakat.

(147)

Sedangkan kemiskinan absoXut adalah suatu u k w minimal, dimana dapat dikatakan bahwa meorang itu kmda di b a d @s kerniskinan. Hal yang

cukup pnting juga adafah ukuran batas kemiskinan ymg d i p a k a n atau yang ditetapkan tersebut seringkali berbeda dengan tingkat kesejzthteraan yang dir& oleh masyarakat. Sebab bagi masymkat nelayan misalnya sudah meraa sejahtera dengan cuirup pangan dan sandang, tapi menuntt sebagaian masyarakat yang lain sejahtera itu haws sarnpai terpnuhi kebueuhan sekunder dan tersier.

Kesebata n Z ,ingku ngan

Pen~jertian kesehatan lingkungan men wut World Hedth Orgunizutiun

adalah keseimbangan ckoiogi yang hams ada an- manusia &n lingkungan agar &pat menjamin keadaan sehat dari manusia yang ti& hanya sebat fisik

saja, tetapi j uga sehat mental dan sosial yang optimal di dalam lingkungannya.

World HeuIfh 0rgunr:utron (WHO) dalum b a r ( 1 979) rnengernukakan bahwa ruang lirrgkup kesehatan lingkungan &pat di kelampkkan menjadi :

1. MasaIah air 2 , Masalah fimbafi

3. Masalah makanan dan minuman

4. M d a h perurnahan dan bangunan

5 . M a d a h pencemaran terhadap udara, ranah, dm air

(148)

Kexhatan f ingkungan sangat berpengamh terhadap kesehatrrn masyarakat. OIeh karewya, untuk; clapat mengeloh b l i b s Iingkungan ataupun kesehaan rnasyarakzrt p l u dihayati hubungan dengan mmusia, yaitu ekologi manusia (Soemirat, 1994).

Permaslaban Wilayafr PesLir

Sebagai salah satu negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 8 2. UUU km, Indonesia memil i ki kawasan psisir yang sangat luas. A h y a kernudahan aksesibilitas t e r M p lrnwasaxl ini akan cendemg meningkarkan laju pemanfaatan wilayah pesisir di tahun-tahun mendatang. Selain itu ha1 lain ymg ti& boleh diabaikan itdalaln Bkta yang menunjdckm bafiwa tilfak: kurang

dari 60 % penduduk Indonesia bemukirn dikawasan ini. Kesmuanya

merupakan tekanan-tekanm $an heban yang h a m dipikul fingkungan psisir. kqpn metihat fenamem di atas maka pmanfrtatan dm pengelolw surnberdaya pesisir semra berkelanjutm aMah rnerupakan suahr kebutuhan.

Let& wifayah pesisir yang secara geografrs bmda dimtam damtan d m

lautan, mcnycbabkan tingginya tin&t keterkaitan dan saling rnempngaruhi antara ekosistem di daratm dengan ekosistem di psisir. Hal ini mengalubatlcan wilayah pesisir sangat rentan terhadap krbagai darnpak kegiatan yang dilakukan di daerah hulu (Savitri et al, 1999).

(149)

Tefuk Jakarta a&l& pusat Pengol&m Hasif Perikanan Tradisional Muara

Angke. Pencemaran y q terjadi di psisir M m Angke m r e t tidak langsung juga a h mernpengamhi kondisi pmiran di Teluk Jab. Kajian lingkunp di wilayah psisir Muara Angke rnenyimpulkan b h w a kondisi lingkunbpn 3i sekitar wilayah tersebut sangat bun&. Penif aim tersebut di dasarlan pa& fahi di lapangan mupun data penetitian sampl air di labratorim. Ada beberapa ha1 pnyebab terhadap bunrknya fingkmgm, yaitu : limbah i b n dibuang s e m b g a n , belum terdapat kdam penmpmgm

dm

pengolahan limbah ikan, dminase bumk, dm tain-lain.

Badasarkan kenyatam yang ads, maka hams segera d i u p a y a h penuwan beban pencemaran rnelalui krt>agai p r o m yang layak secara teknis, ekonomis, rnaupun sosial budaya. Dalam ha1 ini industri yang diketahui mengbsilkm Iimbah tersebut

hanrs mengalah terlebih

dahuiu seklum di bmng ke perairan. Seprti d i k M u i sampai mt ini kebnyakan limbah damestik DKI fa- masih dibuang langsung ke peraim tanpa dialah tertebi h d&uru.

'Melayan pengoIah tmdisional dan usaha keci f lainnya selalu dihadapkan p d a berbagai masalsth akihat keterbam ymg dimilkinya. Bahkan akibat m m l a h yang dihidapi, nda sebagian usaha tersebut ymg bwfung tikar karena ketidalcmampum mengatasinya. Tetapi a& yang mampu bedahan, walaupun hanya marnpu berproduksi dengan kondisi titik i m p . Padahal menurut R i f f n

(150)

Permadahan yang dibadapi oleh nelayan pengolah tradisiunaf &pat menghambat pc:ngemhgm usaha itu sendiri. Adapw pemasalahrtn tersebut

d a p t dibagi rnenjadi empat aspek yaitu aspek prociuksi, aspek p m w r a n , aspek permodatan dm keuangm, serta aspek manajemen (Riffin, 1997). Ofeh karena itu, dalam pengembangan usatra tersebut, kernpat aspek tersebut harus diperhatikan.

Limbah Rwsil Perikanozn

Limbah pada dasarnya adafah swtu Man yang khuang atau dibmg

dari suatu sumber ahifitas manusia, maupun proses aiam dan tidak abu M u m rnempunyai nilai ekonorni, bahkan dapat rnernpunyai nilai ekonumi negatif karena pnanganan unmk rnembuang atau mernbersihkan memerlukan biaya yang cukup besar cfisamping dapat mencemari lingkungm. Limb& r n e m p a h m a d a h di &lam usaha suatu industri termauk indusk perikanan

ymg menghasilkan fimbah pa& proses pnmgkapan ikan, gemganan, pengangkutan, distribusi

dan

pemwmm. Limbah prikanan &pat &pat berupa ikan ymg terbuang, tercecer, clan sisa olahan yang menghasithn cairan dan pernotongan, pencucian dm pengoldm produk (Jenie dm Rahayu,

X

990).

Limbah hasil perikrtnan &pat diolah menjadi tepung i h n , silase i h , ikm asin, terasi, dan fain-lain. Ikm olafrstn tradisional seprti ikan asin, terasi

(151)

Tepung ikan

Bahan mentah bagi pmbuatnn tepmg ikan dapat hemp ikan seam

k e s e l h m ataupun sisa-sisa otahan.

Cara

pbuatannyapun sangat bervariasi dari m paling sederhana, yaitu dengan p e r e b m

d m

penjemuran sampai rnenggmakan mesin-mesin canggih .

k n g m adanya pengofahim tepung ikan &metrut terdapt suatu niiai tambah dari ikan yaitu pemmfaatm

iIran

yang tidak krnilai ekonumis, sehingga tidak ada suatu pem b w g m ymg pfcuma atau sia-sia, melainkan a&

hasil. Nelayan seringkali mendapatkan ikm yang tidak bemihi ekanomis dalam tangkapannya di laut. Selama ini merela hanya mernburtr~pya den- begitu saja, namun derrp adanya indwtri pengolahan tepung ikan, netayan akan rnendapatkran nilai tamW (Arifudin, 1993).

Silase

Silase ikan merupakan suahr produk cair yang dibuat cfiui ikan utuh

atau bagian-baginn i h y m g dicairkan oleh enzim yang ada pada tubuhnya sendiri dengm penambahan asam (Kampiang

dan

Ifyas, 1983).
(152)

kg, mudah atau sukmya asam tersebut xfi dapat. Bahan pengawet yang

propionat sebagai asam organik. Selain asam organik juga bisa d i g u n w

Proses prduksi Xkan asin pada dasarnya terdiri, dari dm h h p , yaitu peng&arman dan pengeringan. P e r b e ~ - p e c ~ yang tcrjadi pa&

mumnya hanya pa& jurnIah garam yang diguraakan, lama pnggmman dm

pengeringan. Perkdmn tersebut umumnya disebabkan oleh perbedaan ukuran ikan dan tingkat ireasinan.

Alat yang digwakan untuk pengolnhan ikan asin umumnya terdiri atas p i s u baskom, bak untuk perendaman

dan

gars-pm unt& penjemmn serta keranjang bambu untuk penyirnpaxlan ikan asin. Skema proses produksi ikm

Batran Baku Sortasi Penggararn an

C

... ... I... ... ....

..-.' ....

" ' By Product (tepung ''.-.-\

ikm, silase, dl!.) ..'

.... ...-

... ... ...A...~.... ...

(153)

Matrib SWOT

Matiks SWOT digunakm untuk: rnenyusun strate@

organisasi/penrsah~an. Matriks ini menggambarkan s e e m jelas bagaimana plwng dan ancaman ymg dibdapi orgmisasi/p&am &pat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemkil orginisasi/prusatxaa~. Matri ks ini menghasilkan 4 kemmgkinan alternatif strategi, yaitu stxategi

SO,

smtegi WO, strategi

ST

, clan strategi WT.

Tabel 1. Matriks SWOT

, '... . I '.. .

'....

m m s s - W

'... ....

.... Dafbr 5- I O faktor-faktor

... '.. . Daftar 5- 10 faktor-faktor

Faktor Ekstern kefemahan

- -, -, , , , , - -, , -, , , , - - . , , , , , , , -, , , , , , , -

OPPORTUNITIES-0 STRATEGI S-0 STRATEEI W-0

Daftar 5- I O faktor-faktor A m i kefemahan dengan

peluang memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang

Terdapat delapan hhapan mernbentuic matriks SWOT, yaitu :

1. Ten tuban fak~or-faktor p e l w g eksternal perusaham 2. TTentukm faktor-faktor m- perusahaan

3. Tentukan faktor-f&or kckuatan prusahaan

THREATS-T STRATEGf S-T

Dafear 5- 10 faktor- faktor ancaman

[image:153.589.72.530.271.607.2]
(154)

4. Tentukan faktor-faktur keiernahan gerusabaan

5. Sesuaih k e h - internal dengan pelwng eksteml u n a mendapafkan

strated SO

6. Sesuaikan keiemahan internal d e n e n pe tmng ekstemal untuk rnendapatkan strakgi WO

7. Sesuaikan kekwtan internal dengan peluang ebtemat wuk mendapatkan stmtegi ST

(155)

Ke- pernibran ini dikembangkm untub; dapat rnembafras pernasalahan

' yang dihadapi dalarn pemberdayaan rnasyarakat psisir nelayan pngolah Muara

Ti&k Ya Kesejahteraan

Pengkajian Memenuhi Nelayan dan

Ulmg syarat Kebersi han

Lin~kungan

(156)

& i m p rnernmculkan ~m&ahan tersendiri yaitu : mu& prod& akhir yang tidak

seragrtm. Untuk: menghahpi

k&n

demikian d i p e r l h n suatu upaya pemberdaym mtuk mempiBaiki kondisi para pengolah tradisiaml swam Wlusus yaitu dengan rneningkatkan ketempilan, rnemperbaiki ranhi prnasaran dart memberikan layanan permoddan.

Hipotesis yang diaj &an yai tu :

1 . Kelornpok yang mem- sasttran pemanfaatan progrnm pe~nberdayaan Iebih

baik

dari

yang bukan kelompok m.
(157)

METODOLOG1

h h s i dttn Wakta Penelititla

b k a s i penefifian di Iakukan di tempt Pengolahan

I-Iasil

Perilanan Tmdisional (PWT) Muara Angke, 3aka-h Uhm. Penelitim ini rnemerlukm waktu Selama 6 bulan yaitu sejak bulm Novmbcr 2001- April 2002. Ruang lingkup penelitian ini yaitu mmgkaji beberap ttspek program pemberdayaan yang telah diberikan kepatfa masyacakat nelayan pngolah di PWT Muara Angke dan

damphya terhadap kesehtan lingkungm sem peningkatan pendapatstn dan kesejahtem

.

Metade Penelltiern

Data-data p n g di perlukan bersifat deskripti f, kemudian tekni k pnelitian

yang digunakan adalrttr metude s u m i dengan tujuan untuk memperoleh f a b dari gejaia yang ada dm m e n d kekmngm secara faktual secara sosial ekunorni. Teknik penelitian survai ini dilengkapi dengan menggunakan dafrar pemyaan yang telah dipersiapkm sebelurnnya sbagai instrumen pengumpdm data yang ditakmakan melalui wawancara.

Jenis dan S u m k r D a b

(158)

data yang bempa penjelasrsn-penjel

d m

umian tentang prsepsi, pandangan. atau

pndapat seseorang terhadap ab yek melalui panca indranya.

Data yang dikumpulkan krupa data primer

dm

da& sekwder. Data primer adalah data yang diperoleh Iangsung dari sumber aslinya yang belum mengatmi pubahan maupun analisis. Data ini diperuleh melalui wawancm langsung dengan

70 nelayan responden prnberdayaan dan non pmberdayaan dan key ~nfbrman

(Kepala Dinas Petemakan, Perikanan

dan

Kelautan; Kcpalit

PHPT

Mwra h g k e ;

Kepala Sub Seksi Binamutu ) sebanyak yang dilibatkm dengan menggrtlnakan metode-metode yang $el& ditetapkan dalam pnelitian ini. Data skurider menrpakan data yang diperoleh dari dinas maupun instansi xrta laporan-laporan sampling dm h a i l penetitian.

Penentw jum tah responden sebanyak 35 responden non pemberdayaan dan 35 responden pemberdayaan &rdaxirlcan Walpole ($982) telah memenuhi batas minimal pengambilan contoh yaitu bila n 2 30, maka nifai-nilai (x

-

v)f(sldn) masih

menyebar mengfiampiri sehm normal baku.

MetwXe Peng~mpuXmtn Data

1. Observasi, diharapkan akan dipruleh data dan infomasi wtuk rnelakukan analisis pmberdayaan masyarakat psisir nelayan pngolah Mwra Angke.

(159)

3. Studi Pustaka, sebagai ladasan tmritis dm data penunjang ymg b e h i t a n dengm materi pngkajian. Data sekmder ini diperoleh

kwh

laporan dm informasi dari berbagai sumber, seperti laporan PWT M u m Angke, Dinas Perikanan DKI Jakarta dan pihak t e h i t lain ddam pembinaan, serta data rujm

ctari behapi pustaka yang refwan.

Teiurik Pengambibn Contoh

Kuakteristik subye k yang menjadi responden &lam penelitian ini terlebih dahulu dikehhui, m&a teknilc pngambilan contah yang digumkzm addah purposive samplmng yaitu pngambilan contoh dengm tujuan dm maksud tertentu.

Dalarn proses px~gambilm cantoh d i g u d a n system h t a antara responden pembexdayaan &in non pemberdayaan. Pengambilan cantah secara purposrve samplmng digunakan agar kuesioner yang dikrikan tepat ke sasztran yang diinginhn.

Qengohhan dam Analisis Data

Data dm Infamsi dikumpulkan

dm

dianalisis dengm rnenggmakan pendebtan b t i t i l t i f dm kwafit2ttif. Analisis kuantitatif kmpa data pndapatan nelayan pengoiah yang mewpalcan penghmilm yang diperoleh dari wmua anggota keluarga berupa uang atau bar- yang dinifai dengan wing yang dinyaakan dalarn rupiah perbufan-terhadap. Sedan- analisa kulitatif dil&dcm terhadap data dan informasi yang rnenggarnbarkan smtu tindakan Sel anjutnya dilakukan kaj ian dengan menggmakan analisis SWOT.
(160)

seam ririnci mtuk m e m b e r i h gambaran yang jelas mengenai kundisi umum masyarakat penefitian; dm untuk rnembuktikan bahwa kegiatan pemberdayam masyarakat nef ayan pengalah di Muara h g k e &pat meningkatkm kesej ahteraan nelayan pengolah dan m e n m W tin&& pencemaran di wilayah tersebut.

Analisis f~ika-kimia air limbah di PRPT Muara Angke

Analisis ini digunakm untuk mengetatxui tingkat kertlsakan linwtlgan yang terjadi melalui analisis fisiku-kirnia di PWT Muara h g k e . Untuk menganalisis aspek tersebut digmakan analisis uji T-Berpasangan sehingga akan diperaleh garnbwtn kondisi air limbah secara umum pada takmi penelitian.

Analisis proyek pemkrdayrtrmn neiayrtn pengolmrh

Analisis ini digumkara untuk rnenjelastan hubungan antara h i l pngmabn, h a i l wawancm, invenarisasi dm bentuk pertanyaan dengm sejumlah respanden yang dipilih. Analisis kuantitatif digmakan unt& mencari jumlah d m persentme dari data-data yang dikumpul kan dengan ~ a r a tabulasi, uji indepndensi hubungan a n m

nilai tingkat pew nelayan pngolah dengan peran pmerintah &lam proyek pernberdayaan nelaym pngulah. %lain

i-ht

juga diprfihatkan hubungan mbm

rnasyarakat yang terlibat pernhdayaan dengan falaor k d e r i s t i k seprti : umur, lama linggal, p d i d i k a n f a d , jenis mtri pncaharian, jumlah anggota keluarga, pndapatan, persepsi proyek pmkrdayaan dm kualitas perairan.

Nilai atau kategori tingsft peran sem r n a s y a r h t lokal, prsepsi masy~akat dan kmtitas Iingkungm tingal diperoleh dari, nilai variabel tersebut. Setanjutzrya

(161)

Interval Kelas

-

Ran~e

e

Keterangan :

Rmge : Selisih nilai tertinggi dan nilai terendah k : Jumlafi kelas (sesuai yang telafr ditetapkan)

Pemilihan uji jenjang Spearman untuk mengetahui hubungm keeratan antar variabel didasarkan pula kernampuan uji sebagai berikut : ( I ) dapat melihat amh korelasi antstca variabeI ti& bebas dengan variabe! bebas; (2) &lam mextormalkan data yang dilakukan mefalui urutan aku ranking (sesuai dengan banyaknya sampl) dan ; (3) mudah dipelajari d m ditetapk baik untuk data n~minal rnaupun ordinal. Uji korelasi jenjang Spearman adalah untulc mengetahui keeratan hubungan antara suatu variabel f Xi) dengan variabel lain (Xj) dengm m u s sebagai berikut :

Keterangan :

r s

-

Kaefisien korelasi jenjang Sparman

dl

-

P&&~II antara fsd~ ranking (RXi-RXj)

N

= Ranyaknya smpel

KX;

-

Rangking variable Xi ( i d a h mki, I- ustlha, hawqa, ~ A p t l t a n )

RXj

-

Rangking variabf e X j , ( i d a h p r a i ~ i , l a w ,ah,, ,,b pnhpm,
(162)

Dan untuk: mencari signifikasi r, yang kita hasilkan dibawah. ini hiptesis nol, diuji dengan menggumkan m u s :

Ketemgm :

t

-

t student's

rs - Koefisien korelasi N = Banyaknya sarnpel

Hubungan anta peubah yang satu dengm yang lainnya dianalisis dengan

menggunakan uji

2

b u s

k

sampeI independen (Siegel, 1986). Hipotesis no1

(Ho),

yaitu ada pengaruh antar peubah yang satu dengan yang lain, maka untuk rnenguji haI

tersebut dengan menggmakm rumus dasarnya Khi- kuadrat yaitu :

Eij

k

= Banyaknya kasus yang diobservasi untuk kategori h i a m baris ke i kolom ke j

-

Baxlyaknya kasus yang diharapkan di k w a h J&, dikategorikan cialam kategari baris ke i kolom ke j
(163)

individu ymg dibmkteristikkan oleh sejumlah wridxt kuantieatif' diuji dengm tehi k Andisis Fakrorial Disksiminan (AEZ)). Dalam anal isis faktorial diskriminan kita berhadapan dengan dm prmasstlahan : f ) Mendefinisikan variabel-variabel yang

&pat m e m e d e w baik gmpgmp individu yang terkntuk, dan 2) Mengenat karrakteristik individu yang ti& terklasifikasi dan menemukm grupnya (Bengen,

Tabel 2. Data yang Dialah dengan Analisis Faktoriaf Diskriminan

Keterangm :

Xl : J w l a h tenaga kerja X2 : Lama Usafia

(164)

X5 : Tingkat ke~adaran l i n g k u n p

E 1 : Nefayan pngolah yang tidak mendapath program pemberdayaan

G2 : Nelayan p n p l a h yang memanfaatlcarr program pemberdaym N1 : Banyaknya observasi pa& Gmp t (G 1 )

Nz

: Banyaiuzya observasi pada Cmp 2 (G2)

Perhitmgan dengan

uji

statistik ~ u t e l l i n ~ ' s adalah sebagai berikut :

T~ = (XI - X~)'S-'(X: - xz)

n 1+n2

Untuk mengetahui perbedam an^ kelompMgmp dilmjutkan dengan uji F dengan m u s :

F hitung

-

a+

n2- p

-

11

T'

p (n 4,. nz 2)

Dengm derajat bebas fp, (nr

+

nz

-

p

-

1) (a) dimma a

-

5%,

rnenyatakan terdapat prkdaan kwaheristik rum& tmgga antar kelompoWgup

Keterangan :

nl

-

Jumlah sampeI pada keXompoMgrup I

n2

-

Jumlah sampel p d a kelornpoMgnrp 2

P = Jumlah variable yang diamati

X I

-

Vektox ratam kelornpoidgmp 1

xz

-

Velaor ratmn k e l o m p k l p p 2
(165)

Tingka t Kesejs hteraan

M m pnelitian ini, tingkat kesejahtew &an d i k k d t i s a k ; a n Irriteria

yang dipnakm Biro Pusat Sktistik dalam SUSENAS (1991 ) ymg dirnodifikasi yaitu sepuI& indi kator kesejaterm. Kesepuluh indi kator teisebut &1ah : pndapatan nunah tangga; k a d a m tempat tin@; failitas tempat tinggal; kesehatan mggta

mmah tangga; kcmudatran mendapatkan gelayman kesehatan dari tenaga medis; kemudahan mernasukkan anak ke suatu jenjang pendidi kan; kemubhan mendapatkan fasilitas tmnsportasi; kehidupan iremgmm; rasa aman

dari

ganggwn finddm kejahatan; dan kemudahm dalarn melairukan olahraga, yang a h disajikan s e m

jelas pa& Tabel 3.

Kiasifikasi tingkat kesejahteraan dicari dengan meng&unakan rnetude skoring bani dari Biro Pusat Statistik , dimana sksr range

akan

dihituilg dengm cam rnengwaqkw skur tertinggi dengan jumlah skor mendah dari kesepuflrh indikator kesejafiteraan y ang teiah ditentukan seklumnya dm hasil pengumgin tersebut dihgi dengnn jumlah Masifikmi tingkat kesejahteraan yang akm ditunuh~t, yaitu t i p klasifikzlsi. JumIah skor tertinggi dari seprrluh indikatox kesejahkxaan h l a h 3 1

dan j umlah skor terexldahnya add& 1 0. Maka rangenya &I& 3 1

-

1 0/3 =7. Sehi ngga jika ditmmkm krdasarkan tingkat k l a s i f h i kesejahtemn adalah sebagai berikut :

a. Tingkat kesejahteraannyst tinggi jika rnencapai skor = 24-3 1 b. Tingkat kesejahteraannya s e h g jika rnencapai skor = 1 6-23

(166)

Tabel 3. Sepuluh Indikator Kesejahteraan BPS dalm SLTSEiJiZS (1 941) png dimodifi kasi

I

.

.+

-9ta

lehh reradLth

dari mlai tukar 480 kg h s

unttk d a d desa

3. Mivlrin &li, apbila

penhpamn &pits pertahun

I

.I

tebih rcndah 360 kg h a s untuk dnri Aerah nilni tukw desa -

1. I ' miskin, apbila

pmhpaun pxkapita m h u n

fekh r d h &ri nilai nil;rlr

2 7 0 k h s m~uk dswdh h a

I

2: P m n e n (xkor 1 5 4

, ~ ~ m ( ~ J ; 0 1 . 1 0 ~ 1 4 ~

.

~m permnm ( ~ k w 5.9)

~ & n Ternpar T h a f

1. Atap : EZaihg(5)llas&(4~g~3)Isi~p(2~daufi< 1)

2, Bilk : T m b o k ( S ~ m g a h t m h k (4p'Kayu (JPbsmbu ka;u(2)/ h m h u ( l ) 3. Statahis : Milk mdin(3)/ Wa(2)Mumpng( I)

4. Xsntai : Porsel'in(5>ruain(4~est@3f/r'apn{2)n'amhf I )

5. Lantai :~,uaq> 100m1)(3)&&ng(50- 1 0 0 m 1 ) ( 2 ) / S )

3 2 1 3 2 I

4. Kesefis~n"~$09anmrahkngga 4 Bagus (<25% ming %kit) 3

I I

h & p (skm 2 1-27) v C&up (skw 14-20]

K w n p f s b 7- 13) 3. Fasilitas Tempt T&gl

1. Pdwwgan : h s (>1DOrn~(3)1~&apd50- 1 ~ ' ~ 2 ) I S e m p i ~ ~ 5 0 m ~ ~ I I 2. H i b : Viw4)/TV(J)n*ape Recor$er(2)/Radi.( 1)

3. Wi+ : AC(4)/hnari e y ( J m p s angin(2f/Alsm (1)

4. hmmngan : L i s t r i k ~ 3 ) / F ~ ( 2 ~ m p u t m p I f 1)

5. kkrhan &kar : G a s ( 3 ) M m p h h ( 2 ) K a y u { 1)

6. Sumber Air : P~(6~Sum~S)rs:muF(4~lrrair(3f/llujm(2>ss~i( 1)

[image:166.594.24.510.62.685.2]
(167)

Anafisis SWOT

h l i s a yang digmakan wtuk meneiaah h p k dari pberdaymn terhadap lnasyarakrtt psisir nelayan pengolah Mwra Angke adalah Analisis SWOT yaitu analisis krrali tatif untuk rnenganalisis berkgai factor secara sistematis untuk memfomulmikan scrategi suatu kegiatan. SWOT da1ah singkaan dari Strengtlzs

(ke kuatan), Opportuni~ies ((pel uang), Weuknesses (kelemahan ), dan 7'hreus

(ancaman). Dengan menggunakan matrik &pat rnemberikan b b o t dan skor pada parameter y a g telah ditentukan sehingga d i ~ r u l e h nilai. Nilai ini akan memberikm kesirn puXan tentang pengaruh dari pemberdaymn terhadap masyarakat pesisir nelayan pengoiah Muara Angke.

Anal i sis ini didasarkan pada l ogik yang &pat t,mernaksirnctl kan kekuaun (StrengtIzs)

&an pluang (13ppurtunrrre.v) suatu program pemberdayaan. Dan secara bcrsctrnaan pula &pat merninimalkan kef ernahan (Weaknesses) dm ancaman (Threat), y m g

(168)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Cmgmfi dan Kandisi Lingkungan

Muara Angke merupakztn bagian &ri kelurahan pluit. Kelumhan ini kserta ernpat kelwahan lainnya terlcfak di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Daerah

penelitian secaia geografrs tedetak pada lintang 6O.06'. 59"

LS

sampai 6O.06'. 56" LS dan gaxis bujur timur J 06'.45'.56" BT mmpai 106'.46'.28" BT.

Kelurafian Plult, Kotarnrtdya Jakarta Iftaxa daerah perikanan Muara Arigke rnemiliki Iuas wilayah 771.9 ha yang

di

&lam proses pembangunan wilayah tersebut dilaksanakan oleh PT. Pembanbman Pluit Jaya dengan ketecfibatan Dinas Perikanan DKX Jakarta sebagai pengelola. Selucts 748.05 ha wilayahnya rnerupakan tanah darat, scdangkan 23.14 ha sisanya k m p a tanah kosong, tanah yang ditumbuhi pohon bakau dan

tanah lainnya. Tanah ciarat berasrtl dari tanah sawah, empang atau tambak yang diurug

untuk kcmudim digmakm sesuai untuk pnmtukannya. Peruntukkan tanah &rat di

daerah penefitian adalah 655.5 ha untuk pwmahm, 38.56 ha untuk frtsilitas umum dan

77.12 ha untuk lain-lain, dengan 60 ha cliantaranya mempkan p w t kegiatan perikanan tradisional di M m a Angke. Pola prnbangunan tanah di Muara Angkc tcrcantum dalarn Tabel 4.

Perairan penangkapan Vislzmng ground) bagi nelayan di pcsisir Muara Angke tersebar di pmiran Laut Jawa, periran NatunaiLaut China dan Seiat Malaka serta Samudera 1 tindia. Jenis-jenis ikan yang didacatkan a&lah jenis pelagis seperti l kan

(169)

Tabel 4. Pula Penggmaan Tanah

di

Muara h g k e

1

NO.

I

PO^ Penggmam

1

~ u a s

j

~enentase (%j

]

Penduduk a&hh sejumlah orang yang bertempat tingga1 jmh suatu wilayah dan waktu tertentu serta mentpkan h a i l proses demugrafr yaifu rnaftalitas, fertilitas dan rnigrasi . Karakteristi k anma ketiga kom ponen tersebut dalam mem pengaruhi keadaan biolagis, ckonomi dan sosial masyardcat tersebut (RusZi, 1982).

perempw. S e h g k a n penduduk: di Muara Angke berjmlah 5.358 jiwa yang terdiri

dari 3.154 laki-Iaki dm 2.20.4 perernpuan. Sdah saw alasan. yang rnengakitnatkan jumlah pnduduk pria febih besttr dari penduduk perempmn adalah aIaivitas perikanan yang beriangsung di sana lebih banyak rnernbutuhkan atau menggunakan tenaga kerja pria ddam pengoperasiannya.

[image:169.593.96.497.83.253.2]
(170)

Nama

Koperzasi Jmlh h g g o t a

- -, , - -, -

I . Kopemsi S e r b lfsaha 88 (KSW

2. Fungsional I

Kopexasi perikanan 1.235

Mina jaya 56 1

r Kopas Muara Angke 240

Kopas PIuit t ,020

Kupas BPL PIui t 445

1

- --- KopegPLTU

Sunber : Monopfi Kelmban Pluit (1999)

Kelwahan Pluit bekerjasama dengan piM-pihak t e h i t mengimplemen&sikannya

Tabel 6 . Sarana Ekonami di Kefurabn Pluit

El-

[

Klantang

I

Pariwisata

, -, , -, , -, -, -, , , - - -, , - ,- , ,

1

-, , , -, , -, , , -, , -, , - 1335J - -

Sumbex : Monografi Kelurakan Pluit ( 1 999)

[image:170.597.65.501.23.746.2]
(171)

tentunya ini m e r n b a k m p r a n s r t a &if dari selunrfr p i b k y m g terkait.

Sebagai pelengkap keterkaitan dm pemn serta instansi-instansi tersebut dia am, & Suku Dinas Perikanan Mmra Angke bekmjawna dengan Bank Rakyat Indonesia rnenyectiakan bank keliling yang bmda

di

seicitar Kantur Suku Dinas Perikaraan Muara Angke, diperuntuIckan bagi st~unrh rnasyarakaf Muara A n g k khwusnya yang hendak m e n y i m p uangnya di bank. Pelayanan bank ini tersedia setiap hari kerja rnuiai pukul 8.00 - 14.00 W, denmn tujuan agar masyankat nelaym khususnya &pat rnengelala dan rnengalokasikan penghasilan y m g dirniliki ,wsuai kebutuhan hidup dm usahmya dengan baik dm teratur.

Tabel 7. Serapan Tenaga Kerj a fndustri Pengolahan H a i l Perikanan Tangkap, Jenis Pengolahim

I

~wnl&(unit)

P e n w i n ikan

I

153

L~umlwh

1

606

Surnber : l a p r a n Tahunan Suku Dinas P e r i h a n Muara Angke

Keadaan IIrnum Pengola ban Hasil Perihnan Tradisional (PRPT) Muam A n g k

I)& tahun 1996 bangunan PWT Muara Angke yang terdirr' dad &la blok

atau 201 unit dihuni oleh pam pengalah ikan asin, cue, terasi dan tepung udang/ikan. Jumlah pengalah ikm di Muara h g k e terns mengalami peningkatan pala tahun 1988

[image:171.588.65.499.0.747.2]
(172)

Di

areal nelayan juga tecsedia fasilihs sasial

dan

fasilitas m u m sebagairnana

ini diakui sebagai perurnahan nelayan terbaik di Indonesia dengan jurnlah

rwn&

1.128

unit dibangun sejak 1977.

PWT =lain skpi pusat pembinw

dan

pengembangan unit pengofahan ikan s c a m tradisianal, juga sebagai sarana usaha h g i para pengolah kasil perilcanan

Kalibam. Kepindahan para pengalah ke PMPT M w a h g k e serain karma ternpat-

pra pengolah untuk rnernproleh bahan baku ikan %gar

Praduksi ikan olahan dari PHYr Muam Angke lima &hun terakhir (1996-2000) tercatat disajikan pa& TabeX 8.

Tabel 8. Produksi lkan Ulahan dari PWT Muam Angke

m~o.~afiun'-'r%&n

Baku (~~'j-"lr Hasil Oi+

I

Pemahan garam

1

Adapun detail unit pengolahan PIPT Mtma An& &pat dijelaskan sbagai berikut :

I . Unit pngolahan ikan asin terdiri dari :

(173)

Tempat penjemuran ikan (para-para) ukuran 5x30 m2, lanki dan tiang jemur terbut dari ~todsemen.

2. Unit pernindangan ikan

Bangman permanen dengan ukumn 4x5 m2 sebagai gudang

dan

t e m p t kristiraRat.

r Bangunan tertutup untuk proses pemindangan dengm ukuran 4x1 2 rn2

3. Unit pengolaha Terasi

Bangunan lmtai dua dengm ukuran 5x4 m2

Bangunan tertutup untuk proses produksi cfenpn ukuran 4,5x5rnZ

Para-para penjernuran ukuran 6,SxS m"

4. Unit pengalahan lain-lain Pengoiahan ikan a s p

+ Pengolahan tepmg ikan Pengoldmn hf i t p r i

Pengalahan kern* kulit Pengo1 ahan kepala u&ng Pengo I ahan kulit raj ungan

Kegiatan-kegiatan pengalahan di PHPT Muara Angke sejak tahun 1995-2000

(174)

Masafah-masatah dan hambatan yang dihadapi di PWT Muara Angke :

(175)

ELASU., DAN PEMBAHGSAN

LIw

siI

KuaIitas Lingkungan PengoIahan HwsiI Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke

Pengolahan air limbah damestik nelayan pengolah PHPT Mwra Angke ymg

di bangurmya PAL tersebut. Hal ini menyekbkan masyardcat nef aym pengoiafi PHPT M u m Angke kwang me&m damp& yang diberikan &ri PAL tersebut. Faktar - faktox yang mempengarufii b g bdalannya poses pngulafian limbah tersebut anbra lain

a ) Proyek pemberdaym yang dilakukan kurang berkoordinasi dengm pi hak terkait

b) Kurangnya biaya unbk member1 bah-bahan kimia d m

baXlan

pndukung lainnya yang dibutuhkan untuk pmrosesan

c ) K e b u t u h tenaga f istri

k

yang tinggi
(176)

Rubungan wnbra Pemberdstyaan dengaa Perkembangan Usaha Masyamkt Pmiair Nelayan Pengolah Muara Angke

[image:176.584.66.513.118.681.2]
(177)

Ru

bungan Bebentpa Faktur dalam Pemberdayaan Masyairth t Peisir Nelayan Peagolah Mman Angke

Tabe f 1 2. Jenis Kelamin Responden Nelayan Pengolafr

P W T

Muara Angke Pesertrn Pernhrdayam

d m

Non prnberdaym.

Takl I?. Kesufitan Mam Pernstsaran Responden Nelayan Pengolah PHP'T Muara h g k e Pexrta Pemberdayw dan Non pmkrdayaan.

[image:177.581.100.480.455.561.2]
(178)

Tabel I 5. fedaptan Responden NeXaym Pengolah Muma Angb Peserta Pembrdayam dan Non Pernberdaym.

Faktor-iaktor yang Berpngarubr terhrldap, Pemberdayolttn Masyamkt neIayan Pengolab Muam Angke

Vrtriakl-variabef penjeirts yang diuji dalam analisis faktorial diskriminan dua ppulasi (pemberdayaan dan non pmberdayaan) yaitu Jumfah tenaga kerja, lama u apndapatan, jumlah produksi, d m tingkat kesadstran Iingkungan.

Tabel 16. H a i l Amfisis Fakoriat Diskriminan

P-Value

". 0.246

Lama

U&

, , - - -, , , , , , , - 0.81 3

u.uOOs

Jumlah Pruduksi 0.001

*

2.697

1

0. 105

*

B e h d a nyata penulis pada braf 5%

Tingbt Kesejfthteraan Nelolyan PengoIah Muara Angke

Pengukuran tingkat kesejafiteraan nelayan pengolah Muara An&e dengin m e n g g m a h Indi kator Kesejahfcraan menurut Biro Pusat Statist

Gambar

Tabel 1. Matriks SWOT
Tabel 3. Sepuluh Indikator Kesejahteraan BPS dalm SLTSEiJiZS (1 941)
Tabel 4. Pula Penggmaan Tanah di Muara h g k e
Tabel 6. Sarana Ekonami di Kefurabn Pluit
+6

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pengalaman saya, seringkali saya tidak cocok ( ciong ), berselisih, merasa tidak nyaman dalam relasi saya dengan individu lain yang biasanya memiliki

 Siswamenginterpretasikanmakna diagram denganmembaca data pada diagram  Siswamenjawabpertanyaantentang data padadigram, yaitu data tertinggi, terendah,. prosentase, kenaikan

kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan, baik secara keuangan maupun nonkeuangan dengan menggunakan empat perspektif yaitu, perspektif

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landa- san, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tujuan perancangan media promosi ini adalah untuk memberitahukan dan mengajak masyarakat dewasa awal untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang dapat

Selain itu juga peran perpustakaan komunitas dalam meningkatkan minat baca masyarakat cukup baik dengan koleksi yang dimiliki oleh mereka mencapai persentase 21%, untuk promosi

keberadaan Harian Tribun Timur di tengah arus perkembangan media online setelah beberapa tahun terakhir menjadi koran nomor satu di kota Makassar, berdasarkan hasil