• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Total Quality Manajement sebagai Variabel Pemoderasi pada PT. Pegadaian Persero, Kanwil I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Total Quality Manajement sebagai Variabel Pemoderasi pada PT. Pegadaian Persero, Kanwil I Medan"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN Lampiran 1

Medan, 11 Januari 2016 Kuesioner Penelitian

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian saya untuk skripsi yang berjudul

Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran kinerja dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Total Quality Manajement

sebagai variabel pemoderasi pada PT. Pegadaian Persero, Kanwil I Medan”, dengan ini saya mengajukan sejumlah kuesioner penelitian.

Saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak mengisi

kuesioner ini. Kesungguhan dalam memberikan jawaban akan sangat bermanfaat

dan membantu keberhasilan penelitian ini. Sesuai dengan kode etik penelitian,

saya menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan Anda mengisi angket ini

adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya.

Demikian surat peermohonan saya, atas perhatian dan partisipasi Saudara/i

dalam membantu kelancaran peneliti ini, saya sampaikan terima kasih.

Peneliti

(2)

DAFTAR PERTANYAAN Identitas Responden

No/Nama : _______________________________

Jenis Kelamin : Laki -laki / Perempuan

Usia : < 26 Tahun 46 s/d 55 Tahun

26 s/d 35 Tahun > 55 Tahun

36 s/d 45 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMU S-2

Diploma S-3

S-1

Masa Kerja : < 1 Tahun

1 s/d 6 Tahun

7 s/d 15 Tahun

> 15 Tahun

( berilah tanda silang (X) pada kotak yang dipilih)

Petunjuk Pengisian

Pada bagian ini anda diminta untuk memberikan penilaian terhadap setiap pernyataan yang ada, dengan cukup memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang anda pilih, dan setiap pertanyaan membutuhkan satu penilaian.

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

(3)

Teknologi informasi

Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

1 Karyawan hendaknya dapat

menggunakan

fasilitas teknologi informasi dan komunikasi

dengan baik

2 Teknologi informasi sudah digunakan

secara optimal dalam mendukung kinerja karyawan

3 Pihak perusahaan mengembangkan bahan

ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk memudahkan karyawan

menggunakan perangkat yang ada secara optimal

4 Teknologi informasi belum sepenuhnya

tersedia secara memadai

5 Kurangnya pengawasan terhadap sistem

teknologi informasi telah mengganggu keefektifitasan kerja karyawan

6 Perlu adanya peraturan yang jelas dalam

(4)

Sistem Pengukuran Kinerja

Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

1 Sistem pengukuran kinerja di perusahaan

dapat meningkatkan kinerja saya.

2 Mekanisme dan sasaran dalam pencapaian

kinerja telah ditetapkan secara jelas oleh pimpinan.

3 Saya merasa kesulitan untuk meraih target

kerja yang diharapkan perusahaan.

4 Proses pengukuran kinerja tidak dilakukan

secara adil atau transparan.

5 Hasil pengukuran kinerja saya, dijadikan

landasan untuk menentukan penghargaan yang akan saya terima.

6 Pengukuran kinerja tidak dilakukan secara

berkala oleh perusahaan.

7 Perusahaan selalu mengevaluasi standar

yang ditetapkan dalam mengukur pengukuran kinerja.

(5)

Sistem Reward

Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

1 Sistem Reward sangat penting

dilaksanakan dalam perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja

2 Reward yang diberikan dapat menjadi

tambahan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup

3 Sistem Reward yang telah ditetapkan

perusahaan tidak sesuai dengan bobot pekerjaan yang harus saya capai

4 Reward yang diberikan pimpinan kepada

karyawa dapat meningkatan produktifitas kinerja

5 Reward yang saya terima mencerminkan

kontribusi saya pada perusahaan

6 Reward secara rutin diterapkan oleh

perusahaan

(6)

Kinerja Manajerial

Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

1 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan perusahaan

2 Hasil kinerja saya sesuai dengan

syarat-syarat kualitas atau standar perusahaan

3 Saya tidak terpacu untuk menambah

pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilan saya dalam bekerja

4 Saya memiliki gagasan-gagasan untuk

menyelesaikan masalah secara langsung dari pimpinan

5 Manajer lain dalam unit kerja yang sama

sulit untuk dapat menjalin kerjasama yang baik dengan saya

6 Berbagai permasalahan yang timbul

membutuhkan penyelesaian langsung dari pimpinan perusahaan

7 Saya mampu menyesuaikan diri dalam

menerapkan teknologi yang berkembang di perusahaan

(7)

Total Quality Management

Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

1 Tingkat keluhan dari pelanggan terhadap

jasa

pelayanan yang dihasilkan perusahaan semakin meningkat.

2 Sistem perencanaan dan pengendalian

yang

dilakukan perusahaan secara efektif akan meningkatkan kualitas terhadap

pelayanan.

3 Laba yang meningkat merupakan

komitmen

perusahaan dalam jangka panjang seiring dengan peningkatan kualitas.

4 Komunikasi antar manajer berlangsung

dengan baik.

5 Perusahaan aktif dalam melakukan

research and development untuk meningkatkan efisiensi.

6 Perusahaan secara berkelanjutan

memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

7 Wewenang yang telah diberikan

perusahaan

kepada manager telah dialokasikan sesuai dengan kompetensi manajer.

(8)

Lampiran 2

Hasil jawaban responden

Responden X1 X2 X3 Y Z Total

1 29 29 27 27 30 142

2 26 26 30 29 33 144

3 23 23 24 26 27 123

4 24 23 24 24 20 115

5 23 23 22 23 27 118

6 26 22 24 26 28 126

7 22 27 22 24 24 119

8 25 27 27 28 23 130

9 25 23 26 27 26 127

10 24 24 25 25 27 125

11 26 25 26 24 27 128

12 23 24 24 24 28 123

13 30 28 29 30 28 145

14 22 24 22 25 27 120

15 30 28 29 28 28 143

16 29 28 24 28 27 136

17 29 29 27 29 29 143

18 24 29 29 29 30 141

19 29 29 27 28 28 141

20 28 28 29 27 29 141

21 30 27 28 28 28 141

22 25 28 29 29 27 138

23 29 28 28 25 27 137

24 27 27 28 28 30 140

25 28 28 27 27 30 140

26 23 28 27 27 28 133

27 24 27 24 27 28 130

28 28 28 28 25 27 136

29 24 27 29 29 28 137

30 25 28 24 28 29 134

31 24 23 24 24 20 115

32 26 27 28 26 27 134

33 26 29 27 26 28 136

(9)

35 25 28 29 29 27 138

36 29 28 28 26 27 138

Lampiran 3 Data olahan SPSS Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 36 22 30 25.97 2.467

X2 36 22 29 26.58 2.156

X3 36 22 30 26.47 2.311

Y 36 23 30 26.64 1.900

X4 36 20 33 27.36 2.474

Valid N (listwise) 36

Sebelum Transformasi Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 36

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.38046151

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .065

Negative -.110

Test Statistic .110

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(10)
(11)

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 22.135 54.623 .405 .688

XI -.801 3.096 -1.040 -.259 .798 .001 861.977

X2 -.239 1.757 -.271 -.136 .893 .005 212.275

X3 .990 2.033 1.205 .487 .630 .003 326.303

X4 -.340 1.986 -.443 -.171 .865 .003 357.016

XI.X4 .029 .111 1.601 .260 .797 .000 2021.315

X2.X4 .016 .064 .879 .253 .802 .002 643.145

X3.X4 -.024 .072 -1.384 -.339 .737 .001 891.751

a. Dependent Variable: Y

(12)

Setelah Transformasi Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 36

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .05242725

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .076

Negative -.117

Test Statistic .117

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

(13)

Uji Multikolonieritas Hipotesis H4, H5 dan H6

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.219 .384 5.782 .000

LNX1 .326 .118 .429 2.766 .009 1.000 1.000

(Constant) 1.518 .427 3.558 .001

LNX1 .130 .127 .171 1.021 .315 .709 1.411

LNX2 .409 .143 .478 2.854 .007 .709 1.411

(Constant) 1.279 .414 3.089 .004

LNX1 .023 .128 .030 .179 .859 .616 1.622

LNX2 .253 .150 .296 1.684 .102 .567 1.763

LNX3 .335 .145 .417 2.313 .027 .539 1.857

(Constant) 1.088 .433 2.514 .017

LNX1 .016 .127 .021 .123 .903 .615 1.625

LNX2 .205 .153 .240 1.346 .188 .537 1.863

LNX3 .298 .146 .371 2.046 .049 .519 1.925

LNX4 .149 .110 .202 1.349 .187 .764 1.309

(14)

Model Beta In t Sig.

Partial Correlation

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Minimum Tolerance 1

LNX1.X4 .599 2.433 .021 .390 .346 2.887 .346

LNX2.X4 .526 3.355 .002 .504 .749 1.335 .749

LNX3.X4 .576 3.703 .001 .542 .723 1.383 .723

a. Dependent Variable: LNY

(15)

Hipotesis H1, H2 dan H3

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .663a .439 .386 .05642

a. Predictors: (Constant), LNX3, LNX1, LNX2

b. Dependent Variable: LNY

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression .080 3 .027 8.350 .000b

Residual .102 32 .003

Total .182 35

a. Dependent Variable: LNY

b. Predictors: (Constant), LNX3, LNX1, LNX2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.279 .414 3.089 .004

LNX1 .023 .128 .030 .179 .859

LNX2 .253 .150 .296 1.684 .102

LNX3 .335 .145 .417 2.313 .027

(16)

DAFTAR PUSTAKA Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fathansyah, Ir, 2002. “Basis Data”, Informatika, Bandung.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis multivariate dengan program spss, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, T. Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya. BPFE, Yogyakarta.

Ibrahim, 2000. Total Quality Management: Panduan Menghadapi Persaingan Global, Edisi Revisi, Djambatan : Jakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta.

Laksmana, 2002. Pengaruh Teknologi informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad, Firman Syarif, 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.

Mardiyah, 2005. Pengaruh Sistem Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center terhadap hubungan TQM, Surabaya.

Mardiyati, 2015. Pengaruh Interaksi Total Quality Manajement dengan Sistem Penghargaan dan Komitmen Orgnisasi terhadap Kinerja Manajerial. Studi Empiris pada SMK Di Kabupaten Karanganyar.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Meidiyana dkk, 2014. Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) Sebagai Veriabel Moderating Pada PT. INKA (Persero) MADIUM.

Mulyadi dan Johny, Setyawan, 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.

(17)

Nurfitriana, dkk., 2005. Teknologi informasi, sistem pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan sebagai pemoderasi hubungan antara total quality management dengan kinerja manajerial. Akuntabilitas, Vol. 5, 2005.

Noviyanti, 2013. Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Total Quality Management Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Pelabuhan Indonesia- I Medan.

Priyatno, Duwi, 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Gava Media, Yogyakarta.

Rosa Hertalia. 2009. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. UNP.

Syaiful Rahman, dkk. 2006. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis, dan Kinerja Manajerial. SNA X. Hal 1-35.

Sim and Killough, 1998. The Performance Effects of Complementarities Between Manufacturing Practice and Manufacturing Practice and Management Accounting Systems. Journal of Management Accounting Research 10:325-346.

Suwastiko, 2011. Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Rumah Sakit Haji Di Surabaya.

Suyanto, M. 2005. Teknologi Informasi Mengubah Strategi Bersaing. Yogyakarta

Tjiptono, F dan A. Diana.1994. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.

Yunita, 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Teknologi Informasi terhadap

Kinerja Manajerial, Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di

Bogor.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif.

Data Kualitatif (adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman

atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek

penelitian atau responden). Sedangkan, untuk sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari

kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh data diri responden

dan penilaian tentang Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja Dan

Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial dengan Total Quality Management

sebagai variabel pemoderasi.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Pegadaian Persero, Kanwil I Medan

yang beralamat di Jalan Pegadaian No. 112 Medan -20151, waktu penelitian akan

direncanakan dari bulan Januari sampai Februari 2016.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina (2011 :81) “ Populasi adalah sekelompok entitas yang

lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai

karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat –

syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Populasi dalam

(19)

Manajer, Asistan Senior Manajer, Kepala Biro, Manajer, Senior Manajer untuk

seluruh departemen.

Menurut Erlina (2011) “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan

Memperkirakan karakteristik populasi”. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu “teknik

pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria yang digunakan sebagai

pertimbangan tertentu.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dalam level manajerial

yang meliputi Staf, Asistan Kepala Biro, Asistan Manajer, Asistan Senior

Manajer, Kepala Biro, Manajer, Senior Manajer untuk seluruh departemen.

Dalam pengambilan sampel telah ditentukan kriteria dan jumlah, untuk

jumlah sampelnya sebanyak 36 karyawan, dan untuk kriterianya adalah sebagai

berikut:

1. Telah bekerja dalam level manajerial minimal 1 (satu) tahun di PT.

Pegadaian Persero, Kanwil I Medan

2. Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh dengan menggunakan metode Survey yaitu melalui kuesioner.

dengan mendatangi satu per satu calon responden, menanyakan apakah calon

(20)

Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung, yaitu daftar

pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang di mintai

pendapat, keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri.

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini melibatkan 5 variabel yang dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

 Variabel independen dalam penelitian adalah Teknologi Informasi, Sistem

Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Total Quality Management.

 Variabel dependen adalah Kinerja Manajerial

3.5.1. Variabel Independen 1. Teknologi Informasi

Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005) menyatakan bahwa

teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang

digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan

informasi dalam segala bentuknya. Teknologi informasi meliputi

Kemudahan akses, Penggunaan Teknologi Informasi yang optimal,

Ketersediaan bahan ajar, Pemerataan ketersediaan, Pengawasan, dan

Peraturan.

2. Sistem Pengukuran Kinerja

Sistem Pengukuran Kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara

(21)

operasional perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Sistem

pengukuran kinerja dapat membantu meningkatkan kinerja, mekanisme

dan sasaran, penilaian kinerja, penilaian yang berbobot, dilakukan secara

adil, pengukuran kinerja, landasan untuk meningkatkan jejnjang karir,

SPK dilakukan Secara berkala dan Evaluasi kelayakan.

3. Sistem Reward

Sistem Reward adalah suatu sistem atau program yang diberikan

management bagi karyawan atau manajer sebagai upaya lebih

meningkatkan kinerjanya. Sistem reward di ukur dengan delapan unsur

yaitu kepuasan dalam menerima reward, perhatian pemimpin dalam

pemberian reward, reward sebagai jaminan hari tua, reward dalam

bentuk jaminan ansuransi jiwa, jaminan fasilitas, motivasi meningkatkan

produktivitas kerja, sesuai dengan bobot kerja, peningkatan kontribusi

kerja dan diberikan secara rutin .

4. Total Quality Management

Total Quality Management adalah pengelolaan suatu sistem organisasi

dengan komitmen penuh terhadap peningkatan yang tiada henti serta

berusaha secara total untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Total Quality

Management dapat diukur dengan fokus pada pelanggan, kualitas

pelayanan terhadap komitmen jangka panjang, peningkatan laba,

komunikasi, penelitian dan pengembangan, peningkatan kualitas

pelayanan, tanggungjawab terhadap wewenang yang diberikan dan

(22)

3.5.2. Variabel Dependen 5. Kinerja Manajerial

Penilaian responden mengenai kinerja manajerial merupakan pernyataan

para manajer terkait perwujudan secara nyata dari hasil karya yang dicapai

oleh para manajer perusahaan. Adapun parameter kinerja manajerial

meliputi ketepatan waktu, kualitas, pengetahuan terhadap pekerjaan,

kreatifitas, kerjasama tim , inisiatif manajer dan fleksibilitas.

Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian

Definisi Operaisonal Skala Pengukuran

Teknologi Informasi Teknologi Informasi merujuk

pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.

Skala Likert

Sistem Pengukuran Kinerja

Sistem Pengukuran Kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara periodik terhadap keefektifan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Skala Likert

Sistem Reward Sistem Reward adalah suatu

sistem atau program yang diberikan management bagi karyawan atau manajer sebagai upaya lebih meningkatkan kinerjanya.

(23)

Kinerja Manajerial Kinerja Manajerial

merupakan pernyataan para manajer terkait perwujudan secara nyata dari hasil karya yang dicapai oleh para manajer perusahaan.

Skala Likert

Total Quality Management

Total Quality Management adalah pengelolaan suatu sistem organisasi dengan komitmen penuh terhadap peningkatan yang tiada henti serta berusaha secara total untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Skala Likert

3.6. Metode Analisis Data

3.6.1. Statistik Deskriptif

Menurut Erlina (2011) “Statistik deskriptif merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah

dipahami dan diinterprestasikan”.

3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2005) , uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur untuk kuesioner tersebut .

Menurut Ade Fatma, dkk (2007), uji validitas digunakan untuk

(24)

dalam mendefinisikan suatu variabel. untuk menghitung validitas suatu

kuesioner dapat dilihat dari hasil output spss pada table yang berjudul

item-total statistics. Validitas ditentukan dengan mengkorelasikan skor

masing-masing item. Kriteria yang diterapkan untuk mengukur valid

tidaknya suatu data adalah jika r-hitung (koefisien korelasi) lebih besar

dari r-tabel (nilai kritis) maka dapat dikatakan valid. Selain itu jika nilai

sig < 0,05 maka instrument dapat dikatakan valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2005 :41), “uji reliabilitas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk”. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi

hasil pengukuran variabel-variabel. Suatu kuesioner dikatakan handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke

waktu.

Dalam penelitian ini berarti reliabilitas menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan beberapa

kali. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung cronbach alpha

masing-masing item dengan bantuan SPSS for windows. Suatu instrument

dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan lebih besar dari

0,6. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur yang

(25)

3.8. Uji Asumsi klasik

Sebelum melakukan regresi terdapat syarat yang harus dilalui yaitu

melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu,

uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas dan uji autokorelasi (Ghozali,

2005).

3.8.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel peganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residua

mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali, 2006 : 110). Syarat dalam analisis parametik yaitu data

harus normal (Priyatno, 2009 : 56).

3.8.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2006 : 91). Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih

dari 10 dan nilai tolerance tidsk kurang dari 0,1, maka model dapat

dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF= 1/Tolerance, jika VIF = 0

maka 1/10 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Jika

nilai koefiseien kolerasi antara masing-masing vaiabel independen kurang

(26)

multikolinieritas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi kolerasi

yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi

multikolinieritas.

3.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan

ke-pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2006 :105). Dasar analisis :

1. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika

terjadi makan mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.

2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka

mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

3.9. Model Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3

3.9.1. Model Regresi Linear Berganda

Model Regresi Linear Berganda (Multiple Regression

Analysis) bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel

terhadap variabel lain. Regresi linear berganda melibatkan lebih

dari satu variabel bebas (Independen). Dengan menggunakan dua

(27)

regresi diharapkan mampu menerangkan lebih baik karakteristik

dari variabel tak bebas (dependen) dan nilai koefisien determinasi

diharapkan semakin besar dan nilai standar error semakin kecil

sehingga persamaan regresi yang dihasilkan lebih baik. Model

regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model

tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari

asumsi-asumsi klasik statistik, baik multikolinieritas, autokolerasi

dan heteroskedastisitas.

Maka, untuk pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga

akan dipergunakan analisis regresi berganda, tujuannya adalah

untuk melihat pengaruh antara variabel independen dengan

variabel dependen, dengan rumusan sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e keterangan :

Y = Kinerja Manajerial

a = Konstanta

X1 = Teknologi Informasi

X2 = Sistem Pengukuran Kinerja

X3 = Sistem Reward

b1 = Koefisien regresi Teknologi Informasi

b2 = Koefisien regresi Sistem Pengukuran Kinerja

(28)

e = eror

3.9.1.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji Signifikan Parsial (Uji-t) digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen,apakah pengaruhmya signifikan atau tidak. Hipotesis nol

(Ho) yang hendak diuji adalah apakah parameter (bi) sama dengan

nol, atau Ho : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis altenatif (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan

nol, atau Ha : bi ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan

keputusan yaitu :

1. Jika nilai signifikan > a (0.05), Ho diterima

2. Jika nilai signifikan < a (0.05), Ho ditolak

3.9.1.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji Signifikan Simultan (Uji-F) pada dasarnya

menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama

-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho)

yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model

sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0,

(29)

penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan

nol, atau Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya semua

variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang

signifikan terhadap variabel dependen.

1. Jika nilai signifikan > a (0.05), Ho diterima

2. Jika nilai signifikan < a (0.05), Ho ditolak

3.9.1.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen. Koefisien daterminasi terletak

pada tabel summaryb dan tertulis R Square yang disesuaikan atau

tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah

variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R

Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square

berkisar antara 0 sampai 1.

3.10. Model Pengujian Hipotesis 4, 5 dan 6 3.10.1.Uji interaksi

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression

(30)

dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua

atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2006: 164).

Variabel pemoderasi adalah variabel yang dapat memperkut atau

memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

dependen, dan mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan

antar variabel independen dengan dependen kemungkian positif atau

negative tergantung pada variabel pemoderasi.

Pengujian hipotesis yang keempat, kelima dan keenam yaitu,

variabel independen, variabel dependen dan variabel pemoderasi, dengan

metode Uji Interaksi, adapun rumus persamaan regresinya yaitu:

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3+ b4.X4+ b5X1.X4+ b6X2.X4+ b7X3.X4+ e

keterangan :

Y = Kinerja Manajerial

a = Konstanta

X1 = Teknologi Informasi

X2 = Sistem Pengukuran Kinerja

X3 = Sistem Reward

X4 = Total Quality Management

b1 = Koefisien regresi Teknologi Informasi

b2 = Koefisien regresi Sistem Pengukuran Kinerja

(31)

b4 = Koefisien regresi interaksi Teknologi Informasi Total Quality

Management

b5 = Koefisien regresi interaksi sistem pengukuran kinerja Total

Quality Management

b6 = Koefisien regresi interaksi Sistem Reward Total Quality

Management

(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa yaitu lembaga yang

memberikan pinjaman uang dengan sistem gadai dengan cara memberi jaminan

barang-barang atas dasar hukum gadai. Kantor Wilayah 1 Medan ini berada di Jl.

Pegadaian No. 112, Medan.

Pada tahun 1746, perusahaan ini merupakan perusahaan yang didirikan

oleh Belanda bernama Bank van Leening. Kemudian Pemerintah Inggris

mengambil alih dan membubarkan Bank van Leening kepada masyarakat diberi

keleluasaan mendirikan usaha Pegadaian. Sampai akhirnya pada tahun 1901,

Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan agar pegadaian itu sendiri

ditangani oleh pemerintah, yang menjadikan tanggal 1 April sebagai hari

peringatan ulang tahun Pegadaian. Kemudian tahun 1905, Pegadaian resmi

berubah menjadi lembaga resmi “Jawatan”. Lalu mengalami perubahan bentuk

badan hukum beberapa kali dari “Jawatan” ke “PN” pada tahun 1961, “PN”

ke“Perjan” pada tahun 1969, “Perjan” ke “Perum” pada tahun 1990, sampai pada

(33)

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Statistik Deskriptif

Menurut Erlina (2011) “Statistik deskriptif merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah

dipahami dan diinterprestasikan”.

Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk melihat

nilai mean,maximum,minimum dan standart deviasi dari variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu, Kinerja manejerial (Y) sebagai

variabel dependen, Teknologi Informasi (X1), Sistem Pengukuran Kinerja

(X2), Sistem Reward (X3) sebagai variabel independen, dan Total Quality

[image:33.595.145.513.464.605.2]

Mngement (X4) sebagai variabel pemoderasi.

Tabel 4.1 Statistik Descriptive

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 36 22 30 25.97 2.467

X2 36 22 29 26.58 2.156

X3 36 22 30 26.47 2.311

Y 36 23 30 26.64 1.900

X4 36 20 33 27.36 2.474

Valid N (listwise) 36

Sumber : Data Olahan SPSS

Berikut ini adalah penjelasan dari tabel 4.1 yang telah diolah.

1. Variabel Teknologi Informasi mempunyai nilai skor minimum sebesar

22 dan nilai skor maksimum sebesar 30. Adapun nilai rata-ratanya

(34)

2. Variabel Sistem Pengukuran Kinerja mempunyai nilai skor minimum

sebesar 22 dan nilai skor maksimum sebesar 29. Adapun nilai

rata-ratanya sebesar 26.58 dan standar deviasi (Sebaran data) sebesar 2.156.

3. Variabel Sistem Reward mempunyai nilai skor minimum sebesar 22

dan nilai skor maksimum sebesar 30. Adapun nilai rata-ratanya sebesar

26.47 dan standar deviasi (Sebaran data) sebesar 2.311.

4. Variabel Total Quality Mngement mempunyai nilai skor minimum

sebesar 20 dan nilai skor maksimum sebesar 33. Adapun nilai

rata-ratanya sebesar 27.36 dan standar deviasi (Sebaran data) sebesar 2.474.

5. Variabel Kinerja manejerial mempunyai nilai skor minimum sebesar

23 dan nilai skor maksimum sebesar 30. Adapun nilai rata-ratanya

sebesar 26.64 dan standar deviasi (Sebaran data) sebesar 1.900.

4.2.2. Uji Validitas Data

4.2.2.1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2005) , uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner

tersebut. Pada penelitian kali ini untuk mengukur validitas

digunakan uji korelasi bivariate antara masing-masing skor

indikator dengan total skor konstruk. Dari hasil perhitungan SPSS

(35)
[image:35.595.183.513.139.318.2]

Tabel 4.2 Uji Validitas

Variabel R hitung R tabel Keterangan

Teknologi Informasi (X1) .746 0.339 Valid

Sistem Pengukuran Kinerja (X2) .811 0.339 Valid

Sistem Reward (X3) .832 0.339 Valid

Total Quality Mngement (X4) .776 0.339 Valid

Kinerja manejerial (Y) .705 0.339 Valid

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa

masing-masing indikator yang digunakan baik dalam variabel independen,

dependen maupun variabel moderating (Teknologi Informasi,

Sistem Pengukuran kinerja dan Sistem Reward, Kinerja Manajerial

dan Total Quality Mngement). Mempunyai nilai signifikan r-

hitung lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti indikator-indikator yang

digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan

sebagai pengumpul data.

4.2.2.2. Uji Reliabilitas

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu pernyataan yang

baik adalah pernyataan yang jelas mudah dipahami dan memiliki

interpretasi yang sama meskipun disampaikan kepada responden

yang berbeda dan waktu yang berlainan. Hasil pengujian realibiltas

(36)
[image:36.595.227.368.147.224.2]

Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.827 5

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang

terangkum dalam Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

koefisien Cronbach Alpha pada variabel nilainya lebih besar dari

0,6 maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan dalam variabel

penelitian ini adalah reliabel. Menurut kriteria Numally (Ghozali,

2005) hal tersebut dapat dikatakan Reliabel. Sehingga butir-butir

pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1. Uji Normalitas sebelum Transformasi

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih

dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk menguji apakah

data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Analisis

normalitas menggunakan uji Kolmogorov_Smirnov dengan

(37)
[image:37.595.201.473.160.348.2]

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 36

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.38046151

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .065

Negative -.110

Test Statistic .110

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov, pada

tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value > 0,05

yaitu signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa

data variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah

terdistribusi normal.

4.2.3.2. Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi

Hasil olahan spss untuk uji multikolinieritas dapat di lihat

(38)

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas Sebelum Transformasi

Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil

Teknologi Informasi .001 861.977 Tidk Terjadi

multikolinearitas

Sistem Pengukuran

Kinerja .005 212.275

Terjadi

multikolinearitas

Sisten Reward .003 326.303 Terjadi

multikolinearitas

Kinerja .003 357.016 Terjadi

multikolinearitas

X1.X4 .000 2021.315 Terjadi

multikolinearitas

X2.X4 .002 643.145 Terjadi

multikolinearitas

X3.X4 .001 891.751 Terjadi

multikolinearitas Sumber : Data Olahan SPSS

Uji Multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai

Collinearity statistic dan nilai koefisien korelasi di antara variabel

bebas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas

terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan Variance Inflation Factor

(VIF) > 10. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan semua variabel

(39)
[image:39.595.182.448.159.354.2]

4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

Gambar 4.1.

Scatterplot Heteroskedastisitas

Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar lalu

menyempit) pada grafik Scatterplot antara prediksi nilai variabel

terikat. Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa titik-titik

menyebar lebih meluas dan secara acak baik di atas maupun di

bawah garis 0 pada sumbu Y dan Titik-titik data tidak mengumpul

hanya di atas atau di bawah saja sehingga dapat disimpulkan tidak

(40)

4.2.3.4. Uji Normalitas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi maka data dalam penelitian ini

telah terdistribusi normal. Maka, dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai

[image:40.595.197.468.277.447.2]

berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 36

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .05242725

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .076

Negative -.117

Test Statistic .117

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan dari analisis statistik Kolmogorov- Smirnov, pada tabel

4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai memiliki p-value > 0,05 yaitu

signifikansi pada angka 0,200 yang mempunyai arti bahwa data variabel

(41)
[image:41.595.191.419.121.347.2]

Gambar 4.2.

Uji Normalitas Histogram

Hasil perhitungan SPSS untuk uji normalitas data menggunakan

Histogram Display Normal Curve pada gambar 4.2 variabel Pendapatan

Kinerja Manjerial Regresi Residual menunjukkan bahwa bentuk histogram

mengikuti bentuk distribusi normal.

Gambar 4.3

[image:41.595.222.408.497.692.2]
(42)

Pada gambar 4.3 P-P Plot terlihat bahwa nilai plot P-P terletak di

sekitar garis diagonal. Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, yang

menunjukkan bahwa regresion residual model ini berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas dalam seluruh tahap, menyimpulkan arti bahwa

semua Variabel dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

4.2.3.5. Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi, diperoleh nilai korelasi yang lebih

besar dari 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini tidak

saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel

independen. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan

VIF > 10. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

Model Tolerance VIF Intreprestasi hasil

Teknologi Informasi .615 1.625 Tidk Terjadi

multikolinearitas

Sistem Pengukuran Kinerja .537 1.863 Tidk Terjadi

multikolinearitas

Sisten Reward .519 1.925 Tidak terjadi

multikolinearitas

Kinerja .764 1.309 Tidak terjadi

multikolinearitas

X1.X4 .346 2.887 Tidk Terjadi

multikolinearitas

X2.X4 .749 1.335 Tidk Terjadi

multikolinearitas

X3.X4 .723 1.383 Tidk Terjadi

[image:42.595.134.507.486.736.2]
(43)

Berdasarkan Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.7,

menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari

0,10. Demikian juga hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF)

tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dari model regresi yang digunakan

tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3.6. Uji Heteroskedasitas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi, berdasarkan Gambar 4.6, terlihat

bahwa titik-titik menyebar lebih meluas dan secara acak baik di atas

maupun di bawah garis 0 pada sumbu Y dan Titik-titik data tidak

mengumpul hanya di atas atau di bawah saja sehingga dapat disimpulkan

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Gambar 4.4

[image:43.595.193.437.462.646.2]
(44)

4.2.4. Model Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3

4.2.4.1. Model Regresi Linier Berganda

Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui

koefisien setiap variabel independen. Sehingga mengetahui besarnya

pengaruh setiap variabel independen secara simultan dan parsial.

Persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Y = 1.279 + 0,023X1 + 0,253X2 + 0,335X3 + e Dari persamaan diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 1.279, menunjukkan nilai konstan, dimana jika nilai

variabel independen sama dengan nol, maka variabel Tingkat

Pemahaman Akuntansi (Y) sama dengan 1.279.

2. Koefisien X1 (b1) = 0,023, menunjukkan bahwa Teknologi informasi

(X1) berpengaruh Positif terhadap Kinerja Manajerial (Y). Artinya jika

variabel Teknologi informasi ditingkatkan maka akan meningkatkan

Kinerja Manajerial (Y) sebesar 0,023.

3. Koefisien X2 (b2) = 0,253, menunjukkan bahwa Sistem Pengukuran

Kinerja (X2) berpengaruh Positif terhadap Kinerja Manajerial (Y).

Artinya jika variabel Sistem Pengukuran Kinerja ditingkatkan maka

akan meningkatkan Kinerja Manajerial (Y) sebesar 0,253.

4. Koefisien X3 (b3) = 0,335, menunjukkan bahwa Sistem Reward (X3)

(45)

variabel Sistem Reward ditingkatkan maka akan meningkatkan Tingkat

Kinerja Manajerial (Y) sebesar 0,335.

[image:45.595.140.516.274.411.2]

4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Tabel 4.8

Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.279 .414 3.089 .004

LNX1 .023 .128 .030 .179 .859

LNX2 .253 .150 .296 1.684 .102

LNX3 .335 .145 .417 2.313 .027

a. Dependent Variable: LNY Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.8 dengan uji parsial (Uji-t) menunjukkan

bahwa LnX1 yang merupakan Teknologi informasi berpengaruh Positif

terhadap Kinerja Manajerial, dengan nilai a sebesar 0,023, dan tingkat

signifikan sebesar 0,859 (< 0,05). LnX2 yang merupakan Sistem

Pengukuran Kinerja berpengaruh secara Positif terhadap Kinerja

Manjerial, dengan nilai a sebesar 0,253, dan tingkat signifikan sebesar

0,102 (< 0,05). LnX3 yang merupakan Sistem Reward berpengaruh secara

Positif terhadap Kinerja Manjerial, dengan nilai a sebesar 0,335, dan

tingkat signifikan sebesar 0,027 (< 0,05). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hanya Sistem Reward yang secara parsial berpengaruh

(46)

Pengukuran Kinerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja

Manjerial.

[image:46.595.157.514.212.351.2]

4.2.4.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Tabel 4.9

Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression .080 3 .027 8.350 .000b

Residual .102 32 .003

Total .182 35

a. Dependent Variable: LNY

b. Predictors: (Constant), LNX3, LNX1, LNX2 Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.8 dengan uji simultan (Uji-F) menunjukkan

bahwa nilai F-hitung sebesar 8.350 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 (<

0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Teknologi informasi,

Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward secara simultan

bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Manjerial.

4.2.4.4. Uji Koefesien Determinasi (R2) Tabel 4.10

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .663a .439 .386 .05642

a. Predictors: (Constant), LNX3, LNX1, LNX2

[image:46.595.163.499.615.687.2]
(47)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai adjusted

R-Square sebesar 0,386. Nilai tersebut memiliki arti bahwa seluruh

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini (Sistem

Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward) mampu

menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen (Kinerja Manjerial)

sebesar 38,6% sedangkan sisanya sebesar 61,4% (100% - 38,6%)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model.

4.2.5. Model Pengujian Hipotesis 4, 5 dan 6

4.2.5.1. Uji Interaksi

Pengujian interaksi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

pemoderasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel

independen terhadap variabel dependen, dan mempunyai pengaruh

terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel independen dengan

dependen kemungkian positif atau negative tergantung pada variabel

pemoderasi. Ketentuan yang di gunakan yaitu:

1. Jika variabel pemoderasi nilai koefisien positif maka dapat

disimpulkan bahwa variabel pemoderasi mampu memperkuat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Jika variabel pemoderasi mempunyai nilai koefisien negatif

maka dapat disimpulkan bahwa variabel pemoderasi tidak

mampu memperkuat pengaruh variabel independen terhadap

(48)

Persamaan regresi berganda yang digunakan pada hipotesis

keempat, kelima dan keenam adalah sebagai berikut:

Y = 1.088 + 0,016X1 + 0,205X2 + 0,298X3+ 0,149X4 + 0,599X1.X4 + 0,526X2.X4 + 0,576X3.X4+ e

Dari persamaan diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 1.088, menunjukkan nilai konstan, dimana jika nilai

variabel independen sama dengan nol, maka variabel Tingkat

Pemahaman Akuntansi (Y) sama dengan 1.088.

2. Koefisien X1 (b1) = 0,016, menunjukkan bahwa Sistem Informasi

(X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Manjerial (Y). Artinya jika

variabel Sistem Informasi ditingkatkan maka akan meningkatkan

Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,016.

3. Koefisien X2 (b2) = 0,205, menunjukkan bahwa Sistem Pengukuran

Kinerja (X2) berpengaruh Positif terhadap Kinerja Manjeri (Y).

Artinya jika variabel Sistem Pengukuran Kinerja ditingkatkan maka

akan meningkatkan Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,205.

4. Koefisien X3 (b3) = 0,298, menunjukkan bahwa Sistem Reward (Z)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Manjerial (Y). Artinya jika

variabel Sistem Reward ditingkatkan maka akan meningkatkan

Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,283.

5. Koefisien X4 (b4) = 0,149, menunjukkan bahwa Total Quality

(49)

(Y). Artinya jika variabel Total Quality Management ditingkatkan

maka akan meningkatkan Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,149.

6. Koefisien X1.X4 (b5) = 0,599, menunjukkan bahwa interaksi X1.X4

berpengaruh positif terhadap Kinerja Manjerial (Y). Artinya jika

variabel interaksi X1.X4 ditingkatkan maka akan meningkatkan

Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,599.

7. Koefisien X2.X4 (b6) = 0,526, menunjukkan bahwa interaksi X2.X4

berpengaruh positif terhadap Kinerja Manjerial (Y). Artinya jika

variabel interaksi X2.X4 ditingkatkan maka akan meningkatkan

Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,526.

8. Koefisien X3.X4 (b7) = 0,567, menunjukkan bahwa interaksi X3.X4

berpengaruh positif terhadap Kinerja Manjerial (Y). Artinya jika

variabel interaksi X3.X4 ditingkatkan maka akan meningkatkan

[image:49.595.167.512.548.703.2]

Kinerja Manjerial (Y) sebesar 0,567.

Tabel 4.11

Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Moderating

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 1.088 .433 2.514 .017

LNX1 .016 .127 .021 .123 .903

LNX2 .205 .153 .240 1.346 .188

LNX3 .298 .146 .371 2.046 .049

LNX4 .149 .110 .202 1.349 .187

(50)

Excluded Variablesa

Model Beta In T Sig.

Partial

Correlation

Collinearity Statistics

Minimum Tolerance 1

LNX1.X4 .599 2.433 .021 .390 .346

LNX2.X4 .526 3.355 .002 .504 .749

LNX3.X4 .576 3.703 .001 .542 .723

a. Dependent Variable: LNY Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan hasil yang di tunjukkan pada tabel 4.11 dapat

dilihat koefisien interaksi Sistem Informasi dan Total Quality

Management (X1.X4) bertanda positif yaitu sebesar 0,599. artinya

dengan masuknya Total Quality Management sebagai variabel

moderating, dapat memperkuat pengaruh Sistem Informasi terhadap

Kinerja Manjerial.

Berdasarkan hasil yang di tunjukkan pada tabel 4.11 dapat

dilihat koefisien interaksi Sistem Pengukuran Kinerja dan Total

Quality Management (X2.X4) bertanda positif yaitu sebesar 0,526.

artinya dengan masuknya Total Quality Management sebagai variabel

moderating, dapat memperkuat pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja

terhadap Kinerja Manjerial.

Berdasarkan hasil yang di tunjukkan pada tabel 4.11 dapat

dilihat koefisien interaksi Sistem Reward dan Total Quality

Management (X3.X4) bertanda positif yaitu sebesar 0,576. artinya

dengan masuknya Total Quality Management sebagai variabel

moderating, dapat memperkuat pengaruh Sistem Reward terhadap

(51)

4.3. Pembahasan

Hasil penelitian pada pengujian hipotesis pertama dan kedua

menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh secara positif dan

tidak signifikan terhadap Kinerja Manajerial yakni Teknologi Infomasi dan Sistem

Pengukuran Kinerja, dengan masing-masing berpengaruh secara positif sebesar

0,023, dan 0,253 dengan tingkat signifikan sebesar 0,859 dan 0,102 (Sig. ≤ 0,05)

dan hipotesis kempat menunjukkan bahwa semua variabel independen

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial yakni

Sistem Reward berpengaruh secara positif sebesar 0,335 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,027 (Sig. ≤ 0,05). Dan Sistem Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja

dan Sistem Reward secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja

Manjerial, yaitu berpengaruh positif sebesar 8.350 dan tingkat signifikan sebesar

0,000 (Sig. ≤ 0,05). Penelitian ini sejalan tidak dengan penelitian yang dilakukan

Noviyanti (2013) yang menyatakan bahwa Teknologi Infomasi, Sistem

Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward secara parsial dan simultan berpengaruh

terhadap Kinerja Manajerial.

Hasil penelitian pada pengujian hipotesis kempat, kelima dan keenam

menunjukkan bahwa Total Quality Manajemen sebagai variabel pemoderasi dapat

memperkuat pengaruh Teknologi Infomasi terhadap Kinerja Manajerial, Sistem

Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial dan Sistem Reward terhadap

Kinerja Manajerial. Dapat dilihat dari hasil penelitian pengaruh interaksi pada

(52)

Manajement memiliki nilai koefisien bertanda positif yaitu sebesar 0,599. Dan

hasil penelitian pengaruh interaksi pada hipotesis kelima yaitu interaksi antara

Sistem Pengukuran Kinerja dan Total Quality Manajement memiliki nilai

koefisien bertanda positif yaitu sebesar 0,526. Dan hasil penelitian hubungan

interaksi pada hipotesis keenam yaitu interaksi antara Sistem Reward dan Total

Quality Manajement memiliki nilai koefisien bertanda positif yaitu sebesar 0,576.

Maka dapat disimpulkan bahwa Total Quality Management mampu memperkuat

pengaruh Teknologi Infomasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian pada Bab IV maka dapat ditarik

kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan model yang ditentukan dalam

Hipotesis Penelitian yakni sebagai berikut:

1. Secara parsial hanya Sistem Reward yang berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Manajerial, sedangkan Teknologi informasi

dan Sistem Pengukuran Kinerja secara parsial tidak berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada PT Pegadaian Kawil

I Medan.

2. Sistem Informasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward secara

simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Manjerial pada PT

Pegadaian Kawil I Medan.

3. Total Quality Management mampu memperkuat pengaruh Teknologi

Infomasi, Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward terhadap Kinerja

Manjerial pada PT Pegadaian Kawil I Medan.

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Peneliti mendatang juga diharapkan dapat menggunakan sampel yang

(54)

2. Disarankan untuk menambah variabel lain selain variabel bebas lain yang

relevan dengan topik penelitian, selain variabel yang diteliti yang

memungkinkan berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

3. Agar hasil penelitian berikutnya lebih baik, hendaknya peneliti berikutnya

(55)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan pengertian Teknologi Informasi, Seistem

pengukuran Kinerja, Sistem Reward, Total Quality Manajement, dan Sistem

Kinerja. Menjabarkan teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian

terdahulu yang telah diperluas dengan referensi atau keterangan tambahan yang

dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

2.1.1. Teknologi Informasi

Teknologi informasi terdiri dari dua kata teknologi dan informasi. Kata

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses

yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, dan kata Informasi adalah

hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok

data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Untuk

lebih jelasnya berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai

teknologi informasi. Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005)

menyatakan bahwa teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi

yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan

informasi dalam segala bentuknya.

Teknologi informasi berbasis komputer merupakan salah satu teknologi

informasi yang banyak berpengaruh terhadap sistem informasi organisasi karena

(56)

akurat, seperti dinyatakan oleh Hansen dan Mowen, 1997 (Yunita, 2011) dengan

penggunaan komputer sejumlah informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan

dilaporkan kepada manajer dengan segera. Dan apa yang terjadi di berbagai

bagian tertentu dapat diketahui, ini memungkinkan manajemen dapat mengambil

keputusan secara lebih cepat. Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa teknologi informasi adalah suatu perpaduan antara teknologi komputer,

teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainnya dapat menyajikan

informasi yang di butukkan lebih cepat dan lebih akurat.

Teknologi Informasi sangat berperan penting dalam sebuah perusahaan,

salah satunya untuk meningkatkan kualitas informasi dan juga dapat mengelolah

data dengan cepat dan akurat. Selain itu teknologi informasi berperan penting bagi

perusahaan dalam penghematan waktu dan biaya agar lebih efektivitas dan

efesiensi pada perusahaan. Peran teknologi informasi dapat dilihat dengan

menggunakan kategori yang dikutip oleh Mulyadi (2001) ada 5 peranan mendasar

teknologi informasi di suatu perusahaan, yaitu:

1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih

ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan

teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke

(57)

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup

unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi.

2.1.2. Sistem Pengukuran Kinerja

Menurut Fathansyah (2002), pengertian sistem adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing)

yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan,

berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan

bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien

dan efektif”, sedangkan Jogianto (2005) mengemukakan bahwa sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sistem ini menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Kim dan Larry, 1998 (Syaiful, 2007) sistem pengukuran kinerja

adalah frekuensi pengukuran kinerja pada manajer dalam unit organisasi yang

dipimpin mengenai kualitas dalam aktivitas operasional perusahaan. Sedangkan

menurut Handoko (2000) Sistem Pengukuran Kinerja merupakan proses dimana

organisasi–organisasi menilai kinerja karyawan untuk memperbaiki pengambilan

(58)

Sistem pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara

periodik terhadap keefektifan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan

operasional perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan (Narsa dan

Yuniawati, 2003). Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem

pengukuran kinerja merupakan perbaikan secara terus menerus dalam

melaksanakan kegiatan oprasional perusahaan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam perusahaan.

Horggren dan Foster, 1991 (Narsa dan Yuniawati, 2003) berpendapat,

sistem pengukuran kinerja memiliki peran lain selain berperan dalam

pengendalian dan memberikan umpan balik pada proses perencanaan dan

pengambilan keputusan, yaitu:

1. Memberikan kemudahan para manajer mengawasi jalannya

bisnis mereka dan mengetahui aspek-aspek bisnis yang mungkin membutuhkan bantuan.

2. Sistem pengukuran kinerja adalah suatu alat komunikasi.

3. Sistem pengukuran kinerja sebagai dasar sistem penghargaan

perusahaan.

Jadi peranan sistem pengukuran kinerja selain dalam pengendalian,

perencanaan dan pengambilan keputusan juga memberikan kemudahan manajer

untuk mengawasi bisnisnya, sebagai suatu alat komunikasi dan sebagai sistem

penghargaan perusahaan.

Adapun tujuan pengukuran kinerja organisasi dan manfaat penilaian

kinerja organisasi menurut Mulyadi dan Setyawan (2001), adalah sebagai berikut:

Tujuan Pengukuran kinerja

a. Memotivasi personil yang lalai mencapai sasaran organisasi dan

(59)

agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.

b. Untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk

merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta reward.

Manfaat Penilaian kinerja

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian personil secara optimal.

b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan reward

personil, seperti promosi, transfer dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personil

dan untuk menydiakan kriteria seleksi dan evaluasi.

2.1.3. Sistem Reward

Penghargaan merupakan segala bentuk pengembalian yang diterima

karyawan maupun manajer karena jasa yang telah disumbangkan kepada

perusahaan. Penghargaan ini bisa berupa financial maupun nonfinancial.

Pemberian reward dapat memotivasi karyawan dan manajer untuk meningkatkan

kinerjanya. Para manajer dan karyawan akan lebih terpacu dalam bekerja sehingga

kinerjanya meningkat dan pada akhirnya dapat memberikan berbagai keuntungan

bagi perusahaan.

Sistem Reward adalah pemberian kompensasi kepada para manajer yang

terdiri atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variabel yang

jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajer (performance contingent

reward), Kurnianingsih, 2000 (Mardiyati, 2015).

Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001) Reward menghasilkan dua

(60)

a. Memberikan Informasi Reward dapat menarik perhatian personil dan member informasi atau menginggatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan hal yang lain.

b. Memberikan motivasi Reward akan meningkatkan motivasi personil

terhadap ukuran kinerja, Sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka.

Berdasarkan pengelompokkannya ,menurut Mulyadi dan Setyawan (2001)

reward dapat digolongkan kedalam dua kelompok yaitu :

a. Reward Intrinsik

Adalah reward yang berupa rasa puas diri yang diperoreh seseorang yang

telah berhasil menyelesaikan pekerjaannnya dengan baik dan telah mencapain sasaran tertentu. Untuk meningkatkan reward intrinsik manajemen dapat menggunakan berbagai teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang yang mendorong orang untuk menjadi baik.

b. Reward Ekstrinsik

Merupakan kompensasi yang diberikan kepada personil, terdiri dari :

1) Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa gaji

atau upah pokok, honorarium lembur dan hari libur, pembagian laba, pembagian saham dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personil.

2) Kompensasi tidak langsung adalah semua pembayaran untuk

kesejahteraan personil seperti asuransi kecelakaan, asuransi hari tua, honorarium liburan, tunjangan masa sakit.

3) Kompensasi non moneter. Berupa sesuatu yang secara ekstra

diberikan secara ekstra oleh perusahaan kepada personilnya.

Distribusi reward ekstrinsik baik yang langsung, tidak langsung

maupun non moneter memerlukan data hasil penilaian kinerja personil agar reward tersebut adil oleh personil yang menerima pengahargaan.

2.1.4. Total Quality Manajement

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen

secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan

(61)

pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. TQM merupakan suatu

pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan

daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana 1994).

Total Quality Management merupakan suatu konsep yang berupaya

melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan

perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Seperti yang

dikutip oleh Husein, 2004 (Noviyanti, 2013) ada 4 prinsip utama dalam TQM

yaitu sebagai berikut:

a. Kepuasan pelanggan

Total Quality Management merupakan konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi- spesifikasi tertentu, tetapi ditentukan oleh pelanggan.

b. Respek terhadap setiap orang

Karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai, maka dari itu setiap orang dalam suatu organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi langsung dalam tim pengambilan keputusan.

c. Manajemen berdasar fakta

Maksudnya bahwa setiap keputusan didasarkan pada data bukan sekedar perasaan (feeling).

d. Perbaikan berk

Gambar

Tabel  4.1  Statistik  Descriptive
Tabel 4.2  Uji Validitas
Tabel 4.3  Hasil Uji Realibilitas
Tabel 4.4 Kolmogorov-Smirnov Test
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasanah Hikmah (2013), Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai variabel

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Total Quality Management (TQM) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial; Total Quality Management (TQM) dengan

Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerjaa Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Staf

“ Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai Variabel Moderasi ”, Jurnal Media Mahardhika, Volume 8 Nomor 3.. “

Untuk mengetahui apakah Sistem Penghargaan ( Reward ) berpengaruh terhadap hubungan antara Total Quality Management (TQM) dengan kinerja manajerial..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total quality management (TQM) , sistem penghargaan dan sistem pengukuran kinerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Kantor

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari sepuluh unsur TQM hanya ada 3 unsur TQM yang berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan variabel moderating sistem pengukuran