• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet secara Spektrofotometri Sinar Tampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penetapan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet secara Spektrofotometri Sinar Tampak"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN KADAR KLOPIDOGREL DALAM SEDIAAN

TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

SKRIPSI

OLEH: MIMI WIKE NIM 091501039

(2)

PENETAPAN KADAR KLOPIDOGREL DALAM SEDIAAN

TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH: MIMI WIKE NIM 091501039

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR KLOPIDOGREL DALAM SEDIAAN

TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

OLEH: MIMI WIKE NIM 091501039

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 27 Agustus 2013

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Drs. Ismail, M.Si., Apt.

NIP 195006141980031001 NIP 195306191983031001

Pembimbing II, Drs. Ismail, M.Si., Apt.

NIP 195006141980031001

Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt. Drs. Syafruddin, M.S., Apt. NIP 195201041980031002 NIP 194811111976031003

Dra. Salbiah, M.Si., Apt. NIP 194810031987012001

Medan, Oktober 2013 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Dekan,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang hanya oleh karena berkat dan kasihNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menjalani masa perkuliahan dan penelitian hingga akhirnya menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Penetapan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet secara Spektrofotometri Sinar Tampak”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Ayahanda Eddy Ngadiman dan Ibunda Ratnawati Suriawati, serta abang tersayang Hendra Darus dan adik tersayang Delfina yang telah sabar dan setia memberikan dukungan, doa, semangat, dan materil selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

(5)

selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman dari Sains dan Teknologi Farmasi 2009 yang telah banyak memberikan saran, dukungan, dan doa selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun pada skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Medan, 15 Agustus 2013 Penulis,

(6)

PENETAPAN KADAR KLOPIDOGREL DALAM SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

ABSTRAK

Klopidogrel merupakan obat antiplatelet oral yang sering digunakan dalam pengobatan arteri koroner, penyakit perifer dan penyakit serebrovaskular. Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang wajib dilaksanakan untuk menjamin kualitas obat, sehingga dapat tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Persyaratan kadar klopidogrel dalam tablet tidak tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi ke IV, tetapi tercantum dalam United States Pharmacopeia. Pada penelitian sebelumnya, telah ditemukan metode alternatif untuk penetapan kadar klopidogrel, yaitu dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan tiga pereaksi warna, salah satunya adalah kalium permanganat sebagai oksidator dan pembentuk kompleks yang diukur pada panjang gelombang 410 nm. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar klopidogrel dalam sediaan tablet generik dan nama dagang dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan pereaksi warna kalium permanganat.

Prinsip dari metode spektrofotometri sinar tampak yang digunakan dalam penetapan kadar klopidogrel adalah pengukuran penurunan intensitas warna kalium permanganat dalam suasana asam dengan adanya klopidogrel. Penurunan intensitas warna kalium permanganat sebanding dengan konsentrasi klopidogrel dan diukur pada panjang gelombang 545 nm.

Dari hasil penelitian diperoleh kadar untuk tablet klopidogrel generik dari Dexa Medica sebesar (98,57 ± 1,40)% dan PT Hexpharm Jaya sebesar (99,13 ± 0,41)%; tablet dengan nama dagang: Vaclo (Dexa Medica) sebesar (101,32 ± 0,78)%, Plavos (Soho) sebesar (101,30 ± 1,14)%, dan Pidovix (Lapi) sebesar (100,04 ± 1,88)%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar klopidogrel dalam sediaan tablet generik dan tablet dengan nama dagang memenuhi syarat yang tertera pada United States Pharmacopeia (USP) edisi ke 32 tahun 2008 yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari yang tertera dalam etiket. Dari hasil uji validasi metode yang dilakukan terhadap tablet klopidogrel generik Dexa Medica diperoleh persen perolehan kembali sebesar 100,29%, dengan RSD sebesar 1,02%. Hal ini berarti metode yang digunakan mempunyai akurasi dan presisi yang baik. Batas deteksi (LOD) yang diperoleh adalah 0,842 µg/ml dan batas kuantitasi (LOQ) yang diperoleh adalah 2,809 µg/ml.

(7)

DETERMINATION OF CLOPIDOGREL IN TABLETS USING VISIBLE SPECTROPHOTOMETRY

ABSTRACT

Clopidogrel is oral antiplatelete drugs that usually used to treat coronary-artery disease, peripheral disease, and cerebrovascular disease. Determination of drugs is the criteria that must done to prove the quality of the drugs, so the drugs can fulfill the therapeutic effect. The criteria of clopidogrel content in tablets is not written in Farmakope Indonesia, but it is written in United States Pharmacopeia. In the research before, the alternative method was found to determine the clopidogrel, it is visible spectrophotometry, using three colour reagents, one of them is potassium permanganate and it was determined at 410 nm. The purpose of this research is to determine clopidogrel in generic and branded clopidogrel tablets by visible spectrophotometry using potassium permanganate as the colour reagent.

The principle of visible spectrophotometry method used to determine the clopidogrel was measurement of the decreasing of colour intesity of potassium permanganate by clopidogrel in acidic medium. The decreasing of colour intensity is equivalent to clopidogrel concentration and it was determined at 545 nm.

From this research, it was obtained the content of generic clopidogrel tablets from Dexa Medica was (98.57 ± 1.40)%, and from PT Hexpharm Jaya was (99.13 ± 0.41)%; the branded clopidogrel tablets: Vaclo (Dexa Medica) was (101.32 ± 0.78)%, Plavos (Soho) was (101.30 ± 1.14)%, and Pidovix (Lapi) was (100.04 ± 1.88)%. This shows that the value of clopidogrel in generic and branded tablets fulfill the criteria that is written in United States Pharmacopeia (USP) 32nd Edition year 2008, which is not less than 90.0% and not more than 110.0% from the labeled amount. Form the result of method validation test was done to generic clopidogrel tablets from Dexa Medica, it was obtained the % recovery was 100.29% with RSD was 1.02%. It means that this method has the good accuracy and precision. Limit of detection (LOD) was 0.842 µg/ml and limit of quantitation was 2.809 µg/ml.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Klopidogrel ... 5

2.1.1 Uraian Bahan ... 5

2.1.2 Indikasi ... 5

2.1.3 Farmakokinetik ... 6

2.1.4 Efek Samping ... 7

(9)

2.2 Kalium Permanganat ... 7

2.3 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat ... 8

2.3.1 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat dalam Suasana Asam ... 8

2.3.2 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat dalam Suasana Basa ... 9

2.4 Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel ... 9

2.4.1 Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-Visibel ... 11

2.4.1.1 Aspek Kualitatif ... 11

2.4.1.2 Aspek Kuantitatif ... 11

2.4.2 Instrumen Spektrofotometer ... 12

2.5. Validasi Metode Analisis ... 13

2.5.1 Kecermatan (accuracy) ... 14

2.5.2 Keseksamaan (precision) ... 15

2.5.3 Spesifitas ... 15

2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 15

2.5.5 Linieritas dan Rentang ... 15

2.5.6 Kekuatan (robustness) ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 17

3.2 Alat dan Bahan ... 17

3.2.1 Alat-Alat ... 17

(10)

3.4 Pembuatan Pereaksi ... 18

3.5 Prosedur Penelitian ... 18

3.5.1 Pembuatan Pembuatan Larutan Induk Baku Klopido-grel Bisulfat ... 18

3.5.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ... 19

3.5.3 Penentuan Operating Time ... 19

3.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi ... 19

3.5.5 Penentuan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet .... 19

3.5.6 Uji Validasi dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi, dan Batas Kuantitasi ... 20

3.5.6.1 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (% recovery) ... 20

3.5.6.2 Uji Presisi ... 20

3.5.6.3 Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) ... 21

3.5.7 Analisis Data Secara Statistik ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ... 23

4.2 Penentuan Operating Time ... 25

4.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi ... 25

4.4 Penentuan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet ... 27

4.5 Uji Validasi Metode ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

5.1 Kesimpulan ... 29

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Data Absorbansi dari Kurva Serapan Maksimum ... 24 Tabel 2. Data Kurva Kalibrasi Kalium Permanganat dengan

Penambahan Klopidogrel Bisulfat... 26

Tabel 3. Kadar Rata-Rata Klopidogrel dalam Sediaan Tablet ... 27 Tabel 4. Data Hasil Uji Validasi Metode dengan Parameter Akurasi,

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Metabolisme dari Klopidogrel ... 6

Gambar 2. Diagram skematik Spektrofotometer UV-Visibel ... 13

Gambar 3. Kurva Serapan Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat BPFI konsentrasi 20 µg/ml... 24

Gambar 4. Kurva Kalibrasi Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat ... 25

Gambar 5. Tablet Klopidogrel Generik ... 52

Gambar 6. Tablet Klopidogrel Merek Dagang ... 52

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data Pengukuran Operating Time Kalium Permanganat

dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat... 32

Lampiran 2. Perhitungan Persamaan Regresi Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat... 33

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Penimbangan Sampel ... 34 Lampiran 4. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam

Tablet Klopidogrel Generik Dexa Medica ... 35

Lampiran 5. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam

Tablet Klopidogrel Generik PT Hexpharm Jaya ... 36

Lampiran 6. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam

Tablet Vaclo (Dexa Medica) ... 38 Lampiran 7. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam

Tablet Plavos (Soho) ... 40

Lampiran 8. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam

Tablet Pidovix (Lapi) ... 42

Lampiran 9. Data Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet ... 43 Lampiran 10. Perhitungan Persentase (%) Perolehan Kembali ... 44 Lampiran 11. Data Hasil Uji Validasi Metode dengan Parameter

Akurasi, Presisi, Batas Deteksi (LOD), dan Batas Kuantitasi (LOQ) pada Tablet Klopidogrel Generik (PT

Dexa Medica)... 46

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi

(LOQ) ... 47

Lampiran 13. Nilai Distribusi t ... 48 Lampiran 14. Surat Sertifikasi Bahan Baku POM ... 49 Lampiran 15. Surat Sertifikasi Bahan Baku Pabrik Klopidogrel

(15)
(16)

PENETAPAN KADAR KLOPIDOGREL DALAM SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

ABSTRAK

Klopidogrel merupakan obat antiplatelet oral yang sering digunakan dalam pengobatan arteri koroner, penyakit perifer dan penyakit serebrovaskular. Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang wajib dilaksanakan untuk menjamin kualitas obat, sehingga dapat tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Persyaratan kadar klopidogrel dalam tablet tidak tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi ke IV, tetapi tercantum dalam United States Pharmacopeia. Pada penelitian sebelumnya, telah ditemukan metode alternatif untuk penetapan kadar klopidogrel, yaitu dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan tiga pereaksi warna, salah satunya adalah kalium permanganat sebagai oksidator dan pembentuk kompleks yang diukur pada panjang gelombang 410 nm. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar klopidogrel dalam sediaan tablet generik dan nama dagang dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan pereaksi warna kalium permanganat.

Prinsip dari metode spektrofotometri sinar tampak yang digunakan dalam penetapan kadar klopidogrel adalah pengukuran penurunan intensitas warna kalium permanganat dalam suasana asam dengan adanya klopidogrel. Penurunan intensitas warna kalium permanganat sebanding dengan konsentrasi klopidogrel dan diukur pada panjang gelombang 545 nm.

Dari hasil penelitian diperoleh kadar untuk tablet klopidogrel generik dari Dexa Medica sebesar (98,57 ± 1,40)% dan PT Hexpharm Jaya sebesar (99,13 ± 0,41)%; tablet dengan nama dagang: Vaclo (Dexa Medica) sebesar (101,32 ± 0,78)%, Plavos (Soho) sebesar (101,30 ± 1,14)%, dan Pidovix (Lapi) sebesar (100,04 ± 1,88)%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar klopidogrel dalam sediaan tablet generik dan tablet dengan nama dagang memenuhi syarat yang tertera pada United States Pharmacopeia (USP) edisi ke 32 tahun 2008 yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari yang tertera dalam etiket. Dari hasil uji validasi metode yang dilakukan terhadap tablet klopidogrel generik Dexa Medica diperoleh persen perolehan kembali sebesar 100,29%, dengan RSD sebesar 1,02%. Hal ini berarti metode yang digunakan mempunyai akurasi dan presisi yang baik. Batas deteksi (LOD) yang diperoleh adalah 0,842 µg/ml dan batas kuantitasi (LOQ) yang diperoleh adalah 2,809 µg/ml.

(17)

DETERMINATION OF CLOPIDOGREL IN TABLETS USING VISIBLE SPECTROPHOTOMETRY

ABSTRACT

Clopidogrel is oral antiplatelete drugs that usually used to treat coronary-artery disease, peripheral disease, and cerebrovascular disease. Determination of drugs is the criteria that must done to prove the quality of the drugs, so the drugs can fulfill the therapeutic effect. The criteria of clopidogrel content in tablets is not written in Farmakope Indonesia, but it is written in United States Pharmacopeia. In the research before, the alternative method was found to determine the clopidogrel, it is visible spectrophotometry, using three colour reagents, one of them is potassium permanganate and it was determined at 410 nm. The purpose of this research is to determine clopidogrel in generic and branded clopidogrel tablets by visible spectrophotometry using potassium permanganate as the colour reagent.

The principle of visible spectrophotometry method used to determine the clopidogrel was measurement of the decreasing of colour intesity of potassium permanganate by clopidogrel in acidic medium. The decreasing of colour intensity is equivalent to clopidogrel concentration and it was determined at 545 nm.

From this research, it was obtained the content of generic clopidogrel tablets from Dexa Medica was (98.57 ± 1.40)%, and from PT Hexpharm Jaya was (99.13 ± 0.41)%; the branded clopidogrel tablets: Vaclo (Dexa Medica) was (101.32 ± 0.78)%, Plavos (Soho) was (101.30 ± 1.14)%, and Pidovix (Lapi) was (100.04 ± 1.88)%. This shows that the value of clopidogrel in generic and branded tablets fulfill the criteria that is written in United States Pharmacopeia (USP) 32nd Edition year 2008, which is not less than 90.0% and not more than 110.0% from the labeled amount. Form the result of method validation test was done to generic clopidogrel tablets from Dexa Medica, it was obtained the % recovery was 100.29% with RSD was 1.02%. It means that this method has the good accuracy and precision. Limit of detection (LOD) was 0.842 µg/ml and limit of quantitation was 2.809 µg/ml.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klopidogrel merupakan obat antiplatelet oral yang sering digunakan dalam pengobatan arteri koroner, penyakit perifer dan penyakit serebrovaskular. Obat golongan ini secara struktural merupakan obat yang secara selektif menghambat agregasi platelet yang diinduksi oleh ADP (Weitz, 2008).

Pada pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas obat. Sediaan obat yang berkualitas baik akan mendukung tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam literatur yang berlaku seperti Farmakope Indonesia.

Monografi klopidogrel baik dalam bentuk bahan baku maupun dalam sediaan tablet tidak tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995. Dalam United States Pharmacopeia (USP) edisi ke-32 tahun 2008, penetapan kadar klopidogrel dalam sediaan tablet dapat dilakukan dengan metode High Perfomance Liquid Chromatography. Menurut Moffat, et al. (2011), identifikasi klopidogrel dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri ultraviolet dengan pelarut HCl 0,1 N dan diukur pada panjang gelombang 270, 278, dan 308 nm.

(19)

Fe (III) - Fenantrolin sebagai oksidator dan mengoksidasi klopidogrel (λ = 515 nm), dan kalium permanganat sebagai oksidator dan pembentuk kompleks (λ = 410 nm) (Anupama, et al., 2011).

Kalium permanganat merupakan suatu oksidator kuat, dan ditinjau dari strukturnya, klopidogrel memiliki sifat sebagai reduktor. Klopidogrel dapat mereduksi kalium permangat dalam suasana asam menghasilkan Mn2+ yang tidak berwarna (Kumar, et al., 2012) dan menyebabkan penurunan intensitas warna dari kalium permanganat. Penurunan intensitas warna dari kalium permanganat sebanding dengan konsentrasi klopidogrel sehingga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.

Metode spektrofotometri ultraviolet dan sinar tampak merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk analisis kuantitatif. Keuntungan dari metode ini adalah pemakaian yang cukup luas, sensitifitas yang tinggi, selektifitas yang tinggi, biaya yang relatif murah, serta mudah digunakan (Skoog, et al., 2004).

(20)

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah klopidogrel dalam sediaan tablet dapat ditentukan kadarnya dengan

metode spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi kalium permanganat dalam suasana asam dan memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat?

2. Apakah kadar klopidogrel dalam sediaan tablet yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan seperti yang tertera pada USP 32 tahun 2008?

1.3 Hipotesis

1. Klopidogrel dalam sediaan tablet dapat ditentukan kadarnya dengan metode

spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi kalium permanganat dalam suasana asam dan memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat. 2. Kadar klopidogrel dalam sediaan tablet yang beredar di pasaran memenuhi

persyaratan yang tertera pada USP 32 tahun 2008.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kadar klopidogrel dalam sediaan tablet dapat ditentukan dengan

metode spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi kalium permanganat dalam suasana asam dan memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat.

(21)

1.5 Manfaat Penelitian

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klopidogrel 2.1.1 Uraian Bahan

Menurut Moffat, et al. (2011), uraian bahan dari klopidogrel adalah: Struktur Kimia:

O OCH3

Cl N

S

Rumus Molekul : C16H16ClNO2S

Nama IUPAC : Metil (2S)-2-(2-klorofenil)-2-(6,7-dihidro-4H-tieno [3,2-c] piridin-5-il)asetat

Berat Molekul : 321,8 Titik Lebur : 184o

Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air pada pH netral; mudah larut dalam air pada pH 1, dan dalam metanol; sedikit larut dalam metilen klorida; praktis tidak larut dalam etil eter

2.1.2 Indikasi

Klopidogrel merupakan obat antiplatelet golongan tienopiridin yang

(23)

tiklopidin dan bekerja dengan cara menghambat agregasi platelet yang dimediasi

oleh adenosin difosfat. Klopidogrel diberikan sebagai alternatif pengganti aspirin

pada pasien dengan arterosklerosis yang memiliki resiko kelainan tromboembolik

seperti infark miokardial, penyakit arteri perifer, dan stroke. Klopidogrel juga

digunakan bersamaan dengan aspirin pada sindrom koroner akut, termasuk infark

miokardial akut dan angina yang tidak stabil (Sweetman, 2009).

2.1.3 Farmakokinetik

Klopidogrel secara cepat diabsorbsi setelah diberikan secara oral, namun

hanya diabsorbsi paling sedikit 50%. Klopidogrel merupakan prodrug dan secara

ekstensif dimetabolisme di hati oleh sitokrom P450 isoenzim CYP3A4,

membentuk derivat asam karboksilat yang tidak aktif, dan derivat tiol yang aktif.

Senyawa tiol diperoleh dari hasil oksidasi dari klopidogrel menghasilkan senyawa

2-okso-klopidogrel dan dilanjutkan dengan proses hidrolisis. Senyawa tiol akan

berikatan secara irreversibel dengan P2Y12 dengan cara membentuk jembatan

disulfida dengan sistein pada P2Y12. Klopidogrel dan derivat asam karboksilat

sangat kuat berikatan dengan protein. Klopidogrel dan metabolitnya diekskresi

melalui urin dan feses, sekitar 50% didapat di urin, dan 46% didapat dari feses

(Sweetman, 2009; Lu dan Lemke, 2008).

(24)

2.1.4 Efek Samping

Efek samping yang paling umum adalah masalah gastrointestinal. Efek

samping yang lebih serius adalah neutropenia, trombositopenia (Weitz, 2008).

2.1.5 Dosis

Klopidogrel diberikan secara oral dalam bentuk garam, namun dosisnya

dihitung dari basenya ; 97,86 mg klopidogrel bisulfat ekivalen dengan 75 mg base

(Sweetman, 2009).

2.2 Kalium Permanganat

Kalium permanganat, senyawa anorganik dengan rumus kimia KMnO4, merupakan suatu oksidator kuat dengan bilangan oksidasi dari mangan sebesar +7. Kalium permanganat jika dilarutkan dalam air memberikan larutan berwarna merah muda atau warna ungu.

Oksidasi dari senyawa organik dengan adanya kalium permanganat sebagai oksidator kuat bergantung pada pH. Dalam suasana asam kuat, kalium permanganat menghasilkan Mn2+ yang tidak berwarna. Dalam suasana netral atau sedikit basa menghasilkan mangan dioksida (MnO2), dengan bilangan oksidasi dari Mn adalah +4. Dalam suasana basa kuat menghasilkan ion manganat yang berwarna hijau (MnO42-) dengan bilangan oksidasi dari Mn adalah +6. Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:

Dalam suasana asam: MnO4- + H+ + 5e Mn2+ + H2O

Dalam suasana sedikit basa: MnO4- + 2H2O + 3e  MnO2 + OH

(25)

2.3 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat

2.3.1 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat dalam Suasana Asam

Menurut Ismail (2012), reaksi klopidogrel dengan kalium permanganat

dalam suasana asam adalah:

(26)

2.3.2 Reaksi Klopidogrel dengan Kalium Permanganat dalam Suasana Basa

Menurut Ismail (2012), reaksi klopidogrel dengan kalium permanganat

dalam suasana basa adalah:

C

2.4 Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

(27)

kuantitatif. Spektrofotometer ultraviolet-visibel biasanya digunakan pada molekul dan ion organik atau kompleks di dalam larutan. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm, sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm (Dachriyanus, 2004; Satiadarma, dkk, 2004).

Menurut Gandjar dan Rohman (2007), ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam analisis dengan metode spektrofotometri UV-Visibel terutama

untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan

spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu

menjadi senyawa yang berwarna. Berikut adalah tahapan yang harus diperhatikan:

a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Visibel

Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang akan dianalisis tidak menyerap

pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi

senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.

b. Waktu operasional (operating time)

Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan

warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil.

Operating time ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu

pengukuran dengan absorbansi larutan.

c. Pemilihan panjang gelombang

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah

panjang gelombang yang memiliki absorbansi maksimal. Untuk memilih

panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan

(28)

d. Pembuatan kurva baku

Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai

konsentrasi, lalu diukur dan dibuat kurva yang memberikan hubungan

antara absorbansi (y) dan konsentrasi (x). Bila hukum Lambert-Beer

terpenuhi, maka kurva baku akan berupa garis lurus.

e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan

Absorbansi yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2

sampai 0,8 atau 15-70% jika dibaca sebagai transmitan. Anjuran ini

berdasarkan anggapan bahwa kesalahan fotometrik adalah 0,005 atau 0,5%.

2.4.1 Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-Visibel

2.4.1.1 Aspek Kualitatif

Data spektra UV-Visibel secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk

identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi, jika digabung dengan

cara lain seperti spektroskopi inframerah, resonansi magnet inti, dan spektroskopi

massa, maka dapat digunakan untuk maksud identifikasi/ analisis kualitatif

senyawa tersebut (Gandjar dan Rohman, 2007).

2.4.1.2 Aspek Kuantitatif

Fungsi utama dari spektrofotometri UV-Visibel adalah dalam hal analisis

kuantitatif. Apabila dalam radiasi spektrofotometer terdapat senyawa yang

mengabsorpsi radiasi, akan terjadi pengurangan kekuatan radiasi yang mencapai

detektor. Absorbansi yang merupakan parameter kekuatan energi radiasi khas

yang diabsorpsi oleh molekul, nilainya sebanding dengan banyaknya molekul

yang mengabsorpsi radiasi dan merupakan dasar analisis kuantitatif (Satiadarma,

(29)

2.4.2 Instrumen Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitans

atau absorbansi dari suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.

Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet

dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem dengan kemampuan menghasilkan sinar

monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm (Day dan

Underwood, 1986; Gandjar dan Rohman, 2007).

Unsur-unsur penting dari spektrofotometer terdiri dari:

1. Sumber cahaya

Lampu deutrium digunakan sebagai sumber cahaya yang memberikan radiasi

pada daerah ultraviolet, dan lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten

digunakan sebagai sumber cahaya pada daerah sinar tampak (Gandjar dan

Rohman, 2007).

2. Monokromator

Monokromator digunakan untuk memisahkan panjang gelombang tertentu

dari spektrum yang diemisikan oleh sumber cahaya yang selanjutnya akan

dipilih oleh celah (slit). Monokromator berotasi sedemikian rupa sehingga

panjang gelombang pada rentang tertentu akan diteruskan menuju sampel

(Day dan Underwood, 1986; Gandjar dan Rohman, 2007).

3. Kuvet (sel)

Kuvet merupakan wadah untuk meletakkan sampel yang akan diuji. Kuvet

harus dapat meneruskan energi radiasi pada spektrum yang diinginkan. Kuvet

(30)

tidak dapat meneruskan radiasi pada panjang gelombang ultraviolet. Pada

umumnya kuvet yang digunakan adalah kuvet yang terbuat dari leburan silika

atau kuarsa dengan tebal kuvet sebesar 10 mm (Moffat, et al., 2011).

4. Detektor

Detektor berperan untuk memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai

panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi signal elektrik

yang akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk angka digital (Day

dan Underwood, 1986).

Diagram sederhana dari spektrofotometer UV-Visibel dapat dilihat pada

Gambar 2:

Gambar 2. Diagram skematik Spektrofotometer UV-Visibel (Watson, 1999).

2.5 Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004).

(31)

untuk mengatasi masalah analisis. Oleh karena itu, suatu metode harus divalidasi ketika:

− Metode baru dikembangkan untuk mengatasi masalah analisis tertentu

− Metode yang sudah baku direvisi untuk menyesuaikan perkembangan atau

karena munculnya suatu masalah yang mengarahkan bahwa metode baku tersebut harus direvisi

− Penjaminan mutu yang mengindikasikan bahwa metode baku telah berubah

seiring dengan berjalannya waktu

− Metode baku digunakan di laboratorium yang berbeda, dikerjakan oleh analis

yang berbeda, atau dikerjakan dengan alat yang berbeda

− Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antar 2 metode seperti antara metode

baru dan metode baku.

Adapun karakteristik dalam validasi menurut United States Pharmacopeia (USP) (2007), yaitu kecermatan (accuracy), keseksamaan (precision), spesifitas, batas deteksi, batas kuantitasi, linieritas, rentang, dan kekuatan (robustness). 2.5.1 Kecermatan (accuracy)

(32)

2.5.2 Keseksamaan (precision)

Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen (USP, 2007).

2.5.3 Spesifitas

Spesifisitas suatu metode adalah kemampuan untuk mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel. Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree of bias) metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan (Harmita, 2004).

2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantitasi. Batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi eksperimental yang digunakan (USP, 2007).

2.5.5 Linieritas dan Rentang

(33)

dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima (USP, 2007).

2.5.6 Kekuatan (robustness)

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dari bulan Maret 2013 - Juni 2013.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat-Alat

Alat-alat yang digunakan adalah alat gelas, spektrofotometer UV-Visible (UV-1800, Shimadzu UV Spectrophotometer), dan neraca analitik (Boeco Germany).

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah kalium permanganat (E.Merck), asam klorida (HCl) 37% (E.Merck), akuades, klopidogrel bisulfat baku BPFI, tablet klopidogrel generik: Dexa Medica dan PT Hexpharm Jaya, dan tablet klopidogrel dengan nama dagang Vaclo® (Dexa Medica), Plavos® (Soho), dan Pidovix® (Lapi).

3.3 Pengambilan Sampel

Menurut Torbeck (2009), proses pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

n= √N+ 1 Keterangan: n = jumlah sampel yang diteliti

(35)

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan antara satu tempat dengan tempat yang lain karena sampel dianggap homogen.

3.4 Pembuatan Pereaksi

3.4.1 Pembuatan Larutan HCl 0,1 N

Diambil 8,5 ml asam klorida (HCl) 37% dan dipindahkan pelan-pelan ke dalam beaker glass yang berisi 500 ml akuades. Kemudian diaduk dengan batang pengaduk agar cairan bercampur dengan sempurna dan dicukupkan larutan dengan akuades sampai 1 liter (Ditjen POM, 1979).

3.4.2 Pembuatan Larutan KMnO4 0,05%

Ditimbang secara seksama 50 mg KMnO4 dan dilarutkan dalam 100 ml akuades (Anupama, et al., 2011).

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Klopidogrel Bisulfat

Ditimbang secara seksama 50 mg klopidogrel bisulfat BPFI, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan dicukupkan volumenya dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda. Diperoleh konsentrasi klopidogrel bisulfat pada Larutan Induk Baku (LIB) I adalah 1000 μg/ml.

(36)

3.5.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Dipipet 5 ml LIB II, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, lalu ditambahkan 2,5 ml larutan KMnO4 0,05% dan didiamkan selama 20 menit. Kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N (konsentrasi 20 μg/ml) dan diukur serapan pada panjang gelombang 400-800 nm.

3.5.3 Penentuan Operating Time

Dipipet 5 ml LIB II, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, lalu ditambahkan 2,5 ml larutan KMnO4 0,05% dan didiamkan selama 20 menit. Kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N (konsentrasi 20 μg/ml) dan diukur serapan pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh mulai menit ke 2 hingga menit ke 60 dengan interval 1 menit.

3.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Dipipet LIB II masing-masing 1,25 ; 2,5 ; 3,75 ; 5 ; 6,25 ; 7,5 ; 8,75 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, lalu ditambahkan 2,5 ml larutan KMnO4 0,05% dan didiamkan selama 20 menit. Kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N (konsentrasi 5 ; 10 ; 15 ; 20 ; 25 ; 30 ; 35 μg/ml) dan diukur serapan pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dan pada operating time yang telah ditentukan.

3.5.5 Penentuan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet

(37)

25 ml dan dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda (konsentrasi 100

μg/ml). Kemudian diambil 5 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan

ditambahkan 2,5 ml larutan KMnO4 0,05% dan didiamkan selama 20 menit. Kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda (20 μg/ml) dan diukur serapan pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh dan pada operating time yang telah ditentukan.

3.5.6 Uji Validasi dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi, dan Batas Kuantitasi

3.5.6.1Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (% Recovery)

Uji akurasi dilakukan dengan penambahan baku (Standard Addition Method) yaitu dengan membuat 3 konsentrasi analit sampel dengan rentang spesifik 80, 100, dan 120%, masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali replikasi. Setiap rentang spesifik mengandung 70% analit sampel dan 30% baku pembanding, kemudian dianalisa dengan perlakuan yang sama seperti penetapan kadar sampel.

Menurut Harmita (2004), persen perolehan kembali (% recovery) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

% recovery = A - B

C ×100% Keterangan :

A = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan baku B = konsentrasi sampel sebelum penambahan baku

C = konsentrasi baku yang ditambahkan

3.5.6.2Uji Presisi

(38)

RSD = SD

X� × 100% Keterangan :

RSD = Relative Standard Deviasi SD = Standard Deviasi

�� = kadar rata-rata klopidogrel dalam sampel

3.5.6.3Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)

Menurut Harmita (2004), untuk menentukan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) dapat digunakan rumus:

Sy/x =�(Y - Yi)

Sy/x = Simpangan Baku Residual LOD = Batas Deteksi

LOQ = Batas Kuantitasi

3.5.7 Analisis Data Secara Statistik

Kadar klopidogrel yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik. Menurut Gandjar dan Rohman (2007), standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

SD=�∑(Xi -X�) n - 1

Keterangan : Xi = Kadar sampel

(39)

Untuk mengetahui apakah data diterima atau ditolak digunakan rumus:

thitung= Xi -X� SD ⁄√n

Dasar penolakan data jika thitung ≥ ttabel dan bila thitung negatif, data ditolak jika thitung ≤ - ttabel

Untuk menentukan kadar klopidogrel di dalam sampel dengan taraf kepercayaan 99%, α = 0,01, dk = n-1, dapat digunakan rumus:

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

Keterangan :

μ = Interval Kepercayaan

X� = Kadar Rata-Rata dalam Sampel t = Harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 SD = Standar Deviasi

dk = Derajat Kebebasan

(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometri sinar tampak, menggunakan kalium permanganat sebagai pereaksi warna dan aquadest sebagai pelarut (Anupama, et al., 2011). Namun dalam penelitian ini, pelarut yang digunakan adalah HCl 0,1 N. Hal ini disebabkan karena dari hasil orientasi menggunakan aquadest sebagai pelarut memberikan larutan yang keruh.

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

(41)

Gambar 3. Kurva Serapan Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat BPFI konsentrasi 20 µg/ml

Tabel 1. Data Absorbansi dari Kurva Serapan Maksimum No. Panjang Gelombang Absorbansi

1 545,00 0,426

2 525,00 0,426

(42)

4.2 Penentuan Operating Time

Untuk menentukan operating time kalium permanganat dengan adanya penambahan klopidogrel bisulfat, digunakan larutan standar klopidogrel bisulfat 20 µg/ml dan diukur absorbansi dari kalium permanganat pada panjang gelombang 545 nm dari menit ke-2 hingga menit ke-60. Data dapat dilihat pada Lampiran 1.

Dari data waktu kerja, tidak diperoleh data yang mempunyai kesamaan 3 angka desimal. Sehingga dalam hal ini yang diambil sebagai waktu kerja adalah data yang mempunyai kesamaan angka 2 angka desimal. Dari data yang diperoleh, waktu pengukuran yang stabil dimulai dari menit ke-8 hingga menit ke-11.

4.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Penentuan linieritas kurva kalibrasi kalium permanganat dalam pelarut HCl 0,1 N dengan penambahan klopidogrel bisulfat pada konsentrasi 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 µg/ml dan diukur pada panjang gelombang maksimum 545 nm dengan menggunakan pereaksi warna KMnO4 0,05% sebagai blanko dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 4. Perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran 2.

(43)

Tabel 2. Data Kurva Kalibrasi Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi klopidogrel (X), semakin kecil absorbansi yang dihasilkan (Y), sehingga menghasilkan kurva kalibrasi dengan slope negatif. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan intensitas warna dengan penambahan klopidogrel. Klopidogrel bersifat sebagai reduktor, sehingga klopidogrel dapat mereduksi kalium permanganat yang bersifat oksidator kuat, menyebabkan penurunan intensitas warna dari kalium permanganat. Semakin tinggi konsentrasi klopidogrel yang diberikan, semakin besar jumlah kalium permanganat yang tereduksi, sehingga intensitas warna dari kalium permanganat semakin menurun.

Pembuatan kurva kalium permanganat dilakukan pada 7 konsentrasi berbeda yang menghasilkan absorbansi pada rentang 0,2-0,6. Kemudian dilakukan plot terhadap konsentrasi dan absorbansi tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang linier antara konsentrasi dan penurunan serapan dengan koefisien korelasi (r) = -0,9998 dan persamaan regresi Y = -0,01353X + 0,7454. Tanda negatif dari koefisien korelasi (r) menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan konsentrasi dari klopidogrel bisulfat (X), maka absorbansi kalium

(44)

permanganat (Y) menurun. Kriteria penerimaan untuk korelasi adalah r ≥ 0,995 (Moffat, et al., 2011).

4.4 Penentuan Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet

Tablet klopidogrel merupakan tablet salut selaput, sehingga sebelum dilakukan penentuan kadar klopidogrel dalam tablet, tablet terlebih dahulu dipisahkan dari salut selaput yang melapisinya. Hasil penentuan kadar klopidogrel dalam sediaan tablet dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kadar Rata-Rata Klopidogrel dalam Sediaan Tablet

No Nama Sediaan 1 Clopidogrel Generik Dexa Medica 98,57 98,57 ± 1,40 2 Clopidogrel Generik PT Hexpharm Jaya 99,26 99,13 ± 0,41

3 Vaclo® 101,51 101,32 ± 0,78

4 Plavos® 100,95 101,30 ± 1,14

5 Pidovix® 100,04 100,04 ± 1,88

Dari Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa klopidogrel dalam sediaan tablet generik dan nama dagang yang diperiksa memenuhi persyaratan yang tertera dalam United States Pharmacopeia edisi ke-32 tahun 2008 yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

4.5 Uji Validasi Metode

(45)

perolehan kembali dilakukan dengan membuat konsentrasi analit dengan rentang spesifik 80%, 100%, dan 120% masing-masing dengan 3 replikasi dan setiap rentang spesifik mengandung 70% analit dan 30% baku pembanding. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Hasil Uji Validasi Metode dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi (LOD), dan Batas Kuantitasi (LOQ) pada Tablet Klopidogrel Generik (PT Dexa Medica)

Berdasarkan Tabel 4 diatas, persen perolehan kembali (% recovery) rata-rata sebesar 100,29%. Persen perolehan ini dapat diterima karena memenuhi syarat akurasi dimana rentang persen perolehan kembali adalah 98-102% (Harmita, 2004). Sedangkan dari hasil uji presisi dengan parameter relatif standar deviasi (RSD) adalah 1,02%. Nilai RSD yang diizinkan adalah ≤ 2% (Harmita, 2004). Maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan mempunyai akurasi dan presisi yang baik. Batas deteksi (LOD) yang diperoleh dari penelitian ini adalah 0,842 µg/ml dan batas kuantitasi (LOQ) adalah 2,809 µg/ml.

No Konsentrasi (%) Persen Perolehan (%)

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Metode spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi kalium permanganat

dalam suasana asam dapat diterapkan untuk menentukan kadar klopidogrel dalam sediaan tablet, dan memenuhi syarat validasi.

2. Semua tablet yang diperiksa memenuhi persyaratan sesuai yang tertera pada United States Pharmacopeia (USP) edisi ke 32 tahun 2008.

5.2 Saran

(47)

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2013). Potassium Permanganate.

http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_permanganate. Diakses pada tanggal 27 Juli 2013.

Anupama, B., Jagathi, V., Aparna, A., Madhubabu, M., Lakshmi, V., dan Annapurna. (2011). Assay of Clopidogrel by Visible Spectrophotometry. International Journal of Pharma and Bio Science. 2(2): 105-108.

Dachriyanus. (2004). Analisa Struktur Senyawa Organik secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press. Halaman 1.

Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1986). Quantitative Analysis. Edisi ke-5. New Jersey: Prentice-Hall. Halaman 433, 434.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 744.

Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Analisis Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Halaman 23-25, 240, 252-253, 464, 470.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-131.

Ismail. (2012). Pedoman Kuliah (Handout) Agonis dan Antagonis. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Jeffry, G.H., Bassett, J., Mendham, J., dan Denney, R.C. (1989). Vogel’s Textbook of Quantitative Analysis. Edisi ke-5. London: Longman Scientific & Technical. Halaman 368-369.

Kumar, J.V.S., Prasanthi, S., Guravaiah, M., dan Sekaran, C.B. (2012). Application of Potassium Permanganate to the Spectrophotometric Determination of Oseltamivir Phosphate in Bulk and Capsules. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 5(2): 19.

Lu, M.C., dan Lemke, T.L. (2008). Antithrombotic, Thrombolytics, Coagulants, and Plasma Extenders dalam buku Foye’s Principle of Medicinal Chemistry. Edisi ke-6. Editor: Lemke, T.L., William, D.A., Roche, V.F., dan Zito, S.W. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. Halaman 838-839.

(48)

Satiadarma, K., Mulia, H.M., Tjahjono, D.H., dan Kartasasmita, R.E. (2004). Azas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 48, 49, 87, 90.

Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J., dan Crouch, S.R. (2004). Fundamentals of Analytical Chemistry. Edisi ke-9. USA: Brooks/ Cole. Halaman 727.

Sweetman, S.C. (2009). Martindale The Complete Drug Reference. Edisi ke-36. London: Pharmaceutical Press. Halaman 1250-1251.

Torbeck, L.D. (2009). Statistical Solutions: Square Root of (N) + 1 Sampling Plan. Pharmaceutical Technology. 33(10):128.

USP. (2007). United States Pharmacopeia 30 - National Formulary 25. Electronic Version.

USP. (2008). The United States Pharmacopeia Convention. Edisi ke-32. United States Pharmacopeia. Halaman 144-145.

Watson, D.G. (1999). Pharmaceutical Analysis A Textbook for Pharmacy Student and Pharmaceutical Chemists. Sydney: Harcourt Publisher Limited. Halaman 80.

(49)

Lampiran 1. Data Pengukuran Operating Time Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat

Waktu (menit) Absorbansi

(50)

Lampiran 2. Perhitungan Persamaan Regresi Kalium Permanganat dengan Penambahan Klopidogrel Bisulfat

No Konsentrasi (X)

Persamaan Kurva Kalibrasi : y = -0,01353x + 0,7454

r = ΣXY-(ΣX)(ΣY)/ n

��ΣX2- (ΣX)2/ n��ΣY2- (ΣY)2/ n�

r = 57-(140)(4,069)/ 8

��3500- (140)2/ 8��2,261917- (4,069)2/ 8�

(51)

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Penimbangan Sampel Berat 20 tablet = 4,6650 gram

Tiap tablet salut selaput mengandung klopidogrel bisulfat setara dengan 75 mg klopidogrel base

Mr Klopidogrel Bisulfat = 419,9 Mr Klopidogrel = 321,8

Kandungan Klopidogrel Bisulfat dalam tablet = 419,9

321,8 × 75 = 97,86 mg

Dibuat larutan uji dengan konsentrasi 20 µg/ml

Ditimbang serbuk setara dengan 50 mg klopidogrel bisulfat, maka berat sampel yang ditimbang adalah

Berat penimbangan sampel= 50 mg

20 ×97,86 mg × 4665,0 mg = 119,1 mg

Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, lalu dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N dan dicukupkan sampai garis tanda dengan HCl 0,1N

Kadar Larutan Uji = 50 mg 50 ml =

50.000 µg

50 ml = 1000 µg/ml

Kemudian dipipet 2,5 ml larutan uji, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan HCl 0,1N

Kadar Larutan Uji = 2,5 ml × 1000 µg

25 ml =100 µg/ml

Kemudian dipipet 5,0 ml larutan uji, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml dan ditambahkan 2,5 ml KMnO4 0,05%, lalu didiamkan selama 20 menit dan dicukupkan dengan HCl 0,1N hingga batas tanda.

Kadar Larutan Uji = 5 ml × 100 µg

(52)

Lampiran 4. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam Tablet Klopidogrel Generik Dexa Medica

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2 distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,0321

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel Jadi kadar sebenarnya terletak diantara :

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

(53)

Lampiran 5. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam Tablet Klopidogrel Generik PT Hexpharm Jaya

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 99,93 0,67 0,4489

2 99,31 0,05 0,0025

3 99,23 -0,03 0,0009

4 99,26 0,00 0,000

5 98,86 -0,40 0,16

6 98,97 -0,29 0,0841

X� = 99,26 Ʃ = 0,6964

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 0,6964

5 = 0,3732

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 6, dk = 5, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,0321

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : 0,67 / 0,1524 = 4,3963 (data ditolak) t hitung 2 : 0,05 / 0,1524 = 0,3281

t hitung 3 : -0,03 / 0,1524 = 0,1969 t hitung 4 : 0 / 0,1524 = 0,0000 t hitung 5 : -0,4 / 0,1524 = -2,6247 t hitung 6 : -0,29 / 0,1524 = -1,9029

(54)

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 99,31 0,18 0,0324

2 99,23 0,1 0,01

3 99,26 0,13 0,0169

4 98,86 -0,27 0,0729

5 98,97 -0,16 0,0256

X� = 99,13 Ʃ = 0,1578

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 0,1578

4 = 0,1986

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 5, dk = 4, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,6040

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : 0,18 / 0,0888 = 2,0270 t hitung 2 : 0,1 / 0,0888 = 1,1261 t hitung 3 : 0,13 / 0,0888 = 1,4640 t hitung 4 : -0,27 / 0,0888 = -3,0405

t hitung 5 : -0,16 / 0,0888 = -1,0818 (semua data diterima) Jadi kadar sebenarnya terletak diantara :

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

(55)

Lampiran 6. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam Tablet Vaclo (Dexa Medica)

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 101,18 -0,33 0,1089

2 101,11 -0,4 0,16

3 101,95 0,44 0,1936

4 101,38 -0,13 0,0169

5 100,99 -0,52 0,2704

6 102,47 0,96 0,9216

X� = 101,51 Ʃ = 1,6714

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 1,6714

5 = 0,5782

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 6, dk = 5, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,0321

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : -0,33 / 0,2360 = -1,3983 t hitung 2 : -0,4 / 0,2360 = -1,6949 t hitung 3 : 0,44 / 0,2360 = 1,8644 t hitung 4 : -0,13 / 0,2360 = -0,5508 t hitung 5 : -0,52 / 0,2360 = -2,2034

t hitung 6 : 0,96 / 0,2360 = 4,0678 (data ditolak)

(56)

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 101,18 -0,14 0,0196

2 101,11 -0,21 0,0441

3 101,95 0,63 0,3969

4 101,38 0,06 0,0036

5 100,99 -0,33 0,1089

X� = 101,32 Ʃ = 0,5731

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 0,5731

4 = 0,3785

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 5, dk = 4, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,6040

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : -0,14 / 0,1693 = -0,8269 t hitung 2 : -0,21 / 0,1693 = -1,2404 t hitung 3 : 0,63 / 0,1693 = 3,7212 t hitung 4 : 0,06 / 0,1693 = 0,3544

t hitung 5 : -0,33 / 0,1693 = -1,9492 (semua data diterima) Jadi kadar sebenarnya terletak diantara :

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

(57)

Lampiran 7. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam Tablet Plavos (Soho)

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 101,36 0,41 0,1681

2 101,78 0,83 0,6889

3 101,31 0,36 0,1296

4 99,18 -1,77 3,1329

5 100,38 -0,57 0,3249

6 101,68 0,73 0,5329

X� = 100,95 Ʃ = 4,9773

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 4,9773

5 = 0,9977

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 6, dk = 5, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,0321

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : 0,41 / 0,4073 = 1,0066 t hitung 2 : 0,83 / 0,4073 = 2,0378 t hitung 3 : 0,36 / 0,4073 = 0,8839

t hitung 4 : -1,77 / 0,4073 = -4,3457 (data ditolak) t hitung 5 : -0,57 / 0,4073 = -1,3995

t hitung 6 : 0,73 / 0,4073 = 1,7923

(58)

No Kadar (X) (%) X-X(X-X)2

1 101,36 0,06 0,0036

2 101,78 0,48 0,2304

3 101,31 0,01 0,0001

4 100,38 -0,92 0,8464

5 101,68 0,38 0,1444

X� = 101,30 Ʃ = 1,2249

SD = �∑(X-X�)

2

n-1 = � 1,2249

4 = 0,5534

Jika taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 ; n = 5, dk = 4, dari daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,6040

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel

t = X-X� SD⁄√n

t hitung 1 : 0,06 / 0,2259 = 0,2656 t hitung 2 : 0,48 / 0,2259 = 2,1248 t hitung 3 : 0,01 / 0,2259 = 0,0443 t hitung 4 : -0,92 / 0,2259 = -4,0726

t hitung 5 : 0,38 / 0,2259 = 1,6822 (semua data diterima) Jadi kadar sebenarnya terletak diantara :

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

(59)

Lampiran 8. Perhitungan Statistik kadar Klopidogrel Bisulfat dalam Tablet distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,0321

Data ditolak jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - ttabel Jadi kadar sebenarnya terletak diantara :

µ = X� ± t1-1 2 α ; dk × SD / √n

(60)

Lampiran 9. Data Kadar Klopidogrel dalam Sediaan Tablet

(mg) Absorbansi

Kons.

Kadar Rata-Rata (%) Standard Deviasi

Kadar Rata-Rata (%) Standard Deviasi Kadar Sebenarnya (%)

99,26

Kadar Rata-Rata (%) Standard Deviasi Kadar Sebenarnya (%)

101,51

Kadar Rata-Rata (%) Standard Deviasi Kadar Sebenarnya (%)

100,95

Kadar Rata-Rata (%) Standard Deviasi Kadar Sebenarnya (%)

(61)

Lampiran 10. Perhitungan Persentase (%) Perolehan Kembali Berat 20 tablet = 4665,0 mg

Berat 1 tablet = 233,25 mg Kandungan Zat Berkhasiat = 97,86 mg Perolehan 80% Serbuk yang ditimbang setara dengan 28 mg

= 28mg Serbuk yang ditimbang setara dengan 35 mg

= 35mg

20 × 97,86mg × 4665,0 mg = 83,4 mg Baku 30%

= 30

(62)

Perolehan 120%

= 120

100 × 50 mg = 60 mg Analit 70%

= 70

100 × 60 mg = 42 mg Serbuk yang ditimbang setara dengan 42 mg

= 42mg

20 × 97,86mg × 4665,0 mg = 100,1 mg Baku 30%

= 30

(63)

Lampiran 11. Data Hasil Uji Validasi Metode dengan Parameter Akurasi, Presisi, Batas Deteksi (LOD), dan Batas Kuantitasi (LOQ) pada Tablet Klopidogrel Generik (PT Dexa Medica)

No Konsentrasi (%)

Absorbansi Konsentrasi

Analit yang Relatif Standar Deviasi Batas Deteksi (LOD) Batas Kuantitasi (LOQ)

(64)

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Persamaan Regresi : y = -0,01353x + 0,7454

(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Lampiran 16. Tablet Klopidogrel yang Digunakan

Gambar 5. Tablet Klopidogrel Generik

(70)

Lampiran 17. Data Spesifikasi Sampel 1. Tablet Clopidogrel

Komposisi : Tiap kaplet salut selaput mengandung clopidogrel bisulfat 97,9 mg setara dengan clopidogrel basa 75 mg

No. Batch : 429011

Produsen : PT Hexpharm Jaya No. Pendaftaran : GKL 1008516509A1 Tanggal Kadaluarsa : September 2014 2. Tablet Clopidogrel

Komposisi : Tiap tablet salut selaput mengandung klopidogrel bisulfat setara dengan klopidogrel basa 75 mg

No. Batch : 4307152

Produsen : PT Dexa Medica No. Pendaftaran : GKL 0905044017A1 Tanggal Kadaluarsa : Juli 14

3. Pidovix®

Komposisi : Tiap tablet salut selaput mengandung 98 mg clopidogrel bisulfate (setara dengan 75 mg clopidogrel basa)

No. Batch : P8022

Produsen : PT Lapi Laboratories No. Pendaftaran : DKL 0913315117A1 Tanggal Kadaluarsa : Juni 15

4. Plavos®

Komposisi : Tiap tablet salut selaput mengandung clopidogrel bisulfate yang setara dengan clopidogrel 75 mg No. Batch : 12L0280

Produsen : PT Soho Industri Farmasi No. Pendaftaran : DKL 1024227717A1 Tanggal Kadaluarsa : Desember 14

5. Vaclo®

Komposisi : Tiap tablet salut selaput mengandung clopidogrel bisulfate setara dengan clopidogrel 75 mg

No. Batch : 4310240

(71)

Lampiran 18. Alat Spektrofotometer UV-Visibel

Gambar

Gambar 1. Metabolisme dari Klopidogrel (Lu dan Lemke, 2008).
Gambar 2:
Tabel 1. Data Absorbansi dari Kurva Serapan Maksimum
Gambar 4. Kurva Kalibrasi Kalium Permanganat dengan Penambahan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus (case study) dengan jenis intrinsic, yaitu studi yang dilakukan peneliti karena ingin mendapatkan pemahaman yang

Atas perintah oleh atau atas nama Dewan Pemerintah Daerah, menebang pohon jang membahajakan dalam pekarangan mereka atau pada djalan umum atau membahajakan pekarangan orang

Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.. Pengantar

the olfactory mucosa and reduce degenerative changes in The current results demonstrate that exogenous NGF the olfactory system, these agents may have future clinical

Pola-pola ketrampilan gerak yang dianjurkan untuk mengembangkan aktivitas jasmani melalui kegiatan permainan bagi anak usia 8 dan 9' tahun dapat disusun dalam bentuk keterampilan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam

Rangkaian Undian Elektronik merupakan sebuah simulasi permainan dari rangkaian elektronika yang dibuat untuk menentukan atau mengundi 2 buah kondisi atau lebih secara elektronik

Rancangan aplikasi web ini diharapkan akan lebih memperluas informasi dan mengenalkan website toko online melalui media komputer secara interaktif, sehingga memberikan kemudahan