UNSUR UNSUR MUSIK
DISUSUN OLEH :
NAMA
: ANDREAS SIHOMBING
KELAS
: 8-1
MATA PELAJARAN
: SENI MUSIK
SMP KRISTEN KETAPANG 3
PERUMAHAN LEGENDA WISATA ZONA NAPOLEON BLOK E/A
1. Tinggi Nada
Tinggi nada berkaitan dengan frekuensi atau banyaknya getaran tiap detik. Makin besar frekuensi, makin tinggi nadanya. Setiap nada mempunyai frekuensi tertentu. Bila
banyaknya getaran atau besarnya frekuensi berkurang sedikit saja, nada akan terdengar sumbang. Jadi, pitch yang dibunyikan harus tepat.
Nada tinggi
Adalah getaran yang frekuensinya semakin besar.
Nada rendah
Adalah getaran yang frekuensinya makin kecil.
2. Tangga Nada
PentatonisTangga nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada pokok (Penta yang berarti lima; dan Tone yang berarti nada). Nada-nada dalam tangga nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan jarak nada, melainkan berdasarkan melalui urutannya dalam tangga nada. Nada dan tangga nada pentatonis ini memiliki istilah sendiri terutama untuk seni karawitan Jawa dan Sunda.
Tangga nada pentatonis sendiri terbagi atas dua tangga nada, yaitu pelog dan slendro. Masing-masing jenis tangga nada pentatonis ini mempunyai susunan jarak nada yang berbeda.
Tangga nada pentatonis pelog akan memberikan perasaan tenang, hormat, dan memuja. Sedangkan tangga nada slendro bersifat gembira, bersemangat, dan terkadang fantastik.
Sebagai contoh lagu-lagu daerah Indonesia bagian Timur banyak menggunakan sistem tangga nada diatonis. Sedangkan lagu-lagu di daerah Jawa dan Bali banyak yang memakai sistem tangga nada pentatonis.
Diatonis
Tangga nada diatonis terdiri dari tujuh buah nada yang berjarak satu dan setengah nada. Tangga nada ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor. Tangga nada diatonic mayor berkesan bahagia dan bersemangat. Sedangkan tangga nada diatonis minor terkesan sedih dan kurang bersemangat.
3. Irama dan Birama
IramaIrama diartikan sebagai rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan tari (Jamalus, 1989). Irama itu sendiri bergerak berdasarkan
keajegan gerak, keteraturan gerak dengan panjang dan pendeknya ayunan. Irama dinotasikan dalam bentuk not dan tanda diam.
Notasi irama : Pengembangan pada konsep musik anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama.
Pulsa : Rangkaian denyutan yang datang secara berulang danteratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat bergerak cepat, sedang dan lambat.
Metronom Maelzel : alat yang digunakan untuk mengukur tempo.
Birama adalah ayunan rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa yang berlangsung secara berulang-ulang dan teratur. Dalam menyajikan sebuah musik, dibutuhkan orang yang memimpin atau memberi aba kepada segenap orang yang ikut menyajikan musik tersebut. Kegiatan memberi aba-aba dinamakan dengan membirama. Penulisan birama perulangan yang satu dengan berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut dengan satu birama. Birama itu sendiri terbagi menjadi birama binair (genap), ternair (ganjil), birama menyimpang dari ternair dan binair, dan birama gantung.
Birama 4/4
Tanda Birama 4/4 adalah yang paling umum digunakan di hampir setiap genre musik. Ini berarti ada empat not seperempat dalam setiap ketukan.
Birama 3/4
Tanda birama 3/4 berarti ada tiga not seperempat dalam setiap ketukan. Tanda waktu 3 / 4kadang-kadang disebut waktu waltz. Jika Anda menulis sepotong musik untuk terdengar sepertiwaltz, Anda benar-benar ingin menggunakan tanda birama 3 / 4 waktu.
Birama 2/2
Tanda birama 2/2 berarti terdapat 2 not 1/2 yang dijadikan patokan tempo
Birama 6/8
Tanda birama 6/8 berarti ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan
tempo, Ini juga merupakan tandawaktu yang sangat sering digunakan.
Harmoni adalah salah satu cabang teori musik yang mempelajari cara
menyusun, mengkombinasikan dan menggabungkan not-not secara simultan atau serempak. Gabungan not tersebut pada saat didengarkan akan
menghasilkan bunyi disebut sebagai akor. Jadi harmoni identik dengan akor (not yang dibangun atau dikonstruksikan).
Harmoni mempelajari bagaimana merangkai akor secara berturut-turut dan menghasilkan suatu pergerakan dari akor yang satu ke akor yang lain, agar bunyi dalam suatu lagu menjadi selaras dan enak didengar.
Not hanya mempunyai arti jika memiliki hubungan dengan not yang lain, sendirian ia tidak berarti.
Not yang dihubungkan secara sejajar atau berdampingan disebut sebagai melodi yang digambarkan sebagai dimensi horisontal.
Not yang dihubungkan secara tegak lurus disebut sebagai akor yang digambarkan sebagai dimensi vertikal.
Harmoni mengacu kepada aspek musik secara vertikal, yaitu perpaduan
beberapa not dalam satu ketukan secara serempak/simultan.Menggunakan nada secara simultan dalam rangkaian atau jalinan pergerakan pada suatu
lagu sehingga secara keseluruhan, lagu akan terdengar sebagai musik yang selaras dan indah)
Akord
Akord mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone.
Adapun fungsi akordadalah antara lain: 1. Mengiringi orang menyanyi.
2, Untuk memudahkan mengaransemen lagu 3. Membantu menciptakan sebuah lagu
Macam-macam akord
Akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang
lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang
sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Tingkatan akord berjumlah 7 antara lain: Akor tingkat I : c' - e' - g' ( C ) tonika Akor tingkat II : d' - f' - a' ( Dm) supertonika Akor tingkat III : e' - g' - b' ( Em) median Akor tingkat IV : f' - a' - c'' ( F ) sub dominan Akor tingkat V : g' - b' - d'' ( G ) dominan Akor tingkat VI : a' - c' - e'' ( Am) sub median
Akor Mayor terdiri atas akor tingkat I, IV, dan V ( akor pokok ) karena jarak interval nada dasar akor dengan nada terts-nya 2 dan disebut terts besar (mayor).
Akor Minor terdiri atas akor tingkat II, III, dan VI karena jarak nada dasar akor dengan terts-nya 11/2.
Akor diminished atau disebut kuint kurang terdiri atas akor tingkat VII karena jarak interval nada dasar akor dengan kuint-nya 3. Akor minor dan diminished dikelompokkan sebagai akor tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu.
Pergerakan sebuah lagu bisa diiringi dengan akord pokok saja misalnya akord tingkatan I, IV dan V ini disebut akord pokok, tetapi jika iringan lagu akan lebih indah jika ditambah akord tingkatan II, iii dan VI yang disebut akord sisipan.
Rumus pola gerak akord pada sebuah lagu antara lain: 1. I – IV – V – I
2. I – IV – I
3. I – VI – IV – V – I 4. I – III – VI – IV – V – I 5, I – V – I
6. I – VII – VI – IV – V – I
Interval
Suatu interval adalah suatu jarak antara dua not apa pun dengan tingginada (pitch) yang sama atau berbeda antara kedua not itu. Jarak antara C-C, C-D, C-E, C-F, C-G, C-A, C-B, dan C-C (C kedua satu oktaf lebih tinggi dari C pertama) adalah beberapa contoh interval. Suatu tingginada adalah tingkat ketinggian suatu bunyi musikal yang diukur dari banyaknya getaran per detik. Suatu pasangan tingginada yang sama, seperti C-C, punya jumlah getaran yang sama per detik. Suatu pasangan tingginada yang berbeda, seperti C-D, karena itu punya jumlah getaran yang berbeda per detik.
Interval sangat penting dalam ilmu musik Barat. Jarak antar-nada ini melandasi penciptaan melodi, akord, progresi akord,
dan harmoni.Kalau dua not dimainkan secara berurutan, seperti C-C atau C-E, keduanya membentuk suatu interval melodik, suatu jarak antar-nada yang menghasilkan suatu potongan kecil lagu. Kalau kalau tiga not
dengan jarak tertentu, seperti C-E-G, dimainkan secara vertikal dan serentak, ketiganya membentuk interval harmonik, suatu jarak antar-nada yang menghasilkan suatu akord tiga suara.
dalam tangganada diatonik mayor. (Oktaf berlaku juga dalam tangganada minor dan tangganada lainnya yang akan kita pelajari.) Karena oktaf membatasi kedua ujung tangganada diatonik mayor, semua interval lain dinamakan sesuai jaraknya dari not pertama pada suatu tangganada diatonik mayor.
Jumlah Interval
Semakin jauh jaraknya dari not pertama dalam suatu tangganada mayor semakin banyak jumlah not yang ada dalam suatu interval. Pasangan not C-C, D-D, atau E-E, misalnya, berjarak nol – atau tanpa jarak. Tapi jarak antara C dan D berisi dua not tangganada diatonik mayor C, yaitu C dan D; karena itu, pasangan ini membentuk suatu interval kedua. Selanjutnya, jarak antara C dan E berisi tiga not tangganada mayor C, C-D-E; ini
karena itu adalah suatu interval ketiga. Interval tetap sama entah Anda melihatnya dari not lebih rendah atau lebih tinggi. Interval ketiga tadi kita lihat dari notnya yang lebih rendah, C, lalu, kita hitung jaraknya dalam posisi naik ke not E. Tapi interval yang sama bisa kita lihat dari notnya yang lebih tinggi, E, dan turun secara bertangga ke C, E-D-C, dan interval dalam posisi turun ini pun adalah suatu interval ketiga.
Jumlah not suatu tangganada mayor yang ada dalam suatu interval disebut jumlah interval. Jumlah ini berlaku sama dalam kunci apa pun dari tangganada diatonik mayor, seperti tangganada diatonik mayor D, E, F, G, A, dan B. Dalam tangganada diatonik mayor C, jumlah interval C sampai dengan F berisi empat not, yaitu C-D-E-F. Karena itu, C-F yang berisi empat not menunjukkan suatu interval keempat.
5. Tempo
Tanda tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
Contoh Tanda Tempo : 1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat 3. Presto : cepat sekali 4. Vivace : cepat dan girang 5. Moderato : sedang
6. Andante : perlahan-lahan 7. Largo : lambat
8. Adagio : sangat lambat penuh perasaan 9. Grave : sangat lambat sedih
10. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan
6.
Tekstur
Tekstur adalah istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tekstur musik merupakan gabungan hasil gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi. Tektur musik dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Monofon atau suara tunggal .
2) Polifon, yaitu bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara bersama, dapat dijumpai pada pembagian suara.