• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan Persediaan Barang Pada Dabeda Headwears Company

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan Persediaan Barang Pada Dabeda Headwears Company"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Haris Munandar NIM. 10506889

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

berarti konsumen perusahaan ini sedikit, hal ini terbukti dengan jumlah transaksi penjualan di perusahan tersebut yang semakin hari semakin meningkat. Sistem pengolahan data yang berjalan saat ini masih harus dikembangkan, karena masih terdapat beberapa masalah yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa masalah-masalah yang terjadi di dalam sistem perusahaan, yakni: kurang akuratnya data persediaan barang, lambatnya pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang terutama dalam proses penghitungan data-data tersebut; untuk kemudian mengusulkan solusi berupa pembuatan sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang perusahaan, sehingga diharapkan semua permasalahan bisa teratasi, yang pada akhirnya membantu Dabeda Headwears Company dalam meningkatkan efektifitas kerjanya.

Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype, karena metode ini bisa membangun komunikasi yang baik antara pengembang sistem dan pengguna. Sedangkan metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur, dimana dalam metode ini digunakan alat bantu (tools) berupa flow map, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, normalisasi, relasi tabel dan entity relationship diagram (ERD) Adapun perangkat lunak pendukung yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai sistem database-nya.

Dengan dikembangkannya sistem penjualan, pembelian dan persediaan barang dari proses manual menjadi berbasis komputer, maka diharapkan dapat meminimalisir masalah-masalah yang terjadi saat ini (data persediaan barang menjadi lebih akurat, pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang menjadi lebih cepat dan mudah), serta penyajian informasi lainnya, seperti data konsumen dan data Mitra Usaha bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah pula.

(3)

this company has insignificant number of customers, in fact the numbers of selling transaction are continuously increasing. The existing data processing system must be developed, because there are many problems in it. The goal of the research is analyse the problems in existing system such as: the recapitulations of stock of goods are not accurate yet, the data processing of selling, purchasing and stock of goodsare so difficuly. And then get the solution of it by making the information system of selling, purchasing, and stock of goods of the company, that is expected any problems can be solved, and finally the researcher can help the Dabeda Headwears Company in increasing the work effectiveness.

For this research, the researcher use the descriptive method, it collect the information about any indication during the research. The using system development method is prototype, because this method can build communication between system and user well. The system approach method that is used by researcher is the structured design method, that use the tools are flow map, data flow diagram (DFD), data dictionary, normalisation, table relation, and entity relationship diagram (ERD). And the using software to support the researcher are Microsoft Visual basic 6.0 and Micrsoft SQL Server 2000 as the database management system.

By developing the system of selling, purchasing and stock of goods from manual process to be computer base, so that the problems can be minimized (the recapitulations of stock of goods are become more accurate, the data processing of selling, purchasing and stock of goods are so easily), and the other information presentation such as customers data and supplier data can be done faster and

easily too.

(4)

Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian skripsi ini.

Dengan mengambil objek penelitian di Dabeda Headwears Company, penulis mengangkat judul : “SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA DABEDA HEADWEARS COMPANY”.

Laporan Penelitian Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi Sistem Informasi (S1), Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Dengan terselesaikannya Laporan Penelitian Skripsi ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(5)

Indonesia dan sekaligus dosen wali bagi penulis.

4. Citra Noviyasari, S.Si., M.T., selaku Dosen Pembimbing.

5. Seluruh staf pengajar di Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

6. H. Heri Muslim, pemilik Dabeda Headwears Company yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di perusahaannya tersebut. 7. Ustadz Iwan Ridwan, S. Ag, M.Pd.I dan ibu Qodliyah Adlha, S. Ag. yang

selalu dengan terbuka menjadi konsultan penulis

8. Kedua Orang tua yang penulis sangat hormati dan sayangi.

9. Adik-adik dan seluruh keluarga besar penulis yang sangat penulis sayangi 10.Rekan-rekan di kelas MI-14 angkatan 2006 dan kelas MI-K angkatan

2007.

11.Rekan-rekan di Unit kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Birama UNIKOM.

12.Rekan-rekan di PC. Pemuda Persatuan Islam se-Kecamatan Margaasih. 13.Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu.

Semoga Allah SWT. membalas segala kebaikan Anda semua dengan balasan yang lebih baik. Amin.

(6)

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi sedikit sumbangsih bagi perkembangan dunia intelektualitas, khususnya bagi penulis sendiri.

Bandung, Juni 2011

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan organisasi perusahaan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga merangsang persaingan yang sangat ketat antar perusahaan.

Hal yang demikian merupakan iklim yang positif bagi perkembangan perusahaan itu sendiri, dimana masing-masing perusahaan ingin maju lebih cepat dan lebih baik dari yang lain.

Dalam kondisi persaingan pasar yang kompetitif seperti itu, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada. Peluang-peluang-peluang ini bisa berupa pangsa pasar yang semakin luas, daya saing perusahaan yang meningkat dan sebagainya, sehingga profit perusahaan semakin bertambah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan manajemen yang tepat dan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan. Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi, maka pekerjaan manajemen dan pelayanan terhadap konsumen yang memerlukan dukungan data dan informasi mengalami kemajuan yang pesat pula.

(8)

sekarang ini, dimana penyajian informasi dituntut tidak hanya harus akurat tapi juga bisa diperoleh dengan mudah dan cepat.

Untuk menyajikan informasi yang cepat dan akurat ini, maka dalam proses pengolahan data harus dilakukan secara terkomputerisasi dalam sebuah sistem yang biasa disebut sistem informasi. Dengan dilakukannya proses pengolahan data secara terkomputerisasi, maka pekerjaan-pekerjaan pengolahan data tersebut bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu pulalah yang sekarang disadari oleh Dabeda Headwears Company.

Dabeda Headwears Company Adalah satu perusahaan dari sekian banyak perusahaan yang ada di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, yang memproduksi berbagai jenis topi, yang pemasarannya sudah mencapai luar kota Bandung bahkan luar Pulau Jawa. Dengan begitu luasnya pemasaran yang dijangkau, maka tidak heran jika omzet penjualan produknya mencapai 1 milyar dalam setahun atau kurang lebih 80 juta per bulannya.

(9)

Permasalahan tersebut antara lain: sering terjadi ketidakakuratan data persediaan barang dagang, yakni antara laporan barang yang terjual dengan kondisi riil barang yang ada di gudang berbeda; lambatnya pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang terutama dalam proses penghitungan data-data tersebut; dan sulitnya memeriksa jumlah persediaan barang dagang yang ada di perusahaan secara cepat dan akurat, disebabkan harus memeriksa langsung barang tersebut.

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kebutuhan-kebutuhan sistem terkini dan masalah-masalah yang sering terjadi pada pengolahan data penjualan, pembelian, dan persediaan barang dagang di Dabeda Headwears Company bisa teratasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

(10)

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini Penulis mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang ada pada Dabeda Headwears Company sebagai berikut:

1.2.1.IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang sedang berjalan di Dabeda Headwears Company saat ini, diantaranya yaitu:

1. Sering terjadi ketidakakuratan data persediaan barang dagang, yakni antara laporan barang yang terjual dengan kondisi riil barang yang ada di gudang berbeda;

2. lambatnya pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang terutama dalam proses penghitungan data-data tersebut;

(11)

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari objek penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis sistem penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang sedang berjalan di Dabeda Headwears Company;

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang diusulkan untuk Dabeda Headwears Company;

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang diusulkan untuk Dabeda Headwears Company;

(12)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan Penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud pelaksanaan penelitian adalah untuk membantu kinerja pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang pada Dabeda Headwears Company.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang sedang berjalan di Dabeda Headwears Company;

2. Untuk merancang sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang di Dabeda Headwears Company, sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan terkini;

3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang diusulkan pada Dabeda Headwears Company;

(13)

1.4.Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan, diharapkan peneliti dapat memberikan kontribusi positif, baik secara praktis maupun akademis sebagai berikut:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu: untuk Dabeda Headwears Company, dapat mengembangkan sistem penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang perusahaan menjadi lebih baik, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja & profit perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya:

a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, menambah khasanah keilmuan dalam bidang sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang perusahaan.

b. Bagi peneliti lain, bisa dijadikan referensi untuk kajian penelitian yang serupa.

(14)

1.5. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

1. Sistem informasi yang dikembangkan adalah sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang pada Dabeda Headwears Company.

2. Sistem informasi yang dikembangkan hanya meliputi transaksi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang, tanpa membahas retur barang.

3. Persediaan barang yang dibahas hanya persediaan barang jadi, yakni yang tersedia untuk dijual. Tidak membahas persediaan barang yang dalam proses produksi atau barang (mentah) untuk digunakan dalam proses produksi.

(15)

1.6 . Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dilaksanakannya penelitian di perusahaan yang bernama Dabeda Headwears Company, Jl. Mahmud No. 124 Bandung. Dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2011. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1.

Estimasi Jadwal Penyelesaian Skripsi

No Kegiatan Maret April Mei & Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengidentifikasi Kebutuhan

Pengguna :

a. Kajian dokumen b. Observasi c. Wawancara

2 Mengembangkan Prototype : a. Analisis Prototype

b. Desain Prototype c. Coding Prototype 3 Pengguna mencoba prototype

(diterima atau tidaknya prototype): a. TestingPrototype b. Memperbaiki Prototype 4 Menggunakan (implementasi)

(16)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem

Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain :

Menurut Dr. Azhar Susanto (2007 : 18) “Sistem adalah kumpulan / grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Sedangkan Abdul Kadir (2003 : 54) mendefinisikan “sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan definisi di atas, sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling berintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Elemen Sistem

(17)

 

Gambar 2.1 Elemen Sistem 

(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001)  

(18)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem, sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

(19)

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan (Input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukan perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

(20)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Pengklasifikasian sistem menurut Dr. Azhar Susanto (2004 : 27 - 30) adalah seperti yang terlihat dalam tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Klasifikasi Sistem

KRITERIA KLASIFIKASI

Lingkungan Sistem Terbuka Sistem Tertutup Asal Pembuatan Buatan Manusia Buatan Allah / alamiah

Keberadaannya Sistem Berjalan Sistem Konsep

Kesulitan Sulit / kompleks Sederhana

Output / kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan

Waktu keberadaannya Sementara Selamanya

Wujudnya Abstrak Ada secara fisik

Tingkatannya Sub sistem / Sistem Super Sistem

Fleksibilitas Bisa beradaptasi Tidak bisa beradaptasi  

a. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktifitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan bila tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya, maka disebut sistem tertutup.

b. Sistem Buatan Manuasia dan Sistem Buatan Allah SWT / Alamiah

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, maka ada sistem buatan manuasia seperti organisasi perusahaan dll. dan sistem buatan Allah SWT (alamiah) seperti manusia, pohon-pohon dll.

c. Sistem Berjalan dan Sistem Konsep

(21)

d. Sistem Sederhana dan Kompleks

Sistem sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana.

Sistem kompleks adalah sebuah sistem yang terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda.

e. Sistem yang kinerjanya dapat dan tidak dapat dipastikan

Sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem tersebut akan dan sedang dibuat misalnya sistem listrik di mana kita tinggal. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal, yakni tergantung kepada situasi yang dihadapi misalnya organisasi perusahaan.

f. Sistem Sementara dan Selamanya

Sistem sementara artinya sistem yang digunakan hanya dalam periode tertentu misalnya sistem pemilu. Sedangkan sistem selamanya artinya sistem tersebut digunakan untuk waktu yang tidak ditentukan misalnya sistem lalu lintas. g. Sistem yang ada secara fisik dan Abstrak

Sistem yang ada secara fisik artinya kita dapat menyentuhnya atau merasakannya. Sedangkan sistem abstrak sebaliknya, yakni tidak dapat disentuh. h. Sistem, sub sistem dan super sistem

(22)

yang ada dalam sebuah sistem. Super sistem adalah sistem yang sangat besar dan sangat kompleks.

i. Sistem yang bisa dan tidak bisa beradaptasi

Sistem yang bisa beradaptasi adalah sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya. Kebalikannya disebut sistem yang tidak bisa beradaptasi.

2.2. Pengertian Informasi

Untuk mengetahui pengertian informasi secara lebih komprehensif, maka penulis akan menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:

2.2.1. Konsep Dasar Informasi

Dalam membangun suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan (input) berupa data-data.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) “Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol)”.

Setelah melalui suatu proses, data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut. Adapun definisi informasi adalah:

(23)

Sedangkan menurut Raymond Mc Leod Jr. (2001 : 13) “Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data sehingga bermanfaat bagi seseorang (pengguna informasi).

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga hal, yaitu:

a. Akurat

berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat pada waktunya (up to date)

berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

c. Relevan

(24)

2.2.3. Hierarki Informasi

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut :

a. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan) rencana perluasan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah mencakup informasi tren penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, misalnya: informasi persediaan barang, retur penjualan dan laporan kas harian.

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing— masing tingkat atau level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

2.2.4. Siklus Hidup Informasi

(25)

Telah disebutkan bahwa data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (Information cycle) atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto,2005,Pengantar Ilmu Komputer :695)

Proses (model)

Input (Data)

Data (Ditangakap)

Hasil Tindakan

Keputusan Tindakan

(26)

2.3. Sistem Informasi

Informasi merupakan komponen penting dalam suatu sistem. Informasi dibutuhkan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atau kebijakan.

2.3.1.Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch / K. Roscoe dalam Jogiyanto Hartono M (2001:11) “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Dr. Azhar Susanto (2007 : 55) “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.

Berdasarkan definisi di atas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

(27)

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.3 Blok Sistem Informasi

(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi : 695)

a. Blok Masukan

Input mawakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Teknologi

(28)

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama yaitu, perangkat lunak dan perangkat keras.

d. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

e. Blok Kendali

Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan, abotase dan lain sebagainya.

2.4. Pengertian Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Barang

Beberapa istilah yang dijadikan variabel penelitian pada penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

2.4.1. Pengertian Penjualan

(29)

Menurut Moekijat dalam Dedeh Dariah (2007:39) penjualan didefinisikan sebagai berikut:

Selling (melakukan penjualan) adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua pihak”.

2.4.2. Pengertian Pembelian

Menurut Moekijat (2002) pembelian didefinisikan sebagai berikut:

“Pembelian adalah membeli aktiva produk untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan selama satu periode, hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangannya”. 2.4.3. Pengertian Persediaan Barang

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam Dian Radiani (2004:20), persediaan didefinisikan sebagai berikut :

“Persediaan adalah aktiva:

(a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; (b)Dalam proses produksi atau dalam perjalanan;

(30)

Sedangkan menurut Horngren, dkk dalam Dian Radiani (2004:21) mengemukakan pendapat mereka mengenai persediaan barang dagangan sebagai berikut:

“inventory include all goods that the company owns and expect to sell in the

normal course of operation”.

Pengertian di atas menyatakan bahwa pada intinya persediaan adalah barang milik perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan usahanya, barang-barang yang masih dalam proses produksi, atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwa sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan barang adalah suatu sistem informasi yang mengolah data-data penjualan, pembelian dan persediaan barang perusahaan sehingga menjadi sesuatu yang mempunyai nilai lebih (informasi) untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan perusahaan. 2.5. Jaringan Komputer

(31)

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga mungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.

2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Ada 3 macam jenis Jaringan / Network, yaitu :

a. Local Area Network (LAN) / Jaringan Area Lokal.

(32)

mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.

c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar

(33)

MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

[image:33.612.168.496.269.496.2]

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umumdipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

Gambar 2.4 Topologi Jaringan

(Sumber : http://tipe-star.blogspot.com/Topologi)

a. Topologi Jaringan Mesh

(34)

b. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.

c. Topologi Jaringan Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal iniberbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.

d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

(35)

e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.

Gambar 2.5 Topologi Ring

[image:35.612.210.463.443.657.2]
(36)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut.

Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

2.6.1. Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Adi Kurniadi (2000:3-8) menjelaskan tentang Microsoft Visual Basic sebagai berikut:

Visual Basic (yang sering juga disebut VB) selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan Windows.

Beberapa versi dari Visual basic 6.0 di antaranya adalah: a. Standard Edition / Learning Edition

Versi ini adalah versi standar yang sudah mencakup berbagai sarana dasar dari Visual Basic 6.0 untuk mengembangkan aplikasi.

b. Professional Edition

Versi ini memberikan berbagai sarana ekstra yang dibutuhkan oleh para programmer profesional. Misalnya seperti kontrol-kontrol tambahan, dukungan

(37)

c. Enterprise Edition

Versi ini dikhususkan untuk para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi remote computing atau client / server. Biasanya versi ini digunakan untuk membuat aplikasi pada jaringan.

2.6.2. Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

Menurut Widodo Budiharto (2002), Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak RDBMS (Relational Database Management System) yang handal. Didesain untuk mendukung proses transaksi yang besar (seperti: order entri yang online, inventory, akuntansi atau manufaktur).

Microsoft SQL Server 2000 yang sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion objek.

Kelebihan Ms. SQL Server 2000 adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai transaction log dan mengatur transaksi dalam database

b. Data dapat berkisar antara 1 MB (Mega Byte) sampai dengan 1.048.518 TB (Tera Byte)

c. Dapat menambah ukuran data secara manual maupun otomatis

d. Dapat diatur sesuai dengan keinginan, misalnya: sebuah database hanya dapat dibaca tapi tidak dapat diedit

(38)

Sedangkan Bunafit Nugroho dan Indah Indriyanna (2007 : 1) menjelaskan sebagai berikut:

Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Microsoft SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database, ada 2 fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam Microsoft SQL Server 2000, yaitu:

a. Menggunakan Enterprise Manager

Fitur ini mudah digunakan karena mode pengelolaannya berbasis GUI (Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click dan drag, Anda dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lain dengan mudah.

b. Menggunakan Query Analyzer

Fitur ini menggunakan Transact SQL (Perintah perintah SQL) untuk mengelola database di dalam Microsoft SQL Server 2000. Perintah-perintah Transact SQL merupakan pengembangan dari perintah-perintah SQL ST standar yang disesuaikan dengan manajemen database pada SQL Server. Transact SQL memungkinkan Anda untuk dapat membuat database, membuat tabel, mengubah struktur tabel, menghapus database, menghapus tabel, meyisipkan data, mengubah data dan lain-lain.

(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian penulis ialah sebuah perusahaan bernama Dabeda Headwears Company, yang berlokasi di Jl. Mahmud 124 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Dabeda Headwears Company

Bermula pada tahun 1998 ketika reformasi sedang gencar-gencarnya dikumandangkan di bumi Indonesia dan krisis ekonomi melanda, di sela-sela kuliah yang waktu itu lebih banyak dipakai untuk demo mahasiswa mengkudeta rezim Orde Baru, adalah H. Heri Muslim, owner Dabeda mencoba merintis usaha konfeksi / home industry dengan memanfaatkan sebuah rumah kosong 5 x 7 meter milik orang tuanya yang juga seorang pengusaha.

Dengan modal awal sekitar 1 juta untuk membeli mesin jahit bekas dan mesin cutting (pemotong bahan), berawal dengan 3 orang karyawan (1 orang bagian cutting bahan, dan 2 orang di bagian jahit) H. Heri, begitu beliau biasa disapa, mulai merintis usaha konfeksi topi dari pesanan beberapa orang teman.

(40)

yang dimiliki, dan hal tersebut dijadikan sebagai proses pembelajaran bagi Dabeda dalam memproduksi barang yang berkualitas karena PT. EMPI menerapkan standar Quality Control / QC yang cukup ketat. Kerjasama seperti ini sangat menguntungkan bagi yang memulai atau merintis usaha home industry, karena hanya fokus kepada proses produksi tanpa modal yang besar apalagi bahan baku dan biaya operasionalnya diberi pinjaman, sehingga tidak memikirkan pemasaran produk.

Seiring dengan berjalannya waktu, dari kerjasama tersebut Dabeda pun menerima beberapa pesanan dari teman, perusahaan ataupun relasi untuk membuat topi sekolah, promosi, event, dan lain-lain. Sedikit demi sedikit Dabeda bisa menambah beberapa orang karyawan dan mesin jahit, tahun 2001 karyawan Dabeda berjumlah 8 orang.

Setelah 3 tahun kerjasama dengan PT. EMPI tersebut berjalan, pada tahun 2001 Dabeda mencoba untuk memproduksi barang, desain, dan pemasaran sendiri. Pada tahun 2002 Dabeda menempati tempat baru yang lebih luas, dengan format toko merangkap gudang dan tempat produksi. Seiring dengan banyaknya permintaan barang, maka Dabeda memberanikan diri memutus kerjasama dengan PT. EMPI untuk lebih fokus dengan produk sendiri.

(41)

karyawan yang sudah terpercaya dan berdomisili dekat dengan perusahaan diberi masing-masing 3-4 unit mesin jahit serta peralatan produksi pendukung lainnya agar mereka bisa membuka tempat produksi di rumahnya masing masing. Dengan demikian otomatis secara tidak langsung jumlah karyawan Dabeda bisa meningkat menjadi dua kali lipat.

Pada tahun 2006, Dabeda sudah mempunyai 4 merek dagang atau trademark sendiri. Itulah sejarah singkat perusahaan Dabeda, adapun saat ini Dabeda terus berupaya untuk mengembangkan dan memperbaiki perusahaan terutama dari sistem administrasi, manajerial, dan marketing-nya.

3.1.2. Visi Dan Misi

Visi misi Dabeda Headwears Company adalah sebagai berikut: a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan industri topi yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat.

b. Misi Perusahaan

1. Memproduksi berbagai jenis topi yang terkait dengan kebutuhan masyarakat dengan mutu dan harga yang berdaya saing tinggi melalui desain produk yang trendi dan digemari.

2. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan.

3. Memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui pemberian kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman.

(42)

3 s S 3 H 1 3.1.3. Struk Strtukt sampai saat

Sumber : Com

3.1.4. Deskr Berdas Headwears C

1. Bagian A a. Men b. Men c. Men

ktur Organi tur Organis

ini, yakni 29

mpany Profile “D

Struktur

ripsi Kerja sarkan struk Company ad

Administras angani dan m angani order angani stok

sasi

sasi pada D 9 Juni 2011 d

Dabeda Headw

G r Organisasi

ktur organisa dalah sebaga

si & Penjual mengatur ad r & penjuala barang jadi Dabeda Hea dapat dilihat wears Company Gambar 3.1 Dabeda Hea

asi di atas, m ai berikut:

lan : dministrasi d

an

adwears Co t pada gamb

y”

adwears Com

maka deskrip

an pembuku

ompany yan ar di bawah

mpany

psi kerja pa

uan perusaha

ng berlaku ini:

ada Dabeda

(43)

2. Bagian Produksi :

a. Menangani stok bahan baku

b. Mengatur pembelian barang jadi dari Mitra Usaha

3. Designer / Research & Development :

a. Merancang produk sesuai dengan spesifikasi order, seperti jenis bahan, warna, bentuk, dan gambar.

b. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan desain produk, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar dan trend yang berkembang.

4. Mitra Produksi (Makloon) :

Mitra produksi secara tidak langsung adalah karyawan perusahaan yang difasilitasi dengan mesin dan alat produksi dari perusahaan untuk membuka tempat produksi di rumah /workshop masing-masing.

5. Quality Control /QC :

Mengontrol kualitas barang jadi dari Mitra Produksi sebelum dipasarkan.

3.2. Metode Penelitian

(44)

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006:51) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan metode penelitian tindakan (action research).

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005:234) :

“Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Sedangkan metode tindakan (action research) yaitu: penelitian yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia actual (lapangan).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(45)

pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006:209) definisi data primer adalah sebagai berikut :

“Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara”.

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

2. Wawancara (in depth interview)

(46)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Menurut Jonathan Sarwono (2006:209) definisi data sekunder adalah sebagai berikut :

“Data Sekunder : data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti”.

Data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan Dabeda Headwears Company, yaitu : company profile dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang diletiti.

Data ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan karakteristik sistem yang ada di instansi yang bersangkutan. Data sekunder lainnya berupa referensi atau literatur dari berbagai buku atau media.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006:57) metode pendekatan sistem dalam sebuah ruang lingkup Sistem Informasi dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam sebuah sistem yang kemudian dicari alternatif solusi agar sistem informasi dalam sebuah instansi tersebut dapat membuat efektivitas kerja semakin baik dan efektif.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(47)

(techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Adapun alat bantu yang digunakan penulis dalam metode ini yaitu: flow map, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data, normalisasi, relasi tabel, dan entity relationship diagram (ERD).  

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006:57) pengembangan system (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan penulis adalah apa yang disebut Raymond McLeod Jr. sebagai model prototype jenis I.

Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pengguna tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.

Adapun langkah-langkah pada model prototype jenis I sebagaimana dikemukakan oleh Raymond McLeod Jr. (2001:151) adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

(48)

2. Mengembangkan prototype

Analis sistem, mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototyping untuk mengembangkan sebuah prototype

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.

Analis mendidik pemakai dalam penggunaan prototype dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem.

4. Menggunakan prototype

Prototype ini menjadi sistem operasional

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 Pengembangan Prototype Jenis I berikut ini:

[image:48.612.268.359.457.658.2]
(49)

Beberapa daya tarik dari model prototype, yaitu : 1. komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.

2. Analis dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai. 3. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

4. Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

Perancangan sistem terdiri dari dua tahapan, yakni: perancangan proses dan perancangan basis data (database). Kedua tahapan tersebut memerlukan alat-alat bantu(tools) untuk mengerjakannya. Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Perancangan Proses

Perancangan proses ini terdiri dari beberapa tahapan dan alat bantu yang digunakan antara lain:

a. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

(50)

b. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

c. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Raymond McLeod Jr. (2001:428) definisi Data Flow Diagram(DFD) adalah sebagai berikut:

“Data Flow Diagram adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”.

Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

d. Kamus Data

Menurut Raymond McLeod Jr. (2001:424) definisi kamus data adalah sebagai berikut:

(51)

Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD).

2) Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Hal–hal yang perlu dilakukan dalam membentuk database adalah mengidentifikasi terlebih dahulu file–file yang diperlukan oleh sistem informasi. Pada tahap ini digunakan beberapa alat (tools) untuk mendukung proses pembentukan database tersebut. Alat–alat (tools) yang digunakan untuk mendukung pembentukan database adalah sebagai berikut:

a. Normalisasi

Kroenke dalam Abdul kadir (2003:65) mendefinisikan normalisasi sebagai berikut:

“Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut”. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.

(52)

Proses normalisasi ada beberapa tahap, yaitu:

1. Bentuk Tidak Normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.

2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1NF)

Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi.

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional.

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika :

a. Berada pada bentuk normal pertama

(53)

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika :

a. Berada pada bentuk normal kedua

b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjang entitas dan relasinya. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Albahra (2004:123) “ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”.

ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungandata.

Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:

(54)

Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

2. Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity (entitas). Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.

3. Relationship degree (derajat relationship)

Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.

4. Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship.

5. Kardinalitas (cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berrelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

Ada 3 macam kardinalitas, yaitu :

a. One to one (satu ke satu)

(55)

dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu baris pada entitas B dan begitu juga sebaliknya.

b. One to many atau many to one (satu ke banyak atau banyak ke satu)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Artinya untuk satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua.

c. Many to many (banyak ke banyak)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas yang kedua.

3.2.4. Pengujian Software

(56)

Pengujian perangkat lunak yang digunakan peneliti yaitu menggunakan metode pengujian black box, karena pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.  

Pengujian Black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Faktor Pengujian yang digunakan adalah : 1. Authorization

(57)

Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian.

a. Authorization

Authorization menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

b. File Integrity

(58)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem. Analisis yang berjalan dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada. Dari urutan tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flow map), diagram konteks (context diagram), maupun diagram alir data (data flow diagram).

Langkah-langkah analisis sistem antara lain :

1. Identify, yaitu memahami masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

4.1.1. Analisis Dokumen

(59)

1. Nama Dokumen : Daftar Permintaan Barang Fungsi : Dokumen permintaan barang

Aliran Data : Konsumen – Bagian Administrasi & Penjualan Atribut : Tanggal, Nama Barang, Jumlah Barang

2. Nama Dokumen : Faktur Penjualan

Fungsi : Bukti transaksi penjualan

Aliran Data : Bagian Administrasi & Penjualan – Konsumen Atribut : No. Faktur, Tanggal, Nama Barang, Jumlah Barang,

Harga Barang, Total Harga, Nama Konsumen

3. Nama Dokumen : Daftar Persediaan Barang Fungsi : Informasi persediaan barang

Aliran Data : Bagian Produksi – Bagian Administrasi & Penjualan Atribut : Nama Barang, Harga Barang, Stok Barang

4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Fungsi : Laporan hasil penjualan

Aliran Data : Bagian Administrasi & Penjualan – General Manager Atribut : Nama Barang, Harga Barang, Jumlah Barang, Total

(60)

5. Nama Dokumen : Daftar Pemesanan Barang

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang akan dibeli Aliran Data : Bagian Produksi – Mitra Usaha

Atribut : No. Order, Tgl Order, Nama Barang, Jumlah Barang

6. Nama Dokumen : Faktur Pembelian

Fungsi : Bukti transaksi pembelian Aliran Data : Mitra Usaha – Bagian Produksi

Atribut : No Faktur, Tanggal, Nama Barang, Jumlah Barang, Harga Barang, Total Harga, Nama Mitra Usaha

7. Nama Dokumen : Laporan Pembelian Fungsi : Laporan hasil pembelian

Aliran Data : Bagian Produksi – General Manager

Atribut : Nama Barang, Harga Barang, Jumlah Barang, Total Pembelian

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

(61)

Prosedur penjualan, pembelian dan persediaan barang yang berjalan pada Dabeda Headwears Company adalah sebagai berikut:

1. Konsumen memberikan daftar permintaan barang kepada Bagian Administrasi & Penjualan

2. Apabila barang yang diminta tersebut tidak ada, maka daftar permintaan barang akan dikembalikan kepada konsumen

3. Apabila barang yang diminta tersebut tersedia, maka Bagian Administrasi & Penjualan akan membuat faktur penjualan berdasarkan daftar permintaan barang yang dibeli oleh konsumen

4. Bagian Administrasi & Penjualan akan memberikan faktur penjualan kepada konsumen sebagai bukti transaksi pembelian barang

5. Sesuai dengan data barang-barang yang telah dibeli oleh konsumen (yang ada pada faktur), Bagian Administrasi & Penjualan akan membuat laporan penjualan (rangkap dua), yang satu untuk diarsipkan dan satu lagi akan diserahkan kepada General Manager

6. Dari arsip penjualan tersebut, Bagian Administrasi & Penjualan membuat daftar persediaan barang

7. Bagian Produksi membuat daftar pemesanan barang dengan mengacu pada daftar persediaan barang yang ada di Bagian Administrasi & Penjualan

8. Daftar pemesanan barang tersebut diserahkan kepada General Manager untuk diverifikasi

(62)

10. Bagian Produksi menerima faktur pembelian dari Mitra Usaha

(63)

4.1.2.1. Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan

Dari prosedur di atas dapat digambarkan flow map sebagai berikut:

FPj

LPj

PB PB

LPb

LPb

Gambar 4.1

Flow Map Sistem yang sedang Berjalan Keterangan:

FPj : Faktur Penjualan LPj : Laporan Penjualan

(64)

4.1.2.2. Diagram Konteks Sistem yang Sedang Berjalan

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

 

Gambar 4.2

(65)

4.1.2.3. DFD (Data Flow Diagram)Sistem yang Sedang Berjalan

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang sedang berjalan saat ini adalah :

a. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 :

[image:65.612.159.464.270.652.2]

General Manager 1.0 Penjualan Konsumen Data_permintaan_baran g Data_permintaan_barang_tidak_terse dia Data_faktur_penjualan Arsip_penjualan Data_penjualan Lap_penjualan Data_penjualan 2.0 Persediaan Barang Arsip_persediaan_baran g Data_persediaan_barang Data_persediaan_barang 3.0 Pembelian Data_pembelian Data_pembelian Arsip_pembelian Data_persediaan_barang Data_pemesanan_barang_telah_diverifik asi Data_pemesanan_barang_akan_diverifik asi Lap-pembelian Mitra Usaha Data_faktur_pembelian Data_pemesanan_barang_telah_diverifik asi Gambar 4.3

(66)

b. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 1.0 (Penjualan):

1.1 Cek Persediaan

Barang Konsumen Data_permintaan_barang

Data_permintaan_barang_tidak_tersedia

Data_faktur_penjualan

1.3 Buat Laporan

Penjualan

Data_permintaan_barang

Arsip_penjualan Data_penjualan

Ke proses 2.0 (Persediaan Barang) Data_penjualan Arsip_persediaan_barang Data_persediaan_barang

General Manager Lap_penjualan

1.2 Buat Faktur

Penjualan

Arsip_faktur_penjualan Data_faktur_penjualan

Data_faktur_penjualan

[image:66.612.137.497.125.523.2]

 

Gambar 4.4

(67)

c. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk Proses 2.0 (Persediaan Barang): Arsip_penjualan

2.1 Update Persediaan

barang

Data_penjualan Data_pembelian Arsip_pembelian

Data_persediaan_barang

2.2 Buat daftar persediaan barang

Arsip_persediaan_barang Data_persediaan_barang

Ke proses 3.0 pembelian

[image:67.612.153.481.129.356.2]

Ke proses 1.0 penjualan  

Gambar 4.5

DFD Level 1 proses 2.0 (Persediaan Barang) Sistem yang sedang Berjalan

d. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk Proses 3.0 (Pembelian):

Gambar 4.6

[image:67.612.163.471.414.692.2]
(68)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Dari deskripsi sistem yang berjalan di atas, terlihat masih terjadinya proses pengolahan data yang dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan kurang efektif dan efisien kerja pihak-pihak yang terlibat di dalam pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang di Dabeda Headwears Company. Contoh konkretnya, sering terjadi kesulitan memeriksa jumlah persediaan barang dagang yang ada di perusahaan secara cepat dan akurat, disebabkan harus memeriksa langsung barang tersebut.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem yang akan dibangun dengan mengacu pada analisis sistem yang dilakukan sebelumnya.

Tahap perancangan sistem terdiri dari dua macam kegiatan, yaitu:

1. Perancangan proses yang meliputi flow map, data flow diagram (DFD), dan kamus data

2. Perancangan basis data yang meliputi normalisasi, relasi tabel, entity relationship diagram (ERD), struktur file dan kodifikasi.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

(69)

Adapun tujuan secara khusus dari perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Komputerisasi sistem pengolahan data yang masih manual, sehingga diharapkan kinerja pengolahan data menjadi lebih baik.

2. Mengolah data dan memberikan informasi yang cepat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang sedang berjalan, hanya ada sedikit prosedur yang lebih disederhanakan. Selanjutnya, pada sistem yang diusulkan juga terdapat perubahan sistem dalam penggunaan media penyimpanan, pengolahan data dan proses pembuatan laporan-laporan, di mana penulis membuat usulan sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi dengan model hubungan Client Server.

Dengan diterapkannya sistem terkomputerisasi ini diharapkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan, dalam hal ini Dabeda Headwears Company dapat lebih ditingkatkan.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur penjualan, pembelian dan persediaan barang yang diusulkan untuk Dabeda Headwears Company adalah sebagai berikut:

(70)

2. Mitra Usaha juga memberikan data Mitra Usaha kepada Bagian Administrasi & Penjualan untuk dicatat ke dalam database dan dibuatkan laporan data data Mitra Usaha untuk General Manager

3. Ketika transaksi penjualan, Konsumen memberikan data barang kepada Bagian Administrasi & Penjualan

4. Apabila barang yang diminta tersebut tersedia, maka Bagian Administrasi & Penjualan akan mencatatnya ke dalam database

5. Bagian Administrasi & Penjualan membuat faktur penjualan berdasarkan daftar permintaan barang yang dibeli oleh konsumen

6. Bagian Administrasi & Penjualan akan memberikan faktur penjualan kepada konsumen sebagai bukti transaksi penjualan barang

7. Sesuai dengan data barang-barang yang telah dibeli oleh konsumen, Bagian Administrasi & Penjualan akan membuat laporan penjualan (rangkap dua), yang satu untuk diarsipkan dan satu lagi akan diserahkan kepada General Manager

8. Bagian Administrasi & Penjualan membuat laporan daftar persediaan barang untuk arsipkan dan dijadikan rujukan oleh Bagian produksi dalam melakukan pembelian barang

9. Jika ada stok yang habis, maka Bagian Produksi akan melakukan pembelian barang kepada Mitra Usaha

(71)

11. Bagian produksi membuat faktur pembelian yang dibuat 2 rangkap, yang satu diserahkan kepada Mitra Usaha sebagai bukti transaksi pembelian dan yang satu lagi dirsipkan

(72)

Dari prosedur di atas dapat digambarkan flow map sebagai berikut :  

LPb  

FPj

LPj

PB

 

FPb

  Gambar 4.7

Flow Map Sistem yang Diusulkan Keterangan:

FPj : Faktur Penjualan LPj : Laporan Penjualan

(73)

4.2.3.2. Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang diusulkan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

Gambar 4.8

(74)

4.2.3.3. Data Flow Diagram (DFD) Sistem yang Diusulkan

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang diusulkan adalah:

a. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 :

[image:74.612.169.485.224.666.2]

  Gambar 4.9

(75)

b. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 1.0 (Pengolahan Data Konsumen):

1,1 catat data konsumen

1.2 buat lap. data

konsumen Konsumen

General Manager

Lap_data_konsumen data_konsumen

data_konsumen

F_konsumen

data_konsumen

[image:75.612.146.491.135.378.2]

  Gambar 4.10

DFD Level 1 proses 1.0 (pegolahan data konsumen) Sistem yang Diusulkan

c. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 2.0 (Pengolahan Data

Mitra Usaha):

[image:75.612.162.476.451.665.2]

  Gambar 4.11

(76)

d. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 3.0 (Pengolahan Data Pembelian):

[image:76.612.149.506.146.385.2]

  Gambar 4.12

DFD Level 1 proses 3.0 (Pengolahan Data Pembelian) Sistem yang Diusulkan e. DFD Level 1 Proses 4.0 (Pengolahan Data Persdiaan Barang) Sistem yang

Diusulkan f_penjualan

4.1 Edit data persediaan

barang Data_penjualan

f_pembelian Data_pembelian

Data_barang

4.2 Update data

Persediaan barang

Data_barang F_barang

   

Gambar 4.13

[image:76.612.150.484.462.695.2]
(77)
[image:77.612.140.499.104.488.2]

f. DFD Level 1 Proses 5.0 (Pengolahan Data Penjualan) Sistem yang Diusulkan: 5.1 Catat transaksi penjualan Konsumen Data_barang Data_faktur_penjualan 5.3 Buat Laporan Penjualan Data_penjualan f_penjualan Data_penjualan General Manager Lap_penjualan 5.2 Buat Faktur Penjualan f_faktur_penjualan Data_faktur_penjualan Data_faktur_penjualan F_barang Data_barang     Gambar 4.14

DFD Level 1 proses 5.0 (Pengolahan Data Penjualan) Sistem yang Diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

(78)

1. Nama Arus Data : data_konsumen Alias : lap_data_konsumen

Aliran : Konsumen - Proses 1.1, Proses 1.1 - Proses 1.2,

Proses 1.2 – f_konsumen, Proses 1.2 – General Manager Atribut : kd_kons, nama_kons, telp_kons, alamat_kons

2. Nama Arus Data : data_mitra_usaha Alias : lap_data_mitra_usaha

Aliran : Mitra Usaha - Proses .1, Proses 2.1 - Proses 2.2,

Proses 2.2 – f_mitra_usaha, Proses 2.2-General Manager Atribut : kd_mit_us, nama_mit_us, telp_mit_us, alamat_mit_us

3. Nama Arus Data : data_barang

Alias : -

Aliran : Konsumen - Proses 5.1, Proses 4.1 - Proses 4.2, Proses 4.2 – f_barang, f_barang - Proses 5.1, f_barang – Proses 3.1, Mitr

Gambar

Gambar 2.4 Topologi Jaringan
 Gambar 2.5 Topologi Ring
Gambar 3.2  Pengembangan Prototyping  jenis I (Sumber : Raymond McLeod Jr. 2001)
Gambar 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Negara Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum. Segala tata aturan yang berlaku harus sesuai dengan hukum yang ada. Hukum di Indonesia merupakan hukum

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

“Studi tentang Kesiapan Guru Matematika SMA Negeri Kota Jambi Dalam Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana prosedur pemberian informasi oleh AUTO 2000- Medan tentang suatu produk mobil yang dipromosikan

Pengujian keseluruhan sistem terbagi menjadi dua tahap pengujian, yaitu pengujian penyalaan sirine terhadap perubahan kecepatan dan pengujian tampilan PC

Selain itu, keberdaan elektrolit pada sistem DSSC-OLED terintegrasi dapat mengganggu aliran elektron dari Electron Transport Layer OLED menuju Hole Transport Layer

[r]

Lampiran 26 Hasil Uji Beda Penetapan Tujuan Berkepribadian Tipe B Berdasakan JK, Umur, dan Progdi.. Lampiran 27 Hasil Uji Frekuensi Penetapan Tujuan Berkepribadian Tipe B