• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI 106172 TUNTUNGAN KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI 106172 TUNTUNGAN KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG T.A 2016/2017."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD

NEGERI 106172 TUNTUNGAN KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH :

NIA DEVI ANGGRAINI NIM. 1133311090

JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Latar Belakang Keluarga

Nama : Nia Devi Anggraini

Tempat/Tanggal lahir : Padangsidimpuan, 13 Oktober 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum. Sabungan Indah No.26 Padangsidimpuan

Agama : Islam

Nama Ayah : Niagara Siregar

Nama Ibu : Dra. Hasnawati Siagian

Pekerjaan

- Ayah : Polri

- Ibu : PNS

II. Riwayat Pendidikan

No Riwayat Pendidikan Tahun Lulus

1 MIN 1 Padangsidimpuan 2006

2 MTsN Model Padangsidimpuan 2009

3 SMA Negeri 6 Padangsidimpuan 2012

4 S-1 PGSD UNIMED 2017

Medan, April 2017 Penulis

(6)

i

ABSTRAK

NIA DEVI ANGGRAINI. Nim. 1133311090. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Di Kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang T.A 2016/2017. Skripsi FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017.

Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa yang rendah pada pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Gaya Magnet akan meningkat melalui penggunaan metode Penemuan Terbimbing di kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan semester genap T.A 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tindakan dilaksanakan dalam dua siklus. Tindakan tiap siklus dilakukan 2 x pertemuan dengan menggunakan metode pembelajaran Penemuan Terbimbing. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan T.A 2016/2017 sebanyak 24 orang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes dan observasi. Tes yang diberikan sebanyak 20 soal berbentuk pilihan ganda. Tes yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pretes, tes siklus I dan II. Sedangkan Observasi meliputi aktivitas guru dan siswa.

Hasil tindakan siklus I dan II dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada mata pelajara IPA tentang Gaya Magnet, dari nilai hasil tes belajar aspek penguasaan konsep pada siklus I terdapat 14 siswa yang mengalami ketuntasan dengan persentase klasikal 58,33% dan 10 siswa yang belum tuntas dengan persentase 41,67%. Kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga ketuntasan meningkat menjadi 22 siswa dengan persentase 91,67% dan 2 siswa yang belum tuntas. Hasil Observasi pada aspek penilaian sikap siswa diperoleh rata-rata kelas pada siklus I sebesar 62,24 (cukup) dan meningkat pada siklus II sebesar 78,38 (baik). Pada aspek penilaian keterampilan siswa diperoleh rata-rata kelas pada siklus I sebesar 65,73 (cukup) dan meningkat pada siklus II menjadi 78,95 (baik). Dari tindakan siklus I dan II tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Gaya Magnet di kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan. Guru disarankan dalam pembelajaran dapat menerapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunianya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan

hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai waktu yang telah direncanakan dan menyelesaikan skripsi ini sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Di Kelas V SD Negeri

106172 Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang T.A

2016/2017” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, FIP, Unimed.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu dan mendukung

penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

kedua orang tua, Ayahanda Niagara Siregar dan Ibunda Hasnawati Siagian yang

telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril dan materi serta doa

dan memberi semangat demi keberhasilan penulis.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak luput dari bantuan berbagai

pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis

(8)

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S delaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi M.S selaku Wakil

Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Wakil Dekan II,

dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Pendidilkan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Nurhairani, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing

penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Ibu Dra. Herawati Bukit, M.Pd,

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku dosen penguji skripsi yang telah

banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan

pengajaran dan bimbingan selama penulis kuliah di UNIMED.

7. Seluruh pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam

pengurusan administrasi.

8. Ibu Dahlia, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1-6172 Tuntungan

yang telah memberikan izin penelitian. Sera seluruh bapak dan ibu guru

(9)

iv

Tuntungan yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama

penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kakak penulis Nia Dewi

Pratiwi dan adik- adik penulis Rais Fadhlan dan Al Fajri Wahyudi yang

telah memberikan semangat, bantuan dan dukungan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Buat teman-teman seperjuangan penulis Rahmi Fajri, Ita Apulina, Wati

Ningsih serta kelas C Ekstensi 2013 yang telah memberikan semangat,

canda tawa, cerminan hidup dan merasakan suka maupun duka selama

belajar di UNIMED.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca demi menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan diterima bagi pembaca.

Medan, April 2017

Penulis

Nia Devi Anggraini

(10)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.2 Hasil Belajar ... 11

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16

(11)

vi

2.1.5 Metode Penemuan Terbimbing ... 19

2.1.6 Langkah-Langkah Metode Penemuan Terbimbing ... 24

2.1.7 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 27

2.1.8 Pembelajaran Gaya Magnet di Sekolah Dasar ... 29

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 32

2.3 Kerangka Berpikir ... 34

2.4 Hipotesis Tindakan... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 37

3.5 Desain Penelitian ... 37

3.6 Prosedur Penelitian ... 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.8 Instrumen Pengumpul Data ... 46

3.9 Kalibrasi Instrumen Hasil Belajar ... 49

3.10 Analisis Data ... 54

3.11 Jadwal Penelitian ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

(12)

vii

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ... 59

4.1.2. Deskripsi Siklus I ... 60

4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 65

4.2 Analisis Data ... 71

4.2.1. Hasil Belajar Tes Penguasaan Konsep ... 71

4.2.2 . Hasil Belajar Siswa Aspek Sikap ... 75

4.2.3. Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan ... 80

4.2.4. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 84

4.3 Pembahasan ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1. Kesimpulan ... 96

5.2. Saran ... 97

(13)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Sintaks Penemuan Terbimbing Model Arends ... 25

Tabel 3.1: Pelaksanaan/Tindakan Siklus I ... 40

Tabel 3.2: Pelaksanaan/Tindakan Siklus II ... 43

Tabel 3.3: Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep ... 47

Tabel 3.4: Kisi-Kisi Pengamatan Aspek Sikap ... 48

Tabel 3.5: Kisi-kisi Pengamatan Aspek Keterampilan ... 48

Tabel 3.6: Hasil Uji Validitas Tes ... 51

Tabel 3.7: Hasil Tingkat Kesukaran Butir Tes... 53

Tabel 3.8: Hasil Daya Beda Butir Tes ... 54

Tabel 3.9: Jadwal Penelitian ... 56

Tabel 3.10: Jadwal Penelitian Tindakan ... 57

Tabel 4.1: Hasil Belajar Penguasaan Konsep Pada Pretes ... 71

Tabel 4.2: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Penguasaan Konsep Pretes ... 72

Tabel 4.3: Hasil Belajar Siswa Penguasaan Konsep Pada Tes Siklus I ... 72

Tabel 4.4: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Penguasaan Konsep Siklus I ... 73

Tabel 4.5: Hasil Belajar Siswa Aspek Pengetahuan Pada Tes Siklus II ... 74

Tabel 4.6: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Penguasaan Konsep Siklus II... 75

Tabel 4.7: Hasil Belajar Siswa Aspek Sikap Siklus I ... 76

Tabel 4.8: Hasil Belajar Siswa Aspek Sikap Siklus II ... 78

Tabel 4.9: Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Siklus I ... 80

Tabel 4.10: Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Siklus II ... 82

(14)

ix

Tabel 4.12: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Aspek Sikap Pada

Siklus I dan II ... 86

Tabel 4.13: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Pada

(15)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Skema Pelaksanaan Tindakan Kelasa Model Kemmis dan

Mc. Taggart ... 38

Gambar 4.1: Diagram Hasil Kemampuan Sikap Siswa Siklus I ... 77

Gambar 4.2: Diagram Hasil Kemampuan Sikap Siswa Siklus II ... 79

Gambar 4.3: Diagram Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan

Pada Siklus I ... 81

Gambar 4.4: Diagram Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Pada

Siklus II ... 83

Gambar 4.5: Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Penguasaan

Konsep Pretes, tes Siklus I dan II... 85

Gambar 4.6: Diagram Perbandingan Hasil Belajar Aspek Sikap Siklus

I dan II ... 87

Gambar 4.7: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan

(16)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I Pertemuan 1 ... 100

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2 ... 106

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1 ... 112

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 2 ... 118

Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa (LKS ) Siklus I Pertemuan 1... 123

Lampiran 6: Lembar Kerja Siswa (LKS ) Siklus I Pertemuan 2... 125

Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa (LKS ) Siklus II Pertemuan 1 ... 127

Lampiran 8: Lembar Kerja Siswa (LKS ) Siklus II Pertemuan 2 ... 128

Lampiran 9: Kisi-kisi Soal Pretes/ Postes ... 131

Lampiran 10: Kunci Jawaban Soal Pretes / Postes ... 134

Lampiran 11: Kisi-Kisi Soal Pretes... 135

Lampiran 12: Kunci Jawaban Pretes ... 137

Lampiran 13: Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ... 138

Lampiran 14: Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 139

Lampiran 15: Kisi-kisi Soal Tes Siklus II ... 140

Lampiran 16: Kunci Jawaban Tes Siklus II ... 141

Lampiran 17: Daftar Nilai Pretes ... 142

Lampiran 18: Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes ... 143

(17)

xii

Lampiran 20: Hasil Belajar Siswa Tes Siklus I ... 145

Lampiran 21: Daftar Nilai Tes Siklus II ... 146

Lampiran 22: Hasil Belajar Siswa Tes Siklus II ... 147

Lampiran 23: Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pretes, Tes Siklus I

dan II ... 148

Lampiran 24: Kisi-kisi Penilaian Aspek Sikap ... ... ...149

Lampiran 25: Instrumen Penilaian Observasi Siswa Aspek Sikap...150

Lampiran 26: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Sikap Pada Siklus I

Pertemuan I……….. 152 Lampiran 27: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Sikap Pada Siklus I

Pertemuan 2………...154

Lampiran 28: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Sikap Pada Siklus II

Pertemuan1………...156

Lampiran 29 Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Sikap Pada Siklus II

Pertemuan 2………...……….158 Lampiran 30: Rubrik Penilaian Sikap………..……….160

Lampiran 31: Kisi-kisi Penilaian Aspek Keterampilan…...……….….. .161

Lampiran 32: Instrumen Penilaian Observasi Siswa Aspek Keterampilan...162

Lampiran 33: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Keterampilan Pada

Siklus I Pertemuan I………..……….……164 Lampiran 34: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Keterampilan Pada

Siklus I Pertemuan 2………....….166

Lampiran 35: Hasil Observasi Siswa Dari Aspek Keterampilan Pada

Siklus II Pertemuan 1……….168

(18)

xiii

Siklus II Pertemuan 2……..……….170

Lampiran 37: Rubrik Penilaian Keterampilan………....…….……….172 Lampiran 38: Kisi-kisi observasi Aktivitas Guru……..………..….…173

Lampiran 39: Instrumen Penilaian Observasi Aktivitas Guru…….………….174

Lampiran 40: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I pertemuan 1…………175

Lampiran 41: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I pertemuan 2………….176

Lampiran 42: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemuan 1………...177

Lampiran 43: Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemuan 2………...178 Lampiran 44: Uji Validitas Tes…………..…...………..179

Lampiran 45: Uji Reliabilitas Tes………...…….………...180

Lampiran 46: Tingkat Kesukaran Butir Tes…...……...……….181

Lampiran 47: Daya Beda Butir Soal………..…...………..182

Lampiran 48: Tabel Perhitungan Validitas Butir Soal…..…….…………...….183 Lampiran 49: Tabel Perhitungan Daya Beda Soal…...……….184

Lampiran 50: Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran….………..185

Lampiran 51: Rekapitulasi Uji Validitas, Daya Pembeda Dan

Tingkat Kesukaran………...………..186

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

IPA merupakan pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan

langsung dalam masyarakat. IPA adalah pelajaran yang mempelajari dan

membahas masalah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di

SD memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan

kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui

pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran

yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar IPA.

Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil

belajar IPA yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah

ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai tes yang sebagian siswanya masih

belum mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM). Terbukti dilaporan

belajar (Raport) siswa masih terdapat yang mendapat nilai 60 dan 50, padahal

batas nilai KKM IPA yang telah ditentukan adalah 65. Hasil yang diperoleh siswa

adalah dari 24 siswa, 15 siswa sekitar 62,5 % mendapatkan nilai kurang dari 65

dan hanya 9 siswa sekitar 37,5% lagi yang mendapatkan nilai lebih dari 65.

Dengan demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa pembelajaran IPA

dikatakan kurang berhasil karena lebih banyak siswa yang tidak tuntas

(20)

2

Banyaknya siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah terhadap

IPA, yang diperkirakan kurang sesuai dan menariknya metode pembelajaran yang

digunakan guru. Disamping nilai laporan belajar (Raport) sebagai wujud nyata

rendahnya hasil belajar siswa, peneliti juga menemukan bahwa rata-rata kelas V

mendapat kesulitan dalam mata pelajaran IPA .

Dalam proses pembelajaran IPA di kelas V, diketahui minat siswa dalam

belajar IPA justru sangat rendah dan lebih banyak membuat siswa menjadi bosan.

Hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar, siswa

banyak yang bercerita sendiri dengan temannya dan ada siswa yang mengerjakan

tugas mata pelajaran lain sewaktu gurunya menerangkan.

Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih

berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah

sebagai pilihan utama startegi belajar. Masalah-masalah yang timbul dalam

pembelajaran tersebut merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan

pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Hasil belajar yang dicapai pun rendah

dan dibawah KKM.

Metode apapun yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar IPA

di SD harus menempatkan siswa sebagai pusat belajar (student centered). Proses

belajar mengajar harus mengubah pola mengajar menjadi belajar. Guru lebih

berfungsi sebagai fasilitator dan aktifitas siswa menjadi lebih dominan.

Masih banyak guru yang mengandalkan cara mengajar dengan paradigma

(21)

3

yang terjadi pada kebanyakan guru-guru di Indonesia. Di mana sumber belajar

yang sudah tersedia (learning resources by utilization), juga belum sepenuhnya

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Padahal banyak sumber belajar yang

dapat dimanfatkan oleh guru guna membantu proses pembelajarannya.

Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk

mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri

ataupun sumber yang sudah ada di sekililing sekolah dan masyarakat. Akibat

masih banyaknya guru yang kurang berminat menggunakan media pembelajaran

akan berdampak pada pola pembelajaran yang monoton dan menjenuhkan.

Pada lembaga pendidikan banyak terdapat sejumlah media pembelajaran

yang kurang optimal keadaannya, seperti: jumlah dan komponennya kurang,

kualitasnya buruk, dan media yang tidak mudah didapat/diakses. Hal ini juga,

yang menyebabkan ketidak tertarikan pendidik dan peserta didik terhadap media

yang tersedia. Hal ini di tunjukkan dengan sikap pendidik dan peserta didik yang

tidak semangat untuk melakukan proses belajar mengajar jika menggunakan

media pembelajaran yang tersedia.

Menurut sebahagian guru menggunakan media pembelajaran akan

menambah beban guru, hal ini karena mereka tidak mampu menggunakan media

tersebut. Kemudian pada kenyataannya di lembaga pendidikan formal banyak di

jumpai kurang kreatifnya guru dalam membuat media pembelajaran yang

dikembangkan sendiri. Sehingga banyak dijumpai guru yang menggunakan

metode ceramah saja dalam mengajar tanpa didampingi dengan media yang

(22)

4

Oleh karena itu, peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar tersebut

melalui metode pembelajaran penemuan terbimbing. Metode Discovery

(Penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa

sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu

tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Menurut Sund (Roestiyah N.K, 2012:20) menyatakan bahwa Discovery

(penemuan) adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu

konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain

ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,

menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Suatu konsep

misalnya: segitiga, panas, demokrasi, dan sebagainya, sedang yang dimaksud

dengan prinsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengembang.

Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses

mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Penerapan metode discovery (penemuan) dalam pembelajaran IPA

mempunyai tujuan yang sama yaitu menumbuhkan serta mengembangkan

kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dr. J. Richard (Roestiyah N.K:

2012:20) mencoba self-learning siswa (belajar sendiri), sehingga situasi belajar

mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi

student dominated learning. Dengan menggunakan Metode pembelajaran

penemuan terbimbing ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam

(23)

5

sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri dan dengan

bimbingan dari guru.

Dengan metode penemuan terbimbing ini siswa dihadapkan kepada situasi

dimana ia bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan

mencoba-coba (trial and error) hendaknya dianjurkan. Guru bertindak sebagai

penunjuk jalan, ia membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan

keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan

pengetahuan yang baru. Pengajuan yang tepat oleh guru akan merangsang

kreativitas siswa dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian ini, untuk itu penulis melakukanpenelitian dengan

judul: “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Metode

Pembelajaran Penemuan Terbimbing di Kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang T.A 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa.

2. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran IPA.

(24)

6

4. Kurangnya media ajar dan bahan ajar yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas terlihat bahwa luasnya lingkup

permasalahan, maka untuk mencegah pembahasan tidak terlalu melebar dan tepat

pada sasaran yang dibahas, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan metode

pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang

dipilih adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing. Hasil belajar siswa

dibatasi pada ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan Taksonomi Bloom

dengan materi Gaya Magnet pada kelas V SD . Penelitian ini berlangsung pada

siswa kelas V SD 106172 Tuntungan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka perumusan masalah ini adalah : “Apakah metode

pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 106172 Tuntungan Kecamatan Pancur

(25)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V melalui penggunaan metode

Pembelajaran Penemuan Terbimbing .

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil-hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan IPA, khususnya mengenai

Gaya Magnet dan bagi siswa agar mendapatkan pengalaman belajar yang lebih

menarik dan menyenangkan, serta sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, untuk meningkatkan kompetensi belajar siswa khususnya

mata pelajaran IPA dengan metode discovery terbimbing sesuai dengan

konteks kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Bagi guru, untuk menambah pengetahuan kepada guru agar dapat memilih

metode yang tepat sesuai dengan karakteristik pelajaran yang akan

disampaikan.

c. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan yang diharapkan dapat

(26)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlhat bahwa nilai rata-rata kelas

56,04 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal 29,17%.

2. Pada tindakan siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan

terbimbing diperoleh nilai rata-rata kelas pada aspek pengetahuan yaitu 65,83

dengan persentase klasikal 58,33% dan nilai rata-rata kelas pada aspek sikap

yaitu 62,24 sedangkan nilai rata-rata kelas pada aspek keterampilan yaitu

65,73. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi

rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar.

3. Pada tindakan siklus II dengan penerapan metode pembelajaran penemuan

terbimbing diperoleh nilai rata-rata kelas pada aspek pengetahuan yang

semakin meningkat yaitu 78,33 dengan jumlah persentase ketuntasan klasikal

juga semakin meningkat hingga mencapai 91,67%. Dan nilai rata-rata kelas

pada aspek sikap yaitu 78,38 dan nilai rata-rata kelas pada aspek ketarmpilan

yaitu 78,95. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari

siklus I baik dari segi nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar.

4. Dengan penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi gaya magnet di kelas V

(27)

97

1.2.Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru dihimbau agar dapat mengajarkan IPA pada materi gaya magnet

menggunakan metode penemuan terbimbinng, karena melalui penggunaan

metode penemuan terbimbing sisa akan saling membantu dan bekerjasama

dalam memahami dan menyelesaikan bahan pembelajaran.

2. Kepada kepala sekolah agar dapat menghimbau kepada para guru untuk lebih

banyak mengikuti lokakarya tentang keterampilan menggunakan metode

pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan berkembang.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih membangun pola interaksi dan

kerjasama yang baik antar sesama siswa dengan menerapkan metode

penemuan terbimbing.

4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama

sebaiknya melakukan perbaikan tahapan-tahapan metode ini atau

mengkombinasikan dengan metode pembelajaran lain sehingga mendapatkan

(28)

98

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Dasar – Dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Unimed Press.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesional Guru Melalui PTK. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Elfida, Wisma. 2013. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode

Pembelajaran Penemuan Terbimbing Di Kelas V SDN 09 Guguk Malintang Padangpanjang. ”Dalam Jurnal Guru”. ISSN 0216-0692. Vol.10, No. 2:169-181.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani. 2012. Kumpulan 40 Metode Pembelajaran. Medan: Iscom Medan.

Jihad, Asep, Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Murniati. 2004. Studi Tentang Kendala-Kendala dan Implementasi Beberapa

Metode Pengajaran IPA Sd di Kecamatan Inderalaya 01. “Dalam

Jurnal Forum Kependidikan”. ISSN. 0215-9392. Vol. 23, No. 2:131-138

.

(29)

99

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Roestiyah N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Saragih, Sahat. 2012.Peningkatan Pemahaman Konsep Grafik Fungsi

Trigonometri Siswa SMK Melalui Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Autograph. ”Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan”. ISSN 0215-2673. Vol.18, No. 4:112-125.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumiati, Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wisdiarman. 2007, Pengaruh Strategi Pembelajaran Diskoveri dan Motivasi

Gambar

Tabel 4.13:   Perbandingan Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Pada
Gambar 3.1:     Skema Pelaksanaan Tindakan Kelasa Model Kemmis dan
Grafik Trigonometri Siswa SMK Melalui  Penemuan Terbimbing Berbantuan

Referensi

Dokumen terkait

HADI RUDYATMO WALIKOTA SURAKARTA. SURAKARTA, 1

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi dengan judul

THE EFFECT OF PARTICIPATIVE BUDGETARY, ASSYMETRIC INFORMATION, PRESSURE-HANDLING, AND ORGANIZATIONAL COMMINTMENT ON THE BUDGETARY SLACK. Lita Yulita Fitriani*, Sri Suryaningsum*,

Model yang digunakan dalam pengambilan keputusan ini adalah menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skrips i dengan judul “ Isolasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskula Di Lahan Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

Implikasi penelitian yaitu: 1) perlu adanya upaya- upaya yang dilakukan kepada pihak pemeritah agar lebih menindak lanjuti mengenai konflik maupun sengketa tanah yang terjadi

rencana penyusunan skripsi dengan judul “ Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pegawai Pada Kantor kecamatan Ajangale KabupatenE. Bone Berbasis Web “

pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan daerah kabupaten dan kota. Dalam melaksanakan tugas, bidang bina anggaran daerah bawahan mempunyai tugas :.. Penyiapan