• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

UNIT KEBUN ADOLINA

OLEH

Dwi Wira Prawaty 110502294

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan Pada Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan pada Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi adalah seluruh karyawan kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina yang berjumlah 240 orang dan sebanyak 71 orang dijadikan sampel penelitian yang dipilih secara proportional random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yang diperoleh melalui hasil kuisioner dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi sederhana. Penganalisisan data menggunakan program SPSS versi 17,00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antar variabel Penilaian Prestasi terhadap Promosi Jabatan sebesar 67.5 % dengan R Square sebesar 45.5% dan sisanya 54.5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diambil, yaitu penilaian prestasi kerja berpengaruh terhadap promosi jabatan pada karyawan kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina dengan taraf signifikansi α = 5%.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur Penulis mengucapkan kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai Penulis dalam

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Peneliti mempersembahkan skripsi ini untuk kedua orangtua tercinta

Zarisman dan Rismawaty yang tidak pernah berhenti mendoakan, mendukung, dan mencukupi segala kebutuhan materi maupun non-materi dalam proses

pembuatan skripsi ini dan nasehat-nasehat yang selalu memotivasi peneliti.

Selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak

menerima saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., Mec, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., dan Ibu Dra. Marhayanie, Msi., selaku Ketua

dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., dan Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE., MSi., selaku Dosen Pembimbing yang

(4)

guna memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat selesai.

5. Ibu Dr. Yeni Absah, SE,, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang luar biasa dengan ketulusan hati memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

7. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada Ibu Pohan selaku Kepala MSDM PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Unit Kebun Adolina yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

informasi dalam pengumpulan data.

9. Kepada Abang dan Adik penulis (Ari dan Yuda) yang selalu mendukung dan

mendoakan penulis tiada henti-hentinya.

10. Kepada Sahabat yang sudah penulis kenal dari semenjak duduk dibangku

sekolah hingga sekarang Nesia, yang telah berbagi pengalaman, motivasi dan

inspirasinya.

11. Kepada Sahabat Kuliah penulis (Siti, Ade, Dina, Rafika, Alfariza dan

lain-lain) yang selalu membantu, mendukung, dan meluangkan waktu untuk

penulis.

12. Kepada Bayu Prakoso yang telah membantu memberikan saran dan dorongan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

13. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak penulis sebutkan

(5)

Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak

yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak

kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi siapapun yang membacanya untuk perbaikan kehidupan manusia. Amin.

Medan, September 2015

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Penilaian Prestasi Kerja... 6

2.1.1Pengertian Prestasi Kerja ... 6

2.1.2Pengertian Penilaian Prestasi Kerja ... 7

2.1.3Tujuan dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja ... 9

2.1.4Elemen-Elemen Penilaian Prestasi Kerja ... 10

2.1.5Metode Penilaian Prestasi Kerja ... 11

2.1.6Hambatan-Hambatan dalam Penilaian Prestasi Kerja ... 15

2.2 Promosi Jabatan ... 17

2.2.1Pengertian Promosi Jabatan ... 17

2.2.2Syarat-Syarat Promosi Jabatan ... 18

2.2.3Tujuan Promosi Jabatan ... 19

2.2.4Jenis-Jenis Promosi Jabatan ... 20

2.3 Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan ... 21

2.4 Penelitian Terdahulu ... 22

2.5 Kerangka Konseptual ... 24

2.6 Hipotesis ... 25

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Batasan Operasional ... 26

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 27

(7)

3.6.1Populasi ... 29

3.6.2Sampel ... 30

3.7 Jenis Data ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.9 Uji Validitas Dan Realibilitas ... 34

3.10 Teknik Analisis Data ... 35

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Gambaran Umum ... 38

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 38

4.1.2 Job Description ... 39

4.1.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha ... 43

4.1.4 Letak Geografis ... 44

4.1.5 Struktur Organisasi ... 45

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 47

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 49

4.3 Analisis Deskriptif ... 49

4.3.1 Karakteristik Responden ... 49

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.... 52

4.3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 53

4.3.2 Deskriptif Variabel ... 53

4.3.2.1 Penilaian Prestasi Kerja (X) ... 56

4.3.2.2 Promosi Jabatan (Y) ... 57

4.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 58

4.5 Pengujian Hipotesis ... 58

4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 59

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul ... Hal Tabel 1.1 Data Jumlah Promosi Jabatan PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Unit Kebun Adolina Tahun 2010-2014 ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 29

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

ABSTRAK

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan Pada Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan pada Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi adalah seluruh karyawan kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina yang berjumlah 240 orang dan sebanyak 71 orang dijadikan sampel penelitian yang dipilih secara proportional random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yang diperoleh melalui hasil kuisioner dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi sederhana. Penganalisisan data menggunakan program SPSS versi 17,00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antar variabel Penilaian Prestasi terhadap Promosi Jabatan sebesar 67.5 % dengan R Square sebesar 45.5% dan sisanya 54.5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diambil, yaitu penilaian prestasi kerja berpengaruh terhadap promosi jabatan pada karyawan kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina dengan taraf signifikansi α = 5%.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pengembangan SDM merupakan cara organisasi agar dapat mempertahankan

eksistensi kerja semua komponen organisasi. Sebuah organisasi harus mampu

mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya agar

pencapaian sasaran dapat terlaksana, namun hal tersebut tidaklah sederhana perlu

pemahaman yang baik tentang organisasi, perlu ada strategi pengembangan yang

matang agar SDM yang dimiliki sebuah organisasi terpakai sesuai kebutuhan.

Dalam menghadapi arus globalisasi, sumber daya manusia memegang peranan

yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, setiap

perusahaan perlu memikirkan cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan

sumber daya manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan

bagaimana caranya agar karyawan tersebut memiliki produktivitas yang tinggi,

yang tentunya pimpinan perusahaan perlu memotivasi karyawan. Salah satunya

adalah target promosi.

Promosi merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang dapat

mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan

suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan.

Dengan adanya target promosi, karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan,

dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen perusahaan

sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan

(13)

harus menyadari pentingnya promosi dalam peningkatan produktivitas yang harus

dipertimbangkan secara objektif. Jika pimpinan telah menyadari dan

mempertimbangkan, maka perusahaan akan terhindar dari masalah-masalah yang

menghambat peningkatan keluaran dan dapat merugikan perusahaan seperti:

ketidakpuasan karyawan, adanya keluhan, tidak adanya semangat kerja,

menurunnya disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi atau bahkan

masalah-masalah pemogokan kerja.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan salah

satunya, pengaruh dari lingkungan kerja karyawan. Perusahaan dapat memacu

karyawan untuk berprestasi, misalkan dengan memberikan upah insentif kepada

karyawan tertentu atas prestasi yang dicapai karyawan, selain itu, perusahaan

memberikan promosi jabatan atas karyawan yang memiliki prestasi kerja baik.

Penilaian prestasi kerja menyediakan kesempatan, bagi pimpinan dan

karyawan untuk bersama-sama meninjau perilaku karyawan yang berkaitan

dengan pekerjaan, karena pada umumnya setiap orang membutuhkan dan

menginginkan umpan balik tentang prestasi kerja mereka (Dessler, 2006: 513).

Perusahaan memberikan umpan balik (feed back) atas prestasi kerja yang dicapai oleh karyawan, sehingga karyawan merasa dihargai oleh perusahaan. Namun,

dalam prakteknya, seringkali ditemukan karyawan berprestasi kerja baik tetap

tidak memperoleh umpan balik (feed back) dari perusahaan, sehingga karyawan yang berprestasi kerja baik berasumsi bahwa, ia tidak akan menjadi lebih baik,

sekalipun ia mencapai prestasi kerja. Hal ini berkaitan dengan operasional

(14)

yang dipekerjakan tidak lagi berusaha untuk bekerja optimal. Permasalahan ini

timbul karena adanya kesalahan dalam praktek penilaian prestasi kerja karyawan,

seperti diskriminasi terhadap karyawan ataupun subjektivitas penilaian dalam

proses penilaian prestasi kerja karyawan.

Dengan penilaian prestasi kerja maka manajer dapat mengetahui seberapa

mampu karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan balas jasa yang layak

baginya. Penilaian pretasi kerja ini dapat dilihat dari tingkat kecakapan,

kedisiplinan, kepribadian dan tanggung jawab setiap karyawan dalam

menjalankan tugasnya masing-masing. Dalam penilaian prestasi kerja sering

muncul berbagai permasalahan salah-satunya adalah tidak semua penilaian sesuai

dari semua situasi dan kondisi nyata.

Tabel 1.1

Data Jumlah Promosi Jabatan

PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina Tahun 2010-2014

Tahun

Jumlah Karyawan

Jumlah Karyawan yang Mendapat Promosi

2010 235 10 orang

2011 230 0

2012 238 0

2013 240 8 orang

2014 240 6 orang

Sumber: PTPN IV Medan Unit Kebun Adolina, Diolah (April, 2015)

Berdasarkan Tabel 1.1 pelaksanaan promosi jabatan yang dilakukan oleh PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina tahun 2010 sampai 2014

(15)

Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina disebabkan karena

perusahaan tidak mempunyai kejelasan dalam melakukan promosi jabatan

terhadap karyawannya dan sedikitnya peluang promosi didalam perusahaan.

Fenomena penilaian prestasi kerja yang dijumpai akhir-akhir ini adalah

karyawan merasa tidak puas dengan penilaian prestasi kerja yang diberikan

perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa seringkali

penilaian prestasi kerja yang diterima karyawan banyak mengandung unsur

subjektivitas dan dapat dikatakan tidak lagi memberikan gambaran keseluruhan

kinerja karyawan, karena seringkali atasan hanya memberikan penilaian terhadap

hasil kerja karyawan dua bulan terakhir sebelum penilaian prestasi kerja dilakukan

dan bukan lagi berdasarkan pencapaian selama satu tahun seperti yang ditentukan

di awal. Sistem penilaian prestasi kerja yang digunakan sudah baik, hanya saja

proses penilaian yang dilakukan serta hasil penilaian yang diterima membuat

karyawan kesal dan kurang termotivasi untuk meningkatkan prestasinya. Adanya

kecenderungan untuk melakukan negosiasi dengan atasan membuat hasil

penilaian tidak seperti yang seharusnya. Karyawan pada akhirnya merasa tidak

termotivasi untuk meningkatkan prestasinya karena hasil yang diterima akan sama

saja nantinya.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian, mengenai pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap promosi jabatan

karyawan Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina

(16)

Jabatan pada Karyawan Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina”.

1.2Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah mengenai pengaruh penilaian prestasi kerja

terhadap promosi jabatan pada karyawan Kantor PT Perkebunan Nusantara IV

Medan Unit Kebun Adolina dengan perumusan sebagai berikut : “Apakah penilaian prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan pada karyawan Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina ? ”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap promosi jabatan pada

karyawan Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini antara lain :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai wacana bagi pihak PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun

Adolina, untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan penilaian prestasi dan

(17)

mengetahui pengaruh penilaian prestasi kerja karyawan terhadap promosi

jabatan.

b. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang di dapat

dalam bangku perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam

pengetahuan Penulis dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

khususnya yang berhubungan dengan pretasi kerja dan promosi jabatan.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu

pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penilaian Prestasi Kerja 2.1.1 Pengertian Pretasi Kerja

Menurut Prawirosentono (2009: 2) prestasi kerja adalah hasil kerja yang

dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum

dan sesuai dengan moral atau etika.

Byars dan Rue dalam Sutrisno (2009: 164) berpendapat bahwa prestasi

kerja merupakan tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup

pada pekerjaannya.

Rivai (2006) berpendapat bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang

dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian

tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

dengan moral atau etika.

Dari beberapa pengertian penilaian prestasi kerja diatas maka kita dapat

menyimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja membuat karyawan mengetahui

tentang hasil kerja dan tingkat produktifitasnya hal tersebut berguna sebagai

bahan pertimbangan yang paling baik dalam menentukan pengambilan keputusan

dalam hal promosi jabatan. Selain itu pelaksanaan penilaian prestasi kerja sangat

(19)

keputusan mengenai pemberian bonus, kenaikan upah, pemindahan maupun

pemutusan hubungan kerja karyawan.

2.1.2 Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Dessler (2008: 290) penilaian prestasi kerja adalah suatu

prosedur yang mengaitkan pengaturan standar kerja, mengukur kinerja terkini dari

karyawan yang dibandingkan dengan standar dan memberi timbal balik pada

karyawan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dan menghilangkan kinerja

yang buruk atau melanjutkan kinerja yang sudah baik.

Hasibuan (2005: 87) menyatakan, penilaian prestasi kerja merupakan

suatu proses yang dilakukan untuk menilai perbandingan hasil kerja nyata dengan

standar operasional, baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan

setiap karyawan. Menurut Malthis dan Jackson (2006: 382) penilaian prestasi

kerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan

mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian

mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.

Menurut Sofyandi (2008: 122) Penilaian prestasi kerja adalah proses

organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Dalam penilaian

dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu.

Umpan balik kinerja memungkinkan karyawan mengetahui seberapa baik mereka

bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi. Apabila penilaian prestasi

kerja dilakukan secara benar, para karyawan, penyelia, departemen SDM, dan

akhirnya organisasi akan diuntungkan dengan melalui upaya-upaya karyawan

(20)

Penilaian prestasi kerja adalah proses evaluasi prestasi atau unjuk kerja

pegawai yang dilakukan oleh organisasi. Melalui kegiatan ini para manajer atau

supervisor bisa memperoleh data tentang bagaimana pegawai bekerja (Sirait 2006: 128). Jika prestasi pegawai masih dibawah standar maka harus diperbaiki,

sebaliknya jika prestasi kerjanya sudah baik, perilaku tersebut harus diberi

penguat (reinforcement) supaya pegawai tersebut menampilkan kembali prestasi kerja yang kita kehendaki.

Setelah sistem penilaian ditentukan, maka sebaliknya harus ditentukan

pula kriteria keberhasila suatu pekerjaan yang biasanya meliputi : kuantitas,

kualitas, waktu yang digunakan, dan yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya

berdasarkan sistem penilaian tersebut dilakukan pengukuran dan perbandingan

terhadap informasi yang telah diperoleh dari setiap karyawan selama periode

tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi

kerja merupakan suatu proses untuk mengevaluasi kemampuan kerja dari para

karyawan dengan cara yang seobjektif mungkin, serta menggunakan standar kerja

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Peningkatan kinerja karyawan perseorangan pada gilirannya akan

mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan. Maka sangat

diperlukan metode penilaian prestasi kerja yang tepat agar sasaran dari penilaian

(21)

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja karyawan bertujuan untuk mengetahui tingkat

efektivitas dalam mempekerjakan karyawan, serta peranan karyawan tersebut

dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan lain dari penilaian prestasi kerja

karyawan adalah, memberikan informasi bagi manajemen perusahaan dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, misalnya promosi

jabatan dan demosi, kenaikan gaji. Menurut Mathis dan Jackson (2006: 81) tujuan

dan kegunaan penilaian prestasi kerja antara lain:

1. Mengetahui pengembangan, yang meliputi: identifikasi kebutuhan latihan,

umpan balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, dan identifikasi

kekuatan dan kelemahan karyawan.

2. Pengambilan keputusan administratif, yang meliputi: keputusan untuk

menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau memberhentikan karyawan,

pengukuran kinerja karyawan, pemutusan hubungan kerja, dan mengidentifikasi

pekerjaan yang buruk.

3. Keperluan perusahaan, yang meliputi: perencanaan SDM, menentukan

kebutuhan pelatihan, evaluasi pencapaian tujuan perusahaan, informasi.

Werther dan Davis (dalam Sirait, 2006: 129) menyebutkan manfaat

penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut:

a) Memperbaiki prestasi kerja

Prestasi yang sudah baik harus ditingkatkan lagi dan pretasi yang buruk

(22)

b) Untuk dapat melakukan penyesuaian kompensasi

Kompensasi tidak boleh statis tetapi harus dinamis, yaitu dinamis menurut

harga pasar dan kontingensi (dihubungkan dengan pretasi karyawan

masing-masing).

c) Untuk bahan pertimbangan penempatan, promosi, transfer, dan demosi.

d) Untuk menetapkan kebutuhan latihan dan pengembangan.

e) Melalui penilaian prestasi kerja, kita dapat menetapkan materi latihan dan

pengembangan.

2.1.4 Elemen-Elemen Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja harus memiliki indikator tertentu mengenai sifat

dan karakteristik kerja karyawan yang dapat diukur (measureable).

Menurut Mathis dan Jackson (2006: 378) terdapat beberapa indikator

dalam mengukur prestasi kerja karyawan yaitu :

1. Kualitas kerja karyawan.

Meliputi segi ketelitian dan kerapihan kerja, kecepatan penyelesaian

pekerjaan, ketepatan waktu dan kecakapan.

2. Kuantitas kerja karyawan

Merupakan kemampuan secara kuantitaif dalam mencapai target atau basil

kerja atas tugas-tugas, seperti kemampuan menyusun rencana, kemampuan

melaksanakan perintah/instruksi.

3. Kehadiran Karyawan

Adalah aktifitas para karyawan di dalam kegiatan rutin kantor maupun

(23)

4. Kerjasama Karyawan

Yaitu kemampuan karyawan dalam melakukan kerjasama dengan setiap

orang baik vertikal maupun horisontal.

2.1.5 Metode Penilaian Prestasi Kerja

Hasibuan (2005: 96) mengemukakan, metode penilaian prestasi kerja

karyawan, pada dasarnya dikelompokkan atas metode tradisional dan metode

berorientasi masa depan (modern method). a) Metode Tradisional (Traditional Method)

Metode ini merupakan metode paling sederhana untuk menilai prestasi

kerja karyawan dan diterapkan secara tidak sistematis, maupun dengan

sistematis. Yang termasuk dalam metode tradisional adalah:

i. Metode Skala Peringkat (Rating Scale)

Rating Scale merupakan penilaian terhadap seorang karyawan yang dilakukan oleh atasan untuk mengukur karakteristik tertentu

untuk menilai karyawan, kemudian membentuk tingkatan pada

berbagai karakteristik yang dinilai.

ii. Perbandingan antara karyawan (Employee Comparation)

Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara membandingkan

antara satu individu karyawan dengan karyawan lainnya. Metode

ini dibagi atas 3 (tiga) bentuk perbandingan, yaitu :

a. Alternation Rangking, penilaian dilakukan dengan cara membandingkan satu orang karyawan dengan karyawan

(24)

masing-masing karakteristik memiliki skala tertentu. Kemudian

skala tersebut diperbandingkan dengan karyawan-karyawan

tertentu untuk mencerminkan tingkat kemampuan terhadap

suatu karakteristik. Karyawan yang dinilai dibagi dalam

membayar tingkatan mulai dari yang paling tinggi,

menengah dan tingkatan terendah dalam struktur.

b. Paired Comparation, metode penilaian prestasi dengan cara membandingkan satu karyawan dengan seluruh karyawan

lain, sehingga memperoleh berbagai alternatif keputusan

yang dapat diambil. Metode ini hanya digunakan pada

perusahaan yang memiliki karyawan sedikit.

c. Porced Comparation/ Grading Method merupakan metode penilaian dengan menetapkan sejumlah faktor yang harus

dinilai dari masing-masing individu karyawan. Tingkatan

nilai masing-masing faktor telah ditetapkan sebelumnya,

misal sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik.

Masing-masing tingkatan tersebut juga dapat diberi

penjelasan, sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti

arti dari tiap tingakatan nilai. Distribusi nilai dari

masing-masing faktor telah diketahui terlebih dahulu dengan

membuat normal curve, yaitu dengan mendefinisikan nilai menjadi sangat memuaskan 10%, baik 30%, cukup baik

(25)

keseluruhan yang diperoleh karyawan ditetapkan (konstan)

menjadi nilai A = 20%, nilai B = 30%, nilai C = 30% dan

nilai D = 20%. Dengan metode ini berarti harus terdapat

20% karyawan yang mendapat nilai “cukup” dan harus

terpadat 20% karyawan yang mendapat nilai “sangat

memuaskan”.

iii. Check List Method

Metode penilaian check list bertujuan mengurangi beban kerja tim penilai, dimana penilai hanya perlu melaporkan karyawan.

Penilaian atas tingkah laku yang dilaporkan oleh bagian sumber

daya manusia atau personalia. Umumnya, metode ini

menggunakan formulir yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan

mengenai tingkah laku karyawan yang disusun oleh bagian sumber

daya manusia (SDM) atau personalia. Bobot nilai, indeks nilai dan

kebijaksanaan lanjutan bagi karyawan yang dinilai ditetapkan oleh

bagian SDM. Kelemahan pada metode ini ialah sulitnya menyusun

pertanyaan, terlebih setiap departemen mungkin memerlukan

daftar pertanyaan yang berbeda-beda

iv. Freeform Essay

Dalam metode ini, penilai mengamati dan menilai individu

karyawan, kemudian menyusunnya dalam bentuk karangan atau

(26)

v. Critical Incident

Metode ini mengharuskan penilai untuk mencatat semua perilaku,

cara kerja dan proses kerja yang dijalankan oleh karyawan yang

dinilai, dan disusun dalam bentuk laporan catatan khusus. Catatan

khusus terdiri dari berbagai kategori atau kriteria yang dinilai,

misal : inisiatif, kerjasama, sikap, disiplin dan sebagainya.

b) Metode Modern (Modern Method)

Berorientasi pada kegiatan dan kebutuhan perusahaan di masa depan.

Metode ini merupakan penyempurnaan dan perkembangan dari metode

tradisional. Yang termasuk dalam metode ini, yaitu :

i. Assessment Centre

Metode ini dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus. Tim

penilai dapat diperoleh dari eksternal perusahaan, internal perusahaan,

maupun kombinasi dari keduanya. Pembentukan tim khusus untuk

melakukan penilaian secara lebih objektif. Cara penilaian tim dilakukan

dengan wawancara, permainan bisnis, dan lain-lain. Tim penilai

menetapkan indeks pretasi yang kemudian dapat digunakan untuk

mengambil kebijaksanaan terhadap karyawan, seperti promosi, demosi

dan pemberhentian.

ii. Management by Objectives (MBO=MBS)

Dalam metode ini, karyawan diikutsertakan dalam perumusan dan

(27)

dalam menentukan sasaran masing-masing sebagai upaya mencapai

tujuan perusahaan.

iii.Human Asset Accounting

Nilai karyawan, dalam metode ini yaitu sebagai modal jangka panjang,

sehingga karyawan dinilai berdasarkan perbandingan terhadap variabel-

variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Apabila

biaya untuk tenaga kerja (karyawan) meningkat maka laba harus

meningkat, dengan demikian karyawan dianggap berhasil.

2.1.6 Hambatan-Hambatan dalam Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja karyawan tidak terlepas dari permasalahan atau

kendala di dalamnya. Sirait (2006:152), mengemukakan terdapat beberapa

masalah yang sering dijumpai dalam penilaian prestasi, yaitu :

a) Halo Effect

Terjadi jika perasaan/pendapat pribadi si penilai dilibatkan dalam penilaian

karyawan, biasanya pada saat penilai harus mengevaluasi sahabat atau orang yang

tidak disukai. Penilai (rater) yang baik harus bersifat netral dalam penilaian. Pengawasan pelaksanaan penilaian dapat mengurangi masalah ini.

b) Central Tendency

Terjadi jika penilai tidak berani memberi nilai rendah atau tinggi, sehingga nilai

(28)

c) Leniency & Strictness Biases

Leniency dihasilkan jika penilai cenderung memberikan nilai yang tinggi terhadap karyawan dinilai. Sedangkan strictness biases terjadi jika penilai cenderung memberikan nilai rendah kepada karyawan.

d) Recency Effect

Penilai menggunakan ukuran subjektif. Pada saat penilaian, cenderung

dipengaruhi oleh tindakan karyawan yang terakhir dan paling diingat, sehingga

tindakan- tindakan dan kejadian pada masa lalu dianggap tidak ada.

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul saat penilaian prestasi kerja

karyawan, Sirait (2006:155) mengemukakan 3 (tiga) cara dalam meminimalisir

pengaruh masalah tersebut :

a) Memahami masalah yang dihadapi, hal ini membantu untuk mencegah

datangnya permasalahan itu sendiri.

b) Memilih alat penilaian prestasi kerja yang tepat.

c) Latih pengawas (supervisor) dan penilai (rater) untuk menghilangkan kesalahan- kesalahan penilaian. Latihan untuk penilai menyangkut tiga hal, yaitu :

i. Bias (biases) dan penyebabnya harus dijelaskan.

ii. Peranan penilaian prestasi kerja harus dijelaskan, bahwa hal

penilaian ditujukkan untuk hal- hal yang objektif.

(29)

2.2 Promosi Jabatan

2.2.1 Pengertian Promosi Jabatan

Menurut Siagian (2009: 169) promosi jabatan adalah pemindahan

pegawai atau karyawan, dari satu tempat atau jabatan kepada jabatan atau tempat

yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang

lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi

yang diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain. Peningkatan atas hasil kinerja biasanya dinyatakan dalam bentuk promosi jabatan. Seorang

karyawan memandang promosi sebagai sesuatu yang paling menarik

dibandingkan dengan kompensasi lain hal ini disebabkan karena promosi bersifat

permanen dan berlaku dalam jangka waktu yang lama. Istilah promosi jabatan

berarti kemajuan, dimana sebuah promosi dapat terjadi ketika seorang karyawan

dinaikkan jabatannya dari posisi rendah ke posisi jabatan yang lebih tinggi.

Kenaikan gaji dan tanggung jawab biasanya turut menyertai promosi jabatan.

Menurut Rivai (2006: 211) mengemukakan bahwa Promosi adalah

apabila seseorang karyawan dipindahkan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain

yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab atau level. Umumnya

diberikan sebagai penghargaan, hadiah, (reward system) atas usaha dan prestasinya dimasa lampau.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa promosi jabatan

adalah berpindahnya jabatan seorang karyawan ke yang lebih tinggi, dengan

wewenang, kekuasaan, dan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya dan

(30)

misalnya hal perubahan situasi dari karyawan harian menjadi karyawan tetap yang

penghasilannya tetap sama.

2.2.2. Syarat-syarat Promosi Jabatan

Menurut Siagian (2009), syarat-syarat promosi adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman

Dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih

tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan sebagainya.

2. Tingkat pendidikan

Ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal pendidikan untuk dapat

dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya adalah bahwa dengan

pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih baik.

3. Loyalitas

Dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab

yang lebih besar.

4. Kejujuran

Untuk promosi jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran

merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk jabatan kasir pada

umumnya syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus

diperhatikan.

5. Tanggung jawab

Kadang-kadang sering kali suatu perusahaan diperlukan suatu tanggung

jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab merupakan

(31)

6. Kepandaian bergaul

Misalnya jabatan untuk salesman adalah sangat penting untuk menetapkan

kepandaian bergaul sebagai suatu syarat promosi jabatan.

7. Prestasi kerja

Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat untuk

prestasi kinerjanya.

8. Inisiatif dan kreatif

Untuk syarat promosi jabatan terhadap jabatan tertentu, mungkin syarat

tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat yang harus diperhatikan. Hal

ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif

dan kreatif.

. 2.2.3 Tujuan Promosi Jabatan

Adapun tujuan promosi jabatan menurut Hasibuan (2007: 127) adalah :

1. Untuk memberikan pengakuan jabatan dan imbalan jasa kepada karyawan

yang berprestasi kerja tinggi.

2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang

semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar.

3. Untuk merangsang agar karyawan bergairah kerja, berdisiplin tinggi dan

memperbesar produktivitas kerja.

4. Untuk menjamin stabilitas kerja karyawan dengan direalisasikan promosi

jabatan kepada karyawan dengan dasar dan waktu yang tepat serta

(32)

5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect) dalam perusahaan karena adanya lowongan berantai.

6. Untuk menambah atau memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja

para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lain.

7. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabat berhenti. Agar jabatan

tidak kosong maka dipromosikan karyawan lain.

8. Karyawan yang di promosikan kepada jabatan yang tepat, semangat

kesenangan dan keenangan dalam bekerja akan semakin meningkat

sehingga produktivitasnya juga meningkat.

2.2.4 Jenis-Jenis Promosi Jabatan

Terdapat beberapa jenis promosi menurut Hasibuan (2007: 112) yaitu:

1. Promosi tetap (Permanent Promotion)

Yaitu kenaikan pangkat atau jabatan seseorang yang sudah pasti, artinya

menurut ketentuan yang berlaku rutin, tetap dan tidak akan berubah lagi.

2. Promosi Sementara (Temporary Promotion)

Yaitu sesorang yang dinaikkan pangkat atau jabatan untuk sementara

waktu, guna mengisi jabatan yang sedang kosong karena sesuatu sebab

tetapi apabila jabatan telah diisi oleh pejabat tetap maka pejabat sementara

akan di turunkan kembali ke jabatan sebelumnya.

3. Promosi Kering (Dry Promotion)

Yaitu seorang yang pangkat atau jabatannya dinaikkan dan disertai dengan

peningkatan obot tugas, wewenang dan tanggung jawab tetap tidak disertai

(33)

4. Promosi Kecil (Small Scale Promotion)

Yaitu promosi yang berupa pemindahan seseorang dari jabatan yang

kurang berarti, artinya jabatan yang kurang meminta keterampilan

kejabatan yang lebih berarti atau lebih penting karenga di tuntut untuk

meminta keterampilan yang tinggi tetapi tidak disertai dengan kenaikan

pangkat atau jabatan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa promosi tetap dilakukan

apabila karyawan sudah memenuki persyaratan yang telah ditentukan oleh

perusahaan, promosi sementara dilakukan karena adanya kekosongan jabawan

yang harus segera diisi, promosi kering dapat meningkatkan jabatan seseorang ke

jabatan yang lebih tinggi tetapi gaji tidak naik dan promosi kecil, promosi yang

dilakukan tanpa disertai kenaikan jabatan atau pangkat.

2.3 Penilaian Prestasi Kerja dengan Promosi Jabatan

Pelaksanaan penilaian prestasi kerja amat penting dilakukan untuk membantu

pihak manajemen dalam mengambil keputusan dalam mengambil keputusan

mengenai pemberian bonus, kenaikan jabatan, kenaikan gaji, pemindahan pada

unit yang sama maupun pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan. Untuk itu

dibutuhkan informasi yang penting bagi keputusan penempatan tersebut adalah

melalui penilaian prestasi kerja. Dari penilaian prestasi kerja ini dapat diketahui

apakah penempatannya sudah tepat ataukah perlu dipindahkan ke bagian lain atau

mungkin di promosikan. Apabila ada kemungkinan untuk dipromosikan, maka

(34)

untuk menduduki jabatan yang akan direncanakan untuk diduduki. Maka apabila

jabatan yang akan dipersiapkan untuk karyawan ada yang kosong, maka karyawan

telah siap untuk dipromosikan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian 1. Marganto

(2011)

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan pada PT. Sermani Steel Makassar. Variabel Indipenden: Penilaian Prestasi Kerja Variabel Dependen: Promosi Jabatan

Hasil perhitungan regresi menunjukkan sebesar 75.30% promosi jabatan karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar dipengaruhi oleh variabel penilaian prestasi kerja. Jadi dapat disimpulkan adanya hubungan antara penilaian pretasi kerja karyawan dengan promosi jabatan pada PT. Sermani Steel Makassar keduanya memiliki hubungan timbal balik.

2. Mewinda (2010) Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan Pada Karyawan PT Kharisma Pemasaran Bersama Medan Variabel Indipenden: Penilaian Prestasi Kerja Variabel Dependen: Promosi Jabatan

(35)

3. Avelina dan Harjanti (2011) Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi

Kerja Karyawan Dengan Kompensasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Enseval Putera Megatrading Cabang Surabaya 2. Variabel Indipenden: Prestasi Kerja Variabel Dependen: Motivasi Kerja Variabel Intervening: Kompensasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian prestasi kerja melalui kompensasi sebagai variabel intervening tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, sehingga

kompensasi tidak menjadi

variabel yang memediasi antara penilaian prestasi kerja dengan motivasi kerja.

4. Cressida, Musadieq, dan Hakam (2013) Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan (Studi pada Karyawan Bank Sumsel Babel Cabang Kapten A. Rivai Palembang) Variabel Indipenden: Prestasi Kerja Variabel Dependen: Promosi Jabatan

Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan Uji F dan analisis parsial Uji t untuk mengetahui pengaruh baik secara bersama – sama maupun parsial antara variabel yang diteliti. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah variabel Kualitas Hasil Kerja (X1), Kuantitas Hasil Kerja (X2), Ketepatan Waktu Penyelesaian Hasil Kerja (X3) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap Varaiabel Promosi Jabatan (Y).

5. Judas (2013)

Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado Variabel Indipenden: Mutasi dan Promosi Jabatan Variabel Dependen: Prestasi Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutasi dan promosi jabatan berpengaruh secara simultan terhadap prestasi kerja

pegawai. Mutasi tidak

berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai. Promosi jabatan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai. Hubungan antara mutasi dan promosi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai kuat.Mutasi dan promosi merupakan salah satu

kegiatan penting bagi

(36)

6. Karlin (2007) Hubungan Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara. Variabel Independen; Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Variabel Dependen: Promosi Jabatan

This result of this research can concluded, that there is a significant relationship between

Evaluating employee

performance and promotion. The management must look over some influence factor on both the evaluating and the promotion. Basically, The Promotion program is designed to motivate for improving the higher productivity level, and every initiative and creativity must be appreciated so much.

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang

akan diteliti (Sugiyono, 2006: 47).

Mathis dan Jackson (2006: 81) menyatakan salah satu tujuan Penilaian prestasi

kerja adalah untuk dijadikan sebagai dasar promosi jabatan bagi karyawan yang

dinilai memiliki prestasi kerja, kemudian Werther dan Davis dalam Sirait (2006: 129)

menyatakan bahwa salah satu manfaat Penilaian prestasi kerja adalah dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan dan promosi jabatan. Penilaian

Prestasi Kerja yang mencakup elemen-elemen kuantitas kerja, kualitas kerja,

kehadiran karyawan dan kerjasama karyawan dalam melakukan pekerjaan, hasil

penilaian prestasi kerja akan dijadikan sebagai salah satu pertimbangan penting bagi

perusahaan dalam kebijkan promosi jabatan, karena hasil penilaian prestasi kerja

menunjukkan tingkat keberhasilan seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan

penilaian dilakukan pada suatu periode tertentu. Jika hasil penilaian prestasi kerja

(37)

promosi jabatan. Lebih jelas mengenai kerangka konseptual dapat dilihat pada

Gambar 2.1 berikut:

Sumber : Mathis dan Jackson (2006: 81), Werther dan Davis dalam (Sirait, 2006: 129)

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, perumusan masalah yang di

dukung dengan kajian teoritis dan dilengkapi juga dengan kerangka konseptual,

maka hipotesis yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

“Penilaian Prestasi Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Promosi Jabatan pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina”

PROMOSI JABATAN(Y) PENILAIAN

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini bersifat jenis penelitian asosiatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara

dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2006: 11). Adapun variabel yang dihubungkan

dalam penelitian ini adalah Penilaian Prestasi Kerja (X) sebagai variabel independen

atau bebas, dan Promosi Jabatan (Y) sebagai variabel dependen atau terikat.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Unit

Kebun Adolina, yang beralamat di Kabupaten Serdang Bedagei tepatnya

dipinggiran jalan raya Medan – Pematang Siantar dengan jarak 38 Km dari

Medan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dimulai dari bulan April 2015

sampai Juli 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dari penelitian ini adalah pengaruh penilaian prestasi

kerja terhadap promosi jabatan. Variabel–variabel yang akan di analisis adalah :

a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada

variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas (X) adalah Penilaian

(39)

b. Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain. Pada

penelitian ini variabel terikat (Y) adalah Promosi Jabatan.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan

variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Penilaian Prestasi Kerja (X)

Penilaian prestasi kerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

pihak manajemen perusahaan dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja

karyawan.

b. Promosi Jabatan (Y)

Promosi jabatan adalah pemindahan pegawai atau karyawan, dari satu

tempat atau jabatan kepada jabatan atau tempat yang lebih tinggi serta

diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari

jabatan yang diduduki sebelumnya.

Pada Tabel 3.1 berikut dapat dilihat operasionalisasi variabel

(40)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sumber : Mathis dan Jackson (2006: 382) dan Siagian (2009: 169)

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Skala

Pengukuran Penilaian

Prestasi Kerja (X)

Penilaian prestasi kerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pihak manajemen perusahaan dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Kualitas Kerja 1. Tingkat Ketelitian 2. Sesuai dengan

Standar yang Ditetapkan Likert Kuantitas Kerja 1. Pencapaian Target 2. Penyelesaian Pekerjaan dengan Efisien Kedisiplinan

1. Tepat Waktu 2. Ketaatan Terhadap Peraturan Kerjasama 1. Kerjasama dengan Atasan 2. Kerjasama dengan Rekan Kerja Promosi Jabatan (Y)

Promosi jabatan adalah pemindahan pegawai atau karyawan, dari satu tempat atau jabatan kepada jabatan atau tempat yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan

wewenang yang lebih

tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya.

Keadilan

1. Memiliki Kesempatan yang Sama 2. Objektif dalam

(41)

Skala variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai

alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008: 132).

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel- variabel yang akan diuji,

pada setiap jawaban akan diberikan lima alternatif dengan menggunakan skor 1

sampai 5 yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008: 133)

3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi

Sugiyono (2008: 115) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah

seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun

(42)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi, (Sugiyono, 2010: 16). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian karyawan pada Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Unit Kebun Adolina. Teknik pengambilan sampel dari setiap bagian

perusahaan adalah dengan cara proportional sampling dimana jumlah sampel dan responden yang akan diambil pada 16 bagian dilakukan

secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi karyawan pada

Kantor PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus

Slovin, dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2005: 79) :

�= � �+ [�[��]]

Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = persentase kelonggaran kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir

Dalam penelitian ini akan digunakan nilai e = 10%, artinya tingkat toleransi untuk ketidaktelitian sebesar 10% atau tingkat kepercayaan yang diharapkan dari penelitian adalah sebesar 90%.

(43)

�= ��� �+ [���[��%�]]

�=���

�,� =��,��

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka sampel digenapkan

berjumlah 71 sampel.

Sedangkan teknik penentuan jumlah sampel pada masing-masing

lokasi penelitian dilakukan secara proporsional (Umar, 2005: 83) dengan

rumus sebagai berikut:

��= ��

� × �

Keterangan :

ni = Jumlah sampel proporsi ke i

Ni = Jumlah Populasi ke i

n = Sampel yang diambil dalam penelitian

N = Total populasi

Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan jumlah proportional

sampel untuk masing-masing bagian seperti pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

(44)

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan :

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi

penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada

responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

Dalam hal ini penulis memperoleh langsung dari karyawan PT

Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina.

b. Data Sekunder

Nama Bagian Jumlah

Populasi

Jumlah Sampel

Pembulatan Jumlah Sampel

Bagian Kesekretariatan 17 5.02 5

Bagian Tanaman 13 3.84 4

Bagian Teknik 15 4.43 4

Bagian Teknologi 20 5.91 6

Bagian Keuangan 10 2.95 3

Bagian Akuntansi 15 4.43 4

Bagian Pengadaan Barang & Jasa 12 3.55 4

Bagian Komersil 14 4.14 4

Bagian Sumber Daya Manusia 25 7.50 8

Bagian Umum 23 6.80 7

Bagian Kemitraan & Bina

Lingkungan 8 2.36 2

Bagian Hukum & Manajemen

Resiko 12 3.55 4

Bagian Prog. Transformasi Bisnis

& Anak Perusahaan 15 4.43 4

Bagian Perencanaan & Pengkajian 10 2.95 3

Bagian Pengembangan 11 3.25 3

Satuan Pengawasan Intern 20 5.91 6

(45)

Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dalam bentuk

sudah diolah, berupa dokumen perusahaan serta dalam bentuk yang telah

dipublikasikan atau dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder, dalam

penelitian ini yaitu profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang

diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori dan literatur yang memiliki

hubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan berbagai teknik antara lain:

a. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan secara langsung daftar pertanyaan atau pernyataan yang

tertulis kepada responden untuk dijawab.

b. Wawancara

Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui wawancara atau

mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi dari

pihak perusahaan.

c. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan

buku- buku ilmiah dan literature lainnya serta internet yang berkaitan

dengan masalah penelitian yang diteliti.

(46)

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrument

penelitian (kuesioner) yang digunakan dalam penelitian tersebut. Valid

artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan

penelitian. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu kepada 30 orang responden

yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di PT. Jamsostek (Persero)

Medan. Validitasnya menunjukan seberapa nyata pengujian mengukur apa

yang harusnya diukur (Syafrizal, 2008: 30). Validitasnya berhubungan

dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai

sasarannya. Pengujian validitas dilakukan dengan mengguakan program

SPSS versi 16.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r table, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan

yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalm bentuk

kuesioner (Syafrizal, 2008: 30).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS vesi 17.00 for windows, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r alpha > r tabel maka pertanyaan reliabel

(47)

3.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan

kepada 30 karyawan diluar PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Adolina

Medan yaitu PT Perkebunan Nusantara III Medan. Jumlah 30 orang diambil agar

dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

3.10.1 Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur

apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat

ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2004 :

120).

Pada penelitian ini untuk nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan table r (0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361, maka butri dinyatakan Valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang dan Lufti, 2014 : 89).

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian

validitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kueisioner adalah

sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

(48)

Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Adolina Medan yang hasilnya

dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.4

Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistic

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Validitas

VAR00001 43.8000 24.234 .578 .903 Valid

VAR00002 43.7667 23.082 .638 .901 Valid

VAR00003 44.0333 24.171 .701 .897 Valid

VAR00004 44.0000 24.897 .523 .905 Valid

VAR00005 44.0667 25.375 .520 .905 Valid

VAR00006 43.8000 24.234 .527 .906 Valid

VAR00007 43.8333 24.006 .815 .893 Valid

VAR00008 43.8333 23.385 .684 .898 Valid

VAR00009 43.9000 23.886 .599 .902 Valid

VAR00010 43.9000 23.817 .746 .895 Valid

VAR00011 44.1000 23.748 .726 .896 Valid

VAR00012 43.8667 24.326 .693 .898 Valid

Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).

Pada Tabel 3.4, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai

corrected item total correlation untuk 12 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini berarti bahwa 12 butir pernyataan tersebut adalah valid. r

hitung > r tabel.

3.10.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan

(49)

<Cronbach Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7

reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Reliabilitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Reliabilitas

VAR00001 43.8000 24.234 .578 .903 Reliabel

VAR00002 43.7667 23.082 .638 .901 Reliabel

VAR00003 44.0333 24.171 .701 .897 Reliabel

VAR00004 44.0000 24.897 .523 .905 Reliabel

VAR00005 44.0667 25.375 .520 .905 Reliabel

VAR00006 43.8000 24.234 .527 .906 Reliabel

VAR00007 43.8333 24.006 .815 .893 Reliabel

VAR00008 43.8333 23.385 .684 .898 Reliabel

VAR00009 43.9000 23.886 .599 .902 Reliabel

VAR00010 43.9000 23.817 .746 .895 Reliabel

VAR00011 44.1000 23.748 .726 .896 Reliabel

VAR00012 43.8667 24.326 .693 .898 Reliabel

Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).

Berdasarkan Tabel 3.5 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach

Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Berdasarkan data diatas maka seluruh

butir pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian

Tabel 3.6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(50)

Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa instrumen yang digunakan di dalam

penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari standar Cronbach’s Alpha ≥ 0,80 sehingga tiap butir pertanyaan memiliki reliabilitas (Kuncoro, 2009:41).

3.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang Peneliti gunakan untuk mengolah data yang

dikumpulkan adalah sebagai berikut :

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data

yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang

masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

b. Analisis Regresi Sederhana

Di dalam penelitian ini, analisis data akan dilakukan dengan menggunakan

metode analisis statistik regresi sederhana. Pengolahan data menggunakan

alat bantu aplikasi SPSS 17.00 for Windows. Menurut Sugiyono (2006:204), regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional

ataupun kausal satu variabel bebas (independent) dengan satu variabel terikat (dependent). Persamaan umum regresi sederhana adalah :

(51)

Keterangan :

Y = promosi jabatan a = nilai konstan (intercept) b = koefisien regresi X = penilaian prestasi kerja

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa suatu perhitungan disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam

daerah kritis ( daerah dimana H0 ditolak ). Sebaliknya disebut tidak

signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0

diterima.

1. Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R²

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat

(Y). Sebaliknya jika R² semakin kecil ( mendekati nol ) maka dapat

dikatakan pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap

variabel terikat (Y).

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh

yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif

(52)

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b2 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif

dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan

keputusan yaitu:

1. H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Letak Geografis

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina berada di Kabupaten Serdang

Bedagai Provinsi Sumatera Utara dengan kordinat 350 LU dan 98.90 BT. Letaknya

di pinggir Jalan Raya Lintas Sumatera (Jalinsum) antara kota Medan dan

Pematang Siantar, kurang lebih 38 km dari kota Medan. Daerah kerja Unit Usaha

Adolina tersebar di dua kabupaten, delapan kecamatan, dan dua puluh tujuh desa.

Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin, Pegajahan, Serba Jadi, dan Dolok

Masihul berada di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan Kecamatan Galang,

Bangun Purba, dan STM Hilir berada di Kabupaten Deli Serdang. Lokasi kebun

memanjang dari utara ke selatan, kiri kanan berbatasan dengan desa-desa. PT

Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina terdiri dari 9 afdeling (Afdeling I

s/d afdeling IX).

4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Pabrik kelapa sawit Unit Usaha Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak

tahun 1926 dengan nama “NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV CMO)” yang bergerak dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938, budidaya tembakau

diubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama “NV Serdang Cultuur Maatschappy (NV SCM). Pada tahun 1942, PKS Unit Usaha Adolina diambil alih oleh Pemerintah Jepang dan diambil kembali oleh Pemerintah Belanda pada

(54)

dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Nama PPN diganti menjadi

PPN baru SUMUT V tahun 1960. Pada tahun 1963 PPN Baru SUMUT V dipisah

menjadi dua kesatuan yaitu:PPN Karet III Kebun Adolina HuludanPPN Aneka

Tanaman II Kebun Adolina Hilir, yang mempunyai kantor kesatuan di Pabatu.

Pada tahun 1968 PPN Aneka Tanaman II diganti menjadi PNP VI, dengan

penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka

Tanaman II Kebun Adolina Hilir. Sejak tahun 1973, budidaya karet diganti

menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada tahun 1978

PNP VI diubah menjadi bentuk Persero dengan nama PT Perkebunan VI

(Persero). Tahun 1994 PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII digabung dan dipimpin

oleh Direktur Utama PTP VII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat

ini gabungan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII diberi nama PT Perkebunan

Nusantara IV (Persero). Unit Usaha Adolina merupakan salah satu Unit Usaha

dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan merupakan BUMN (Badan Usaha

Milik Negara).

4.1.3 Job Description 1. Manajer Unit

a. Mengelola Unit Usaha dalam mencapai kesatuan tujuan dan kinerja usaha

secara efektif dan efisien dan untuk mendukung kesatuan GUU (Grup Unit

Usaha) dan bertanggung jawabkepada Manajer GUU-III.

b. Menyusun rencana strategis untuk Unit Usaha yang dipimpinnya.

c. Menyusun, melaksanakan, dan mengendalikan Rencana Anggaran Kerja

(55)

d. Menyusun dan mengajukan kebutuhan barang, jasa, dan uang kerja.

2. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan

a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di bagian

Teknik dan Pengolahan sesuai pengarahan Manager Unit dan ketentuan yang

berlaku.

b. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Operasional Pabrik dan

mengatur atau mengawasi penggunaannya.

c. Mengawasi kualitas dan kuantitas TBS dan produk PKS dalam rangka

pemeliharaan mutu dan kelancaran proses produksi.

d. Mengadakan kerja sama dengan bidang teknik dan bidang terkait dalam

merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain

menanggulangi stagnasi perbaikan. 3. Kepala Dinas Tanaman

a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di bagian

tanaman sesuai pengarahan Manager Unit dan ketentuan yang berlaku.

b. Mengawasi kualitas dan kuantitas tanaman kelapa sawit dan hasil TBS.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk operasional tanaman dan

mengatur atau mengawasi penggunaannya.

d. Mengadakan kerjasama dengan bidang pertanaman dan bidang terkait dalam

merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain

pengawasan terhadap produksi TBS.

(56)

a. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang

berkaitan dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan oleh Direksi.

b. Mengkordinasikan sistem penyusunan Rencana Anggaran Kerja

Perusahaan (RKAP) dibagian sesuai pengarahan Manager Unit dan

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

c. Melakukan kas opname stock secara berkala dan melaporkan keadaan kas kepada Manager sebagai penanggung jawab serta setiap bulan

melaporkan keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.

d. Mengatur atau menyusun pembagian tugas pegawai yang berada

dibawah tugas atau tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan

terhadap tugas yang diberikan.

5. Asisten Pengolahan

a. Bertanggung jawab atas hasil sortasi dan hasil produksi pengolahan

TBS.

b. Mengawasi kelancaran penerimaan bahan baku dan administrasi.

c. Mengawasi pelaksanaan pemurnian air untuk proses ketel uap dan

domestik.

d. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembersihan

instalasi pabrik.

6. Asisten Teknik / Sipil

a. Membantu Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan bertanggung jawab

(57)

Teknik atau Bengkel Reparasi dan kebersihan lingkungannya dengan mengacu

kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan ISO 14001) dan

persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

b. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Bengkel Teknik berdasarkan Rencana

Anggaran Kerja Perusahaan yang telah disetujui oleh Manager Unit.

c. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang

harmonis.

d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

7. Asisten Afdeling

a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan tanaman dan kebersihan areal tanaman

(afdeling) Unit Usaha Adolina kepada Dinas Tanaman dengan mengacu

kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan

14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan berdasarkan Rencana Anggaran

Kerja Perusahaan yang telah disetujui oleh Manager Unit.

c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

d. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja

(58)

a. Membantu dan memberikan saran atau pemikiran kepada Manajer Unit

dalam melaksanakan fungsi-fungsi MSDM (Manejemen Sumber Daya

Manusia).

b. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bagian Sumber Daya

Manusia.

c. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran dibagian Sumber

Daya Manusia.

d. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja

masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu

kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan

14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

9. Perwira Pengaman (Pa.Pam)

a. Membantu dan memberikan saran atau pemikiran kepada Manager Unit

dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bagian pengamanan

Unit Usaha Adolina.

b. Menyusun dan mengawasi sistem keamanan yang ada di Unit Usaha

<

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi nilai kompresi dada dan ventilasi RJP pada mahasiswa S1 Keperawatan tahap profesi diambil dari data skill reporter yang telah ditabulasi dengan hasil

Hitung pula kecepatan perahu jika yang melompat dengan cara yang sama adalah orang Aa.

In this system, module of feature extraction and matching is mainly based on SIFT operator, its matching course is accelerated by k- d tree, Beside, original image is not

Panjang dawai bisa dipendekkan tanpa mengubah tegangan akan mengubah frekuensi yang lain, seperti terjadi pada dawai gitar saat dipetik... Jelaskan frekuensi dawai

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B6, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

Sebuah kawat berarus listrik I diletakkan diantaran dua kutub magnet utara dan selatan seperti gambar berikut... Jelaskan arah

In this work we investigate the automatic orientation of thermal image blocks acquired from a UAV, using artificial ground control points.. To that end we adapt the

Therefore, significant rules depicting how urban space is being used can be extracted from human life patterns over geo-social networks.. Discovering regions of different