• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN KEMASAN POUCHES (Penyimpanan Dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN KEMASAN POUCHES (Penyimpanan Dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah utama di rumah sakit yang berkaitan dengan morbiditas, mortalitas dan peningkatan biaya kesehatan. Insiden infeksi nosokomial pada tahun 1999 - 2002 menunjukkan penurunan dari 1,1% - 0,4%. Jenis infeksi nosokomial mencakup infeksi kateter, luka operasi, saluran kemih dan saluran pernapasan berkisar antara 0 hingga 5,6 %. Bakteri Gram negatif terdiri dari Pseudomonas sp, Enterobakter aerogenes, Eskherishia kolli, Proteus mirabilis merupakan patogen tersering. Bakteri Gram positif terdiri dari Staphylococcus epidermidis, Stafilokokus aureus dan Streptokokus anhemolitikus (Widodo, 2004).

Sebagai unit penyedia sarana pelayanan kesehatan, rumah sakit menanggulangi dan meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi. Salah satu caranya yaitu membentuk pusat sterilisasi yang bertujuan untuk mengendalikan infeksi dan menekan angka kejadian infeksi. Dalam pelaksanaannya, pusat sterilisasi sangat bergantung pada alat-alat penunjang lainnya seperti sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan yang lainnya.

Umur simpan (Shelf life) peralatan medis bila didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh peralatan medis, dalam kondisi penyimpanan, untuk sampai pada suatu level atau tingkatan degradasi mutu tertentu (Anonim, 2009). Peralatan medis yang sudah melewati umur simpan akan mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme, tingkat sterilitas peralatan medis akan menurun dan menyebabkan peningkatan resiko infeksi nosokomial di rumah sakit akibat peralatan medis yang tidak steril.

(2)

penggunaannya dari satu pemanfaatan ke pemanfaatan berikutnya sehingga perlu menghemat biaya investasi operasional di rumah sakit.

Pengemasan alat kesehatan yang sudah disterilkan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, pengemasan yang bagus akan meningkatkan jaminan sterilitas suatu instrumen atau alat kesehatan. Pouches adalah salah satu jenis pengemas instrumen-instrumen yang akan disterilisasi, berfungsi untuk menjaga agar instrumen-instrumen tersebut tetap steril dalam jangka waktu tertentu. Kemasan Pouches merupakan kemasan sekali pakai, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga sterilitas suatu alat kesehatan. Bahan kemasan yang baik harus mampu melindungi peralatan medis yang terdapat di dalamnya untuk tetap steril. Salah satu bahan pengemasan yang dapat digunakan dalam unit CSSD (Central Sterile Supply Department) adalah pouches. Secara mendasar dipakainya bahan pouches sebagai pengemas adalah dikarenakan kemampuan pouches dalam menahan bakteri (bacterial barrier) yang baik dan tidak menimbulkan debu/lint (Departemen Kesehatan RI, 2009).

Beberapa alat kesehatan rumah sakit tidak semuanya berada di dalam box steril, namun beberapa alat kesehatan ini juga harus tersedia di beberapa instalasi, seperti di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang tentunya mempunyai kondisi sterilitas yang berbeda dengan yang ada di dalam box steril, mulai dari mikroorganisme, pH, kelembaban, serta suhu yang berbeda. Sediaan yang sudah disterilkan mempunyai waktu kadaluarsa, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya faktor kelembaban ruang penyimpanan, sirkulasi udara, suhu, dan cahaya.

(3)

Peran rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan masyarakat dalam mencegah penyebaran infeksi ini sangatlah dibutuhkan, salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit (Departemen Kesehatan RI, 2009).

Pentingnya mengetahui efektifitas alat bedah dalam bahan pembungkus pouches yang tersedia di CSSD maka diperlukan penelitian untuk mengetahui lama pengaruh penyimpanan alat medis dalam hal ini pinset anatomis yang dibungkus dengan kemasan pouches dan disimpan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit UMM dalam mempertahankan mutu sterilitasnya.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh kemasan pouches dalam menjaga sterilitas pinset anatomis dalam jangka waktu lama yang disimpan di dalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

1.3.Tujuan Penelitian

Menentukan sterilitas pinset anatomis yang sudah dibungkus dengan kemasan pouches dalam waktu 1 minggu, 2 minggu dan 3 minggu.

1.4.Hipotesis

Ada pengaruh lingkungan tempat penyimpanan terhadap penyimpanan pinset anatomis yang dibungkus dengan kemasan Pouches.

1.5.Manfaat Penelitian

(4)

2. Sebagai masukan tentang lama penyimpanan instrumen bedah yang ada di rumah sakit.

3. Dapat disediakan suatu produk steril yang tetap terjamin sterilitasnya sampai saat digunakan untuk pasien.

(5)

SKRIPSI

FAUZI RAHMAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN

TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS

DENGAN KEMASAN POUCHES

(Penyimpanan Dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)

Lembar Pengesahan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN

TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS

DENGAN KEMASAN POUCHES

(Penyimpanan Dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014

Oleh:

FAUZI RAHMAN

NIM : 201010410311099

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala sifat pengasih dan penyayangNya yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. dengan selesainya penulisan

skripsi yang berjudul “PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP

STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN KEMASAN POUCHES (Penyimpanan Dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)” ini, perkenankan penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Abah Abdul Khair dan mama Nurul Jannah yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang yang bessarnya tak bisa dibandingkan dengan apapun.

2. Nenek Aneta dan kakak Jain Rahman serta kakak Eka Winarni Rahman yang selalu ada dihari-hari penulis sejak kecil.

3. Bapak M. Agus Syamsur Rijal, S.Si., M.Si., Apt. sebagai pembimbing I dan Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. sebagai pembimbing II, serta bapak Sugiyartono., S.Farm., Apt., yang dengan sabar membimbing penulis dan memberikan dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.

4. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. sebagai Tim Penguji yang memberikan kritik, saran, serta masukan hingga penulis dapat menyadari serta memperbaiki kekurangan selama penulisan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

5. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, bapak Yoyok Bekti P. M.Kep, Sp.Kom yang memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti studi program sarjana farmasi.

6. Ketua program studi Farmasi, ibu Nailis Syifa, S.Farm., Apt., M.Sc. yang dengan tulus ikhlas membimbing serta menyemangati penulis dalam menimba ilmu kefarmasian.

7. ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku dosen wali penulis yang memberikan nasehat, bimbingan serta motivasi serta sudah penulis anggap sebagai orang tua penulis sejak awal penulis menempuh studi kefarmasian.

8. Kepala laboratorium Program Studi Farmasi, ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., Apt., M.Farm., bapak Heru Prabowo Hadi S.Farm., Apt. selaku kepala CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang serta ibu Arina Swastika Maulita S.Farm., Apt. selaku kepala Laboratorium Farmasetika Sediaan steril yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian selama pengerjaan skripsi penulis

(9)

mengarahkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan program studi ini dengan baik.

10.Laboran Laboratorium Farmasetika Sediaan Steril, Mas Dhani dan Mbak Evi yang sudah mendampingi penulis selama praktikum.

11.Teman-teman kelompok skripsi steril: Eko, Ni’mah, Maya, Indah, Eca, Putri, Teman-teman Pembungkus Ceria: La Ode, Eca, Juju, mbak Diah, Desi yang sudah memberikan masukan dan kebahagiaan selama pengerjaan skripsi ini.

12.Teman-teman kontrakan JoyoAsri B2/05: Wawan, Rasyid, Oggy, serumah dengan kalian memberikan kebahagiaan tersendiri bagi penulis.

13.Teman-teman Farmasi angkatan 2010, terutama Farmasi B yang penuh semangat.

14.Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak, ibu dan saudara sekalian. Penulis sadar naskah skripsi ini jauh dari sempurna, semoga kritik, saran, dan masukan selalu diberikan agar penulis dapat menjadi lebih baik lagi. semoga naskah skripsi ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bagi kemajuan dunia kefarmasian. Aamiin.

Malang, 14 Juni 2014

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Hipotesis ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Pinset Anatomis ... 5

2.1.1 Pinset Jaringan (Tissue Forceps) ... 5

2.1.2 Pinset Thumb ... 5

2.1.3 Pinset Serpihan (Spinter Forceps) ... 5

2.1.4 Pinset dengan Ujung yang Berlubang ... 5

2.1.5 Pinset Pembalut ... 5

2.2 Tinjauan Tentang Pouches ... 6

2.3 Tinjauan Tentang CSSD ... 6

2.4 Tinjauan Tentang Mikrobiologi ... 8

2.4.1 Pengenalan Mikroorganisme ... 8

(11)

Pertumbuhan Mikroorganisme ... 9

2.4.4 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ... 13

2.5 Tinjauan Mengenai Sterilisasi ... 14

2.6 Sterilisasi Uap ... 15

2.6.1 Autoklaf ... 15

2.7 Teknik Aseptik ... 16

2.8 Pengujian Sterilitas ... 17

2.8.1 Metode Uji Sterilitas ... 18

2.9 Penafsiran Uji Sterilitas ... 18

2.10 Kontrol Uji ... 19

2.10.1 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 19

2.10.2 Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ... 20

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 21

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 21

3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual ... 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 23

4.1 Desain Penelitian ... 23

4.2 Bahan dan Alat ... 23

4.2.1 Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Penelitian ... 23

4.2.2 Alat ... 23

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

4.4 Prosedur Penelitian ... 24

4.4.1 Sterilisasi Alat ... 24

4.4.2 Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet dan Memasukkan Semua Bahan dan Alat ... 24

4.4.3 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow (LAFC) ... 25

4.4.4 Perlakuan pada Sampel ... 25

4.4.5 Proses Pengemasan ... 26

4.5 Uji Sterilitas ... 27

4.5.1 Penyiapan Media ... 27

4.5.2 Media Tioglikolat ... 27

(12)

4.5.4 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 27

4.5.5 Uji Sterilitas media (Kontrol Negatif) ... 28

4.5.6 Uji Validasi Metode Ekstraksi Bakteri dan Jamur pada Pinset Anatomis ... 30

4.5.7 Uji Sterilitas Sampel ... 29

4.5.8 Pengamatan dan Penafsiran Sampel Uji ... 29

4.5.9 Skema Kerangka Operasional ... 30

BAB V HASIL PENELITIAN ... 31

5.1 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow (LAFC) ... 31

5.2 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 33

5.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ... 33

5.4 Hasil Pemeriksaan Kemasan pada Sampel ... 34

5.5 Hasil Uji Validasi Metode Ekstraksi Bakteri dan Jamur pada Pinset Anatomis ... 35

5.6 Hasil Uji Sterilitas Sampel ... 35

BAB VI PEMBAHASAN ... 38

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

V.1 Tabel Hasil Kontrol Lingkungan LAFC

sebelum pengujian Sterilitas ... 32

V.2 Tabel Hasil Kontrol Lingkungan LAFC saat pengujian Sterilitas ... 32

V.3 Hasil Uji Fertilitas Media ... 33

V.4 Hasil Uji Sterilitas Media ... 34

V.5 Hasil Pemeriksaan Kemasan pada Sampel ... 34

V.6 Hasil Uji Validasi Metode Ekstraksi Bakteri dan Jamur pada Pinset Anatomis ... 35

V.7 Suhu Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (Selama Penelitian) ... 36

V.8 Kelembaban Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (Selama Penelitian) ... 36

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 46

2 Surat Pernyataan ... 47

3 Surat Pernyataan RS UMM dan Laporan Hasil Uji ... 48

4 Komposisi Fluid Thiglycollate Medium ... 51

5 Komposisi Soybean-casein Digest Medium ... 52

6 Foto Hasil Uji Efektivitas LAFC Sebelum dan Saat Pengujian Sterilitas ... 53

7 Foto Hasil Uji Feritilitas Media (Kontrol Positif) Dan Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ... 60

8 Foto Indikator Sterilisasi Panas Basah (Setelah Proses Sterilisasi) ... 63

9 Foto Hasil Sterilisasi Panas Basah ... 64

10 Foto Hasil Uji Sterilitas Sampel ... 65

11 Alat-Alat yang Digunakan Selama Penelitian Dan Kondisi pada Saat Penelitan ... 74

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB, hal 19-21.

Ansel, H.C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida

Ibrahim). Edisi keempat, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal

410-420.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006, Pedoman Cara Pembuatan Obat

yang Baik. Jakarta : Badan POM,. Hal 125 – 156.

Coopers and Gunn’s, 1975. Dispensing for Pharmaceutical Student. Twelfth

Edition, Ptman medical, page: 300-549.

Denyer, S.P and Baird, Rosamund.M., 2007. In: Denyer, S.P and Baird, Rosamund.M., Guide to Microbial Control in Pharmaceutical and Medical

Devices 2nd ed, New York CRC Press Taylor and Francis Group Boca Raton

London.

Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta, hal 856-860, 863.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Suplemen Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medis, 2009. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di

Rumah Sakit, Jakarta.

Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan

dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung : PT. Citra Aditya

Bakti, hal 12-13.

FKUB, Tim Mikrobiologi, 2003. Bakteriologi Medik. Edisi Pertama, Malang : Bayumedia Publishing, hal 12, 13.

Fluke, C., Ninemeier, J.D., Webb,S.B., 1994. Central Service Technical

Manual. 4th ed, Revised and expended, International Association of

Healthcare Services Material Management Chicago

Hanlon, Goeffrey W., 2004 Reuse of Songle-use devices. In Russel, Hugo &

Ayliffe’s. Principles and Practice of Disinfection, Presevation, and

Sterilization. Edited by Adam P. Fraise, Peter A Lambert, Jean-Yves Mailard

(17)

Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.a., 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah : Mikrobiologi FKUI, Jakarta : Salemba medika, hal 2.

Lachman, L, and Lieberman, H.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid III. Edisi ketiga, alih bahasa. Siti Suryatmi. Jakarta: UI Press.

Lachman , L., 1970. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 2nd edition Philadelphia: Lea & Febiger, page : 154-167.

Nealon, Thomas F., 1996. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. 4 nd edition Jakarta : Sugiarto Komala, Agnes Kartini, Linda Chandranata.

Pelezar, M.J. et al., 1986. Dasar- dasar mikrobiologi. Penerjemah

Hadioetomo. Jakarta : Universitas Indonesia press, Hal 5, 101-103, 447-448.

Pratiwi, S.T.,2009. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga, hal 11.

Rutala, W. A., & Weber, D. J., 2008. Guideline for Disinfection and

Sterilization in Healthcare Facilities. USA: department of health &

Human Services.

Sabiston,D.C., editor : Jonathan O., 1995. Buku Ajar Bedah. Bagian 1, Jakarta : EGC, hal 177, 179 dan 181.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, hal 72.

Sujudi, 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Binarupa Aksara, hal 3, 7, 19, 20.

Voight, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Alih bahasa : Dr.

Soendani Noerono). Edisi ke-5, Yogyakarta : Gajah Mada University Press,

hal 732-772.

Waluyo, L., 2007. Mikrobiologi Umum. Malang : UPT. Penerbitan UMM, hal 203.

Widodo, Djoko., Astrawinata, Dalima., 2004. Surveillance of nosocomial infections in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, 1999-2002. Med J Indones, Vol. 13 No. 2, p. 1.

Wheeler, F.M., and Volk, A. W., edito : Adisoemarto, S., 1993. Mikrobiologi

Referensi

Dokumen terkait

Penderita TB-Paru yang mengandung banyak sekali kuman dapat terlihat lansung dengan mikroskop pada pemeriksaan dahaknya (penderita bta positif) adalah sangat menular.. Penderita

yang dapat diperbaiki agar penutur asing dapat lebih mudah mempelajari bahasa Indonesia adalah perbaikan tata bahasa yang belum taat asas, khususnya pembentukan kata

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat diketahui hasil identifiksi pakar 100% sudah sama dengan indentifikasi yang dilakukan oleh program sistem pakar ini, maka sistem

Setiap rencana pembangunan Desa Keji merupakan atas usul masyarakat bukan berdasarkan apa yang di kehendaki oleh pemerintah, sehingga partisipasi masyarakat sudah baik

Persepsi petani padi sawah terhadap aktivitas pertambangan batubara di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam kategori

Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil penelitian didapatkan hasil dari expert review yaitu bahwa produk pengembangan media interaktif dalam pengenalan kata

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mikroorganisrne dalam spufum penderita batuk kronis dan menentukan jenis mikroorganisme resisten

Soebowo, Sp.PA (K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh Program Pendidikan dokter Spesiali I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Magister