• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Pendapatan dan Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Ira Widya Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penetapan Pendapatan dan Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Ira Widya Utama Medan"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkah, rahmat, dan hidayahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Penetapan Pendapatan dan Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan” ini, yang mana merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda H. Rizal Effendi Nst, S. Sos dan Ibunda Hj. Suhaida Hrp, BA, karena atas materi, dukungan, dan yang terpenting do’a yang telah kalian berikan serta curahan kasih sayang yang telah penulis dapatkan, membuat penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dan juga tak lupa kepada saudara-saudaraku, terima kasih banyak atas perhatian dan semangat yang telah kalian berikan.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

pembimbing yang telah memberikan waktu, pemikiran, dan pengarahannya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak dan ibu staf pengajar serta para pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Kepala Pimpinan PT. IRA WIDYA UTAMA Medan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta seluruh staf di perusahaan tersebut, terutama Bapak Ade Kurnia Hrp dan Bapak Rifai Ritonga, SE yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

6. Para sahabatku….Nia, Intan, dan Kiki… makasih ya sodari ku buat kebersamaan dan persahabatan ini… tidak bisa teritung suka dan duka yang telah kita lalui bersama sob….

7. Iwan(si kuyus), tengkiu ya atas semua do’a, bantuan, perhatian serta dukungannya…yang slalu ingatin kalo setiap kesulitan dan masalah pasti ada jalan keluarnya..

8. Para cowok Grup A..Elvan, Ijul, Fajar, Memed, Bagus, Cionk, Andre, Hasan, Dame, Indra…makasih ya buat ketawa dan gila-gilaannya..gak terasa bentar lagi tu semua susah didapat…

9. Para cewek Grup A..Fitri (makasi da mw jadi tempat curhat..), Veny (akhirnya perjuangan kita menunggu acc TA selesai juga y ven..), Rina yang jadi teman pulang sama, Nabeq (buk bendahara HMJ yg selalu sibuk..hehehe), dan semua teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

(6)

Dan dengan kerendahan hati penulis juga berharap kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya, penulis berserah diri kepada ALLAH SWT yang selalu senantiasa melimpahkan petunjukNya dan memberikan perlindungan kepada kita semua. Amin.

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

BAB III : PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN A. Pengertian Pendapatan ………. 14

B. Pengakuan Pendapatan ………. 16

C. Sumber-sumber Pendapatan ………. 18

D. Pengertian Biaya ………... 20

E. Pengakuan Biaya ……….. 21

F. Sumber-sumber Biaya ……….. 21

G. Pengalokasian Biaya ……… 22

(8)

I. Penetapan Pendapatan dan Biaya

Menurut Standar Akuntansi Keuangan …… 25

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ………... 28 B. Saran ………. 29

DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin banyak perusahaan-perusahaan baru yang muncul, sehingga menambah ketatnya persaingan di dunia usaha. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, industri, agraris, maupun perusahaan dagang, mempunyai tujuan tertentu yang tidak terlepas dari masalah pendapatan dan biaya. Pada dasarnya, setiap jenis usaha tersebut, bertujuan untuk mendapatkan pendapatan atau laba maksimal dan menekan biaya semaksimal mungkin, demi kelangsungan dan perkembangan usahanya.

Pendapatan dan biaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perusahaan, di mana pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dan biaya sebagai alat yang dipergunakan untuk memperoleh pendapatan yang diinginkan.

Penetapan pendapatan dan biaya memerlukan suatu pencatatan secara konsisten dari tahun ke tahun. Bila pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan, apakah pada saat terjadi atau pada saat penerimaan pendapatan. Setiap perusahaan diberi kebebasan untuk memilih metode mana yang akan digunakan, tergantung pada pihak manajemen untuk memilih metode apa yang akan digunakan, namun harus dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun.

(10)

merupakan alat ukur perkembangan perusahaan. Meningkatnya laba dari tahun ke tahun menunjukkan keberhasilan perusahaan dan keberhasilan dari seorang pimpinan perusahaan. Sementara jika laba yang diperoleh menurun, maka dapat disimpulkan sebagai suatu kemunduran bagi perusahaan atau kegagalan bagi seorang pimpinan. Biasanya pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda, tergantung kepada bidang usahanya masing-masing.

PT. IRA WIDYA UTAMA Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha Real Estate, yang mana setiap tahunnya telah menyusun laporan keuangan sehingga semua perkiraan-perkiraan, baik di neraca maupun di laporan laba/rugi akan terlihat, demikian juga dengan pendapatan dan biaya selama periode yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal penetapan pendapatan dan biaya yang dilaksanakan perusahaan, dan akan memaparkannya melalui tugas akhir ini dengan judul :

“PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA MENURUT STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN.”

B. Rumusan Masalah

(11)

“Apakah PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN dalam melakukan penetapan pendapatan dan beban telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan bagaimana penggunaan dan penerapan dasar tersebut.”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sampai sejauh mana perkembangan PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN melalui penetapan pendapatan dan beban perusahaan tersebut.

2. Sebagai salah satu persyaratan akademis guna menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil

(12)

BAB II

PT IRA WIDYA UTAMA MEDAN

A. Sejarah Singkat

PT. IRA WIDYA UTAMA pada awal berdiri adalah perusahaan yang berbentuk perseroan komanditer dengan nama CV. IRA CORPORATION, yang berdiri pada tanggal 17 April 1972 dengan beralamatkan Jalan Pahlawan No. 52 Medan. Pada mulanya CV. IRA CORPORATION hanya bergerak di bidang usaha “general contractor”, dengan mengutamakan pekerjaan pembangunan dan

pemeliharaan bangunan-bangunan, jalan, dan seluruh irigasi. Oleh karena kegiatan diperluas, maka CV. IRA CORPORATION diubah menjadi PT. IRA CORPORATION pada tanggal 22 Februari 1983 yang berkedudukan di Jalan Bukit Barisan Dalam No. 15 Medan. Perubahan tersebut dilakukan dihadapan Notaris Sundari Siregar, SH.

(13)

Syarat berdirinya suatu perusahaan atau perseroan terbatas adalah terdiri dari atas saham-saham. Modal awal berdirinya PT. IRA WIDYA UTAMA ini adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) yang terdiri atas 100 lembar saham yang masing-masing dimiliki oleh :

- Yopie Sangkot Batubara 50 lembar - T.R. Bulan Nasution 20 lembar - Abdullah Sony Batubara 10 lembar - Indira Marwanti 10 lembar - Putri Kemala Sari 10 lembar

Seluruh saham tersebut telah dimasukkan ke dalam perusahaan dalam bentuk tunai.

Selanjutnya PT. IRA WIDYA UTAMA mengadakan perubahan akte dihadapan Notaris Sundari Siregar, SH dengan akte perubahan dalam anggaran dasar perusahaan mengenai mmeperbesar modal serta menambah jumlah penyetoran dan lain hal, sebagaimana yang dimaksud dalam notulen rapat umum luar biasa para pemegang saham. Adapun susunan pemegang sahamnya sebagai berikut :

- Yopie Sangkot Batubara 7.803 lembar saham - Abdullah Sony Batubara 2.350 lembar saham - Indira Marwanti 2.350 lembar saham - Putri Kemala Sari 2.350 lembar saham

(14)

B. Jenis Usaha/Kegiatan

Sesuai dengan anggaran dasar, perusahaan bergerak di bidang jasa konstruksi pemborongan umum ( General Constractor) serta pembangunan perumahan (Real Estate).

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan usaha, PT. IRA WIDYA UTAMA telah dapat mengembangkan kegiatannya di luar kotamadya Medan dan luar Propinsi Sumatera Utara, seperti Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap diversifikasi usaha di bidang perkebunan dan bidang usaha lainnya, yang memungkinkan perusahaan akan berkembang dalam bentuk grup usaha (holding company) di masa yang akan datang.

Kegiatan usaha perusahaan ini pada dasarnya dibagi dalam tiga bidang fungsi, yaitu :

1. Bagian usaha jasa kontraktor, yang melaksanakan kegiata-kegiatan pembangunan konstruksi seperti bangunan perumahan, jembatan, irigasi, saluran air, dan bendungan serta kegiatan konstruksi lainnya.

(15)

3. Bagian pengembangan, yang mengevaluasi keadaan usaha yang sedang berjalan dan mengembangkan usaha-usaha baru, dengan mengadakan studi kelayakan atas proyek-proyek baru untuk mengetahui apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.

Adapun maksud dan tujuan didirikannya PT. IRA WIDYA UTAMA adalah untuk menciptakan lapangan kerja, membantu pemerintah dalam pembangunan nasional serta untuk tujuan utama, yaitu memperoleh laba.

C. Struktur Organisasi

Susunan struktur organisasi PT. IRA WIDYA UTAMA secara lengkap disajikan oleh penulis pada lampiran di belakang.

D. Uraian Tugas

Penjelasan tentang struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing adalah :

1. Direktur Utama

Bertanggung jawab kepada : Dewan Komisaris

(16)

- Ketua Satuan Pengawasan Intern

- Sekretaris Perusahaan

- Direktur Keuangan dan Umum

- Direktur Operasional

- Direktur Kontraktor

Tugas Direktur Utama, yaitu :

- Merumuskan dan menetapkan tujuan utama, kebijaksanaan-kebijaksanaan dasar dan rencana jangka panjang perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan operasional perusahaan.

- Menelaah rencana anggaran pendapatan, anggaran investasi dan anggaran operasi tahunan secara keseluruhan, serta menilai kesesuaian anggaran tersebut dengan tujuan dan rencana perusahaan.

- Memonitor dan menilai hasil implementasi kebijaksanaan, rencana perusahaan, hasil pencapaian target dan realisasi anggaran perusahaan.

(17)

- Melaksanakan pengelolaan yang sehat atas operasi proyek dan jasa perusahaan, operasi keuangan perusahaan, operasi pengendalian perusahaan, serta semua harta kekayaan perusahaan.

- Membina hubungan manusia dan komuikasi tertulis maupun lisan dengan pihak luar maupun pihak dalam perusahaan.

- Mengkoordinasikan kegiatan persiapan laporan tahunan untuk diajukan dalam RADK.

2. Ketua Satuan Pengawas Intern

Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama

Mengawasi langsung : Ketua Tim Internal Audit

Tugas Ketua Satuan Pengawas Intern, yaitu :

- Memeriksa anggaran kas bulanan dengan cara memonitor pelaksanaannya, dan melaksanakan stock opname kas secara mendadak.

(18)

- Menelaah analisa, evaluasi, dan menyusun statistik untuk penilaian dan efisiensi perusahaan, baik biaya pendapatan maupun pelaksanaan kerja.

- Memeriksa, memelihara, dan melengkapi standar-standar pelaksanaan operasi yang akan digunakan untuk pengukuran efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.

- Memeriksa, memelihara, dan melengkapi Sistem Akuntansi dan memeriksa/ meneliti bukti-bukti pembayaran/penerimaan kas atau bank.

- Melaksanakan pemeriksaan ke unit kerja dan pihak lain dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan (baik dalam bentuk financial auditing maupun management auditing).

- Meneliti kelengkapan dan kondisi pemeliharaan dan pencatatan harta perusahaan.

3. Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab kepada :

- Direktur Utama

- Kepala Bagian Kesekretariatan

(19)

- Kepala Bagian/Biro Hukum

Tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu :

- Membantu Direktur Utama dalam pengelolaan operasi kesekretariatan, hubungan masyarakat dan hukum serta hubungan perusahaan dengan luar negeri dengan selalu memperhatikan koordinasi dengan bagian-bagian lainnya.

- Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan anggaran dijajarannya sampai saat pengusulannya disampaikan kepada Direktur Utama.

- Mengkoordinasikan kegiatan persiapan penyusunan Laporan Tahunan bidang kesekretariatan, hubungan masyarakat dan hukum serta hubungan dengan luar negeri sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada RADK.

- Melaksanakan pengelolaan yang sehat atas semua kegiatan dijajarannya untuk kepentingan perusahaan.

(20)

4. Direktur Keuangan/Umum

Bertanggung jawab kepada :

- Direktur Utama

- Kepala Bagian Personalia dan Umum

- Kepala Bagian Keuangan dan Perpajakan

- Kepala Bagian Akuntansi

- Kepala Bagian Pemasaran

- Kepala Bagian Peralatan/Perbengkelan

Tugas Direktur Keuangan/Umum, yaitu :

- Membantu Direktur Utama dalam pengelolaan operasi pemasaran, pengadaan, akuntansi, keuangan, dan personalia serta perbengkelan perusahaan dengan selalu memperhatikan koordinasi dengan bagian-bagian lainnya.

- Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan Anggaran tahunan perusahaan sampai saat pengusulannya untuk disampaikan kepada Direktur Utama.

(21)

- Menyusun kebijakan-kebijakan dalam upaya menaikkan omset penjualan dengan meyusun strategi penjualan perusahaan.

- Menyusun kebijakan-kebijakan pengadaan (pembelian) dalam upaya mendapatkan harga pembelian yang paling menguntungkan perusahaan.

- Membina penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan-laporan keuangan yang teratur.

5. Direktur Operasional

Bertanggung jawab kepada :

- Direktur Utama

- Kepala Divisi Ira Kontraktor

- Kepala Bagian Pertahanan

- Kepala Bagian Perizinan

- Kepala BagianPengembangan

- Kepala Bagian Pengembangan

- Kepala Bagian Pengelola

(22)

Tugas Direktur Operasional, yaitu :

- Melaksanakan hubungan yang bertanggung jawab dengan pihak ketiga, dengan memperhatikan kesatuan pimpinan dari anggota direksi lainnya, untuk kepentingan dan atas nama perusahaan sepanjang menyangkut kegiatan produksi.

- Membantu Direktur Utama untuk menghasilkan produk atau jasa melalui kegiatan real estate atau proyek-proyek yang dilaksanakan dengan memperhatikan kerjasama dengan anggota direksi lainnya.

- Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan anggaran bidang produksi sampai saat pengusulannya untuk disampaikan kepada Direktur Utama.

- Mengkoordinasikan kegiatan persiapan penyusunan laporan operasi (produksi) untuk diajukan dalam penyusunan Laporan Tahunan.

- Melaksanakan pengelolaan yang sehat atas semua teknologi yang digunakan perusahaan.

E. Kinerja Usaha Terkini

(23)
(24)

BAB III

PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA MENURUT

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PADA PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN

A. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penjualan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena pendapatan itu yang menjadi objek atas kegiatan perusahaan.

Pengertian pendapatan bermacam-macam, tergantung dari segi mana kita melihat pengertiannya. Di dalam tugas akhir ini, penulis membatasi pengertian pendapatan dari segi :

1. Pengertian Pendapatan Menurut Akuntansi

Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh dari suatu pekerjaan, atau menurut FASB, pengertian pendapatan (Stice, Stice, Skousen, 2004, 230), didefinisikan sebagai berikut :

“Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva

suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari

(25)

yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan

entitas tersebut.”

Hasil-hasil penjualan sumber daya seperti pabrik atau inventasi jangka panjang tidak boleh dicantumkan sebagai pendapatan. Namun jika harta tersebut dijual secara menguntungkan, kenaikan harta bersih yang diperoleh melalui pembelian, hasil-hasil dari peminjaman, dan kontribusi modal tidak meningkatkan pendapatan. Untuk memperjelas pengertian pendapatan di atas, berikut ini diberikan contoh, yaitu :

1. Perusahaan Industri

Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah atau memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi, yang kemudian dijual kepada konsumen. Dalam perusahaan industri, pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan barang-barang yang diproduksinya. Jadi, setiap jumlah barang yang dijual di pasar merupakan pendapatan dari perusahaan tersebut.

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagangan yang sebelumnya dibeli dari perusahaan pabrikasi. Dalam perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan sesuai dengan harga beli barang tersebut ditambah dengan laba yang diharapkan.

3. Perusahaan Jasa

(26)

jasa disebut sebagai pendapatan yang berasal dari pengenaan jasa kepada pihak-pihak lain yang menggunakan jasa yang bersangkutan.

Selain di atas, pendapatan dapat diperoleh dengan menanamkan sebahagian harta yang tidak dapat dipakai perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga, seperti saham yang memberikan hasil berupa dividen bagi perusahaan, dan pendapatan bunga dari investasi jangka panjang seperti obligasi.

2. Pengertian Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2007 , No. 23 Par. 25), pendapatan didefinisikan sebagai berikut :

“ … arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas

normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi

penanam modal.”

B. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan dapat dikatakan sebagai titik yang menentukan untuk kelangsungan dan pengembangan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai pedoman yang baik dalam hal penetapan pendapatan akan memperoleh laba yang merupakan tujuan umum suatu perusahaan.

Pendapatan pada umumnya diakui ketika (Stice, Stice, Skousen, 2004, 567) :

(27)

2. Pendapatan tersebut diperoleh dari penyelesaian secara substansial atas aktivitas-aktivitas yang terkait dengan proses menghasilkan.

Pengakuan pendapatan dihubungkan dengan masalah pengukuran (measurement) dan saat pengakuan pendapatan. Pada dasarnya pendapatan diperoleh melalui suatu proses dari siklus operasi perusahaan. Berkaitan dengan itu para akuntan selalu membuat peraturan umum mengenai pengakuan terjadinya pendapatan, pada saat terjadinya pendapatan, pada saat terjadinya peristiwa kritis (Critical Event) dalam siklus operasi yang disebut saat realisasinya pendapatan. Dan tentunya menyangkut cara penentuan pendapatan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan dalam penyusunan laporan keuangan tepat pada waktunya.

Dalam hal ini, PT. IRA WIDYA UTAMA Medan menetapkan pendapatan dari kegiatan usaha konstruksi (real estate) berupa pembangunan dan penjualan rumah yang dibagi dalam beberapa tipe perumahan dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. PT. IRA WIDYA UTAMA Medan mencatat pendapatan sebelum terjadi penerimaan kas maupun setelah penerimaan kas, walaupun pembayaran belum dilaksanakan dan uang belum diterima oleh bagian keuangan. Pendapatan ini diakui pada saat serah terima rumah dari bagian pemasaran perusahaan kepada si pembeli rumah. Oleh karena itu, unit usaha ini dalam melaksanakan kegiatannya mengutamakan ketepatan perencanaan serta tujuan untuk memperoleh laba yang sebelumnya telah ditetapkan dapat tercapai.

(28)

Pemakaian dasar akrual sebagai dasar untuk suatu pengakuan pendapatan lebih tepat, karena prinsip ini mengharuskan atau menghendaki adanya jurnal penyesuaian untuk perkiraan piutang ragu-ragu, biaya-biaya yang terutang, dan pembayaran yang diterima dimuka. Sedangkan sebelum tahun tersebut perusahaan menerapkan metode kontrak selesai dengan sistem “cash basis”, yaitu pelaporan pendapatan yang didasarkan pada jumlah kas yang diterima dan yang dikeluarkan pada saat terjadinya, tanpa memerhatikan untuk periode kapan pendapatan itu harus diterima dan dikeluarkan. Untuk menentukan tingkat penyelesaian dalam metode persentase penyelesaiannya, perusahaan menggunakan taksiran pekerja, dengan menghitung volume pekerjaan yang telah selesai.

C. Sumber-sumber Pendapatan

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan real estate yang melakukan kegiatan usahanya melalui penjualan rumah di daerah Medan dan sekitarnya, maka perusahaan ini memperoleh pendapatan dari penggunaan aktiva dan sumber ekonomis perusahaan, yang diperoleh dari penjualan rumah yang ditawarkan oleh perusahaan ini. Pendapatan yang diperoleh berbeda-beda sesuai dengan tipe perumahan yang ditawarkan oleh perusahaan.

Sumber pendapatan yang ada pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan terdiri dari :

a. Pendapatan Usaha

(29)

- Penjualan tanah dan bangunan rumah

Pendapatan ini diperoleh dari beberapa tipe rumah yang dijual, yaitu tipe 55/144, tipe 90/200, tipe 105/240, dan tipe 150/437,5, di mana harga setiap tipe rumah berbeda.

- Penjualan Tanah Matang

Pendapatan dari penjualan tanah matang diakui apabila memenuhi persyaratan seperti pengikatan akte jual-beli telah dilakukan, pembayaran yang diterima minimal 20% dari harga kontrak, dan lingkungan di mana tanah tersebut berada secara signifikan telah selesai dikembangkan.

- Penjualan Unit Strata bangunan perkantoran.

Pendapatan dari penjualan unit strata bangunan perkantoran diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (Percentage of Completion Method) terhadap unit yang terjual.

b. Pendapatan Usaha Lainnya

(30)

- Pendapatan investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hasil investasi yang dilakukan yang meliputi pendapatan bunga deposito, giro dan lain-lain.

c. Pendapatan di Luar Usaha

Untuk memperoleh pendapatan di luar usaha, perusahaan selalu meningkatkan fasilitas di dalam komplek perusahaan, misalnya pengadaan lapangan tenis, kolam renang, iuran keamanan, iuran kebersihan, jasa tukang rumput, dan lain-lain.

D. Pengertian Biaya

Pengertian biaya dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk suatu barang dan jasa, atau dengan kata lain yakni suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya dapat pula diartikan sebagai beban yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha, guna mendapatkan suatu penghasilan atau laba.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, 2007, Hal. 13, beban didefinisikan sebagai berikut :

“Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi

dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban

yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian

(31)

Selain dari yang di atas, pengertian biaya (Stice, Earl K., James D. Stice, K. Fred Skousen, 2004, 230) juga dinyatakan sebagai berikut :

“Beban didefinisikan sebagai arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva

atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau

produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang

merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas

tersebut.”

Defenisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya beban penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas (dan setara kas), persediaan dan aktiva tetap.

E. Pengakuan Biaya

(32)

F. Sumber-sumber Biaya

PT. IRA WIDYA UTAMA Medan memperoleh sumber-sumber biaya untuk penyelesaian proyek berasal dari :

a. Pinjaman kepada bank

Pinjaman kepada bank ini mempunyai risiko, yaitu pembebanan bunga yang diberikan oleh bank kepada pihak perusahaan. Adapun pinjaman ini sifatnya hanya sementara, yaitu apabila proyek telah selesai dan sesuai dengan perencanaan yang diberikan oleh pihak yang terkait, maka dana akan keluar dari pihak terkait tersebut. Dengan keluarnya dana tersebut, maka pihak perusahaan akan membayar pinjaman kepada bank ditambah bunga yang dibebankan oleh pihak bank.

b. Modal yang ditanamkan pada perusahaan

Dalam pembiayaan suatu proyek, selain memperoleh biaya dari pihak bank, perusahaan menggunakan dana yang diinvestasikan oleh para pemegang saham. Dalam pemakaian biaya ini, PT. IRA WIDYA UTAMA Medan terlebih dahulu mempertimbangkan apakah pemakaian dana untuk suatu proyek menghasilkan keuntungan dan kerugian atas pemakaian tersebut.

c. Pinjaman sementara antarperusahaan

(33)

G. Pengalokasian Biaya

Biaya pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan dialokasikan dengan cara “accrual basis”, di mana biaya diakui di muka, di mana biaya itu sudah diakui walaupun pembayaran belum dilaksanakan atau uang belum dikeluarkan oleh bagian keuangan.

H. Penggunaan Biaya

Biaya digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Biaya-biaya tersebut ada yang bersifat langsung dan tidak langsung, serta ada yang mengurangi pendapatan dan ada juga yang tidak secara langsung mengurangi pendapatan. Penggunaan biaya maksudnya adalah segala pengeluaran, baik secara langsung ataupun tidak, yang berhubungan atau berkaitan dengan hasil pemasaran atau penjualan produk atau jasa.

Adapun penggunaan biaya yang dilakukan oleh PT. IRA WIDYA UTAMA Medan disajikan sebagai berikut :

1. Biaya Usaha, yang terdiri dari : - Gaji, Honor, dan Upah - Katering Pegawai - Biaya Pengobatan

- Perjalanan Dinas Karyawan - Iklan dan Promosi

(34)

- Bahan Bakar Minyak - Rekening Listrik dan Air - Pemeliharaan Aktiva Tetap - Surat-Surat Kenderaan - Pendidikan Karyawan

- Gambar dan Pemeliharaan Proyek Real Estate - Biaya Penghijauan

- Biaya Lain-Lain

2. Biaya Bagian Umum, yang terdiri dari : - Gaji, Honor, dan Upah

- Katering dan Konsumsi - Pengobatan Karyawan - Perjalanan Dinas Karyawan - Alat Tulis Kantor

- Bahan Bakar Minyak - Air, Listrik, dan Gas

- Telekomunikasi (telepon, handphone, dan fax) - Pemeliharaan Aktiva Tetap

- Penghapusan Piutang - Pendidikan Karyawan

(35)

- Biaya Overhead SPI - Denda Bunga Pajak - Pra Operasi Proyek - Biaya Lain-Lain

-3. Biaya Usaha Lainnya

Yang termasuk biaya usaha lainnya pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menunjang kegiatan perusahaan, yang merupakan beban periode berjalan.

4. Biaya di Luar Usaha

Biaya di luar usaha meliputi biaya administrasi bank dan pajak deposito yang langsung diakui pada periode berjalan.

I. Penetapan Pendapatan dan Biaya

(36)

Biaya-biaya yang terdapat pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan berasal dari pinjaman kepada bank, modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham, dan pinjaman sementara antarperusahaan. Biaya-biaya ini digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Penetapan biaya yang dilakukan oleh PT. IRA WIDYA UTAMA Medan adalah pada saat terjadi yaitu apabila pengeluaran kas terjadi bersamaan dengan saat diakuinya biaya, yang berarti terjadi pembayaran tunai untuk membiayai kegiatan perusahaan tersebut. PT. IRA WIDYA UTAMA Medan menetapkan bahwa pendapatan dan biaya menggunakan metode akrual (Accrual Basis) yang dikaitkan dengan pendapatan dan biaya pada saat terjadi, bukan didasarkan pada penerimaan dan pengeluaran uang.

Pendapatan dihitung sesuai dengan prinsip realisasi, yaitu pada saat transaksi penjualan yang telah terjadi. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, sedangkan biaya sudah harus diakui pada saat terjadi meskipun belum belum dibayar tunai. Namun, untuk biaya tertentu pelaporan dilakukan dalam periode terjadinya biaya, karena biaya tersebut dapat memberikan manfaat di masa mendatang.

(37)

pencatatan biaya terlalu rendah maka akan mengakibatkan laba yang terlalu tinggi. Sebaliknya pencatatan pendapatan yang terlalu rendah dan pencatatan biaya yang terlalu tinggi akan mengakibatkan laba terlalu rendah. Jika jumlah pendapatan atau biaya mengalami perubahan, maka perhitungan laba-rugi akan terpengaruh dan akan mempengaruhi kelangsungan aktivitas dalam laporan keuangan perusahaan.

(38)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil keputusan sesuai dengan penelitian pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan sebagai berikut :

1. Strukur organisasi yang ada pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan menurut penulis sudah dapat dikatakan memenuhi syarat untuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, karena antara pimpinan dengan bawahan sudah mengetahui kepada siapa dia harus memberikan perintah dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab.

2. Sumber-sumber pendapatan pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan terdiri dari :

a. Pendapatan usaha, berasal dari penjualan rumah yang dibagi atas beberapa tipe rumah.

b. Pendapatan usaha lainnya, berasal dari penyewaan gedung, pendapatan investasi, dan lain-lain.

c. Pendapatan di luar usaha, dengan meningkatkan fasilitas dalam komplek perusahaan.

3. Penggunaan biaya pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan terdiri dari : a. Biaya usaha

(39)

c. Biaya usaha lainnya d. Biaya di luar usaha

4. PT. IRA WIDYA UTAMA Medan melakukan penetapan pendapatan pada saat terjadi yaitu sebelum penerimaan kas maupun sesudah penerimaan kas dilakukan. Sementara penetapan biaya ditetapkan pada saat terjadi yaitu saat adanya pengeluaran kas dalam hal pembayaran tunai untuk membiayai kegiatan perusahaan itu.

5. Pengakuan pendapatan dan biaya pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan diterapkan dengan metode persentase penyelesaian dengan sistem accrual basis.

B. Saran

Di sini penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan sesuai dengan apa yang telah penulis uraikan dalam tugas akhir ini sebagai berikut :

1. Dalam permasalahan pendapatan dan biaya, seperti jam kerja pegawai, hendaknya mendapat perhatian dari pimpinan, karena apabila semakin banyak waktu tersisa maka akan menambah biaya dan mengurangi pendapatan.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Stice, Earl K., James D. Stice dan K. Fred Skousen. Akuntansi Intermediate

Edisi Lima Belas. Salemba Empat : Jakarta. 2004

(41)

U

n

iv

e

r

s

ita

s

Su

m

a

te

r

a

U

ta

r

Referensi

Dokumen terkait

quadrangularis berpengaruh pada respons imun tubuh dengan meningkatkan jumlah netrofil yang menginvasi cairan intraperitoneal sedangkan ekstrak teripang P.. Ekstrak teripang

This research is aimed to investigate how far learners develop their learning autonomy in reading among the seventh semester students of English Education Departement at

Kekuatan yang ada dalam pengelolaan kegiatan budidaya ikan sistem KJA ada pada potensi luas areal perairan yang dapat dikembangkan dan pada masyarakat yang

Pola yang paling umum untuk menetapkan untaian referensi dalam bahasa Inggris dan sejumlah bahasa lainnya adalah dengan menyebutkan partisipan secara eksplisit sebelumnya,

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong sebagai bahan jamu yang bermanfaat dalam perawatan kulit

Dari Tabel 5 hasil analisis kolerasi antara faktor fisik kimia perairan dengan indeks keanekaragaman dengan uji t memberikan hasil bahwa suhu, DO, Salinitas dan kandungan organik

Pelanggaran akan kemanusiaan atau crimes of humanity sangatlah banyak kita jumpai di daerah timur tengah, termasuk di daerah Palestina.Seolah-olah daerah ini tetap jauh dari

Jumlah estrogen dan progesterone yang besar yang disekresikan oleh plasenta menyebabkan perubahan perubahan penting pada ibu yaitu, pertumbuhan yang cepat dari uterus, terutama pada