Informasi Dokumen
- Sekolah: Pucca Learning Center
 - Mata Pelajaran: Psikologi
 - Topik: Hubungan Job Demand dengan Cyberloafing pada Guru di Pucca Learning Center Medan
 - Tipe: tesis
 - Tahun: 2015/2016
 - Kota: Medan
 
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan
Artikel ini membahas hubungan antara job demand dan cyberloafing di kalangan guru di Pucca Learning Center Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi perilaku tidak produktif, seperti cyberloafing. Dalam konteks pendidikan, penting untuk mengeksplorasi dampak dari job demand terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa. Penelitian ini relevan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan hasil belajar melalui pengelolaan beban kerja yang efektif.
II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka mencakup teori-teori yang relevan dengan job demand dan cyberloafing. Model Job Demands-Resources (JD-R) digunakan untuk menjelaskan bagaimana tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi kesejahteraan karyawan. Teori ini menunjukkan bahwa job demand yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kecenderungan untuk melakukan cyberloafing. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa stres kerja dapat berkontribusi pada perilaku menyimpang di tempat kerja, termasuk penggunaan internet untuk kepentingan pribadi.
III. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi penelitian terdiri dari 70 guru di Pucca Learning Center. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert untuk mengukur job demand dan cyberloafing. Pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan untuk memastikan alat ukur yang digunakan dapat dipercaya. Metode analisis data menggunakan korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel.
IV. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara job demand dan cyberloafing dengan koefisien korelasi sebesar -0,751. Ini berarti bahwa semakin tinggi job demand yang dialami guru, semakin rendah frekuensi mereka melakukan cyberloafing. Kategorisasi data menunjukkan bahwa mayoritas guru berada dalam kategori job demand sedang, sementara frekuensi cyberloafing mereka rendah. Temuan ini menunjukkan pentingnya manajemen beban kerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi perilaku tidak produktif.
V. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa job demand yang tinggi dapat mengurangi perilaku cyberloafing, yang mungkin disebabkan oleh fokus yang lebih besar pada pekerjaan. Penelitian ini sejalan dengan teori Yerkes-Dodson yang menunjukkan bahwa ada hubungan optimal antara beban kerja dan kinerja. Selain itu, faktor lingkungan kerja dan kebijakan institusi juga berkontribusi terhadap perilaku cyberloafing. Hasil ini memberikan implikasi penting bagi manajemen pendidikan dalam merancang beban kerja yang seimbang untuk guru.
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan job demand untuk meminimalkan cyberloafing di kalangan guru. Dengan memahami hubungan antara kedua variabel ini, institusi pendidikan dapat mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi cyberloafing dan bagaimana intervensi dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar.