• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN JAMINAN KEBENDAAN DAN JAMINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN JAMINAN KEBENDAAN DAN JAMINAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN JAMINAN KEBENDAAN DAN

JAMINAN PERORANGAN

Posted: November 1, 2011 in File Hukum

0

PERBEDAAN JAMINAN KEBENDAAN DAN JAMINAN PERORANGAN

Dari Segi Pengertian

Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu benda, yang mempunyai ciri-ciri mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari debitur, dapat dipertahankan terhadap siapa pun, selalu mengikuti bendanya dan dapat diperalihkan (contoh: hipotik, hak tanggungan, gadai, dan lain-lain).

Jaminan perseorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan lansung pada

perseorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya ( contoh: borgtocht).

Dari Segi Dasar Hukum

Jaminan kebendaan diatur dalam Buku II KUH Perdata serta Undang-undang lainnya, dengan bentuk, yaitu:

1. Gadai diatur dalam KUH Perdata Buku II Bab XX Pasal 1150-1161, yaitu suatu hak yang diperoleh seorang kreditur atas suatu barang bergerak yang diserahkan oleh debitur untuk mengambil pelunasan dan barang tersebut dengan mendahulukan kreditur dari kreditur lain.

2. Hak tanggungan; UU No.4/1996, yaitu jaminan yang dibebankan hak atas tanah, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan suatu ketentuan dengan tanah untuk pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang

diutamakan pada kreditur terhadap kreditu lain.

3. Fiducia, UU No.42/1999, yaitu hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan sebagai agunan bagi pelunasan hutang tertentu yang memberikan kedudukan utama terhadap kreditur lain.

Jaminan perorangan diatur dalam Buku III KUH Perdata, dalam bentuk:

Penanggungan hutang (Borgtoght) Pasal 1820 KUH Perdata, yaitu suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga guna kepentingan si berhutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan si berhutang mana hak orang tersebut tidak memenuhinya.

Dari Segi Jenis

(2)

Jaminan Perorangan terdiri dari Penanggungan hutang (Borgtoght), Perjanjian garansi

Dari Segi Sifatnya

Jaminan Kebendaan :

1. Mengikuti bendanya (Droit de suite) dalam arti bahwa yang mengikuti bendanya itu tidak hanya haknya tetapi juga kewenangan untuk menjual bendanya dan hak eksekusi.

2. Dapat dipertahankan (diminta pemenuhan) terhadap siapapun juga,yaitu terhadap mereka yang memperoleh hak baik berdasarkan atas hak yang umum maupun yang khusus, juga terhadap para kreditur dan pihak lawannya.

3. Dapat diperalihkan, contoh Hipotik, gadai, dan lain-lain.

4. Menganut Azas prioriteit yakni hak kebendaan yang lebih tua (lebih dulu terjadi ) lebih di utamakan daripada hak kebendaan yang terjadi kemudian.

Jaminan Perorangan :

1. Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadeap kekeyaan debitur pada umumnya.

2. Menganut Asas kesamaan dalam arti tidak membedakan mana piutang yang terjadi lebih dulu dan piutang yang terjadi kemudian.

Dari Segi Masalah Kepailitan

Ditinjau dari sudut hak kebendaan misal : A mempunyai hak memungut hasil dari tanah milik B, ternyata B pailit, walaupun B pailit sebagai akibat dari sifat hak kebendaan

mutlak, maka A tdk kehilangan hak untuk menungut hasil, walaupun tanah itu dijual oleh debitor.

Ditinjau dari hak perorangan missal : X mempunyai piutang 1juta pada Y; Y sudah pailit

Menurut aturan kepailitan harta Y harus dijual lelang hasilnya digunakan untuk menutupi utang – utangnya (Y). X dapat mengajukan tuntutan untuk pembayaran tagihannya. Tetapi belum tentu akan terpenuhi jika ternyata harta Y tdk cukup untuk membayar hutang – hutangnya, jika ternyata terdapat banyak kreditur Y.

Dari Segi Tujuan

Tujuan dari jaminan yang bersifat kebendaan bermaksud memberikan hak verhaal (hak untuk meminta pemenuhan piutangnya) kepada si kreditur, terhadap hasil penjualan benda-benda tertentu dari debitur untuk pemenuhan piutangnya.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan DIPA Satuan Kerja Balai Besar Pengembangan dan. Perluasan Kerja – Lembang tahun anggaran 2012 Nomor

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di SD

Persepsi mengenai kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau dirasakan setelah melakukan perbandingan antara harapan pelanggan dengan ketja

Alwi, dkk (2003:27) mengemukakan bahwa, fungsi pronomina persona adalah subjek dan objek. Sejanjutnya dikatakan pula bahwa pronomina persona atau kata ganti menurut

Methods: To test this hypothesis, the b -adrenergic ago- nist, isoproterenol, and the G protein activator, sodium fluoride (NaF), were used to stimulate cAMP production in

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

immaterial (materi dalam aktivitas) dari pendayagunaan otak yang material

Berdasarkan data dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan (BPSBTP) diketahui bahwa selama 2008-2013 potensi bibit yang dapat disediakan oleh penangkar