1 1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Masyarakat adil dan makmur merupakan tujuan pembangunan nasional kita. Makmur bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi kemakmuran harus disertai dengan adanya keadilan yang berupa pemerataan yang dilakukan di segala bidang yang akan dicapai. Pembangunan dengan meningkatkan aktivitas ekonomi dalam menyongsong era pasar bebas, maka semakin kompleks kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah maupun swasta.
Saat ini keadaan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami keterpurukan, hal tersebut di karenakan adanya krisis global yang membawa dampak pada Indonesia. Krisis global ini membawa dampak buruk pada perusahaan-perusahaan yg ada di Indonesia, mereka mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasinya sehingga banyak perusahaan yang menutup usahanya karena keadaan ekonomi yang tidak stabil. Selain itu, dampak dari krisis global dirasakan oleh masyarakat karena daya beli masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan pokok menurun sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat menurun.
kedudukan ekonomi yang kuat dan mencapai masyarakat adil dan makmur, maka ketiga sektor itu harus saling berhubungan dan bekerjasama secara baik dan teratur.
Menurut Bank Dunia, di negara Indonesia terdapat 16% dari jumlah penduduk hidup dalam kemiskinan. Artinya, kurang lebih 33 juta orang Indonesia hidup dengan kesulitan keuangan. Pemerintah Indonesia sudah lama berjuang untuk mengurangi angka kemiskinan dan sudah ada banyak program serta kebijakan yang terlaksana untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu program yang sedang dianjurkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan program penyaluran kredit melalui lembaga keuangan informal, seperti koperasi. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan koperasi sangat sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia, koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan selain itu, koperasi adalah salah satu wadah ekonomi yang paling ampuh untuk menanggulangi kemisikinan dan keterbelakangan dalam upaya menciptakan pembangunan yang berkeadilan.
untuk menyejahterakan dan menyediakan pembinaan bagi anggotanya. Sehingga, anggota dapat berkembang maju dan mencapai status kehidupan yang lebih baik.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi tidak hanya dituntut untuk meningkatkan profitabilitas dan kesejahteraan anggotanya, tetapi juga harus menjaga keberlangsungan usahanya (survive). Tujuan keberlanjutan usaha dapat diartikan sebagai maksimasi dari nilai koperasi, yang merupakan nilai sekarang dari koperasi itu terhadap prospek masa depannya melalui penyaluran kredit kepada anggotanya.
Di dalam koperasi pemberian kredit merupakan salah satu investasi yang menjadi tambahan keuangan bagi koperasi. Sementara bagi anggota, pemberian kredit dapat menambah keuntungan mereka karena keaktifan anggota dalam menyimpan dan meminjam uang pada koperasi dan membuat SHU yang mereka terima lebih besar dan keuntungan tersebut kemudian diberikan kembali sebagai balas jasa koperasi kepada anggotanya. Dengan begitu dana amggota akan bertambah karena mendapat keuntungan dari bunga kredit, sehingga kesejahteraan anggota pun akan lebih baik bahkan meningkat.
Kredit yang diberikan oleh koperasi harus memberikan manfaat bagi koperasinya sendiri dan bagi anggota. Maka, koperasi harus melakukan beberapa proses terhadap anggota yang akan melakukan kredit jumlah pemberian kredit selain dapat mendapat keuntungan bagi koperasi juga dapat menimbulkan reisko apabila pihak koperasi tidak melakukan pengelolaan denagan baik dan resiko yang timbul akan mengganggu kelancaran usaha koperasi
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil judul
“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI
PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG”.
1.2Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB).
2. Untuk mengetahui bagian yang terkait dalam pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB)
3. Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB).
4. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan KPKB dalam mengatasi hambatan tersebut.
1.3Kegunaan Penelitian Kerja Praktek
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan antara lain :
1. Bagi Penulis
penentuan pemberian kredit dan dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian fakta lapangan atas permasalahan pemberian kredit.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran mengenai prosedur pemberian kredit.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai penentuan pelaksanaan kredit.
1.4Metode Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada Koperasi Pegawai Kota Bandung ini adalah block release yaitu metode pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode tertentu.
Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah:
1. Studi Lapangan ( field Research ) a. Pengamatan ( Observation )
Dimana penulis mendatangi objek langsung yang akan diteliti untuk melakukan pengamatan dalam prosedur pemberian kredit yang dilakukan. b. Wawancara ( Interview )
c. Internet ( browsing )
Dimana penulis melakukan internet browsing guna menambah kelengkapan data-data yang diperlukan.
2. Studi Kepustakaan ( Library Research )
Diperoleh dari buku-buku literatur dan kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang jelas untuk mendukung laporan kerja praktek.
1.5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
8 2.1 Gambaran Umum Perusahaan
Pada tahun 1961 dilingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran dari pemerintah pusat, bahwa pada setiap jawatan/ instansi hanya diperbolehkan satu koperasi pegawai, maka koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu unit Koperasi Pegawai. Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kotapraja Bandung “KPOKB”. Pada tahun 1966
namanya berubah menjadi Koperasi Pegawai Kotamadya Bandung disingkat “KPKB”.
Kedudukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KOKB) dikuatkan dengan diberikan status Badan Hukum oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat, tanggal 06 September1968 No:42 A/BH/9-12/67. Penyesuaian No.2A/BH/DK-10/1-1976, No.42B/BH/KWK-10/21-tanggal 09 Maret 1987. Dan mengalami perubahan yang pertama dan yang terahkir yaitu:
No.42C/BH/KWK-10/21-tanggal 24 September 1991, dan No.1522/KEP/KWK-10/XI/24 November 1997.
Bandung dan sesuai anggaran dasar pasal I ayat (1) dan (2): badan usaha ini bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya DT II Bandung dengan nama singkatan KPKB yang berkedudukan di Jl. Wastukencana No. 5 (belakang) Bandung.
Visi dan Misi:
a. Visi
Terwujudnya koperasi pagawai pemerintah kota Bandung yang sehat, profesional, mandiri dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.
b. Misi:
Mengembangkan usaha koperasi pegawai pemerintah kota bandung yang
dapat mmberikan manfaat bagi kepentingan anggotanya.
Meningkatkan kemajuan manajemen dan profesionalisme kewirakoperasian
pengurus, pengawas, menejer, dan karyawan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi kelancaran usaha koperasi
pegawai pemerintah bandung.
Meningkatkan perang dan fungsi koperasi pegawai pemerintah kota
bandung sebagai lembaga ekonomi yang modern dan berwatak kerakyatan.
Azas dan Tujuan :
b. Tujuan dan meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Landasan dan Prinsip :
a. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945
b. Koperasi dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan pada prinsip- prinsip sebagai berikut :
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing- masing anggota. Pemberian balas jasa yang terbatasterhadap modal.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi pada umumnya digambarkan dengan petak-petak yang dihubungkan dengan garis horizontal dan vertikal, kotak menggambarkan nama jabatan atau fungsi, sedangkan garis horizontal menggambarkan adanya garis komando.
Manfaat dari adanya struktur organisasi yaitu :
- Karyawan dapat melihat secara jelas kedudukan dalam organisasi. - Menggambarkan jenjang karir yang jelas.
- Memberikan informasi yang jelas siapa yang bertanggung jawab kepada apa/bidang apa.
- Memperlihatkan fungsi yang ada. a. Rapat Anggota, terdiri dari :
Pengurus yang di bantu Pembina seorang Walikota dan Pengawas.
b. Pengurus, terdiri dari : Ketua, yang membawahi :
- Wakil Ketua - Sekretaris - Wakil Sekretaris - Bendahara
Bagian Umum, yang membawahi : - Personalia
- Pemeliharaan dan Peralatan - Informasi Teknologi
- Perbendaharaan - Pembukuan
Manajer Simpan Pinjam, membawahi :
- Keanggotaan
- Analisa Kredit Uang - Proses Kredit
Unit Niaga, membawahi :
- Analisa/ proses Kredit - Pembelian/ Toko Cianjur - Promosi/ Penjualan Unit Jasa
- Gedung Serba Guna (G.S.G) - Usaha
- Proyek
2.3 Uraian tugas Perusahaan
1. Ketua pengurus
Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengolaan
organisasi.
Melaksanakan tugas yang telah disaah kan pada rapt anggota tahunan. Mengkoodinir penyusunan rencana kerja.
Mengawasi pengolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya yang
menjadi usaha koperasi.
Menanda tangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris. Member persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan, pemberian
kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama bendahara.
Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha
mencari/ penambahan modal kerja.
Mewakili organisasi apabila terjadi sengeta dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan organissasi, baikdi pengadilan, maupun diluar pengadilan.
Melakukan tugas lainnya sesuai dengan kewenangannya.
2. Wakil ketua pengurus
Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan. Mengawasi urusan penelitian dan pengebangan pelaksanaan organisasi. Mengkoordinir usaha-usaha didalam bidang pendidikan dan latiihan para
Melakukan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka penyempurnaan
apabila dipandang perlu.
Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi unot simpan pinjam secara
professional dan proposional.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan
pengurus.
3. Sekretaris pengurus
Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyenggaraan
administerasi/ketata usahaan, baik keluar maupun kedalam.
Membantu dan mendampingi ketua, wakil ketua dalam bidang tugasnya. Melakukan penilaian, penelitian dan pertimbangan atas pelaksanaan
kegiatan karyawan menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berbudaya guna.
Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut prosonil,
material dan keuangan intern.
Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan
organisasi.
Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama ketua.
Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara
propesional.
4. Wakil sekretaris
Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam melaksanakan
tugasnya.
Melakukan penataan administrasi/ prosonalia dan pengkajian, serta
penelitian absensi pengurus maupun karyawan.
Melakukan penelitan aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji
berkala, kenaikan pangkat,upah lembur dan intensif lainnya.
Menggerakan mengembangkan dan mengawasi, init usaha niaga secara
professional dan proposional.
Mencatat, menyipan buku daftar pengurus, buku daftar badan pengawas,
buku daftar anggota dan buku tamu.
Menyususn dan menyimpan notulen dan berita secara hasil rapat-rapat
pengurus maupun rapat-rapat lainnya. Meyusun persiapan rapat anggoa lainnya.
Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
5. Bendahara
Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan
administrasi keuangan .
Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.
Melakukan penelitaian/ pemeriksaan terhadap kelangkaan bukti-bukti tiap
saham suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditandatangani ketua.
Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.
Melaporkan setia minggu/bulan mengenai uang/kas posisi keuangan
kepada ketua.
Menyusun cash flow tiap bulan,untuk pembahasan rutin pengurus, setiap
tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.
Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan
ketua/pengurus.
Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha koperasi pegawai
pemerintah kota Bandung
Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian keuangan, agar
selalu terjaga.
Menyusun dana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan
pada rapat anggota tahunan.
Melakukan tugas lainnya, sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.
6. Bagian umum
Membantu mengurus dalam melaksanakan tugasnya. Memimpin kegiatan bagian administrasi umum.
Melayani segala kebutuhan pengurus, manager unit kegiatan KPKB dan
Menyusun perecanaan/penataan system komputerisasi secara efektif dan
efisien.
Menginvertarisir, memelihara dan merawat asset milik koperasi pegawai
pemerintah kota Bandung.
Maengadaan pelaksanaan materil untuk keperluan seluruh unit kerja. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang berada di lingkungan kerjanya. Menyampaikan laporan setiap laporan.
Melaksanakan tugas lainya sesuai perintah pengurus.
6.1. Sub. Bagian tata usaha dan personalia
Membantu kepala bagian umum dalam melaksanakan tugasnya.
Mengendalikan surat masuk dan surat keluar serta mendistribusikannya. Menyelenggarajan segala pekerjaan pengetikan secara manual/ komputer. Untuk kepentingan organisasi.
Membuat, menyusun, menyimpan dan menginvertarisir serta
melaksanakan seluruh surat-surat keputusan pengurus baik dalam pemberhentian karyawan, kenaikan pangkat, gaji berkala, pemberian intensif, honor dan lain-lain keputusan yang serupa dengan itu.
Menyusun statistic kegiatan organisasi, program diklat.
Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen mengenai personalia dan
kearsipan.
Melakukan tugas lainnya sesuai perintah pengurus dan ka. bag umum.
6.2.Sub. Bag pemeliharaan dan peralatan
Melaksanakan pemeliharaan bangunan gudung-dedung dan asset KPKB. Melaksanakan perawatan roda dua dan roda empat.
Melaksanakan sewa menyewa gedung dan peralatannya, diantaranya
sound system, kursi-kursi, meja dan sebagainya.
Melaksanakan perawatan komputer, listrik dan telepon. Melakukan tugasnya sesuai perintah pengurus.
6.3.Sub. Bag informasi dan teknologi
Membantu kepala bagian umum dan melaksanakan tugasnya.
Merencanakan, menyusun, merumuskan dan menyelenggarakan segala
pekerjaan komputerisasi.
Menyusun, menyimpan, dan memelihara data-data anggota.
Mengatur melaksanakan dan memelihara penggunaan PC untuk
USP/niaga/jasa di KPKB.
Memelihara software, hardware serta jaringan dan kerahasiaan data
KPKB.
Mendesain format homepage dan pembuatan email Untuk akses teknologi
informasi.
Menyampaikan informasi kepada anggota dan pihak lain yang
membutuhkan sepengetahuan dan seizing pengurus.
Melaksanakan tugas tugas lainnya, sesuai kewenangan pengurus dan
kepala bagian baik yang bersifat rutin maupun insidentil/khusus. 7. Bagian keuangan
Meyiakan laporan keuangan setiap ahkir bulan, triwulan dan ahkir tahunan
buku.
Menyusun proyeksi cash flow secara berkala.
Membantu pengurus didalam menjaga likuidasi, solvabilitas dan
rentabilitas.
Meneliti keabsyahan dan kewajaran bukti-bukti penerimaan/ pengeluaran
keuangan.
Menyiapkan dan melakukan pembayaran pada unit-unit terkait melalui
pengurus.
Melaksanaka evaluasi dan pelaporan penggunaan keuangan secara berkala. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.
Pihak terkait melakukan pembayaran spengetahuan dan seizin pengurus.
7.1.Bagian perbendaharaan
Membantu kepala bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya.
Menerima dan menampung uang, setoran dari bendahara gaji dan atau
petugas penagih.
Mengeluarkan uang sesuai dengan perintah otoritas serta menyiapkan
bukti pengeluaran.
Mengadministrasikan bukti penerimaan/kas secara teratur. Bertanggung jawab atas ketetapan saldo kas.
Membantu kelancaraan tugas pihak-pihak yang tang berkepentingan di dalam pemeriksaan pembimaam keuangan dan manajemen.
Melakukan penagihan terhadap bendaharawan gaji melaui petugas/
pelaksana penagih.
Melakukan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
7.2.Bagian pembukuan
Membantu kepala bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya.
Meneliti kelengkaoan, kebenaran dan keabsahan bukti-bukti transaksi
sebelum dibukukan.
Membuka transaksi sesuai dengan pedoman akuntansi yang telah
ditetapkan.
Memelihara semua dokumen, bukti-bukti pembukuan, secara teratur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Menyiapkan data keuangan yang dibutuhkan antara lain neraca dan
perhitungan hasil usaha beserta lampirannya, laporan pertangungjawaban kegiatan usaha untuk masing-masing unit usaha dan laporan lainnyayang menyangkut data keuangan.
Membantu kelancaran tugas pihak-pihak yang berkepentingan didalam
pemeriksaan, pembinaan keuangan dan manajemen. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus
8. Manajer simpan pinjam
Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
Memimpin kegiatan usaha unit simpan pinjam yang terarah, tertib dan
Menganalisa dan merekomendasikan permohonan kredit anggota melalui
ka.bag. keuangan.
Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam
secara berkala setaip bulan kepada pengurus. 8.1.Seksi dan keanggotaan
Membantu manager unit simpan pinjam dalam melaksanakan tugasnya. Meneriam, manganalisa, menghimpun dan menginvertarisir anggota baru. Mangadakan koordinasi dengan pimpinan unit kerja/bendaharawan gaji. Melayani setiap anggota keluar kaena pension, meninggal dunia atau
mutasi.
Malakukan dan koordinasi dalam pembuatan kartu anggta KPKB. Melakukan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
8.2.Seksi analisa kredit
Membantu kepala bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya.
Menyeselaikan masalah kredit macet, disetiap unit usaha baik USP, usaha
niaga dan usaha jasa, tunggakan anggota KPKB yang pension, meninggal dunia dan sebagainya.
Melaksanakan pemanggilan kepada bendaharawan-bendaharawan gaji
yang terlambat setor atau macet.
Melaporkan penyelesaian masalah kepada pengurus melalui ka.bag.
keuangan.
8.3.Seksi proses kredit
Membantu manager unit simpan pinjam dala melaksanakan tugasnya. Memriksa dokumen usulan pinjaman yang telah direkomendasikan
manager.
Mempersiapkan laporan cash flow untuk direview bersama dengan
manager unit simpan pinjam dan pengurus baik bulanan maupun tahunan. Mengevaluaisi seluruh permintaan berdasarkan jenis dan sumber modal
sesuai dengan laporan cash flow.
Memberikan rekomendasi permohonan kredit kepada manager.
Mengadakan pengecekan voucher dan menyerahkan pada kasir setelah
disetujui manager.
Menyusun rekapitulasi pengeluaran transaksi kredit/pinjaman dan dana
administrasi.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah manager dan perintah
pengurus. 9. Unit niaga
Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya. Memimpin kegiatan usaha niaga.
Menyusun dan merumusan perencanaan pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan usaha niaga.
Mengaalisa dan merekomendasikan permohonan kredit barang.
Melaporkan semua pelaksanaan segala kebutuhan barang kepada
Melaksanakan evaluasi kegiatan usaha niaga.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.
9.1.Seksi promosi dan penjualan
Membantu manager usaha niaga dalam melaksanakan tugasnya.
Menyusun perencanaan penjualan baik tunai maupun kredit kepada
anggota dan umum.
Melakukan penyetoran hasil penjualan tunai dan berkas penjualan barang
yang dijual secara kredit.
Melakukan pemasaran dan promosi barang ke unit-unit kerja denga
penjualan diantar ke kantor/tempat kerja anggota.
Melakukan pengendalian dan pengawasan terjadap penerimaan,
pengeluaran dan persediaan barang serta membuat laporan mingguan, bulanan dan tahunan.
Melakukan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga/non anggota. Melaksanakan took keliling ke SKPD.
Melaksanakan tugas lainnya kewenangan pengurus.
9.2.Seksi pembelian/seksi pembelian/koordinator toko jalan Cianjur
Membantu managerniaga dalam melaksanakan tugasnya.
Menerima dan menginvertarisir kebutuhan barang dari gudang/toko. Merencanakan pengadaan barang sesuai kebuthan konsumen. Mengumpulkan informasai tentang kebutuhan konsumen.
Melakukan negosiasi harga, syarat-syarat dan perjanjian setelah mendapat
Melakukan pembelian barang.
Melakukan pencatatan pembukuan pembelian dan mengevaluasi
pembayaran, pembelian (non cash).
Membuat laporan pembelian baik mingguan, bulanan atau tahunan kepada
manager.
Melakukan pencatatan nama-nama pemasok barang atau yang mengirim
barang.
Melakukan penerimaan barang yang dikirim oleh leveransir atas dasar
pesanan dengan mencatat surat pesanan dengan copy surat pesanan, faktur dan fisik barang.
Memasukan data barang yang dibeli/diterima ke computer yang
mengakses ke kasir.
Mengatur barang yang ada di took jalan Cianjur dengan member label dan
harga pada setia barang.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus dan manager. Melakukan penelitaian/pemerikasaan keadaan stock barang baik harian,
mingguan, maupun bulanan.
Melakukan pemeriksaan mutu barang dan penandatangan faktur.
9.3. Seksi analisa dan proses kredit
Membantu manager niaga dalam melaksanakan tugasnya.
Menerima permohonan kredit barang dan mengecek hutang barang.
Menganalisa, merekomendasikan dan memproses pemberian dan besarnya
Membuat rekaputilasi permohonan.
Melakukan proses input data di komputer sesuai dengan bukti.
Melaksanakan tugas lainnya ssuai kewenangan pengurus dan manager.
10. Unit jasa
Membantu pengurus dalam menjaankan tugasnya. Memimpin kegiatan usaha jasa.
Menyusun dan merencanakan system usaha asa yang dapat
menguntungkan.
Melakukan kerjasama pekerjaan dengan pihak lain/pihak ketiga.
Pencariaan pekerjaan/proyek dan penyewaan/pengelolaan gedung
serbaguna.
Melakukan tugas lainnya, sesuai perintah pengurus.
10.1. Seksi gedung serba guna(G.S.G)
Membatu manager jasa dalam melakukan tugasnya.
Menyusun perencanaan, pengembangan dan pengelolaan usaha gedung
serbaguna.
Mempromosikanusaha gedung serba guna terhadap pihak ketiga atau
terhadap anggota.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
10.2. Seksi usaha
Melaksanakan dan mengembangkan usaha bidang umrah, biro jasa
STNK/SIM, OPTIK,trails besi, kanopi, perbengkelan agro bisnis dan biro jasa hokum serta usaha lainnya.
Melakukan sosialisasi dan promosi ke SKPD dan pihak lainnya. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
10.3. Seksi proyek
Membantu manager jasa dalam melaksanakan tugasnya.
Menyusun perencanaan dan pencarian proyek baik dengan pemerintah
kota atau pihak lainnya.
Melaksanakan pekerjaan, dibidang pengadaan pakaian, catering, ATK,
cetakan, konstuksi dan pekerjaan lainnya.
Mengawasi, menganalisa dan membuat laporan mingguan, bulanan,
tahunan seluruh pelaksanaan pekerjaan proyek.
Melaksanakan koordinasi dengan berbagai SKPD terait dalam rangka
pengembangan usaha.
Mengadakan kerjasama dengan pihak lain.
Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.
11. Tugas kepala seksi analisa kredit
Membantu manager simpan pinjam dalam melaksanakan tugasnya.
Menerima dan menghimpun kelengkapan permohonan yang diajukan
anggota.
Melakukan proses input data computer sesuai jenis dan sumber dana,
untuk di ajukan proses kredit.
Menyiapkan voucher pengeluaran faktur dan bukti potongan diserahkan
pada kasir.
Menyusun rekapitulasi realisasi pinjaman anggota (harian, bulanan,
tahunan).
Memelihara data realisasi kredit anggota.
Melaksanakan tugas lainya sesuai manager dan pereintah pengurus.
2.4 Aktivitas Perusahaan
Dalam kegiatannya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung memberikan layanan kepada anggota dan non anggota yaitu sebagai berikut : 1. Usaha Simpan Pinjam
Dalam pelayanan flapond pinjaman yang diberikan oleh koperasi sebesar Rp. 1.000.000,00 s/d Rp. 10.000.000,00 dengan perhitungan jasa 1,5% /bulan flat dengan jangka waktu pengembalian 36 bulan.
2. Usaha Niaga
Pengguanaan modal diatur dengan memperhatikan arus kas, dimana modal tersebut dipergunakan untuk pembelian barang niaga. Perputaran modal usaha dititikberatkan kepada penjualan barang dengan harga cukup bersaing, dimana penjualan tersebut dibagi atas 3 (tiga) kelompok yaitu:
b. Penjualan tunai kepada anggota, diberikan kupon undian dengan batasan minimal Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) berlaku untuk kelipatannya yang akan diundi pada saat RAT berlangsung.
29 BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian Keuangan, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai prosedur pemberian kredit Koperasi Pegawai Kota Bandung.
3.1.1 Prosedur Pemberian Kredit
Menurut Weston dan Brigham (1998:50) mendefinisikan Pemberian Kredit sebagai berikut:
“Dalampemilihan calon debitur dapat dilakukan dengan analisis 5C, ”to
evaluate the credit risk, credit managerial consider the five C’s of credit :
character, capacity, capital, collateral, condition.”
Menurut Kasmir (2002) tentang analisis kredit sebagai berikut:
“analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau
Dengan adanya analisis kredit ini dapat dicegah secara dini kemungkinan terjadinya kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya untuk melunasi kredit yang diterimanya. Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh kreditur untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis penilaian pemberian kredit yang dikenal dengan prinsip 6C dan 7P.
Adapun penjelasan mengenai prinsip 6C adalah sebagai berikut : a. Character
Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak seorang calon debitur benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang calon debitur yang bersifat pribadi seperti : gaya hidup, keadaan keluarga, hobi serta perilaku calon debitur. Inisemua merupakan ukuran ”kemauan” membayar kredit yang diterimanya. b. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dibidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat ”kemampuan” calon debitur dalam mengembalikan kredit yang
disalurkan. c. Capital
rentabilitas. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
d. Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang “dititipkan” akan dapat
dipergunakan secepat mungkin. e. Condition of Economic
Kondisi ekonomi adalah keadaan ekonomi pada umumnya dan sifat sektor usaha calon debitur yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usahanya. Demikian pula perkembangan teknologi dan perubahan kebijaksanaan pemerintah khususnya mengenai ekonomi moneter yang mungkin dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan calon debitur.
f. Constrain
Merupakan faktor hambatan atau rintangan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada pada suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat dilaksanakan .
untuk menjamin penanganan transaksi pemberian kredit perusahaan yang akan diberikan kepada orang atau badan yang sesuai dengan kriteria.
3.1.2 Kredit
3.1.2.1 Pengertian Kredit
Menurut Kasmir (2006:102) kredit didefinisikan sebagai berikut :
“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”
Dari pengerttian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit adalah perjanjian peminjam uang antara dua pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan pokok pinjaman berikut bunga pinjaman kepada pihak pemberi pinjam sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan berdasarkan azas kepercayaan serta dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diatur dengan uang.
3.1.2.2 Tujuan Dan Fungsi Kredit
Adapun tujuan pemberian suatu kredit menurut Kasmir (2006:105) sebagai berikut :
“1. Mencari keuntungan
2. Membantu usaha debitur 3. Membantu pemerintah
Penjelasan dari tujuan pemberian kredit di atas adalah sebagai berikut : 1. Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh pihak kreditur sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang diberikan kepada pihak debitur.
2. Membantu Usaha Debitur
Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha debitur yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk moal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.
3. Membantu Pemerintah
Sedangkan fungsi kredit menurut Kasmir (2006:107) sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan daya guna uang
2. Untuk meningkatkan peredaran dana dan lalu lintas uang 3. Untuk meningkatkan daya guna barang
4. Untuk meningkatkan peredaran barang 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan 8. Untuk menigkatkan hubungan internasional Penjelasan dari fungsi kredit di atas adalah sebagai berikut :
1. Untuk menigkatkan daya guna uang
Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. Kemudian juga dapat memberikan penghasilan tambahan kepada pemilik dana.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Uang yang disalurkan melalui kredit akan beredar dari satu wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut akan memperoleh tambahn uang dari daerah lain.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang
Kredit yang diberikan oleh pihak kreditur akan dapat digunakan oleh pihak debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna dan bermanfaat. Dengan demikian fungsi kredit dapat meningkatkan daya guna barang dari barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.
Kredit dapat menambah atau memeperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah bertmabah atau kredit dapat uga meningkatkan jumlah barang yang beredar.
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karna dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapt pula membantu ekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga dapat meningkatkan devisa Negara.
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi pihak kreditur pemberian kredit dapat meingkatkan kegairahan berusaha, begitu juga dengan pihak debitur yang sedang mengalami kesulitan modal.
7. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan makan aka semakin baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan.
8. Untuk menigkatkan hubungan internasional
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kredit adalah mencari keuntungan, membantu usaha nasabah dan membantu pemerintah. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :
1. Kredit pada hakikatnya daya guna uang
2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang
4. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang 5. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi 6. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha 7. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
8. Kredit sebagia alat untuk meningkatkan hubungan internasional
3.1.2.3Jenis-Jenis Kredit
Kredit dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, tergantung pada jenis kegiatannya.
Jenis kredit menurut Thomas Suyatno (2000:19) menyatakan bahwa : Jenis-jenis kredit adalah :
“1. Menurut Kegunaan Kredit
2. Menurut Jangka Waktu Kredit
3. Kredit Dilihat Dari Sudut Jaminannya 4. Menurut Cara Pembayarannya”
Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis kredit yang disebutkan di atas : 1. Menurut kegunaan kredit
a. Kredit Konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif.
b. Kredit Produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.
c. Kredit Perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang dan untuk dijual kembali.
d. Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk modal kerja.
2. Menurut Jangka Waktu Kredit
a. Kredit Jangka Pendek, memiliki jangka waktu < dari 1 tahun. b. Kredit jangka menengah, memilik jangka waktu 1-3 tahun c. Kredit jangka panjang, memiliki jangka waktu > 3 tahun 3. Kredit Dilihat Dari Sudut Jaminannya
b. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang menyertakan jaminan sebagia jalan kedua apabila kredit yang daimbil mengalami hambatan pembayaran.
4. Menurut Cara Pembayarannya a. Pinjaman angsuran
Pinjamanan dengan pengembalian pinjaman pokoknya melalui cara angsuran bertahap.
b. Pinjaman tetap
Pinjaman dengan cara pengembalian pokok pinjaman menurut jangka waktu tertentu.
c. Demand loan (permintaan pinjaman)
Pinjaman yang dapat ditarik sewaktu-waktu sesuai fasilitas yang tersedia dan pengembaliannya menurut jangka waktu tertentu.
d. Pinjaman promes
Pinjaman yang didasarkan atas jaminan promes sesuai nominal maupun jatuh tempo pembayaran.
3.1.2.4Unsur-Unsur Kredit
Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud atau dengan kata lain kata kredit mengandung unsur-unsur yang dieratkan menjadi satu. Sehingga jika kita berbicara soal kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut yang dituliskan oleh Kasmir (2006 : 103), hal yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah
sebagai berikut : “1. Kepercayaan
2. Kesepakatan 3. Jangka Waktu 4. Resiko
5. Balas Jasa”
Uraian mengenai unsur-unsur kredit di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kepercayaaan
Kepercayaan memrupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. 2. Kesepakatan
3. Jangka waktu
Setiap yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencangkup masa pengembalian kredit yang telah disepakti. Untuk kondisi tertentu jangka waktu pengembalian kredit dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
4. Resiko
Akibat adanya tanggal waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit semakin panjang.
5. Balas jasa
Balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit yang lebih kita kenal dengan istilah bunga.
Sedangkan unsur-unsur kredit menurut Thomas Suyanto (2003 :14), adalah sebagai berikut :
“1. Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan akan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. Waktu yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3. Degree of fisk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima dikemudian hari. 4. Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang,
tapi juga berbentuk barang dan jasa.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur kredit terdiri dari kepercayaan, waktu, kesepakatan, resiko dan prestasi.
3.1.2.5Penilaian Kredit
Menurut Warman Djohan (2000 : 106) terdapat tiga prinsip utama dalam penilaian kredit, yaitu :
“1. Prinsip 5 C
2. Prinsip 5 P 3. Prinsip 3 R”
Berikut ini penjelasan dari penilaian kredit yang disebutkan di atas : 1. Prinsip 5 C
1. Character
Menilai modal, watak atau sifat yang positif, jujur dan rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi sebagai anggota masyarakat dan dalam melakukan kegiatan usahanya.
2. Capacity
3. Capital
Penilain atas kemampuan keuangan perusahaan jumlah dana atau modal yang dimiliki oleh calon debitur dalam artian kemampuan untuk menyertakan dana sendiri atau modal sendiri.
4. Collateral
Collateral adalah jaminan atau kemampuan perusahaan untuk menyerahkan barang jaminan sehubungan denagn fasilitas kredit yang akan diajukan.
5. Condition Of Economy
Menganalisis kondisi ekonomi makro yang meliputi kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu periode tertentu, termasuk peraturan pemerintah setempat.
2. Prinsip 5 P
1. People
Yaitu penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam usaha calaon debitur.
2. Purpose
3. Payment
Yaitu sumber dan jadwal pembayaran kredit setelah mengetahui tujuan sebenarnya dari kredit tersebut maka hendaknya diperkirakan dan dihitung kemungkinan-kemungkinan besarnya pendapatan yang dihasilkan dengan demikian bank dapat pula menghitung kemampuan dan kekuatan debitur untuk membayar lagi kreditnya.
4. Protection
Yaitu langkah-langlkah dalam mengatasi resiko apabila usaha debitu gagal. Dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap hal-hal yang tidak diduga sebelumnya maka bank perlu untuk melindungi kreditnya diberikan antara lain dengan meminta jaminann dari debitur bahkan mungkin pula baik jaminan maupun kreditnya diasuransikan.
5. Perspective
Yaitu menganalisis kondisi perusahaan dan perspective mendatang. 3. Prinsip 3 R
1. Retrun (hasil yang dicapai)
Yaitu berapa besar hasil atau perolehan yang diharapakan dapat diperoleh apabila memberikan kredit kepada seorang debitur.
2. Repayment Capacity (pembayaran kembali)
Yaitu bank akan menilai kemampuan perusahaan untuk menhasilakan laba sehingga mampu membayar kembali pinjaman kreditnya.
Yaitu bank harus mengetahui dan menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menanggung resiko kegagalan atau ketidak pastian dalam penggunanaan kredit seadainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
3.1.2.6Kredit Anggota
Kredit adalah suatu fasilitas yang disediakan oleh koperasi simpan pinjam, untuk mengembangkan atau meningkatkan taraf hidup anggota yang lebih baik. Kredit anggota diutamakan untuk membiayai kebutuhan hidup anggota, namun dengan adanya kebijakan dari koperasi simpan pinjam itu sendiri. Koperasi anggota dapat memilik taraf hidup golongan menengah ke atas.
Jenis-jenis kredit pada koperasi simpan pinjam menurut Arifin Sitio (2001 : 119) sebagai berikut :
“1. Kredit (pinjaman) Di Bawah Simpanan.
2. Kredit (pinjaman) Di Atas Simpanan” Adapun uraian di atas adalah sebagai berikut :
1. Kredit (pinjaman) Di Bawah Simpanan
Suatu fasilitas pinjaman atau kredit yang diberikan oleh koperasi simpan pinjam dimana jumlah kredit yang diberikan adalah sebesar 90% nya dari simpanan wajib dari calon nasabah tersebut.
Suatu fasilitas pinjaman atau kredit yang diberikan oleh koperasi simpan pinjam bagi anggotanya, dimana jumlah kredit yang diberikan sebesar lima kali dari jumlah simpanan wajib calon nasabah tersebut dengan harus menggunakan jaminan.
3.2Teknis Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek pada bagian keuangan yang telah dilaksanakan di Koperasi Pegawai Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung. Dalam teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek kegiatan yang penulis lakukan yaitu menginput data-data yang terjadi selama satu periode dan melaksanakan pengamatan cara kerja Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
3.2.1 Prosedur Pemberian Kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung (KPKB)
Prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Anggota meminta Formulir Permohonan Kredit dan mempersiapkan persyaratan lain yang dibutuhkan.
hutang anggota yang bersangkutan yang telah tersedia secara on-line pada komputer.
3. Dari hasil pemeriksaan tersebut Manager SP dapat menolak permohonan karena anggota kurang memenuhi syarat.
4. Anggota yang memenuhi persyaratan akan diproses lebih lanjut dengan diajukan kepada pengurus untuk disetujui.
5. Pengurus memberikan keputusan jumlah kredit yang disetujui dengan melihat data posisi keuangan yang ada.
6. Formulir permohonan yang telah disetujui diserahkan ke Divisi Keuangan untuk dibuatkan Voucher Pengeluaran Kas.
7. Formulir permohonan lembar pertama disimpan di Unit Keuangan sebagai arsip.
8. Lembar kedua formulir permohonan kredit yang telah disetujui diserahkan ke Divisi Kredit untuk dijadikan arsip.
9. Lembar ketiga permohonan kredit yang telah disetujui diserahkan ke Divisi Akuntansi untuk dijadikan dokumen.
10.Berdasarkan formulir yang disetujui Divisi Keuangan mengeluarkan Voucher Perintah Pengeluaran Kas, Voucher Perintah Pengeluaran Kas lembar pertama disimpan di Divisi Keuangan untuk diarsipkan.
12.Voucher Perintah Pengeluaran Kas lembar ketiga diserahkan ke Kasir sebagai perintah bayar.
13.Kasir menyerahkan uang sejumlah yang tertera pada Voucher Perintah Pengeluaran Kas.
14.Kasir mengeluarkan 6 lembar Bukti Pengeluaran Kas, lembar pertama diserahkan kepada anggota sebagai tanda terima uang.
15.Lembar kedua Bukti Pengeluaran Kas diserahkan kepada Divisi Kredit sebagai bukti bahwa permohonan telah disetujui dan telah dikeluarkan uang sesuai dengan persetujuan Pengurus.
16.Lembar ketiga Bukti Pengeluaran Kas diserahkan kepada Divisi Keuangan sebagai bukti bahwa uang yang keluar sesuai dengan Voucher Pengeluaran Kas yang dikeluarkan Divisi Keuangan.
17.Lembar keempat Bukti Pengeluaran Kas diserahkan kepada Divisi Akuntansi sebagai bahan pelaporan hutang anggota.
18.Lembar kelima Bukti Pengeluaran Kas diserahkan ke Divisi Piutang/AR untuk dijadikan bahan pembuatan lembar penagihan.
19.Bukti Pengeluaran Kas lembar ke enam disimpan oleh kasir sebagai arsip. 20.Bukti Pengeluaran Kas yang diterima oleh Divisi Akuntansi selanjutnya
diproses sesuai dengan proses akuntansi yang ada yang akan menghasilkan laporan hutang anggota.
22.Proses penginputan tadi akan dilakukan pemutakhiran oleh unit IT yang akan mengakses ke Master File Posisi Keuangan dan menjadi data yang on-line ke tiap divisi.
23.Bukti Pengeluaran Kas yang diterima Divisi Piutang/AR akan diproses untuk membuat Lembar Penagihan yang akan ditagihkan ke anggota.
3.2.2 Bagian-bagian yang Terkait dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Bagian-bagian yang terkait dalam pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB) daiantaranya :
1. Pengurus Kredit
Dalam proses pemberian kredit, pengurus fungsi ini bertanggung jawab untuk mempertimbangkan dan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota.
2. Divisi Kredit
Dalam proses pemberian kredit, divisi kredit fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan atau permohonan kredit apakah persyaratan sudah lengkap atau belum.
3. Bagian keuangan
Dalam proses pemberian kredit, bagian keuangan untuk membuat atau mengeluarkan voucher pengeluaran kas.
Fungsi ini bertangung jawab sebagai menganalisa dan merekomendasi permohonan kredit melalui Ka.Bag.Keuangan.
5. Kasir
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan uang kepada peminjam atau anggota yang mendapat pinjaman dan menerima pembayaran hutang anggota.
6. Bagian Akuntansi
Dalam proses pemberian kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat laporan hutang anggota.
7. Bagian A/R Contor
Dalam proses pemberian kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat lembar penagihan yang akan ditagihkan kepada anggota
3.2.3 Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Dalam menjalankan kegiatan pelaksanaan pemberian kredit, pihak koperasi menghadapi hambatan yang beragam. Adapun hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :
3.2.4 Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung (KPKB) Dalam Mengatasi Hambatan Tersebut
Upaya yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:
1. Dengan cara menentukan persyaratan dengan memberikan rincian yang harus dipenuhi oleh si peminjam.
2. Menentukan besarnya dana pinjaman yang diberikan oleh koperasi.
3. Koperasi memberikan konfirmasi bahwa bila lama dalam pencairan pinjaman di koperasi harus menunggu karena banyaknya pemohon pinjaman dan lamanya pencairan dana di bank.
3.3Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Analisis Prosedur Pemberian Kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
3.3.2 Analisis Bagian-bagian yang Terkait dalam Pemberian Kredit Pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Di dalam proses pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) melibatkan beberapa bagian diantaranya yaitu bagian pengurus kredit, divisi kredit, manajer simpan pinjam, kasir, bagian akuntansi, bagian A/R control . Semua bagian bagian tersebut memiliki tugas masing-masing yang harus menghasilkan keputusan agar proses pemberian kredit dilakukan sesuai prosedur dan memberikan kredit kepada orang yang tepat.
3.3.3 Analisis Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Kredit Pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
3.3.4 Analis Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Dalam Mengatasi Hambatan
Tersebut
53
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang diperoleh penulis selama melakukan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) khususnya dibidang perkreditan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yaitu anggota meminta Formulir Permohonan Kredit dan mempersiapkan persyaratan lain yang dibutuhkan dan Divisi Kredit memeriksa permohonan beserta syarat lain yang dipenuhi dengan mengacu kepada data keanggotaan yang telah ada dan data simpanan hutang anggota yang bersangkutan yang telah tersedia secara on-line pada komputer. 2. Bagian yang terkait dalam pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota
Bandung (KPKB) yaitu Pengurus, Bagian Akuntansi, Bagian keuangan, Divisi Kredit, Manajer simpan pinjam, Kasir dan Bagian A/R Contor. 3. Hambatan dalam pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Kota Bandung
diajukan oleh anggota, dan dalam proses pemberian dana pinjaman yang cukup lama.
4. Upaya yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut yaitu dengan cara menentukan persyaratan dengan memberikan rincian yang harus dipenuhi oleh si peminjam.
4.2Saran
Semoga hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan dapat dijadikan bahan masukan bagi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), antara lain :
1. Pelaksanaan pemberian kredit harus terus ditingkatkan dengan diimbangi perhitungan yang matang agar persediaan dana koperasi tetap terpeuhi dan kondisi koperasi tetap dalam keadaan sehat serta kebutuhan anggota koperasi tetap terpenuhi.
2. Sebaiknya meningkatkan sumber daya manusia dalam segi pengetahuan maupun kemampuan pegawai mengenai kegiatan pemberian kredit pada koperasi dan selalu meningkatkan produktivitas sumber dayanya sehingga dapat terus tercipta kinerja yang baik dan memuaskan bagi anggotanya. 3. Pihak koperasi hendaknya lebih tanggap atau cepat dalam menangani
BANDUNG (KPKB)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek
Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
NAMA : RAMA EKA FAUZI
NIM : 21107105
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
56
Arifin Sitio. 2001. Koperasi Teori Dan Praktek. Jakarta : Erlangga..
Hadi Widjadja dan R.A Rivai Wirasasmita. 2000. Analisis Kredit. Bandung : Pionier Jaya.
Ign Sukamdyo. 2001. Manajemen Koperasi. Yogyakarta : Aditya Media.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi VI. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2005. Dasar-Dasar Perbankan Edisi ke 4. Jakarta :Raja Grafindo Persada.
Thomas Suyatno. 2000. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
i
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang selalu terlimpah kepada penulis, serta atas segala karunia dan petunjuk-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi Strata I Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia tahun 2010. Adapun judul laporan kerja praktek yang penulis pilih adalah
“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI KOTA BANDUNG (KPKB)”.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, maka penulis sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis khususnya dan untuk pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikannya laporan kerja praktek ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan baik yang bersifat moril maupun materil kepada:
2. Prof. Dr. Umi Narimawati Dra.,SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
4. Surtikanti, SE., M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dan memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek sampai selesai.
5. Ony Widilestariningtyas, SE., M. Si, Ak selaku Dosen Wali kelas AK 3
6. Lilis Puspitawati ,SE.,M.Si., Selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi.
7. Bapak M. Rosidi selaku pembimbing perusahaan dan seluruh staf Koperasi Pegawai Kota Bandung yang telah memberikan informasi selama penulis melakukan penelitian.
8. Seluruh Dosen dan Staf Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan dorongan, semangat, do’a dan kasih saying.
9. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan kasih sayang serta dukungan baik secara moril maupun materil kepada penulis. 10. Terima kasih untuk sahabatku Taufik Satria, Rohani, Edwin
Mulyawan atas persahabatan dan persaudaraannya.
12. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan KKP ini.
. Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis khususnya dan kita semua pada umumnya.
Bandung , Desember 2010
Penulis
Data Pribadi :
Nama : Rama Eka Fauzi
Nim : 21107105
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Tempat Tanggal Lahir : Karawang 5 Maret 1988
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. R. Suriadipati RT.06/02 Kel. Kelurahan Karawang Kulon Kec. Karawang Barat Kab. Karawang 41311
Email : rama.survive@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT