SKRIPSI
PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN
EFEKTIFITAS KERJA PADABALAI LABORATORIUM
KESEHATAN PROPINSI SUMATERA UTARA
Oleh:
ENNY CHRISTINE MANURUNG
080521060
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh desain struktur organisasi yang terdiri dari spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rentang manajemen dan formalisasi terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi yang terdiri dari spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rentang manajemen, formalisasi berpengaruh terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara struktur organisasi terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of the organization structure design including work specialization, chain of command, authority, range management, and formalization, on the effectiveness of work including, quantity of labor, quality of work, punctuality, job satisfaction achievement of objectives in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
The data used are primary and secondary data the primary data collected through questionnaires distribution to the employees Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. The analytical method used is descriptive quantitative by using simple regression.
The result of this research show that the the organization structure design including work specialization, chain of command, authority, range management, and formalization have influence to the effectiveness of work including quantity of labor, quality of work, punctuality, job satisfaction achievement of objectives in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Results showed that there was positive and significant influence between the organizational structure of the effectiveness of the design work in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, penyertaan serta kasih-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Skripsi ini adalah hasil terbaik yang dapat penulis kerjakan dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki.
Segala rasa hormat dan terima kasih yang tiada terkira penulis haturkan kepada M. Manurung, BSc dan R. Nainggolan, SKM sebagai orang tua penulis yang dari waktu ke waktu terus memberikan doa dan dukungan penuh sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Selain itu pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dra. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan, saran dan bersedia meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah menyediakan waktu, saran dan kritikan yang dapat berguna demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan jasa kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Seluruh pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara yang telah bersedia memberikan waktu untuk mengisi kuesioner serta memberi informasi dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Saudara-saudariku yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.
10. Teman-teman penulis selama menjalani masa perkuliahan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
11. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, langsung maupun tidak langsung telah memberikan andil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Medan, Desember 2011
Penulis,
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 37
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 37
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 39
4.1.3 Struktur Organisasi ... 40
4.1.4 Fungsi dan Tugas Masing-masing Bagian ... 42
4.2 Analisis Deskriptif ... 44
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45
4.3.1 Uji Validitas ... 45
4.3.2 Uji Reliabilitas ... 48
4.4 Teknik Analisis ... 46
4.4.1 Distribusi Penilaian Responden ... 59
4.5 Pembahasan... 30
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 Prestasi Pelatihan Individu ... 4
Tabel 1.2 Prestasi Sasaran Kinerja Individu ... 5
Tabel 1.3 Definisi Operasional ... 24
Tabel 1.4 Skor Pertanyaan ... 25
Tabel 1.5 Data Seksi-seksi Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara... 26
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman
Gambar 1.1. Organisasi Lini ... 11
Gambar 2.1 Organisasi Lini dan Staff ... 12
Gambar 3.1 Organisasi Matriks ... 13
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Lampiran
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh desain struktur organisasi yang terdiri dari spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rentang manajemen dan formalisasi terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi yang terdiri dari spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rentang manajemen, formalisasi berpengaruh terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara struktur organisasi terhadap efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of the organization structure design including work specialization, chain of command, authority, range management, and formalization, on the effectiveness of work including, quantity of labor, quality of work, punctuality, job satisfaction achievement of objectives in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
The data used are primary and secondary data the primary data collected through questionnaires distribution to the employees Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. The analytical method used is descriptive quantitative by using simple regression.
The result of this research show that the the organization structure design including work specialization, chain of command, authority, range management, and formalization have influence to the effectiveness of work including quantity of labor, quality of work, punctuality, job satisfaction achievement of objectives in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Results showed that there was positive and significant influence between the organizational structure of the effectiveness of the design work in Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman globalisasi saat ini, suatu organisasi akan menghadapi persaingan yang cukup pesat. Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu organisasi yang baik mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut meliputi keuntungan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut suatu organisasi mengkombinasikan sumber-sumber dayanya dengan sistem manajemen efektif dan efisien dan mampu menunjang jalannya operasi organisasi secara berkelanjutan terus-menerus. Salah satunya adalah meningkatkan efektivitas kerja pegawai dengan menerapkan suatu strategi. Dalam meningkatkan efektivitas kerja suatu organisasi membutuhkan fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Menurut Hasibuan (2003:105), Efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi perlunya pengaruh dari struktur organisasi sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Etzioni (Tangkilisan, 2005:139) mengemukakan bahwa Efektifitas adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya”. Pabundu (2006:16), Efektifitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efesien.
Siswanto (2005: 85) Struktur organisasi dapat menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktifitas kerja.
Menyadari pentingnya peranan struktur organisasi dalam meningkatkan efektifitas kerja, sehingga penulis tertarik untuk memilih judul struktur organisasi dan efektifitas kerja sebagai objek pembahasan dalam skripsi ini. Sedangkan alasan penulis memilih Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara sebagai organisasi yang akan diteliti adalah organisasi tersebut merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang berbeda latar belakang, tujuan, kepentingan, dipersatukan, dan diselaraskan dalam bekerjasama sehingga dapat dikoordinir, diintegrasi dan dimotivasi ke arah pencapaian tujuan.
Tabel 1.1
Prestasi Pelatihan Individu (dalam satuan orang)
Tahun 2010
Tahun
Pelatihan
Nilai
Pelatihan
Seksi
Tata Usaha Mikrobiologi Immunologi Patologi
2010 P1 2 3 1
P2 20 12 19 17
P3 4 5 3 1
24 19 25 19
Sumber: Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2010) data diolah
Keterangan:
P1 = Penilaian pelatihan yang diberikan nilai 1,4– 2,1 dinyatakan dengan nilai lebih baik. P2 = Penilaian pelatihan yang diberikan nilai 0,6 – 1,4 dinyatakan dengan nilai cukup baik P3 = Penilaian pelatihan yang diberikan nilai -0,6 – 0,6 dinyatakan dengan nilai kurang baik. Dari tabel tersebut dapat dilihat jelas bahwa pelatihan pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dalam pelaksanaan kegiatan pada beberapa seksi sudah memperoleh penilaian yang baik tetapi masih ada juga penilaian yang belum baik pada tiap-tiap seksi.
Tabel 1.2
Prestasi Sasaran Kinerja Individu (SKI)
(dalam Satuan Orang)
Tahun 2010
Tahun
SKI
Nilai
SKI
Seksi
Tata Usaha Mikrobiologi Immunologi Patologi
PJ2 4 10 3 5
PJ3 20 9 22 14
24 19 25 19
Sumber: Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2010) data diolah
Keterangan:
PJ (Performance) = Penilaian Jabatan terhadap pegawai dalam menyelaraskan nilai kinerja unit dengan kinerja individu, dan penilaian yang diberikan berdasarkan hasil laporan tahunan serta dilakukan pada saat bulan maret setiap tahun.
PJ1 (Performance) = Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai lebih dari 100% dan dinyatakan lebih baik.
PJ2 (Performance)= Penilaian yang diberikan dengan ukuran nilai 95 – 100% dan dinyatakan baik.
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa beberapa pegawai masih mendapatkan penilaian yang belum baik dalam menempuh sasaran kinerja individu Hal ini menunjukkan belum maksimalnya peranan dari masing-masing individu dalam mencapai sasaran kinerja.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektifitas Kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah “Apakah struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan efektifitas pegawai pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur organisasi terhadap peningkatan efektifitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Adapun manfaat penulisan penelitian ini antara lain:
a. Bagi Organisasi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk terus meningkatkan pelaksanaan efektifitas kerja
b. Bagi Penulis
lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman dalam pelaksanaan efektifitas kerja
c. Bagi Pihak Lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Oganisasi
Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa organisasi yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah keluarga. Kemudian yang dikatakan sebagai organisasi yang terbesar adalah sebuah Negara. Oleh karena itu tentunya seseorang secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, ia telah berada di dalam sebuah organisasi. Berikut ini ada beberapa definisi mengenai organisasi, antara lain: 1. Gaus (Supardi, 2002: 4) mendefinisikan organisasi sebagai tata hubungan antara orang-orang
untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.
2. Malinowski (Cahyani, 2003: 2) mendefenisikan organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan
3. Siagian (Sofyandi, 2007: 3) mendefenisikan organisasi sebagai bentuk persekutuan anatara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan
lebih, melalui suatu pembagian kerja dan hirarki otoritas guna melaksanakan pencapaian tujuan umum tertentu. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi ciri organisasi yaitu:
1. Kumpulan orang 2. Suatu wadah 3. Terstruktur 4. Tujuan bersama
Berdasarkan ciri tersebut dapat dirumuskan definisi organisasi yaitu suatu wadah yang terdiri dari kumpulan orang yang terikat dengan hubungan-hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.
2.1.2 Pengertian Struktur Organisasi
structure). Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
2. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelolah (Handoko, 2003:169).
3. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk, 2002:9).
4. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).
5. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi
atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja (Suranto, 2005: 85)
2.1.3 Jenis-jenis Struktur Organisasi
Menurut sifat hubungan kewenangan didalam strukutr organisasi formal terdapat 3 (tiga) jenis utama organisasi maka jenis-jenis organisasi itu (Djoko 2006:130) dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Organisasi Lini
Ciri-ciri organisasi lini adalah tanggung jawab dipikul seluruhnya oleh pimpinan perusahaan, sistem organisasi ini digunakan untuk perusahaan skala kecil dan menengah.
Keunggulannya:
1. Delegasi kewenangan dan tanggung jawab untuk setiap bidang jelas 2. Sederhana dan mudah dipahami baik oleh manjer maupun bawahan kelemahannya:
1. Pekerjaan eksekutif puncak berat karena dibebani oleh pekerjaan administratif 2. Tidak ada spesialisasi.
Sumber: Djoko (2006: 132) Gambar 2.1 Organisasi lini 2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf merupakan gabungan dari organisasi lini dengan departemen staf guna memberikan saran dan masukan untuk departemen lini. pengambilan keputusan yang mempenagruhi operasi utama dari organisasi merupakan wewenang dari departemen lini sedangkan depatemen staf hanya pada tingkat memberikan dukungan teknis khusus.
Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah pimpinan dalam organisasi lini dapat berinteraksi
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR PEMASARAN WAKIL DIREKTUR
KEUANGAN WAKIL DIREKTUR
PRODUKSI
memberikan informasi, saran atau bantuan teknis untuk membantu manajer lini. Sistem organisasi ini digunakan untuk perusahaan menengah dan besar.
Keunggulannya:
1. Para spesialisasi memberikan saran kepada manajer puncak 2. Para karyawan melapor pada seorang supervisor
Kelemahannya:
1. Konflik antara departemen lini dan staf tanpa ada hubungan yang jelas 2. Rekomendasi para manajer staf terbatas kepada manajer lini
Sumber: Djoko (2006: 132)
Gambar 2.2 Organisasi Lini dan Staf 3.. Organisasi Matriks
Struktur organisasi ini mulai diperkenalkan oleh industri antariksa amerika serikat. Organisasi matriks adalah suatu desain struktural menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek atau lebih yang dipimpin oleh para manajer
Ciri-ciri organisasi matriks sitem organisasi ini menghubungkan para karyawan di bagian yang berbeda, agar dapat bekerja sama menyelesaikan proyek tertentu. Sistem ini banyak digunakan diperusahaan-perusahaan besar atau perusahaan multinasioanal
Keunggulannya:
1. Memacu kreativitas dan inisiatif karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan lingkungan 2. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat diambil karena adanya staf ahli.
3. Memungkinkan inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi reguler Kelemahannya:
1. Masalah potensial mengenai akuntabilitas karena adanya lebih dari satu atasan
2. Kesulitan potensial dalam membentuk tim yang yang solid karena karyawan direkrut dari beragam departemen
3. Berpotensi menimbulkan konflik antara manajer proyek dan manajer departemen lainnya.
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Organisasi
Ernie (2006: 159), ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
2.1.5 Pengertian Efektifitas Kerja
Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pentingnya efektifitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan efektifitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi.
Menurut Corrado (2004:135), efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan dengan konsisten. Bentuk-bentuk konsistensi ini sebagai sumber kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas organisasi.
Siagian (2002:151) mengatakan bahwa efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, cara melaksanakan, dan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindai ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-angotanya.
2.1.6 Indikator Efektifitas Kerja
Menurut Hasibuan (2003:105), efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi perlunya pengaruh dari struktur organisasi sehingga dapat menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu.
1. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja. Setiap perusahaan selalu berusaha supaya efektifitas kerja dari karyawannya dapat ditingkatkan. Oleh Karena itu, suatu perusahaan selalu berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi.
2. Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan.
3. Pemanfaatan Waktu
memanfaatkan waktu selama penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga dengan demikian pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan lebih mendukung keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. 2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektifitas Kerja
Strees (Tangkilisan, 2005:151) ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja yaitu:
1. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang dimaksud adalah hubungan yang relatif tetap sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia Struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau mengelompokkan orang-orang didalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme suatu perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan teknologi yang tepat akan menunjang kelancaran organisasi didalam mencapai sasaran, di samping itu juga dituntut adanya penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.
lingkup perusahaan misalnya karyawan atau pegawai di perusahaan tersebut. Keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tiga variabel yaitu :
1. Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan 2. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan 3. Tingkat rasionalitas organisasi.
Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan makin tepat tanggapannya, makin berhasil adaptasi yang dilakukan oleh organisasi. 2. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya, para karyawan atau pekerja perusahaan merupakan faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas karena prilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumberdaya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
3. Kebijakan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya lingkungan, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat mempengaruhi atau dapat merintangi pencapaian tujuan, ini tergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen dalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.
2.2 Penelitian Terdahulu
dalam penelitian tersebut menggunakan pembagian kerja sebagai variabel bebas (X) dan efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y) Penelitian menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reliabilitas Analisis yang didapat bahwa uji korelasi dengan menggunakan rumus korelasi (r) sebesar 0,828 kemudian uji signifikansi keofisien korelasi dengan menggunakan uji t memperoleh T hitung = 8,22 dan Tabel = 2,040 karena T hitung > T tabel ini artinya terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pembagian kerja terhadap efektivitas kerja. Selanjutnya keofisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 68,58% artinya kontribusi pembagian kerja dalam menjelaskan variabilitas efektivitas kerja sebesar 68,58% sisanya sebesar 31,44% adalah kontribusi faktor-faktor lain, seperti : produktivitas, kemampuan adaptasi kerja, kepuasan kerja dan lain-lan yang mana dalam penelitian ini tidak ikut dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pembagian kerja terhadap efektifitas kerja.
Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul “Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan Medan”. Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) metode yakni metode deskriptif dan deduktif. Metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasi gambaran umum PT Mandala Airlines Perwakilan Medan. Metode Deduktif yakni menganalisis data untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan teori dan perbandingan antara data primer dan sekunder. Struktur organisasi yang dijalankan PT Mandala Airlines Perwakilan Medan dapat meningkatkan efektifitas kerja bila dilihat dari tingkat ketepatan waktu penerbangan. Penelitian yang dilakukan oleh Liza adalah penelitian kualitatif.
Sadono (2006: 129) menyatakan bahwa struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan. Indikator dari stuktur organisasi dalam penelitian ini adalah spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rentang manajemen, dan formalisasi.
Argris (Tangkilisan, 2005:139) Efektifitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia” Jadi konsep efektifitas menunjukkan seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber daya yang ada secara optimal. Indikator dari efektivitas kerja dalam penelitian ini adalah pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan kualitas kerja.
Kerangka konseptual ini mengemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu struktur organisasi sebagai variabel bebas dan efektifitas kerja sebagai variabel terikat yang dapat dilihat pada Gambar 2.4
Sumber: Sadono (2006) dan Tangkilisan (2005) data diolah Gambar 2.4 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Menurut Kerlinger (2003:30), hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementar terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan teori yang ada. Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan yaitu “Struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
Efektivitas Kerja
(Y) Struktur Organisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara di Jalan Williem Iskandar Pasar V Barat I No. 4 Medan yaitu Bulan Juni 2011 sampai dengan Juli 2011.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (X) yaitu struktur organisasi Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
b. Variabel dependen (Y) yaitu efektivitas kerja Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel bebas (dependen variable). Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Struktur Organisasi (X)
Struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan (Sadono, et. al, 2006: 129). Indikator dari struktur organisasi tersebut adalah:
1. Spesialisasi Kerja
Tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan individual yang lebih khusus.
2. Rantai Komando
Garis wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan menunjukkan kepada siapa seorang memberikan laporan.
3. Wewenang
Hak formal dan legitimasi dari seorang manajer untuk membuat keputusan, mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi.
4. Rentang Manajemen
Jumlah karyawan yang memberikan laporan pada seorang manajer. 5. Formalisasi.
b. Efektifitas Kerja
Argris (Tangkilisan, 2005:139) efektivitas kerja adalah “keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia” Jadi konsep efektivitas menunjukkan seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber daya yang ada secara optimal indikator dari efektifitas kerja yaitu pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan kualitas kerja.
1. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi normal. hal ini didapat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja.
2. Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.
3. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan serta mencapai sasaran yang telah dicapai dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.
4. Kepuasan Kerja
Tingkat rasa puas individu, bahwa mereka dapat imbalan yang setimpal, dari bermacam macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
5. Pencapaian Tujuan
Kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap perusahaan memilik tujuan yang beda, dan dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapainya dan tidak semua perusahaan memiliki tujuan profit semata. Responden dalam penelitian ini memilih salah satu dari kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Kemudian skor tersebut dijumlahkan dan jumlahnya merupakan total skor. Total skor inilah yang akan ditafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Definisi Operasional
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Pengukuran Variabel
Struktur Organisasi (X)
Struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan
1. Spesialisasi Kerja optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel X (struktur organisasi) dan variabel Y (efektivitas kerja) dengan menggunakan Skala Likert. Skala tersebut sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji pada setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2005:86). Setiap jawaban dari pertanyaan diberi skor seperti Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Skor Pertanyaan
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2005: 86)
Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5,4,3,2,1). Setiap responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
3.6 Populasi dan Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi. Penentuan jumlah sampel dilakukan melalui teknik “Sampling Aksidental” yaitu berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Situmorang, 2008:141). Penetuan ukuran sampel dari populasi, menggunakan metode Slovin (Umar, 2007:78), dengan rumus:
n= N 1+(N(e)2)
Dimana: n= Ukuran Sampel N= Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan standar error (10%).
Sehingga ukuran sampel dalam penelitian ini adalah:
n = 87 = 46,52 dibulatkan menjadi 47 sampel 1+(87(0.1)2)
Sampel yang diambil dibulatkan menjadi 47 sehingga jumlah sampel atau responden adalah 47 orang. Sampel yang diambil dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini:
Tabel 1.5
Data Seksi-seksi Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera utara (dalam satuan orang)
Seksi Populasi Sampel Jumlah
Tata Usaha 24 24/87 x 47 = 12,9 13
Mikrobiologi 19 19/87 x 47 = 10,2 10
Immunologi 25 25/87 x 47 = 13,6 14
Patologi 19 19/87 x 47 = 10,2 10
Sumber: Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2010) data diolah
3.7 Metode Pengumpulan Data
Untuk menyelesaikan penelitian ini diperlukan data-data yang berhubungan dengan judul dan tujuan penelitian. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, daftar pertanyaan atau kuesioner dan studi dokumentasi.
a. Wawancara adalah proses tanya jawab antara seseorang dengan orang lain untuk mendapatkan informasi. Dalam pencarian data-data atau informasi yang lebih jelas dan akurat maka diperlukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
b. Daftar pertanyaan atau kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
c. Studi dokumentasi adalah mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memilki relevansi dengan penelitian.
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Isntrumen penelitian yang valid instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrument digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama atau menghasilkan data yang sama.(Sugiono, 2004:267) Penelitian ini menggunakan data kuesioner diuji dalam beberapa tahap antara lain: a. Uji Validitas
Y= a+bX
Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan diluar sampel pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dengan menggunakan software SPSS versi 15.0. for windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan softwareSPSS versi 15.0. for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel
b. Jika ralpha< rtabel maka pertanyaan tidak reliabel 3.9 Teknik Analisis
Teknik analisis digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan, dengan: a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data dengan cara menentukan, mengumpulkan, mengklasifikasikan keadaan mengenai Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang diteliti dan menjelaskan hasil yang diteliti.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Keterangan:
Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X = Struktur Organisasi c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan Uji t yaitu dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh struktur organisasi sebagai variabel bebas (X) terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat (Y). Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho : b = 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Ho: b ≠ 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% Ho ditolak jika thitung > ttabelpada α = 5% d. Koefisien Determinan (R2)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cahyani, Ati. 2003. Dasar-Dasar Organisasi Dan Manajemen. Jakarta: PT Grasindo
Corrado, Frank. M. 2004. Berkomunikasi Dengan Karyawan, Cetakan Pertama, PPM : Jakarta.
Daft, L Richard. 2002. Manajemen Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly. 2002. Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Satu, Binarupa Aksara: Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Personalia dan SDM, Edisi Kedua. BPFE-UGM: Yogyakarta.
Hasibuan, S.P Malayu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Bumi Aksara.
. Jakarta: PT
Kerlinger, Fred N. 2000. Azaz-azaz Penelitian Behavioral. Yogyakarta: gadjah Mada University Press.
Pabundu, Moh. Tika. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Siagian, Sondang. P. 2002. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan Pertama, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Situmorang, Syafrizal Helmi; Doli M. Ja’far; Iskandar Muda, Muslich Lutfi; Syahunan. 2008. Analisis Data Penelitian. Cetakan Pertama, Medan: USU Press.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabetta.
Supardi, Anwar. 2002. Dasar-Dasar Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama, Yogyakarta: Uii Press.
Tangkilisan, Hessel N.S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raya Grafindo: Jakarta.
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Skripsi
Dewi, 2005. Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Dupantex Kabupaten Pekalongan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Skripsi: Semarang
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP
PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PADA
BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
PROPINSI SUMATERA UTARA
Responden yang terhormat,
Bersama ini Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Studi S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara dengan judul “Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Peningkatkan Efektivitas Kerja pada Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara”, di Jalan Williem Iskandar Pasar V Barat No. 4 Medan.
Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya Bapak/Ibu, Saya ucapkan terima kasih.
I.
C. Daftar Pernyataan
1. Struktur Organisasi (Variabel X)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Bapak/Ibu melalaikan beberapa tugas yang telah diberikan pimpinan kepada Bapak/Ibu 2 Bapak/Ibu menerima bimbingan langsung dari
pimpinan atas tugas yang sedang dilaksanakan 3 Struktur organisasi yang dijalankan telah
mempekerjakan pegawai secara efektif dan efisien
4 Bapak/Ibu pernah melakukan beberapa tugas/perintah pimpinan dari bagian lain
5 Pada tiap divisi departemen ini, pimpinan wajar memimpin dua puluh (20) sampai dengan tiga (30 puluh) pegawai
6 Uraian pekerjaan (job description) Bapak/Ibu pada perusahaan sudah sesuai dengan struktur organisasi di instansi pemerintah ini
7 Bidang-bidang yang ada dalam struktur organisasi di instansi ini sudah sesuai dengan kondisi instansi pemerintah saat ini
8 Jabatan Bapak/Ibu saat ini sesuai dengan pendidikan Bapak/Ibu
9 Hubungan pimpinan pada instansi dengan pegawai berjalan dengan baik
2. Efektivitas Kerja (Variabel Y)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Banyaknya volume pekerjaan yang Bapak/Ibu terima sudah sesuai dengan kemampuan Bapak/Ibu
2 Banyaknya volume pekerjaan Bapak/Ibu tidak menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
3 Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan
4 Bapak/Ibu selalu teliti dalam melaksanakan pekerjaan yang Bapak/Ibu terima
5 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan rapi
6 Hasil kerja Bapak/Ibu selalu diterima oleh rekan kerja Bapak/Ibu
7 Waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan kepada Bapak/Ibu sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan 8 Ketepatan waktu Bapak/Ibu merupakan faktor
yang penting dalam menyelesaikan pekerjaan 9 Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan
sebelum batas waktu yang telah ditentukan 10 Jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai
dengan waktu yang tersedia, Bapak/Ibu memerlukan tambahan waktu