• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Madya Binjai Pada Tahun 2010-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Madya Binjai Pada Tahun 2010-2012"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MADYA BINJAI PADA TAHUN 2010-2012

TUGAS AKHIR

RENI PRADITA 072407089

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MADYA BINJAI PADA TAHUN 2010-2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

RENI PRADITA 072407089

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA

MADYA BINJAI PADA TAHUN 2010-2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : RENI PRADITA

Nomor Induk Mahasiswa : 072407089

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2010 Komisi Pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MADYA BINJAI PADA TAHUN 2010-2012

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa Kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

(5)

PENGHARGAAN

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Sang Maha penberi inspirasi, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan petunjukNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tercinta, Ibunda Sri Subekti dan Ayahanda Rusman Hadi yang tidak terhingga atas doa restunya beserta dukungan yang diberikan baik secara moral maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta terima kasih kepada adikku tersayang Risfan Hermawan yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan dan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Djakaria Sebayang selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.sc. dan Drs. Henry Rani Sitepu,M.si.,Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU, dan sahabat-sahabatku tersayang lala,irda,pipit dan sepupuku singgih.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

Bab 1 Pendahuluan

1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan 2

1.3 Identifikasi Permasalahan 3

1.4 Maksud dan Tujuan 4

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Tinjauan Pustaka 5

1.8 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Tinjauan Teoritis

2.1 Pengertian-pengertian 8

2.1.1 Kesempatan kerja 8

2.2.2 Metode Proyeksi 11

(7)

2.2.1 Perumusan Masalah 12

2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk 13 Tahun 2010-2012

2.2.1.2 Perumusan Peramalan Tingkat Kesempatan Kerja 14 Tahun 2010-2012

Bab 3 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

3.1 Sejarah BPS di Indonesia 16

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 16 3.1.2 Masa Pemeritahan Jepang 17 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 17 3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 18 3.1.5 Program Pengembangan Statistik 20

3.2 Kegiatan BPS 20

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 20

3.2.2 Tata Kerja BPS 22

3.3 Struktur Organisasi BPS 22

Bab 4 Pembahasan

4.1 Pengolahan Data 26

(8)

Madya Binjai

4.2 Proyeksi 38

4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai 38 4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja yang sudah Bekerja di Kota 40 Madya Binjai

4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka 43 4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja 48

Bab 5 Implementasi Sistem

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 50

5.2 Tahap Implementasi 51

5.3 Pengaktifan Excel 51

5.4 Fungsi Regresi Linier Sederhana 53

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan 55

6.2 Saran 56

6.2.1 Pemerintahan dan Pengusaha 56

6.2.2 Angkatan Kerja 56

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Banyaknya Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009

Tabel 4.2 Peramalan Penduduk di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009 Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai Tahun

Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja Tahun 2000-2009 di Kota Madya Binjai Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja Tahun 2000-2009

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang sudah Bekerja

Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja Tahun 2010-2012 Tabel 4.9 Jumlah Pengangguran Terbuka di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009 Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka Tahun 2010-2012

Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja Yang Bekerja dan pengangguran Terbuka Tahun 2010-2012

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pertambahan Penduduk dari tahun 2010-2012 Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dari tahun 2000-2009 Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun 2000-2009 Gambar 5.1 Tampilan cara Pengaktifan Excel

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin oleh undang-undang dasar Negara kita, khususnya dalam pasal 27 ayat 2 yang berbunyi : “ Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”, Demikian pula dalam GBHN / TAP MPR IV / 1978, manusia Indonesia atau penduduk disebut modal dasar, disamping tujuh modal dasar lainnya, dengan catatan : “Apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif”. Jadi jelaslah kiranya jumlah penduduk yang sangat besar, bukan menjadi modal dasar bahkan akan menjadi beban nasional, jikalau tidak dapat dimanfaatkan sebagai tenaga kerja yang efektif, artinya memperoleh kesempatan kerja.

(12)

Seiring dengan tuntutan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia pada umumnya dan didaerah Kota Madya Binjai khususnya, diperlukan tenaga-tenaga kerja yang professional. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup para kerja, mengingat masih tingginya taraf hidup kemiskinan masyarakat kita.

Agar bisa bangkit dari keterpurukan tersebut pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk bekerja keras. Apalagi kita sekarang telah mulai memasuki era globalisasi dimana saling ketergantungan perekonomian lintas Negara makin kuat dan sarat dengan persaingan. Dengan demikian perlu penambahan dan persiapan di berbagai bidang antara lain menyangkut Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka judul yang saya ambil untuk penulisan tugas akhir ini adalah “ Proyeksi Kesempatan Kerja di Kota Madya Binjai Pada Tahun 2010-2012". Dengan alasan agar dapat mengetahui berapa besarnya kesempatan kerja terutama di Kota Madya Binjai.

1.2Permasalahan

(13)

Dengan demikian berkembangnya penduduk berarti bertambahnya penduduk usia kerja yang berarti harus memperluas lapangan kerja baru.

Salah satu kebijakan pemerintah dalam mencapai sasaran perluasan lapangan kerja adalah kebijakan regional yang diarahkan kepada peningkatan perencanaan dan pelaksanaan usaha perluasan kesempatan kerja berdasarkan perencanaan daerah yang terpadu.

1.3Identifikasi Permasalahan

Untuk tidak mengaburkan pengertian dan analisa yang ditinjau maka penulis memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Peninjauan terfokus pada konsep umum mengenai jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja dan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja. 2. Data yang tersedia dianalisa dengan memakai metode geometric dan

metode regresi linier sederhana.

3. Langkah akhir yang dilakukan hanya untuk meramalkan jumlah penduduk, peluang kerja atau kesempatan kerja,jumlah pengangguran terbuka dan tenaga kerja yang ada di Kota Madya Binjai Pada Tahun 2010 sampai dengan 2012.

(14)

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar kesempatan masyarakat di Kota Madya Binjai untuk mendapatkan pekerjaan dan seberapa besar jumlah tenaga kerja yang ada di Kota Madya Binjai pada tahun 2010-2012.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Medan dan data yang dianalisa bersumber dari kantor BPS Kota Madya Binjai.

Waktu pelaksanaan pembuatan Tugas Akhir itu sendiri dilaksanakan dari bulan Februari – Maret 2010.

1.6Metodologi Penelitian

(15)

1.7Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui proyeksi kesempatan kerja maka dipergunakan rumus untuk peramalan jumlah penduduk sebagai berikut :

1. Trend Linier Y= a + bX

Dimana : Y = Nilai Trend yang ditaksir X = Waktu

a = Variabel Konstanta b = Koefesien variable x 2. Trend Geometris

P t = P0

( )

1+r t

( )

1+r t =

0

P Pt

Maka r =

          −     1 1 0 t t P P

× 100 %

Dimana : P 0 = Banyaknya penduduk pada awal tahun

P t = Banyaknya penduduk pada tahun akhir

t = Jangka waktu (dalam banyaknya tahun) r = Angka pertumbuhan penduduk

3. Tingkat Partisipasi Kesempatan Kerja (TPKK)

Kesempatan Kerja =

Kerja a JumlahAngk ja YangBe tan ker

(16)

1.8SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi tugas akhir ini dalam enam bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-bab yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan, permasalah, yang ditimbulkan , identifikasi masalah, maksud dan tujuan, lokasi penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sitematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian- pengertian yang menyangkut dengan penulisan tugas akhir dan perumusan permasalahan.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

(17)

BAB 4 : PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan dan analisa data untuk mengetahui kesempatan kerja pada tahun yang akan datang.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai dengan menggunakan program aplikasi excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian- pengertian

2.1.1 Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi, Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja disamping merupakan sumber dari peningkatan Pendapatan Nasional melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh karena itulah dalam GBHN pun disebutkan, bahwa tujuan Pembangunan Nasional disamping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi harus mempercepat pula pertumbuhan lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja bukan saja memiliki nilai ekonomis, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan dengan menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas kemanusiaan.

(19)

meningkatnya tingkat pengangguran. Secara konsisten pertumbuhan penduduk. Disamping itu angkatan kerja yang termasuk setengah pengangguran masih tetap tinggi. Hal ini menandakan bahwa produktivitas para tenaga kerja tersebut belum optimal. Dimana kesempatan kerja merupakan perbandingan antara angkatan kerja yang bekerja terhadap angkatan kerja.

Sejak tahun 1976 hingga saat ini, konsep dan defenisi perihal ketenagakerjaan yang dipakai Badan Pusat Statistik adalah sama. Konsep dan defenisi tersebut sesuai dengan Labour Force Approach yang diperkenalkan oleh International Labour Organization (ILO). Pendekatan ini pun banyak diterapkan oleh Negara-negara berkembang selain di Indonesia.

Konsep dan defenisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam penelitian ketenagakerjaan sejak tahun 1976 adalah sebagai berikut :

1. Bekerja adalah mereka yang melakukan satu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam yang secara kontiniu dalam seminggu yang lalu (seminggu sebelum pencacahan ). Dengan demikian pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam satu usaha kegiatan ekonomi, dimaksudkan sebagai pekerja.

(20)

3. Mencari pekerjaan adalah mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan seperti mereka yang belum pernah dan atau mereka yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan saling berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka ini dikategorikan sebagai pengangguran terbuka. Seseorang yang mencari pekerjaan tetapi di salah satu pekerjaan atau masih sedang bekerja, tetapi digolongkan sebagai bekerja.

4. Sekolah adalah mereka yang melakukan kegiatan, bersekolah disekolahkan formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan, termasuk yang sedang libur.

5. Mengurus Rumah Tangga adalah mereka yang mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah misalnya ibu-ibu rumah tangga atau anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang mendapat upah walaupun pekerjaan rumah tangga dianggap bekerja.

6. Kegiatan lainnya adalah kegiatan selain disebutkan diatas, yakni mereka yang sudah pensiun, penerima royalty penerima devinden dan orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak mampu melakukan sesuatu pekerjaaan.

7. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun dan lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan atau mereka yang mencari pekerjaan. Mereka adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan, seperti pada butir 1,2 dan 3 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.

(21)

9. Tingkat partisipasi angkatan kerja atau dalam penulisan ini dinyatakan dengan kesempatan/peluang kerja adalah persentase angkatan kerja terhadap total penduduk usia kerja.

2.1.2 Metode Proyeksi

Dalam analisa psikologi, Proyeksi berarti “Mencetuskan inpulasi yang tidak sadar dari diri sendiri dengan cara melihat sesuatu seakan memiliki inpulasi agresif secara tidak sadar seringkali melihat atau memiliki anggapan orang lain juga bersifat agresif“ (Anto Dajan).

Dari hasil kutipan di atas dapat dikatakan bahwa proyeksi sendiri merupakan suatu pengamatan akan sesuatu hal yang mana pengamatan itu dikembalikan kepada jiwa pengamatan bagaimana dia menanggapi dan mencetuskan hasil pengamatannya tersebut dengan menggunakan suatu evaluasi ataupun rumusan yang bersesuaian dengan apa yang diamatinya.

(22)

2.2 Metode Analisa Data

Dengan memperlihatkan data yang sudah diperoleh dapat dilakukan analisa sementara dengan cara deskriftif. Adapun tahapan-tahapan analisa deskriftif yang dilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan analisa deskriftif tentang perkembangan jumlah penduduk tahun 2010-2012

2. Melakukan analisa deskriftif tentang kesempatan kerja tahun 2000-2009

2.2.1 Perumusan Masalah

Dalam Negara berkembang seperti Indonesia yang berpendudukan besar yang menjadi salah satu masalah utama adalah pengangguran struktual yang sangat besar. Masalah ini disebabkan oleh karena struktur ekonomi yang ada belum mampu menyerap angkatan kerja yang ada.

Dengan permasalahan-permasalahan yang sudah dicetuskan pada bab sebelumnya, penulis merumuskan pernasalahan tersebut menjadi suatu rumusan matematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tesebut. Adapun dalam melakukan perumusan masalah tersebut memiliki beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang jumlah penduduk pada tahun 2010-2012.

(23)

2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk Tahun 2010-2012

Dengan memperlihatkan data dan melakukan analisa deskriftif di atas maka dapat digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2010-2012. Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagai berikut :

t

P = P0

( )

1+r t

( )

t

r + 1 =

0

P Pt

Maka

r =

t t

P P

1

0 

  

– 1

Keterangan :

0

P = Banyaknya Penduduk pada tahun awal

t

P = Banyaknya Penduduk pada tahun akhir

t = Jangka Waktu (dalam banyaknya tahun) r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk

(24)

2.2.1.2Perumusan Peramalan Tingkat Kesempatan Kerja Tahun 2010-2012

Dengan memperhatikan data dan melakukan analisa deskriftif di atas maka dapat digunakan suatu formula ( rumusan ) untuk melakukan peramalan tingkat kesempatan kerja pada tahun 2010-2012. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana

b =

(

) ( )( )

( )

− − 2 2 X X N Y X XY N

dan a = Y − bX atau a = N

Y

- b

N X

Keterangan :

Y = Hasil peramalan tenaga kerja b = Koefesien Variabel x

a = Variabel Konstanta N = Banyaknya jumlah data ∑ X = Jumlah dari variable tahun ∑Y = Jumlah dari tenaga kerja

(25)

Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu pendugaan/peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2010-2012. Adapun alasan penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih pertumbuhan tenaga kerja dari setiap tahunnya dan dari selisih tersebut melakukan pendugaan bahwa tingkat kesempatan kerja setiap tahunnya mengalami pertunbuhan yang relative konstan.

(26)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT

BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia antara lain :

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistik pertama didirikan oleh direktur Pertanian, Kerjinan, dan Perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeverheid en Handle), pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

(27)

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Kantoor Voor de Statistic (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistic yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik

(28)

Berdasarkan edaran kementerian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/S.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri perekonomian, Selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099/m KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No.172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana mentri.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

(29)

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur Organisasi :

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.

3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, suasana dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja BPS.

7. PP. 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

(30)

3.1.5 Program Pembangunan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik dibagi dalam 4 (empat) program yaitu :

a. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik. b. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.

c. Program Pendidikan dan Aparatur Negara.

d. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur Negara.

Adapun visi dari badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi informasi yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistic pada penyediaan data statistic yang bermutu handal, efektif, dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

(31)

1. UU No. 16 tentang statistik

2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik

3. Peraturan Pemerintahan No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik

Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik yaitu :

1. Perumusan Kebijakan Nasional di Bidang Statistik.

2. Menyusun Rencana dan Program Nasional di bidang Statistik. 3. Penyelenggaraan Statistik Dasar.

4. Koordinasi dan Kerjasama Statistik dengan Instansi Pemerintahan Lembaga, Organisasi, Perseorangan dan unsur Masyarakat lainnya.

5. Penyusunan dan Pengembangan Pembakauan Konsep Defenisi, Klasifikasi dan Ukuran-ukuran serta pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mendukung Penyelenggaraan Statistik.

6. Pelayanan data dan Informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah dan Masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil komplisi produk Administrasi.

(32)

3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Pada deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik didalam dan di luar Negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsif koordinasi, Integrasi, Sibronisasi dan Sinlifikasi baik dalam lingkungan masing-masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan Instansi lainnya di luar BPS sesuai dengan bidang masing-masing.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sebagaimana dibuat dalam lampiran struktur organisasi kantor BPS Provinsi Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan 2. Sub Bagian Keuangan

Uraian Tugas Bagian Tata Usaha :

1. Menyusun Program Kerja Tahunan Bagian.

(33)

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat , pengadaan atau percetakan ke arsif, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar Negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan penyimpangan pergudangan, Inventaris, Penghapusan serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, Vertifikasi dan Pembukuan.

Sedang bidang Penunjang BPS ada 5 (Lima) bidang yaitu :

1.Bidang Statistik Produksi

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, Industri serta BPS kontraksi pertambangan dan energi.

Uraian tugas Bidang Statistik Produksi :

1. Menyusun program tahunan bidang.

2. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan, energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.

(34)

4. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan.

5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjahatan pelatihan.

6. Mengatur dan melaksanakan penjahatan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

2. Bidang Statistik Distribusi

Bidang Statistik distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS harga konsumen, dan perdagangan besar, BPS keuangan dan harga produsen serta BPS niaga dan jasa.

Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi :

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS distribusi adalah meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga produsen , niaga dan jasa, serta statistik distribusi lainnya.

c. Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik distribusi

(35)

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

f. Mengatur dan melaksanakan penjatahaan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan

3. Bidang Statistik Kependudukan

Bidang BPS kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS Demografi, dan rumah tangga, BPS tenaga kerja, serta BPS kesejahteraan.

Uraian tugas Bidang Statistik Kependudukan :

a. Menyusun program tahunan bidang.

b. Yang termasuk ruang lingkup bidang BPS Statistik Kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenaga kerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan

c. Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistic kependudukan

d. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyeksi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan.

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya

(36)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Data

Sebelum mengolah tingkat kesempatan kerja terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan jumlah penduduk Kota Madya Binjai karena tingkat kesempatan kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar dengan tingkat pertambahan penduduk di Kota Madya Binjai.

[image:36.595.149.483.590.755.2]

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah hasil survei/sensus Kantor Statistik Kota Madya Binjai, dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kota Madya Binjai Tahun 2000 s/d 2009

Tahun Jumlah Penduduk Selisih

2000 213.187 ……

2001 215.523 2.336

2002 219.145 3.622

2003 223.451 4.306

2004 232.236 8.785

2005 237.904 5.668

2006 244.256 6.352

2007 248.256 4.000

2008 252.652 4.396

2009 257.277 4.625

(37)

Perkembangan penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu permasalahan dimasa yang akan datang terutama untuk mendapatkan pekerjaan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Jumlah penduduk dari tahun 2000 sampai dengan 2009 yang terlihat pada table 4.1 diatas meningkat jumlahnya.

Dengan mempergunakan data yang ada pada table 4.1, penulis memproyeksi suatu data peramalan penduduk tahun 2010-2012 berguna untuk mengetahui tingkat kesempatan kerja pada penduduk Kota Madya Binjai.

Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah pertumbuhan penduduk bertahap (discreate), yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode geometris dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi.

Jumlah penduduk Daerah Kota Madya Binjai pada tahun 2000 sebesar 213.187, dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 257.277 orang. Maka dapat dihitung besarnya laju pertumbuhan penduduk pertahun periode tahun 2000-2009.

t

P = P0

( )

t

r + 1

0

P = P2000 = 213.187

t

P = P2009 = 257.277

(38)

r = ?

Jadi : P = t P 0

( )

t

r + 1

r =

          −     1 1 0 t t P P

× 100 %

r =

        −       1 187 . 213 277 . 257 9 1

× 100 %

r = 

(

1.207

)

9 −1

1

× 100 %

r = 0.021103 × 100 % r = 2.1103

Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk Kota Madya Binjai sebesar 2.11% pada periode tahun 2000-2009.

• Maka perhitungan pada tahun 2000 (setelah 1 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 1

atau

1

P = P ( 1 + 0 r)

(39)

• Maka perhitungan pada tahum 2001 (setelah 2 tahun ) jumlah penduduk

menjadi P 2

atau

2

P = P 0

( )

1 r+ 2

2001 = 213.187

(

1+0.021103

)

2 2001 = 222.280

• Maka perhitungan pada tahun 2002 (setelah 3 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 3

atau

3

P = P 0

( )

3

1 r+

2002 = 213.187

(

1+0.021103

)

3 2002 = 226.970

• Maka perhitungan pada tahun 2003 (setelah 4 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 4

atau

4

P = P 0

( )

1 r+ 4

2003 = 213.187

(

1+0.021103

)

4 2003 = 231.760

• Maka perhitungan pada tahun 2004 (setelah 5 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 5

atau

5

(40)

2004 = 236.651

• Maka perhitungan pada tahun 2005 (setelah 6 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 6

atau

6

P = P 0

( )

1 r+ 6

2005 = 213.187

(

1+0.021103

)

6 2005 = 241.645

• Maka perhitungan pada tahun 2006 (setelah 7 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 7

atau

7

P = P0

( )

1 r+ 7

2006 = 213.187

(

1+0.021103

)

7 2006 = 246.745

• Maka perhitungan pada tahun 2007 (setelah 8 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 8

atau

8

P = P0

( )

1+r 8
(41)

• Maka perhitungan pada tahun 2008 (setelah 9 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 9

atau

9

P = P 0

( )

1 r+ 9

2008 = 213.187

(

1+0.021103

)

9 2008 = 257.269

• Maka perhitungan pada tahun 2009 (setelah 10 tahun) jumlah penduduk

menjadi P 10

atau

10

P = P 10

( )

1 r+ 10

2009 = 213.187

(

1+0.021103

)

10 2009 = 262.698

Maka dapat diperkirakan jumlah penduduk Kota Madya Binjai pada tahun 2010 sampai dengan 2012 sebagai berikut :

• Pada tahun 2010 (setelah 11 tahun) jumlah penduduk menjadi P 11

atau

11

P = P 0

( )

1 r+ 11
(42)

• Pada tahun 2011 (setelah 12 tahun) jumlah penduduk menjadi P 12

atau

12

P = P0

( )

1 r+ 12

2011 = 213.187

(

1+0.021103

)

12 2011 = 273.902

• Pada tahun 2012 (setelah 13 tahun) jumlah penduduk menjadi P 13

atau

13

P = P 0

( )

1 r+ 13 [image:42.595.128.488.454.718.2]

2012 = 213.187

(

1+0.021103

)

13 2012 = 279.682

Tabel 4.2 Peramalan Penduduk Kota Madya Binjai Tahun 2000 s/d 2012

Tahun Jumlah Penduduk t Pt

( Y )

2000 213.187 1 217.685

2001 215.523 2 222.280

2002 219.145 3 226.970

2003 223.451 4 231.760

2004 232.236 5 236.651

2005 237.904 6 241.645

2006 244.256 7 246.745

2007 248.256 8 251.952

2008 252.652 9 257.269

2009 257.277 10 262.698

2010* 11 268.241

2011* 12 273.902

2012* 13 279.682

Keterangan : * adalah hasil Peramalan Penduduk

(43)
[image:43.595.172.458.197.414.2]

2000 sampai dengan 2012. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran tentang pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun yang akan datang.

Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2012

4.1.1 Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai

Laju Pertumbuhan Penduduk Dari Tahun 2000 s/d 2012

0 50 100 150 200 250 300

2001 2003 2005 2007 2009 2011*

Tahun

J

lh

.P

e

n

d

u

d

u

k

(44)
[image:44.595.127.510.263.434.2]

Pembahasan mengenai keberadaan angkatan kerja di Daerah Kota Madya Binjai, dalam hal ini penduduk yang berusia diatas 10 tahun digunakan data selama 2000-2009. Data-data tersebut diatas bersumber dari BPS Kota Madya Binjai yang merupakan hasil survey Sosial Ekonomi Nasional.

Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009

Tahun Penduduk Angkatan Kerja Non Angkatan Kerja

2000 213.187 85.275 127.912

2001 215.523 90.549 124.974

2002 219.145 92.075 127.070

2003 223.451 137.310 86.141

2004 232.236 113.431 118.805

2005 237.904 88.271 149.633

2006 244.256 106.337 137.919

2007 248.256 104.342 143.914

2008 252.652 161.293 91.359

2009 257.277 164.245 93.032

Sumber : BPS Kota Madya Binjai

Dari data diatas, diketahui selama periode 9 tahun (2000-2009) terdapat pertambahan jumlah penduduk yang berusia 10 tahun keatas sebanyak 44.090 jiwa. Hal ini berarti untuk tiap tahunnya terjadi penambahan penduduk sebesar 4.899 jiwa. Bertambahnya jumlah penduduk ini diikuti dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja yakni sebesar 8.774 jiwa pertahun.

(45)
[image:45.595.137.500.197.386.2]

Kerja. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja pada tahun yang akan datang.

Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Kerja dari tahun 2000-2009

4.1.2 Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kota Madya Binjai

Pertumbuhan angkatan Kerja Dan Non-angkatan Kerja Dari tahun 2000-2012 0 50 100 150 200

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun J lh .A n g k a ta n d a n N o n -A n g kat an K er ja Angkatan Kerja

(46)
[image:46.595.114.511.237.426.2]

Penduduk yang bekerja di Kota Madya Binjai setiap tahunnya selalu menunjukkan trend yang menarik (lihat tabel 4.4 dan Diagram 4.2 ). Peningkatan penduduk yang bekerja ini sebanding dengan peningkatan jumlah angkatan kerja.

Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009

Tahun Jumlah Angkatan Kerja

Yang Bekerja Pengangguran Terbuka

2000 85.275 82.310 2.965

2001 90.549 84.489 6.060

2002 92.075 85.912 6.163

2003 137.310 102.183 35.127

2004 113.431 90.257 23.174

2005 88.271 65.577 22.694

2006 106.337 78.008 28.329

2007 104.342 92.475 11.867

2008 161.293 107.428 53.865

2009 164.245 144.670 19.575

Sumber : BPS Kota Madya Binjai

Pada tahun 2000 jumlah orang yang bekerja di Kota Madya Binjai sebanyak 82 ribu, kenaikan terjadi dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003 meningkat menjadi 102 ribu. Penurunan terjadi pada tahun 2004 dan 2005 sebanyak 65 ribu. Pada tahun 2006 sampai dengan 2009 terjadi peningkatan menjadi 144 ribu.

(47)
[image:47.595.128.506.138.334.2]

Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka

4.2 Proyeksi

Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka Dari Tahun 2000-2009

0 50 100 150 200 250 300 350

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun Jl h .Y an g B eker ja d an P e n g a n g g u ra n Yang Bekerja

(48)

4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai

[image:48.595.117.513.258.478.2]

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2010-2012. Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja tahun 2000 s/d 2009 Di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun X

Angkatan Kerja

(Y)

XY 2

X

2000 0 85.275 0 0

2001 1 90.549 90.549 1

2002 2 92.075 184.150 4

2003 3 137.310 411.930 9

2004 4 113.431 453.724 16

2005 5 88.271 441.355 25

2006 6 106.337 638.022 36

2007 7 104.342 730.394 49

2008 8 161.293 1.290.344 64

2009 9 164.245 1.478.205 81

Jumlah ∑ X = 45 ∑ Y = 1.143.128 ∑XY=5.718.673 ∑ 2

X =285

b =

(

) ( )( )

( )

− − 2 2 X X N Y X XY N

b = 2

) 45 ( ) 285 ( 10 ) 128 . 143 . 1 )( 45 ( ) 673 . 718 . 5 ( 10 − − = 025 . 2 850 . 2 760 . 440 . 51 730 . 186 . 57 − − = 825 970 . 745 . 5

b = 6.964,81

(49)

= ( ∑ Y/n ) – b ∑ ( X/n )

= (1.143.128/10) – (6.964,81) (45/10) = 114.312,8 – 31.341,65

a = 82.971,15 Y = a + b X

= 82.971,15 + 6.964,81 X

Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu persamaan baru untuk melaksanakan peramalan angkatan kerja pada tersebut adalah sebagai berikut :

Y = a + b X

Y = 82.971,15 + 6.964,81 X

Dengan memggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan angkatan kerja pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Peramalan angkatan kerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut :

Angkatan Kerja pada tahun 2010 Y = a + bX

Y = 82.971,15 + 6.964,81 × 10 = 152.619

Angkatan Kerja pada tahun 2011 Y = a + bX

(50)

Y = a + bX

[image:50.595.168.469.194.288.2]

Y = 82.971,15 + 6.964,81 × 12 = 166.548

Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja tahun 2010 s/d 2012 Di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun (X) Y

2010* 10 152.619

2011* 11 159.584

2012* 12 166.548

Keterangan : * adalah hasil peramalan angkatan kerja

4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Madya Binjai

Dari table 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 2010-2012. Adapun proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja Tahun 2000 s/d 2009 di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun (X) Yang Bekerja

( Y )

XY ��

2000 0 82.310 0 0

2001 1 84.489 84.489 1

2002 2 85.912 171.824 4

2003 3 102.183 306.549 9

2004 4 90.257 361.028 16

2005 5 65.577 327.885 25

2006 6 78.008 468.048 36

2007 7 92.475 647.325 49

2008 8 107.428 859.424 64

2009 9 144.670 1.302.030 81

[image:50.595.117.502.542.744.2]
(51)

b =

(

) ( )( )

( )

− − 2 2 X X N Y X XY N

b = 2

) 45 ( ) 285 ( 10 ) 209 . 933 )( 45 ( ) 602 . 528 . 4 ( 10 − − = 025 . 2 850 . 2 905 . 998 . 41 020 . 286 . 45 − − = 825 115 . 287 . 3

b = 3.984

a = Y− bX

=

(

Y/n

)

b

(

X /n

)

= (933.309/10) (3.984)(45/10)

= 93.330,9 17.928 a = 75.403

Y = a + b X

= 75.403 + 3.984 X

Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu permasalahan baru untuk melaksanakan peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

(52)

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut :

Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2010 Y = 75.403 + 3.984 × 10

= 115.243

Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2011 Y = 75.403 + 3.984 × 11

= 119.227

Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2012 Y = 75.403 + 3.984 × 12

[image:52.595.129.510.512.573.2]

= 123.211

Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja Tahun 2010 s/d 2012 di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun ( X ) Y

2010* 10 115.243

2011* 11 119.227

2012* 12 123.211

(53)

4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka

[image:53.595.122.521.263.453.2]

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka tahum 2010-2012. Adapun proyeksi pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Proyeksi Pengangguran Terbuka pada tahun 2000 s/d 2009 di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun ( X ) Menganggur ( Y )

XY ��

2000 0 2.965 0 0

2001 1 6.060 6.060 1

2002 2 6.163 12.326 4

2003 3 35.127 105.381 9

2004 4 23.174 92.696 16

2005 5 22.694 113.470 25

2006 6 28.329 169.974 36

2007 7 11.867 83.069 49

2008 8 53.865 430.920 64

2009 9 19.575 176.175 81

Jumlah ∑X = 45 ∑Y = 209.819 ∑XY=1.190.071 ∑�2= 285

b =

(

) ( )( )

( )

− − 2 2 X X N Y X XY N

b = 2

45 ) 285 ( 10 ) 819 . 209 )( 45 ( ) 071 . 190 . 1 ( 10 − − = 025 . 2 850 . 2 855 . 441 . 9 710 . 900 . 11 −− = 825 855 . 458 . 2

(54)

a = Y− bX

= ( ∑ Y/n) – b ∑(X/n)

= (209.819/10) (2.981)(45/10)

= 20.981,9 13.414,5 a = 7.568

Y = a + b X

= 7.568 + 2.981 X

Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu gambaran untuk melaksanakan peramalan pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 7.568 + 2.981 X

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Peramalan pengangguran terbuka pada tahun tersebut adalah sebagai berikut :

Pengangguran terbuka tahun 2010 Y = 7.568 + 2.981 × 10

= 37.378

Pengangguran terbuka tahun 2011 Y = 7.568 + 2.981 × 11

(55)

Pengangguran terbuka tahun 2012 Y = 7.568 + 2.981 × 12

[image:55.595.129.509.236.297.2]

= 43.340

Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka pada Tahun 2010 s/d 2012 Di Kota Madya Binjai

Tahun Tahun ( X ) Y

2010* 10 37.378

2011* 11 40.359

2012* 12 43.340

Keterangan : * adalah hasil peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja

Salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengangguran terbuka adalah dengan melihat selisih angkatan kerja dengan angkatan kerja yang sudah bekerja. Maka untuk mengetahui jumlah pengangguran terbuka dapat dilihat dari tabel 4.11.

Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan kerja yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kota Madya Binjai Tahun 2010 s/d 2012

Tahun Jumlah

Angkatan Kerja

Yang Bekerja

Mencari Kerja ( Pengangguran

Terbuka )

2000 85.275 82.310 2.965

2001 90.549 84.489 6.060

2002 92.075 85.912 6.163

2003 137.310 102.183 35.127

2004 113.431 90.257 23.174

2005 88.271 65.577 22.694

2006 106.337 78.008 28.329

2007 104.342 92.475 11.867

2008 161.293 107.428 53.865

2009 164.245 144.670 19.575

2010* 152.619 115.243 37.378

2011* 159.584 119.227 40.359

[image:55.595.133.510.513.747.2]
(56)

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, terlihat bahwa jumlah angkatan kerja tahun 2000 sebesar 85.275 jiwa dan pada akhir tahun 2012 sebesar 166.548 jiwa. Dengan demikian berarti rata-rata peningkatan angkatan kerja dari tahun 2000 s/d akhir tahun 2012 adalah sebesar 6.772 pertahun. Demikian juga halnya dengan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja dari tahun 2000 s/d 2012 rata-rata peningkatan sebesar 3.408 pertahun.

Dari tabel tersebut terlihat juga angka pengangguran terbuka pada tahun 2000 sebesar 2.965, sedangkan pada tahun 2012 nanti diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 43.340. Meningkatnya angka pengangguran ini disebabkan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.

(57)
[image:57.595.116.522.89.333.2]

Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja, Yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka Pada Tahun 2000-2012

Peramalan Angkatan Kerja Yang Bekerja dan

Pengangguran Terbuka dari Tahun 2000-2012

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

2000 2002 2004 2006 2008 2010* 2012*

Tahun

Jumlah Angkatan Kerja

Yang Bekerja

(58)

4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja

[image:58.595.108.525.290.527.2]

Tingkat pengangguran terbuka yang terus meningkat, mengisyaratkan bahwa jumlah angkatan kerja semakin tinggi sementara penerimaan tenaga kerja di berbagai sektor usaha kecil. Dari tabel 4.11 dapat dilihat peluang kerja dari seluruh angkatan kerja.

Tabel 4.12 Kesempatan Kerja dari Seluruh Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai Tahun 2000 s/d 2012

Tahun Jumlah Angkatan Kerja % Peluang

Kerja/Kesempatan Kerja Bekerja Tidak Bekerja

2000 82.310 2.965 96.52

2001 84.489 6.060 93.31

2002 85.912 6.163 93.31

2003 102.183 35.127 74.42

2004 90.257 23.174 79.57

2005 65.577 22.694 74.29

2006 78.008 28.329 73.36

2007 92.475 11.867 88.63

2008 107.428 53.865 66.60

2009 144.670 19.575 88.08

2010* 115.243 37.378 75.51

2011* 119.227 40.359 74.71

2012* 123.211 43.340 73.98

Peluang kerja atau kesempatan kerja tahun 2000 adalah sebesar 96.52 % artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 96 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2012 akan diketahui peluang kerja sebesar 73.98 % yang diperoleh dari :

Kesempatan Kerja =

Kerja a JumlahAngk ja YangBe tan ker = 548 . 166 211 . 123 × 100%

(59)
(60)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain system yang telah disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru / sistem yang diperbaiki.

Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.

2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.

3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru. 4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai. 5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.

(61)

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (Coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis desain yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan sesuai dengan apa yang diinginkan.Dalam pengolahan data pada karya ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.3 Pengaktipan Excel

Program excel merupakan suatu program spreadsheet yang paling mapan dewasa ini.Program excel mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan kalkulasi yang sangat mudah dengan formula dan fungsi yang kompleks dan fleksibel, fasilitas pengelolaan database yang sangat mapan, kemampuan membuat dan mengelola grafik dengan cepat, mudah dan menarik serta berbagai fasilitas lainnya.

(62)
[image:62.595.128.509.136.455.2]

3. Lalu pilih Microsoft excel, maka akan tampil jendela utama program aplikasi. Microsoft excel pada layar monitor. Seperti pada gambar berikut ini :

(63)
[image:63.595.124.511.84.397.2]

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft excel

5.4 Fungsi Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana adalah suatu analisa yang menggunakan variable yang dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variable bebas yang mempengaruhi yang merupakan variable waktu, dan sebagai variable tak bebas adalah variable yang akan diramalkan, dimana dalam bentuk symbol yaitu X dan variable waktu dan Y adalah variable yang akan diramalkan.

(64)

1. Pada lembar kerja excel, masukkan data-data angkatan kerja.

[image:64.595.111.528.231.476.2]

2. Lalu hitunglah nilai dari perkalian x dan y dari data-data tersebut dengan menggunakan rumus perkalian yaitu :

(65)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk Angkatan Kerja.

2. Pada setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah Angkatan Kerja yang sudah bekerja. Hal ini wajar karena berbagai sektor usaha selalu membutuhkan

tenaga kerja.

3. Meskipun kesempatan kerja atau peluang kerja, persentasenya menunjukkan angka yang relatif stabil, namun pada setiap periode (1 tahun) terjadi peningkatan angka jumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. 4. Pada tahun 2010 diproyeksikan peluang kerja pada angkatan kerja sebesar

75.51 % dan pada tahun 2011 sebesar 74.71 %. Proyeksi peluang kerja terus menerus menglami penurunan hingga akhir tahun 2012 sebesar 73.98 %.

(66)

6.2 Saran

6.2.1 Pemerintahan dan Pengusaha

1. Lebih menggalakkan suksesnya program KB (Keluarga Berencana) serta program penyebaran penduduk (Transmigrasi).

2. Perlu adanya pusat informasi pasar kerja atau suatu lembaga yang menangani masalah ketenagakerjaan secara sentral dan terkoordinasi dengan lebih serius yang didukung data mengenai lowongan pekerjaan dan jumlah maupun kualitas angkatan kerja yang tersedia dan mencari kesempatan kerja khususnya di Kota Madya Binjai.

3. Agar lebih cepat mengantisipasi mengenai jumlah angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan.

4. Mengupayakan lapangan usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja lebih besar.

6.2.2 Angkatan Kerja

1. Berusaha untuk membuka lapangan usaha sendiri tanpa sepenuhnya bergantung pada orang lain.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistka, “ Proyeksi Tenaga Kerja Sumatera Utara Tahun 2000-2012”. Cochran, William G.1991. “ Teknik Penarikan Sampel “. Edisi Ketiga: Universitas

Indonesia.

Mantra, Ida Bagoes. 1999. Demografi Umum. Edisi Kedua, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sudjana.1975.Metode Statistika, Regresi Linier Sederhana. Penerbit : “Tarsito”Bandung.

Supranto,J.2001. “ Ekonometrik ”, Edisi Pertama : Universitas Indonesia. Spyros Makridakis / Steven C.Wheelwright / Victor E. McGEE. Edisi Kedua :

(68)

L

A

M

P

I

R

A

(69)
[image:69.595.110.524.164.593.2]

Tabel 4.3 : Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Madya Binjai

1998-2009

TAHUN / Years Penduduk / Population

Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total

(1) (2) (3) (4)

1998 97.954 101.798 199.752

1999 99.857 103.002 202.859

2000 106.953 106.234 213.187

2001 107.985 107.538 215.523

2002 110.459 108.686 219.145

2003 111.967 111.484 223.451

2004 119.205 115.870 232.236

2005 116.205 118.699 237.904

2006 122.241 122.015 244.256

2007 123.706 124.550 248.256

2008 125.365 127.287 252.652

2009 137.235 120.042 257.277

(70)
[image:70.595.108.524.172.591.2]

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kota Madya Binjai

1998-2009

TAHUN / Years Angkatan Kerja/Labour Force

Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total

(1) (2) (3) (4)

1998 51.665 28.770 80.435

1999 53.233 30.339 83.572

2000 55.931 29.344 85.275

2001 58.626 31.923 90.549

2002 59.609 32.466 92.075

2003 87.757 49.553 137.310

2004 68.251 45.180 113.431

2005 59.657 28.164 88.271

2006 62.162 44.175 106.337

2007 57.567 46.775 104.342

2008 101.061 60.232 161.293

2009 102.131 62.114 164.245

(71)
[image:71.595.108.524.176.591.2]

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kota Madya Binjai

1998-2009

TAHUN / Years Bukan Angkatan Kerja/Non-Labour Force

Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total

(1) (2) (3) (4)

1998 27.668 52.547 80.215

1999 26.429 56.125 82.554

2000 26.985 54.473 81.458

2001 27.487 54.498 81.985

2002 28.274 54.567 82.841

2003 26.406 49.873 76.279

2004 26.265 51.185 77.450

2005 22.775 52.039 74.814

2006 21.429 41.613 63.042

2007 24.573 42.664 67.237

2008 25.100 43.125 68.225

2009 26.001 44.578 70.579

(72)
[image:72.595.108.525.176.590.2]

Tabel 4.4 : Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Yang sudah bekerja Menurut Jenis Kelamin di Kota Madya Binjai

1998-2009

TAHUN / Years Angkatan Kerja Yang Bekerja/Working

Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total

(1) (2) (3) (4)

1998 49.075 28.822 77.897

1999 50.896 29.329 80.225

2000 49.518 32.792 82.310

2001 56.186 28.303 84.489

2002 57.128 28.784 85.912

2003 63.533 38.650 102.183

2004 58.022 32.235 90.257

2005 46.139 19.422 65.577

2006 49.361 28.376 78.008

2007 58.896 33.579 92.475

2008 71.538 35.890 107.428

2009 72.588 36.867 109.455

(73)
[image:73.595.110.524.166.593.2]

Tabel 4.4 : Jumlah Penduduk Yang Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin di Kota Madya Binjai

1998-2009

TAHUN / Years Pengangguran/Joblise

Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total

(1) (2) (3) (4)

1998 1.012 1.983 2.995

1999 1.865 2.015 3.880

2000 1.130 1.835 2.965

2001 2.440 3.620 6.060

2002 2.481 3.682 6.163

2003 16.132 18.995 35.127

2004 10.229 12.945 23.174

2005 13.518 9.192 22.694

2006 15.775 12.554 28.329

2007 3.204 8.663 11.867

2008 18.610 35.255 53.865

2009 7.813 11.762 19.575

Gambar

Tabel 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kota Madya Binjai Tahun 2000 s/d 2009
Tabel 4.2 Peramalan Penduduk Kota Madya Binjai  Tahun 2000 s/d 2012
Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2012
Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Madya Binjai Tahun 2000-2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upaya guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di SMAN 1Rejotangan adalah dengan menggunakan usaha penekan pada siswa melalui kegiatan-kegiatan pembiasaan

Christina D.S.: Akuntansi Aktiva Tetap pada PT.. (Persero) Kawasan Industri

8. Apakah menurut anda kenyamanan yang diberikan dalam transaksi penghimpunan dana nasabah pada PD.BPR BANK PASAR SURAKARTA sudah memadai ?. 4 27 16 3

RSUD Dr.Moewardi hendaknya me- ningkatkan perannya dalam memo- tivasi, memberikan edukasi, dan membimbing balk kepada ibu post sectio caesaria atau post partum normal serta

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah: (i) rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani dan

Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Lokasi Cabang Pondok Cokelat Hatta Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) di Kalimantan Selatan Berbasis Webgis

[r]