UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH RANCANGAN, FITUR, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH
DISTRO BARCODE JL. CIK DITIRO MEDAN
DRAFT SKRIPSI
OLEH
WIDYA RAHYUNI 060502020 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Widya Rahyuni, (2010). Pengaruh Rancangan, Fitur, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan. Dosen Pembimbing Drs. Liasta Ginting, MSi. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I Chairuddin Nst, SE. Dosen Penguji II Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi.
Rancangan produk adalah sesuatu yang dapat menarik perhatian dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran. Fitur produk adalah sebagai alat bersaing, dimana alat bersaing ini adalah untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Kualitas produk adalah kemampuan dari suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, yang meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan operasi dan perbaikan serta fungsi yang bernilai lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rancangan, fitur, dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen memilih pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji signifikasi simultan, uji signifikasi parsial, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yg positif dan sangat signifikan dari variabel rancangan, fitur, dan kualitas produk terhadap
keputusan konsumen memilih, dengan persamaan regresi Y = 1,081 + 0,388 X1 +
0,291 X2 + 0,597 X3 + e dan nilai Fhitung = 23,016 dan nilai Koefisien Determinasi
sebesar 0,552 yang menunjukkan kemampuan variabel rancangan, fitur, dan kualitas produk menjelaskan variabel keputusan konsumen memilih (Y) adalah sebesar 55,2% dan 44,8% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada uji t, variabel kualitas produk merupakan yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen memilih.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa variabel rancangan, fitur,dan kualitas produk berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap variabel keputusan konsumen memilih pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkat dan rahmat-Nya, serta doa dan restu dari kedua orang tua,
sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir
guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen
Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan. Skripsi ini mengambil judul
penelitian : “Pengaruh Rancangan, Fitur, Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Konsumen Memilih Pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan”.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa usaha dan kerja
yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaika terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universtias Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen
Manajemen yang telah memberikan saran dan kritik dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. Liasta Ginting M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada
4. Chairuddin Nst, SE, selaku dosen penguji I yang telah meluangkan
waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku dosen penguji II yang
telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan
skripsi ini.
6. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi khususnya Kak Dani,
Kak Vina, Bang Jumadi dan Kak Susy Indriani.
7. Ibu Movieda Bahaoedin selaku pemilik Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan yang telah memberikan informasi dan data-data yang penulis
perlukan dalam penelitian skripsi ini.
8. Kepada kedua orang tua penulis, Drs. Rahalim Azhari Lubis dan
Dwifa Harahap, adik-adikku Dwi Rahwita dan Anggi Rahwinda dan
kepada semua keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan cinta
yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan yang
besar dalam segala hal bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Kepada sahabat-sahabatku tersayang Rezky Putri, Rizqi Arini Srg,
Distyayu Soekardja, Dania Gustyra, Rini Handayani Batubara, Karlina
Putri Srg, Desiree Paramita, Farica Amanda, Nadya Andarina, Zuleika
Henry, dan Achiria Wannahari Nst yang telah memberikan semangat
dan dukungan yang lebih kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
10.Kepada abang dan kakak senior khususnya bang Dino, bang Attar,
teman-teman mabaga lainnya yang selalu memberikan semangat dan
motivasi.
11.Kepada Vidi Isra Hasibuan yang sangat setia membantu, menemani,
dan memberikan dukungan serta meluangkan waktunya kepada penulis
dalam menyelesaian skripsi ini.
12.Kepada sahabat-sahabatku Manajemen 2006 khususnya Rizki
Abdillah, Khairani Yuristianti, Namira, Winda Permata Dewi, Rr Gita
Ayu, Mahruro, Buhari Burhani, Hadryansyah Azhari, Khairul Syah
Alam, Dicky Sukenji, Rifky Fathoni, Rifwan, Faisal Reza, Boyke Piay,
Agung Ngh, Fariz Mahmud, Fardy Wien, Erfandy, Prima, Yosep,
Henrico dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebut satu per
satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat, bantuan, dan
dukungan yang lebih sehingga penulis termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis memanjatkan syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT,
karena atas ridho-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, semoga
bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Medan, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Perumusan Masalah ...5
C. Kerangka Konseptual ...5
D. Hipotesis ...6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6
1. Tujuan Penelitian ...6
2. Manfaat Penelitian ...7
F. Metode Penelitian ...7
1. Batasan Operasional ...7
2. Defenisi Operasional Variabel ...8
3. Skala Pengukuran Data ...10
4. Waktu dan Lokasi Penelitian ...10
5. Populasi dan Sampel ...10
6. Jenis dan Sumber Data ...11
7. Teknik Pengumpulan Data ...11
8. Teknik Analisis Data ...12
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ...16
B. Defenisi Pemasaran...17
C. Produk ...17
1. Pengertian produk ...17
2. Tingkatan produk ...18
D. Klasifikasi Produk ...19
1. Produk konsumen ...19
2. Produk industri ...20
E. Atribut Produk ...20
1. Pengertian atribut produk ...20
2. Lingkup atribut produk ...21
F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ...21
G. Tipe-tipe Perilaku Keputusan Membeli...26
H. Proses Pengambilan Keputusan Membeli ...27
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ...29
B. Struktur Organisasi ...30
C. Pasar Sasaran ...32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas Dan Reliabilitas ...33
1. Deskriptif Responden ...36
2. Deskriptif Variabel ...37
C. Analisis Statistik ...43
1. Uji Asumsi Klasik ...43
a. Uji Normalitas ...43
b. Uji Heteroskedastisitas ...46
c. Uji Multikoliniaritas ...48
2. Pembahasan Hipotesis ...49
a. Analisis Regresi Linier Berganda ...49
b. Uji Fhitung (Uji Serempak) ...50
c. Uji thitung (Uji Parsial) ...52
d. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...57
B. Saran ...57
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pendapatan Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan ...4
Tabel 1.2 Batasan Operasional ...8
Tabel 4.1 Uji Validitas ...31
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ...32
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...34
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rancangan ...35
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fitur ...36
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk ...37
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen Memilih ...39
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...43
Tabel 4.9 Coefficientsa ...45
Tabel 4.10 Uji Tolerance dan VIF ...46
Tabel 4.11 Coefficientsa ...47
Tabel 4.12 ANOVAb ...49
Tabel 4.13 Coefficientsa ...51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ...5
Gambar 3.1 Struktur Organnisasi Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan ...27
Gambar 4.1 Plot Uji Normalitas ...42
Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas ...42
ABSTRAK
Widya Rahyuni, (2010). Pengaruh Rancangan, Fitur, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan. Dosen Pembimbing Drs. Liasta Ginting, MSi. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I Chairuddin Nst, SE. Dosen Penguji II Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi.
Rancangan produk adalah sesuatu yang dapat menarik perhatian dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran. Fitur produk adalah sebagai alat bersaing, dimana alat bersaing ini adalah untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Kualitas produk adalah kemampuan dari suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, yang meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan operasi dan perbaikan serta fungsi yang bernilai lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rancangan, fitur, dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen memilih pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji signifikasi simultan, uji signifikasi parsial, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yg positif dan sangat signifikan dari variabel rancangan, fitur, dan kualitas produk terhadap
keputusan konsumen memilih, dengan persamaan regresi Y = 1,081 + 0,388 X1 +
0,291 X2 + 0,597 X3 + e dan nilai Fhitung = 23,016 dan nilai Koefisien Determinasi
sebesar 0,552 yang menunjukkan kemampuan variabel rancangan, fitur, dan kualitas produk menjelaskan variabel keputusan konsumen memilih (Y) adalah sebesar 55,2% dan 44,8% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada uji t, variabel kualitas produk merupakan yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen memilih.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa variabel rancangan, fitur,dan kualitas produk berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap variabel keputusan konsumen memilih pada Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu trend pakaian remaja saat ini adalah pakaian ala distro. Sejak era
millenium (tahun 2000-an) digemari banyak remaja, dan tak salah lagi kini
menjadi fenomenal dan bahan pembicaraan kalangan remaja di kota-kota besar
hingga kota-kota kecil. Pasalnya, pakaian ala distro memang punya kualitas
lumayan bagus dan harganya cukup terjangkau kantong para remaja maupun
orang dewasa.
Distro, singkatan dari distribution storeatau distribution outlet adalah jenis
toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh
pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan usaha
kecil dan menengah (UKM) dengan merek independen yang dikembangkan
kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro umumnya tidak diproduksi
secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif produk dari distro tersebut.
Keputusan konsumen memilih adalah keputusan yang diambil oleh
konsumen dalam menentukan pilihannya untuk melakukan pembelian yang telah
diperoleh dari evaluasi alternatif. Semakin banyak ataupun sedikit konsumen yang
melakukan pemilihan, maka semakin terlihat jelas distro diminati atau tidak oleh
para konsumen. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan dan informasi untuk
pribadi dan faktor psikologis. Semakin banyak distro maka semakin banyak pula
keputusan yang harus diambil konsumen dalam memilih.
Rancangan, fitur dan kualitas produk yang ingin diteliti oleh penulis disini
adalah bagian dari atribut produk. Rancangan produk adalah sesuatu yang dapat
menarik perhatian dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Fitur produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan
produk pesaing. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta fungsi yang bernilai lainnya. Setiap distro
mempunyai rancangan, fitur dan kualitas produk yang berbeda-beda. Adanya
rancangan, fitur, dan kualitas produk maka konsumen pun dapat mulai melakukan
pemilihan untuk memilih suatu produk. Rancangan, fitur, dan kualitas produk
adalah sebagai faktor yang akan dipertimbangkan konsumen dalam melakukan
pemilihan ataupun pembelian.
Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu
band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti
CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan.
Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk
menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti
komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil
untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah
berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki
kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, maka
dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha ini telah menjadi suatu arena persaingan
yang kuat, sengit dan tidak ada henti-hentinya dari perusahaan yang berperan di
dalamnya. Demikian halnya dengan banyaknya distro yang timbul akhir-akhir ini
mengakibatkan persaingan semakin ketat di antara sesama pengusaha distro di
Medan.
Distro sudah mulai marak di Medan. Setelah Bandung dan Jakarta, Medan
sebagai kota terbesar di luar Jawa, tak kalah menjadi peminat trend ini. Distro
muncul dengan identitas dan ciri khas masing-masing. Memang, keunikan distro
menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda mulai dari remaja hingga kalangan
dewasa pengikut trend terbaru di Medan. Kini sudah ada puluhan distro berdiri di
Medan. Kekhasan distro adalah keterbatasan jumlah setiap koleksi pakaian yang
mereka keluarkan, bukan produksi massal, tampil beda dan tidak pasaran menjadi
kekuatan daya jual produk distro yang jumlahnya terbatas.
Distro tertua di Medan adalah Kontjo Khabe dan setelah itu banyak
bermunculan distro-distro lain di kota Medan antara lain Hells, Sidewalk, Orange,
Flip Flop, Pumpin’, Faithful dan Barcode. Selain menyediakan pakaian dan
aksesoris, distro-distro tersebut juga menawarkan suasana serta tempat yang
nyaman. Oleh karena itu, distro yang ada saat ini bersaing ketat untuk menjadi
yang terbaik. Maka dari itu apabila pengusaha menginginkan hal ini terwujud,
haruslah memiliki kemampuan untuk memberikan suatu produk yang berkualitas
kepada setiap konsumen yang akan memilih produk mereka. Penerapan suatu
tujuan utama bisnis distro adalah menciptakan kepuasan konsumen dan
mempertahankan konsumen yang sudah dimiliki.
Barcode pertama kali didirikan di Kota Medan pada Tahun 2004. Barcode
merupakan distro yang menjual pakaian dari distro-distro terkenal di kota Jakarta
dan Bandung, seperti Ouval, Bloop, Cosmic, No Label Stuff serta merek-merek
lainnya. Dimana Barcode mengambil pakaian dari distro-distro tersebut dengan
cara konsinyasi barang. Barcode menawarkan produk dengan harga yang sama
dengan harga outlet resmi dimana membuat para remaja tidak harus bersusah
payah untuk membeli produk tersebut di kota asalnya. Barcode menawarkan
produk-produk berupa baju, celana, boxer, sepatu, sendal, tas serta aksesoris
lainnya yang merupakan produk up to date dari merek tersebut.
Tabel 1.1
Data pendapatan Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan dari tahun 2005-2009
No. Tahun Pendapatan Persentase
1. 2005 391.299.000,00 100 %
2. 2006 490.782.400,00 25,4 %
3. 2007 284.634.225,00 -42 %
4. 2008 256.290.950,00 -9,9 %
5. 2009 181.743.900,00 -29,1 %
Sumber : Data Pendapatan Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan (Data Diolah)
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pendapatan Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan meningkat sebanyak 25,4 % pada tahun 2006, namun pendapatannya terus
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan kurang memperhatikan konsep dari
rancangan, fitur dan kualitas produknya sejak tahun 2007. Sementara di kota
Medan semakin banyak distro yang bermunculan dengan rancangan, fitur, kualitas
produk yang mengikuti tren yang sedang diminati pada saat itu. Sedangkan
rancangan, fitur dan kualitas produk merupakan elemen penting yang
mempengaruhi keputusan konsumen memilih.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada Distro Barcode dengan judul “Pengaruh Rancangan,
Fitur, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan”.
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah
Rancangan, Fitur, dan Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
C. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiono (2006 : 49), “Kerangka konseptual merupakan sintesa
tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan”. Seiring dengan banyaknya distro yang ada di kota Medan maka
penulis ingin mengetahui bagaimana Rancangan, Fitur, dan Kualitas Produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen memilih Distro
Berdasarkan uraian diatas maka dibuat kerangka konseptual sebagai
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual,
maka hipotesis yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
“Rancangan, Fitur dan Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Mengetahui dan menganalisis pengaruh Rancangan, Fitur dan Kualitas
Produk terhadap keputusan konsumen memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
2. Maanfaat Penelitian a. Bagi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dengan menghubungkan teori yang dapat di dalam perkuliahan dengan
kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang
Rancangan, Fitur, dan Kualitas Produk.
b. Bagi Distro Barcode
Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi Distro Barcode Jl.
Cik Ditiro Medan untuk dapat mengetahui Rancangan, Fitur dan Kualitas
Produk sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan produk yang
dapat mempengaruhi minat beli konsumen di masa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti Lanjutan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang
mengenai Rancangan, Fitur dan Kualitas.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai Rancangan, Fitur dan
Kualitas Produk terhadap keputusan konsumen memilih Distro Barcode Jl. Cik
Ditiro Medan.
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
2. Defenisi Operasional
Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah terdiri dari :
a. Rancangan Produk (X1) adalah yang dapat menarik perhatian dan
memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
b. Fitur Produk (X2) adalah alat bersaing untuk membedakan produk
perusahaan dengan produk pesaing.
c. Kualitas Produk (X3) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya, meliputi: daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan, serta fungsi yang bernilai lainnya.
d. Keputusan Konsumen Memilih (Y) adalah keputusan yang dipengaruhi
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Batasan Operasional
Indikator Variabel
Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran
Rancangan Produk (X1)
a. Produk mengikuti Trend b. Produk yang ditawarkan menarik
c. Rancangan Produk Beranekaragam
d. Produk sesuai dengan selera Pasar
a. Bahan Baku Berkualitas b. Produk Nyaman
a. Rancangan dan Fitur yang sesuai dengan usia b. Rancangan dan Fitur yang sesuai dengan kepribadian
c. Rancangan dan Fitur yang sesuai dengan selera d. Memilih karena percaya terhadap kualitas produk
Skala Likert
3. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data yang digunakan adalah Skala Likert.
Menurut Sugiono (2006 : 86), “Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.”
Kriteria pengukuran data adalah sebagai berikut :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Cukup Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agustus 2010 yang
berlokasi di Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Kuncoro (2003 : 103), “Populasi adalah kelompok elemen yang
lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian”. Pada penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang melakukan transaksi di Distro
b. Sampel
Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, dimana
sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004 : 78) yaitu 10% dari
populasi, dimana jumlah konsumen adalah 600 orang. Adapun kriteria yang
diambil adalah konsumen Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan yang minimal 2
kali melakukan transaksi. Menurut Gay dalam Umar (2004:79), jumlah ini sudah
di anggap representative untuk mewakili populasi. Maka sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 60 orang.
6. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer, yaitu : data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi
penelitian melalui kuisioner dan wawancara kepada responden.
b. Data Sekunder, yaitu : data dari perusahaan dan studi kepustakaan.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan
pihak Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan oleh Pemilik Distro Barcode dan
konsumen Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan sebagai responden penelitian.
b. Kuisioner
Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuisioner kepada sampel yang
c. Studi Dokumentasi
Dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur
yang ada hubungannya dengan masalah Rancangan, Fitur dan Kualitas
Produk yang diteliti.
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan
yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan
data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran
yang sebenarnya mengenai Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
b. Analisis Statistik
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar
pertanyaan (kuisioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid
artinya data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan
penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh dari hasil pertanyaan konsisten
bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji Validitas Dan
Reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan diluar sampel yaitu sebanyak 30 org pada konsumen Distro
Shopaholic Jl. Wahid Hasyim Medan.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat
perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau
mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel
residua l berdistribusi normal (situmorang, dkk, 2008 : 62).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk
setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang alin dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekayi sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF <
3. Metode Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dan variabel tidak
bebas dengan menggunakan metode regresi berganda (Multiply Regression)
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.00.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Yi = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + e
c. Uji Ketetapan (Goodness of Fit).
1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Uji F statistik digunakan untuk menguji keberanian pengaruh dari seluruh
variabel bebas (Xi) secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel tidak bebas
(Yi).
1.) H0 : b1,b2,b3 = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y).
2.) Ha : b1,b2,b3≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama
Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima jika F hitung < F tabel
Ha diterima jika F hitung > F tabel
Pada tingkat kepercayaan 95 %
2. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah :
H0 : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parisal tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : b2≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
Jika probabilitas < 0.05, maka H0 diterima
Jika probabilitas > 0.05, maka Ha diterima
3. Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) secara
bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y) dapat dilihat dari koefisien
determinasi berganda (R²), dimana 0 < R² < 1 hal ini menunjukkan jika R²
semakin dekat dengan nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh atribut produk
terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah
Selaras Suara Medan (studi kasus rekan sebaya KISS FM Medan)”,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
atribut produkyang terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, kelengkapan
koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar
mempengaruhi pembentukan Brand Image radio KISS FM Medan. Didalam
Penelitian ini telah terbukti bahwa atribut produk yang terdiri dari kemasan
acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time dan
kualitas penyiar tersebut secara bersama-sama atau serentak berpengaruh
signifikan terhadap terbentuknya citra maerek (brand image) dan variabel
yang berpengaruh paling dominan dalam terbentuknya citra merek (brand
image) adalah kualitas penyiar.
2. Syarifah Mardalena (2008) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh atribut
produk terhadap keputusan konsumen memilih Imperial Cakery Plaza Medan
Fair-Medan”, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh dari atribut produk yang terdiri dari kualitas produk,
fitur, dan rancangan produk terhadap keputusan konsumen memilih Imperial
Cakery Plaza Medan Fair-Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi
dan uji koefisien determinasi (R²). Didalam penelitian ini terdapat pengaruh
yang signifikan dan positif dari variabel bebasyaitu atribut produkyang terdiri
dari kualitas, fitur, dan rancangan produk terhadap variabel terikat
(Keputusan Konsumen). Hal ini dapat dilihat dari diperoleh nilai Fhitung
sebesar 139,009 lebih besar dari Ftabel yakni 2,728.
B. Perilaku Konsumen
Menurut The American Marketing Association (Setiadi, 2008:11) perilaku
konsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan
lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka. Dari definisi tersebut, terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen,
yaitu: (1) perilaku konsumen adalah dinamis, (2) hal tersebut melibatkan interaksi
afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar, (3) hal tersebut melibatkan
pertukaran.
C. Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 346) : “Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawakan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu
meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari
semua bentuk-bentuk tadi.”
Menurut Pyne (2000 :156) : “Produk adalah konsep keseluruhan atas objek
atau proses yang memberikan nilai bagi para pelanggan; barang dan jasa
meupakan subkategori yang menjelaskan dua jenis produk”.
Menurut Tjiptono (2005 : 31) : “Produk merupakan bentuk penawaran
organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam konteks ini, produk bisa
berupa apa saja yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.” Berdasarkan definisi-definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam
memenuhi kebutuhannya.
2. Tingkatan Produk
Produk juga memiliki tingkatan yang membedakan antara produk yang
satu dengan yang lainnya. Hal ini mesti diperlihatkan oleh para pemasar dalam
memasarkan produknya. Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 338-341) tingkatan
produk ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
a. Produk inti (Core Product)
Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan
masalah yang konsumen cari ketika membeli produk atau jasa tertentu.
Contohnya : Seorang wanita yang membeli lipstick membeli lebih dari
sekedar pewarna bibir.
b. Produk Aktual (Actual Product)
Merupakan tingkatan kedua setelah produk inti. Pemasar harus
inti. Produk aktual minimal harus mempunyai lima minimal sifat :
tingkatan kualitas, fitur, desain, merek, dan kemasan. Contohnya :
Camcorder Sony merupakan produk aktual. Nama, komponen, gaya, fitur,
kemasan, dan berbagai atribut lainnya tetlah dikombinasikan dengan
cermat sehingga mampu memberi manfaat intinya.
c. Produk Tambahan (Augmented Product)
Ini merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan
manfaat tambahan bagi konsumen. Contohnya : layanan dan tambahan
yang diberikan oleh Camcorder Sony.
D. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 342-344), “Berdasarkan konsumen
yang menggunakannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
produk konsumen dan produk industri”.
1. Produk Konsumen
Semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara
pribadi. Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut
berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :
a. Produk sehari-hari (convenience product), yaitu : produk dan jasa yang
dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan
dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk
tersebut yang juga minimal.
konsumen melakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan
kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.
c. Produk khusus (specialty product), yaitu : produk dan jasa konsumen yang
mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga
kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan usaha pembelian
yang khusus.
d. Produk yang tidak dicari (unsought product), yaitu : produk konsumen
yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya
tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.
2. Produk Industri
Produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau
digunakan untuk menjalankan bisnis. Tiga kategori produk dan jasa industri
adalah bahan baku dan suku cadang, barang modal, dan perlengkapan dan jasa.
E. Atribut Produk
1. Pengertian Atribut Produk
Menurut Kotler & Amstrong (2001 : 354), “Atribut produk merupakan
pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang
akan diberikan. Atribut produk terdiri dari kuaalitas, fitur, dan rancangan”.
a. Kualitas produk dalam atribut produk mempunyai pengertian sebagai
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi : daya
tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta
b. Fitur produk adalah yang dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja
produk, mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing
yang kuat di pasar sasaran.
c. Rancangan produk adalah suatu konsep yang dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, menguruangi biaya produk dan memberi
keunggulan yang bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Menurut Simamora (2000 : 539), “Atribut produk tergantung pada
variabel-variabel”, karakteristik kinerja, mutu, ciri, dan gaya merupakan
karakteristik produk yang sangat berwujud yang kemungkinan menjadi elemen
pokok dalam sebagian besar program produk. Sedangkan menurut Simamora
(2001 : 147), “Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan pembeli
pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur),
desain, layanan purna jual, dan lain-lain”. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
produk adalah kualitas, fitur, dan desain.
2. Lingkup Atribut Produk
Menurut Simamora (2000 : 589) bahwa : “Lingkup di dalam atribut
produk terdapat adanya atribut produk yaitu; merek produk, mutu produk, ciri
produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung
produk”. Melalui pelaksanaan atribut produk diharapkan agar perusahaan dapat
meningkatkan penjualan melalui produk yang ditawarkan.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen,
bagaimana dan berapa banyak membeli, serta mengapa mereka membeli. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah. Salah satu cara yang dapat
membantu memahami hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah :
1. Faktor Kebudayaan
Budaya masyarakat membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor
kebudayaan, ada komponen yang membentuk budaya, yaitu sendiri,
sub-budaya dan kelas sosial. Komponen sub-sub-budaya dalam konteks masyarakat
Indonesia, bisa kita anggap suku-suku tertentu mempunyai budaya sendiri.
Sementara itu, Kotler merumuskan kelas sosial sebagai pengelompokan
masyarakat yang mempunyai minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan
dikelompokkan secara berjenjang.
2. Faktor Sosial
Individu merupakan makhluk sosial. Individu pada dasarnya sangat
mendapatkan pengaruh dari orang-orang disekitarnya saat membeli barang.
Ada tiga aspek dalam faktor sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga serta
peran dan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Siklus Hidup
Induvidu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Beberapa
tahapan dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang
b. Pekerjaan
Setiap orang memliki cita-cita tertentu pekerjaannya. Namun banyak yang
tidak dapat merealisasikan cita-cita itu. Orang bisa bekerja dengan cita-cita
atau tidak, namun yang jelas mereka memerlukan barang-barang yang
sesuai dengan pekerjaannya.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama
memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan
tingkat bunga. Jadi indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan
adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan menetapkan posisi
produknya.
d. Gaya Hidup
Pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu
beraktivitas maupun opini mereka.
e. Pribadi dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakter-karakter khusus yang ada pada individu,
dan biasanya tidak mudah berubah. Konsep diri adalah bagaimana
seseorang beropini terhadap dirinya.
4. Faktor Psikologis
Aspek ini mempunyai peran yang sangat penting pada perilaku konsumen.
Dari sekian banyak bidang dalam psikologi, ada empat hal utama yang perlu
a. Motivasi
Seseorang mempunyai kebutuhan psikologis seperti lapar, haus, atau
merasa tidak nyaman dan kebutuhan psikologis yang muncul dari
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki.
Kebanyakan kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang
supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan berubah menjadi motif
kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif atau
dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan
seseorang mencari kepuasan.
b. Persepsi
Menurut Setiadi (2008:15) persepsi didefenisikan sebagai proses dimana
seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang
dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena
adanya tiga proses persepsi:
1. Perhatian yang selektif
Merupakan kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian
besar informasi yang dihadapi sehingga membuat orang pemasaran
harus bekerja sangat keras unruk menarik perhatian konsumen.
2. Gangguan yang selektif (distorsi selektif)
Menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan
3. Mengingat kembali yang selektif (retensi selektif)
Seseorang juga akan melupakan sebagian besar yang telah mereka
pelajari. Mereka cenderung mempertahankan informasi yang
mendukung sikap dan kepercayaan mereka.
c. Pembelajaran
Ketika seseorang melakukan tindakan, mereka belajar. Pembelajaran
(Learning) menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul
karena pengalaman. Para teoretikus pembelajaran mengatakan bahwa
hampir semua perilaku manusia berasal dari belajar. Proses belajar
berlangsung melalui drive (dorongan), stimuli (rangsangan), cues
(petunjuk), respon (tanggapan), dan reinforcement (penguatan), yang
saling mempengaruhi.
d. Keyakinan dan sikap
Menurut Kotler (2001:218) Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan
kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
Sikap adalah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu rangsangan.
Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal. Sikap menempatkan
semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak
menyukai suatu obyek, bergerak mendekati atau menjauhi obyek tersebut.
Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku secara cukup konsisten
terhadap obyek serupa. Setelah sikap terbentuk, hal ini akan tersimpan
orang-orang menggunakan sikap untuk membantunya berinteraksi secara lebih
efektif dengan lingkungannya.
G. Tipe-tipe Perilaku Keputusan Membeli
1. Perilaku membeli yang kompleks
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli
mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli
membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan
untuk pembelian yang cermat.
2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Kadang-kadang konsumen terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit
perbedaan antara merek yang ada. Keterlibatan yang tinggi didasari atas fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Jika
konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek, dia mungkin akan
memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil,
dia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
3. Perilaku membeli karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah melalui
urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak secara luas
mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek dan
memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima
4. Perilaku membeli yang mancari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah
tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi itu, konsumen sering
melakukan peralihan merek. Peralihan merek terjadi karena mereka mencari
variasi bukan karena ketidakpuasan.
H. Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Pemasar biasanya tertarik pada
perilaku konsumen, terutama pilihan mereka. Semua aspek pengaruh dan kognisi
dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari
pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan
memilih salah satu diantaranya.
Menurut Tjiptono (2005 : 179) : “Secara teoritis, setiap kali seseorang
membeli suatu barang atau jasa, ia berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan
mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, “setiap konsumen
adalah rational economic man yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan
rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa”.
Menurut Setiadi (2008 : 16), ada lima tahapan dalam pembelian, yaitu :
1. Pengenalan Kebutuhan
Merupakan tahap awal dimana seseorang merasa memiliki kebutuhan dan
2. Mencari Informasi
Ketika seseorang memiliki perasaan membutuhkan, ia akan mencari informasi
yang berkaitan dengan produk yang akan dibelinya. Ada yang didapat dari
pengalaman sendiri, tetapi ada juga yang mencari dari jalur komersil, misalnya
iklan koran dan majalah.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, maka konsumen tersebut
mengevaluasi alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi, konsumen dapat
menggunakan kalkulasi yang ketat dan berpikir tentang barang yang akan
dibeli, namun kadang konsumen hanya mengandalkan intuisi saja.
4. Keputusan Pembelian
Saat memutuskan pun terkadang ada perilaku tertentu dari individu. Situasi
yang terjadi bisa tergantung sikap orang lain.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Ketika pelanggan merasa puas, kita harus mencoba menjalin dan
memperhatikan hubungan kita dengan mereka. Ketika mereka merasa tidak
puas, kita harus mencoba mencari tahu penyebab ketidakpuasan tersebut, dan
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan adalah usaha kecil yang bergerak di
bidang penjualan produk-produk yang merangkup kebutuhan trend anak muda,
berdiri pada tanggal 17 Agustus 2004. Ibu Movieda Bahaoedin yang bertindak
sebagai pengusaha dan pembayar upah. Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan
terletak di kawasan yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Distro
Barcode Jl. Cik Ditiro Medan merupakan bentuk perusahaan perseorangan yang
dikelola oleh individu atau perorangan.
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan bermula dari kesukaan pemilik yang
mempunyai jiwa berwiraswasta ini terhadap fashion. Pemilik juga menyadari
penampilan sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak muda pada
umumnya yang mengikuti perkembangan mode atau trend yang sedang
berkembang. Pemilik mendirikan Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan dikarenakan
juga masih sedikitnya distro di kota Medan. Dengan adanya distro ini
mempermudah para anak muda atau remaja untuk dapat memiliki jenis-jenis
produk dari distro-distro yang mereka sukai.
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan merupakan distro yang menjual
pakaian dari distro-distro terkenal di kota Jakarta dan Bandung, seperti Ouval,
mengambil pakaian dari distro-distro tersebut dengan cara konsinyasi barang.
Distro ini menjual berbagai macam jenis produk dari distro-distro tersebut,
antara lain yaitu baju, celana, sepatu, sendal, tas, boxer, dompet, topi, jaket, tali
pinggang serta aksesoris lainnya yang merupakan produk dari Distro Barcode Jl.
Cik Ditiro Medan itu sendiri seperti kalung, anting, dan gelang. Distro ini juga
menjual CD/kaset dan sticker dari band-band independen.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan suatu pola
tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian atau orang-orang di
dalam suatu organisasi yang di dalamnya berisi penjelasan mengenai aktifitas,
tugas, dan tanggung jawab dari setiap tugas bagian dari orang-orang tersebut.
Adapun struktur organisasi Distro Barcode adalah sebagai berikut :
Pemilik
Kasir
Sumber : Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan
Pembagian tugas dan wewenang dari setiap struktur organisasi di atas
adalah :
1. Pemilik
Pemilik bertanggung jawab atas perusahaan dan segala sesuatu yang
terjadi pada perusahan. Pemilik adalah merupakan pengambil keputusan yang
utama dalam perusahaan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
akan dijalankan oleh semua karyawan demi kemajuan perusahaan.
Pemilik perusahaan ini mempunyai fungsi yaitu melakukan pengawasan
operasional, melakukan pemesanan segala produk ke pabrik untuk dipasarkan,
penetapan harga,dan pemantauan transaksi yang telah dilakukan.
2. Kasir
Kasir bertugas mencatat setiap transaksi atau penjualan yang terjadi di
perusahaan. Selain itu, kasir juga juga memantau kecenderungan konsumen di
dalam memilih jenis produk, warna, desain serta melihat kecenderungan
pembeli berdasarkan harga dari produk tersebut. Kasir harus melaporkan data
penjualan yang diperoleh dari pencatatan setiap transaksi yang dimuat dalam
buku laporan transaksi dan itu harus dilaporkan setiap bulannya.
3. Karyawan
Karyawan disini bertugas dalam memasarkan produk perusahaan
tersebut dimana ia harus melayani setiap konsumen yang datang dengan ramah
yang ditawarkan. Karyawan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam suatu
C. Pasar Sasaran
Suatu perusahaan dalam memasarkan produk harus terlebih dahulu
menetapkan pasar sasaran untuk produk tersebut. Perusahaan akan sulit untuk
melayani dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen pada pasar yang
sangat luas secara keseluruhan. Konsumen yang ada pada pada pasar yang luas
akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang beragam pula. Apalagi
perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lainnya apabila beroperasi
pada seluruh segmen pasar. Pasar sasaran (konsumen) menurut segmentasi
konsumen Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu:
1. Menurut golongan ekonomi, segmentasi menurut golongan ekonomi terdiri
dari:
a. Kalangan ekonomi menengah
b. Kalangan ekonomi bawah
2. Menurut usia, yang paling dominan merupakan kalangan remaja atau anak
muda.
Tapi target pasar dari distro pada dasarnya adalah semua kalangan ekonomi yang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yakni
kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen
penelitian (kuesioner) dapat menjawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel
artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16
dengan kriteria sebagai berikut :
i.Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut Valid.
ii.Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak Valid.
Pada tahap prasurvei, ada beberapa faktor dalam kuesioner tentang
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan sebagai perusahaan perhotelan, yaitu kualitas
hubungan, penanganan komplain, dan minat berkunjung kembali, disebarkan
kepada 30 responden di luar sampel penelitian yaitu di Distro Shopaholic Jl.
Wahid Hasyim Medan. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada
Tabel 4.1 UJI VALIDITAS Pernyataan Corrected
Item-Total Corelation
R Tabel Validitas
P1 .508 0,361 Valid
P2 .564 0,361 Valid
P3 .489 0,361 Valid
P4 .557 0,361 Valid
P5 .608 0,361 Valid
P6 .704 0,361 Valid
P7 .527 0,361 Valid
P8 .489 0,361 Valid
P9 .449 0,361 Valid
P10 .764 0,361 Valid
P11 .740 0,361 Valid
P12 .681 0,361 Valid
P13 .563 0,361 Valid
P14 .555 0,361 Valid
P15 .485 0,361 Valid
P16 .508 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
a. Pada uji validitas ini nilai derajat bebasnya (degree or freedom) adalah n = 30
responden.
b. Hasil perolehan r tabel untuk n = 30, dapat dilihat pada tabel R dengan
signifikansi 5 % adalah 0,361.
c. Nilai tersebut dinilai apabila :
r hitung (hasil perhitungan SPSS) > r tabel = valid
r hitung (hasil perhitungan SPSS) < r tabel = tidak valid
Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan adalah
valid kerena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel.
b. Jika ralpha negatif dan lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tersebut tidak
reliabel.
Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Pada Tabel 4.2 menunjukkan nilai ralpha sebesar 0,900 dan rtabel sebesar
0,361, sehingga dapat disimpulkan nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel
(0,900 > 0,361). Maka kuesioner tersebut reliabel sehingga dapat diteliti. Kriteria
lain mengatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60, atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Berdasarkan hasil
pengolahan pada Tabel 4.2, maka ke 16 pernyataan dapat dinyatakan reliabel
dengan kriteria tersebut.
B. ANALISIS DESKRIPTIF 1. Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Distro
Barcode Jl. Cik Ditiro Medan yang telah melakukan transaksi minimal 2 kali.
Sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Gay (Umar,
2004:79), sehingga didapat sampel 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah metode purposive sampling, adapun karakteristik yang
ditentukan adalah konsumen yang telah melakukan transaksi minimal 2 kali pada
Distro Barcode Jl. Cik Ditiro Medan.
Gambaran umum responden adalah sebagai berikut :
a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis
TABEL 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 23 38,3
Wanita 37 61,7
Jumlah 60 100
Sumber : Hasil penelitian, 2010 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang paling
banyak dalam penelitian ini adalah adalah pria sebanyak 38,3%, sedangkan wanita
sebanyak 61,7%.
2. Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
skala likert untuk menanyakan tanggapan responden mengenai rancangan, fitur,
dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen memilih pada Distro Barcobe
Jl. Cik Ditiro Medan.
Variabel Rancangan (X1) terdiri dari 4 pertanyaan, variabel fitur (X2) terdiri
dari 4 pertanyaan, variabel kualitas produk (X3) terdiri dari 3 pertanyaan dan
variabel keputusan konsumen memilih (Y) terdiri dari 5 pertanyaan. Kuisioner
1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Rancangan
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rancangan
No
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2010)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa:
a.) Frekuensi jawaban pernyataan ” Produk yang ditawarkan mengikuti tren
”diketahui bahwa 6 orang menyatakan sangat setuju, 43 orang menyatakan
setuju, 9 orang menyatakan cukup setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju
dan tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
b.) Frekuensi jawaban pernyataan ”Produk yang ditawarkan menarik”
diketahui bahwa 4 orang menyatakan sangat setuju, 41 orang menyatakan
setuju, 13 orang menyatakan cukup setuju, 2 orang menyatakan tidak
setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
c.) Frekuensi jawaban responden tentang “Rancangan produk yang beraneka
ragam” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 50 orang
tidak setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak
setuju.
d.) Frekuensi jawaban responden tentang “Produk sesuai dengan selera pasar”
diketahui bahwa tidak seorang responden pun menyatakan sangat setuju,
27 orang menyatakan setuju, 30 orang menyatakan cukup setuju, 3 yang
menyatakan tidak setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan
sangat tidak setuju.
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fitur
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fitur
No
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2010)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa:
a.) Frekuensi jawaban pernyataan “Motif produk yang ditawarkan sangat
bervariatif” diketahui bahwa tidak seorang responden pun menyatakan sangat
orang menyatakan tidak setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan
sangat tidak setuju.
b.) Frekuensi jawaban pernyataan “Memiliki produk andalan” diketahui bahwa
tidak seorang responden pun menyatakan sangat setuju, 31 orang menyatakan
setuju, 25 orang menyatakan cukup setuju, 4 orang menyatakan tidak setuju
dan tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
c.) Frekuensi jawaban pernyataan “Banyaknya keanekaragaman pakaian dan
aksesoris” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 52 orang
menyatakan setuju, 7 orang menyatakan cukup setuju dan tidak seorang
responden pun menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
d.) Frekuensi jawaban pernyataan ”Dibuat oleh perancang yang berpengalaman”
diketahui bahwa 2 orang menyatakan sangat setuju, 47 orang menyatakan
setuju, 9 orang menyatakan cukup setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju dan
tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk
No
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa :
a.) Frekuensi jawaban pernyataan “Bahan baku yang digunakan berkualitas”
diketahui bahwa 3 orang menyatakan sangat setuju, 43 orang menyatakan
setuju, 14 orang menyatakan cukup setuju dan tidak seorang responden pun
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
b.) Frekuensi jawaban pernyataan “Produk yang ditawarkan nyaman digunakan”
diketahui bahwa 2 orang menyatakan sangat setuju, 35 orang menyatakan
setuju, 22 orang menyatakan cukup setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju
dan tidak seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
c.) Frekuensi jawaban pernyataan “Kualitas produk terjamin” diketahui bahwa 1
orang menyatakan sangat setuju, 47 orang menyatakan setuju, 12 orang
menyatakan kurang setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan tidak
4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen
Memilih
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen Memilih
Sumber: Hasil pengolahan data primer (2010)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa:
a). Frekuensi jawaban pernyataan “Anda memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan karena rancangan dan fitur sesuai dengan usia” diketahui bahwa 1 orang
menyatakan sangat setuju, 39 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan
cukup setuju, dan tidak seorang responden pun menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
b). Frekuensi jawaban pernyataan “Anda memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan karena rancangan dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan kepribadian”
diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 33 orang menyatakan setuju,
24 orang menyatakan cukup setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak
c). Frekuensi jawaban pernyataan “Anda memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan karena rancangan dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan selera”
diketahui bahwa 5 orang menyatakan sangat setuju, 24 orang menyatakan setuju,
30 orang menyatakan cukup setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak
seorang responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
d). Frekuensi jawaban pernyataan ”Anda memilih Distro Barcode Jl. Cik Ditiro
Medan karena percaya terhadap kualitas produk” diketahui bahwa tidak seorang
responden pun menyatakan sangat setuju, 35 orang menyatakan setuju, 25 orang
menyatakan cukup setuju dan tidak seorang responden pun menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
e). Frekuensi jawaban pernyataan ”Anda akan merekomendasikan Distro Barcode
Jl. Cik Ditiro Medan kepada teman-teman anda” diketahui bahwa tidak seorang
responden pun menyatakan sangat setuju, 30 orang menyatakan setuju, 28 orang
menyatakan cukup setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju dan tidak seorang
responden pun menyatakan sangat tidak setuju.
C. ANALISIS STATISTIK 1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang
termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Adapun model dikatakan
layak bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat garfik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 :
Sumber kedua gambar : Hasil penelitian, 2010 (data diolah) Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke
kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terllihat titik yang mengikuti data
di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang didasarkan dengan uji statistic non-parametik
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.41110052
Most Extreme Differences Absolute .061
Positive .061
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .469
Asymp. Sig. (2-tailed) .980
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel 4.8 Dapat diketahui bahwa Asymp. Sig. (2-tailed)
adalah 0.980, ini berarti di atas nilai signifikan 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan
analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengematan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
1. Metode Grafik
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskidastisitas.
Sumber : Hasil penelitian, 2010 (data diolah) Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
Coefficientsa
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil penelitian, 2010 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 Dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolut Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5%, jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik bahwa pada
model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara
variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikoliniaritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independent. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel