KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim...
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku pembahas yang banyak memberikan kritik
serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif.
4. Dra. Sasmiati, M.Hum., dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PGSD yang telah memberi ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.
6. Syaipulloh, S.pd.SD., selaku Kepala Sekolah SDN 1 Canti beserta jajaran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah. 7. Rekan seperjuangan di Program Studi PGSD
9. Ayah dan Bunda tercinta yang selalu berdoa dan mendukung keberhasilan penulis
10.Anak-anakku dan cucu tercinta yang selalu berdoa dan mendukung keberhasilan penulis.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, Agustus 2012 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Maslah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengalaman Belajar ... 5
2.2 Aktivitas ... 6
2.3 Hasil Belajar ... 7
2.4 Metode Inkuiri ... 8
2.5 Kerangka Pikir ... 11
2.6 Hipotesis ... 12
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 13
B. Setting Penelitian ... 13
C. Sumber Data ... 14
D. Teknik Pengumpulan Data ... 14
F. Teknis Analisis Data ... 15 G. Prosedur Penelitian ... 15 H. Indikator Keberhasilan ... 20 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 24 B. Pembahasan ... 42
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 47 B. Saran ... 48
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Data Observasi Penilaian Hasil belajar ... 2
Tabel 4.1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 ... 31
Tabel 4.2 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 ... 41
Tabel 4.3 Persentase Aktivitas Siswa ... 43
Tabel 4.4 Persentase Tingkat Ketuntassan Hasil belajar ... 44
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
2
jawab, serta warga dunia yang cinta damai berdasarkan Permendiknas No. 22/2006..
Selama ini pembelajaran IPS pada umumnya dilaksanakan secara klasikal. Metode maupun pendekatan pembelajaran yang konvensional seperti ceramah, tanya jawab, guru masih menggunakannya akibatnya hasil pembelajaran kurang maksimal. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan pada kelas V SD Negeri Canti diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial masih berada di bawah KKM yang ditetapkan yakni 65. Ini terlihat dari hasil belajar siswa yang rendah yaitu :
Tabel 1.1 Data Observasi Penilaian Hasil Belajar
Nilai Jumlah Siswa Persentase
60 – 70 50 – 60 40 - 50
10 18 4 31,25% 56,25% 12,5% *Sumber: Data nilai kelas V SDN Canti Kecamatan Raja Basa
Rendahnya hasil belajar tersebut merupakan dampak dari berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran tersebut diantaranya materinya terlalu banyak, susah untuk dihafal dan dianggap sebagai Mata Pelajaran yang membosankan. Rendahnya hasil belajar siswa ini juga disebabkan kurangnya aktivitas dan perhatian siswa pada mata pelajaran tersebut. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang terlibat atau cenderung pasif.
3
Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan menggunakan metode inkuiri. Dengan menggunakan metode inkuiri diharapkan memperbaiki pelajaran IPS yang selama ini dianggap pelajaran yang membosankan, diharapkan siswa akan belajar lebih aktif dan kreatif sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah.
a) Aktivitas belajar siswa rendah
b) Hasil belajar siswa rendah, berdasarkaan observasi prapenelitian.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan?
2. Apakah penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan?
D. Tujuan Penelitian
4
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS dengan menggunakan metode inkuiri siswa kelas V SD Negeri Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode inkuiri siswa kelas V SD Negeri Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode inkuiri siswa kelas V SD Negeri Canti dalam pelajaran IPS
2. Bagi guru dapat memperbaiki pembelajaran yang di kelola dan sebagai masukan dalam memilih metode inkuiri pembelajaran yang tepat.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengalaman Belajar
Pengajaran berdasarkan pengalaman melengkapi siswa dengan suatu alternatif pengalaman belajar dengan menggunakan pendekatan kelas. Pengajaran berdasarkan pengalaman memberi para siswa seperangkat situasi-situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru. Pengalaman dalam belajar memberikan sebuah pemahaman yang bersifat abstrak menjadi jelas sesuai dengan tujuan isi pembelajaran
Menurut John Dewey dalam Hamalik (2001:212) tentang Prinsip belajar sambil berbuat ( learning by doing ). Prinsip ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi/konsep. Penelitian menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, meningkat apabila guru menerima peranan nonintervensi.
6 siswa biasanya hanya memperoleh informasi melalui indera dengar dan lihat. Beberapa bentuk pengalaman mental antara lain membaca buku, mendengarkan ceramah, mendengarkan berita radio, dan lain sebagainya.Pengalaman fisik. Pengalaman belajar jenis ini siswa dapat memanfaatkan seluruh inderanya ketika menggali informasi. Siswa dapat langsung melakukan pengamatan, percobaan, kunjungan Pengalaman sosial. Bentuk pengalaman belajar ini antara lain diskusi, kerja kelompok, mendemonstrasikan, berkomentar, dan sebagaianya
2.2 Aktivitas
Aktivitas merupakan penunjang keberhasilan dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan . Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga terbentuk percakapan, keterampilan, sikap, pngertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.
7 dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya”.
Sanjaya (2007: 132) menyatakan bahwa:
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai tujuan yang diharapkan. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
Aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar dua aktivitas tersebut saling terkait, sehingga dalam pembelajaran peserta didik diharapkan mempunyai keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental yang dilakukan sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Seseorang dikatakan aktif belajar jika dalam belajarnya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan positif terhadap suatu peristiwa dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang secara sadar yang meliputi kegiatan fisik maupun mental yang diharapkan bisa menghasilkan pembelajaran yang optimal.
2.3 Hasil belajar
8 hasil belajar Dimyati dan Mudjiono (2002 : 3) berpendapat bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar”.
Abdurrahman (1999: 37) menyatakan tentang pengertian hasil belajar yaitu,
“Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar”.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hasil yang menggambarkan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil inilah yang akan menjadi ukuran tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.4 Metode Inkuiri
Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa, 2005: 234).
9 Metodde inkuiri mengajarakan kepada siswa untuk berpikir cerdas dan menggunakan daya pikir dalam menemukan dan menjawab permasalahan yang disajikan. Inkuiri pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inkuiri menuntut siswa berfikir. Metode ini dapat menuntun dalam tindakan berpikir kritis siswa terhadap setiap masalah yang diajukan.
Menurut Mulyasa (2005:236) bahwa Strategi pelaksanaan inkuiri adalah
(1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan.
(2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa.
(3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik.
(4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya.
(5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
10 membantu siswa untuk menyempurnakan kesimpulan yang telah didapat pada saat persentasi yang sudah dilakukan tadi.
Menurut Radiansyah (2011), Guru menggunakan metode pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan dari suatu masalah yang dihadapi pada saat proses pembelajaran. Inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Sehingga pada metode ini dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, rasa ingin tahu, terbuka, aktif, tidak malu mengeluarkan pendapat dan sebagainya. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang melakukan inkuiri.
Menurut Suryosubroto (2002: 201) kelebihan pembelajaran inkuiri adalah (1) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
(2) Membangkitkan minat siswa.
(3) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan.
(4) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses penemuan.
(5) Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.
(6) Model ini berpusat pada anak
11 siswa, ketika siswa salah dalam menemukan konsep jawaban, itu merupakan awal siswa dalam belajar dan kemudian memperbaiki dirinya dari kesalahan yang telah dilakukan.
2.5 Kerangka pikir
IPS merupakan mata pelajaran yang sulit di pahami siswa. Dengan menggunakan Metode Inkuiri diharapkan siswa mudah memahami. Jumlah siswa yang terdiri dari kemampuan yang heterogen, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri dai 4 sampai 5 orang siswa untk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
12 2.6 Hipotesis
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu Penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan hasil pembelajaran di kelas. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang didapat dalam penelitian ini dijelaskan secara rinci
B. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 32 orang yang terdiri dari 18 perempuan dan 14 laki-laki. b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Canti Kabupaten Lampung Selatan. Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.
c. Waktu Penelitian
14 C. Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh melalui tes dan non tes yaitu dokumen hasil pengamatan belajar siswa, dan hasil observasi dalam penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini selama proses tindakan yaitu dengan menggunakan teknik tes dan nontes.
a. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data nilai-nilai siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas V SD Negeri Canti Kabupaten Lampung Selatan. Data ini berupa data kuantitatif
b. Teknik Nontes
Teknik nontes dapat dilakukan melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap seluruh kegiatan siswa di kelas dan membuat daftar aktivitas siswa saat belajar, dan melakukan evaluasi pada akhir penyampaian materi secara keseluruhan dan hasil belajarnya dicatat sebagai data hasil belajar siswa.
E. Alat Pengumpul Data
Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan alat penelitian yaitu :
a. Tes, menggunakan tes subjektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pelajaran IPS menggunakan metode inkuiri
15 c. Angket adalah berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan diajukan oleh
peneliti kepada siswa untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan penggunaan metode inkuiri dalam mata pelajaran IPS.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat, mulai dari tahap persiapan, proses sampai hasil pembelajaran. Teknik analisis data yang dilakukan adalah ;
1. Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan selama siklus I, baik data kuantitatif maupun kualitatif.
2. Menganalisis data dengan membuat tabulasi dan persentase, serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
3. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II.
G. Prosedur Penelitian
16
A. Siklus 1 1. Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar
b. Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan alat evaluasi
c. Menentukan materi
2. Pelaksanaan Tindakan (Pembelajaran)
Ada tiga kegiatan utama dalam kegiatan ini, yaitu; 1) pendahuluan,
Siklus 1
Perencanaan Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
Observasi Refleksi
Siklus 2
Dst.
17 Pada kegiatan pendahuluan langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. guru membuka pelajaran dengan memberi salam,
b. guru mengawali pelajaran dengan memberikan penjelasan secara umum tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada oleh siswa.
c. Guru memotivasi siswa supaya mencoba menggunakan metode inkuiri 2) Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok kerja siswa
b. Guru menunjukkan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan c. Guru menjelaskan materi tentang tokoh pahlawan dalam
mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode inkuiri gambar
d. Guru membagikan tugas berupa lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok
e. Masing-masing siswa bekerjasama menyelesaikan tugasnya f. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya g. Guru memotivasi terhadap siswa yang pasif dan pendiam agar aktif
dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang diwakili oleh seorang anggota kelompoknya.
18 3) Penutup
a. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikannya dengan menggunakan metode inkuiri gambar
b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi hasil belajar
Berdasarkan kajian hasil tes hasil belajar tersebut guru bersama observer merumuskan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I sebagai koreksi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
3. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan oleh guru teman sejawat yang bertindak sebagai observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran baik terhadap kinerja guru, aktivitas belajar siswa maupun terhadap hasil pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan Kegiatan demikian itu kemudian direvisi kembali pada siklus II dan selanjutnya.
19 Persiapan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah mendata seberapa banyak anak yang kesulitas belajar IPS berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1. Kemudian bersama observer merumuskan perencanaan pembelajaran untuk siklus II, yaitu :
1) Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar yang sudah direvisi
2) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan alat evaluasi
3) Menentukan materi
b. Pelaksanaan Siklus II
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a) Pengumpulan data diri anak yang hasil belajar IPS rendah berdasarkan hasil belajar pada siklus 1.
b) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa pada siklus 1 dan memecahkannya.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat yakni Pembelajaran dengan Metode inkuiri.
2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan
20 Tindakan guru memonitor dan membantu siswa jika menemui kesulitan
selama pengajaran IPS dengan Metode inkuiri. 4) Tahapan Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
46
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Aktivitas belajar siswa di kelas V SDN 1 Canti Raja Basa Lampung Selatan, pada mata pelajaran IPS, kompetensi dasar Tokoh-tokoh persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode inkuiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa aktivitas belajar meningkat dari siklus I sebesar 56% menjadi 78% pada siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas sebesar 22%.
2) Hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Canti Raja Basa pada pelajaran IPS, kompetensi dasar Tokoh-tokoh persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode inkuiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di atas, yaitu rata-rata nilai pada siklus 1 sebesar 71 meningkat menjadi 77 pada siklus 2, peningkatan nilai mencapai 6. Dan ketuntasan belajar juga meningkat yaitu pada siklus I sebesar 78% menjadi 88% pada siklus II. Peningjatan ketuntasan belajar sebesar 10%.
B.Rekomendasi
47 membantu siswa memahami konsep penghargaan terhadap nilai perjuangan pahlawan, seperti pada materi Tokoh-tokoh persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia. Metode inkuiri ini merupakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
2) Bagi Peneliti, Untuk para peneliti berikutnya, tentunya dapat menjadikan tambahan referensi bacaan dan dapat untuk dikembangkan pada metode-metode yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. (1999). Definisi Hasil Belajar Siswa. Tersedia: http://www.dawes.edu.au.[23 November 2009
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung. Balitbang depdiknas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta.
Departemen pendidikan nasional
Dimyati, Mujiono. (2002). Evaluasi Hasil Belajar. Tersedia: http://www.dawes.edu.au.[23 November 2009]
Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar mengajar.Jakarta.PT Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT. Remaja
Rosdakarya. . Bandung.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada. Jakarta.
Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Radiansyah. 2011. Penerapan Keterampilan Proses Sains Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi Universitas Lampung