Rumus Sekitar Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang
December 21, 2012 by harmonihz
1. HPP (harga pokok penjualan)
HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir
(Pembelian bersih: Pembelian + B. Angkut Pembelian – Retur pembelian- Pot pembelian) atau HPP= Persediaan awal + Pembelian + B.angkut pembelian – Retur pembelian- Pot pembelian – Persediaan akhir
2. Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP
(Penjualan bersih = Penjualan – Retur penjualan – Pot penjualan)
3. Laba bersih setelah pajak= Penjualan bersih + pendaapatan -HPP – beban-beban- pajak 4. Laba sebelum pajak = Penjualan bersih + pendaapatan -HPP – beban-beban
5. Modal akhir : Modal awal + laba bersih (laba setelah pajak) – Prive Laba bersih (dalam perusahaan jasa) = Pendapatan – beban-beban -pajak
Laba bersih (dalam perusahaan dagang) : Penjualan bersih + pendaapatan -HPP – beban-beban- pajak
6. Modal (dalam neraca) = Harta/aktiva – Utang/kewajiban
Aktiva lancar: Kas, piutang dagang, surat berharga, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, beban dibayar di muka
Aktiva tetap: Tanah, kendaraan, mesin, peralatan, gedung dan akumulasi penyusutan Akumulasi penyusutan sifatnya (-)
Aktiva tidak berwujud : goodwill, hak merek, hak royalty, frenchise dll
Utang lancar: utang dagang, wesel bayar, pendapatan diterima di muka, utang gaji, utang pajak dll
Home
Home » Laporan Keuangan » Penggunaan Rumus Dasar Akuntansi
Penggunaan Rumus Dasar Akuntansi
Diposkan oleh M Mustafa di 9:33 AM
Sebelumnya dalam artikel Dasar-Dasar Ilmu Akuntasi telah saya sebutkan cara Mengawali pencatatan atau pembentukan neraca pertama. Yaitu Nerasa yang di buat pertama kali saat menyetor uang dan barang serta bangunan menjadi aset usaha.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba membahas tentang rumus utama atau Rumus Dasar Akuntansi.
Rumus Dasar Akuntansi adalah sangat mudah yaitu
H = U + M
Contoh penggunaan Rumus Kasus 1 : Tanpa Utang
Pak Tono membuat sebuah usaha baru dengan menyetor modal tunai sebesar 20.000.000, Sebidang Tanah Senilai 50.000.000, Bangunan 25.000.000 dan Barang Dagangan 30.000.000 Maka jurnalnya adalah :
Dan Neraca Awalnya adalah :
Dari Kasus ini maka rumus dasar akuntansinya adalah : H = U + M ( 125.000.000 = 0 + 125.000.000 )
U = H - M ( 0 = 125.000.000 - 125.000.000 ) M = H - U ( 125.000.000 = 125.000.000 - 0 )
Artinya Aktiva harus Balance dengan Pasiva dengan ketentuan Aktiva dalam posisi Debet dan Vasiva dalam Posisi Kredit. Maka kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa
Aktiva dan Vasiva adalah kelompok yang mempengaruhi Neraca secara umum dengan pengertian :
1. Aktiva adalah Segala kekayaan usaha yang dimiliki Baik berupa Uang atau barang sedangkan
2. Vasiva adalah Kelompok yang berkenaan dengan kewajiban Perusahaan, adapun
Kewajiban perusahaan yaitu : Kewajiban Pada Pihak Lain (Utang Usaha) dan kewajiban pada pemilik Modal (Jumlah modal di setor dan Pendapatan Usaha)