• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRATIKUM PENYAKIT TANAMAN IDENTI 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PRATIKUM PENYAKIT TANAMAN IDENTI 001"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRATIKUM PENYAKIT TANAMAN ‘’IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN’’

Di Susun Oleh: AGUSTIAN C1011141080

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(2)

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan lapoaran penyakit tanaman ini.

Lapoaran ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki lapoaran ini.

13 Juli 2016

Penulis

(3)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tahapan yang penting dalam mendiagnosa gejala serangan penyakit tanaman adalah identifikasi terhadap patogen tanaman. Patogen yang diidentifikasi berasal dari pengambilan sampel tanaman yang terserang penyakit. Sampel tanaman yang terserang penyakit kemudian diinkubasi dan ditumbuhkan pada media buatan seperti kantong plastik. Identifikasi menjadi sangat penting karena pada tahapan tersebut ditekankan beberapa hal pokok seperti untuk pengendalian khususnya untuk uji antagonis ataupun hanya sekedar untuk mengetahui jenis patogen yang menyerang tanaman. Dari hasil identifikasi, dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai jenis patogen yang menyerang tanaman kemudian lebih lanjut upaya tersebut juga dapat diarahkan untuk mempelajari upaya – upaya pengendalian yang tepat untuk mencegah serangan patogen tersebut. Salah satunya melalui uji antagonismu dari jamur antagonis. Hal ini menyebabkan proses identifikasi patogen tanaman menjadi sangat penting untuk memastikan jenis patogen yang menyerang tanaman secara akurat. Untuk itu, perlu dilakukan praktik secara langsung untuk mengidentifikasi patogen tanaman.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana cara mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman

2. Bagaimana teknik dan cara mengidentifikasi penyakit pada bagian tanaman yang terserang

C. Tujuan

1. untuk mengetahui jenis patogen yang menyerang tanaman melalui identifikasi secara langsung.

2. Mengenal dan mempelajari morfologi pathogen tanaman

3. Mengenal gejala penyakit pada tanaman hortikultura, pangan, dan perkebunan.

(4)

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan  Alat

 Kantong plastik  Kapas

 Mikroskop  Jarum  Pinset  Bahan

 Bagian tanaman yang terserang  Air

B. Prosedur kerja

1. Ambil bagian tanaman yang terserang, setelah itu (inkubasi) dengan memasukan ke dalam kantong plastik dam sekaligus kapas yang telah di basahi sebelumnya.

2. Biar kan selama beberapa hari, sampai penyakit tersebut berkembang

3. Catat dan uraikan tanda-tanda dan gejala yang terjadi selama inkubasi berlangsung 4. Kemudian, setelah beberapa hari. Ambil tanaman tersebut kerok dengan jarum untuk

mengambil patogen nya (pengambilan setipis mungkin )

5. Kemudian amati di bawah mikroskop patogen jenis apa yang menyerang dengan membandingkan dengan buku penuntun penyakit.

6. Kemudian dokumentasikan hasil tersebut, untuk di bahas pada pembuatan laporan.

C. Variabel pengamatan 1. Tanda serangan

2. Gejala yang ditimbulkan 3. Bentuk patogen

BAB IV

(5)
(6)

B. Pembahasan

Ilmu Penyakit Tumbuhan adalh ilmu yang mempelajari kerusakan yang disebabkan oleh organisme yang tergolong ke dalam dunia tumbuhan seperti Tumbuhan Tinggi Parastis, Ganggang, Jamur, bakteri, Mikoplasma dan Virus. Kerusakan ini dapat terjadi baik di lapangan maupun setelah panen. Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya. Di samping itu untuk mempelajari Ilmu Penyakit Tumbuhan perlu diketahui beberapa istilah dan definisi yang penting. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian tersebut.

Penyakit tanaman dapat didefinisikan sebagai penyimpangan sifat normal yang menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya (Martoredjo, 1989). Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik. Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya parasitik pada tumbuahn, dapat ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Adapun penyakit yang bersifat abiotik tidak parasit, tidak menular, dan biasa disebut penyakit fisiogenik. Penyebab yang parasitik terdiri dari beberapa golongan seperti virus, viroid, fitoplasma bakteri, cendawan, riketsia, protozoa, nematode dan tumbuhan tingkat tinggi (Sinaga, 2003).

Dalam pratikum yang di lakukan terdapat berbagai macam jenis penyakit yang menyerang beberapa komoditas.

karat daun kopi (Hemileia vastatrix)

(7)

penyakit ini masih menjadi masalah utama. Berikut adalah gambar-gambar gejala karat daun kopi

Rhizoctonia salani

Rhizoctonia salani adalah jenis jamur yang menyerang bagian akar atau pangkal batang tanaman tomat, kentang dan menyebabkan penyakit bercak, atau cacar, serta busuk pada pangkal batang pada tomat serta kentang. Serangan jamur tular tanah pada tanaman diawali dengan infeksi pada bagian akar atau batang yang berbatasan dengan permukaan tanah. Infeksi menyebabkan transportasi hara dan air tersumbat sehingga tanaman layu. Patogen selanjutnya menyebar keseluruh bagian tanaman dan menyebabkan pembusukan. Pada permukaan tanah di sekitar tanaman yang terserang terdapat miselium putih dan sklerotia. Serangan parah sering terjadi pada musim hujan, yang menyebabkan seluruh tanaman di suatu area menjadi layu dan gagal panen.

Antraknose pisang

Antraknose pada pisang menyerang permukaan buah, pada awalnya berupa bintik-bintik coklat, kemudian makin melebar, cekung, kemudian muncul spora berwarna merah bata di tengah noda tersebut. Semakin lama bintik-bintik tersebut saling menyambung dan penampilan buah menjadi buruk. Antraknos muncul setelah buah matang kemudian menyebar dengan cepat, dan dalam 2-3 hari permukaan kulit buah telah rusak. Antraknos disebabkan oleh infeksi laten Colletotrichum sp yang telah menginfeksi buah sejak di kebun.

Bercak daun seledri septoria (late blight)

Bercak daun seledri septoria (late blight) adalah penyakit yang terpenting pada tanamanseledri. Pada umumnya mula-mula pada daun terjadi bercak-bercak klorotis, yang lalu menjadi nekrotis dengan garis tengah beberapa mm. Daerah klorotis di sekitar bagian yang mengkrotis tadi makin meluas sehingga dapat meliputi sebagian besar dari daun. Pada bagian yang nekrotis dan pada bagian di luarnya terdapat titik-titik halus berwarna hitam. Ini adalah badan buah (piknidium) jamur penyebab penyakit. Pada tangkai daun penyakit menyebabkan timbulnya becak-becak memanjang, berwarna coklat

Pseudomonassolanacearum

(8)

tampak pembuluh berwarna coklat, demikian juga empulur sering berwarna kecoklatan. Pada penyakit stadium lanjut apabila batang dipotong, akan keluar lendir bakteri berwarna putih susu. Lendir ini dapat dipakai untuk membedakan penyakit layu bakteri dengan layu Fusarium.

Penyakit layu pembuluh Fusarium (Fusarium vascular wilt disease).

Gejala penyakit. Pada tanaman muda daun tampak berwarna kuning kecoklatan pada salah satu daun di tengah tajuk kemudian menyebar pada daun disebelahnya dan selanjutnya ke daun-daun di bawahnya. Tanaman kemudian total mengering dan mati dalam waktu 2 bulan setelah gejala pertama tadi terlihat. Pada tanaman tua ada dua tipe gejala, pertama gejala akut (typical) dimana daun-daun bagian bawah mengering dan pelepah daun patah pada bagian tengah atau pada sepertiga dari batang. Pertumbuhan daun-daun muda sangat lambat dan berwarna kekuningan. Kedua dengan gejala kronis, gejala ini yang sering dijumpai di lapang dimana daun-daun bagian bawah mengering dan patah sehingga tinggal 2-4 daun pucuk yang tidak membuka. Gejala internal ditujukkan dengan bercak-bercak coklat kehitaman bila batang tanaman sakit dibelah, hal ini karena penyumbatan jaringan xilem akibat tilosis dan pembentukan ”gum” sehingga aliran air dan nutrien sangat terganggu, pada serangan berat bercak-bercak tersebut ditemukan sampai pada pelepah (Franqueville dan Diabate, 2005).

Phytophtora palmivora

Phytophtora palmivora memiliki kisaran inang yang luas dapat menyerang 138 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam bermacam-macam family (Chee, 1969). Infeksi P. palmivora pada buah menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu kehitaman. Biasanya bercak tersebut terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung air yang kemudian berkembang sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah menjadi busuk dan biji pun turut membusuk. Pembentukan spora terlihat dengan adanya warna putih di atas bercak hitam yang telah meluas. Pada temperatur 27,5 sampai 30o C pertumbuhan spora ini sangat cepat. Infeksi P. palmivora dicirikan

(9)

Bercak Daun (Sigatoka)

Bercak Daun (Sigatoka) Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Mycosphaerella musicola Mulder. Gejalanya mula-mula timbul bercak-bercak kecil pada daun pisang yang berwarna kuning pucat atau berupa garis-garis yang berwarna kuning kehijauan dengan panjang 1,0-10 mm dan lebar 0,5-1,0 mm sejajar dengan tulang-tulang daun. Bercak atau garis-garis ini makin lama makin membesar dan memanjang sehingga terbentuk bercak-bercak yang berbentuk bulat telur atau elip berwarna coklat, dan akhirnya seluruh permukaan dapat terinfeksi. Permukaan daun yang terinfeksi ini menjadi kering, berwarna coklat, dan akhirnya mati. Pusat bercak seringkali mongering dan berwarna abu-abu terang. Bercak-bercak ini pada tanaman pisang yang masih muda akan lebih lebar dan lebih membulat bentuknya dibandingkan bercak pada tanaman pisang yang lebih tua.

Penyakit gugur daun Helminthosporium

Gejala yang khas dari penyakit ini adalah bercak-bercak bulat, bergaris tengah 1-3 mm, dengan pusat yang tembus cahaya dan tepi coklat sempit yang jelas, yang mirip dengan mata burung. Gejala seperti ini terjadi bila infeksi berlangsung pada saat daun sudah mencapai ukurannya yang penuh, tetapi masih tergantung lemas. Sering kali pada daun yang sama terdapat tiga macam gejala yaitu; pucuk keriput, mata burung yang khas, dan bercak coklat tua. Ketiga gejala tersebut menunjukkan bahwa daun ini mendapat infeksi berulang-ulang selama perkembangannya. Di Pusat bercak yang tembus cahaya pada sisi bawah daun sering terlihat tepung hitam yang terdiri dari konidium jamur.

(10)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Patogen adalah sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit.

Penyakit pada tanaman biasanya disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.

Jamur adalah organisme heterotrof, tidak berklorofil, berinti sel, struktur somatiknya terdiri dari filament yang bercabang-cabang, dinding sel mengandung selulosa atau kitin atau keduanya bersama molekul organic lainnya. Umumnya berkembang biak dengan spora baiksecara seksusal maupun aseksual atau menggunakan bagian vegetative jamur.

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu (unisellular) yang tidak mempunyai klorofil dan berkembang biak dengan cara pembelahan (budding), hidup secara saprofitik atau parasitic dan memperoleh makanan dari bahan organic yang mati atau masik hidup.

Virus adalah suatu partikel atau zarah sub-mikroskopis yang terdiri dari protein kapsid di bagian luar protein kapsomer (coat)yang keduanya membungkus asam nukleat. Asam nukleat bersifat menular dalam bentuk salah satu yaitu asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksorobonukleat (DNA). Asam nukleat virus memperbanyak diri (replikasi) dengan bantuan ribosom sel inang, mensintesis protein mantel virus dan menggunakan kemampuan sintetiknya untuk membuat cetakan dirinya membentuk lebih banyak RNA, kemudian penggabungan protein virus dengan RNA hasil replikasi membentuk partikel virus baru (virion).

B. Saran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Mynature-faiq. 2010. Pengenalan penyakit tanaman pangan.

http://mynature-faiq.blogspot.com/2010/07/pengenalan-penyakit-tanaman-pangan.html. diakses 07 Juli 2016

Nasution, Ahmad Sanusi. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit

Tumbuhan.http://sanoesi.wordpress.com/2008/12/17/pengenalan-patologipenyakit-tumbuhan/ Diakses 07 Juli 2016

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, perlu adanya judicial review Ketetapan MPR terhadap UUD NRI Tahun 1945 dan judicial review peraturan perundang- undangan di bawah Ketetapan MPR terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan perpajakan, sanksi perpajakan dan kondisi lingkungan

Antena Mikrostrip patch persegi (Rectangular) dari peneltian ini , mengaplikasikan substrat alumina sebagai bahan untuk pembuatan antena yang bertujuan untuk

Informan Dalam Penelitian ini berasal dari orang yang berkaitan langsung dalam Pelayanan Prima dilihat dari Budaya Masyarakat (Studi Kasus di Rumah Sakit Mayjen

 Dapat mengoperasikan Adobe Indesign (Layout)  Dapat mengoperasikan Adobe PageMaker (Layout)  Dapat mengoperasikan Corel Draw (Design).  Dapat mengoperasikan Free Hand

berusaha melihat orientasi dari penggunaan produk perbankan syariah, apakah orientasi tersebut merupakan orientasi yang bersifat keagamaan ( religious ), yaitu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan tidak

Aktivitas antibakteri pada kitosan terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan derajat deasetilasi berbeda, memperlihatkan DD 93% lebih besar membentuk zona