• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA

2.1 Pengertian Oshibana

Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga sakura. Apabila musim semi tiba orang-orang Jepang akan beramai-ramai pergi untuk melihat bunga yang mekar terutama di taman-taman yang banyak terdapat pohon sakura.

Namun, tidak semua musim di Jepang bunga-bunga akan bermekaran. Misalnya, pada musim dingin dan musim gugur. Oleh karena itu, orang-orang Jepang mempunyai cara untuk mewujudkan keabadian bunga-bunga agar orang-orang Jepang dapat menikmati bunga-bunga tersebut meskipun bukan musim semi.

Agar dapat selalu menikmati bunga-bunga orang-orang Jepang menggunakan cara pengeringan kemudian menyimpannya serta diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Teknik yang orang-orang Jepang gunakan adalah teknik

press atau yang dikenal dengan Oshibana.

Oshibana berasal dari dua kata, yaitu oshi atau oshu berarti “tekan”, dan bana atau hana yang berarti “bunga”. Jadi oshibana dapat diartikan adalah

kerajinan bunga press atau bunga yang ditekan atau dipress. Secara umum

(2)

dalam bentuk yang unik dan menarik. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa

oshibana adalah seni merangkai bunga kering yang menghargai keindahan bunga

dan keabadian bunga.

2.2 Sejarah Oshibana

Oshibana sudah dikenal masyarakat Jepang sejak berabad-abad yang lalu,

yakni sejak abad ke-16. Namun, pada masa sebelumnya yaitu pada abad ke-6 di Jepang hanya mengenal seni merangkai bunga yang disebut dengan Ikebana.

Ikebana pada awalnya adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha.

Orang-orang Jepang pada zaman kuno, menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya. Orang-orang Jepang merasakan hal yang aneh pada tanaman dan menganggapnya sebagai suatu misteri. Bagi orang-orang Jepang tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar kesegaran tanaman itu akan sama seperti pada saat sebelum dipetik.

Setelah bunga-bunga dirangkai sesuai dengan keinginan orang-orang akan bisa menikmatinya. Namun pada zaman modern sekarang ini orang-orang Jepang biasa menikmati bunga dengan menggelar tikar dibawah pepohonan, duduk dan makan beramai-ramai bersama dengan teman maupun keluarga. Kebiasaan menikmati bunga ini biasa dikenal dengan sebutan Hanami.

(3)

Namun kebiasaan menikmati bunga sakura ini hanya dapat dilakukan apabila bunga-bunga bermekaran yaitu, pada musim semi dan musim panas. Pada musim panas dan musim semi orang-orang akan bisa menikmatinya sedangkan musim dingin dan musim gugur orang-orang Jepang tidak bisa menikmatinya karena bunga-bunga pada musim ini berguguran.

Oleh karena itu orang-orang Jepang mempunyai keinginan untuk mengabadikan bunga-bunga yang hanya bisa dinikmati pada musim semi tersebut, dengan cara mengeringkan dan menyimpannya lalu mengaplikasikan dalam berbagai bentuk. Tetapi, dalam mengeringkan bunga-bunga tersebut orang-orang Jepang mempunyai teknik tersendiri.

Teknik pengeringan yang digunakan adalah teknik Press. Teknik yang akan menghasilkan bunga dan daun kering dengan warna yang tidak akan berubah dalam waktu yang lama. Dari sinilah muncul seni bunga press yang biasa disebut dengan Oshibana.

Oshibana pada zaman sekarang telah menyebar luas ke berbagai penjuru

dunia. Pengaplikasian dalam berbagai bentuk yang menarik dan unik mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Tidak heran apabila oshibana begitu banyak diminati oleh masyarakat Jepang, khususnya para wanita.

Kursus-kursus oshibana sudah mulai bermunculan dimana-mana dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Walaupun di belahan dunia lain seni ini juga dikenal, tetapi teknik mengeringkan dan press gaya Jepang inilah yang

(4)

lebih populer sehingga banyak kelompok oshibana yang bermunculan di berbagai dunia. Di Negara barat oshibana dikenal dengan istilah The Art of Pressed Flower.

Di Indonesia seni bunga press ini belum banyak diketahui dan diminati oleh masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu sebagian kalangan masyarakat di Indonesia mulai menyukai dan menekuni seni merangkai bunga kering dengan cara dipress ini, baik sebagai hobi maupun dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka macam souvenir seperti, gantungan kunci, pembatas buku, lukisan dan lain-lain.

Negara Indonesia sendiri terkenal dengan beraneka ragam floranya, sehingga kita bisa memanfaatkan aneka flora ini untuk dikeringkan. Namun, anggapan bahwa membuat bunga press ini sangat sulit, inilah yang menyebabkan

oshibana belum banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

2.3 Jenis-jenis Bunga dan Daun

Pada dasarnya hampir semua bunga dan daun dapat dikeringkan. Namun, pada proses pengeringan ada bunga yang mudah dan cepat dikeringkan dan ada juga bunga yang sulit dan lama untuk dikeringkan. Untuk itu ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi bunga yang mudah atau sulit untuk dikeringkan, yaitu :

a. Jumlah kandungan air b. Waktu pemetikan

(5)

Kemudian ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan dalam proses pengeringan bunga agar proses pengeringan yang didapat akan maksimal, yaitu :

a. Pilih daun dan bunga yang memiliki kandungan air sedikit

b. Petik daun dan bunga pada saat cuaca cerah, yang ideal adalah di siang atau di sore hari.

c. Jangan memetik bunga di pagi hari, karena masih banyak embun yang menempel pada bunga.

d. Jangan memetik daun dan bunga setelah hujan.

e. Susun segera bunga dan daun dalam alat pengering dan langsung dipress. f. Simpan bunga dan daun yang sudah kering didalam plastik yang kedap

udara dan dalam wadah yang tertutup.

g. Simpan wadah tertutup pada tempat yang kering, hindari cahaya matahari dan sinar lampu neon.

Contoh-contoh bunga dan daun yang mudah dikeringkan dan contoh-contoh bunga dan daun-daun namun perlu perlakuan khusus atau membutuhkan teknik khusus.

Contoh beberapa daun yang mudah dikeringkan 1. Suplir

2. Pakis

3. Daun ketapang 4. Batang bunga lotus 5. Daun putri malu

(6)

7. Daun anggur

Contoh beberapa bunga yang mudah dikeringkan 1. Lavender 2. Baby breath 3. Flamboyan 4. Bougenvil 5. Soka 6. Kasia emas 7. Kembang merak 8. Hortensia

(7)

9. Aster 10. Bunga biru

Contoh beberapa sayur yang mudah dikeringkan 1. Peterseli dan seledri

2. Cabe merah dan hijau yang besar 3. Cabe rawit besar

4. Kacang arcis

Contoh beberapa buah yang dapat dikeringkan namun perlu perlakuan khusus 1. Strawberry

2. Kiwi

Contoh beberapa bunga yang dapat dikeringkan tapi membutuhkan teknik khusus 1. Lily

2. Krisan 3. Matahari 4. Anggrek 5. Mawar impor

2.4 Alat-alat yang Digunakan dalam Pembuatan Oshibana

Adapun alat-alat yang digunakan dalam pembuatan oshibana adalah : 1. Gunting : digunakan untuk menggunting daun dan bunga dari tangkai. 2. Cutter : digunakan untuk membelah tangkai yang tebal atau keras.

3. Silika gel : digunakan untuk mempertahankan bunga atau daun dan untuk mencegah tumbuhnya jamur.

(8)

5. Jarum pentul : digunakan untuk menusuk plastik klip kecil berisi silika gel. 6. Tusuk gigi : digunakan untuk mengaplikasikan lem pada bunga yang akan

ditempel.

7. Busa : digunakan untuk menyerap kadar air pada bunga atau daun. 8. Kertas minyak : digunakan untuk meletakkan bunga yang akan dipress. 9. Kertas buram : digunakan untuk lapisan pemisah diantara tiap tumpuk bunga. 10. Lem dan double tip : digunakan untuk perekat.

11. Kantong plastik berzipper atau kedap udara : digunakan untuk wadah penyimpan materi yang akan dikeringkan.

12. Alat pemberat : digunakan untuk menindih alat pengering berisi bunga yang akan dipress. Misalnya, papan kayu atau sesuatu yang berat dan berbidang datar dengan berat minimal 5kg.

13. Mesin laminating : digunakan untuk melaminasi kreasi oshibana yang diaplikasikan pada pembatas buku, agenda, kartu ucapan, dan lain-lain.

14. Plastik laminating : digunakan untuk melapisi kreasi oshibana yang diaplikasikan pada kertas atau kain.

15. Puncher atau pelubang kertas : digunakan untuk melubangi pembatas buku sebagai tempat memasukkan pita.

16. Pita : digunakan untuk pemanis kreasi oshibana. 17. Plastik klip : digunakan untuk penyimpan silika gel. 18. Pinset : digunakan untuk menjepit bunga atau daun.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa SEFT atau Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah suatu teknik terapi yang menggunakan energi tubuh atau

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Muflihah dkk(2012) pada pembuatan tepung lidah buaya dengan metode yang lain mendapatkan hasil kadar lemak tertinggi 0,30%

bentuk sikap kerja yang tidak alamiah, misalnya badan selalu membungkuk, kepala lebih banyak menoleh kesamping daripada ke depan. 2) Mencegah tangan atau lengan terlalu

Karst merupakan suatu medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan memiliki porositas sekunder yang berkembang baik (Ford dan

Umumnya setelah mobil diparkirkan, bila pengguna mobil tidak ingin mengalami panas ketika masuk kembali ke dalam mobil, maka pengguna mobil biasanya menutup kaca depan

Hadhrat Masih Mau’ud as juga mengatakan di tempat lain bahwa pembicara mereka bukan berpikir bagaimana agar pidato kuliah mereka harus mengesankan hati para pendengar dan

memberikan apa yang diinginkan oleh pembeli potensial tersebut, pembeli.. c) Daya tawar-menawar pemasok; untuk pemasok, sangat tergantung pada bahan baku dan sumber

Umur bisa mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien dimana seseorang yang berumur lebih lanjut mereka tidak akan terlalu mempertimbangkan atau memperhatikan apa yang