• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus.secara garis besar,terdapat empat tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas yang lazim digunakan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau ulasan secara menyeluruh tentang proses pengembangan kemampuan mengenal konsep Bentuk, Ukuran dan Warna pada saat bermain PlayDough dengan cara mengembangkan konsep, menghimpun berbagai fakta atau kejadian dari lapangan dan data yang diperoleh tidak melalui suatu pengujian atau pembuktian hipotesis melainkan data disajikan dengan mekanisme penyajian data secara deskriptif kualitatif yang sistematis, empiris, kritis dan terkontrol berdasarkan tingkah laku informan penelitian maupun keadaan lingkungan sekitar dan kondisi sosial yang ada.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak-anak kelas A TK Bangun Putra, Tlogo,Tuntang yang berjumlah 19 anak penelitiannya adalah proses belajar mengenal bentuk ukuran dan warna menggunakan media PlayDough di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Kelompok A TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang. khususnya di kelas A dan di mulai pada tanggal 14, 16, 18, 21, 23 dan 25 Oktober.

(2)

28 3.4. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu :

1. Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan anak tentang mengenal bentuk,ukuran dan warna.

2. Variabel bebas adalah variabel yang mempngaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Dalaam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode bermain dengan menggunakan Playdough untuk mengetahui ukuran/takaran,bentuk dan warna.

3.5. Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2014) satu siklus terdiri dari tahap perencanaan,pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan tahap awal yang berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa,mengapa,kapan,dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,Suhardjono dan Supardi, 2014).

2. Pelaksanaan (Acting)

Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rumusan yang ada dalam rancangan.

3. Pengamatan (Observing)

Tahap pengamatan merupakan tahapan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto dkk 201). Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan pedoman observasi yang telah dirancang oleh peneliti. Selanjutnya, hasil pengamatan dikaji secara menyeluruh untuk mengukur seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran.

(3)

29

Dalam peneliti ini,kegiatan pengamatan difokuskan pada aktivitas siswa, dalam proses pembelajaran,pengamatan dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan tahapan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (arikuntodkk 2014). Kegiatan refleksi dilakukan setelah penelitti melakukan tindakan. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi dan menganalisis hasil observasi untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah dilaksanakan. Selain itu, kekuraangan yang diperoleh dari haasil refleksi digunakan sebagai bahan perttimbangan untuk memperbaiki siklus berikutnya, bagan alur penelitian tindakan kelas dalam (Arikunto,dkk 2014)

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto (2012) Perencanaan SIKLUS I SIKLUS II Pengamatan Perencanaan Pengamatan HASIL ? Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi

(4)

30 Siklus I

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi :

a. Mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan metode mengenal bentuk,ukuran dan warna menggunakan playdough

b. Membuat rencana kegiatan harian

c. Menyiapkan ruang kelas dengan penataan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran.

d. Menyiapkan bahan mainan atau atau media yang akan digunakan e. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak didik

dan kegiatan pembelajaran. 2. Tindakan

Tahap pelaksanaan di lapangan meliputi : a. Mengenal ukuran/takaran

- Mengenal ukuran/takaran dengan metode mencampurkan bahan-bahan untuk membuat playdough (terigu,minyak,garam dan air) - Guru meminta anak untuk mencaampurkan bahan-bahan yang

sudah disiapkan

- Guru meminta anak untuk menyebutkan apa dan seberapa banyak bahan yang dicampurkan

b. Menyebutkan warna

- Guru meminta anak untuk memilih warna apa yang ingin di campurkan ke playdough yang sudh dibuat

- Guru meminta anak untuk mencampurkan warna makanan ke dalam playdough yang sudah jadi degan bantuan guru

- Guru meminta anak menyebutkan warna apa saja yang sudah di campurkan ke dalam playdough

c. Mengenal bentuk

- Guru meminta anak untuk membuat bentuk apa saja yang dia suka menggunakan playdough

(5)

31

- Jika sudah jadi guru meminta anak untuk maju ke depan dan menceritakan hasil karyanya.

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti juga melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi pahaman anak yang bertujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode mengenal bentuk,ukuran dan warna menggunakan playdough.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. Refleksi berkaitan dengan apa yang telah dicapai anak dalam peningkatan kemampuan mengenal ukuran,bentuk dan ukuran dengan menggunakan playdough dan apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran dalam siklus selanjutnya. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus II

Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I hanya saja peneliti memodifikasi beberapa kegiatan dalam mengenal bentuk ukuran dan warna menggunakan playdough yang didasarkan pada permasalahan baru yang muncul pada siklus I pada siklus II anak harus sudah lebih mandiri di banding pada waktu siklus I. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar menyusun rencana perbaikan pembelajaran di RKH pada siklus II.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam tindakan ini terdiri dari :

(6)

32 1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi karena observasi merupakan suatu pengamatan yang melibatkan panca indra sehingga dapat digunakan sebagai media pengumpulan data yang akurat serta komprehensif dan penelitian akan memperoleh hasil yang optimal. Sedangkan yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala hal yang berkaitan dengan kemampuan anak usia dini dalam mengenal warna, bentuk dan ukuran melalui metode bermain playdough.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data pada saat proses pembelajaran dan hasil karya anak.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis yang dilakukan pada setiap siklus dengan teknik deskriptif kualitatif. Model deskriptif kualitatif adalah dengan cara membandingkan hasil observasi dengan hasil observasi selanjutnya dan dengan indikator keberhasilan.beberapa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data aktivitas anak tehadap pembelajaran melalui media bermain playdough, untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal bentuk, ukuran dan warna. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dan dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sodijono (2006) adalah sebagai berikut:

𝑷 = 𝑭

𝑵𝑿𝟏𝟎𝟎% Keterangan:

P : Angka persentase.

F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya. N: Jumlah frekuensi/ banyaknya individu.

(7)

33 3.8. Indikator Hasil Belajar

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan mengenal bentuk,ukuran dan warna pada anak melalui metode bermain playdough pada anak kelompok A TK Bangun Putra,Tlogo. Peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat dari observasi dan hasil karya anak dalam metode mengenal bentuk,ukuran dan warna menggunakan playdough.Dalam pembelajaran peningkatan kemampuan mengenal bentuk,ukuran dan warna pada anak menggunakan kriteria baik(B) anak memperoleh nilai sempurna artinya baik.

Dalam rangka mengetahui apakah sebuah penelitian dapat dikatakan berhasil atau tidak maka dierlukan indikator keberhasilan. Pada penelitian kali ini peneliti menetapkan indikator keberhasilan pada hasil meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode mengenal bentuk,ukuran dan warna mengunakan media playdough. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dalah 80% dari jumlah subjek yang di teliti telah mampu menyebut bentuk,ukuran dan warna dengan benar.Peneliti tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah 19 orang anak mampu mengenal ukuran untuk membuat playdough dengan tepat, menyebutkan bentuk yang sudah mereka buat masing-masing dengan benar. Dan mampu menyebutkan warna yang mereka pilih sendiri.

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional tentang standart anak usia dini (indikator PERMENDIKBUD NO 137 2014) dan program semester (promes) dari sekolah TK bangun putra tlogo,tuntang tersebut terdapat indikator kemampuan mengenal ukuran,bentuk,dan warna pada usia 4-5 tahun.

(8)

34 Tabel 3.1

Indikator Hasil Observasi

No

Indikator PERMENDIKBUD NO 137 TAHUN 2014

Indikator Hasil Belajar 3 2 1

1 Melakukan kegiatan yang menunjukkan

anak mampu

mengelompokkan benda sesuai dengan warna.

1. Anak mampu mengenal dan menyebutkan warna-warna dasar (merah, kuning,hijau) menggunakan metode bermain playdough. 2. Anak dapat memilih warna yang di

perintahkan oleh guru.

3. Anak dapatmengelompokkan playdough berdasarkan warna.

2 Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda berdasarkan bentuk,ukuran dan warna melalui kegiatan mengelompokkan.

1. Anak mampu menyebut bentuk-bentuk playdough yang sudah mereka buat.

2. Anak dapat membedakan bentu-bentuk playdough.

3. Anak dapat mengelompokkan bentuk playdough yang sama.

3 Mampu mengenal konsepbesar:kecil,bany ak:sedikit,panjang:pend ek,berat:ringan,tinggi:re ndah melalu kegiatan membandingkan.

1. anak dapat menyebutkan ukuran playdough yang mereka bawa(panjang-pendeknya). 2. anak dapat memilih /membedakan ukuran

playdough.

3. Anak mampu mengelompokkan playdough yang berukuran sama.

(9)

35 Keterangan : warna

Kategori B (baik) dengan nilai : 3

a. Anak mampu mengenal3 warnadasar (merah,kuning,hijau) tanpa bimbingan.

b. Anak mampu menyebut3 warna playdough tanpa bimbingan.

c. Anak mampu mengelompokkan 3 warna playdough tanpa bimbingan. Kategori C (Cukup) dengan nilai : 2

a. Anak hanya mampu memilih2 warna tanpa bimbingan. b. Anak hanya mampu menyebutkan 2 warna tanpa bimbingan. c. Anak hanya mampu mengelompokkan 2 warna tanpa bimbingan. Kategori K (Kurang) dengan Nilai : 1

a. Anak hanya mampu mengenal 2 warna dengan bimbingan. b. Anak hanya mampu menyebutkan 2 warna dengan bimbingan.

c. Anak hanya mampu mengelompokan 2 warna playdough dengan bimbingan.

Keterangan : Bentuk

Kategori B (baik) dengan nilai : 3

a. Anak mampu mengenal 3bentuk tanpa bimbingan.

b. Anak mampu menyebut 3 bentukplaydough tanpa bimbingan.

c. Anak mampu mengelompokkan 3 bentukplaydough tanpa bimbingan. Kategori C (Cukup) dengan nilai : 2

a. Anak hanya mampu memilih 2 bentuk tanpa bimbingan.

b. Anak hanya mampu menyebutkan 2 bentuk playdough tanpa bimbingan. c. Anak hanya mampu mengelompokkan 2 bentuk tanpa bimbingan. Kategori K (Kurang) dengan Nilai : 1

a. Anak hanya mampu mengenal 2 bentuk playdough dengan bimbingan. b. Anak hanya mampu menyebutkan 2 bentuk playdough dengan

bimbingan.

c. Anak hanya mampu mengelompokan 2 bentuk playdough dengan bimbingan.

(10)

36 Keterangan : Ukuran

Kategori B (baik) dengan nilai : 3

a. Anak mampu mengenal 3 ukuran playdough tanpa bimbingan. b. Anak mampu menyebut ukuran 3 playdough tanpa bimbingan.

c. Anak mampu mengelompokkan ukuran 3 playdough tanpa bimbingan. Kategori C (Cukup) dengan nilai : 2

a. Anak hanya mampu memilih ukuran 2 playdough tanpa bimbingan. b. Anak hanya mampu menyebutkan ukuran 2 playdough tanpa bimbingan. c. Anak hanya mampu mengelompokkan 2 ukuran tanpa bimbingan. Kategori K (Kurang) dengan Nilai : 1

a. Anak hanya mampu mengenal 2 ukuran playdough dengan bimbingan. b. Anakhanyamampumenyebutkan2ukuranplaydoughdengan bimbingan. c. Anak hanya mampu mengelompokan 2 ukuran playdough dengan

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas  Arikunto (2012) Perencanaan SIKLUS I SIKLUS II Pengamatan Perencanaan Pengamatan HASIL ?  Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi

Referensi

Dokumen terkait

Proses kalibrasi pada DAS Rawatamtu Ketiga metode dapat dikatakan optimal dalam memisahkan aliran dasar (debit terhitung) terhadap aliran total (debit terukur di

Materi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang diadakan di SMA kelas X yaitu, mengenai sub bab protista mirip hewan dengan menggunakan media

Kaedah pembuatan emas yang ditatah dalam atau ‘gold inlay’ ini dijelaskan oleh Winstedt (1925) iaitu “where the base is a black oxydized metal, in which a pattern is chiselled

Hasil: Uji hipotesis I dan II menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti kedua kelompok perlakuan memiliki pengaruh

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar (Indeks prestasi) responden mahasiswa D–II PGTK antara mahasiswa beasiswa dengan mahasiswa swadana

pada agama, dan juga masuk d alam lapang pergerakan ko- munis , dan saya mengaku juga bahwa tambah terbukanya fikiran saya di lapang kebenaran atas perintah agama Islam itu, tidak

Pasien dengan HNPCC mempunyai kecenderungan untuk menderita kanker kolorektal pada umur yang sangat muda, dan screening harus dimulai pada umur 20 tahun atau

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah