• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengapa? Karena kehilangan standart kebenaran yang mengatur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengapa? Karena kehilangan standart kebenaran yang mengatur"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sungguh aneh bin ajaib, pemahaman sebagian masyarakat tentang seks pada dekade terakhir ini. Menurut pengamatan penulis, seks telah dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak sakral lagi. Ada banyak bukti yang dapat kita saksikan di

tengah-tengah masyarakat. Misalnya, kasus kawin cerai, "kumpul kebo", lokalisasi dan beberapa fenomena lain yang dapat kita cermati.

Sebagai contoh, pada awal Januari 2000 sampai Februari 2000 menurut Buletin Siang RCTI, 19 Maret 2000 tercacat kurang lebih 420 keluarga terancam akan cerai. Ini merupakan sebuah data yang sungguh memprihatinkan. Bukankah sebelumnya mereka membangun keluarga atas dasar cinta kasih? Atau, justru dibangun atas dasar hawa nafsu, sehingga dapat membawa kehancuran yang tak kunjung berakhir?

Kalau tidak dianggap berlebihan, pengamatan penulis selama ini, menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang seks telah mencapai titik kulminasi yang

sangat berbahaya. Nilai-nilai religius telah dicampakkan ke luar dari perilaku seksual sebagian orang. Bahkan mungkin ada sebagian yang berfikir bahwa seks sama dengan barang dagangan yang suatu waktu dapat dibeli dan pada waktu yang lain dapat dibuang, jika tidak digunakan lagi. Pemahaman yang keliru seperti ini menyebabkan orang berbuat seenaknya.    

Mengapa? Karena kehilangan standart kebenaran yang mengatur kehidupan moral. 

Menurut survei yang dilakukan oleh sebuah tabloid, melalui jajak pendapatnya memberi data sebagai gambaran penyebab seseorang tidak menghargai kesakralan seks, sebagai berikut:

1. Keadaan Keluarga: "Cerai berai" 55 % 2. Faktor Pendukung : "Dijual orang tua" 42 % 3. Lingkungan : "Pemukiman padat" 62 %

4. Peran Orang tua : "Sangat mendukung" 36 %

5. Orang tua sangat berperan menawarkan anaknya 72 % 6. Pernah hamil dan digugurkan 35 % 

(Sumber : Tabloid Pop Edisi 37/Thn. I-Februari 2000)

Data di atas, secara pribadi amat menggelisahkan penulis. Mengapa? Sebab ada orang yang menganggap seks sebagai sumber penghasilan empuk yang

memberikan banyak uang, dan kerja tidak menguras tenaga. Yang patut kita renungkan adalah, bagaimana  pemahaman Kristiani mengenai seks ini? Adakah orang Kristen melakukan tindakan yang sama dengan orang-orang lain di

luar Tuhan? Adakah mereka menghargai bahwa seks itu sebagai sesuatu yang suci dan kudus di hadapan Allah?

Di bawah ini, penulis akan menyajikan beberapa hal yang mungkin menolong pemahaman kita tentang seks berdasarkan Kitab Suci.

(2)

Alkitab dengan jujur, tegas, jelas dan serius menyatakan bahwa seks adalah karunia Allah yang Mahakudus yang hanya dapat dinikmati setelah melalui pernikahan. Orang yang belum mengikatkan diri dalam ikatan keluarga yang sah, tidak dibenarkan melakukan hubungan seks pranikah dengan dalih atau alasan apapun. Termasuk alasan "cinta, ataupun suka sama suka". Allah sangat membenci tindakan seksual di luar pernikahan. Orang yang melakukan hubungan seks di luar nikah, telah melanggar kesucian Allah. 

Karena itu, dalam konsep pemahaman Perjanjian Lama, di lingkungan

masyarakat Yahudi tindakan seks di luar nikah sanksinya sangat jelas, yakni dihukum mati dengan dirajam batu. Alkitab yang menjelaskan kesucian Allah dan kebobrokan hidup manusia menjelaskan bahwa seks di luar nikah merupakan kekejian di mata Allah. 

Hal yang sama masih berlaku hingga saat ini. Walaupun sanksi secara fisik langka untuk ditemukan masyarakat, tetapi prinsip kekudusan Allah hingga saat ini masih terus dipertahankan.

Dia Allah yang terlalu suci untuk melihat dosa manusia. Ingatlah! Tidak ada dosa yang terlalu kecil sehingga Allah melupakannya, juga tidak ada dosa yang terlalu besar sehingga Allah tak mampu mengampuninya.

Akhir-akhir ini, penulis berkonsentrasi untuk pelayanan di kalangan pemuda dan remaja serta mahasiswa. Dan, hampir semua mereka mengaku mengalami masalah yang serius tentang seks pranikah. Bahkan sebagian memiliki konsep ARDATH. Apa itu ARDATH ? ARDATH adalah singkatan dari "Aku Rela Ditiduri Asal Tidak Hamil".

Mengerikan bukan? Namun, inilah realitanya. 

Dalam sebuah Kebaktian Padang Remaja yang saat itu dilayani Penulis,

seorang peserta remaja putri mengaku dengan terus terang di hadapan Allah bahwa dia telah berulang kali melakukan seks pranikah. Pada hal, Anda tahu bahwa dia adalah seorang aktifis, bahkan melayani Tuhan menjadi Guru sekolah Minggu.

Bagi saya, kejadian ini merupakan sesuatu yang menggelisahkan. Ternyata, bukan hanya mereka yang di luar Tuhan yang melakukan tindakan hina ini, tetapi juga mereka yang mengaku hidup dalam Tuhan. Bahkan pelayan Tuhanpun tidak imun terhadap seks pranikah.

Alkitab dengan serius menuliskan "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang ke dua (Wahyu 21:8)". 

Allah dengan tegas menyatakan prinsip kekal bahwa bagi mereka yang

(3)

seks mendapat bagian dalam penyiksaan yang akan Tuhan kerjakan pada hari

penghukuman. Ini adalah hal yang serius. Firman Tuhan ya dan amin. Hal ini pasti akan terjadi. Allah tidak rela kekudusanNya dipermainkan manusia."Kuduslah kamu sebab Aku ini kudus".

Seks Diciptakan untuk Maksud yang Mulia, Bukan untuk Komersial

Berbagai Alasan yang bertujuan membenarkan diri dilakukan banyak orang supaya tindakannya dibenarkan. Misalnya, pendapat yang mengatakan bahwa mereka melakukannya demi kebaikan yakni, menopang ekonomi keluarga. Berbagai media massa melansir berita yang menjelaskan bahwa mereka melakukannya demi tujuan menopang ekonomi keluarga. Bagaimana ya, kalau tidak melakukan ini, ekonomi keluarga saya 'kan tidak memungkinkan. Saya tidak punya modal, tidak punya pendidikan, untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Satu-satunya yang dapat saya kerjakan ya, "pekerjaan" ini.

Benarkah itu alasan yang? Bagaimana tanggapan Anda?

Menurut penulis, alasan tersebut tidak masuk akal. Mengapa? Karena persoalan sebenarnya bukanlah masalah pekerjaan atau hidup layak. Tetapi

persoalannya adalah tidak mau berusaha dengan melakukan pekerjaan yang baik dan bertanggungjawab. Kita harus mengakui, bahwa banyak orang yang terpengaruh

dengan "Hedonisme". Di dalam pemahaman "Hedonisme", kenikmatan hidup adalah arti dan tujuan utama kehidupan ini. Yang penting bisa menikmati hidup ini dengan enak, nikmat maka segala sesuatu dihalalkan asal dapat mendatangkan kenikmatan dan keenakan hidup. Gaya hidup seperti ini mendorong seseorang untuk mau

menikmati hidup enak saja, tanpa mau berusaha ataupun bekerja keras. Inilah gaya hidup yang sering penulis sebut dengan gaya hidup yang berandai-andai.

Andai-andai aku jadi orang kaya, Andai-andai aku jadi konglomerat dan sebagainya. Dengan berandai-andai semacam ini, maka kitapun didorong untuk melakukan apa saja, termasuk pekerjaan yang tidak dibenarkan. Untuk mencapai angan-angan yang berada di bawah alam tidak sadar ini, maka seseorang akan

melakukan pekerjaan yang  tidak benar sekalipun, termasuk menjual diri. Dalam benak mereka, asal dapat uang jual diripun tidak masalah.

Seorang pria rela menjadi pemuas nafsu "tante-tante girang" tanpa berpikir secara sadar tentang harga dirinya sebagai seorang lelaki. Demikian juga seorang wanita bersedia menjadi pemuas birahi para hidung belang tanpa mempertimbangkan masa depannya kelak. Mengapa melakukannya? Ternyata hanya untuk mencapai kehidupan yang "hedon". Hidup dengan multi kenikmatan. Menikmati uang dari hidung belang, sekaligus mendapatkan kenikmatan seksual.

Menyerahkan kehormatan kepada yang bukan pasangannya, telah dianggap lumrah oleh sebagian orang pada masa kini. Tidak ada lagi rasa bersalah, tidak ada lagi rasa menyesal, tidak ada lagi rasa takut dan berdosa di hadapan Allah. Mengapa? Karena sebagian orang tidak mempunyai standar kebenaran dalam hidupnya.

(4)

Akibatnya, Tuhanpun dilupakan.

Deviasi Seksual

Nah! Sekarang kita melihat adanya kenyataan deviasi seksual, atau

penyimpangan seksual. Misalnya: Laki-laki dengan laki-laki (gay) ataupun perempuan dengan perempuan (lesbian). Mungkin Anda bertanya mengapa semuanya ini terjadi? Koq, bisa laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Bagi orang normal ini 'kan merupakan hal yang menjijikkan. Namun fakta membuktikan adanya tindakan semacam ini. 

Sebagai Kristen, seharusnya kita tidak perlu kaget tentang hal ini. Alkitab sendiri mencatat pada zaman PL maupun PB peristiwa di atas pernah terjadi. Sodom dan Gomora dihancurkan dan dibinasakan Allah, salah satu alasannya karena dosa seksual yang dilakukan mereka secara tidak wajar. Alkitab dengan jujur mencatat bahwa praktek homoseks terjadi di sana. Laki-laki berpacaran dengan laki-laki; perempuan berpacaran dengan perempuan. Orang seringkali bertanya apakah Tuhan  juga menciptakan manusia untuk menjadi homoseksual? Bahkan untuk melegitimasi eksistensi homoseksual, di Negara Barat misalnya, ada gereja yang bersedia meneguhkan pernikahan pasangan gay, lesbi. Koq, diberkati? Ya, karena pendetanya juga seorang homoseks.

Kembali kepada pertanyaan di atas, apakah Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi homoseksual? Alkitab yang penulis yakini sebagai Firman Allah yang tanpa salah; menjelaskan bahwa Allah menciptakan dua jenis kelamin manusia. laki-laki dan Perempuan. Allah tidak pernah menciptakan manusia yang setengah-setengah.

Maksudnya, homoseksual.

Tetapi penulis meyakini bahwa homoseksual timbul secara natural sebagai wujud penipuan iblis untuk memalsukan dan menentang Allah. Kita tahu bersama

bahwa iblis adalah penentang Allah dan kebenaranNya. Dia tidak tanggung-tanggung di dalam upayanya menentang Firman Allah. Dia akan memutar balikkan dan

menghancurkan pemahaman dan pengertiannya tentang Allah yang dipercayainya. Termasuk dia menciptakan pengertian seks yang salah dalam diri manusia. Dia membuat manusia yang menyerahkan dan menaklukkan dirinya di bawah kuasanya untuk mengalami deviasi seksual, misalnya menjadi Gay, atau Lesbi. 

Dalam kasus seperti ini, penulis berkeyakinan sesungguhnya orang yang menyerahkan dirinya di bawah terang Firman Tuhan, sangat kecil kemungkinan untuk menderita penyimpangan Seksual. 

Mengapa? Sebab orang yang dekat dengan Tuhan pasti mengerti jika homoseksual itu bukanlah kehendak Allah bagi manusia.

Seks dan Strategi Kuasa Kegelapan

Kita memang harus menyadari adanya aksi intelektual dibalik tindakan yang merendahkan kekudusan Allah dan FirmanNya. Siapa dia? Tiada lain, kuasa kegelapan

(5)

yang senantiasa berusaha membawa manusia semakin jauh dari Penciptanya.

Hubungan yang indah, intim dan menyenangkan dengan Allah selalu dirusak oleh kuasa kegelapan. Alkitab mencatat bahwa kuasa gelap akan berusaha mencari titik-titik lemah manusia dan dari sana dia menarik manusia ke luar dari rencana dan kehendak Allah yang baik dan indah.

Semua manusia, pasti punya kelemahan menghadapi lawan jenis. Tidak peduli apakah dia tua atau muda, kaya atau miskin, berpendidikan atau buta aksara. Semua golongan manusia ini mengalami kelemahan yang sama.

Mengetahui keadaan seperti itu, maka peluang yang paling empuk untuk digunakannya adalah melumpuhkan manusia dalam hal seksual. Sedemikian rupa kuasa gelap menjatuhkan umat Tuhan. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk merenungkan kembali Injil Yohanes 10:10A yang menyatakan: "Pencuri (kuasa gelap) datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan".

Jelaslah bagi kita, bahwa ini adalah fakta yang menyesatkan manusia untuk semakin jauh dengan Allah. Kita harus waspada.

Solo, 29 Agustus 2002

Manati I Zega

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tabel 6 menunjukan angka R square adalah 0.1369 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi atau 0.37 x 0.37 = 0.1369) atau koefisien korelasi menunjukan

• Mengetahui efek yang besar pada proses dinamik yang disebabkan oleh struktur proses..

 bumil yang yang mendapatkan mendapatkan makanan makanan tambahan tambahan tersebut tersebut Papan Papan Pengumuman Pengumuman Petugas Gizi Petugas Gizi 7 7 26 26 April April

dari diskusi ini didapatkan bahwa guru (peneliti) dapat menyampaikan banyak materi dalam waktu singkat, bagi siswa merasa lebih mudah mengingat materi dan

Terbitnya BUKU MANAJEMEN MASJID yang di susun oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang adalah upaya yang sangat patut kita sambut gembira dan apresiasi dengan mempelajarinya

Residual Enabling Authority Di Kabupaten Jember, Banyuwangi dan Situbondo, 66 hal, 2012. Sistem transportasi publik sebagai gabungan antar sub sistem yang terdiri

Perubahan mekanisme yang mendasar adalah adanya pemisahan peran pembayar dengan verifikator melalui penyaluran dana langsung ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dari Kas

Penelitian ini didasari pada pemikiran bahwa cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman menarik untuk diteliti karena struktur cerita