STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN DINI DI DUSUN WONONTORO DESA JATIAYU
KECAMATAN KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
DHEVITHA ELY SUKARTI 1113005
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDRAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA 2016
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah penelitian
yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan
Dini Di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul”.
Karya Tulis Ilmiah penelitian ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi (D-3) Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Ekawati, S.SiT., M.Kes selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuknya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ummatul Baroroh, MPH selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan.
5. Kepala Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul yang telah memberikan izin melakukan penelitian.
6. Dusun Wonontoro Desa Jatiayu yang memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
7. Semua pihak yang telah mendukung terselesainya Karya Tulis Ilmiah penelitian ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, 26 Agustus 2016
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii PERNYATAAN ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vDAFTAR TABEL ... .... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... .. viii
INTISARI ... ix ABSTRACT ... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori ... ... 10
B. Kerangka Teori... ... 28
C. Kerangka Konsep ... .. 29
D. Pertanyaan Penelitian ... . 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
D. Variabel Penelitian ... 32
E. Definisi Operasional... 32
F. Alat dan Metode Penelitian ... 33
G. Validitas dan Reliabilitas ... 35
H. Metode Pengolahan Data ... 38
I. Etika Penelitian ... 40
J. Pelaksanaan Penelitian ... 42
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 44 B. Pembahasan ... 48 C. Keterbatasan Penelitian ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keaslian Penelitian ... 7 Tabel 2 Definisi Operasional ... 33 Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian... 34 Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia dan pendidikan
Remaja Putri…………... 45
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja putri
Tentang Pernikahan Dini... 46 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Croostab Berdasarkan Umur dan Pendidikan... 47
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan
Lampiran 2 Surat Balasan Studi Pendahuluan Lampiran 3 Surat Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Surat Pengantar Penelitian
Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 7 Lembar Permohonan Responden Lampiran 8 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 9 Kuesioner Penelitian
Lampiran 10 Hasil Olah Penelitian Lampiran 11 Lembar Konsultasi Lampiran 12 Jadwal Penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN DINI DI DUSUN WONONTORO DESA JATIAYU
KECAMATAN KARANGMOJO GUNUNGKIDUL Dhevitrha Ely Sukarti1, Ekawati2
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2012, perempuan yang menikah pada usia 10-14 tahun 0-2%, 15-19 tahun 11,7%. Dari data Kementrian Agama DIY tahun 2015 Gunungkidul menduduki peringkat pertama pernikahan dibawah umur terbanyak dengan rincian 184 orang. Menurut Kementrian Agama Guunungkidul tertinggi di Kecamatan Karngmojo dengan rincian 12 orang. Hasil Studi Pendahuluan di Dusun Wonontoro hasil wawancara 10 remaja putri (usia 14-19 tahun) terdapat 70% remaja putri yang kurang mengerti tentang pernikahan dini.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang
pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul.
Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan
scoss sectional. Populasi remaja putri berusia 10-19 tahun di Dusun Wonontoro. Sampel dengan teknik total sampling dan jumlah sampel 40 remaja putri. Dengan menggunakan analisi univariat.
Hasil Penelitian: Remaja putri yang berusia 10-12 tahun dalam kategori kurang
80,0%, remaja putri yang berusia 13-15 tahun dalam kategori baik 44,4%,remaja putri 16-19 tahun dalam kategori baik 48,1%.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan responden tentang pernikahan dini di Dusun
Wonontoro termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 67,5% (27 orang).
Kata kunci : Tingkat Pengetahuan
1
Mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jendal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Stikes Jendral Acmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
A DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL OF TEENAGE GIRL ABOUT EARLY MARRIGAE IN HAMLET WONONTORO VILLAGE
JATIAYU DISTRICT KARANGMOJO GUNUNGKIDUL Dhevitrha Ely Sukarti1, Ekawati2
ABSTRACT
Background: Based on 2012 Indonesian Demographic and Health Survey
(Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia/ SDKI), 0,2% young women in Indonesia at the age of 10-14 years old, the number of young women in the age of 15-19 years old who have married in early age is 11,7%. The ministry of religion DIY 2015, gunung kidul renked first underage marriage with details of 184 people. According to the ministry of religion gunung kidul the highest in the sub-district of karangmojo with details of 12 people. According to the result of preliminary studies in Hamlet Wonontoro from interview result of 10 teenage girls (at the age of 14-19 years old), there are 70% teenage girls who said that they do not know about early marriage age limit.
Purpose: To find out the description of knowledge level of teenage girl about
early marriage in Hamlet Wonontoro Village Jatiayu District Karangmojo Gunungkidul.
Methods: This research uses descriptive qualitative research with cross sectional
pproach of teenage girl population at the age of 10-19 years old in Hamlet Wonontoro. Drawing sample using total sampling technique and the number of sampling is 40 teenage girls by using univariat analysis.
Research Finding: The percentage of teenage girl at the age of 10-12 years old,
less education is 80,0%, the percentage of teenage girl at the age of 13-15 years old who has good education is 44,4%, the percentage of teenage girl at the age of 16-19 years old who has good education is 48,1%.
Conclusion: The knowledge level of respondents about early marriage in Hamlet
Wonontoro included in good category with 67,5% (27 people).
Keyword : Knowledge Level
1
Student of D-3 Midwifery Department of Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
2
Lecturer of D-3 Midwifery Department of Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa, yakni antara usia 10-19 tahun dimana masa periode pematangan organ reproduksi manusia disebut masa pubertas. Sebagai tanda kematangan organ reproduksi ditandai dengan bebarapa tanda seks sekunder yaitu dengan tumbuh rambut di kemaluan dan ketiak, pinggul membesar, payudara membesar, kulit lebih lembut serta suara semakin merdu (Widyastuti, 2009).
World Health Organization (WHO) Tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 11% dari semua kelahiran di seluruh dunia masih terjadi pada perempuan berusia 15 sampai 19 tahun. Sebagian besar kelahiran ini (95%) terjadi di negara-negara berpendapat rendah dan sedang. Di Amerika Latin dan Karabia (29%) wanita muda menikah saat mereka berusia 18 tahun. Prevelensi tertinggi kasus pernikahan usia dini tercatat di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%) dan Bangladesh (51%) .
Menurut United Nasions Development Economic and Social Affairs (UNDESA, 2010), Indonesia merupakan negara ke-37 dengan jumlah pernikahan dini terbanyak di dunia di tahun 2007. Untuk level ASEAN, tingkat pernikahan dini di Indonesia berada di urutan kedua terbanyak setelah kamboja.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19 tahun yang menikah di perkotaan meningkat menjadi 21%, sedangkan yang terjadi di perdesaan tentang pernikahan usia muda ini menurun menjadi 24,5%. Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14 tahun sebanyak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
0,2 % atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia 10 -14 tahun di Indonesia sudah menikah, jumlah dari perempuan muda berusia 15-19 tahun yang menikah dini 11,7% dan laki-laki muda berusia 15-19 tahun yang menikah dini 1,6% , diantara kelompok umur perempuan 20-24 tahun lebih dari 56,2% sudah menikah (BKKBN, 2012).
Permasalahan remaja dalam kesehatan diantaranya masih tinggi usia pernikahan pertama dibawah usia 20 tahun, yaitu usia 10-14 tahun sebanyak 4,8% dan usia 15-19 tahun sebanyak 41,9%. Aktifitas seksual remaja erat kaitannya dengan perkembangan psikis, fisik, proses belajar dan sosiokultural (Dinkes, 2011). Kurangnya pemahaman perilaku seksual pada masa remaja amat sangat merugikan bagi remaja sendiri termasuk keluarga sebab, pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual. Ada sekitar 35% perempuan berumur antara 15-19 tahun melakukan hubungan seksual pada masa remaja yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi kehamilan sebelum menikah (Soetjiningsih, 2008).
Berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Perkawinan pada Usia Anak adalah anak merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang dalam pemenuhan hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, partisipasi menjadi kewajiban orang tua, pemerintah daerah, serta masyarakat. Jumlah perkawinan usia anak di Kabupaten Gunungkidul menunjukkan angka yang semakin tinggi. Perkawinan usia anak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
akan berakibat pada kesehatan ibu dan anak, psikologis anak, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan rendah kualitas sumber daya manusia karena itu perlu upaya pencegahan terjadinya perkawinan pada usia anak dalam rangka perlindungan anak.
Tabel 1.1. Data Pernikahan Dini Kementrian Agama DIY
No Tahun Kota Jumlah Presentasi
1 Yogyakarta 13 orang 2,9 %
2 Bantul 132 orang 30,2%
3 2015 Kulonprogo 34 orang 7,7%
4 Gunungkidul 184 orang 42,1%
5 Sleman 74 orang 16,9%
Dari data diatas menurut Kementrian Agama DIY di tahun 2015 Gunungkidul menduduki peringkat pertama dalam pernikahan di bawah umur dengan rincinan 184 orang.
Menurut Kementrian Agama Gunung Kidul tahun 2015 menikah dibawah umur tertinggi di Kecamatan Karangmojo dengan rincian 12 orang diikuti ponjong dan playen 10 orang diikuti patuk 9 orang sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 di Karangmojo angka kejadian menikah dibawah umur tidak masuk dalam kategori tertinggi dengan rincian pada tahun 2013 sejumlah 8 orang dan 2014 sejumlah 5 orang ada peningkatan yang sangat cepat pada tahun 2013-2015.
Menurut Dinas Kesahatan Gunungkidul angka persalinan pada tahun 2015 cakupan tertinggi berada di Kecamatan Karangmojo yaitu dengan jumlah 45 orang pada usia 10-14 tahun 0%, usia 15-17 tahun berjumlah 33,3%, usia 18- <19 tahun 66,6% dan cakupan terendah berada di Kecamatan Ngawen yaitu dengan jumlah 3 orang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Ada bebarapa faktor yang memengaruhi pernikahan dini di Indonesia, yaitu pendidikan rendah, kebutuhan ekonomi, kultur pernikahan muda, pernikahan yang diatur dan seks bebas pada remaja, remaja yang melakukan seks bebas merasa seks bebas aman untuk dilakukan, padahal seks bebas banyak resiko salah satunya yaitu kehamilan di luar nikah (BKKBN, 2012).
Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 Maret 2016 di Dusun Wonontoro diperolah hasil wawancara kepada 10 remaja putri (usia 14-19 tahun) terdapat 70% mengatakan tidak mengetahui batasan usia pernikahan dini, tidak mengerti dampak pernikahan dini, dan tujuan pernikahan dini dengan alasan kurangnya informasi atau pengetahuan. Sedangkan 30% diantaranya sudah mengetahui tentang batasan usia pernikahan dini, dampak pernikahan dini dan tujuan pernikahan dini berdasarkan pengalaman keluarga dan lingkungan.
Dari data diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pernikahan Dini Di Dusun Wonontoro Desa
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana Gambaran Tingkat
Pengetahuan Tentang Pernikahan Dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu
Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan remaja putri Tentang Pernikahan Dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul tahun 2016.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
b. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang fakor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
c. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang segi positif pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
d. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
e. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang upaya menanggulangi pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan informasi tentang pernikahan dini dan dapat digunakan sebagai tambahan tentang pernikahan dini.
2. Manfaat praktis a. Bagi remaja putri
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini sehingga mengurangi angka terjadinya pernikahan dini terutama di Dusun Wonontoro, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo b. Bagi pengguna perpustakaan Stikes Jendral Achmad Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana sebagai saran memperkaya ilmu yang berhubungan tentang pernikahan dini.
c. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan terutama bidan dapat meningkatkan sosialisasi tentang pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
d. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan ilmu kesehatan tentang pernikahan dini dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
N o
Nama Judul Metode Hasil Persama
an Perbeda an 1 Purnamaning ru dkk, (2013) Penyuluh an dan pengetahua n tentang pernikah an usia dini . Penelitian kuasi eksperimen dengan pre-posstest dengan kelompok kontrol dilakukan di SMPN 1 Patuk . teknik pengambila n sampel menggunak an purposive sampling. Hasil uji homogenitas untuk usia responden, sebagian besar responden berusia 14 tahun yaitu 48% pada kelompok
eksperimen dan 52 %
pada kelompok
kontrol . berdasarkan uji normalitas data terdapat perbedaan
yang signifikan
antara pretest dengan posttest (nilai p< 0,05) menunjukkan peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen dan
kontrol. Dari hasil uji beda dua kelompok
saling bebas peningkatan pengetahuan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga data yang disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pernikahan usia muda pada siswa kelas VIII SMPN 1 Patuk tahun 2013, rerata peningkatan nilai kelompok Dari judul tentang pengetahua n pernikah an usia dini. Varia bel penelitia n, tempat dan waktu.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8 eksperimen adalah 20,48, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 7,20. Selisih rerata peningkatan pengetahuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 13,28. 2. Damayanti, (2012) Gambaran pengetahua n remaja putri tentang dampak pernikah an dini pada kesehatan reproduksi siswi kelas XI di SMK Batik Surakarta. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambila n sampel menggunak an teknik simple random sampling. Alat pengumpul an data adalah koisuioner. Pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahhan dini pada kesehatan reproduksi sebanyak 16 responden (26,67%)berpengetah uan baik, 35 responden (58,33%) berpengetahuan cukup, serta 9 responden (15%)berpengetahua n cukup. Jenis penelitian, alat pengumpul an data Varia bel penelitia n, tempat dan waktu 3. Ironi dkk, (2014) Pengaruh Penyuluh an Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahua n Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi di SMP PGRI Saptosari Gunungkid ul. Jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian menggunak an potong-lintang(cros s sectional) Teknik pengambila n sampel menggunak an simple random sampling. Alat pengumpul an data adalah koisuioner. Alat pengumpul an data menggunak an quasiUji analisis paired t-test pada kelompok kontrol menunjukkan p-value sbesar 0,006 dengan beda mean 2,19 hal ini dapat
diartikan ada perbedaan yang signifikan. Analisis pairedt-test pada kelompok eksperimen menunjukkan p-vlue sebesar 0,000 dengan beda mean sebesar 2,93, ada perbedaaan yang signifikan . hasil analisis t-test independent pre test kelompok kontrol eksperimen menunjukkan p-value = 0,05 dengan beda mean -1,900 artinya tidak terdapat perbedaan yang Dari judul tentang pengetahua n pernikahan usia dini. Varia bel penelitia n, tempat dan waktu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
eksperiment al design dengan pretest-postest signifikan. Analisis t-test independent postest kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan p-value sebesar 0,000 dengan beda mean sebesar2,646 artinya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 agustus 2016 di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul. Dusun Wonontoro merupakan salah satu dari 13 dusun yang terletak di Desa Jatiayu. Dusun Wonontoro mempunyai luas wilayah 60 Ha. Adapun batas-batasan dusun wonontoro yaitu
a. Sebelah utara : Dusun Sawahan b. Sebelah selatan : Dusun Banjarduwo c. Sebelah barat : Dusun Karangwetan d. Sebelah timur : Dusun Warung
Jumlah penduduk Dusun Wonontoro berjumlah 629 jiwa, yang terdiri dari 154 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian penduduk laki-laki 315 (50,08%), penduduk perempuan sebanyak 314 jiwa (49,92%) yang terbagi dalam 1 Rukun Warga (RW) dan 4 Rukun Tetangga (RT). Jumlah remaja putri di Dusun Wononotoro yang mengikuti penelitian sebanyak 40 orang Remaja Dusun Wonontoro Desa Jatiayu mempunyai kegiatan kumpulan karangtaruna yang dilaksanakan setiap bulan. Pada lokasi Dusun Wonontoro belum dilaksanakan penyuluhan tentang pernikahan dini tetapi, remaja sudah mendapatkan penyuluhan dari sekolah.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Tingginya angka pernikahan dini di dusun ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya tingkat pengetahuan yang masih rendah, sikap dan hubungan dengan orang tua dimana rasa patuh terhadap orang tua dan pergaulan remaja yang cenderung bebas serta semakin meningkatnya kehamilan diluar nikah.
2. Karakteristik Subyek Penelitian
Hasil penelitian dari gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Krangmojo Gunungkidul sebagai berikut:
a. Karakteristik berdasarkan usia
Karakteristik dari 40 responden remja putri Di Dusun Wonontoro menurut usia dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Berdasarkan Usia Dan Pendidikan Di Dusun Wonontoro Desa
Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul
Usia Frekuensi Presentase(%)
10-12 tahun 7 17,5% 13-15 tahun 16 40,0% 16-19 tahun 17 42,5% Total 40 100% Pendidikan SD 7 17,5 % SMP 13 32,5 % SMA 13 32,5 % Perguruan Tinggi 7 17,5% Total 40 100%
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik berdasarkan usia dan pendidikan tertinggi pada usia 16-19 tahun sebanyak 17 responden (42,5%), pendidikan SMP sebanyak 13 responden (32,5%), dan SMA sebanyak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
13 responde (32,5%). Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan karangmojo Gunungkidul
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di Dusun Wonontoro
Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul.
S u m b e r : D a t a
Sumber: Data Primer (2016)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan pengetahuan remaja putri tentang pengertian pernikahan dini tertinggi 36 responden 90,0% dalam
No. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Pernikahan Dini Di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu
Kecmatan Karangmojo Gunungkidul
F %
1 Pengertian Pernikahan Dini
Baik 36 90,0%
Cukup 3 7,5%
Kurang 1 2,5%
Total 40 100%
2 Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini
Baik 10 25,0%
Cukup 11 27,5%
Kurang 19 47,5%
Total 40 100%
3 Segi Posisitif Pernikahan Dini
Baik 17 42,5%
Kurang 23 57,5%
Total 40 100%
4 Dampak Pernikahan Dini
Baik 31 77,5%
Cukup 6 15,0%
Kurang 3 7,5%
Total 40 100%
5 Upaya Menaggulangi Pernikahan Dini
Baik 33 82,5%
Kurang 7 17,5%
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
kategori baik. Pengetahuan remaja putri tentang faktor penyebab terjadinya pernikahan dini tertinggi 19 responden 47,5% dalam kategori kurang. Pengetahuan remaja putri tentang segi positif pernikahan dini tertinggi 23 responden (57,5%) dalam kategori kurang. Pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini tertinggi 31 responden (77,5%) dalam kategori baik. Pengetahuan remaja putri tentang upaya menanggulangi pernikahan dini tertinggi 33 responden (82,5%) dalam kategori baik.
b. Crosstabs pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini berdasarkan umur dan pendidkan di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul.
Tabel 4.3 Crosstabs Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Berdasarkan Umur dan Pendidikan Di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul.
Kategori pengetahuan
Karakteristik Baik Cukup Kurang Total
f % F % f % f % Usia 10-12 tahun 2 5% 1 2,5% 4 10% 7 17,5% 13-15 tahun 12 30% 3 7,5% 1 2,5% 16 40% 16-19 tahun 13 32,5% 4 10% 0 0% 17 42,5% Jumlah 27 67,5% 8 20%, 5 12,5% 40 100% Pendidikan SD 2 5% 1 2,5% 4 10% 7 17,5% SMP 9 22,5% 3 7,5% 1 2,5% 13 32,5% SMA 9 22,5% 4 22,5% 0 0% 13 32,5% Perguruan Tinggi 7 17,5% 0 0% 0 0% 7 17,5% Jumlah 27 67,5% 8 32,5% 5 12,5% 40 100%
Sumber : Data Primer, (2016)
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui dari keseluruhan reponden remaja putri di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
Karangmojo Gunungkidul mayoritas remaja berusia 16-19 tahun dan memiliki kategori baik sebanyak 13 orang (32,5). Responden yang berpendidikan SMP 9 responden (22,5%) dan SMA 9 responden (22,5) memiliki kategori pengetahuan baik.
B. PEMBAHASAN
Hasil penelitian terhadap karakteristik responden bedasarkan umur menunjukkan remaja putri usia 16-19 tahun sebanyak 17 responden. Menurut Notoadmodjo, 2010 usia sesorang sangat berpengaruh dalam memahami setiap informasi yang diberikan semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Hal ini didukung oleh teori Arikunto, 2010 semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan sesorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
Berdasarkan tingkat pendidikan remaja putri mayoritas SMP sebanyak 13 responden (22,5%) dan SMA sebanyak 13 responden (22,5%). Menurut Ariani (2014) pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya baik formal maupun informal yang memberikan perilaku individu maupun kelompok. Dapat disimpulkan makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima pengetahuan atau informasi.
Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian pernikahan dini mayoritas baik sebanyak 36 responden (90,0%). Pengetahuan tentang pengertian pernikahan dini termasuk
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
kedalam tingkatan pengetahuan “tahu” Menurut Notoadmodjo, 2010 yang
mana sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dalam tingkatan ini mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Hasil tabulasi menunjukkan bahwa remaja putri mengetahui tentang pernikahan tidak baik jika dilakukan pada umur 16 tahun pada wanita, 19 tahun pada laki-laki, perkawninan yang baik akan mempertimbangkan masalah fisik dan psikis, perkawinan yang tidak baik untuk masa depan pada umur dibawah 16 tahun, perkawinan usia muda akan membahayakan kehamilan saya. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang undangan No.1 tahun 1974 bahwa penekanan pernikahan yang baik usia 20 tahun keatas, dan menurut Teori Romauli dan Vindari, 2012 resiko lebih tinggi untuk kehamilan dan melahirkan.
Tingkat pengetahuan remaja putri tentang faktor penyebab terjadinya pernikahan dini mayoritas kurang sebanyak 19 responden (47,5%). Pengetahuan tentang faktor penyebab termasuk kedalam tingkatan memahami yang mana suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar. Pengetahuan remaja putri dikatakan kurang dikarenakan remaja putri beranggapan bahwa hubungan seksual sebelum nikah dan adat istiadat bukan termasuk faktor penyebab pernikahan dini. Bahwa banyak yang belum mengetahui pernikahan dini salah satu jalan keluar untuk menanggapi kesulitan ekonomi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Lestari, 2011 bahwa faktor yang mempengaruhi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
pernikahan dini adalah adat istiadat yang berlaku dalam keluarga, sebagai jalan keluar untuk lari dari kesulitan ekonomi dan hubungan seks pranikah.
Tingkat pengetahuan remaja putri tentang segi positif pernikahan dini mayoritas kurang sebanyak 23 responden (57,5%). Pengetahuan tentang segi
positif pernikahan dini termasuk kedalam tingkatan “tahu” Menurut
Notoadmodjo, 2010 yang mana sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dalam tingkatan ini mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tingkat pengetahuan remaja putri yang kurang tentang segi positif pernikahan dini dikarenakan remaja putri hanya mengerti tentang segi negatife saja. Hal ini sesuai dengan teori bahwa segi positif pernikahan dini yaitu terhindar dari perilaku seks bebas dan menginjak usia tua.
Tingkat pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini mayoritas baik sebanyak 32 responden (77,5%). Pengetahuan tentang dampak
pernikahan dini dikelompokkan kedalam tingkatan “paham” menurut
Notoadmodjo, 2010 yang mana suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar. Hasil dalam kategori baik dikarenakan remaja putri mampu mengetahui bahwa pernikahan usia muda dapat beresiko terhadap tingkat perceraian yang tinggi, wanita yang hamil dibawah umur 16 tahun dapat berisiko terhadap janin. Hal ini sesuai dengan teori Kumalasari dan Andriyantoro, 2012 bahwa dampak dari pernikahan dini akan berisiko terhadap janin, meningkatkan angka kematian bayi, banyak kasus perceraian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Tingkat pengetahuan remaja putri tentang upaya menanggulangi pernikahan dini mayoritas baik 33 reponden (82,5%). Pengetahuan tentang upaya menanggulangi pernikahan dini dikelompokkan kedalam tingkatan
“tahu” Menurut Notoadmodjo, 2010 yang mana sebagai mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya dalam tingkatan ini mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tingkat pengetahuan remaja putri yang baik tentang upaya menanggulangi pernikahan dini dikarenakan remaja putri sudah mengetahui ketetapan menikah yang baik diatas 20 tahun. Hal ini sesuai dengan teori Lestari, 2011 bahwa cara menanggulangi pernikahan dini dengan memasang poster atau penyuluhan dan penekananan dari pemerintah bahwa usia yang baik menikah diatas 20 tahun.
Secara keseluruhan tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini mayoritas baik sebanyak 27 reponden (67,5%). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Damayanti, 2012 dengan menyimpulkan gambaran pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi siswi kelas XI di SMK Batik Surakarta kategori kurang 35 responden (58,33%) hal ini dikarena karakteristik responden dan tempat penelitian berbeda. Pengetahuan menurut Notoadmodjo, 2010 merupakan
hasil dari “tahu” terjadi setelah orang melakukan peniginderaan terhadap
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Remaja putri yang memiliki pengetahuan baik dikarenakan sebagaian besar sudah mengetahui
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
tentang pernikahan dini hanya saja tingginya angka kejadian pernikahan dini di Dusun Wonontoro dipengarhui oleh pergaulan yang tergolong bebas dan
hamil diluar nikah. Pada umumnya jika hanya sekedar “tahu” ini merupakan
tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pelaksanaan penelitian seluruh remaja putri di Dusun Wonontoro dilakukan dalam satu tempat dimana tempat duduknya berdekatan waktu tergolong sedikit dan digabung dengan acara musyawarah 17 Agustus sehingga pada saat menjawab kuesioner hampir sama.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul tertinggi 27 responden (67,5%) dalam kategori baik.
2. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian pernikahan dini di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul tertinggi 36 responden (90,0%) dalam kategori baik.
3. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang faktor penyebab terjadinya pernikahan dini Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul tertinggi 19 responden (47.5%) dalam kategori kurang.
4. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang segi positif pernikahan dini Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul tertinggi 23 responden (57,5%) dalam kategori kurang.
5. Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang upaya menaggulangi pernikahan dini Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Gunungkidul tertinggi 33 responden (82,5%) dalam kategori baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas beberapa saran yang dapat disampaikan 1. Bagi remaja putri
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi para remaja putri terutama tentang pernikahan dini sehingga dapat mengurangi terjadinya pernikahan dini.
2. Bagi pengguna perpustakaan Stikes A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan, terutama terkait dengan gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini, sehingga dapat menambah wawasan.
3. Bagi tenaga kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan memberikan sosialisasi tentang pernikahan dini terutama tentang faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan dini dan dampak pada pernikahan dini, sehingga dapat mengurangi terjadinya pernikahan dini.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan lagi lebih lanjut mengenai topic pernikahan dini seperti mempertajam dampak fisik maupun psikolognya, mengembangkan variabel penelitian dan kuesioner.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Agama Gunungkidul. 2015. Pernikahan dini < 20 Tahun. Gunungkidul: Departemen Agama.
Departemen Agama Yogyakarta. 2013. Pernikahan dini < 20 Tahun. Yogyakarta: Departemen Agama.
Hidayat, A. 2012. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
__________. 2014. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Indriyani, D Asmuji. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kumalasari, I Iwan, A. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika. Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Medika.
Nrimah, N. 2015. Karya Tulis Ilmiah: Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini di Desa Glagah Kecamatan Temon Kulon Progo YogyakartaTahun 2015. Yogyakarta: Stikes Jendral Achmad Yani.
Romauli, S dan Vindari, A. V. 2012. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
Saryono. 2010. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
______. 2011. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
SDKI. (2012). Pernikahan Perempuan Muda di Indonesia.
Sibagariang dkk. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulistyaningsih. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Ruko Jambusari.
Wawan, A dan Dewi M. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO. (2014). The WHO Application of ICD-10 to deaths during pregnancy,
childbirth and the puerperium: ICD-MM.
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/70929/1/9789241548458_eng.pd f. Diakes pada tanggal 15 april 2016 jam 14:30 WIB.
Widyastuti, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Wiji, dkk. 2011. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Wenda, Yuwenus. 2012. Pernikahan Dini: Apakah itu Baik ?!!. Yogyakarta: Taman Pustaka.