ANALISIS KONTRIBUSI, EFEKTIVITAS DAN LAJU PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAK SARANG BURUNG WALET PADA
PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA PALEMBANG
Skripsi Oleh RANI DEFIRA 01031181621065
Akuntansi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI 2020
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR.Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni, Dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)
Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya(Al-Baqarah: 286)
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Kedua Orang Tuaku
Saudariku
Bapak/Ibu Pengajar Almamaterku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontribusi, Efektivitas dan Laju Pertumbuhan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Pada Penerimaan Pajak Daerah Kota Palembang”. Skripsi ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar sarjana Ekonomi program Studi Akuntansi Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai kendala. Namun kendala tersebut dapat diatasi berkat doa, bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyajiannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua dan penulis juga berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan selanjutnya.
Penulis,
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Analisis Kontribusi, Efektivitas dan Laju Pertumbuhan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Pada Penerimaan Pajak Daerah Kota Palembang”.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai kendala. Kendala tersebut dapat diatasi dari bantuan, nasehat dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MCSE sebagai Rektor Universitas Sriwijaya.
2. Bapak Prof. Dr. Mohammad Adam, S.E., M.E sebagai Dekan Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak., CA sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
4. Ibu Dr. E. Yusnaini, S.E., M.Si., Ak sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya.
5. Bapak Abukosim, S.E., M.M., Ak sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. 6. Ibu Hj. Ermadiani, S.E., M.M., Ak., CA sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan saran dan mengarahkan selama penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Dr. E. Yusnaini, S.E., M.Si., Ak sebagai Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah sabar dan banyak membantu penulis, serta telah bersedia meluangkan waktu, memberikan saran dan memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.
9. Seluruh staff kepegawaian dan administrasi yang telah membantu banyak hal dalam menunjang kegiatan akademik.
10. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ruslan dan Ibunda Nuraini yang telah melahirkan, membesarkan, merawat, mendidik, menjaga, memotivasi dengan memberikan semangat dan memberikan doa yang tiada henti serta kasih sayang yang tak tergantikan, sehingga penulis dapat meraih gelar Sarjana Ekonomi. Terima kasih banyak.
11. Saudariku tersayang, Rina Lestari dan Sulis Setiawati yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
12. Keluarga besarku yang selama ini selalu memberikan motivasi dan nasehatnya.
13. Ibu Maryana, Amd.Kep yang telah banyak memberikan bantuannya selama perkuliahan.
vii
14. Teman-teman seperjuanganku, Dhiya Nisya Sagita, S.E, Agassy Rahmawati MS, Melinda Aulia yang telah memberikan dukungan, motivasi, canda tawa dan kenangan selama masa perkuliahan ini. 15. Seluruh teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi Kampus Indralaya,
yang tidak bisa penulis sebutkan satu per-satu. Terima kasih atas kerja samanya selama perkuliahan ini.
16. Almamaterku sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungannya.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skipsi ini terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak.
Indralaya, 17 November 2020 Penulis,
xi RIWAYAT HIDUP
Nama Mahasiswa : Rani Defira
NIM : 01031181621065
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Siak, 20 Mei 1999
Agama : Islam
Alamat : Jalan Lintas Buton, KM 25 RT 04 RK 02 Kampung Sungai Berbari Kecamatan Pusako Kabupaten Siak Provinsi Riau
Email : ranidefira123@gmail.com No. Handphone : 085322143754
PENDIDIKAN FORMAL
2004-2010 : SD Negeri 007 Sungai Berbari 2010-2013 : SMP Negeri 1 Mempura 2013-2016 : SMA Negeri 1 Mempura 2016-2020 : Universitas Sriwijaya
PENDIDIKAN NON FORMAL
2017-2019 : Kursus Akuntansi Keuangan Menengah dan Lanjutan di Lembaga Pendidikan Non-Formal Prospek
2019 : Mahasiswi Magang di PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Agustus-September)
PENGALAMAN ORGANISASI
2017-2018 : Ketua Departemen Keputrian IPMR-SUMSEL
2018-2019 : Sekretaris Departemen Pemberdayaan Organisasi IPMR-SUMSEL
xii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF ... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT... ix
SURAT PERNYATAAN ABSTRAKSI... x
RIWAYAT HIDUP ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR GRAFIK ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 7 1.3. Tujuan Penelitian ... 7 1.4. Manfaat Penelitian ... 8 1.5. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN ... 10
2.1. Landasan Teori ... 10
2.1.1. Pajak ... 10
2.1.2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ... 13
2.1.3. Tata Cara Pemungutan Pajak ... 14
2.1.4. Syarat Pemungutan Pajak ... 18
2.1.5. Pengelompokan Pajak ... 19
2.1.6. Pajak Daerah... 21
2.1.7. Pajak Sarang Burung Walet ... 26
2.1.8. Kontribusi ... 28
2.1.9. Efektivitas ... 28
2.1.10. Laju Pertumbuhan ... 29
2.2. Penelitian Terdahulu ... 30
2.3. Kerangka Pemikiran ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 39
3.2. Rancangan Penelitian ... 39
xiii
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5. Teknik Analisis Data ... 40
3.5.1. Analisis Kontribusi ... 40
3.5.2. Analisis Efektivitas ... 41
3.5.3. Analisis Laju Pertumbuhan ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1. Gambaran Umum Badan Pengelolaan Pajak Daerah ... 43
4.2. Hasil Penelitian ... 46
4.2.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet ... 46
4.2.2. Efektivitas Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet... 48
4.2.3. Laju Pertumbuhan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet ... 51
4.5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam meningkatkan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
5.1. Kesimpulan ... 58
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 59
5.3. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA... 61
xiv DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pajak Sarang Burung Walet Kota
Palembang Tahun 2014-2018 ... 5
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 34
Tabel 3.1. Klasifikasi Kriteria Kontribusi Persentase Pajak Daerah ... 41
Tabel 3.2. Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak Daerah ... 41
Tabel 3.3. Klasifikasi Kriteria Pertumbuhan ... 42
Tabel 4.1. Kontribusi Pajak Sarang Burung Walet ... 47
Tabel 4.2. Efektivitas Pajak Sarang Burung Walet ... 48
Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Pajak Sarang Burung Walet Kota Palembang Tahun 2013-2018 ... 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 38
xvi DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 4.1. Efektivitas Pajak Sarang Burung Walet ... 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah
Kota Palembang Tahun 2014... 65 Lampiran 2 Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah
Kota Palembang Tahun 2015... 66 Lampiran 3 Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah
Kota Palembang Tahun 2016... 67 Lampiran 4 Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah
Kota Palembang Tahun 2017... 68 Lampiran 5 Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah
Kota Palembang Tahun 2018... 69 Lampiran 6 Jumlah Wajib Pajak Sarang Burung Walet Kota
Palembang ... 70 Lampiran 7 Daftar Wajib Pajak Sarang Burung Walet
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber utama penerimaan negara adalah pajak. Pajak yang sudah
dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan
umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka
kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat (Mardiasmo, 2019). Uang pajak digunakan untuk membiayai
pendapatan dan belanja negara yang akan digunakan pemerintah dalam
menjalankan kegiatan operasional di berbagai sektor, mulai dari sektor
pendidikan, pertanian, perbankan, kesehatan, hingga subsidi listrik dan bahan
bakar minyak (BBM). Untuk itu pemerintah harus berusaha meningkatkan
pendapatan dari sektor pajak. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan
pemerintah yang diperoleh dari hasil pemungutan pajak kepada wajib pajak yang
nantinya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dan juga
digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat di bidang ekonomi, sosial,
maupun politik dengan tujuan tertentu (Suandy, 2011). Berdasarkan otonomi
daerah, pajak merupakan sumber pendapatan daerah yang dipandang mampu
menjadi motor penggerak sekaligus sebagai peningkatan dan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu otonomi daerah mampu melihat seberapa besar kontribusi
2
Otonomi daerah telah memindahkan sebagian besar kewenangan yang
berada di pemerintah pusat diserahkan kepada daerah otonom, sehingga
pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat merespon tuntutan masyarakat
daerah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurut (Wenny, 2012) ada
beberapa asas yang penting dalam undang-undang otonomi daerah yang perlu
dipahami yaitu asas desentralisasi, asas dekonsentralisasi, tugas pembantuan dan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan
digunakannya asas desentralisasi pada kabupaten dan kota, maka kedua daerah
tersebut menjadi daerah otonom penuh (Nurcholis, 2007). Kemudian muncullah
pajak daerah tidak sekedar berkaitan dengan masalah pajak sarang burung walet
saja tetapi pajak daerah lainnya yang juga harus dikelola dengan baik oleh
pemerintah daerah serta pemanfaatannya benar-benar untuk pengeluaran yang
produktif. Untuk menciptakan otonomi daerah berjalan dengan baik, maka
diperlukan berbagai macam cara dan usaha agar meningkatkan kemampuan
keuangan sendiri yakni dengan upaya peningkatan penerimaan pajak daerah baik
dengan meningkatkan penerimaan sumber pajak daerah yang sudah ada maupun
dengan penggalian sumber pajak daerah yang baru sesuai dengan ketentuan yang
ada serta memperhatikan kondisi dan potensi ekonomi masyarakat.
Peningkatan jumlah pajak daerah diharapkan dapat membantu pemerintah
daerah dalam menjalankan pembangunan daerah serta dapat memberi kontribusi
yang besar terhadap belanja pemerintah. Semakin tinggi peranan pajak daerah
terhadap anggaran pendapatan dan belanja daerah maka semakin berhasil usaha
3
pembangunan daerah. Bukan hanya sekedar memenuhi peran di anggaran
pendapatan dan belanja daerah tetapi juga pemanfaatan potensi sumber daya yang
dimiliki merupakan peluang yang baik untuk dikembangkan bagi kesejahteraan
masyarakat lokal. Menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2009, pajak daerah
yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak daerah itu sendiri adanya perbedaan antara pajak daerah provinsi dan pajak
daerah kabupaten / kota. Seperti yang tertulis dalam Undang-Undang No. 28
tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, daerah provinsi memiliki 5
jenis pajak daerah, yaitu: (1) Pajak Kendaraan Bermotor, (2) Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor, (3) Pajak Atas Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, (4)
Pajak Air Permukaan , dan (5) Pajak Rokok. Sedangkan jenis pajak yang dipungut
oleh daerah kabupaten/kota ada 11 jenis pajak, yaitu: (1) Pajak Hotel, (2) Pajak
Restoran, (3) Pajak Hiburan, (4) Pajak Reklame, (5) Pajak Penerangan Jalan, (6)
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, (7) Pajak Parkir, (8) Pajak Air Bawah
Tanah, (9) Pajak Sarang Burung Walet, (10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan, dan (11) Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Kota Palembang merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai
salah satu kota besar, pembangunan dikota Palembang harus ditingkatkan.
Pembangunan dapat berjalan dengan baik dan terus meningkat, jika penerimaan
4
Pemerintah daerah kota Palembang melalui Badan Pengelolaan Pajak Daerah
dituntut untuk mengoptimalkan sumber-sumber pajak daerah yang ada. Salah satu
pajak daerah yang harus dioptimalkan dan harus mendapatkan perhatian khusus
adalah pajak sarang burung walet. Pajak sarang burung walet sangat berpotensi
kini telah menjadi perhatian dan sasaran pemerintah dalam pemungutan pajak
sarang burung walet. Pajak sarang burung walet ada karena adanya usaha sarang
burung walet. Keberadaan burung walet serta keistimewaan sarangnya sudah
dikenal sejak ratusan tahun silam. Mengingat daya jual yang terbilang cukup
tinggi, penerapan pajak terhadap sarang burung walet sangat berpotensi dalam
membantu pertumbuhan pajak dan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia
(Saerang et al., 2017).
Pajak sarang burung walet merupakan jenis pajak kabupaten/kota yang
baru diterapkan berlandaskan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Pajak
sarang burung walet telah diatur sesuai dengan Undang-Undang No. 28 tahun
2009 pasal 1 angka 35, pajak sarang burung walet adalah pajak atas kegiatan
pengambilan dan / atau pengusahaan sarang burung walet. Kota Palembang juga
telah mengatur tentang pajak sarang burung walet melalui Peraturan Daerah kota
Palembang No.18 tahun 2010 tentang pajak sarang burung walet yang
menyebutkan bahwa burung walet adalah satwa yang termasuk marga collocalia
yaitu collocalia fuchliap haga,collocalia maxina, collocalia esculanta, dan
collacalia linchi. Kemudian menjelaskan juga dasar pengenaan pajak sarang
burung walet adalah nilai jual sarang burung walet dan tarif pajak sarang burung
5
(sepuluh perseratus). Besaran pokok pajak sarang burung walet yang terutang
dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. Masa
pembayaran pajak sarang burung walet dilakukan 3 bulan sekali waktunya mulai
masa panen sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
(Maisudu & Wangkar, 2019). Untuk lebih jelasnya penerimaan pajak sarang
burung walet kota Palembang tahun 2014-2018 dapat dilihat secara rinci pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Pajak Sarang Burung Walet Kota Palembang Tahun 2014-2018
Tahun Target Realisasi Persentase (%)
2014 Rp. 30.000.000,00 Rp. 26.400.000,00 88,00% 2015 Rp. 50.301.000,00 Rp. 64.109.000,00 127,45% 2016 Rp. 60.474.000,00 Rp. 68.450.000,00 113,19% 2017 Rp. 75.927.000,00 Rp. 77.849.880,00 102.53% 2018 Rp. 100.000.000,00 Rp. 100.096.000,00 100,10% Sumber: Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang 2019
Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2014
penerimaan pajak sarang burung walet tidak mencapai target dengan realisasi
penerimaan pajak sarang burung walet sebesar Rp. 26.400.000,00 dan target yang
ada sebesar Rp. 30.000.000,00. Pada tahun 2015 realisasi penerimaan pajak
sarang burung walet mengalami peningkatan yang begitu besar dari tahun 2014
yaitu sebesar Rp. 64.109.000,00 dan mengalami peningkatan dari target yang
telah ditetapkan sebesar Rp. 50.301.000,00. Dari data di atas dapat kita simpulkan
pada tahun 2015-2018 target pajak sarang burung walet selalu meningkat begitu
juga dengan realisasi yang diperoleh setiap tahunnya meningkat walaupun tingkat
6
adanya permasalahan dan cenderung efektif, maka dapat diprediksi bahwa pada
tahun yang akan datang realisasi pajak sarang burung walet akan mencapai target.
Ada beberapa permasalahan dalam penerimaan pajak sarang burung walet
diantaranya jumlah pengusaha sarang burung walet setiap tahunnya menurun, hal
ini dapat dilihat dari begitu banyaknya bangunan sarang burung walet
dialihfungsikan ke usaha yang lain, banyak bangunan sarang burung walet yang
dijual, sulitnya ditemui pengusaha saat dilapangan karena yang mengurus usaha
sarang burung walet adalah karyawannya. Selain itu ada faktor-faktor lain yang
menjadi penyebab pengusaha tidak bayar pajak sarang burung walet dikarenakan
pengusaha tidak tahu mengenai kebijakan pajak sarang burung walet tersebut,
masih kurangnya pendataan serta kesadaran dari pengusaha sarang burung walet
dan masih banyak yang belum memiliki izin untuk penangkaran sarang burung
walet. Selain itu pajak sarang burung walet tidak mencapai target dikarenakan
harga jual sarang burung walet dipasaran menurun, sedangkan pembayaran
dilakukan per triwulan menyesuaikan dengan hasil panen. Hal ini memicu
timbulnya wacana untuk menghapus pajak sarang burung walet dari pos
penerimaan pendapatan asli daerah kota Palembang (Palembang Pos, 2014).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kontribusi, Efektivitas dan Laju
Pertumbuhan Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Pada Penerimaan Pajak Daerah Kota Palembang”.
7 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat
diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kontribusi penerimaan pajak sarang burung walet pada
penerimaan pajak daerah kota Palembang tahun 2014-2018?
2. Bagaimana efektivitas penerimaan pajak sarang burung walet kota
Palembang tahun 2014-2018?
3. Bagaimana laju pertumbuhan penerimaan pajak sarang burung walet
kota Palembang tahun 2014-2018?
4. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan
Pajak Daerah dalam meningkatkan penerimaan pajak sarang burung
walet di kota Palembang ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis seberapa besar kontribusi penerimaan pajak sarang
burung walet pada penerimaan pajak daerah kota Palembang tahun
2014-2018.
2. Untuk menganalisis seberapa besar efektivitas penerimaan pajak sarang
burung walet kota Palembang tahun 2014-2018.
3. Untuk menganalisis laju pertumbuhan penerimaan pajak sarang burung
8
4. Untuk mengetahui lebih detail langkah-langkah yang dilakukan oleh
Badan Pengelolaan Pajak Daerah dalam meningkatkan penerimaan
pajak sarang burung walet di kota Palembang.
1.4. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai
penambahan pemahaman dan pemikiran bagi bidang ilmu perpajakan dan dapat
juga dijadikan sebagai referensi pada peneliti-peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan pajak sarang burung walet. Secara praktis, bagi Badan
Pengelolaan Pajak Daerah kota Palembang penelitian ini diharapkan bisa
memberikan manfaat bagi Badan Pengelolaan Pajak Daerah kota Palembang
untuk meningkatkan kebijakan dalam penerimaan pajak serta dapat menggali
lebih dalam potensi pajak daerah khususnya pajak sarang burung walet dan
mampu menilai tingkat kontribusi, efektivitas dan laju pertumbuhan pajak sarang
burung walet.
1.5. Sistematika Penulisan
Materi yang tertera pada skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub
bab yang nantinya akan memperjelas penelitian ini, dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah,
9 BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
Bab ini berisikan teori yang diambil dari kutipan buku serta
beberapa literatur review yang berkaitan dengan penyusunan
skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan ruang lingkup penelitian, rancangan penelitian,
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai gambaran umum badan pengelolaan
pajak daerah, analisis kontribusi, efektivitas dan laju pertumbuhan
penerimaan pajak sarang burung walet serta langkah-langkah yang
dilakukan dalam meningkatkan penerimaan pajak sarang burung
walet.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian,
dan saran bagi pihak Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota
Palembang serta peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan
penelitian serupa.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abed Rotulung, F. D., Lambey, L., & Pinatik, S. 2018. Analisis Efektivitas dan
Kontribusi Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Riset AKuntansi
Going Concern, 13(4), 129–137.
Alisman. 2017. Efektifitas dan Kontribusi Pajak Sarang Burung Walet terhadap
Pajak Daerah dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Aceh Barat. 1, 17–27.
Avisena, Muhammad & Anggoro Wening, Andhika. 2015. Ekspor Sarang Burung
Walet:Pasar China Jadi Harapan Baru.Diakses 12 November 2020.
Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang. 2019. Palembang.
Beny. 2019. Langkah-Langkah Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Sarang
Burung Walet. BPPD Kota Palembang.
Dhia Wenny, Cherrya. 2012. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten dan Kota Di Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah STIE MDP, Volume 2, No 1.
Dhiela, T & Annisa Auliani, P. 2014. Sepanjang 2014 Ekonomi Indonesia
Melambat. Diakses 12 November 2020.
Gibson, James L. et al. 2013. Penilaian Kinerja. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Halim, A. 2012. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. In Salemba Empat. https://doi.org/ISBN: 978-979-061-226-6.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Diakses November 2019. http://kbbi.kemdikbud.go.id/
11
Lapian, P., Nangoi, G. B., & Tangkupan, S. J. 2015. Analisis Efektivitas
Penerapan Pajak Sarang Burung Walet Di Kabupaten Minahasa. Jurnal
Riset Akuntansi Going Concern, Vol 11 No.1, 21–28.
Maisudu, R., & Wangkar, A. 2019. Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Sarang
Burung Walet Pada Pendapatan Asli Daerah Di Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal EMBA, 7(3), 4407–4416.
Manopo, S. G. 2015. Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak
Sarang Burung Walet Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern,, 3, 896–905.
https://doi.org/10.32400/gc.13.04.20942.2018
Mardiana. 2017. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Sarang
Burung Walet Terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Musi Banyuasin. ACSY Politeknik Sekayu, VI(I), 1–13.
Mardiasmo. 2019. Perpajakan Edisi Revisi 2019. Penerbit Andi.Yogyakarta. In Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Nurcholis, H. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Grasindo. Jakarta.
Nuruddin. 2015. Potensi Ekspor Sarang Burung Walet Rp 4,8 Triliun/th. Diakses 12 November 2020. http://troboslivestock.com/detail-berita/ 2015/10/17/57/6582/potensi-ekspor-sarang-burung-walet-rp-48triliunth.
Palembang Pos. 2014. Benarkah Pajak Sarang Burung Walet Dihapus. Diakses 20 Oktober 2019.
Peraturan Daerah Kota Palembang No.18 Tahun 2010 tentang Pajak Sarang
12
Rahardjo, S. 2009. Penegakan Hukum Suatu Tinjuan Sosiologis. Genta Publishing. Yogyakarta.
Rahayu, S. K. 2017. Perpajakan Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu. Yogyakarta. In Rekayasa Sains.
Rahma, Fadhila & Okta Putra, Riki. 2015. Ekonomi Lesu, Penerimaan Pajak
Kota Palembang Hanya 52%. Diakses 12 November 2020.
Ravianto, J. 2014.Produktivitas dan Pengukuran. Jakarta. Binaman Aksara.
Resmi, Siti. 2017. Perpajakan Teori dan Kasus (Edisi Ke 10 Buku 1). Jakarta. Salemba Empat.
Saerang, S. D. ., Poputra, A. T., & Tirayoh, V. Z. 2017. Analisis Efektivitas
Pemungutan Pajak Sarang Burung Walet Berdasarkan Sistem Ketetapan Pajak Serta Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bitung.
Jurnal EMBA, 5(2), 2286–2297.
Siahaan, M. P. 2013. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sigalingging. 2016. Dampak Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Wilayah. Semarang.
Smith, M., & Nurmalasari, S. 2016. Kontribusi Pajak Sarang Burung Walet Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Lebak Banten. 4(2), 109–120.
Suandy, E. 2011. Perencanaan Pajak Edisi 5. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
13
Sumarsan, Thomas. 2017. Perpajakan Indonesia: Pedoman Perpajakan Lengkap
Berdasarkan Undang-Undang Terbaru (Edisi 5) . Jakarta. PT. Indeks.
Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan .
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daeah dan Retribusi Daerah.
Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia. Jakarta. Salemba Empat.