.
.
Hoofdagent:M. SJARQAWI
hr,.;
JJ.
1
dij)2...
..
KEMADJOEAN
JJlJ,
-HARGA PERADABAN BARA T OENTOEK BANGSA KITA
~;salah Na. 1
Pidalo diadakan pada langgal13 - 14 Februari 1940 digedong Pergoeroean Kita dimoeka Taman Kemadjoean. Keloea rapal: A. W. Rata.
1940
.
CENTRALE COURANT EN .. BOEKHANDEL - MEDAN •
RISALAH TAMAN KEMADJOEAN
•HARGA PERADABAN BARA T
OENTOEK
BANGSA KITA
o LE H
•DR.
M.
AM I
R
POES'mIiR"a..ta'da."
- /'fiOM-Hooldagent ,CENTRALE COURANT
I
TAMAN KEMADJOEAN ---DEWAN PENASEHAT Dr. M. Amir Madong Loebis Adi Negoro H. A. Rahman Sjihab Dr. R. Saoedin Moenar S. Hamid)o)o PENGOEROES~
Wahid RataI
;
KATA BERMOELA"Taman Kemadjoean" beroesaha oentoek kemadjoean bersama.
Ichtiar jang teroetama: mengadakan pedato dan penjia
-ran jang mengandoeng 'ilmoe pengetahoean dan jang ber
-faedah.
Isi pedato jang telah diadakan sedapat-dapatnja akan di
-boekoekan poela, soepaja lebih tersiar dan dapat ditela'ah de -ngan sebaik-baiknja.
Itoelah sebabnja risalah Taman Kemadjoean jang pertama ini diterbitkan, dengan membawa sadjian pedato boediman Dr. M. Amir tentang "Harga peradaban barat oentoek bangsa
kita", jang telah berlansoeng pada 13 djalan 14 Februari 1940 jang laloe.
Moedah-moedahan oesaha ;ni besar pahalanja oentoek
bangsa Indonesia I
Awal Maart 1940.
"TAMAN KEMADJOEAN" Med a n
Dr. M. AMIR
Boedima .. Dr. M. Amir lahir di Talawi (An-dala. Barat) pada 27 Jan"ari 1900. Setelah menempoeh sekolah rendah di Sawah Loento ... beliau bersekolah ke Betawi di Slovia
(1913-1923) dan permoelaan th. 1924 bertolak ke Eropah. Disana belad;ar 4 tahoen. Setelah mentjapai gelaTan arts dan doctor in de medi -cijnen, kembali ke Indo>iesia (1928), bekerd;a pada Gouvernement sampai th. 1937, .ebagai psychiater. Moelai 1 April 1937 sampai seka-rang masoek dienst landschap di Tand;oeng Poera (Langkat).
Dr. M. Amir moelai menoelis disoerat-soerat kabar banf1sa kita kira-kira 25 tahoen jang Taloe. Jo.ng membimbing langkah pertama ia-lah t. Land;oemin Dt. Toemenggoeng, penerbit Soeloeh Pelad;ar, T;a;a Hindia, kenwedian Nerat;a. Di th. 1914 beliau menoelis dalam Warta Hindia (Padang). Dari th. 1917-1922 memimpin 80erat boelana" Jong Sumatra. Se-lama di Eropah mend;adi correspondent Hin-dia Barae. Di!ahoen 1928 moelai membantoe Bintang Timoer ... di th. 1929 memimpin 80erat kabar boelanan Jftakjae' dari Partai Rak;at Indonesia, ditahoen 1930 mengemoedikan
•
"Gan8tlha" ... orgaan VCl"eetliflitlg 1)(1,» Itldone· !tÎ.'lche Academici.
Selama di Sumatra Timoer membantoe , "pe-U1arta Delf', ... "pemandangan" dan nSoeara Oemoem" dan beberapa soerat berkala~ dian-taranja }~bad-20JJ} djoega -m.emimpin ming-goeo.n }'penindjauan" jang diterbitkan di Be-la1VÏ. BeZia« djoega banjak mengarang dalam. bahasa Belanda} di J}Opbouw"} }}Koloniale Stu-tUe»"} J}OtlZe Aarden. Karangann;a sebagai ta-bib lain dari proefschrift ad,. tersiar dala>n Geneeskundige T;adschrift van Ned.-Indie, Ned. Ttjdschrift van Geneeskunde dan Archivio di
antropologia criminale (/talia).
Dalam soal peradaban timaer dan barat, be-Hau melakoekan pen;elidikan jang dalam, ti-dak sad;a dipelad;arinja dari kitab-kitab teta-pi d;oega diselamin;a dibenoea barat .endiri. Beberapa tahoen beUa" tinggal di Eropah dan dalam wak toe verlofn;a pada th. 1935, Dr. M. A mir ken,bali mengedari negeTi barat dan se-lama dalam perd;alanan itoe tidak sad;a be-!iau men;eZidiki tetap; d;oega menoelis rent;a-na bertoeroet dalant Pewarta Deli te-ntang
so-al-soa! peradaban itoe. D;oega dalam ,'poe -djangga Baroe" beliaM banjak
membentang-kan boeah fikiran"ja tentang peradaban. Alangkah besar pahalan;a bila dalam kala-ngan terpelad;ar kita terdapat lebih ban;ak
PERADABAN
• I t
!
I .
•
I
Cl!!!
A TOE masaalah jang merintangkan fikiran saja te-~ lah bertahoen-tahoen lamanja1 ), ialah soal perada-ban, tegasnja soal harga peradaban "barat" oentoek lrita, sebagai bangsa "timoer". Kata-kata barat dan timoer tidak dipergoenakan disini oentoek menoendjoekkan pen-djoeroe angin, melainkan meloekiskan dasar-dasar jang berlainan. Marilah saja bentangkan pad a malam ini bebera-pa segi dari itoe soebebera-paja dabebera-pat kita fikirkan bersama-sama, moga-moga pembitjaraan nanti atau toelis-toelisan ke-llioediaan hari dapat mendjelaskan pendapatan kita ma-.ing-masing dan memberikan penerangan atau haloean oentoek orang banjak. Waktoe memilih pokok pembitja-raan ini adalah saja insaf betapa loeasnja dan soelitnja soal jang akan dikemoekakan itoe, akan tetapi sebabpen-t ingnja soal ini berhoeboeng dengan soal jang akan saja bitjarakan kemoedian hari, jaitoe soal perpoestakaan na-sional, maka seolah-olah terpaksa djoegalah saja me-ngoepas soal peradaban ini dahoeloe, walaupoen saja tahoe bahwa mengemoekakan sesoeatoe soal boe-kanlah berarti memberi kepoetoesan! Kalau kita mem-~ , perkatakan sesoeatoe peradaban, seperti peradaban barat
maka dapatlah dilakoekan atas doea djalan: Pertama, se-tjara orang ahli i1moe bangsa.) , jang meloekiskan segala sifat.sifat peradaban itoe satoe persatoe dan memperban-~ dingkan sifat-sifat itoe dengan sifat-sifat peradaban bang-sa atau benoea lain, mibang-salnja Afrika, Asia; ahli ilmoe
<; bangsa itoe meloekiskan tjorak roemah, perkakas roemah,
äJalan pentjarian, adat istiadat, i1moe pengetahoean,
aga-') S.gala angka2 d4lam tekst ini berhoebotmg dengan ket.,.
rangan2 ;ang l.bik land;oet diachir risalak ini. A mir . •
ma dan kejakinan, filsafat, seni, pendeknja, meloekiskan
zat-zat atau bahan--bahan peradaban itoe.
Ahli itoe tidak menimbang boeroek baik, tinggi
ren-dahnja, madjoe moendoernja, pendeknja harga
bahan-bahan peradaban itoe, maksoednja hanja menggambarkan
sadja, seperti seorang filmoperateur menggambarkan ke· },jdoepan bangsa itoe. Akan tetapi ada djalan jang lain,
jang tidak ditempoeh oleh ahli ilmoe bangsa, jaitoe
menga-dji lsi atau roh sesoeatoe peradaban dan menimbang boe·
roek baiknja, madjoe moendoernja, mengoedji harga
pera-daban itoe. Disini teroes tampak oleh toean-toean, bahwa
menjelidiki soal peradaban setjara begini tidak dapat ra -sanja dilakoekan dengan keadilan seratoes percent, de·
ngan neratja jang setepat-tepatnja, seperti seorang
me-<tgoeraikan satoe hitoengan seperti 2 x 2
=
4.Menen-toekan harga sesoeatoe tentoe bergantoeng pada oekO€.
ran, dan oekoeran mana dipakai oentoek menimbang in-dah djeleknja, boeroek baiknja, tinggi renin-dahnja sesoea· toe filsafat hidoep? Pendeknja menimbang harga
perada-ban orang lam, jalah satoe pekerdjaan jang soelit, jang
dilakoekan dengan oekoeran sendiri-sendiri, dengan
pera-sa8l.\ sendiri-sendiri, atjapkali Geschmacksache, kata
orang Djerman. Kalau misalnja seorang poedjangga di
BetawiS) memberi bandingan (faham) tentang peradaban
India dengan menoeliskan bahwa: •
"masih ada 80.000.000 manoesia jang ditindis dan di·
hinakan seperti agaknja pajah ditjari bandingannja
dalam sedjarah pendjadjahan doenia barat ... .
Dalam semangat Gandhi, Tagore dll. tidak akan
moengkin lahir masin terbang ... dimana-mana
kekotoran, keteledoran, sampai kedekat kaoem ~er
-peladjarnja dan pemimpin-pemimpinnja ... ",
maka itoelah Geschmacksache, perkara kesoekaan se·
orang-seorang, seperti si A soeka akan gado-gado dan si B djidjik akan soto madoera dan si C dojan petai dil. Be·
10 Harga Peradaban Barat oentoek bangsa kita
•
•
•
•
•
,
,
• •
•
•
nar tak benamja pendapatan poedjangga itoe nanti kita kadji.
Timbangan beliau itoe saja kemoekakan oentoek
mem-perlihatkan betapa faham seseorang, berwama oleh kat
ja-mata kesoekaannja. Begitoelah banjak orang jang me-nganggap peradaban bangsa lam soedah pasti lebih djelek dari peradaban sendiri. Orang Hindoe menghinakan orang
,.dasjiu", orang Griek menghinakan orang "barbaros", orang "timoer' haloes boedi, dan orang "barat" kasar, loba tamaah dil. !toe semoea tjontoh-tjontoh dari pengharga
-an or-ang biasa, j-ang tidak berfikir lebih djaoeh, j-ang menertawakan apa jang tidak biasa dilihatnja.
Tjoekoeplah oentoek memperlihatkan kepada t.t., beo
tapa dipermoedah sadja kebiasaannja harga peradaban
orang Iain. Kita baroe dapat menghargai sesoeatoe kalau
soedah kita kenal, kita alami, kita perhatikan dari dekat, kita hidoep ditengah- tengah bangsa asing itoe, artinja
kita perbandingkan senantiasa peradaban kita sendiri.
Uoelah soesahnja kalau kita hen dak menggambarkan pe·
radaban Eropah, kalau kita beloem mengoendjoengi
be-noea itoe, sebab peradaban barat jang dibawa kemari oleh
amtenar, saudagar dan serdadoe tentoe tidak kompleet.
han,ia sebagian dari jang ada dinegerinja sendiri. Dimana disini geredja·geredja, pigoera, concert dil. jang ada
di-barat? Masjarakat Eropah dinegeri kita jang bergaoel dengan orang kita ialah golongan bawah dan golongan
setengah-Eropah (indo).
Pendeknja, pengetahoean bangsa kita tentang
pera-daban Eropah itoe ialah diperambil dari kitab-kitab sadja t tau dipandang dari djaoeb sadja, itoelah menjebabkan
poedjian dan tjelaan terhadap pada peradaban jang
sepa-roh dikenal itoe at jap kali terlampau tergopoh-gopoh, dangkal, tidak berdasar, salah tampa, sama isinja seperti
faham orang barat jang hidoep terkoeroeng diwijk-wijk
sendiri: si-inlander begini, si·inlander begitoe (de inlander
Îf' ... ). Hal-hal ini tentoe t.t. ketahoei soedah, akan
tetapi perloe djoega saja tjeritakan soepaja kita ingat akan sjarat-sjaratnja waktoe memperkatakan peradaban
crang. Marilah sekarang kita moelai memperhatikan pO; kok pembitjaraan kita itoe: peradaban barat. Soepaja jja -r.gallj ragoe-ragoe baiklah saja tjeritakan, apa maksoed-nja kata peradaban dan kata barat itoe. Peradaban barat boleh diterdjemahkan dengan westersche beschaving, atau westersche kultuur dan kata "barat" itoe maksoednja Ero-pah - barat kalau ditjari atas peta djoega Amerika-Sja-rikat. ). Beradab lawan biadab. Bangsa beradabu) lawan bangsa boeas. Orang jang kasar, jang tidak "beradat" ki-te namakan "koerang adjar", orang jang tidak sempoerna 2djaran, pendidikan, pengasoebannja. Kita gelar dia orang jang tidak beradat, sebab adat itoe menen toekan boedi pekerti, perangai jang dilazimkan, jang disoeroeh oleh masjarakat pada setiap anggotanja. Koerang adat, koe-rang adjar itoelah sifat-sifat jang menen toekan deradjad jang rendah. Adjaran (asoeban) dan adat (sopan santoen, tertip sopan) itoelah roepanja barang jang diingini dan diawas-awasi oleh masjarakat. Orang berboedi adalah le-bih lagi dari orang jang boekan koerang-adjar, atau orang jang tahoe adat, sebab orang jang berboedi pekerti jang haloes dianggap seperti manoesia jang tinggi deradjad-nja. "Boediman " mahal harganja pada orang kita, begitoe djoega orang "ahli", orang jang berilmoe, lebih-Iebih ber
-ilmoe achirat, jaitoe djagat goeroe atawa kijahi; titel kija-hi itoe lebih menteréngnja dari titel doctor atau profes-sor sekalipoen! Disini telah djelas bahwa adjaran (atoe
-ran hidoep sehari-hari). adat kebiasaan. boedi (kebadji-kan, rasa jang haloes) itoe dianggap oleh orang kita se-hagai zat-zat peradaban. Segala jang mengatoer. mengoe-roes pergaoelan antara manoesia dengan manoesia (adat istiadat. hoekoem, peratoeran negeri. seni) atau perhoe-boeng!!n antara manoesia dengan Toehannja (filsafat, agama, mystiek) itoelah dinamakan peradaban. Kata " ke-tjerdasan" dipakai orang poela. "ketjerdasan akal".
"ke-12 Harga Peradaban Barat oentoek bangsa kito
·
'"
•
•
•
•
•
•
tjerdasan otak". Kata-kata "kepintaran", "kemadjoean" meloekiskan itoe djoega. Dalam bahasa Belanda bescha-ving
=
jang telah di-schaven, diketam, di-polijst.Orang Perantjis memakai kata civilisation.
Kata professor Huizinga") oekoeran tinggi rendah
sesoeatoe peradaban biasanja tidak terletak diilmoe pe-llgetahoean atau kesenian, melainkan menoeroet boedi pe-kerti (ethiek) dan roh (spiritueel) misalnja satoe perada
-ban dapat dinamakan tinggi. walaupoen tak ada techniek atau patoeng-patoeng. akan tetapi satoe peradaban tak dapat dinamakan tinggi, kalau misalnja tak ada belas
ka-sihan (barmhartigheid). Toentoetan professor itoe oen-toek setiap peradahan adalah tiga mat jam :
Pertama: benda dan roh mesti seimbang. Kedoea: mesti ada tjita·tjita jang moelia.
K etiga: haroes pandai mengoeasai alam loearan jan
ajam dalam toeboeh manoesia. - Adapoen peradaban ba
-rat itoe tidak timboel dengan tiba-tiba sadja melainkan
ruempoenjai sedjarah jang ada lebih 2000 tahoen
oemoer-njaT ). Tingkat-tingkat peradaban itoe jalah zaman
Joe-nani - Roemani - zaman Tengah - zaman pendjelmaan (Ren.'\issance) zaman Aufklaerung (Verlichting). - za-man modern. Tiap-tiap masa itoe mempoenjai peradaban
jang berlainan haloean dan tjoraknja. - Antara tahoen 800 - 500 sebeloem nabi Isa orang Joenani mempoenjai
pemanrtangan hidoep jang berhaloean mystiek dan
berda-sar kedoekaanB). Dalam oepatjara mysteriën di Eleusis
mereka mentjari kelepasan dari doenia dan persatoean de-ngan. Toehan. Dalam ilmoe Orphis badan itoe dianggap
koeboeran bagi djiwa dan kaoem Pythagoriër dan Orphis itoe jakin poela akan pendjelmaan. Filsoef jang terbesar
dalall'. haloean ini jalah Herakleitos dan Plato. Haloean mereka Sama dengan filsafat-filsafat di Tiongkok seperti Lao Tse dan filsafat di India. Akan tetapi pemandangan
hidoe]1 bangsa Joenani ini ada doea segi. doea roepa: Se-laill dari zat-zat jang mystiek adalah lagi satoe
•
"gan jang berdasar Akal.
Tjakerawala ini dianggap oleh orang Joenani seb
a-gai kosmos, jang teratoer dan dapat diselidiki oleh akal. Inilah pemandangan hidoep jang boekan pessimistisch dua-listisch, melepaskan doenia seperti Orphici, Pythagoreer
seperti kepoenjaan Heralkleitos dan Plato itoe, melainkan bersifat dynamis. Orang Joenani maoe memandang dot'nia ini, mentjari keindahannja dan mengethoei
oendang·cen-dang alamnja. Poesat haloean ini jalah Aristoteles. Bagi
Aristoteles Logos, atau Akal itoelah dasar filsafat j~ng
sedalam dalamnja; ahli filsoef tak boleh meleboerkan
di-I i, - akan tetapi menjelidiki oendang tjakerawala. Roh
modern Eropah jang actief dan menjelidiki alam setjara
ilmoe pengetahoean, lahirnja di Griekenland. Berfikir ne.
noeroet atoeran logica mendjadi alat mereka. Berfikir se·
tjara logica inilah jang terkemoeka benar moelai zaman
Renaissance, dia:bad 15 dan 16. Inilah pemandangan
hi-doep orang modern jang bersifat bergerak (dynamis) jang
hanja jakin akan pengalaman pantjaindera, jang jakin
ekan oekoeran dan timbangan, angka·angka, penjelidikan
menoeroet logica dan wiskunde (mantik) . Dalam
peman-dangan hidoep ini adalah tempat bagi kejakinan
"kema-djoean" manoesia dan "evolutie" atau kenaikan
berting-kat-tingkat. - Akan tetapi haloean doeniawi ini beloem
timboel diabad Pertengahan (Midden·eeuwen). Dalam
8 bad Pertengahan ini perasaan mystiek dan agama
(ha-leean achirat) moentjoel dengan hebat, seperti kedapatan
di India dan Tiongkok Lama. Inilah zaman mystici seperti
Ruu~broek, Tauler, Meister Eckhart.
Pendapatan dan pengalaman Eckhart ini misalnja
hampir seroepa dengan pemandangan Sankara di India
(Rudoff Otto: West·Ostliche mystiek).
Persatoean benoea "Eropah" itoe terdjadi dizaman gothiek. Pemimpin pada masa itoe jalah pandeta-pandeta katholiek, merekalah jang memadoe persatoean. Negara-negara jang berdasar kebangsaan beloem ada pada waktoe
14
Harga Poradaban Barat oentook bang8a kita•
•
•
•
• •
itoe (nationaal·staten). Jang memperhoeboengkan
manoe-sia jalah agama, masjarakat pada waktoe itoe jalah !Ua·
sjarakat jang betoel·betoel "christelijk". Setiap orang
me-rasa dirinja aman mendapat tempat kedoedoekan jang ten.
toe, dia memandang keachirat, mendirikan
geredja-gere-dja jang menaranja memboeboeng kelangit. Tjita-tjita
me-reka manoesia jang seimbang, harmonis. Doenia ini ;'
oe-dah siap, diboeat oleh Toehan, tak perloe dimadjoekan,
diperbaiki lagi. Maksoed hidoep jalah memoedji alam dan
memoedja Toehan jang mendjadikannja. Setiap manoesia
mendapat tempat jang tertentoe dalam masjarakat, ia
di-lahirkan Toehan pada sesoeatoe tempat, sehingga haroes
lah ia ridla menerima kedoedoekannja. Nafsoe oentoek
mentjapai kekoeasaan, oentoek naik deradjad ditangga
masjarakat, persaingan jang hebat, beloem ada, hiroe
ha-ra besar, perobahan besar dalam aliran fikiran poen tak
ada. Pengetahoean adalah berbatas, dan orang jang
ber-kehendak melampaui batas itoe, berdosalah ia atau pasik.
Haloean tasaoef (mystiek) itoe hampir hilang sama sekali
di Eropah barat sesoedah abad pertengahan.
Tidak lenjap sama sekali! Filsoef seperti Giordano
Bruno, Jacob Boehme, Angelus Silesius jang hidoep
di-abad ke 16 dan Spinoza diabad ke 17 masih mengenal
pe-rasaan mystiek itoe akan tetapi fikiran Eropah oemoem-"ja beradja kepada Akal, ratio.
Perhatian pada agama dan tasaoef moelai koerang.
Apa jang difikir didjoeloek dengan akal, menoeroet
me-thode logica, itoelah jang setinggi-tingginja. Ahli
terpe-ladjar seperti Kepier, Copernicus, Gaillei menjelidiki
tem-pat boemi dalam tjakerawala, Huygens, Newton, Leibniz,
Descartes ahli jang ternama poela. "Alam ini, kata Kepier,
jalah satoe boekoe jang berisi gambar2 mantik".
Alam itoe digerakkan oleh pelbagai kekoeatan
me-noeroot oendang-oendang jang dapat diselidiki oleh AkaL
Berfikir itoelah pekerdjaan roh jang
semardika-mardika-nja.
Dengan djalan begitoe timboellah doea kehasilan Bro-pah jang termashoer jaitoe natuurwetenschap - ilmoe alam dan techniek pertoekangan jang sempoerna. Haloean tikir, djadi saja ada", itoelah djadi dasar haloean filsafat fjkiran ini mendjadikan orang Eropah djadi radja dOl'nia dan radja alam, orangnja pergi menjelidikî seloeroeh b.:>e-mi, ke Amerika, ke India, mengembara kemana-mana dan kembaU ketanah air dengan harta benda. Kemenangan dan kekajaan ini tak dapat diperoleh mereka kalau tidak dengan pertolongan perkakas baroe, mensioe, kompas. te-ropong, pertjetakan boekoe dll. Manoesia mendjadi toe-kang jang berfikiran tadjam dan "zakelijk" jang pertjaja
,,-kaD kekoeatan diri sendiri jang tidak maoe berangan-aagan dan bermimpi dan bertasaoef melainkan jakin akan hasi! pekerdjaan pantjainderanja, penjelidikan otaknja
sadja. "Pengetahoean itoelah kekoeasaan" kata Francis Bacon. Dan dalil Descartes: Cogito, ergo Sum, "Saja
ber-fikir, djadi saja ada, itoelah djadi dasar haloean filsafot .. rationalisme" (haloean Akal) diabad ke 17 dan 18. Toe-han ditoeroenkan dari singgasana, dia dapat didjoeloek dengan Akal, (adanja dapat dibewijs!) dan Toehan itoe
tak sanggoep mempengaroehi doenia lagi, jang terpe:in-tah hanja oleh oendang 'alam. Empat filsaoef jang boleh dinamakan goeroe dari Aufklärung atau Verlichting itoe. Voltaire - Locke - Hume dan Kant. Mereka
mengang-!;ap segala perasaan angan-angan, ilham (wahjoe), keja-'man (agama) dan mystiek sebagai perasaan djiwa jang koerang waras. - Refonnasi9) itoe kedjadian jang ter-penting antara 1200 dan 1800 sebab disitoelah orang ba-,'at mengambil djalan akal. Akal memerangi dan menga
-la hkan peraSRan. Manoesia protestant itoe tidak lagi me-nempatkan Toehan dan Tjekerawala ditengah-tengah, me-lainkan Akoe, awaknja. Orang insaf akan harga diri sen-diri, manoesia didjadikan poesat tjakerawala.
Setian orang mempoenjai Toehannja sendiri-sendiri, :ang ditjapaikannja dengan do'a didalam kamar sendiri. 16 Hurga Pcradaban Barat oentook banysa kita
•
•
1
[
..
.
•
Orang doeloe menjerahkan diri pada. Toehan, orang baroe itoe menegakkan diri; doeloe machloek itoe jakin, pertjaja
akan Toehan, sekarang machloek itoe takoet akan Toehan, takoet berdoaa, takoet mati. Koeasa itoelah mendjadi tjita tjitanja. Dia akan memerintah didoenia. Doenia itoe ti<lak lagi tinggal aman dan boelat, melainkan petjah belah, ber-keping-keping. Semendjak reformasi itoe haloean fikiran teroes meneroes sampai abad ke 19 itoe semakin lama se-makin mengemoekakan rasa sendirian. Sekali-sekali da-tang gerakan lawanan ini semakin lama semakin lemah dJoega. Doenia disajangi orang, boekan achirat; manoesia satoe-satoe diperdewa, boekan persaudaraan; bende disem-bah. boekan djiwa; selaloe bergerak, activiteit, lebih baik dari pada bermenoeng, tafakoer. Orang tidak lafi meman-dang kedalam diri, melainkan keloear. Doenia barat moelai terbagi-bagi; geredja jang satoe petjah mendjadi doea; ke-radjaan Roem jang keramat petjah belah mendjadi negara jang ketjil-ketjil, negara terbagi atas kaoem-kaoem dan kasta, (klasse), kasta terbagi atas manoesia sendiri-sen-diri, manoesia terbagi atas bilik-bilik (cel), bilik-bilik ter-l:agi atas atoom-atoom (inilah jang dinamakan orang ato-miseering, petjah belah mendjadi atoom).
_ Eropah memaling diri dari Timoer. Dizaman Joe-nani masih banjak ilmoe Timoer dipeladjari orang.
Diony-sos seorang dewa Asia, kaoem Orphia, Phythagoria, He-raklitos, Plato, Neoplatonia semoea mendapat pengaroeh ti moer. Akan tetapi keradjaan Roemawi tidak soeka akan ketimoeran itoe dan roh Roemawi itoelah jang diwarisi
oleh Eropah baroe: Italia mendapat kepasihan lidah dari Roem, Perantjis ketadjaman otak, Pruissen oeroesan ger
-da.doe, Inggeris loba - tamaahnja.
Ingat sadjalah betapa hoekoem Roemawi, Romeinsch-recht, diterima oleh segala negara-negara barat .
Manoesia barat bertambah sehat, bertambah aktief,
bertambah dangkal (biasa), oesahanja bertambah, rohaja berkoerang. TImoe roh soeroet, ilmoe aiam madjoe
ka. Techniek didjoendjoeng tinggi, agama dihinakan. Ber-sam-sama agama longgarlah taU-tali masjarakat: Revo-loesi Perantjis menghantjoerkan masjarakat lama,
kemoe-<Uan datang haloean liberalisme: persaingan jang
sehe-bat-hebatnja timboel: "laisserfaire, laisser aller," semoea
manoesia bebas mentjari oentoeng. Achirnja doenia
ba-r at mendjadi gelanggang tempat oba-rang beba-rkelahi sepeba-rti
~inatang boeas, sehingga timboellah negara-negara jang
mempractijkkan kekerasan loear biasa oentoek mendji-nakkan manoesia - hewan itoe kembali. Penambahan
akal itoe sedjalan dengan ... persembahan benda.
Benda, harta doenia lebih berharga dari roh,
perasa-an, "après nous Ie dêluge". Nanti sesoedah kita doenia
bo-leh kiamat, bandjir besar bobo-leh datang, begitoelah sikap
orang waktoe itoe - gara-gara - ironie - elegantie
-roepawan - itoelah peradaban jang dipoepoek diastana
Perantjis di Versailles, dan ditiroe oleh seloeroeh benoea
r-oetih itoe. ltoelah peradaban Rococo jang melempar
dja-oeh segala sopan santoen, kebadjikan, moraliteit. - Akan tetapi datanglah reaksi, perlawanan hebat dipertengahan abad ke 18, satoe pemberontakan, jang merebahkan ge-doeng Terang benderang, Verlichting itoe. Eropah-barat pada ",akme ime mengalami same krisis petadaban jang maha hebat, jang sebetoelnja sampai sekarang beloem ha-bis-hablsnja. Pemberontakan roh itoe dinamakan Roman-tiek. Haloean romantiek ini membawa was-was dan meroe-sakkan kepertjajaan akan diri sendiri. Gerakan itoe di-moelai oleh Rousseau - Herder dan Goethe dan timboel
dengan hebat di Perantjis, Inggeris, Djerman.
Berpoeloeh-poeloeh penoelis mentjemeti sikap manoesia,
angkatan-angkatan lama itoe jang tjongkak, dangkal, takboer,
som-bong, tinggi hati, kataanja. .
Titiba timboellah satoe perasaan hidoep jang ba-roe, satoe protest pada persembahan otak jang lama itoe, feolah-olah perasaan haJoes, dan perasaan rendah,
(ins-tinct) rasa - tjinta-berahi, i1ham, dil., jang doeloenja
di-18 Harga Peradaba .. Barat """',,,,10 bang ... Ieie.
..
.
•
•
..
..
G ..
tolak, diperangi, dianggap penjakit atau kedoengoean, moentjoel kembali. Boekan Akal melainkan lawannja, het Irrationeele, jang disembah orang: perasaan i1ham, intuï-tie. DaJam masa krisis itoe Eropah menoleh kebenoea ti-moer, ke Asia, ke Tiongkok dan India, goedang tempat tersimpan zat peradaban jang telah diloepakan di Ero-pah itoe. Tahoen 1776 terbit kitab tentang peradaban
Ti-ongkok: 16 djilid; kehidoepan Kong Hoe Tjoe dipeladjarL
orang. Tahoen 1785: terbit salinan Bhagawad Gita; 1796
salinan oendang-oendang Manoe. Tak ada kitab jang be
-gitoe ditelaah orang lain dari salinan Upanishads o~eh Auguetil Duperron, 1801. Schopenhauer kagoem olehuja. Goethe, orang Eropah jang termoelia diabad ke 18, kem-bali dari Italia dan membatja lakon Sakuntala, (1791) jang diambillah sebagai tjontoh oentoek Moekaddimah Faust. (Vorspiel auf dem Theater). Ditahoen 1813 ia mem-peladjari literatoer Adjam dan mystiek Soefi, tasaoef Is-lam Hafis dan ia mengarang sj air "West - Ostliche Di-wan". Tak disemboenjikan oleh Goethe poedjian kepada !loestaka Timoer "Gesteht's, die Dichter des Orients Sind grösser als Wir, des Okzident". Barat menoleh ke Timoer Satoe ilmoe pengetahoean baroe timboel pada permoelaan abad ke 19: oriëntalisme, ahIi oriëntalist menterdjemah-kan poestaka India jang teroetama (Max Müller, Kern Speyer, Faddegon, Deussen) Sinologen Wilhelm, Duyven-dak. - Richard Wagner seorang ahli moesik, membikin drama moesik dengan isi Hindoe (Die Sieger, 1856). -Dipertengahan abad jang laJoe moelailah lahir haloean ra-tionalisme dan materialisme jang 'beradja diabad 17 - 18 itoe, moentjoel dengan hebat.
Ilmoe-ilmoe aJam dan pertoekangan naik deradjad-nja, dan sekali lagi kita lihat orar,tg Eropah bangsa akan peradabannja jang maha besar, maha moelia dil itoe.
In-tellect, ratio mendjadi Toehan lagi. DaJam kehidoepan se
-hari-hari orang mentjari kesenangan (comfort) dan ke-mewahan (luxe), semoea mesti tjepat. Beloem lama ini
kita lihat betapa materialisme menimboelkan imperialis-me, betapa imperialisme menimboelkan perang besar, ti-dak sekali, melainkan bertoeroet.toeroet. Sebagai reaksi ErOl>ah medapat was-was lagL Klages sangsi kalau-kalau kepintaran fikiran itoe memoesoehi perasaan, kemanoe-siaan, djiwa. Roh lawan djiwa! Spengler menoedjoemkan lenjapnja benoea barat. Iimoe pengetahoean sendiri : 'Ile-ngena! was· was jang hebat, sendi·sendinja bergontjang sampai Dada wiskunde. Filsoef Bergson menjerang intel-lect itoe sebagai alat berfikir dan mengemoekakan
intui-tie, ilham.
Metaphysica dan mystiek moelai toemboeh lagi. Dl!>-lam masa orang Timoer sedang moelai meniroe dan me-moedja techniek, pertoekangan dan methode iimoe b~rat,
Barat itoe sendiri was-was akan kebenaran pemandangan
hid~p jang dynamis, kejakinan akan evolutie dan kema-djoean, barat sendiri mendapati dan menghargakan 'agi akan instinct dan onderbewustzijn.
"Ex oriente lux". Noer datang dari Timoer mendjadi sembojan kembali10 ). Tidak sadja ahli filsafat dan terpe-ladjar seperti Deussen, Keyserling, Wilheim, Masson- Our-sel, Evans Wentz menoleh ketimoer, akan tetapi djoega ahli iimoe djiwa seperti Jung menghargai ben ar ilmoe-ilmoe toea jang tersimpan dalam kitab-kitab Yi King, La-otse, Oepanishads, Bhagawad Gita, dlL dan memakai me -thode Yoga sebagai ichtiar menjemboehkan penjakit dji-lVa. - Sekianlah sedjarah barat dan krisisnja, dan pe-mandangannja kepada Timoer. Betapa poela doenia ti-moer memandang ke-barat pada waktoe ini? Tak perloe saja terangkan lagi bahwa Asia sedang bangoen kembali dan memperbaroei peradaban jang lama itoel l ). Pemoe-ka.pemoeka Asia seperti Hu Shih di Tiongkok, Gandhi Jan Tagore di India, Kagawa di Djepang amat termashoer di-zaman sekarang. Akan tetapi marilah kita menoleh keta-nah air kita sendiri.
Semendjak permoelaan abad ke 20 ini tegasnja
se-20 Barga Peradaba .. Barat oentoek bang.a kita
•
•
•
•
l
-
I
I-•
•
tnoela terbîtnja Bintang Hindia jang dipimpin oleh man-diang dr. Abdul Rivai - orang kita mengenal apa ma'-oanja 'kemadjoean, dan "madjoe" itoe telah mendjadi tji-ta-tjita dalam kalboe dan sembojan dalam perdjoeangan sehari-hari. Memperbaiki nasib, memperbaiki roemah tang-ga, menambah ilmoe pengetahoean, mereboet diploma pel-bagai mat jam, itoe semoea isi sembojan madjoe tadi. Ma-ka timboellah pelbagai oesaha dilapangan siasat, pent ja-rian dan masjarakat, oesaha bersama.sama, oentoek men-tj&pai tjita-tjita jang 'indah itoe. Jang patoet ditjatet ja-lah, tidak sadja orang besar jang bersarikat, melainkan kaoem pemoeda, moerid-moerid sekolah menengah :lan kemoedian student-student sekolah tinggi, toeroet ber. koempoel memikiri dan memfahamkan soal-soal jang ber-kenaan dengan kemadjoean dan kemoeliaan tanah - air. Walaupoen sarekat pemoeda iui moela-moela bertjerai-tjerai menoeroet daerah atau poelau-poelau, lambat laoen
insaflah pemoeda.pemoeda kita akan persatoean kebang-saan.
Oleh sebab tali persatoean ini jang teroetama jalah -bahasa, maka timboellah satoe gerakan bahasa dan ilmoe kitab, jang mengemoekakan bahasa persatoean, jalah ba-hasa Indonesia atau Melajoe - modem itoe. Itoe semoea hal-hal jang soedah toean-toean ma'loemi. Sebetoelnja tak oesah saja peringatkan lagi bahwa kira-kira tahoen 1920 didalam badan Jong-Sumatranen Bond bangoenlah a1iran -aliran jang memoeliakan bahasa dan ilmoe kitab bangsa kita: Mohd. Jamin, Bahder Djohan, Hatta, semoea pemoe· da-pemoeda kita jang terkemoeka pada waktoe itoe me· ugarang sjair dan proza, kemoedian datang poela Djama· loedin (Adi Negoro), Roestam Effendi dil. Ailran ini ke-moedian mendapat bentoek dalam gerakan Poedjangga Baroe jang terpimpin oleh beberapa pemoeda Soematera poela, Soetan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah, Armijn Pane dan Sanoesi Pane. Tentang süat-süat dan haloean
gerakan seni toelÎs menoelis ini nanti akan kita peladjari lebib djaoeb. Babasa Melajoe - modern itoe tidak sadja
dipoepoek dan diperbaroei oleb poedjangga-poedjangga,
melainkan oleb abli akbar atau wartawan jang berpoeloeb poeloeb itoe, tidak sadja dipoelau Djawa melainkan djoega
tlitanab Seberang, di Seloewesi, di Kalimantan dan di
An-dalas ini. Tidak sadja wartawan melainkan djoega
abli-abli pidato, jang dimasa belakang ini mengajoenkan rede
mereka dirapat-rapat sidang-sidang lokal dan Ra'jat, da-lam babasa persatoean, mereka itoepoen toeroet memoe-pook bahasa kita itoe. Selain dari kaoem wartawan dan ka-oem politik jang bertjangkerama dalam bahasa Indonesia itoe, adalab lagi timboel satoe golongan pengarang-penga-rang boekoe jang baroe beberapa poeloeh opengarang-penga-rang anggota-nja akan tetapi semakin hari semakin bertambab baanggota-njak. Pengarang-pengarang itoe menerbitkan kitab-kitab per-tjintaan (roman) dan kitab detectief atau kedjabatan jang sekarang gemar sekali dibatja rajat diseloeroeh In-donesia ini. Lama keiamaan terbit djoega keinginan jan
daja oepaja oentoek mengarang kitab-kitab jang berisi
ilmoe pengetahoean setjara jang gampang diartikan oleb
~rang banjak. !toe semoea bererti kemadjoean bangsa
jang patoet menggembirakan hati. Minat tentang babasa
dan kesoesasteraan itoe jalah sebagian dari kebangoenan peradaba.n, sebab seni kitab itoe jalah sebagian dari
pera-daban bangsa. Kemadjoean dalam seni-seni seperti
moe-sik, pigoera, patoeng, pembikinan roemab, itoe semoea
soedah moelai nampak - walaupoen beloem seterang
ke-madjoean poestaka. Dalam kalangan Poedjangga-baroe
adalab dalam 3-4 tahoen belakangan ini dikemoekakan
soal dasar-dasar peradaban kita dan tjara bagaimana
me-madjoekannja, toedjoean oentoek dimasa jang akan da. tang. Jang membentangkan soal itoe jalah toekang
kemoe-dt s.b. Poedjangga baroe sendiri, jaitoe St. Takdir
All-sjabbana, pengarang Laju terkembang dil. Baik djoega
kita perhatikan pikiran beliau serta kita selidiki beuar
-Harga Peradaban Barat oentoek bangSt> kita
•
•
•
•
..
.
• •
tak benarnja asas-asas jang dikemoekakan beliau itoe.
Maksoed beliau hendak mendirikan peradaban baroe, ti-dak diatas tonggak-tonggak lama, melainkan dipekara-rgan jang baroe.
Peradaban baroe itoe beliau namakan "peradaban In-donesia". Segala adat, seni, peradaban jang ada sebeloem bangoen bangaa kita, sebeloem 1908, beliau tak maoe me-namakan peradaban Indonesia., paling banjak hanja pe
-radaban prae-Indonesia. (prae = sebeloem) jaitoe pera-dapan berpoelau-poelau, bertompok-tompok, berdaerah-daerah, tak ada pakai perasaan kebangsaan dan perasaan
persatoean. Peradaban toea-toea itoe sebetoelnja soedah
Mati, lapoek, toea, dimata beliau, tak lajak dibangoer:l-'an lagi. Terlebih-lebih jang tak lajak dipakai, malaban
ba-roes diboeang, jalah peradaban Hindoe sebab dasar-dasar
-nja melemahkan semangat, ma'loemlab, kata beliau, toe-djoeannja meleboerkan diri dalam Nirwana, dan tidak se-kali-kali maoe mengoeasai 'alam. Jang haroes dipakai ja-lah Islam dan kebaratan, sebab roh mereka itoe roh djan-tan, giat, koeat, maoe berdjoang, maoe mengoeasai alam.
Lebih-lebih barat itoe amat dipoedja oleh S.T.A. Se-gala sifat jang tak ada pada bangaa kita, ada pada orang barat. Kita kalab karena kekoerangan zat-zat barat.
Zat-zat barat jang koerang ini jalah rationalisme dan
indivi-dualisme. Sifat-sifat itoe mesti kita peroleh poela, kita
di-dik bangsa kita satoe persatoe, soepaja mereka mema-kai akal, mentjari nafkah dengan koeat, berdjoang dengan giat, menoeroet nafsoe sendiri-sendiri, pendeknja
mendja-di manoesia modern, jang bisa hidoep dalam 60enia inter-nasional. Disini saja koetip beberapa dalil-dalil terambil clari karangsn-karangan S. T. A. jang banjak itoe dita-hoen-tahoen belakangan ini (Poedjangga-baroe).
"Natuur-lmndige wetenschap jang melahirkan techniek jalab
soeatoe jang typeerend sekali dari keboedajaan Barat se-!.arang ini ... Apakah sebabnja maka tech
-niek dan ilmoe pengetahoean orang Barat jang
goemkan kita sekaràng timboel dan toemboehnja di Ba-rat, mengapa ia tidak timboel dan toemboe~ dipoelau Dja-wa' ini, mengapa tidak ditepi soengai Gangga.
Pertanjaan jang seroepa itoe membawa kita kepada inti soal. Boekan kebetoelan techniek dan ilmoe pengeta-hoean lahir di Barat dan tidak di India dan poelau Djawa. Sebabnja tidak lain dan tidak boekan, oleh karena djiwa India dan bangsa kita tidak sanggoep, tidak tjakap meng-hasilkan jang demikian, karena tidak mempoenjai
sjarat-sjarat jang perloe oentoek menghasilkan techniek dan il-moe pengetahoean jang seroepa itoe. Ilil-moe pengetahoean
dan techniek Barat itoe sesoeatoe jang tiada dapat dit
je-raikan dari dJiwa, dari pendirian hidoep, dari
levensfiloso-fie Barat.
Barat melepaskan dirinja dari alam dan dirinja jang
terlepas dari alam itoe hendak mnegoeasai alam, hen dak
memakai alam bagi dirinja. Pendeknja jang seroepa ini berasal dari bangsa Semiet. (agama Jahoedi, Nasrani dan Islam). Sebaliknja filsafat India hendak menjatoekan
di-r" hen dak meleboer diri dari alam. Orang jang hendak
bersatoe, mentjahari harmonie dengan alam, tiada berdaja
cepaja hen dak mengoeasai alam. Selama pendirian henàak
mengoeasai alam beloem mendjadi darah daging bangsa
kita, selama itoe ilmoe pengetahoean dan techniek itoe
tiada akan soeboer hidoepnja dinegeri kita ini".
•
"Hakekat jang sebenar-benarnja ialah bahwa Barat la hir dan batin loehoer dan moelia. Barat ialah pohon jang
rindang jang bertjabang kesegala pendjoeroe dan tiap-t;ap tjabang penoeh bertaboerkan daoen, kembang dan boeah
jang berharga".
•
"Loepa poela orang, bahwa techniek dan ilmoe
penge-HlJrga peradaban Barat oentook bangsa kita
·
.,
• Ol•
•
·
"
tahoean Barat jang diingini itoe tidak dapat sekali-kali
di-tjeraikan dengan filsafat, kesenian, adat istiadat, pen dek-IJjlli sikap dan pemandangan hidoep Barat. Dalam sema-r.gat Gandhi, Tagore dil. tidak akan moengkin lahir
me-sin terbang, roemah sakit jang lengkap, bank jang rapi teratoer, pertanian jang rationeel".
•
"Tetapi meski bagaimana sekalipoen tidak enak boe-njinja sembojan bahwa kita haroes beladjar pada Barat,
meski bagaimana sekalipoen sedih hati kita memikir-kan hal jang demikian. Dalam hal ini rasanja kita tidak
dapat memilih: Sebabnja semangat ke Indonesiaan jmg menghidoepkan ·kembali masjarakat bangsa kita jang
l,er-3 bad abad selakoe mati ini, pada hakekatnja kita peroleh
dari Barat: Boedi-Oetomo lahir seperempat abad j.l. dika langan rakjat kita jang mendapat didikan Barat dan ra-pat bergaoel de.l!gan Barat. Tjara organisasi jang dipakai nja sebagai pengganti persatoean menoeroet ketoeroenan
dan tempat kediaman jang terdapat dizaman prae-Indone
sia, ialah organisatie Barat. Dan dalam segala pergerakan
kebangoenan bangsa kita jang beroepa organisatie modern
jang terkemoeka memegang pimpinan ialah mereka jang mendapat didikan Barat atau jang sekoerang2nja jang mendapat didikan pengaroeh Barat. Malahan perkataan
,.Tnlionesia" jang kita banggakan sekarang ini ialah
perka-taan jang kita peroleh dari bangsa Barat."
•
"Dan sekarang ini tiba waktoenja kita mengarahkan mata kita ke Barat. Djika demikian banjaknja dahoeloe
pengaroeh keboedajaan Hindoe dan Arab atas negeri
ki-t ... ini, pastilah sekoerang2nja pengaroeh Barat akan sama
dengan pengaroeh keboedajaan itoe. Tetapi boekan 8eSoea
,t-oe :if.ng moestahil, bahwa pengaroeh itoe lebih besar lagi
adanja."
•
"Perhoeboengan dan pergaoelan antara bangsa ldta dengan bangsa Barat sekarang ini djaoeh lebih rapat dari perhoeboengan dan pergaoelan baI\gsa kita dengan g.oe-1'002 bangsa kita jang mendirikan Borobudur seriboe ta-hoen
.ij."
•
"Kekoerangan ketjakapan bangsa kita dalam i1moe teèhniek dan berperang, maka bangsa kita dapat dita'loek kan oleh bangsa Barat, kekoerangan ·kesanggoepan da'l ke oelatan bangsa kita tentang ekonomi maka kita dapat dika lahkan oleh bangsa Eropah dan bangsa Tionghoa dilapa-ngan ekonomi, kekoeradilapa-ngan nafsoe oentoek menjelidiki dan mengetahoei, maka bangsa kita tertjetjer dalam iImoe pengatahoean. "
•
"Drang toea kita bemenek mojang tentang djiwanja dizaman Melajoe-Polynesia, tetapi sianaknja jang menda-pat didikan Barat bqleh dengan tiba2 bemenek mojang ke pada djiwa Eropah Barat. Diantara pemoeda kita boekan sedikit jang djiwanja lebih dekat kepada bangsa Barat dari pada kepada bangsa Toradja, malahan lebih dekat dari pa-da kepapa-da Drang toeanja sendiri."
•
"Kalau tjara berpikir ke Timoeran (ke Indonesiaan asli) itoe kita seboet mistik, traditioneel, terang sekali Dah wa, ilmoe pengatahoean itoe tidak serasL Terang sekali poela bahwa roh ilmoe pengatahoean itoe tidak terda-pat dalam tingkat2 animisme Melajoe-'Polynesia dan Hin-doe-boedisme."
•
"Dan jang teracihr sekali pertemoean dan pergaoelan bangsa ·kita dengàn bangsa Barat, tertariklah negeri kita dalam perhoeboengan intemasiofiaal jang dikoeasai o!eh Barat, telah menggoentjang sendi2 masjarakat jang lama itoe: oleh penghasilan kepada dan menerima hasil.dari pa
da pasar doenia, oleh pengaroeh pemerintahan, oleh penga
Z6 Harga Peradaban Barat oentoek bangsa "Ua
•
•
·
..
,
·
..
roeh alat penoekaran jang dinamai wang, oleh penga-roeh sekolah, oleh pengapenga-roeh zending dan missie dll. pen-deknja segala jang dinamakan kemodernan."
•
Mendengar soeara S. T. A. jang merdoe itoe 12) jang
bersembojan, 'lepas dari India, pakailah roh barat, maka kita adalah mempoenjai was2, kalau2 sepemoedja Barat dalam hal ini soedah loepa daratan sama sekali dan meloe-pakan sama sekali, bahwa anak Indonesia walaupoen ba-gaimana modemnja tidak akan mendjadi anak barat :lan tidak akan dapat menghisap roh barat sampai keoerat soemsoemnja.
Kalau S.T.A. dengan teman temannja kagoem me. -Iihat prestasi orang Barat tentang hal techniek, organisasi iImoe alam, iImoe pengatahoean, itoe dapat kita toeroet. Kalau S.T.A. mengira bahwa dibelakang segala peradaban iang bersifat benda itoe ada terselib roh jang koeat, itoe masih dapat kita benarkan; bangsa2 barat memang tdak sadja mempoenjai otak jang tadjam dan diasah- melain-kan imannja tetap, koeat, gagah, loeroes dsb. pengakoean semoea itoe tidalah bererti jang kita dapat memind~am
rohnja itoe atau memakai dasar2 peradabannja oentoek mendirikan peradaban kita sendiri! Bagaimana djoega ki ta Drang Indonesia menghisap roh barat itoe, kita terDes akan bersifat Indonesia djoega, Baso basi, boedi pekerti, mendirikan peradaban kita sendiri! Bagaimana djoega ki-lenggang, pemandangan mata, ketawa, tangis, tjioeman,
l<eloehan, impian, itoe semoea tinggal setjara Indonesia ;
·kalau kesedihan kita meraoeang lIadoeh", tidak "au",
ka-lau kedoekaan kita memanggil, ,,0, iboe" dan boekan "moe-dertje lief." Kita berdasi, bertopi, bersepatoe dan makan dengan sen dok ; segala pakaian, perkakas itoe asal dari ba-rat, dari paberik Eropah dan Amerika, akan tetapi telah diterima oleh doenia, telah djadi milik doenia, telah men-·djadi sebagian dari peradaban segala bangsa atawa
inter-nasionaal.
Akan tetapi diloear peradaban internasionaal jang se-karang teroetama dibentoek dan diperkaja oleh orang ba-adalah setiap bangsa jang matang mempoenjai perdaJNm sendiri, djoega bangsa-bangsa timoer_ Inilah peradaban ke-l:>angsaan jang memang diperkaja oleh peradaban loearan akan tetapi mempoenjai tjorak dan roh sendiri. Tak ada atau beloem ada beradaban doenia, bahasa doenia, _eni doenia, ilmoe doenia - melainkan sekarang ada peradaban Perantjis, Inggeris, Djerman - akan tetapi ada poela pe-l'adaban Tiongkok, India, Mesir - dan peradaban poeiau
-Pagai, Nieuw Guinea, Menjatakan peradaban kita seka-J'ang tidak berakar beroerat· dengan peradaban dahoeloe kala dan sedjarah Indonesia baroe moelai ditahoen 1908 dan BOl'oboedoer itoe boekan peradaban Indonesia - itoe-lah memperkosa sedjarah dan mendewakan diri dan ang
-Iratan (golongan) sendiri. Inilah ketakboeran jang tidak lajak didengar dari pemoeda-pemoeda jang sanggoep hi-doep dan bergerak oleh poesaka toea jang maoe dilempar-kannja itoe sadja. Oesaha S. T. A. sebagai "sociaal paeda-goog" saja anggap ada berharga djoega, walaupoen ia amat berat sebelah, walaupoen ia tak sajang akan poesa
-Ira toea, Ia membangoenkan dan menggembirakan pemoe-da akan tetapi pemoe-dalam pemoe-dasar-pemoe-dasarnja pemoe-dan haloean jang di-toendjoeknja ia salah. Ia salah karena bersaudara kepada kebaratan, karen a merasa dirinja, njawanja taloek pada barat, karena ia kagoem oleh mesin, techniek, barat, dan maoe melemparkan semangat dahoeloe itoe dan menoekar
semangat itoe dengan semangat barat. Toean S. T. A, be-loom tjoekoep merenangi filsafat dan seni timoer, sehingga tak dapat mengadjoek dalamnja ilmoe-i1moe toea dan fik i-ran - jang misalnja datang dari India - Toea dan seka-rang masih dipoepoek diastana-astana dipoelau Djawa, Kalau tidak, tentoe lebih dihargakannja poesaka toea, klassieken kita. Pemoeda P. Baroe dibangoenkan oleh ge-r&kan angkatan '80 (de tachtigers) dalam kesoesteraan
Belanda dan bertjlta-tjita poela meniroe Iagak ragam
me-S8 Harga Peradaban Barat oentook bang.a kita
.
'
.
..
.
.
..
feka memperbaroei kesoestraan 6agsa kita sendiri. Itoe semoea' tjita-tjita jang moerni dan besar goenanja,
Akan tetapi mereka - sedikitnja pemoekanja S,T.A. - maoe mendjadi nabi, pemoeka, jang membimbing seloe
-roeh bangsanja mendirikan peradaban baroe, peradaban Indonesia - itoe tjità2 jang lebih moerni, lebih soetji dan r:.oelia lagi, akan tetapi. ... maksoed hen dak me-meloek goenoeng, apa daja tangan tak sampai, kata p.:pa-tah orang toea toea kita.
"Peradaban baroe" mereka maoe dirikan dari daaar2, akar-akarnja sediri - sedang perhoeboengan dengan ma-sa jang Ialoe akan dipoetoeskan, mereka akan bilris - se tjara dynamis - mengambil haloean kebarat, memakai kompas barat ... Ini tidak aadja mengherankan, me lainkan djoega menggelikan hati.
Beloem ada bersoea didoenia peradaban jang dib:kin bikin oleh satoe generasi, selang gerakan 80 dalam litara-toer ditahoen 1890 tak berdaja lagi dan tak ada penga-roehnja pada kunst, wetenschap, filosofie, politik, agama Belanda sekarang ini. Dan lagi sebagai dasar pemanda-ngan S. T. A. inipoen tak dapat diterima, Setiap bangsa mendirikan roemah atas pekarangan sendiri, atas funda-ment sendiri, setiap bangsa mendirikan peradaban naaio-nal. Bangsa jang melepaskan dasar nasional sendiri ini dan memindjam dasar bangsa lain, peradaban bangsa lain, bi
-8sanja ditelan hidoep-hidoep oleh bangsa lain itoe. Perla-wanan bangsa timoer kepada barat tidak perlaPerla-wanan lahir memakai sendjata, melainkan perlawanan roh, keinsjafan l:>ahwan timoer itoe ada poela mempoenjai peradaban sen-dITi jang tel ah beriboe-riboe tahoen oemoernja. Memperke-tjil harga peradaban sendiri sebab roemah awak soedah Japoek dan pakaian awak soedah kotor itoe sikap jang ha-nja memandang kepada lahir aadja, - akan tetapi panda-ngan pada barat itoepoen pandapanda-ngan dar! loear poela, se-bab beloem pernah saja bat ja sebaris jang menentoekan
'bahwa sipoedjangga itoe inaaf benar akan kemalaratall, ke
sengsaraan, kepitjikan, kedangkalan orang jang memikoel
peradaban barat itoe.
Mahatma Gandhi soedah toea bangka, soedah harupir
&lati, oentoek penganoet kebaratan itoe. Mahatma itoe
roe-panja hidoep sia2 sadja! Kekoeatan hatinnja tak tam pak
olehnja, hanja bahwa ia kotor dan bertelandjang jang
tam-pak, tidak insaf sipoedjangga, bahwa manoesia jang sete
ngah bertelandjang itoe pada waktoe ini memegang
tam-poek politik djadjahan Inggeris jang teroetama! - Orang
harat membawa kemari ketentraman, orde. Inilah jang di
-bawa oleh Inggeris ke India, oleh Perantjis ke Indo Chine.
InjJah jang kita namakan pax neerlandica. Selain dari
ke-tentraman, pendjagaan bestuur dan polisi itoe kita
men-dapat sekolah, jang mendjadi djalan kebarat. Doeloe ~oe
dah pernah saja toeliskan bahwa barat membawa kemari
rail, meriàm dan boekoe, jaitoe tamsil2 dari Indoestri, dari
laskar peperangan dan dari i1moe pengetahoean. Banjak
jang perloe kita tiroe dari orang barat: organisasi,
bagai-mana mengadakan oeroesan toko, maskapai, kantor, l~ng
kap dengan pendjagaan oeangnja. Techniek, bagaimana
mendirikan mesin dan paberik. Perlawanan, bagaimana
rr.enjediakan laskar dan armada, lengkap dengan
sendjata-nja. IJmoe: bagaimana menjelidiki alam tjakerawala ini,
ruendjaga kesehatan, menggali lobang, membikin tambang,
memboeat djembatan, membasmi koeman-koeman. Tengah
hergoeroe, meniroe, beladjar, toeroet bekerdja dengan
(Jl'ang barat itoe kita lambat laoen mengerti djoega akan.
sifat-sifat jang perloe dipakai dalam perdjoeangan
seka-rang, sigap, tjepat kaki ringan tangan, sedia, radjin, ta-hoe mengamati waktoe, precisie dll. ltoelah djalan jang
di-tempoeh orang di Djepoen, di Filipina, dan India, di Iran,
di Toerki, akan tetapi segala ini tidak bererti, bahwa kitlt l)lenjerahkan diri, mengabdikan diri, meleboerkan diri
se-bagai bangsa kepada peradaban barat dan memperkoetoek,
merendabkan deradjat "Verleden" kita sendiri. Sebab
ne-r,ek mojang kita menoelis babad dan boekan "geschiede-30 Harga Perad4ban Barat oentook bang.a kita
.
'
..
..
nis" tak boleh dikatakan mereka pendoesta. Sebab mereka
soek a mendengar dongeng pakai hantoe, dewata, raksaso.,
tak boleh mereka dikatakan mati angan-angan, sebab me-reka soeka akan pepatah petitih, jang lantjar, dan fasih dilidahnja, tak boleh dikatakan mereka tak mengen al dewi 1,eindahan poestaka. IJmoe, keindahan, filsafat, oekiran,
pertoekaran, semoea ada pada mereka, hanja baroe dalam
keadaan permoelaan. Dalam hal kedalaman perasaan hati,
selatO<Jrrahim, rasa persaudaraan, ta'at, tjondong kechirat, tasaoef, tentang hal-hal jang sebetoelnja inti dari berada-ban, saja rasa mereka tak kalah dari kita, malahan lebih,
febab beloem tertarik-tarik kebawah oleh hawa nafsoe
per-bendaan, oleh perasaan was-was dan petjah belah,
kebi-ngoengan, jang disebabkan oleh pertemoean dengan barat.
Sebaliknja dengan sembojan: kebarat, saja oetjapkan ke
-I,alkan harta peradaban sendiri, perkajalah senantiasa
akan tetapi djaoehi perasaan kehinaan, jang mengira,
bah-wa bangsa kita tak berharga peradabannja sebab tak ada
!;lesin, tjat bibir, kapal terbang, algebra, dan lain-Iain.
itoe. Techniek, kepandaian, harta dan sebagainja boekan
cedjoed kehidoepan melainkan bekal di djalan
penghidoe-T,an. Oedjoed segala machJoek jalah mengenali, menjemba-hi Toehannja, mempersediakan diri oentoek achirat 18).
Kalau pemoeda timoer meloepakan kebenaran ini ~ega
Ja agama doenia berasal dari Asia - tersesatlah rasanja, I:epalanglah ia hidoep, dan menoleh kebarat, sebab per:lja lun peradaban barat itoe menoendjoekkan dengan
seke-djam-kedjanmja, bahwa haloean disana itoe lebih baik
dja-...gan ditempoeh oleh bangsa kita - Toean-toean, saja
ma-00 mengoentji pidato ini dengan beberapa oetjapan
terha-dap pada pengarang-pengarang bangsa kita. Saja amat bersoeka hati diberi kesempatan berbitjara dimoeka toean-toean penoelis dan penerhit soerat kabar dan boekoe-boe-koe, toen-toeanlah jang toeroet memadjoekan peradaban
~asional dibarisan moek8.IL
Oesaha t.t. pengarang dan penerbit saja hargaKan
tinggi dan saja toeroeti dengan minat jang besar, sebab oe-saha itoe saja anggap pekerdjaan cultureel oentoek mem
permoelia dan menjempoemakan peradaban kita sendiri,
djadi tidak lebih dan tidak koerang dari sebagian dari oe-saha nasional. Saja ketahoei bahwa tiap-tiap pergerakan politik didahoeloei dan disertai oleh kesoesasteraan, jang
menerbitkan tjita-tjita kalboe bangsa itoe dalam sadjak,
goerindam, proza. Maksoed saja tidak mengadji soal poes-taka malam ini, akan tetapi perkenankan1ah saja memberi
pertimbangan tentang keperloean bangsa kita. Toean
-toean bangsa kita tidak bisa hidoep dengan ajoenan dan
boeajan angan-angan, dengan karangan dan sadjak, sjair
dan madah - seloka sadja.
Bahasa itoe jalah djoega djadi perkakas oentoek me-I1smbah pengetahoean. Disamping seni, poestaka, iJmoe pe-ngetahoean djangan diloepakan.
Kalau kita lihat betapa banjak batjaan2 jang populair
- wetenschappelijk tentang 'pelbagai iImoe
disoerat-soe-)'at kabar kita, tentoe kita insaf.betapa lapar dan haoesnja
bangsa kita terhadap pada karangan-karangan i1moe pe-ngetahoean dalam bahasa kita sendiri. Adapoen menoelis
karangan dan kitab tentang iJmoe pengetahoean ïni hanja
dapat dilakoekan oleh kaoem terpeladjar. Sajang sekali ka-cem terpeladjar jang ridla membanting toelang
memper-lmja vakliteratuur dalam bahasa kita, beloem berapa
djoemlahnja, a1angkah' bagoesnja kalau memperhatikan
poela soal mengarang kitab2kitab ilmoe itoe dan bekerdja bersama-sama atau mengadjak kaoem terpeladjar
mem-perkoeat barisan penoelis itoe. Seperti telah pemah saja
terangkan, penoelis bangsa kita tak boleh disamakan de
-ngan penoelis biasa, melainkan mereka berkewadjiban ten-tang bangsa dan masjarakatnja. Dizaman sekarang ahli-ahli terpeladjar bangsa kits telah banjak sehingga telah datang masanja oentoek mengadjak mereka memperkaja penerbitsn boekoe-boekoe oentoek bangsanja.
Toean2 sekianlah dahoeloe rentjana saja ini tent:mg
32 Harga Peradaban Barat """toek bang ... Irita
•
•
.
..
tjit~-tjita saja terhadap pada peradaban barat. Kalau kita batJa pemandangan oemoem di Volksraad dalam bahasa
ki-U. sendiri, tampaklah bahwa bahasa kita dapat dipakai
oentoek menerbltkan segala fikiran dan perasaan kits. Soal kemlskman dan kehinaan bahasa kits itoe hanja dapat
di-bentangkan .oleh. manoesia jang beloem sanggoep
mengi-dam lazat. tJltanJa kalimat-kalimat Melajoe, jang beloem lIJemasoekl pagar pekarangan peradaban Melajoe. Bagi
ki-la angkatan moeda tidakki-lah ada perasaan kehinaan itoe.
Telah lebih lima tahoen soerat boelanan Poedjangga
Baroe me~bawa goebahan2 seni jang memperbesar
peng-harapan kita. Sebap hari keloear karangan2 pemoeda2 la
-~12 pe~am~oean jang merdoe boenjinja, jang dalam iSinja,
Jang tJanbk parasnja. Kita berkejakinan bahwa semerbak semarak perpoestakaan kebangsaan ini jalah tidak berdiri
sendiri melainkan satoe tanda, satoe bagian dari keban~oe
nan roh oemoem dari bangsa kita, kebangoenan roh 'ang
pem~h diperb~dingkan
oleh Muhammad Yaminde~gan
Rena.lssance di Eropah. Marilah toean2 pengarang, kita be
kerdJa dengan .giat bersama-sama memperkaja
perpoests-kaan .bangsa klta, soepaja kelak timboel lagi zaman
gemi-lang Jang leblh bersinar sinar hendaknja dari pada zaman gemilang dizaman poerbakala. Kalau kelaj< bangoen
Sha-k~speare, Dante dan Goethe berdarah Melajoe, maka
!Jer-tJaJalah toean2 bahwa kedatangan poedjangga besar itoe
tclah di~~akan, ditjita2 , berkat oesaha kita zaman pen
-tJaroba ID!, oesaha jang berdikit-dikit akan tetapi kita
se-rahkan dengan toeloes ichlas diatas persada Tanah air klta.
II
AANTEEKENINGEN
(Beberapa keterangan, berhoeboeng dengan pidato diatas) .
1) Batjalah Pewarta Deli 1935. Poedjangga baroe, 1935 hal. 275. Boenga Rampai, karangan Barat dan Timoer. 7) methode ethnografis, Bat ja: Civilisation. Le mot et
I' idée. Exposés par Lucien Febore, Marcel Mauss,
Emile Tonnelat, alfredo Niceforo. Louis Weber Librai-rie Felix Alcan, Paris.
3) Soetan Takdir Alisjahbana dalam Poedjangga baroe, 1939.
4) Tentang keadaan peradaban Amerika sekarang bat ja :
André Maurvis. Etats Unies 1939.
5) Soal peradaban dilihat dari pihak filsafat oleh
Eie-rens de Haan: Het rijk van den geest.
Mari kita perhatikan arti kata civilisatie dan kultur dahoeloe, kita berziarah ketaman etymologie. Kedoea per kataan itoe dipakai orang dalam sedjarah peradaban, da-lam ilmoe kitab Europa, civilisation di Franka dan
Ingge-ris, dan kultur di Djermania. Sedjak pabila dan adakah sa ma ertinja?
Jang aneh dalam sedjarah kata civilisation jalah werk-woord civiliser (Fr.) dan civilize (Ingg.) serta participenja clvilisé (civilised) djaoeh lebih dahoeloe dipakai orang da-ri pada substantif: civilisation itoe, jaitoe semendjak peog-habisan abad ke XVI.
Montaigne dalam kitab beliau "Essais" mengenal
I<a-tI'. itoe. Lima poel oeh tahoen sesoedah itoe, adalah
Descar-Harga Peradoban Barat oentoek bang.a kita
o •
..
...
•
tes memakai dalam kitabnja Discours de la. l\léthode kata Ie civilisé lawan sauvage (beradab lawan liar). Kemoedi-rtn Voltaire dalam Essai sur les moeurs (1740) dan Ros-seau dalam Contrat social (1762) memakai perkataan civi lisé itoe, akan tetapi kata civilisation beloem lahir!
Penoelis penoelis Franka itoe membagi bagi bangsa-bangsa didoenia jang dikenalnja atas beberapa tingkat
atau deradjad, jang rendah sekali digelarkannja sauvages (boeas, Iiar), lebih tinggi sedikit deradjat barbares (bia-dáb). Ditingkat tingkat jang mempoenjai civilité, politesse dan achirnja mempoenjai police. Adapoen kata civilité soedah toea,disamping kata civiI, civilien. Dalam baho.sa Latin diseboet urbanus, civilis (dari kota, lawan doesven, oedik).
Apabila kata civilisation lahir? Dalam tahoen 1766! Dalam tahoen itoe adalah terbit satoe kitab dikota Alns-terdam karangan Boulanger, bergelar "I' Antiquité dé voi-lée par ses usages" .
Dizaman sekarang adalah beberapa faham jang ber-tentangan tentang ma'na Kultur dan Zivilisation ;toe. Jngatlah, betapa Spengler menganggap, bahwa Zivilisation adalah sebagian dari Kultur djoega, sebagian jang menan-dakan kemoendoeran, deCadentie! Seorang ahli sedjarah jang lain Ranke memperhoeboengkan, ja mempersamakan Kultur dengan Nationalität (kebangsaan). Ma'loemlah
se-tiap kulturphi!osophie itoe berdasar weltamschauung ma-sing-masing! (perhatikanlah haloean2 Thomas Mann,
Spengler, Troeltsch, Litt, Rickert, Spranger, l\lehlis dll) Ernst Bernheim meogambil Kultur daIam artian: segaJa. jang boekan hasi! 'alam, jang dibikin oleh manoesia dari pada benda alam itoe, dan Zivillisation mempoenjai arti moreel (kebadjikan): manoesia memerintah diri senJiri dan memperhoeboengkan diri setjara patoet (kebadjikan) dengan sesamanja manoesia. Fr. Meioecke menama1;an
Kultur segala harga-harga rob, jang mempertioggi maooe
1927 dia memberi definisi begini :
"Kultur ist offenbarung und Durch bruch eines geis-Cgen Elementes inner halb des allgemeinen Kausalzusam-men hangs, Kausalität und Werte in der Geschichte."
(rupetik dari Amir: Pertoekaran dan Pertikaian fikiran. Poedjangga Baroe 1935).
6) Huizinga: In de schaduwen van morgen, mempe~ka
takan dengan djelas crisis peradaban. Bat ja djoega: J. Huizinga : Neutraliteiten vrijheid, waarheid en be-schaving, 1939. Hermann Steinhausen: De toekomst der vrijheid, dengan kata permoelaan dari Huizinga. 1938.
7) Oentoek mempeladjari haloean fik iran barat dan tingkat-tingkatnja, bat ja J. D. Bierens de Haan dan W. Banning: Europeesche geest, 1939. Peradaban bangsa Belanda ruloekiskan oleh Jan Romein dalam: De lagé landen bij de zee.
81 Peradaban Joenani dapat rupeladjari dalam kitab: Th. von Scheffer: Die Kultur der Griechen. Phaidon-Ausgabe.
9)' Kitab aneh tentang agama keristen teroetama ba
-gian Roessia, jalah Walter Schubart. Europa und die Seele des Ostens. 1938.
JO) Bat ja: Herman Wolf: De ziel van het Oosten en de geest van het Westen. Atheneum-bibliotheek.
Franz KoehIer : Inruscher Geist und christliches HeiL Philosophische Reihe Band 52. 1922.
11) Tentang kebangoenan Asia bat ja René Grousset. Le réveil de I 'Asie 1924 L'Islam et la politique contem-poraine, Félix Alcan, 1927, A. F. Legendre:
L' Asie contre l'Europe, 1932 (amat kolot) .
12) Dari pihak almarhoem Dr. R. Soetomo, Sanoesi Pane, Djamaloeddin Aru Negoro dan Mr. Amir Sjarifoed-din telah keloear kritik jang saja toeroen kan seke-darnja rusini.
•
36 HaTga Peradaball BnTat oentoek bang ... kita
•
•
Dr. Soetomo menoelis dalam Soeara Oemoem, 26 Nov. ]935. Dalam karangannja "Menoedjoe masjarakat ian keboedajaan baroe" dalam "poedjangga baroe" , jang dikoetip djoega dalam "Soeara Oemoem" ini toean S. T. A. membahagi sedjarah kita dalam doea ba ..
hagian: zaman prae-Indonesia, sampai achir abad ke·19 dan zaman Indonesia, setelah ketika itoe. Zaman Indon< sia tidak boleh ruanggap samboengan atau teroesan zaman prae-Indonesia itoe.
Toean S. T. A. roepanja tidak tjoekoep mewoedjoed-kan dalam pemandangan hidoepnja akan kenjataan, ba
h-Wl. sedjarah itoe ialah rantai ketika-ketika, jang timboel
dari jang rubelakangnja. Zaman sekarang ialah teroe3an zaman jang dahoeloe. Manoesia tidak sanggoep mentjipta. kan dewasa jang baroe sama sekali. Hal jang demikian itoe sekiranja sama dengan mengadakan barang dari jang tidak ada.
Dalil jang terseboet ruatas itoe benar dalam segala daerah kehidoepan, dalam daerah ekonomi, sosial. koel-toer.
Dalam daerah ekonomi kita tidak oesah pergi kepada Karl Marx oentoek mengetahoei, bahwa soesoenan eko-nomi senantiasa' samboengan atau teroesan jang dibela.
kangnja. Samboengan itoe kelihatan dalam banjak hal la-wan jang rugantinja. tetapi kita tidak oesah menganoet Hegel, soepaja tahoe, bahwa antara antithese itoe dengan these ada perhoeboengan sedjarah, sehingga boleh dipakai perkataan samboengan.
Demikian poela halnja dalam daerah sosia!,
Dan dalam lapangan koeltoer. Ambil sadja Poedjaag-ga Baroe sebaPoedjaag-gai tjontoh. Kalau tidak ada PoedjangPoedjaag-ga La-ma tidak moengkin timboel Poedjangga Baroe. MeLa-mang- Memang-nja Poedjangga Baroe bertentangan dalam baMemang-njak hal. te-tapi pertentangan itoe menghatsilkan teroesan .
Antara anak pedati jang berpantoen dimalam hari de
-ngan S. T. A. ada perhoeboengan sedjarah.
Preadviseurs dengan preadviesnja memberi djalan
rasa "keindividuan" bangsa kita dapatlah berkembang
de-ngan sempoerna sehingga keloeh kesah Rakjat mendjadi
pikoelannja, dirasainja pahit getirnja begitoe hebat, se-hingga parasaan itoe lantas dapat menimboeikan kemaoe-an jaJ1g hidoep, jkemaoe-ang bergerak dkemaoe-an beractie dengkemaoe-an
ber-maksoed akan menghindarkan segala sesoeatoe jang
menghalang-halangi perdjalanan hidoep bangsa kita :toe.
Pendek kata, dilahirkanlah kembali kaoem "Ksjatria" di-kalangan kita, sehingga terdapatlah didalam masjarakat kita pahlawan, jang hanja mendjalankan kewadjibannja
sadja, sebagai Ksjatria, dengan tidak mengharap-ha~ap
akan "oepah" pekerdjaannja.
Pengharapan praeadviseurs ini adalah pengharapan jang principieel, karena dengan tidak adanja golongan ini, kemaoean kita akan memerdekakan dan memoeliakan
Noesa dan Bangsa akan tinggal kandas di tengah djalan.
Anti-individualisme?
Boekan itoe maksoed kita. Kita mengharap adanja
in-dividuen, akoe-akoe, jang maha"besar perasaan "akoenja"
hingga sekalian "pelahiran-perasaan" (alle levensniti
-ngen) dari bangsa kita itoe dirasai dan diketahoei olehnja,
sedalam-dalamnja dan seterang-terangnja.
Terbajang-bajang dimoeka saja, tatkala menoelis
ka-rangan ini orang-orang seperti Nabi-Nabi dengan
sahabat-sahabatnja, poela beberapa pahlawan dan poedjangga
da-ri pelbagai negeda-ri dan! waktoe jang oleh karena besar perasaan akoenja, dapat memperbaiki doenia oemoemnja
dan Tanah Airnja choesoesnja. Kemalpasja, Mussolini,
HitIer, Gandhi, Lenin dan seteroesnja adalah beberapa
"akoe-akoe" dari masing-masing negeri, jang merasakan
sesoenggoeh-soenggoehnja keroesakan negeri dan
bangsa-nja sebagai keroesakan dan kesakitan diri sendiri,
sehing-ga beractielah mereka sekoeat-koeatnja dan seteroe~nja
38 Harga PeradaOOn Barat oentoek bangsa kita
..
.
.
•
•
- - - -
\
goena mengoebah bangoen masjarakat.
Tidak adalah sajah satoe dari mereka
(praead-viseur) jang tidak mengakoei, menghormati dan merasa
tertjengang akan tjara "mengolah intellect" seperti jang dilakoekan disekolahan Barat itoe. Dr. Radjiman berpen-dapatan, bahwa tjara mempelihara "akal" adalah
"per-fect". Poedjian jang kita akoei soenggoeh ada pada tem
-l'atnja. Bagaimana hingga lantas ada pendapatan jang
praeadviseurs seakan-akan mempoenjai tendenz anti-
intel-letualisme itoe?
Sa ia kira tidak lain karena mereka menoendjoekkan
,.boeah~ja"
intellectualisme itoe, kalau dengan tjerdasnjaakal itoe lain-Iain alat kemanoesiaan tidak bersama
ber-kembangnja! Kalau ketjerdasan lain-Iain alat
kemanoesia-anitoe djaoeh dibelakang dari pada ketjerdasan
intellec-tualisme itoe. Kesalahan itoe kiranja bagi kita, jang ba-roe berkembang sebagai bangsa, djanganlah "mengenai"
diri kita. Djanganlah terdjadi jang kita djoega akan
men-derita beberapa kesedihan dan kesakitan masjarakat,
se-perti dibenoea Eropah, jang waktoe ini sedang hiboek men-tjari djalan baroe, goena melenjapkan pengaroeh intellec-tualisme, jang soenggoeh "destructief" woedjoet dan
akl-batnja. Didalam ketjerdasan internationaal kita adalah
bertem pat terbelakang sekali. Hal ini dapat
mengoentoeng-kan perkembangan kita djoega, asal sadja "keawasan dan
kebidjaksanaan" mendjadi sifat tali kita. Boekankah
dida-lam "evolutie" kita, kita dapat melontjati beberapa
ontwik-kelingsphasen, tingkat-tingkat ketjerdasan itoe, jang di
Barat haroes diwoedjoetkan dengan pahit dan getirnja? Andainja kita sebagai bangsa soedah koeasa membikin
atau membeli kapal-oedara oempamanja, tentoe kapal
oe-dara jang modern sekali akan mendjadi kepoenjaan kita,
!sedang ballast, kesoesahan dan ketjelakaan dengan klpal
cedara jang koeno, ta' mendjadi pengalaman dan mnco
kita.