• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI KESESUAIAN BESAR BEBAN TUGAS BANTUAN

TEKNIS KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN

GEDUNG NEGARA DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

JAWA TIMUR

Hari Sudibyo, Christiono Utomo Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS email:[email protected]

ABSTRAK

Dalam penerapan pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan Gedung Negara oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang didanai oleh APBD Provinsi, maupun dana APBN sebagai kegiatan Dekonsentrasi pada lokasi yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten/Kota. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 menjelaskan bahwa Pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan gedung melakukan pembinaan teknis kepada Pengguna Anggaran dan penyedia jasa Konstruksi. Dalam pembinaan teknis Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur terkendala dengan besarnya beban tugas yang diemban tidak memadai dengan jumlah dan kompetensi tenaga staf yang ada.

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui secara mendalam seberapa jauh peranan system jaringan fungsi-fungsi manajemen dapat meningkatkan kinerja dalam pengelolaan bantuan teknis pelaksanaan proyek konstruksi. Teknik Pengambilan data primer dan sekunder didapatkan dari wawancara dan instrumen kuisioner dengan pejabat pelaksana dan para pelaku. Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan pendekatan kualitatif sesuai dengan teori yang relevan, yaitu dengan analisis lingkungan internal, eksternal, dan analisis SWOT untuk dapat menemukenali potensi dan masalah sebagai faktor internal dan eksternal yang berpengaruh kuat terhadap identifikasi besarnya kemampuan optimal dalam pelayanan/ penyelesaian sebuah kegiatan dengan jumlah tenaga teknis yang terbatas.

Hasil analisa menunjukan kurang optimalnya pelaksanaan bantuan teknis disebabkan keterbatasan sumber daya manusia. Dengan terbatasnya jumlah personil, maka pelaksanaan pengendalian pembangunan yang tersebar di seluruh provinsi kurang intensif, sehingga berdampak pada permasalahan dilapangan yang tidak segera dapat diatasi dan lebih jauh berakibat terlambatnya pekerjaan fisik bangunan yang berujung penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu sehingga kontraktor terkena denda.

Kata kunci : Optimalisasi, Beban tugas, Bantuan teknis, Pembangunan Gedung Negara

PENDAHULUAN

Dalam penerapan pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan Gedung Negara oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang didanai oleh APBD Provinsi, maupun dana APBN sebagai kegiatan dekonsentrasi pada lokasi yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten/Kota. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 menjelaskan bahwa Pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan gedung negara melakukan pembinaan teknis kepada Pengguna Anggaran dan penyedia jasa Konstruksi.

(2)

Berdasarkan data terekam pertahun anggaran realisasi pelayanan bantuan teknis besarnya lebih dari 300 proyek yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga pengelola teknis Bidang Tata Bangunan yang kurang dari 30 orang, sehingga berpotensi terjadinya over load pada tugas perbantuan teknis dinas. Kendala yang dihadapi oleh dinas adalah dimana pada kondisi kebutuhan untuk peningkatan jumlah tenaga teknis tidak serta merta dapat dipenuhi karena berkaitan dengan pengangkatan status pegawai. Dengan kendala tersebut maka Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur perlu melakukan berbagai macam cara untuk mengoptimalkan tenaga pengelola teknis yang ada.

Rumusan Permasalahan

Berdasarkan masalah empiris tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut : ” Bagaimana rancangan strategis penugasan berdasar analisis SWOT guna efektivitas pelaksanaan tugas bantuan teknis pembangunan gedung negara Pemerintah Provinsi Jawa Timur.”

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan strategis penugasan berdasar analisis SWOT guna efektivitas pelaksanaan tugas bantuan teknis pembangunan gedung negara Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

DASAR TEORI Pendekatan Sistem

Berdasarkan teori yang relefan digunakan dalam pemecahan permasalahan.

Pendekatan system (system approach) meliputi penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori system yang umum, dalam rangka untuk memahami teori organisasi dan praktek manajemen (Johnson dkk, 1973 : 19). Menurut John Mac Manama dikutip oeh Suharsono (1999:28) Pendekatan sistem adalah suatu sistem yang berupa proses. Tujuannya ialah memecahkan suatu masalah atau mengatur dan mengerahkan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam pendekatan sistim ini upaya untuk mencapai tujuan berupa produk yang dihasilkan oleh kegiatan lembaga atau perusahaan yang bersangkutan, dikenal dengan istilah

“Tujuan Baku”. Berangkat dari tujuan baku organisasi, dapat dikenali fungsi-fungsi yang

diperlukan untuk mencapai tujuan dimaksud dan diberi sebutan fungsi-fungsi baku perusahaan (Hadjisarosa 1993)

Pada Dinas PU Cipta Karya terdapat tujuh fungsi baku yaitu : Fungsi Inti Manajemen (F11), Fungsi Manajemen Keuangan (F9), Fungsi Manajemen Peralatan dan Perbekalan (F8), Fungsi Manajemen Personalia; Fungsi Perencanaan Produksi (F4), Fungsi Produksi (F2), Fungsi Transaksi (Fo).

Analisis SWOT

Menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman kemudian dibuat dalam bentuk tabel faktor – faktor kekuatan dan kelemahan dan faktor – faktor peluang dan ancaman. Hasilnya akan digambarkan dalam Internal – Exsternal Matrix

METODE

(3)

mengidentifikasi kondisi dengan melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal /Dinas kemudian menganalisis faktor-faktor terpilih dari fungsi-fungsi baku organisasi dengan menggunakan instrumen SWOT sebagai alat analisis untuk menentukan isu strategisnya.

HASIL PENELITIAN

Analisis Estimasi atau Prediksi Beban Bantuan Teknis

Dengan menggunakan Linier Regression with time intensitas layanan tugas bantuan teknis melalui peningkatan dukungan sumber daya di internal Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2009 dari 77 % menjadi 79 % pada tahun 2010; 83 % pada tahun 2011, tahun 2012 adalah sebesar 86%, dan 90% untuk tahun 2013, dengan pengertian bahwa di tahun 2012 dan 2013 estimasi beban tugas bantuan teknis semakin besar. Dengan kondisi tersebut maka dilakukan langkah optimalisasi fungsi melalui analisis SWOT untuk menghasilkan posisi atau keadaan yang sekarang terjadi dan kemudian, selanjutnya dapat dirumuskan rekomendasi strategi yang sebaiknya dilakukan.

Analisis SWOT berdasarkan Fungsi Baku

Dari analisis terhadap hasil jawaban kuesioner bagi para pejabat di Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur. Fungsi baku layanan bantuan teknis baik fungsi transaksi, produksi, perencanaan produksi, manajemen SDM, peralatan dan perbekalan, manajemen keuangan dan fungsi inti manajemen adalah sebagai berikut :

Fungsi Transaksi

Dari posisi fungsi transaksi pada grafik matriks EFE dan IFE diperoleh gambaran bahwa fungsi transaksi berada pada posisi (1.98, 1.99) kuadran IX. Kuadran IX menunjukkan pilihan strategi untuk “Harvest or Divest”, Harvest artinya melakukan upaya memotong semua pengeluaran dan bisa bangkit dari kesulitan. Sedangkan strategi divest adalah melikuidasi beberapa bagian yang dirasa kurang efisien.

Fungsi Produksi

Pada fungsi produksi, berdasarkan matriks SWOT maka analisa strategic yang dihasilkan grafik Matriks IFE dan EFE menunjukan pada posisi (2.12, 2.04) dikuadran V.

menunjukkan pilihan strategi “Hold and Maintain”, maka pilihan strategi yang akan digunakan adalah “Hold and Maintain”

Fungsi Perencanaan Produksi

Berada pada posisi (2.41, 1,9) kuadran VIII. menunjukkan pilihan strategi untuk “Harvest or Divest”,

Fungsi Manajemen SDM

Berada pada (2.31, 1.98) kuadran VIII menunjukkan pilihan strategi untuk “Harvest or Divest”

Fungsi Peralatan dan Perbekalan

Berada pada (2.38, 1.96) kuadran VIII, menunjukkan pilihan strategi untuk “Harvest or Divest”, Harvest.

Fungsi Manajemen Keuangan

Berada pada (2.35, 2.05) dikuadran V yang menunjukan pilihan strategi “Hold and

(4)

Fungsi Inti Manajemen

Berada pada (1,96, 2,43) kuadran VI, menunjukkan pilihan strategi untuk “Harvest or Divest”, strategi yang digunakan adalah “Harvest or Divest”

PEMBAHASAN Pemecahan Masalah

Melalui teori pendekatan sistem setelah dilakukan analisa faktor-faktor terpilih dari fungsi-fungsi baku organisasi dinas melalui instrumen SWOT, menunjukan hasil posisi kuadran, maka diperlukan strategi dalam mengatasi hal tersebut. Ada dua pilihan strategi yang ditawarkan sesuai dengan kondisi posisi masing – masing fungsi. Stretegi tersebut adalah : 1. Hold and Maintain yaitu dengan terus memelihara kondisi yang sudah ada dengan

melakukan fungsi pembinaan yang ada. Di samping itu kondisi yang terjadi menggunakan faktor kekuatan bagi Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang pada pimpinan seksi pembinaan teknis serta kemampuan personil untuk mengatasi hambatan yang terjadi dari permasalahan akibat keterbatasan jumlah personil dibandingkan pelaksanaan terhadap beban tugas, serta permasalahan kurang profesionalnya kontraktor didalam melaksanakan pembangunan bangunan gedung negara sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Strategi “harvest and divest” adalah melakukan upaya memotong semua hal yang tidak diperlukan dan bisa bangkit dari kesulitan. Sedangkan strategi divest adalah melikuidasi beberapa bagian yang dirasa kurang efisien ini sesuai untuk dilaksanakan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kurang optimalnya pelaksanaan bantuan teknis disebabkan keterbatasan sumber daya manusia. Dengan terbatasnya jumlah personil, maka pelaksanaan pengendalian pembangunan yang tersebar di seluruh provinsi kurang intensif, sehingga berdampak pada permasalahan dilapangan yang tidak segera dapat diatasi dan lebih jauh berakibat terlambatnya pekerjaan fisik bangunan yang berujung penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu sehingga kontraktor terkena denda.

Saran

1. Bagi Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

Sebaiknya Dinas PU Cipta Karya menerapkan strategi untuk optimalisasi dapat bersifat mempertahankan dan memelihara kondisi yang sudah berjalan dengan baik namun juga dengan melakukan efisiensi pada beberapa aspek yang dirasakan akan menambah beban dari pelaksanaan bantuan teknis

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Perlu dilakukan kajian lebih mendalam pada masing – masing fungsi sehingga permasalahan dapat diuraikan menjadi lebih jelas. Disamping itu kajian optimalisasi juga perlu dilakukan di instansi lain yang mengalami permasalahan tugas dan fungsi, sehingga akan dapat dioptimalisasi tugas dan fungsinya.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Edwin B, Filipo B 1984, Principles of personnel Management. Six Edition, New York : Mc Graw Hill Book Company

Freeman E 1985, Strategic Management : A. Stakeholder Aproach, Jakarta : Terjemahan PT. Pustaka Binoman Presindo

G Steiner – Miner, 1997. Management Policy and Strategy

Hadjisaroso P 1977, Naskah Butir-butir untuk Memahami Pengertian Baku Pada

Perusahaan, Yogyakarta : Program MM STIE Mitra Indonesia

Kotler P 1993 Marketing Management Analysis, Planning Implementation and Control,

terjemahan, Jakarta : Penerbit FE-UI

Karyantoro J dkk 2007 Kreativitas dan Inovasi Dalam Organisasi, Surabaya : Program MMT-ITS

Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan gedung Negara. Permen PU No.29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung; Peraturan Daerah No. 9/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Jawa Timur

R Andews, Kenneth 1985, Corporate Strategic Concept, terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Rangkuti F. 1998.Analisis SWOT, Teknik membedah kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta Rangkuti F. 1997 SWOT sebagai Alat Formulasi Strategi

Terry (1964 : 64) Principles of management

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 6 Rata-rata jumlah kepiting bakau pada bubu non-escape vent dan bubu dengan bentuk escape vent berbeda Berdasarkan uji Kruskal-Wallis terhadap total hasil

Pada awal beroperasinya, banyak sekali timbul permasalahan yang cukup mengganggu pelayanan bus seperti adanya penentangan oleh awak bus kota yang biasa melayani rute ke kampus

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pengelola Produksi Perikanan Tangkap yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana

Penelitian ini pun sebenarnya adalah pengembangann dari teori yang sudah ada karena pada dasarnya theodolite sendiri sudah dipakai dalam penentuan arah kiblat,

Selanjutnya dilakukan “small group discussion” bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan

Sasaran ini dicapai melalui kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor; Pengadaan Mobil Jabatan; Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional; Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

Berdasarkan pada pokok bahasan yang telah dijelaskan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang pembelajaran bahasa Arab di kelas

Kinerja penjualan yang rendah dapat menjadi indikasi bahwa minat beli ulang apotek di PT Novell Pharmaceutical Labs Medan rendah.. Selain data penjualan, dalam Tabel 1.2