• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Karet (Hevea brasiliensis) di Desa Marjanji Asih, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Karet (Hevea brasiliensis) di Desa Marjanji Asih, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan terbesar

yaitu 120,3 juta hektar. Sekitar 17% dari luasan tersebut adalah hutan konservasi dan 23% hutan lindung, sementara sisanya adalah hutan produksi, dimana lebih dari 50% nyamerupakan kawasan hutan yang dikelola untuk tujuan produksi hasil

hutan melalui Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan pembayaran jasa lingkunganmelalui Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan

(IUPJL). Karena itu selain menjadi tulangpunggung bagi pemasukan penting bagi

negara, kawasan hutan produksi yang luas tersebutjuga menjadi kawasan penting yang menentukan apakah target penurunan emisi nasionalsebesar 26% dimana lebih dari sebesar 50%dari sektor kehutanan dapat berhasil atau tidak (FWI/GFW,

2003).

Hutan merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di

dalam ekosisitem ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya.Lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling beinteraksi dan saling

berpengaruh terhadap masyarakattumbuhan.Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor lingkungan dimana tumbuhan

tersebut akan memberikan respon menurut batas toleransi yang dimilikinya terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut (Indriyanto, 2006).

Hutan adalah sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat bagi

hidup dan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung dari keberadaan hutan di antaranya adalah kayu, hasil hutan bukan kayu

(2)

dan satwa. Sedangkan manfaat tidak langsungnya adalah berupa jasa lingkungan,

baik sebagai pengatur tata air, fungsi estetika, maupun sebagai penyedia oksigen dan penyerap karbon. Penyerapan karbon sendiri terjadi didasarkan atas proses

kimiawi dalam aktivitas fotosintesis tumbuhan yang menyerap CO2 dari atmosfer dan air dari tanah menghasilkan oksigen dan karbohidrat yang selanjutnya akan berakumulasi mejadi selulosa dan lignin sebagai cadangan karbon.

Berdasarkan fungsi hutan pada umumnya sebagai penyerap karbon, hutan seharusnya mampu menanggulangi kerusakan yang ada dimuka bumi ini, namun

keadaan ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Hutan tidak mampu untuk menanggulangi pemanasan yang ada dibumi, hutan mengalami kerusakan seperti kebakaran dan alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan sehingga tidak

mampu menyimpan karbon. Kebakaran hutan, penebangan liar dan konversi hutan telah menyebabkan kerusakan hutan yang berakibat karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan terlepas ke atmosfer dan kemampuan bumi untuk menyerap CO2

dari udara melalui fotosintesis hutan berkurang. Hal yang memicu tuduhan bahwa kerusakan hutan tropika menyebabkan pemanasan global (Soemarwoto, 2001).

Sektor kehutanan merupakan pengemisi gas rumah kaca atau GRK (net emitter) yang umumnya berasal dari deforestasi dan degradasi serta kebakaran

hutan. Sektor ini juga mempunyai potensi besar untuk menyerap karbon (removal)

melalui penanaman pohon dan pertumbuhan hutan. Kemampuan hutan dalam menyerap dan menyimpan karbon tidak sama baik dihutan alam, hutan tanaman,

hutan payau, hutan rawa maupun di hutan rakyat tergantung pada jenis pohon, tipe tanah dan topografi (Kemenhut, 2011).

Tujuan Penelitian

(3)

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan model alometrik pendugaan potensi cadangan karbon pada tegakan tanaman karet di Desa Marjanji Asih Kecamatan Tanah Jawa,

Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

2. Menduga potensi biomassa dan massa karbon tegakan agroforestri karet diDesa Marjanji Asih Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi

Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Informasi dan menambah data tentang simpanan karbon pada agroforestri tegakan karet.

2. Informasi bagi akademika, peneliti, masyarakat umum, dan lembaga terkait dalam pengelolaan hutan dan potensi hutan.

Referensi

Dokumen terkait

Order tetap atau standing order akan terus berlaku sampai kapanpun, apabila tidak ada pemberitahuan tertulis/resmi mengenai perubahan order dari pihak hotel,

homogenat Botrytis cinera (Dmitriev et al, 1996), Oleh sebab itu, pemberian elisitor berupa homogenat Verticillium dahliae dan Rhizoctonia solani ke dalam kultur kalus

Rajah 4: Manfaat PS oleh pentadbir, guru, ibu bapa dan murid Pentadbir • mengetahui perkembangan murid secara keseluruhan • mengetahui keberkesanan proses pengajaran dan

Jakarta, 27 May 2010: PT Indosat Tbk (“Indosat” or the “Company”) (Ticker: ISAT: IDX, IIT: NYSE) announced today that it is postponing the release of its Q1 2010

Pola laju pertumbuhan daun lamun secara umum sangat terkait dengan pola dasar perairan yang terpapar pada saat surut rendah.. Pertumbuhan dan Produksi Lamun

Adapun permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini adalah system pengadaan barang, system penyimpanan minuman, pengendalian pengadaan dan penyimpanan minuman,

Metode pembelajaran partisipatif atau dikenal dengan nama students centered learning akan lebih efektif jika didukung dengan sistem digital learning terintegrasi.. Sistem

Penghasilan Panduan Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) ini ialah usaha Lembaga Peperiksaan untuk memastikan pelaksanaan Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) yang