1
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan yang sangat
luas serta memiliki banyak sumber daya alam yang berupa keindahan
pemandangan alam seperti pegunungan yang sejuk, pantai yang hangat, laut yang
biru, lautan tropis yang hijau, danau, air terjun dan masih banyak lagi pesona alam
lainnya. Hutan yang dapat dijadikan sebagai modal tersebut perlu ditata dan
dipelihara lingkungannya sehingga diharapkan mampu mengundang wisatawan
untuk datang mengunjunginya.
Gas Rumah Kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan
menyerap radiasi gelombang panjang yang dipancarkan kembali ke atmosfer oleh
permukaan bumi. Sifat termal radiasi inilah menyebabkan pemanasan atmosfer
secara global (global warming). GRK yang penting diperhitungkan dalam
pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan nitrous
oksida (N2O). Karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi lebih dari 55%
terhadap kandungan GRK, maka dari itu CO2 yang diemisikan dari aktivitas
manusia (anthropogenic) mendapat perhatian yang lebih besar
(Darussalam, 2011).
Salahsatucarauntukmengendalikanperubahaniklim adalahdengan
mengurangi emisi gas rumah kaca (CO, CH, NO) yaitu dengan mempertahankan
keutuhan hutan alamidan meningkatkan kerapatan populasipepohonan diluar
hutan.Tumbuhanbaikdidalammaupundiluarkawasanhutanmenyerapgas asam arang
(CO)dariudaramelaluiprosesfotosintesis,yangselanjutnyadiubah
2
menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman
dan akhirnyaditimbundalam tubuhtanaman.Prosespenimbunankarbon dalamtubuh
tanamanhidupdinamakan(C-). Dengandemikianmengukurjumlahyang
disimpandalam tubuhtanamanhidup(biomasa)padasuatulahandapat
menggambarkan banyaknya CO di atmosfer yang diserap oleh tanaman
(Hairiah et al, 2007).
Kebakaran hutan, penebangan liar dan konversi hutan telah menyebabkan
kerusakan hutan yang berakibat karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan
terlepas ke atmosfer dan kemampuan bumi untuk menyerap CO2 dari udara
melalui fotosintesis hutan berkurang. Hal ini lah yang memicu tuduhan bahwa
kerusakan hutan tropika telah menyebabkan pemanasan global
(Soemarwoto, 2001).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah pemanasan
global, salah satunya dengan meningkatkan kemampuan hutan yang luasannya
semakin menurun sehingga tetap mampu mempertahankan fungsi ekologi hutan
sebagai penyangga sistem kehidupan. Berkaitan dengan hal tersebut maka
diadakan konferensi di Kyoto, Jepang pada tahun 1997 yang dikenal dengan
Protokol Kyoto. Pada Protokol Kyoto dikenal dengan adanya mekanisme
pembangunan bersih atau Clean Development Mechanism (CDM), dimana
negara-negara industri dan negara penghasil polutan diberi kesempatan untuk
melakukan kompensasi dengan cara membayar negara-negara berkembang untuk
mencadangkan hutan tropis yang mereka miliki sehingga terjadi penyerapan dan
penyimpanan sejumlah besar karbon (Sugiharto, 2007).
3
Perdagangan karbon adalah paradigma yang banyak dibicarakan
berhubungan dengan pemanasan global yang terjadi sakarang. Dalam
pemanfaatan hasil hutan sebagai penyerap karbon diperlukan upaya untuk
mengkuantifikasi besarnya karbon yang dapat diserap dan disimpan. Dengan
keadaan ini, maka penelitian mengenai karbon tumbuhan bawah di kawasan hutan
di desa ini perlu dilakukan untuk mengetahui nilai kepentingan Hutan Produksi
Terbatas (HPT) tersebut dalam menyimpan karbon sebagai salah satu upaya
mitigasi perubahan iklim di kawasan Desa Marjanji Asih, Kabupaten simalungun.
Tujuan Penelitian
- oMenganalisis struktur dan komposisi tumbuhan bawah di Desa Marjanji
asih yang terletak di kawasan Desa Marjanji Asih, Kabupaten Simalungun,
Provinsi Sumatera Utara.
- Mendapatkan cadangan karbon tumbuhan bawah pada tumbuhan bawah di
kawasan Desa Marjanji asih yang terletak di Desa Marjanji Asih,
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah Sebagai informasi dan bahan
pertimbangan bagi pihak pengelola Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun
dalam memelihara vegetasi hutan yang berfungsi sebagai penyerapan karbon di
kawasan Desa Marjanji Asih yang terletak di Kabupaten Simalungun, Provinsi
Sumatera Utara.