• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ecotourism Pada Kawasan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat ( Studi Kasus : Pantai Iboih, Sabang ) Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Ecotourism Pada Kawasan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat ( Studi Kasus : Pantai Iboih, Sabang ) Chapter III VI"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai Iboih, Sabang

dilakukan untuk menemukan peran serta masyarakat Sabang, khususnya di

kawasan Pantai Iboih dalam perkembangan pariwisata yang ada di Pantai Iboih

dan menemukan potensi pengembangan Pantai Iboih, Sabang menjadi pariwisata

yang berbasis masyarakat. Dalam menemukan gambaran keadaan di Pantai Iboih,

Sabang membutuhkan jenis penelitian yang objektif, karna penelitian ini juga

melibatkan persepsi ataupun pandangan masyarakat lokal.

Berdasarkan kajian pustaka terkait metodologi penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti, maka jenis penelitian yang paling tepat diterapkan iyalah

penelitian deskriptif. Menurut khotari (2004) penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menemukan gambaran keadaan yang ada didalam

lokasi penelitian, sehingga mampu mendeskripsikan kondisi yang ada. Penelitian

deskriptif paling tepat diterapkan apabila penelitian yang dilakukan melibatkan

persepsi manusia (Frankel, dkk 2012).

Dengan menggunakan metoda deskriptif, peneliti akan dapat

mendeskripsikan bagaimana keterlibatan masyarakat Sabang dalam

perkembangan pariwisata di kawasanPantai Iboih. Penggunaan metoda deskriptif

juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh (Rusnanda, dkk

(2)

3.2 Variabel Penelitian

Dalam menentukan variabel peneliti terlebih dahulu melakukan literatur

terkait Pariwisata, Objek dan Daya Tarik Wisata. PariwisataBerbasis Masyarakat,

dan Faktor Pendukung Pengembangan Berbasis Masyarakat. Berdasarkan kajian

literatur yang telah dilakukan terdapat dua kelompok variabel, yaitu variabel

berbasis masyarakat dan variabel pariwisata. Indikator yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini merupakan simpulan dari indikator yang didapat dari kajian

literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Variabel pariwisata berbasis

masyarakat dapat dilihat pada tabel 3.1 dan variabel pariwisata dapat dilihat pada

tabel 3.2.

VARIABEL BERBASIS MASYARAKAT DALAM ASPEK EKONOMI

(3)

VARIABEL PARIWISATA

VARIABEL INDIKATOR

Atraksi

Atraksi budaya

Pemandangan

Kegiatan yang menarik

Event yang diselenggarakan

Aksesibilitas

Lokasi yang mudah dijangkau

Kondisi jalan

Ketersediaan transportasi lokal

Amenitas

Penginapan

Tempat makan

Tempat ibadah

Toilet

Tabel 3.2 Variabel pariwisata

3.3 Populasi/Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada dikawasan

setempat yang tinggal ataupun yang memiliki usaha di sekitar kawasan Pantai

Iboih, dan penduduk iboih. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Purposive

Sampling, yang dimaksud dengan purposive sampling adalah metode

pengambilan sampel yang disengaja atau ditentukan dikarenakan sampel tersebut

memenuhi kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditentukan (Sinulingga, 2011).

Dalam menentukan sampel peneliti mengacu pada teori Fraenkel, dkk (2012)

(4)

tidak diketahui pasti besar populasinya adalah sebesar 100, maka sampel dalam

penelitian ini adalah 100 orang masyarakat sekitar Pantai Iboih Sabang.

Pada penelitian ini sampel yang dipilih adalah penduduk Pantai Iboih,

Sabang. Karena dengan maraknya perkembangan pariwisata di Pantai Iboih saat

ini menandakan bahwa masyarakat akan ikut serta berperan dalam kemajuan

pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3.4 Metoda Pengumpulan Data

Terdapat dua jenis data sebagai bahan analisis dalam penelitian, yaitu data

primer dan data sekunder (Khotari, 2004) peneliti menggunakan dua jenis data

tersebut dimana data primer adalah yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan

data sekunder adalah data pendukung yang didapatkan peneliti dari pihak luar.

Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yaitu

data yang berupa gambaran pemikiran masyarakat dan kondisi fisik di Pantai

Iboih Sabang. Dalam hal ini terdapat dua cara pengumpulan data primer yang

dilakukan oleh peneliti, yaitu:

Penyebaran Kuesioner

Penyebaran Kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data terkait

gambaran pemikiran masyarakat terhadap pengembangan pariwisata berbasis

(5)

pertanyaan tertutup mengacu pada variabel pariwisata berbasis masyarakat. Proses

penentuan data-data yang diperlukan dalam penyebaran kuesioner, seperti pada

tabel 3.3.

DATA PENENTUAN PENYEBARAN KUESIONER

ASPEK VARIABEL INDIKATOR DATA YANG

(6)
(7)

Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan langsung oleh peneliti untuk mengamati

komponen pembentuk daya tarik wisata yang ada di Pantai Iboih Sabang,

komponen yang di observasi peneliti mengacu pada variabel pariwisata (Daya

Tarik Wisata). Data yang didapatkan dari hasil observasi peneliti akan di

narasikan untuk mendapatkan gambaran tentang objek wisata Pantai Iboih.

Data-data yang diperlukan dari pengumpulan Data-data secara observasi lapangan yang

dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.4.

(8)
(9)

Data Skunder

Data sekunder penelitian ini adalah data-data pendukung yang

dikumpulkan peneliti dari kajian literatur dan data statistik yang berkaitan

dengan Iboih. Data statistik yang berkaitan dengan kota Sabang dan

pariwisatanya didapatkan melalui data Pemerintahan Kota Sabang/blog.

3.5 Kawasan Penelitian

Gambar 3.1Peta Pantai Iboih

Dalam penentuan kawasan kajian, peneliti memperhatikan tiga

unsur, yaitu adanya tempat, masyarakat dan kegiatan pada daerah tersebut.

Adanya tempat, masyarakat, dan kegiatan yang dilakukan merupakan

unsur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang

berkaitan dengan identifikasi sumber daya potensial Pantai Iboih,

Sabangyang dapat dikelola dan dikembangkan, agar terciptanya keinginan

masyarakat untuk terlibat meningkatkan perkembangan wisata bahari dan

menunjang sektor ekonomi masyarakat, serta pemahaman masyarakat

(10)

tempati. Kawasan kajian yang dipilih pada penelitian ini adalah Pantai

Iboih. Iboih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukakarya,

dengan luas wilayah Hutan Iboih 2 Ha dan Pantai Iboih 200 m dan jumlah

penduduk 937 jiwa berdasarkan data BPS 2013. Iboih merupakan daerah

favorit untuk berekreasi dan melepas penat. Perairan di sekeliling pulau

Sabang merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan

Samudra Hindia. Disekitar Pantai Iboih juga terdapat keindahan

menakjubkan yang membuat siapa saja yang berkunjung terkagum-kagum.

3.6 Metoda Analisi Data

Data primer yang didapatkan dari penelitian Kajian Pariwisata

Berbasis Mayarakat terdiri dari dua cara, yaitu melalui penyebaran

kuesioner dan observasi lapangan. Data yang didapatkan melalui

penyebaran kuesioner akan ditabulasi dengan cara frekuensi untuk

menghasilkan data yang bersifat objektif (Kothari,2004). Tabulasi data

melalui cara frekuensi juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah

dilakukan sebelumnya oleh Marpaung (2015). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

(11)

yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7). Pernyataan yang dijawab oleh

responden mendapat nilai sesuai dengan alternatif jawaban yang

bersangkutan. Kriteria penilaian dari pernyataan tersebut memiliki 5

alternatif jawaban, yaitu pernyataan mempunyai nilai SS=5, S=4, RR=3,

TS=2, TT=1. Dimana SS: sangat setuju, S: setuju, RR: ragu-ragu, TS:

tidak setuju, dan TT: tidak tahu.

Data yang telah ditabulasi akan dianalisa secara kuantitatif dan dikaitkan

dengan data yang didapatkan peneliti melalui penyebaran kuesioner. Data

pariwisata berbasis masyarakat yang didapat melalui penyebaran

kuesioner yang didapat akan langsung ditabulasi dengan SPSS. Sebelum

ditabuasi dengan SPSS terlebih dahulu data di format ke Excel dan setelah

itu ditabulasi dengan SPSS 24 berdasarkan tiap variabel. Untuk data daya

tarik wisata yang didapatkan melalui observasi lapangan akan dikaitkan

dengan data pariwisata berbasis masyarakat. Hasil analisa bertujuan untuk

menjawab masalah penelitian, yaitu gambaran keterlibatan masyarakat dan

Potensi Pantai Iboih untuk dikembangkan menjadi pariwisata yang

berbasis masyarakat secara keseluruhan metoda analisa data dalam

(12)

METODA ANALISA DATA

Menghubungkan Konsep Ecotourism Pada Wisata Bahari Berbasis Masyarakat

( Studi Kasus Pantai Iboih, Sabang) TEMUAN

(13)

BAB IV

GAMBARAN UMUM KAWASAN

4.1 KAWASAN PENELITIAN

4.1.1 Sabang

Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh Indonesia. Kota ini berupa

kepulauan di seberang utara pulau sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau

terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, yang sering

disebut sebagai titik paling utara di Pulau Rondo.Sabang memiliki luas 156, 3 km²

dengan puncak tertinggi 617 m di atas permukaan air laut.

Saat ini Sabang menjadi destinasi wisata bahari Indonesia yang

menawarkan surga bagi para penyelam. Disini dapat menikmati alam bawah laut

dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu

karang alami yang pada awalnya bukan ditanam atau dibudidayakan. Perairan di

sabang merupakan tempat bertemunya Samudera Hindia dan SelatMalaka.

(14)

Sabang merupakan kotakecil yang indah dan struktur tanah berbukit-bukit,

Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni PulauWeh, sebagai pulau

terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo.

Pulau

• Pulau Klah (0, 186 km²)

• Pulau Rondo (0, 650 km²)

• Pulau Rubiah (0, 357 km²)

• Pulau Seulako (0, 055 km²)

• Pulau Weh (121 km²)

Sabang terbagi dalam dua kecamatanya itu kecamatan Sukajaya dan

Sukakarya dengan 72 desa.

Gambar 4.2Pembagian Wilayah Sabang

Kecamatan Sukakarya

(15)

FaktaGeografi

Dari segi geografis Indonesia, wilayah kota Sabang berada pada

95°13’02’’-95°22’36’’BT, dan 05°54’-28’’ LU, merupakan wilayah

administrative paling utara, dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga

yaitu Malasyia, Thailand, dan India.

Adapun perbatasan Sabang :

• Utara : Selat Malaka

• Selatan : Samudera Hindia

• Timur : Selat Malaka

• Barat : Samudera Hindia

Topografi

Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang, berbukit dan

bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai. Topografi di sebelah timur

terdapat sebuah pengunungan yang arahnya dari utara keselatan yang memisahkan

Pulau Weh timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak

tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Diantara

bagian barat dan timur terdapat aliran dua sungai, yaitu sungai Pria Laot dan

sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan

yang tidak sempurna). Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan

vulkanis (andesite), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone), 3% endapan

(16)

• Dataran rendah (3%)

• Bergelombang (10%)

• Berbukit-bukit (35%)

• Bergunung (52%)

• Di sepanjang pantai penuh dengan batu-batuan.

PulauWeh

Di Pulau Weh terdapat sebuah danau air tawar bernama Danau Aneuk

Laot, yang di jadikan sebagai sumber mata air. Pulau Weh merupakan sebuah

pulau Vulkanik, sebuah pulau ataol (pulau karang) yang proses terjadinya

mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga

tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang

berbeda. Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuf marina dan

batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian

40 sampai 50 meter. Lapisan tuf yang terlebar di dapat di sekitar kota Sabang, di

bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat

andestik.

Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi

paling berat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah timur,

terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke barat laut, sehingga

(17)

4.12 Akses Pencapaian

Gambar 4.3

Peta Akses Pencapaian Pelabuhan Ulee Lheue–Pelabuhan balohan

Akses untuk mencapai Pantai Iboih, dapat dimulai dari Pelabuhan Ulee

Lheue, Provinsi Aceh. Sesampainya di sana, dapat menggunakan kapal ferry

menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Sesampainya di Pelabuhan Balohan, dan bisa

menggunakan transportasi umum untuk menuju ke Pantai Iboih.

Sabang di Pulau Weh dapat dijangkau dengan kapal feri dari Pelabuhan

Ulee Lheue di Kota Banda sekira 14 mil laut. Tersedia dua armada kapal cepat

dengan waktu tempuh 45 menit dan feri biasa dengan waktu tempuh 90 menit.

(18)

4.1.3 Pantai Iboih

Gambar 4.3Peta Sabang dan Kawasan Penelitian

Gambar 4.5Kawasan Penelitian

Keterangan :

PENGINAPAN RESTORAN/TEMPAT MAKAN

TEMPAT USAHA MENENGAH MASJID ATM

RUMAH PENDUDUK KANTOR KEPALA DESA Kawasan

(19)

4.2 ANALISIS KAWASAN

Pantai Iboih adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya,

Kota Sabang, Aceh, Indonesia. Pantai Iboih merupakan salah satu daerah favorit

untuk berekreasi dan melepaskan penat. Perairan di sekeliling pulau Sabang

merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan Samudera

Hindia. Di sekitar Pantai Iboih juga terdapat resort - resort dan restoran untuk para

wisatawan yang ingin bermalaman.

4.2.1 Pantai Iboih

Pantai Iboih, juga dikenal sebagai Teupin Layeu, terletak di seberang tepi

barat Pulau Weh yang legendaris, atau Pulau Weh, dibagian utara Aceh, provinsi

paling utara Sumatera. Pantai Iboih, terletak di Pulau Weh adalah titik paling barat

di Indonesia.

Gambar 4.4Wilayah Kawasan Penelitian

Jurong Iboih

Jurong Lhout

Teupin Layeu

Pulau Rubiah

(20)

Sebenarnya Pantai Iboih merupakan pelabuhan untuk menuju ke Pulau

Rubiah. Walaupun merupakan pelabuhan, namun Pantai Iboih mempunyai

kecantikan yang mengangumkan. Perairan di pantai ini berwarna biru hijau,

bening, dan dangkal. Pasirnya yang putih dengan dikelilingi pepohonan hijau

yang berada di hutan lindung di tambah dengan suasana yang tenang menjadikan

pantai ini semakin mempesona layaknya surga kedamaian yang tersembunyi.

Pantai Iboih akan membawa harapanan keindahan alam ketingkat yang

baru. Air dangkal laut yang begitu jelas dapat melihat dasar laut, memiliki rona

kebiruan - hijau yang memancarkan perasaan damai dan relaksasi. Pantai yang

tampaknya melengkung, menyerupai bibir, tersenyum dan menyambut

orang-orang untuk datang dan mengambil bagian kehangantan dan melihat flora dan

fauna yang eksotis dari hutan tropis yang merupakan bagian dari kekayaan alam

Indonesia.

Pantai Iboih hanya memiliki frekuensi deburan ombak yang sedikit. Hal

tersebut menjadikan suasana di pantai ini terasa tenang. Ditambah dengan

kecantikan yang luar biasa akan membuat kita semakin tidak ingin beranjak dari

(21)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui survey, observasi dan

penyebaran kuesioner, pada bagian ini akan membahas data yang telah didapatkan

tersebut. Pada bagian ini akan dibahas tentang objek dan daya tarik wisata, dan

pariwisata berbasis masyarakat (CBT) dalam perkembangan pariwisata di Pantai

Iboih dikaji melalui pemikiran masyarakat dalam aspek Ekonomi.

5.1 Objek dan Daya Tarik Wisata Bahari Pantai Iboih, Sabang

Pantai Iboih, Sabang merupakan obyek wisata yang menjadi lokasi dalam

penelitian ini. Perkembangan Pantai Iboih sangat berkaitan dengan masyarakat

Sabang khususnya penduduk setempat Iboih kecamatan sukakarya. Pantai iboih

juga merupakan objek wisata yang potensial dengan posisinya yang berada tidak

(22)

Gambar 5.1

(1)Kilometer Nol, (2)Pantai Iboih, (3)Danau Aneuk Laot, (4)Pelabuhan Balohan, (5)Bandara Maimun Saleh

Pantai iboih, sabang merupakan tempat wisatawan berkunjung untuk

menikmati keindahan akan wisata baharinya dan keindahan terumbu karang

bawah lautnya, dan juga di pantai iboih tersedia aneka ragam cendramata yang

cukup menarik. Harga cendramata khas yang ditawarkan di pantai iboih relatif

murah dan terjangkau dan juga bisa di tawar, karena kawasan tersebut merupakan

tempat yang memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan (Gambar 5.2). 1

2

3

(23)

Gambar 5.2

(1)Pantai Iboih, (2)Tempat makan dan Souvenir, (3)Pulau Rubiah

Kawasan kajian dan batasan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat

dilihat pada (Gambar 5.3).

Gambar 5.3

Peta Kawasan Penelitian

JURONG IBOIH

LOKASI PENELITIAN

ETERANGAN KAWASAN JURONG IBOIH

KAWASAN JURONG TEUPIN LAYEU

KAWASAN JURONG LHOUT

KAWASAN PENELITIAN

1 2

JURONG LHOUT JURONG

TEUPIN LAYEU

LOKASI PENELITIAN PULAU RUBIAH

(24)

Daya Tarik Wisata Pantai Iboih Sabang

Atraksi / Budaya yang ditawarkan

Pantai iboih Sabang memiliki atraksi wisata yang mampu menarik minat

wisatawan untuk berkunjung. Alasan utama wisatawan datang ke Pantai Iboih

dikarenakan keindahan akan wisata baharinya yang menakjubkan, namun pantai

iboih sabang memiliki daya tarik yang tidak hanya sekedar menjual keindahan

alamnya saja. Selain menikmati keindahan alam yang ditawarkan, atraksi lain

yang dapat di tawarkan kepada wistawan di sekitar Pantai Iboih yaitu terkenal

dengan kawasan wisata pantai dengan kegiatan olahraga air, seperti berenang,

diving dan snorkeling sambil menikmati keanekaragaman terumbu karang, dan

ikan yang jarang ditemukan di beberapa taman laut di tempat lain.

Pulau weh, termaksud Pantai Iboih, yang terkenal dengan ekosistem bawah air

yang beragam. Iboih memiliki banyak titik untuk menyelam dan snorkeling

dengan ombak yang tenang. Sedikit ke barat dari Pantai Iboih, wisatan juga dapat

menemukan lokasi surfing dimana terdapat gelombang yang jauh lebih besar.

(25)

Snorkeling adalah kegiatan favorit dan banyak orang yang tidak sadar

untuk menempatkan barang-barang mereka sebelum menyelam ke dalam air laut

biru untuk menjelajahi karang di sepanjang dasar laut. Banyak wisatawan

menjelaskan bahwa perairan Iboih merupakan akuarium, karena kejelasan dan

terdapat berbagai karang dan makhluk laut. Suasana di Pantai Iboih relatif tidak

mendapat banyak gelombang, suasana yang umumnya sunyi, memberikan kesan

yang sama sekali berbeda dari pantai-pantai lainnya yang menawarkan ombak

yang keras.

Gambar 5.5

Kondisi Pantai Iboih dan Atraksi Snorkeling di Pantai Iboih

Atraksi lain yang paling populer di Iboih adalah menyelam, baik penyelam

berpengalaman dan tidak begitu berpengalaman datang dari seluruh dunia untuk

(26)

memiliki ribuan titik menyelam, salah satunya di Pantai Iboih dikatakan menjadi

salah satu tempat terbaik di Indonesia.

Gambar 5.6

Atraksi menyelam di Pantai Iboih

Pemandangan

Daerah wisata bahari iboih didukung dengan sarana dan prasarana juga

hutan wisata yang sangat indah dengan keberagaman dan kekayaan flora dan

fauna. Kawasan wisata Iboih merupakan daerah tujuan wisata bahari yang

memiliki pemandangan alam bawah laut yang sangat indah. Pemandangan ini

dapat dinikmati dengan menyelam ataupun dengan menaiki perahu dengan dasar

kaca yang telah tersedia disana. Eksplorasi keindahan alam bawah laut di Iboih

(27)

Dikawasan Pantai Iboih juga terdapat Pulau Rubiah yang merupakan

bagian dari Pantai Iboih. Pulau Rubiah inilah yang menjadi daya tarik bagi

wisatawan karna di pulau inilah keanekaragaman flora dan fauna bawah laut yang

mengagumkan. Pulau rubiah berada diujung barat pulau sumatera, menawarkan

pesona keindahan bawah lautnya. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 26 Ha.

Karena pesona kekayaan bawah lautnya tersebut Taman Laut Rubiah atau Sea

Garden of Rubiah dijuluki sebagai surga para penyelam.

Gambar 5.7

Pemandangan lokasi Pulau Rubiah

Pulau rubiah dengan taman lautnya menawarkan pesona keindahan alam

bawah laut yang dapat memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya. Anda

akan menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic

clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis

(28)

memiliki lisensi menyelam. Karena di pulau ini, terdapat banyak spot penyelam

yang aman digunakan untuk aktivitas menyelam bagi pemula atau penyelam yang

belum memiliki lisensi. Selain sebagai tujuan wisata, Pulau Rubiah merupakan

tempat penelitian biota laut. Terdapat 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh

pemerintah indonesia. Setelah lelah melakukan kegiatan menyelam ataau

snorkeling, anda dapat mengisi perut anda di warung makan yang terdapat di

pulau ini. Untuk masalah fasilitas dan akomodasi, Pulau Rubiah memang masih

sangat minim, karena pulau ini masih belum berpenghuni.

Gambar 5.8

(29)

Kegiatan yang menarik

Selain dari keindahan laut lepas, Pantai Iboih juga menawarkan hutan

yang menarik wisatawan. Ada banyak spesies eksotis yang mendiami hutan.

Hutan rekreasi Iboih berdekatan dengan Taman Laut Rubiah. Hutan ini mencakup

sekitar 1.300 Ha dan juga dilindungi sebagai cagar alam khusus untuk Pulau Weh.

Hutan tropis yang luas dan padat agak sulit untuk berjalan-jalan. Karena hutan ini

adalah rumah bagi berbagai jenis hewan, seperti monyet liar, segala jenis reptil

yang kecil dan besar yang terbilang liar. Namun untuk kegiatan yang menarik

untuk dilakukan di pantai iboih ini adalah kegiatan snorkeling, dengan menikmati

keindahan alam bawah lautnya.

Gambar 5.9

(30)

Iboih dilengkapi dengan fasilitas dan akomodasi yang cukup lengkap.

Hotel, bungalow, kafe, restoran, sewa perahu, menyelam dan berselancar

penyewaan peralatan semua banyak tersedia disini. Sewa kapal dapat ditemukan

di Iboih yang menawarkan tur Pulau.

Event yang diselenggarakan

Sabang Marine Festival adalah event yang diselenggarakan oleh

pemerintah pusat kota Sabang, acara ini diharapkan menggenjot jumlah

kunjungan wisatawan ke Indonesia serta menjadikan Sabang sebagai destinasi

tujuan wisata yacht dalam rangka meningkatkan devisa negara, sekaligus

membuka lapangan kerja pada masyarakat di sektor pariwisata. Perhelatan Sabang

Marine Festival tak hanya fokus pada laut. Yachter juga akan diajak berpartisipasi

dalam kehidupan lokal Sabang melalui permainan interaktif, interaksi sosial,

penampilan kebudayaan, menjelajahi Pulau Weh, dan tsunami tour di Banda

Aceh.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata RI, Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Privinsi Aceh, serta Badan Pengusahaan Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Aceh kini terus berupaya memjukan pariwisata Sabang dengan

menarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Sabang ditargetkaan

menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional dan menjadi destinasi utama kapal

(31)

Gambar 5.10

Sabang Marine Festival

Sabang merupakan kota di Pulau Weh sekaligus pintu gerbang di kawasan

ujung barat Indonesia. Sabang kini juga menjelma menjadi destinasi wisata bahari

Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di Sabang wisatawan

dapat menikmati beragam wisata bahari, wisata benteng bersejarah, menikmati

kuliner, atau berkeliling menikmati pemandangan alamnya yang asri.

Kegiatan Sabang Marine festival untuk memperkenalkan potensi kelautan

dan keindahan sabang pada dunia internasional. Akan diperkenalkan pula

dermaga “Marina Lhok Weng” kepada komunitas pelayar dunia yang menampung

sekitar 100 yacht. Dengan marina tersebut ditarget ke depan, Sabang dapat

menjadi lokasi tujuan utama para pelayar atau wisata yacht sehingga menambah

angka kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia. Sabang Marine Festival

juga diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan kawasan

perbatasan Negara RI, membuka peluang investasi di sektor pariwisata, serta

(32)

pencari kerja sektor pariwisata.Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di akhir tahun,

ataupun di pertengahan tahun.

Gambar 5.11

Acara Sabang Marine Festival

Untuk event yang diselenggarakan di daerah Pantai Iboih itu sendiri, event

tentang acara pariwisata memang ada dilaksanakan, kegiatan yang dilakukan

berupa mengenal lebih jauh lagi wisata bahari, lomba memancing, dan kapal hias,

selama dua tahun lalu dan semua masyarakat Iboih berperan serta dalam acara

tersebut, namun dikatakan oleh kepala desanya tersendiri setahun belakang ini

acara tersebut vakum dikarenakan kurangnya dana pemerintah pusat dalam

partisipasi acara tersebut. Maka dari itu acara tersebut vakum untuk sementara

(33)

5.1.2 Aksesibilitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang

Lokasi yang mudah dijangkau

Akses pencapaian dari pelabuhan balohan menuju pantai iboih menempuh

jarak 26,8 km dengan waktu tempuh -/+ 45 menit, sedangkan akses pencapaian

dari bandara maimun saleh menuju pantai iboih menempuh jarak 21,3 km dengan

waktu tempuh -/+ 37 menit.

Gambar 5.12

(1) Pantai Iboih, Akses dari (2)Pelabuhan-Pantai Iboih, (3)Bandara-Pantai Iboih

1

3

2 2

3 2 1

(34)

Kondisi Jalan

Untuk kondisi jalan menuju lokasi Patai Iboih sangat optimal, lebar jalan

juga mampu dilalui oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata. Pemandangan

infrastruktur jalan di kota sabang walaupun terletak ribuan kilometer dari Ibukota

Negara, ternyata infrastruktur di kota ini cukup diperhatikan, khususnya jalan.

Kondisi jalan disini rata-rata bagus-bagus dan lebar-lebar, terasa bebas

kalau mengemudi disini, jauh dari kemacetan dan kotanya terbilang asri.

Gambar 5.13

(35)

Ketersediaan transportasi lokal

Untuk sampai ke Pantai Iboih, bisa menyewa kendaraan yang ada disekitar

daerah Pelabuhan. Dengan menyewa mobil, motor, ataupun menggunakan

angkutan umum seperti taxi dan becak motor. Biaya yang dikenakan

perorangannya sekitar Rp 50.000,- dan diantar dari Pelabuhan Balohan menuju

Pantai Iboih. Jarak dari pelabuhan Balohan sampai ke Pantai Iboih sekitar 30 km

atau sekitar 1 jam perjalanan.

Gambar 5.14

Ketersedian Transportasi di Pantai Iboih

5.1.3 Amenitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, Sabang harus mampu memenuhi

kebutuhan - kebutuhan wisatawan dalam perjalanannya. Fasilitas - fasilitas

pendukung yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan juga jadi hal

yang sangat diperhitungkan. Dalam hal ini Sabang merupakan kota yang sudah

cukup siap dalam menerima wisatawan. Fasilitas – fasilitas pendukung yang

dibutuhkan oleh wisatawan adalah tempat makan, penginapan, toilet umum serta

tempat ibadah. Kawasan wisata Pantai Iboih juga memiliki ketersediaan fasilitas

(36)

Penginapan

Pada umumnya penginapan yang berada di sekitar Pantai Iboih merupakan

penginapan dengan fasilitas standart dan harga terjangkau. Dan kini sudah lebih

dikembangkan lagi maka dari itu di kawasan ini sekarang terdapat sejumlah

penginapan mulai dari kelas backpacker sampai yang mewah. Jumlah penginapan

di Teupin Layeu ada sekitar 33 Penginapan/Bungalow dan Jumlah kamar 225 unit

dan pemilik dari setiap penginapan di pantai iboih ini adalah masyarakat pantai

iboih Jurong Teupin Layeu.

Gambar 5.15

(37)

Tempat Makan

Tempat makan di kawasan Pantai Iboih menyediakan menu yang beragam

bagi wisatawan seperti ikan bakar, mie, dsb.

Selain wisatawan, tempat makan di Pantai Iboih juga diminati oleh masyarakat

sekitar dan para pedagang yang ada dikawasan tersebut. Tempat – tempat makan

tersebut dikelola langsung oleh masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan

ekonomi mereka.

Gambar 5.16

Restoran/Tempat Makan di sekitar Pantai Iboih

Tempat makan di lokasi Pantai Iboih ini, tidaklah sulit untuk di jangkau,

(38)

Tempat Ibadah

Fasilitas tempat ibadah disekitar pantai Iboih, Sabang sudah tersedia.

Kawasan Pantai Iboih, Sabang yang berada di permukiman masyarakat

menyebabkan fasilitas umum yang biasa digunakan oleh masyarakat seperti

rumah ibadah juga dapat di gunakan oleh wisatawan. Rumah ibadah yang terdapat

di sekitar Pantai Iboih adalah Masjid. Masyarakat disini dengan mayoritas muslim

memiliki Masjid 2 Unit.

Untuk 1 unit mesjid berada di sekitar jalan menuju Pantai Iboih dan 1 Unit

lagi terdapat di kawasan Pantai Iboih yaitu Masjid Tuha Babul `ibad. Dan untuk

dilokasi Pantai Iboih ini, untuk akses menuju tempat ibadah tidaklah sulit karena

tempat ibadah tersebut terletak di pinggir jalan kawasan Pantai Iboih.

Gambar 5.17

(39)

Toilet Umum

Jumlah toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih sudah terbilang

mencukupi, namun masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah ataupun

masyarakat sekitar untuk perbaikannya. Karana lokasi di pantai iboih ini rata –

rata tempat usaha penginapan dan setiap penginapan pasti memiliki toilet masing

–masing.

Toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih ini terletak di dekat

Masjid. Pada umumnya ketersediaan toilet umum dikelola oleh masyarakat,

sehingga penggunaan toilet umum harus membayar untuk menggunakan fasilitas

tersebut.

Berikut merupakan kondisi toilet umum yang berada di kawasan pantai

iboih. Toilet umum tersebut terletak di masjid yang ada dikawasan pantai iboih.

Jadi tidak sulit untuk menemukan toilet umum pada kawasan pantai iboih ini,

sebab berada di pinggir jalan. Untuk penggunaannya dikenakan biaya Rp 5.000,00

pada setiap penggunaannya.

Gambar 5.18

(40)

5.2 Pendahuluan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner

dan observasi, pada bab ini akan membahas dan menganalisa data yang telah

didapatkan tersebut. Pada bab ini juga dibahas karakteristik masyarakat yang

menjadi responden dalam penelitian. Pariwisata berbasis masyarakat dalam

perkembangan pariwisata di Pantai Iboih melalui gambaran pemikiran masyarakat

dalam aspek ekonomi.

5.3 Karakteristik Responden

Penelitian yang ditujukan untuk menemukan gambaran keterlibatan

masyarakat terhadap pariwisata di Pantai Iboih, Sabang. Agar menjadi tujuan

wisata yang berbasis masyarakat dengan melibatkan gambaran pemikiran

masyarakat. Karakteristik dari masyarakat yang menjadi responden didalam

penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, status kependudukan, pekerjaan,

dan penghasilan perbulan. Perbandingan jumlah responden ditinjau berdasarkan

jenis kelamin mereka dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

karakteristik Jumlah (orang) Persen (%) Jenis Kelamin

Laki-laki 58 58

Perempuan 42 42

Total 100 100

(41)

Berdasarkan tabel 5.1. selisih presentasi responden perempuan dan

laki-laki tidak terlalu signifikan. Responden yang berjenis kelamin laki-laki-laki-laki sebanyak

58% dan responden perempuan sebanyak 42%. Perempuan dan laki-laki memiliki

gambaran permikiran yang berbeda apabila ditinjau dari pandangan mereka

terhadap perkembangan pariwisata dilingkungannya (Smith, 2014). Indentifikasi

gambaran pemikiran masyarakat yang dilakukan untuk menemukan peran serta

masyarakat dalam pengembangan pariwisata Pantai Iboih dan menemukan

frekuensi pariwisata objek dan daya tarik wisata tersebut, melibatkan masyarakat

yang berasal dari gender yang berbeda. Pemikiran masyarakat yang berasal dari

gender berbeda akan memberikan informasi yang lebih menyeluruh. Karakteristik

umur responden yang berada di sekitar Pantai Iboih dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Karakteristik Umur Responden

Karakteristik Jumlah (Orang) Persen % Umur

<20 tahun 4 4

21-30 tahun 52 52

31-40 tahun 32 32

41-50 tahun 12 12

>51 tahun -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Ditinjau dari umur, pada umumnya responden dalam penelitian ini adalah

masyarakat yang berada pada usia dewasa yang berumur <20 tahun sampai >51

tahun. Responden berada pada usia <20 tahun (4%), 21-30 tahun (52%), 31-40

(42)

tahun dan 21-30tahun masuk pada kategori muda, 31-40 tahun masuk kategori

dewasa, sedangkan 41-50 tahun dan >50 tahun dikategorikan tua.

Pengkategorikan umur menjadi tiga bagian dilakukan oleh peneliti mengacu pada

penelitian sejenis yang dilakukan oleh Marpaung (2015). Said (2011) dalam

penelitian mengemukakan bahwa pada pengambilan gambaran pemikiran

masyarakat sebaiknya tidak hanya melibatkan masyarakat yang berusia dewasa.

Pandangan dari masyarakat dengan usia berbeda akan menghasilkan gambaran

pemikiran yang kompeherensif. Pada penelitian ini peneliti memilih responden

yang memiliki umur yang berbeda, namun tetap dibatasi dengan minimal umur

responden 17 tahun. Pemilihan responden yang berada pada umur 17 tahun keatas

dilakukan peneliti dilakukan agar masyarakat yang menjadi responden lebih

paham menjawab pertanyaan pertanyaan yang di diberikan. Berdasarkan hasil

penelitian ditemukan bahwa masyarakat yang lebih banyak berada di Pantai Iboih

adalah yang berada pada usia dewasa, dimana pada usia tersebut mereka lebih

produktif. Pandangan masyarakat tidak hanya dipertimbangkan berdasarkan usia

responden, namun juga berdasarkan status kependudukan. Perbandingan

(43)

Tabel 5.3 Karakteristik Status Kependudukan Responden

Karakteristik Jumlah (Orang) Persen (%) Status kependudukan

Daerah setempat 95 95

Luar daerah 4 4

Luar kota 1 1

Asing -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Berdasarkan tabel 5.3. status kependudukan masyarakat pantai iboih

sangat berpengaruh pada penelitian ini, kerena terkait terhadap kawasan yang

akan diteliti. Untuk status kependudukan masyarakat daerah setempat (95%),

masyarakat luar daerah (4%), masyarakat luar kota (1%) dan untuk status

kependudukan asing (0%). Indentifikasi keterlibatan masyarakat terhadap

pariwisata pantai iboih sabang, untuk menemukan peran serta masyarakat dalam

pengembangan pariwisata pantai iboih melibatkan masyarakat yang memiliki

status kependudukan, dan berdasarkan penelitian ini lebih dominan masyarakat

yang status kependudukannya adalah daerah setempat. Pemikiran masyarakat

yang diketahui dari status kependudukannya akan memberikan informasi lebih

menyeluruh. Karakteristik pekerjaan responden yang berada di sekitar pantai iboih

(44)

Tabel 5.4 Karakteristik Pekerjaan Responden

Karakteristik Jumlah (orang) Persen (%) Pekerjaan

Wiraswasta 75 75

Pegawai negri 6 6

Pegawai swasta 9 9

Petani 3 3

Lainnya (Pemandu Snorkeling/Kapal) 7 7

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini pada umumnya

memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta (75%), pegawai negri (6%), pegawai

swasta (9%), petani (3%), dan lainnya (Pemandu snorkeling/kapal) (7%).

Masyarakat yang memahami potensi pariwisata yang ada dilingkungannya akan

dapat melihat peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga

(Jaafar, Bakrie dan Rassolimanesh 2015). Berdasarkan pengertian yang dilakukan,

ditemukan bahwa masyarakat dapat melihat peluang usaha yang ada di Pantai

Iboih sehingga mereka menjadikan peluang tersebut sebagai mata pencahariannya.

Perbandingan persentasinya responden berdasarkan penghasilan per/bulan seperti

(45)

Tabel 5.5 Karakteristik Penghasilan Per/Bulan Responden

Karakteristik Jumlah (Orang) Persen (%) Penghasilan Per/Bulan

< Rp 3.000.000,00 58 58

Rp 3.000.000,00–Rp 5.000.000,00 39 39

Rp 5.000.000,00–Rp 10. 000.000,00 3 3

> Rp 10.000.000,00 -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Ditinjau dari penghasilan per/bulan masyarakat yang memiliki penghasilan

< Rp 3.000.000,00 (58%), penghasilan Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00

(39%), penghasilan Rp 5.000.000,00–Rp 10.000.000,00 (3%), dan penghasilan >

10.000.000,00 (0%). Berdasarkan dari penghasilan per/bulan masyarakat di

kawasan pantai iboih ini lebih dominan masyarakat yang memiliki penghasilan <

Rp 3.000.000,00 per/bulannya. Masyarakat yang memahami potensi pariwisata

yang ada dilingkungannya akan meningkatkan penghasilannya. Dari penelitian

ini, masyarakat pantai iboih harus dapat melihat peluang yang ada di kawasan

pantai iboih sehingga mereka dapat menjadikan peluang tersebut untuk

meningkatkan penghasilannya.

5.4 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi.

Aspek ekonomi merupakan dampak dari pariwisata yang dapat dirasakan

secara nyata oleh masyarakat. Kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai

Iboih ditinjau dari aspek ekonomi dipaparkan berdasarkan indikator-indikator

(46)

ekonomi menganalisa terkait (1) terbukanya peluang usaha dalam bidang

pariwisata terhadap (2) peningkatan pemasukan keluarga, (3) peningkatan

kualitas ekonomi daerah ; serta (4) masyarakat mendapatkan keuntungan yang

maksimal, (5) sumber pemasukan yang menjanjikan.

5.4.1 Terbukanya Peluang Usaha Dalam Bidang Pariwisata

Pariwisata yang berkelanjutan mampu membuka peluang usaha bagi

masyarakat dalam bidang pariwisata, hal tersebut juga terjadi di Pantai Iboih.

Peluang usaha yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata

pencaharian dari kegiatan pariwista di Pantai Iboih seperti menjual makanan,

penginapan, sewa transportasi, serta memproduksi dan menjual barang dan dapat

dijadikan oleh oleh bagi wisatawan, menyediakan jasa atraksi seperti alat

menyelam, perahu, snorkeling, dan sebagainya. Peluang usaha yang terdapat di

Pantai Iboih mampu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai

cara mereka terlibat pada pariwisata di daerah tersebut. Presentasi masyarakat

tentang adakah masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di Pantai Iboih

(47)

Tabel 5.6 Peluang usaha terkait pariwisata

Karakteristik Jumlah (orang) Persen (%) Adakah anda terpikir untuk membuka peluang usaha yang terkait dengan pariwisata ?

Ya ada, 84 84

Ya ada, tapi masih belum yakin 12 12

Belum terpikir 3 3

Tidak ada 1 1

Tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Pada umumnya masyarakat sebelum memulai suatu usaha akan berpikir

bagaimana dampaknya bagi kehidupan mereka, baik dari sisi keuntungan yang

diperoleh maupun kerugian yang akan di terima. Dari penelitian berikut,

masyarakat menyatakan ya ada (84%), ya ada masih belum terpikir (12%), belum

terpikir (3%), tidak ada (1%), dan tidak tahu (0%) dalam pernyataan adakah

masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di bidang pariwisata. Dalam

pernyataan tersebut lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada alasanya

karena peluang usaha dipantai iboih sangat besar, yang kedua ya ada tapi masih

belum terpikir, alasanya karena peluang usaha di pantai iboih sangat besar namun

masih banyak yang bingung mau terjun bidang usaha apa dan masalah modal

dalam memulai usaha, ketiga belum terpikir alasannya masih belum memikirkan

tentang usaha, keempat tidak ada alasannya, karena sebagian masyarakat masih

takut untuk memulai usaha dikarenakan takut dengan kerugian yang akan

(48)

bingung dan takut untuk memulai suatu usaha.Presentasi masyarakat tentang

apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata dapat dilihat pada tabel. 5.7.

Tabel 5.7 Usaha di bidang pariwisata

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Apakah ada usaha anda di bidang pariwisata?

Ya ada, sedang berjalan 57 57

Ya ada, tapi masih belum berjalan 30 30

Belum terpikir 7 7

Tidak ada 6 6

Tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk pernyataan apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata,

masyarakat yang menyatakan ya ada sedang berjalan (57%), ya ada tapi masih

belum berjalan (30%), belum terpikir (7), tidak ada (6%), dan tidak tahu (0%).

Lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada sedang berjalan alasannya untuk

usaha di bidang pariwisata sangat besar karena pantai iboih merupakan tempat

wisata bahari yang sangat diminati wisatawan, kedua ya ada tapi masih belum

berjalan alasannya sebagian masyarakat masih memperbaiki ataupun sedang

dalam proses dalam menjalankan bidang usahanya, ketiga masyarakat yang

menyatakan belum terpikir alasannya mereka belum memikirkan untuk peluang

usaha,keempat masyarakat menyatakan tidak ada alasannya sebagian masyarakat

lebih memilih bekerja ditempat usaha milik orang lain dari pada untuk memulai

(49)

apakah masyarakat tertarik dengan peluang usaha yang ada pada kegiatan

pariwisata yang ada di pantai iboih dapat dilihat pada tabel. 5.8.

Tabel 5.8 Usaha yang dijalankan di Pantai Iboih

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Usaha apakah yang anda jalankan di Pantai Iboih?

Penginapan 27 27

Tempat makan/Restoran 20 20

Souvenir 16 16

Transportasi 21 21

Lainnya 16 16

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk pernyataan usaha apakah yang masyarakat jalankan di Pantai Iboih.

Maka masyarakat menyatakan usaha penginapan di Pantai Iboih sebanyak (27%),

Tempat makan/Restoran (20%), Souvenir (16%), Transportasi (21%) dan

Lainnya(16%). Lebih dominan masyarakat menyatakan usaha di bidang

penginapan karena hal ini merupakan fasilitas yang harus dimiliki di suatu daerah

wisata sebagai tempat beristirahat nantinya, kedua tempat makan alasannya hal ini

merupakan kebutuhan dalam hidup, ketiga, transportasi merupakan hal yang di

butuhkan wisatawan dalam menjelajahi daerah tersebut, keempat souvenir hal ini

merupakan buah tangan yang khas dari daerah wisata, kelima lainya seperti

penyewaan pelampung, guide, penyewaan perahu hal ini merupakan kebutuhan

sampingan. Kendala utama bagi masyarakat yang tertarik namun belum

memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah keterbatasan modal yang dimiliki.

Pariwisata berbasis masyarakat juga memungkinkan masyarakat untuk memulai

(50)

berbasis masyarakat di Pantai Iboih akan memungkinkan masyarakat untuk ikut

memanfaatkan peluang usaha yang ada dengan mengunakan modal yang kecil.

Melalui perkembangan pariwisata yang berbasis masyarakat maka pengelolahan

pariwisata di Pantai Iboih akan lebih melibatkan dan memberikan keuntungan

bagi masyarakat lokalnya.

5.4.2 Peningkatan Pemasukan Keluarga

Dampak ekonomi dari pariwisata merupakan hal yang dapat dirasakan

secara nyata oleh masyarakat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan langsung

oleh masyarakat adalah pengaruh pariwisata terhadap pemasukan keluarga

mereka. Berdasarkan indentifikasi gambaran pemikiran masyarakat ditemukan

bahwa pariwisata pasar buah mempengaruhi pemasukan keluarga mereka. Data

(51)

Tabel 5.9 Pemasukan keluarga

B. Peningkatan pemasukan keluarga

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, apakah pemasukan untuk keluarga sudah tercukupi?

Ya sudah, lebih dari cukup 26 26

Ya sudah, cukup 61 61

Tidak begitu cukup 10 10

Belum 3 3

Tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Pada pernyataan menurut masyarakat, apakah pemasukan untuk keluarga

sudah tercukupi, masyarakat yang menyatakan ya sudah lebih dari cukup (26%),

ya sudah cukup (61%), tidak begitu cukup (10%), belum (3%), dan tidak tahu

(0%). Lebih dominan masyarakat yang menyatakan ya sudah cukup alasannya

masyarakat berpenghasilan terbilang cukup, kedua masyarakat yang menyatakan

ya sudah lebih dari cukup alasannya sebagian masyarakat merasa pemasukan

untuk keluarga sudah terbilang lebih dari cukup, dan ketiga masyarakat yang

menyatakan tidak begitu cukup alasannya masyarakat merasa pemasukan yang

didapat belum begitu cukup, masyarakat yang menyatakan belum alasannya

sebagian masyarakat merasa bahwa pemasukan untuk keluarga belum tercukupi,

dan masyarakat yang tidak tahu nihil. Presentasi masyarakat tentang pandangan

masyarakat, adakah usaha lain yang ingin anda jalankan dalam meningkatkan

(52)

Tabel 5.10 Usaha selain bidang pariwisata

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, adakah anda terpikir untuk memulai suatu usaha lain, selain bidang pariwisata yang ingin anda jalankan dalam meningkatkan pemasukan keluarga?

Ya ada, sudah terpikirkan 10 10

Ya ada, tapi belum terpikirkan 54 54

Masih belum yakin 32 32

Tidak ada 1 1

Tidak tahu 3 3

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk pernyataan masyarakat tentang,adakah anda terpikir untuk memulai

suatu usaha lain, selain bidang pariwisata yang ingin anda jalankan dalam

meningkatkan pemasukan keluarga, masyarakat menyatakan ya ada sudah terpikir

sekitar (10%), ya ada tapi belum terpikir (54%), masih belum yakin (32%), tidak

ada sekitar (1%), dan tidak tahu (3%). Lebih dominan masyarakat yang

menyatakan ya ada tapi belum terpikir alasannya masyarakat masih merasa

bingung dalam bidang usaha apa yang harus dijalankan dalam meningkatkan

pemasukan keluarga karena sebagian masyarakat merasa untuk penghasilan yang

di dapat terbilang cukup, kedua masyarakat menyatakan masih belum yakin

alasannya masyarakat merasa usaha di bidang lain belum tentu menjanjikan,

ketiga ya sudah terpikirkan alasannya sebagian masyarakat merasa harus memulai

usaha lain selain bidang pariwisata, keempat tidak tahu alsannya masyarakat

masih bingung, dan tidak ada alasanya sebagian masyarakat tidak memiliki modal

(53)

masyarakat,tentang bagaimana pengaruh pariwisata di pantai iboih terhadap

pemasukan keluarga di sabang dilihat pada tabel. 5.11

Tabel 5.11 Pariwisata berpengaruh terhadap pemasukan keluarga

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, apakah pariwisata di Pantai Iboih berpengaruh terhadap pemasukan keluarga?

Pariwisata di Pantai Iboih mampu meningkatkan pemasukan keluarga masyarakat

81 81

Pariwisata di Pantai Iboih tidak berpengaruh pada pemasukan keluarga masyarakat

8 8

Pariwisata di Pantai Iboih terkadang mampu meningkatkan pemasukan keluarga masyarakat

6 6

Pariwisata di Pantai Iboih tidak ada meningkatkan pemasukan keluarga masyarakat

-

-Tidak tahu 5 5

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Pada umumnya masyarakat memiliki pandangan bahwa aktifitas

masyarakat di Pantai iboih mampu meningkatkan pemasukan keluarga masyarakat

(81%). Hanya (8%) responden berpandangan bahwa kegiatan pariwisata di Pantai

Iboih tidak berpengaruh pada pemasukan keluarga masyarakat, (6%) responden

pariwisata di Pantai Iboih terkadang mampu meningkatkan pemasukan keluarga

masyarakat, (5%) masyarakat yang menyatakan tidak tahu, dan responden yang

menyatakan pariwisata di Pantai Iboih tidak ada meningkatkan pemasukan

(54)

pantai iboih mampu meningkatkan pemasukan keluarga masyarakat alasannya

karena pantai iboih merupakan wisata bahari yang memiliki keindahan yang

sangat menakjubkan baik lingkungan alam maupun bawah laut sehingga banyak

wisatawan berkunjung untuk menyaksikan keindahan alam tersebut, kedua

masyarakat menyatakan pariwisata di pantai iboih tidak berpengaruh pada

pemasukan keluarga masyarakat alasannya sebagian masyarakat pantai iboih

merasa pariwisata pantai iboih tidak berpengaruh pada pemasukan keluarga

masyarakat, ketiga pariwisata di Pantai Iboih terkadang mampu meningkatkan

pemasukan keluarga masyarakat, keempat masyarakat menyatakan tidak tahu

alasannya masyarakat tidak begitu memperhatikan pariwisata di pantai iboih

berdampak pada sisi pemasukan keluarga masyarakat, dan masyarakat yang

menyatakan pariwisata di Pantai Iboih tidak ada meningkatkan pemasukan

keluarga masyarakat nihil. Pariwisata yang berbasis masyarakat memberikan

dampak positif seperti terbukanya peluang usaha yang dapat meningkatkan

pendapatan keluarga (Jaafar, Bakri, dan Rassolimanesh, 2015). Dampak positif

pariwisata Pantai Iboih ditinjau dalam hal ekonomi tidak hanya dirasakan oleh

masyarakat yang terlibat langsung, namun masyarakat sekitar juga mendapatkan

(55)

5.4.3 Peningkatan Kualiatas Ekonomi Daerah

Manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata di Pantai Iboih tidak hanya

dirasakan oleh masyarakat, namun juga berdampak pada ekonomi daerah.

Gambaran pemikiran masyarakat, bagaimana kondisi tentang kualitas ekonomi

masyarakat dapat dilihat pada tabel 5.12.

Tabel 5.12 Kualitas ekonomi daerah

C. Peningkatan Kualiatas Ekonomi Daerah

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, bagaimana kondisi tentang kualitas ekonomi di daerah anda ?

Memuaskan 11 11

Baik 50 50

Cukup 38 38

Buruk 1 1

Tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk penyataan masyarakat tentang bagaimana kondisi tentang kualitas

ekonomi masyarakat, masyarakat yang menyatakan memuaskan (11%),

masyarakat yang menyatakan baik (50%), masyarakat yang menyatakan cukup

(38%), masyarakat yang menyatakan buruk (1%), dan tidak tahu nihil. Lebih

dominan masyarakat yang menyatakan baik alasannya masyarakat merasakan

tentang kualitas ekonominya, kedua masyarakat menyatakan cukup alasannya

masyarakat merasa pengembangan ekonomi cukup baik karena peluang usaha di

bidang pariwisata, ketiga menyatakan memuaskan alasannya masyarakat

(56)

menjanjikan untuk ekonomi masyarakat, keempat buruk sebagian kecil dari

masyarakat merasakan ekonominya kurang baik sebab mereka kurang

mendapatkan keuntungan karna banyaknya minat masyarakat yang mengambil

peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi, dan masyarakat yang menyatakan

tidak tahu nihil. Presentasi masyarakat tentang pandangan masyarakat,bagaimana

pengaruh pariwisata di pantai iboih terhadap ekonomi Sabang dapat dilihat pada

tabel. 5.13.

Tabel 5.13 Pengaruh pariwisata terhadap ekonomi Pantai Iboih

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, bagaimana pengaruh pariwisata di Pantai Iboih terhadap ekonomi di Pantai Iboih ?

Pariwista di Pantai Iboih mampu

meningkatkan ekonomi 33 33

Pariwisata di Pantai Iboih berdampak pada peningkatan ekonomi, namun tidak signifikan

61 61

Pariwisata di Pantai Iboih terkadang

mampu menigkatkan ekonomi 5 5

Pariwisata di Pantai Iboih tidak

berpengaruh pada ekonomi 1 1

Tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Pada umumnya responden berpendapat bahwa pariwisata di Pantai Iboih

mampu mempengaruhi ekonomi (33%), namun sebagian berpendapat bahwa

pengaruh tersebut tidak signifikan (61%). Pariwisata di Pantai Iboih terkadang

(57)

nihil. Pariwisata adalah suatu aspek yang memiliki pengaruh besar terhadap

ekonomi yang dapat berdampak pada perkembangan daerah bahkan nasional

(Goh, 2015; Diniz,Falleiro, dan Barros, 2014). Pengaruh pariwisata di Pantai

Iboih terhadap aspek ekonmi tidak hanya pada tingkat ekonomi keluarga namun

juga berdampak secara regional. Dampak positif dalam aspek ekonomi dari

kegiatan pariwisata di Pantai Iboih dapat digunakan untuk pengembangan objek

wisata tersebut.

5.4.4 Masyarakat mendapatkan keuntungan yang maksimal

Pengembangan pariwisata di pantai Iboih memberikan keuntungan pada

beberapa pihak. Berdasarkan pandangan responden, peneliti menemukan

pandangan masyarakat terhadap masyarakat yang mendapat keuntungan secara

maksimal.Presentasi masyarakat tentang pandangan masyarakat, adakah cara

(58)

Tabel 5.14 Meningkatkan keuntungan

D. Masyarakat mendapatkan keuntungan yang maksimal

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, bagaimana cara anda dalam meningkatkan keuntungan ?

Bekerja di bidang usaha 41 41

Membuka peluang usaha baru 46 46

Membuka usaha sampingan 12 12

Tidak ada 1 1

Tidak tahu

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk penyataan masyarakat tentang cara masyarakat dalam

meningkatkan keuntungan, masyarakat yang menyatakan bekerja di bidang usaha

(41%), masyarakat yang menyatakan membuka peluang usaha baru (46%),

masyarakat yang menyatakan membuka usaha sampingan (12%), dan masyarakat

yang menyatakan tidak ada (1%) dan masyarakat yang menyatakan tidak tahu

nihil. Lebih dominan masyarakat yang menyatakan membuka peluang usaha baru

alasannya menurut pandangan masyarakat membuka peluang usaha baru akan

lebih menjanjikan karena memang daerah tujuan merupakan tempat wisata, kedua

masyarakat menyatakan bekerja di bidang usaha alasanya masyarakat dengan

bekerja di bidang usaha juga akan meningkatkan keuntungan, ketiga menyatakan

membuka usaha sampingan alasannya masyarakat merasa dengan membuka usaha

sampingan maka keuntungan akan semakin meningkat,keempat tidak ada

sebagian kecil dari masyarakat merasa tidak perlu melakukan upaya apapun dalam

(59)

pandangan masyarakat, apabila di tinjau dari keuntungan pariwisata secara

ekonomi di daerah pantai iboih dapat dilihat pada tabel. 5.15.

Tabel 5.15 Keuntungan secara ekonomi yang dirasakan

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Bagaimana pendapat anda apabila ditinjau dari keuntungan pariwisata secara ekonomi yan telah anda rasakan?

saya sudah mendapatkan keuntungan

yang maksimal 29 29

keuntungan saya dapatkan belum

maksimal, namun sudah mencukupi 58 58

keuntungan yang saya dapatkan

sangat rendah 9 9

saya tidak mendapatkan keuntungan

secara ekonomi 1 1

saya tidak tahu 3 3

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk penyataan masyarakat terhadap keuntungan pariwisata secara

ekonomi di daerah pantai iboih, masyarakat yang menyatakan sudah mendapat

keuntungan yang maksimal (29%), masyarakat yang menyatakan keuntungan

yang di dapat belum maksimal, namun sudah mencukupi (58%), masyarakat yang

menyatakan keuntungan yang di dapat sangat rendah (9%),masyarakat yang

menyatakan tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi (1%) dan masyarakat

yang menyatakan tidak tahu (3%). Lebih dominan masyarakat yang

menyatakankeuntungan yang di dapat belum maksimal namun sudah mencukupi

alasannya karena banyaknya masyarakat yang berminat membuka peluang usaha

di bidang pariwisata, kedua masyarakat menyatakan sudah mendapat keuntungan

(60)

yang di peroleh dari bidang pariwisata yang dijalaninya, ketiga masyarakat

menyatakan keuntungan yang di dapat sangat rendah alasannya masyarakat

merasa peluang usaha yang mereka jalani saat ini sudah sangat semakin banyak

minatnya bagi masyarakat setempat sehingga terkadang membuat sebagian dari

mereka mendapat keuntungan yang rendah, keempat masyarakat yang

menyatakan tidak tahu alasanya masyarakat merasa terkadang mendapat

keuntungan dan terkadang tidak mendapat keuntungan, kelima masyarakat

menyatakan tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi alasannya seperti

sebelumnya peminat yang semakin bertambah di bidang usaha pariwisata.

Presentasi masyarakat tentang pandangan masyarakat, di tinjau dari siapa yang

paling banyak menerima keuntungan dari pengembangan pariwisata di pantai

iboih dilihat pada tabel. 5.16.

Tabel 5.16 Menerima keuntungan dari pengembangan pariwisata

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda, siapa yang paling banyak menerima keuntungan dari pengembangan pariwisata di Pantai Iboih ?

masyarakat lokal 90 90

pemerintah 1 1

pengelola swasta 3 3

pihak-pihak tertentu 1 1

tidak tahu 5 5

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Untuk penyataan masyarakat ditinjau dari siapa yang paling banyak

(61)

pemerintah (1%), masyarakat yang menyatakan pengelolaan swasta (3%),

masyarakat yang menyatakan pihak – pihak tertentu (1%) dan masyarakat yang

menyatakan tidak tahu (5%). Lebih dominan masyarakat yang menyatakan

masyarakat lokal alasannya karena pengelolaan pariwisata di pantai iboih lebih

dominan dikendalikan oleh masyarakat setempat, kedua masyarakat menyatakan

pengelolaan swasta alasannya sebagian dari masyarakat merasa pengelolaan

swasta yang paling banyak menerima keuntungan, ketiga masyarakat menyatakan

pemerintah dan pihak – pihak tertentu alasanyamasyarakat merasa kalau

pemerintah dan pihak tertentu yang banyak mendapat keuntungan dan masyarakat

berfikir bahwa pemerintah yang paling banyak mendapat keuntungan di bidang

pariwisata, dan keempat masyarakat yang menyatakan tidak tahu alasanya

sebagian masyarakat tidak memahaminya. Presentasi masyarakat tentang

pandangan masyarakat, di tinjau dari keuntungan pariwisata secara ekonomi yang

(62)

Tabel 5.17 Keuntungan yang didapat stabil

Karakteristik Jumlah (orang) Persen % Bagaimana pendapat anda, apakah pendapatan keuntungan yang di dapat selalu stabil untuk setiap tahunnya ?

keuntungan yang di dapat selalu

stabil setiap tahunnya 36 36

keuntungan yang di dapatkan tidak stabil setiap tahunnya, namun sudah mencukupi

54 54

keuntungan yang di dapat tidak stabil

untuk setiap tahunnya 6 6

keuntungan tidak di dapatkan setiap

tahunnya 1 1

saya tidak tahu 3 3

Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Ditinjau dari pendapat masyarakat terhadap keuntungan yang telah mereka

rasakan, responden memiliki pandangan yang berbeda-beda, seperti pada tabel

5.17. Masyarakat yang merasakan keuntungan yang di dapat selalu stabil setiap

tahunnya(36%), masyarakat berpendapat keuntungan yang di dapatkan tidak stabil

setiap tahunnya, namun sudah mencukupi(54%), yang merasakan keuntungan

yang di dapat tidak stabil untuk setiap tahunnya(6%) masyarakat yang merasa

keuntungan tidak di dapatkan setiap tahunnya(1%) dan masyarakat yang

menyatakan tidak tahu (3%). Lebih dominan masyarakat yang menyatakan bahwa

keuntungan yang di dapatkan tidak stabil setiap tahunnya, namun sudah

(63)

pariwisata, kedua masyarakat yang merasakan keuntungan yang di dapat selalu

stabil setiap tahunnyaalasannya sebagian dari masyarakat memang sudah

merasakan keuntungan yang maksimal di kerenakan usaha yang berkembang

dengan baik serta mereka memiliki usaha sampingan, ketiga dapat dilihat dari

pandangan masyarakat yang merasakan keuntungan yang di dapat tidak stabil

untuk setiap tahunnya alasannya persaingan yang begitu banyak, masyarakat yang

menyatakan keuntungan tidak di dapatkan setiap tahunnya alasannyamasyarakat

merasa sudah terlalu banyak peminat di bidang pariwisata sehingga sebagian dari

mereka tidak mendapat keuntungan, dan masyarakat yang menyatakan tidak tahu

alasannya sebagian masyarakat merasa keuntungan yang didapat sangat rendah

karena usaha yang kurang berkembang dan keterbatasan modal, dan dari

pandangan masyarakat yang menyatakan tidak tahu sebagian masyarakat tidak

memahami.Dengan adanya keterlibatan masyarakat, manfaat ekonomi dari

pariwisata akan dapat dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah (Hampton,

2005). Masyarakat sudah dapat merasakan keuntungan dari kegiatan pariwisata di

Pantai Iboih, meskipun masih belum maksimal. Manfaat yang dirasakan

masyarakat juga menjadi pendorong bagi mereka untuk terlibat dan melakukan

upaya dalam pembenahan tempat usahanya. Salah satu keterlibatan masyarakat

yang didorong dari adanya manfaat yang telah mereka rasakan secara nyata adalah

upaya dalam membenahi masing masing dari usaha yang mereka jalani.

Pariwisata di Pantai Iboih apabila dikembangkan dengan berbasis

masyarakat akan lebih memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam segi

(64)

keuntungan yang menyeluruh bagi masyarakat, karna akan lebih meningkatkan

keterlibatan masyarakat akan lebih meningkat. Peningkatan keterlibatan

masyarakat dalam pengembangan pariwisata mengakibatkan manfaat yang

diterima dari pariwisata di Pantai Iboih yang juga akan semakin meningkat.

5.4.5 Sumber Pemasukan Yang Menjanjikan

Pariwisata yang berkelanjutan akan mampu memberikan pemasukan yang

menjanjikan bagi masyarakat. Dalam menemukan potensi Pantai Iboih menjadi

sumber mata pencaharian yang menjanjikan, peneliti melakukan identifikasi

gambaran pemikiran masyarakat. Adapun presentasitentang sejak kapanberdirinya

usaha yang dijalankan di bidang pariwisata di Pantai Iboih dapat dilihat pada tabel

5.18

Tabel 5.18 Berdirinya usaha di bidang pariwisata

E. Sumber Pemasukan Yang Menjanjikan

karakteristik Jumlah (orang) Persen % Sejak tahun berapakah berdirinya usaha yang anda jalankan terkait bidang pariwisata di Pantai Iboih, Sabang ?

2010–sekarang 54 54

2005–2009 41 41

2000–2004 5 5

1995–1999 -

-< 1990 -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Masyarakat yang menyatakan tentang sejak kapan berdirinya usaha

(65)

2010 - sekarang (54%) responden yang menyatakan 2005 - 2009, (41%)

responden yang menyatakan 2000 – 2004 (5%), masyarakat yang menyatakan

1995 – 1999, dan <1990 nihil. Lebih dominan masyarakat menyatakan di tahun

2010 – sekarang, kedua 2005 – 2009, ketiga 2000 – 2004, masyarakat yang

menyatakan 1995–1999 dan < 1990 nihil.

Presentasi masyarakat tentang pandangan masyarakat, di tinjau dari

kestabilan dari pariwisata di Pantai Iboih Sabang dilihat pada tabel. 5.19.

Tabel 5.19 Kestabilan pariwisata di Pantai Iboih

karakteristik Jumlah (orang) Persen % Menurut pandangan anda bagaimana kestabilan dari pariwisata di Pantai Iboih Sabang?

Pariwisata di Pantai Iboih sangat

stabil 54 54

Pariwisata di Pantai Iboih relatif stabil, ketidak stabilan hanya disebabkan oleh kondisi lingkungan

41 41

Pariwisata di Pantai Iboih terkadang

stabil 5 5

Pariwisata di Pantai Iboih tidak stabil -

-saya tidak tahu -

-Total 100 100

( Sumber : Data Pribadi )

Pandangan masyarakat ditinjau dalam hal kestabilan kegiatan pariwisata di

Pantai Iboih ditemukan bahwa (54%) responden yang berpendapat bahwa Pantai

Iboih sangat stabil, (41%) responden berpendapat bahwa Pantai Iboih relatif

stabil, ketidak stabilan hanya disebabkan oleh kondisi lingkungan, (5%)

(66)

dan tidak tahu nihil. Lebih dominan masyarakat menyatakan masyarakat

menyatakan pariwisata di pantai iboih sangat stabil alasannya masyarakat merasa

kestabilan tersebut dikarenakan keadaan destinasi wisata yang cenderung

mendukung, kedua pariwisata di pantai iboih relatif stabil, ketidak stabilan hanya

disebabkan oleh kondisi lingkungan alasannya masyarakat merasakan jika kondisi

lingkungan buruk seperti cuaca buruk, ketiga pariwisata di pantai iboih terkadang

stabil alasannya masyarakat merasa terkadang pariwisata di iboih tidak stabil, dan

keempat pariwisata yang tidak stabil dan tidak tahu nihil.

Ketidak stabilan dari Pantai Iboih berdampak pada keuntungan ekonomi

yang dirasakan oleh masyarakat.Dalam melihat potensi Pantai Iboih sebagai objek

dan daya tarik wisata yang menjanjikan bagi masyarakat lokal, peneliti juga

menganalisa peluang usaha dikawasan tersebut sebagai mata pencaharian mereka.

Presentasi masyarakat tentang pandangan masyarakat, di tinjau dari peluang usaha

dalam pariwisata di pantai iboih dapat dijadikan sumber mata pencaharian yang

Gambar

Tabel 3.1 Variabel berbasis masyarakat dalam aspek ekonomi
Gambar 3.2 Diagram Kerangka Penelitian
Gambar 4.2 Pembagian Wilayah Sabang
Gambar 4.4 Wilayah Kawasan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kebenaran konsep Naskah diungkapkan dengan tepat, terdapat aspek penting, analisis dan membantu memahami konsep serta tidak menjiplak karya orang lain Naskah Diungkap

1) Siswa, setelah dan selama dilaksanakan tindakan diadakan evaluasi dan hasil evaluasi merupakan data utama.. 2) Teman sejawat, selama tindakan berlangsung teman

A. Manajemen 1. rapat tahunan 2. rapat tengah tahunan x x Dalam kolom keterangan dapat dicantumkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan

Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau

Demikian pula semakin tinggi konsentrasi sampai dengan 10 8 spora/ml pada stadium imago tetap tidak menyebabkan kematian.. Pada percobaan ini konsentrasi 10 8 spora/ml

Nilai probabilitas hasil analisis ragam pengaruh varietas dan pemupukan terhadap jumlah polong isi, jumlah dan bobot biji, serta bobot 100 biji tanaman kacang hijau pada tanah

A. Beliau mempunyai 4 orang anak yang semuanya sudah menikah dan sekarang beliau tinggal bersama anak sulung beliau. Ibu Jumiati mengetahui apa yang dimaksud

Hasil: Didapatkan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan pasien dengan tindakan pencegahan luka pada penderita diabetes mellitus di ruang Dahlia