• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Pasien Tumor Paru Sekunder di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013-2016"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor pada paru terbagi menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak memiliki ciri-ciri, yaitu memiliki selubung, tumbuh terbatas, tidak menyebar, dan bila dilakukan operasi dapat dikeluarkan secara utuh sehingga dapat sembuh sempurna, sedangkan tumor ganas memiliki ciri-ciri, yaitu dapat menyusup ke jaringan sekitarnya, dan dapat ditemukan sel kanker pada pertumbuhan tumor tersebut.1

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru. Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ lain atau dapat dikatakan sebagai tumor paru sekunder.2,3

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Berdasarkan data profil mortalitas kanker (Cancer Mortality Profile) menyebutkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker di Indonesia mencapai 195.300 orang dengan prevalensi kematian terbanyak pada laki-laki sebanyak 103.100 orang dan perempuan mencapai 92.200 orang. Kematian pada laki-laki di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit ini terdiri dari beberapa jenis kanker yang memberikan kontribusi besar terhadap profil mortalitas kanker (Cancer Mortality Profile) : kanker trakea, bronkus, paru (21,8%); hati (12,3%); kanker kolon (10,2%); prostat (8,9%); mulut dan orofaring (7,5%); lainnya (39,3%). Sedangkan jenis kematian kanker yang menyebabkan kematian perempuan di Indonesia berdasarkan profil mortalitas kanker terdiri dari : kanker payudara (21,4%); kanker leher rahim (10,3%); trakea, bronkus, paru (9,1%); kanker kolon (8,5%); ovarium (7,6%); lainnya (43,1%).4

(2)

2

Berdasarkan data di RS Kanker Dharmais, penyakit kanker terbanyak selama 4 tahun berturut-turut adalah kanker payudara, serviks, paru, ovarium, rektum, tiroid, usus besar, hepatoma, dan nasofaring. Kanker limfoma non-hodgkin berada pada urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak pada tahun 2010 dan 2011, namun pada tahun 2012 dan 2013 urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak adalah kanker jaringan lunak. Selama tahun 2010-2013, kanker payudara, kanker serviks dan kanker paru merupakan tiga penyakit terbanyak di RS Kanker Dharmais, dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat.4

Tumor metastasis sering ditemui pada foto toraks 30% metastasis keganasan bermetastasis ke paru. Data on hospitalization terdapat 6654 pasien kanker memiliki satu metastasis dilaporkan di sertifikat kematian mereka, total kasus 6568 berkisar (38%) dari semua pasien kanker paru-paru pasien memiliki satu metastasis dan 3262 (19%) memiliki dua atau lebih metastasis. Pasien yang lebih muda (<60 tahun: 68%) dan orang tua (> 75 tahun: 43%).5,6

Tumor paru sekunder didapatkan dari metastasis kanker kandung kemih, payudara, usus, ginjal, melanoma, ovarium, pankreas, prostat, lambung, kelenjar tiroid, cervix.7 Soft tissue sarcoma merupakan penyakit tumor yang paling jarang terjadi, kejadian berkisar 1% pada keganasan. Tetapi sekitar 70% kejadian metastasis paru etiologinya disebabkan oleh soft tissue sarcoma.8 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016.

(3)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pasien tumor paru ssekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melihat bagaimana karakteristik pasien tumor paru sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2013-2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik usia pada pasien tumor paru sekunder.

2. Untuk mengetahui jenis kanker yang sering bermetastasis pada pasien tumor paru sekunder.

3. Untuk mengetahui terdapatnya riwayat keturunan pada pasien tumor paru sekunder.

4. Untuk mengetahui gambaran radiologi/CT Scan pada pasien tumor paru sekuder.

5. Untuk mengetahui gambaran histopatologi pada pasien tumor paru sekunder.

(4)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Segi Pendidikan (Ilmu Pengetahuan) :

1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai ciri-ciri penyakit tumor paru yang bermetastasis

2. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terutama dalam hal studi literatur bagi penulis, pembaca dan masyarakat luas.

1.4.2 Segi Pelayanan Kesehatan :

Dapat memberikan masukan kepada pelayanan kesehatan tentang pencegahan tumor paru sekunder serta penatalaksanaannya melalui konseling dan penyuluhan

1.4.3 Segi Penelitian :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu titik tolak bagi suatu penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Kehidupan geisha di awal abad duapuluh ditampilkan dengan sangat detail dalam novel ini, mulai bagaimana seorang anak kecil dari keluarga miskin direkrut untuk

2011, Efektifitas model pembelajaran “ learning cycle 5e ” dengan pemanfaatan alat peraga pada materi pokok bidang datar terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Nurul

Pengalaman perempuan sebelum gugatan cerai, banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi perempuan, status janda yang akan disandangnya kemudian, yang akan memberikan

Sejatinya, kedua kalimat tersebut memiliki koherensi yang kuat dimana hak perdata dari seorang ayah hanya dapat diterima oleh anak sah atau anak yang lahir sebagai akibat

P-4 menjenuhkan/membosankan, 58% mahasiswa memberikan penilaian bahwa pelaksanaan metoda penataran P-4 tidak sesuai dengan tujuan, 76% mahasiswa menyatakan pandang- -. , I 1

Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka semakin besar gradien

pengembangan ini dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, pada penelitian ini hanya terdiri dari empat tahapan yaitu : Tahap analisis , tahap desain, pengkodean dan

Kendala yang dihadapi oleh Guru dan Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD Negeri Mojolangu 1 Malang .... Upaya penyelesaian Kendala pada Pelaksanaan Bimbingan