BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia sebagaiNegaratropismemilikisumberdayaalam yang sangatberlimpahsepertibuahkelapa(cocosnucifera)yang
pemanfaatannyamasihsangatterbukauntukdikajidandikembangkanlebihlanjutuntukda patdimanfaatkansecara optimal.Hal inijugamengingatbahwameskipunhampir
semuabagiandaribuahkelapatelahdiambilmanfaatnyanamunbanyak pula yangterbuangmenjadisampah.Pemanfaatanbuahkelapaumumnyahanyadagingbuahnya
sajauntukdijadikankopra, minyakdansantanuntukkeperluanrumahtangga, sedangkanhasilsampinganlainnyasepertitempurungkelapabelumbegitubanyakdimanfa
atkan, padahal dari bahan tersebut kita dapat memperoleh arang yang dapat diolah untuk kemudian menjadi bahan baku pembuatan karbon disulfida.
Selain arang tempurung kelapa, bahan lain yang digunakan untuk pembuatan karbon disulfida adalah belerang atau sulfur. Indonesia sendiri mempunyai banyak belerang yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di negeri ini. Sulfur dialam terdapat dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa. Sulfur dalam bentuk senyawa tersebar luas di bumi sebagai sulfat dan sulfit. Untuk itu pemanfaatan arang tempurung kelapa dan belerang dalam pembuatan karbon disulfida sangatlah efisien, ekonomis dan ramah lingkungan.
Karbon disulfida pertama kali ditemukan oleh W.A Lamodius pada tahun 1796. Karbon disulfida merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam industri rayon, industri karet, carbon tetra chlorida, flotation agent, untuk intektisida. Dengan adanya pendirian pabrik pembuatan karbon disulfida dari bahan arang tempurung kelapa dan belerang dapat memenuhi karbon disulfida dalam negeri. Disamping itu, pendirian pabrik ini dapat menigkatkan devisa negara dengan adanya investor yang menanamkan modalnya. Sedangkan dari segi sosial, pabrik ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal. (Florentina dan Rizhka, 2012)
Faktor lain yang menjadi pertimbangan pendirian pabrik ini di Indonesia adalah kebutuhan akan karbon disulfida saat ini masih diimpor dari luar negeri.
proses pembuatanya yang cukup sederhana dan ketersedian bahan baku yang cukup memadai yaitu arang tempurung kelapa dan belerang.
Berdasarkan data diperoleh kebutuhan akan karbon disulfida di Indonesia yang terus mengalami peningkatan. Sementara kebutuhan itu sebagaian besar di impor dari negara China.
Data kebutuhan karbondisulfida per tahun di perlihatkanpadatabel 1.1 Tabel 1.1 Data kebutuhan karbondisulfida
Tahun Berat (kg)
2013 16.087.812
2012 15.295.383
2011 14.595.896
2010 13.896.409
2009 13.196.922
2008 12.497.435
Sumber.(BalaiPusatStatistik Indonesia, 2013) (*) Diprediksi
1.2Perumusan Masalah
Seiring dengan banyaknya kebutuhan akan karbon disulfida dalam negeri, dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, makadiperlukansuatupembangunanpabrikkarbondisulfida
dariarangtempurungkelapadanbelerang yang lebih efisien,
ekonomisdanramahlingkungan. Dalam tugasakhirini akan dijelaskan
bagaimanaPraRancanganPabrikPembuatanKarbonDisulfida yang berdasarkanaspekekonomidanteknik.
1.3Tujuan Pra Rancangan Pabrik
Tujuan rancangan pabrik pembuatan karbon disulfida dari arang tempurungkelapa dan belerang ini adalah untuk mengaplikasikan disiplin ilmu teknik kimia yang meliputi neraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasi teknik kimia, utilitas, dan bagian ilmu teknik kimia lainnya serta untuk mengetahui aspek ekonomi dalam pembiayaan pabrik sehingga akan memberikan gambaran kelayakan
pra-rancangan pabrik pembuatan karbon disulfida dari arang tempurungkelapa dan belerang.
1.4Manfaat Pra Rancangan Pabrik
Manfaat dari pra-rancangan ini adalah :
1. Memberikan gambaran tentang kelayakan pra-rancangan pabrik pembuatan
karbon disulfida dari arang tempurungkelapa dan belerang.
2. Meningkatkan devisa negara dengan meningkatkan nilai jual dari karbon
disulfida.
3. Menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran
yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.