• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN GREEN HOTSPOT UNTUK INTERNET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN GREEN HOTSPOT UNTUK INTERNET"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN

GREEN HOTSPOT

UNTUK

INTERNET

MURAH

SEBAGAI SARANA PENINGKATAN DAYA SAING

MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT

EKONOMI ASEAN (MEA)

M. Agus Syamsul Arifin

Program Studi Sistem Komputer, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer Musi Rawas Lubuklinggau Email: mas.agus1988@gmail.com

ABSTRAK

Dalam perkembangan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari peran besar teknologi informasi dalam hal ini adalah teknologi internet dimana internet banyak membantu pelaku usaha khususnya pelaku usaha mikro dalam mendapatkan informasi untuk mengembangkan usahanya tetapi dalam perkemba ngannya penyebaran internet di Indonesia belum merata khususnya di daerahdaerah yang jauh dari pusat kota dimana pelaku usaha mikro banyak ya ng melakukan usahanya di daerah yang belum terdapat jaringan internet ataupun sudah terdapat jaringan internet tetapi dengan biaya yang mahal sehingga ini menjadi salah satu faktor penghalang bagi pelaku u saha mikro dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk daerah yang terdapat internet tetapi denga biaya yang mahal solusi yang dapat dilakukan adalah dengan konsep berbagi jaringan internet (sharing) sehingga biaya ya ng ditanggung akan menjadi murah karena biaya internet tidak dibebankan kepada satu orang. Ketika permasalahan biaya internet sudah bisa teratasi terdapat satu masalah lagi yang menjadi penghalang tersebarnya jaringan internet di Indonesia khususnya di daerahdaerah yang jauh dari pusat kota yaitu energi listrik dimana untuk daerahdaerah ya ng jauh dari pusat kota untuk pemerataan penggunaan listrik sering digunakan sistem bergiliran se hingga tidak setiap hari daerahdaerah yang jauh dari pusat kota tersebut menikmati fasilitas listrik hal ini berdampak juga pada penyebaran informasi melalu internet yang akan di gunakan oleh pelaku usaha mikro sehingga konsep green hotspot sangat tepat untuk mengatasi dua masalah tersebut dimana konsep green hotspot tidak menggunakan energi listrik dari PLN sebagai energi utamanya melainkan menggunakan energi matahari sebagai sumber energi utamanya .

Kata Kunci: Green Hotspot, Internet, Masyarakat Ekonomi Asea n (MEA)

PENDAHULUAN 1.

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) teknologi informasi khususnya internet sangat penting untuk mendukung penyebaran informasi di kalangan pengusaha khususnya pengusaha mikro. Tetapi pada kenyataannya internet dalam penyebarannya di Indonesia tidak merata khususnya di daerah yang jauh dari pusat kota padahal pelaku usaha mikro banyak terdapat di daerah–daerah yang jauh dari pusat kota tersebut sehingga ini menjadi salah satu penghalang bagi mereka untuk mendapatkan informasi maupun melakukan promosi terhadap hasil produksi mereka.

Di beberapa daerah di Indonesia yang jauh dari pusat kota sudah terdapat internet yang di salurkan melalui jaringan selular tetapi biaya yang harus dikeluarkan cukup besar untuk ukuran para pelaku usaha mikro sehingga penulis akan menggunakan konsep berbagi internet (sha ring) untuk meringankan beban biaya internet dengan metode berbagi jaringan internet. Setelah masalah biaya internet teratasi maka faktor penghalang selanjutnya adalah ketersediaan energi listrik yang penyebarannya belum merata sehingga solusi green hotspot menjadi sulusi terbaik untuk mengatasi keterbatasan energi dalam penerapan konsep internet murah karena dengan menggunakan green hotspot para pelaku usaha mikro tidak terlalu bergantung pada energi listrik yang di hasilkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi dengan menggunakan sola r cell yang energinya di dapatkan dari matahari, apalagi Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga cahaya matahari bisa didapatkan sepanjang tahun.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi keterbatasan informasi yang di dapat dari media internet dikalangan pengusaha mikro di Indonesia sehingga para pelaku usaha mikro di Indonesia, khususnya yang berada jauh dari pusat–pusat kota dapat memperbaharui informasi lewat internet tentang usaha yang sedang mereka jalani.

METODE 2.

2.1.Solar Cell

Seiring dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, manusia pada dewasa ini telah menemukan sebuah terobosan baru dalam memanfaatkan energi cahaya matahari dengan menciptakan alat konversi energi matahari menjadi energi listrik yang kemudian disebut photovoltaic.

Sola r cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus

(2)

sifatnya yang berkelanjutan (sustaina ble) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya [1].

Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 1024 J setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, energi yang bisa dikonversi melalui proses fotosintesis di seluruh permukaa n bumi mencapai 2,8 x 1021 J setiap tahunnya. Jika kita lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi (total luas permukaan bumi adalah 5,1 x 108 km2) dengan sola r cell yang memiliki efisiensi 20%, seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi [1]. Prosess pembangkitan sola r cell dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses pembangkitan tegangan pada solla r cell.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja pada photovoltaic adalah banyaknya jumlah intensitas cahaya yang mengenai permukaan modul [2].

2.2.Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat di definisikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer a utonomus [3]. Jenis jaringan komputer berdasarkan area di bagi menjadi 3 jenis yaitu Local Area Networ k (LAN), Metropolita n Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Contoh topologi jaringan komputer dapat dilihat pada Gambar 2.

Star Mesh

BUS

TREE Ring

Gambar 2. Topologi jaringan komputer.

Dalam penelitian ini topologi yang digunakan adalah topologi star dimana komunikasi dalam jaringan terpusat pada perangkat router.

2.3.Hotspot

(3)

2.4.Internet

Jaringan komunikasi elektronik yg menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yg terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit [4]. Dalam perkembangannya internet memberikan pengaruh besar terhadap cara penyebaran informasi dima na sekarang dengan adanya

internet informasi bisa di dapatkan dengan mudah.

2.5.Rancangan Sistem

Sistem green hotspot terdiri dari beberapa perangkat, perangkat yang di gunakan adalah panel surya, perangkat cha rge controller, router a ccess point yang dilengkapi port USB, GSM USB Modemdan Baterai. Rancangan sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

GSM USB Modem

INTERNET

Router Access Point Kontrol Panel Surya

Panel Surya Baterai

Perangkat Client

Gambar 3. Desain green hotspot.

Pada rancangan sistem green hotspot ini panel surya akan membangkitkan energi listrik yang kemudian akan di salurkan ke router a ccess point dan energi listrik juga akan disimpan di dalam baterai melalui cha rge controller. Router akan melakukan panggilan koneksi ke internet melalui GSM USB Modem sehingga dapat digunakan oleh client selain itu router juga akan mengatur

ba ndwidth yang akan di dapatkan pada setiap perangkat yang terkoneksi ke router.

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.

3.1.Hasil

Bentuk sistem yang telah di buat dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Panel surya.

(4)

Pengujian dilakukan dengan menghubungkan 5 komputer client lalu untuk melihat berapa besar delay yang terjadi dilakukan dengan cara menambahkan 1 client setiap pengujian untuk melihat delay jaringan

internet yang digunakan, pengujian dilakuakan dengan melakukan pingtest ke IP addressgoogle dengan

mengirimkan paket data yang berbeda ukuran. Pada pengujian pertama komputer client berjumlah 2 buah, hasil penguian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengujian dengan 2 komputer client

No Besar Paket

Pengujian dengan menggunakan 3 komputer dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengujian dengan 3 komputer client

No Besar Paket

Pengujian dengan menggunakan 4 komputer dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengujian dengan 4 komputer client

No Besar Paket

Pengujian dengan menggunakan 5 komputer dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengujian dengan 5 komputer client

No Besar Paket

(5)

3.2.Pembahasan

Perbandingan delay dari pengujian dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Perbandingan delay rata–rata setiap pengujian.

Dari Gambar 6 terlihat delay yang didapat pada saat pengujian ke-4 lebih tinggi dari pengujian–pengujian yang lain karena komputer client yang terhubung lebih banyak dari pengujian yang lainnya selain itu sumber koneksi internet yang digunakan adalah melalui jaringan GSM sehingga delay juga dipengaruhi oleh noise yang ada di udara. Pada penguijian ke-empat sering terajadi-packet loss sehingga ketika

browsing sering terajadi kegagalan dalam memuat halaman website.

SIMPULAN 4.

Diharapkan dapat menjadi solusi tentang masalah keterbatasan penyebaran informasi yang didapat dari media internet oleh para pelaku usaha mikro sehingga para pelaku usaha mikro dapat lebih mudah dalam memperbaharui informasi yang berkaitan dengan usaha yang sedang mereka jalani sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang mereka hasilkan yang pada akhirnya produk yang mereka hasilkan dapat bersaing di dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Di sarankan jumlah komputer client yang terhubung ke-green hotspot tidak lebih dari 3 client karena keterbatasan bandwidth internet yang di dapat dari ISP ketika menggunakan jaringan GSM.

REFERENSI 5.

[1] Brian, Y. 2010. Sumber Energi terba rukan Masa Depan. (Online), (http://esdm.go.id, diakses 16 September 2015).

[2] Ihsan. 2013. Peningkatan Suhu Modul dan Daya Keluaran Panel Surya dengan Menggunakan Reflektor. Jurnal Teknosains. 7: 275.

[3] Iwan, S. 2013. Membangun Jaringan Komputer. Informatika, Bandung.

[4] Kemdikbud. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online), (http://kbbi.web.id/ internet, diakses 17 September 2015).

300 byte 174 335 410 685

500 byte 240 362 479 876

700 byte 343 373 539 1621

1Kbyte 443 565 632 2040

(6)

Gambar

Gambar 1.  Proses pembangkitan tegangan pada sollar cell.
Gambar 4. Panel surya.
Tabel 1. Pengujian dengan 2 komputer Besar Paket client Waktu minimum Waktu
Gambar 6. Perbandingan delay rata–rata setiap pengujian.

Referensi

Dokumen terkait

memutuskan ikatan jembatan garam, sehingga akan terjadi denaturasi, secara bersama gugus –COOH dan gugus –NH2 yang terdapat pada protein dapat bereaksi dengan ion logam berat

Jadi melalui model pembelajaran CIRC berbasis pendekatan DDCT yang akan saling melengkapi, diharapkan pembelajaran akan lebih meningkatan aktivitas belajar yang tepusat

Proses adsorpsi dalam larutan, jumlah zat teradsorpsi tergantung pada beberapa faktor, seperti : jenis adsorben, jenis adsorbat, luas permukaan adsorben,

Dengan menggunakan metode Algoritma Genetika di dalam perhitungan Fuzzy Tsukamoto pada studi kasus peramalan permintaan barang mampu menghasilkan nilai yang optimal

• Dilakukan upaya penyelamatan hutan dengan mengutamakan komponen seperti sumber daya manusia, optimalisasi anggaran untuk upaya penagamatan hingga pencegahan

Tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat dapat mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan

memiliki pola sama, angka insiden yang ditemukan Dari aspek lama hari perawatan, secara deskriptif dirumah sakit pada penelitian ini jauh lebih tinggi dari

Tjiptono (2000:126) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi lima dimensi pokok menyangkut masalah kualitas pelayanan yaitu : (1) kehandalan