Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Paparan Lengkap Komisi IV:
KURIKULUM, PELAKSANAAN UN 2015,
PENILAIAN PENDIDIKAN, dan AKREDITASI
Depok, 29-31 Maret 2015
SISTEMATIKA
Roadmap Kurikulum 2013
Membangun Sistem Penilaian Pendidikan yg Komprehensif
Pelaksanaan Ujian Nasional 2015
Akreditasi Satuan Pendidikan
ROADMAP
KURIKULUM 2013
A
ROADMAP
KURIKULUM 2013
Penentuan sekolah yang melaksanakan
Kurikulum 2013 dan 2006
a.
•
Sesuai Permen No. 160 Tahun 2014, sekolah yang akan
melanjutkan Kurikulum 2013 adalah sekolah yang sudah
menggunakan Kurikulum 2013 mulai bulai
Juli 2013
serta
26 sekolah baru
memulai bulan
Juli 2014
tapi secara
khusus
sudah
disetujui
oleh
Mendikbud
untuk
melanjutkan penggunaan Kurikulum 2013.
•
Sekolah ini terdiri dari 3 kategori, yaitu sekolah sasaran
(
6.098
), sekolah mandiri (
10.868
) dan sekolah yang baru
satu semester terverifikasi (
26
), sehingga total sekolah
yang akan meneruskan Kurikulum 2013 adalah sebanyak
16.922
(Informasi rinci nama sekolah per Kabupaten/Kota
disajikan dalam
flash disk
)
A.1
Penentuan Sekolah yang Melaksanakan
Kurikulum 2013
No
Jenjang
Rintisan
Satu
semester
Mandiri
Jumlah
1
SD
2.515
-
6.808
9.323
2
SMP
1.421 3
2.663
4.087
3
SMA
1.164
21
987
2.172
4
SMK
998
2
410
1.410
Total
6.098
26
10.868
16.992
A.2
Catatan:
– sekolah sasaran yaitu sekolah yang ditetapkan oleh Pemerintah pada Juli 2013 untuk
melaksanakan Kurikulum 2013
– sekolah mandiri yaitu sekolah yang secara sukarela menyediakan dana untuk pelatihan
guru dan pengadaan buku dan bersama sekolah sasaran melaksanakan Kurikulum 2013 mulai Juli 2013(10.868)
– Sekolah yang baru satu semester terverifikasi adalah sekolah yang baru memulai
Kurikulum 2013 tetapi secara khusus disetujui Mendikbud untuk lanjut menggunakan Kurikulum 2013
Penentuan Sekolah yang Melaksanakan
Kurikulum 2013
(Lanjutan...)
•
Sekolah yang kembali menggunakan Kurikulum 2006
adalah sekolah yang baru memulai Kurikulum 2013
pada bulan Juli 2014 (
kecuali 26 sekolah
) ditambah
sekolah yang sudah 3 semester tapi menyatakan diri
belum siap
A.3
Penentuan Sekolah yang Melaksanakan
Kurikulum 2006
A.4
Rencana Implementasi
Kurikulum 2013
(2014-2020)
A.5
Evaluasi
Kurikulum 2013
9 • Analisis Masukan Masyarakat terkait Dokumen Kurikulum 2013: Ide
Kurikulum, Disain Kurikulum, Dokumen Kurikulum, dan Perangkat Implementasi Kurikulum;
• Analisis Masukan Masyarakat terkait Buku Teks;
• Pembahasan Ide Kurikulum: Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis,
Landasan Psikhopedagogis, Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis, serta penambahan Landasan Empiris;
• Pembahasan Disain Kurikulum: Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur
Kurikulum, dan Tata Kelola Kurikulum;
• Pembahasan Dokumen Kurikulum: Ruang Lingkup dan Urutan
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran;
A.6
Evaluasi
Kurikulum 2013
(Lanjutan....)
• Perbaikan Format Kompetensi Inti Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti
Sosial (KI-2), dengan meniadakan Kompetensi Dasar (KD);
• Perbaikan Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik; • Penyelesaian Buku Teks Kelas III, VI, IX, XII;
• Penyediaan Suplemen (Ralat) Buku Teks Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan
XI;
• Puskurbuk sedang melakukan review dan revisi dokumen kurikulum
2013 berdasarkan masukan yang diberikan oleh berbagai pihak dan pada waktu yang bersamaan juga mengadakan dialog publik untuk memperkaya masukan untuk perbaikan dokumen kurikulum
• Revisi Kurikulum berdasarkan masukan dari masyarakat luar
diharapkan selesai akhir tahun 2015 ini.
Evaluasi Kurikulum 2013
Membangun Sistem Penilaian
Pendidikan yg Komprehensif
B
Skala 1.Monitoring sistem 2.Benchmarking internasional 3. Pemetaan kompetensi
4. Kelulusan jenjang pendidikan
5. Penilaian kelas 6. Seleksi masuk
Pertanyaan dasar Capaian tiap daerah Capaian Indonesia dibanding dunia Kekuatan, kelemahan siswa Apakah standar kompetensi lulusan tercapai Apakah tujuan pembelajaran tercapai? Apakah siswa berpotensi untuk lanjut?
Untuk siapa? Pemerintah, pemda
Pemerintah Siswa, sekolah, pemerintah, pemda, stake holders
Siswa, orang tua, masyarakat
Siswa, guru, orang tua Jenjang lebih tinggi Tujuan pengukuran Monitor hasil dan dampak kebijakan, kurikulum Monitor perubahan sistemik Monitor capaian kompetensi, kurikulum Mengetahui capaian siswa; memastikan kelulusan dan kelanjutan siswa Memahami capaian dan kesulitan belajar siswa; feedback siswa dan guru Penempatan siswa pada jenjang lebih tinggi Apa yang diukur? Capaian siswa, faktor keberhasilan belajar Kompetensi generik, literasi, matematika, sains Kompetensi dasar berdasar kurikulum Capaian pada seluruh aspek pembelajaran (komprehensif) Holistik (pengetahuan, ketrampilan, sikap) sesuai kompetensi Bakat, capaian kompetensi, potensi
Pengukuran Survey Survey Sensus Sensus Tiap siswa Siswa yang ingin lanjut
Instrumen INAP PISA, TIMSS UN Rapor, US Penilaian oleh guru UN utk SNMPTN, SBMPTN, tes bakat skolastik
B.1
Penilaian
Siswa
Standard Nasional Pendidikan (8 Standard)
Standard Kompetensi Lulusan
BSNP
Kurikulum Penilaian Sekolah
Ujian Nasional Kurnas - KTSP
Pengukuran capaian
Standar Kompetensi Lulusan
Kemdikbud
Kurikulum
Sekolah
B.2
Frame
work
13
BSNP Kemdikbud
Hak siswa untuk mengetahui capaian kompetensinya
[Ps 57 & 58 UU Sisdiknas]
Pengukuran capaian Standar Kompetensi Lulusan
Kewajiban negara untuk memenuhinya SNP PKG UKG BAN INAP UN EDS PISA TIMSS
UN
Evaluasi capaian siswa Akuntabilitas penyelenggara Pemetaan mutu Pengendali mutu Perencanaan peningkatan Pembinaan sekolah & guruB.3
Posisi
Ujian Nasional
Pelaksanaan
Ujian Nasional 2015
C
Pelaksanaan
Ujian Nasional 2015
Kebijakan UN 2015
C.
17
tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015
18
C.1
Kebijakan
UN 2015
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. pada Pasal 58 ayat (2) menyatakan evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah lagi dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional
UU No. 20 Tahun 2003
PP No. 32 Tahun 2013
Permen Dikbud No 5 Tahun 2015
19
C.2
Kebijakan
UN 2015
KEBIJAKAN MAKRO (STRATEGIS)
KEBIJAKAN MIKRO (TEKNIS)
• Ujian Nasional BUKAN untuk
penentuan kelulusan
• UN dengan metode CBT
1. Revisi PP 19/2005 PP 13/2015
2. Revisi Permendikbud 144/2014
Permendikbud No. 5/2015
POS UN
SHUN
Kategori Nilai UN
20
C.3
Perubahan
UN 2015
Hasil ujian nasional digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan;
b. dasar seleksi masuk jenjang
pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik
dari program dan/atau satuan
pendidikan;
d. pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
PERAN BSNP
Berdasarkan PP 19/2005 tentang
SNP yang telah diubah dengan
PP 32/2013 dan PP 13/2015,
peran BSNP adalah sebagai
PenyelenggaraUN
Panitia UN Tingkat Pusat
21
C.4
Perubahan
UN 2015
No Aspek UN 2014 UN 2015 Ket
1 Kisi-kisi UN Kisi-Kisi 2011-2014
kisi-kisi 2011-2014.
(Bisa diakses di Website BSNP)
Sama
2 Fungsi UN 1. Pemetaan
2. Seleksi jenjang lebih tinggi 3. Kelulusan 4. Pembinaan
1. Pemetaan
2. Seleksi jenjang lebih tinggi 3. Pembinaan
Beda
3 Teknologi
(Pelaksanaan)
Paper-based Test
(PBT)
PBT dan Computer-based Test
(CBT). CBT Diterapkan secara bertahap (status rintisan)
Beda
4 Peran BSNP Penyelenggara Penyelenggara Sama
5 Peran Instansi
Terkait
22
C.5
Perubahan
UN 2015 (
lanjutan..
)
No Aspek UN 2014 UN 2015 Ket
6 Peran PTN Koordinator Pengawasan
UN SMA sederajat dan Pemindaian LJUN
Koordinator Pemindaian LJUN Pemantau di tingkat Kab/Kota
Beda
7 Proses lelang dan
Pencetakan bahan UN
Sistem regional (8 region)
Ditangani masing-masing provinsi (17 percetakan)
Beda
8 Waktu Pelaksanaan UN
SMA sederajat (PBT)
14-16 April (3 hari) 13-15 April (3 hari) Sama
9 Waktu Pelaksanaan UN
SMP sederajat
5-8 Mei (4 hari) 4-7 Mei (4 hari, Senin-Kamis) Sama
10 UNPK Paket A, B, C Dua kali setahun
Tahap I: 14-16 Mei
Tahap II: 19-22 Agustus
Tidak ada UNPK Susulan
Satu kali dilaksanakan bersamaan UN Formal
Beda
11 Soal UN yang telah digunakan
Disimpan di sekolah untuk digunakan dalam
pembelajaran
Disimpan di sekolah selama 1 bulan kemudian dimusnahkan disertai Berita Acara
Beda
23
C.6
Penyelenggara
UJIAN
Penyelenggara Ujian Hasil
Satuan Pendidikan Ujian Sekolah/Madrasah /PK Ijazah Ijazah
24
C.7
Catatan Penting
UN 2015
1. Hasil UN tidak digunakan untuk penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.
2. Kelulusan Siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.
3. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Pendidikan Kesetaraan
untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
4. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan kesetaraan ditetapkan
Dinas Pendidikan Kab/Kota melalui rapat pleno dengan melibatkan perwakilan dari satuan pendidikan nonformal.
5. Setiap siswa wajib mengikuti UN MINIMAL satu kali.
6. UN Perbaikan khusus SMA sederajat bagi peserta didik yang
memperoleh hasil UN katagori kurang pada mata pelajaran tertentu.
25
C.8
Catatan Penting
UN 2015
(lanjutan...)7. Setiap peserta UN menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 8. Listening Comprehension Bahasa Inggris menggunakan Compact Disk
atau CD (tidak ada lagi dalam bentuk kaset).
9. Simbol dalam Braille menggunakan simbol versi terbaru. Contoh, versi lama: Kg2, versi baru: 2kg.
10. Pelaksanaan UN untuk SMAK dan SMTK dilakukan secara terintegrasi dengan UN untuk SMA sederajat.
11. Setiap peserta UN akan menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN)
12. Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan c. lulus Ujian S/M/PK.
UN
P
aper
-b
ased
T
est
(PBT)
dan
UN
C
omputer-
b
ased
T
est
(CBT)
C.11
Ujian Nasional
CBT
1. Pada tahun 2015 bersifat “rintisan”
2. Jenjang SMP, SMA/MA, dan SMK (ada proses verifikasi kelayakan)
3. Rasio komputer ( PC) dan siswa adalah 1:3 dan cadangan 10% dari
jumlah PC yang ada
5. Memiliki UPS yang memadai untuk PS server dan client
6. Diutamakan memiliki genset.
C.12
Langkah Penting Kegiatan
CBT
No Langkah
1 Asesmen Aplikasi
2 Finalisasi Juknis UN CBT
3 Buku Panduan UN CBT
4 Verifikasi Sekolah & uji coba instalasi offline
5 Latihan ujian offline
6 Pelatihan Proktor
7 Pelatihan Teknisi
8 Penerapan Risk Management (Security System)
C.15
Pemanfaatan
Hasil UN
2013
2014
2015
• Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
Lulus UN digunakan sebagai syarat untuk
diterima jenjang berikutnya
Lulus UN digunakan sebagai syarat untuk diterima
jenjang berikutnya
Nilai UN digunakan sebagai syarat untuk diterima jenjang berikutnya
• Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Hasil UN digunakan sebagai syarat untuk diterima
melalui SNMPTN
Gabungan pembobotan nilai rapor dan nilai UN murni digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN
Proporsi nilai UN ditentukan oleh masing-masing
perguruan tinggi
Digunakan sebagai
pertimbangan dalam seleksi SNMPTN
Ketentuan penggunaan nilai UN SMA sederajat ditentukan oleh Panitia SNMPTN dan masing-masing PTN
Isi Sertitikat Hasil Ujian Nasional
Untuk siswa dan orangtua:
Nilai ujian
Kategorisasi/levelling dan deskripsi
Profil capaian kompetensi untuk perbaikan
Untuk sekolah dan pemerintah daerah, ditambahkan:
Konteks
posisi terhadap rerata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun nasional
Indeks lainnya
capaian SNP, pengukur perilaku saat tes (Integritas), perkembangan hasil dari tahun ke tahun, dll
C.16
Pemanfaatan
Hasil UN
(lanjutan....)Rancangan Sertifikat Hasil UN 2015 (masih dalam penetapan)
Selama ini, laporan UN untuk siswa dan
orangtua hanya menampilkan nilai akhir UN.
C.17
Pemanfaatan
Hasil UN
(lanjutan....)Level Deskripsi Kompetensi Fisika SMA IPA
Sangat Baik >85 - 100
Siswa mampu memecahkan masalah dalam penerapan fisika yang kompleks dan kemampuan bernalar tinggi
Baik >70 - 85
Siswa mampu memecahkan masalah dan menyimpulkan rumus fisika dalam penerapan fisika sehari-hari
Cukup >55 - 70
Siswa mampu menggunakan rumus fisika untuk penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari
Kurang < 55
Siswa belum mampu menggunakan rumus fisika sederhana untuk melakukan penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Capaian siswa Rerata sekolah Rerata Nasional
FISIKA
Leveling Capaian Siswa
* ilustrasi
C.18
Pemanfaatan
Hasil UN
(lanjutan....)Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh sekolah untuk peningkatan mutu
C.19
Pemanfaatan
Hasil UN
(lanjutan....)Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia Perbandingan lintas propinsi – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah
63.33 65.75 83.01 62.51 76.49 70.04 72.45 56.51 66.94 71.63 72.50 90.08 64.40 81.99 76.10 78.86 64.61 75.51 Komp_1 Komp_2 Komp_3 Komp_4 Komp_5 Komp_6 Komp_7 Komp_8 Komp_9 Maximum Nasional Prov.=DKI
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41 Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74.86
Membaca pemahaman nonfiksi Membaca kritis nonfiksi Membaca data Membaca pemahaman fiksi Membaca kritis fiksi Menulis gagasan nonfiksi Menulis gagasan fiksi Menulis struktur fiksi Menulis struktur nonfiksi
C.20
Pemanfaatan
Hasil UN
(lanjutan....)Akreditasi
Satuan Pendidikan
39
AKREDITASI
SATUAN PENDIDIKAN
Akreditasi BAN S/M
D.
41
42
Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
UU No 20/2003
Pasal 60 ayat (1)
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
PP No 32/2013
Pasal 1 ayat (28)
Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan program dan satuan pendidikan dasar dan menengah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan sekolah/madrasah
Permendikbud No.59 2012
pasal 1 ayat (7)
D.1
Tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan peran lebih besar pada pemerintah dan masyarakat daerah untuk berperan aktif dalam proses akreditasi PAUD dan PNF melalui BAP PAUD dan PNF Provinsi
PP 13 TAHUN 2015
D.2
Garis Besar
Program BAN-S/M 2015
1. Penuntasan akreditasi sesuai Renstra Kemdikbud. 2. Penguatan kelembagaan BAN-S/M dan BAP-S/M. 3. Peningkatan jumlah, kualitas, dan kinerja asesor. 4. Peningkatan layanan web-site berbasis data.
5. Peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, terutama Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pengambil kebijakan
6. Penyempurnaan Pedoman dan POS Akreditasi.
7. Penyempurnaan panduan dan pelaksanaan Monev, Surveilen, Pelatihan Asesor, Materi Sosialisasi, SaMA Award, dll.
8. Pemenuhan sertifikat akreditasi, pelatihan asesor, surat keterangan perpanjangan akreditasi, dll.
9. Penyusunan perangkat akreditasi. 10. Pelaksanaan akreditasi SILN
BAN-S/M
BAP-S/M
UPA-S/M
Disdik Provinsi Kanwil Kemenag
Disdik Kab/Kota Kankemenag Kab/Kota
Madrasah Sekolah
D.3
Unsur-unsur Dalam Pelaksanaan
BAN-S/M 2015
Asesor
BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan
alokasi S/M yang akan diakreditasi dengan koordinasi Disdik dan Kanwil Kemenag Prov.
BAP-S/M mengumumkan kepada S/M untuk mendaftar akreditasi
melalui Disdik Prov/Kab/Kota dan Kanwil/Kankemenag.
Disdik Prov/Kab/Kota dan Kanwil/Kankemenag
meng-usulkan sekolah/madrasah yang akan diakreditasi.
BAP-S/M menyampaikan Perangkat Akreditasi kepada sekolah/madrasah.
S/M mengisi Instrumen Data dan Informasi Pendukung dan Instrumen Akreditasi.
D.4
Mekanisme Akreditasi/
Pos Akreditasi
Tidak Layak
S/M mengirimkan isian Instrumen Akreditasi
kepada BAP-S/M.
BAP-S/M bersama asesor melakukan evaluasi isian
instrumen dan audit dokumen untuk merekomendasikan kelayakan S/M yang akan
divisitasi. BAP-S/M menetapkan kelayakan S/M BAP-S/M menetapkan kelayakan S/M BAP-S/M mengirim surat pemberi-tahuan ke S/M Layak BAP-S/M menugaskan asesor melak-sanakan visitasi ke sekolah/madrasah. BAP-S/M melakukan validasi hasil visitasi.
Tidak ter- akreditasi
BAP-S/M melakukan verifikasi hasil visitasi
dan penyusunan rekomendasi. BAP-S/M menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi. BAP-S/M menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi. BAP-S/M mengirim surat pemberi-tahuan ke S/M Terakreditasi BAP-S/M menerbitkan sertifikat akreditasi. BAP-S/M melaporkan data (raw data) dan hasil
akreditasi kepada BAN-S/M dan pihak terkait.
BAP-S/M
mensosialisasikan hasil akreditasi kepada
179.421 45.309
20.826 25.338 1.708
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK* SLB Total
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK* SLB Total
D.5
Rekapitulasi Satuan Pendidikan yang Diakreditasi
2007-2014
D.6
Hasil Akreditasi S/MBerdasarkan Peringkat (2007-2014)
47
No Satuan
Pendidikan Jumlah S/M
Peringkat
Terakreditasi Terakreditasi Tidak Terakreditasi
(A+B) (C) % (TT) %
1 SD/MI 179,421 133,482 38,868 22% 7,071 4%
2 SMP/MTs 45,309 34,088 9,275 20% 1,946 4%
3 SMA/MA 20,826 15,633 4,073 20% 1,120 6%
4 SMK 25,338 21,705 3,056 12% 577 2%
5 SLB 1,708 1,236 404 24% 68 4%
D.7
Rekapitulasi S/M
Belum Akreditasi dan Akreditasi Ulang Tahun 2015
48
NO SEKOLAH/MADRASAH
JENJANG
JUMLAH SD SMP SMA SMK SLB
1 Belum Akreditasi 6,469 1,575 822 961 47 9,874
2 Akreditasi Ulang:
- Peringkat A 11,970 6,235 3,943 5,375 99 27,622
- Peringkat B 55,440 10,486 5,500 6,804 352 78,582
- Peringkat C dan TT 31,865 6,451 3,412 2,421 317 44,466
Jumlah 160,544
Catatan:
D.8
Rekapitulasi Akreditasi S/M
Sumber Dana APBD Tahun 2013-2014
NO PROV TAHUN NO PROV TAHUN
2013 2014 2013 2014
1 ACEH 376 35 18 KALIMANTAN TENGAH 150 -
2 SUMATERA UTARA 220 220 19 KALIMANTAN SELATAN 473 -
3 SUMATERA BARAT 397 197 20 KALIMANTAN TIMUR 268 265
4 RIAU 230 99 21 SULAWESI UTARA - -
5 KEPULAUAN RIAU - - 22 GORONTALO - 84
6 JAMBI 48 46 23 SULAWESI TENGAH 57 17
7 SUMATERA SELATAN 153 6 24 SULAWESI SELATAN 71 -
8 KEPULAUAN BABEL - 57 25 SULAWESI TENGGARA - -
9 LAMPUNG - - 26 SULAWESI BARAT - 20
10 BENGKULU - - 27 MALUKU - -
11 DKI JAKARTA 298 - 28 MALUKU UTARA - -
12 JAWA BARAT 2182 1389 29 BALI - -
13 BANTEN 99 151 30 NUSA TENGGARA BARAT 35 -
14 JAWA TENGAH 1264 2587 31 NUSA TENGGARA TIMUR - 165
15 D.I. YOGYAKARTA 299 297 32 PAPUA - 22
16 JAWA TIMUR - - 33 PAPUA BARAT - 27
17 KALIMANTAN BARAT 119 92 JUMLAH 6739 5776
D.9
Penghargaan SaMA
Award
(School and Madrasah Accreditation Award)
• PP 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan Peran Lebih Besar Pada Pemerintah Dan Masyarakat Daerah Untuk Berperan Aktif Dalam Proses Akreditasi PAUD dan PNF Melalui BAP Paud dan PNF Provinsi
• Tahun 2014, BAN-S/M telah memberikan SaMA Award kepada 10
Pemerintah Daerah
• SaMA Award diberikan sebagai wujud apresiasi BAN-S/M terhadap
peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah atas kontribusinya dalam mendukung Akreditasi Sekolah/madrasah
• TUJUAN SaMA AWARD
- Memberikan penghargaan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang telah mendukung akreditasi sekolah/madrasah;
- Mendorong Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan dukungan dan menyukseskan akreditasi sekolah/madrasah.
D.10
Kriteria dan Penerima
SaMA Award
No. KRITERIA PENERIMA SaMA Award
1. Dukungan sarana dan prasarana, meliputi:
• Gedung/ruangan kantor;
• Fasilitas kantor; dan
• Kendaraan.
2. Dukungan sumber daya manusia, meliputi:
• Tenaga kesekretariatan; dan
• PPK dan BPP.
3. Dukungan Peningkatan kualitas sumber daya manusia,
meliputi:
• Pelatihan asesor
• Pelatihan tenaga manajemen
• Peningkatan kapasitas anggota BAP-S/M atau
UPA-S/M
4. Dukungan alokasi anggaran akreditasi, meliputi:
• Operasional BAP-S/M atau UPA-S/M;
• Penambahan sasaran akreditasi; dan
• Insentif untuk anggota BAP-S/M atau UPA-S/M,
serta Sekretariat.
5. Dukungan kebijakan dan program, meliputi:
• Dukungan sosialisasi akreditasi; dan
• Tindak lanjut rekomendasi/hasil akreditasi. 51
NO PROVINSI
1 BANTEN
2 GORONTALO
3 JAWA BARAT
4 KALIMANTAN TENGAH
5 ACEH
6 KALIMANTAN TIMUR
7 DKI JAKARTA
8 JAWA TIMUR
9 JAWA TENGAH
10 DAERAH ISTIMEWA
52
53
D.11
Perkembangan Kebijakan Akreditasi
BAN PAUD dan PNF
TAHUN 2015 DIBERLAKUKAN 3 INSTRUMEN AKREDITASI BARU
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Kursus (LKP)
o Instrumen Akreditasi Kursus Digunakan Untuk Seluruh Jenis Program Kursus
• Pendidikan Kemasyarakatan (DIKMAS – PKBM)
• Pelaksanaan Akreditasi Satuan dan Program PNF Dilakukan Dalam Satu Tahap Asesmen
BERLAKUNYA PP NO 13 TAHUN 2015
• Mulai Tahun 2015 Akreditasi TK Akan Dilakukan Oleh BAN-PNF
o Kuota TK yang akan diakreditasi diprioritaskan untuk TK Pembina di setiap provinsi,
yang dinominasikan Oleh Direktorat Pembinaan PAUD
o Pelaksanaan akreditasi Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) – Permendikbud No. 31
Tahun 2014
TERAKREDITASI
(100% MAJOR; 25%
MINOR; 10%
OBSERVED)
&
TIDAK TERAKREDITASI
TERAKREDITASI
PERINGKAT A – B - C
&
TIDAK TERAKREDITASI
SKOR BUTIR ( S )
NILAI BUTIR ( S X B ) BOBOT
BUTIR ( B )
D.12
Perubahan Pemeringkatan Akreditasi
AKREDITASI BAN PAUD dan PNF Tahun 2015
55
BIDANG
REALISASI - TAHUN TOTAL POPULASI
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 REALISASI per TH. 2013**
PAUD 163 198 91 712 494 527 657 2,842 1.71% 165,745
LKP 353 378 213 422 229 307 205 2,107 11.81% 17,815
DIKMAS (PKBM) 149 84 256 80 77 66 58 770 12.03% 6,403
TOTAL 665 660 560 1,214 800 900 920 5,719 3.01% 189,963 KUMULATIF 665 1,325 1,885 3,099 3,899 4,799 5,719
Catatan: *) Data On-Line Ditjen PAUDNI, Tahun 2013 (PDSP 2012)
665 1.325 1.885 3.099 3.899 4.799 5.719 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
JUMLAH KUMULATIF REALISASI AKREDITASI PNF TAHUN 2008 – 2014
D.13
Realisasi Akreditasi PNF
Catatan: *) Data On-Line Ditjen PAUDNI, Tahun 2013 (PDSP 2012)
BIDANG TAHUN TARGET – TAHUN POPULASI
2014 2015 2016 2017 2018 2019 per TH. 2013**
PAUD
165,745
LKP 17,815
DIKMAS (PKBM) 6,403
TOTAL 5,719 5,000 20,000 22,000 25,000 27,000 189,963 KUMULATIF 5,719 10,719 30,719 52,719 77,719 104,719
3.01% 5.64% 16.17% 27.75% 40.91% 55.13%
5.719 10.719
30.719 52.719 77.719 104.719 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH KUMULATIF RENCANA TARGET AKREDITASI PNF RENSTRA TAHUN 2015 – 2019
56
D.14
Rencana Target Akreditasi PAUD dan PNF
57
Dasar pemberian dana bantuan oleh direktorat terkait
Dasar pembinaan bagi satuan PAUD dan PNF oleh
pihak-pihak terkait
Dasar perbaikan diri bagi satuan PAUD dan PNF yang telah
mengikuti akreditasi
Kemungkinan menjadi dasar dalam Pengakuan Pembelajaran
Lampau (RPL) dari hasil pembelajaran Non-formal dan
Informal – Permendiknas 73 tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi
58
Tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan peran lebih besar pada pemerintah dan masyarakat daerah untuk berperan aktif dalam proses akreditasi PAUD dan PNF melalui BAP PAUD dan PNF Provinsi
PP 13 TAHUN 2015
Tentang Kerjasama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing Dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia :
Pelaksanaan akreditasi SPK sebagai bentuk akuntabilitas lembaga pendidikan kerjasama pada pemerintah dan masyarakat indonesia
PERMENDIKBUD NO 31 TAHUN
2014
• Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi Memberikan Kesempatan Pengakuan Hasil
Pembelajaran Non-formal Dan Informal Untuk Setara dengan Jalur Formal Pendidikan Tinggi
PERMENDIKBUD NO 73 TAHUN
2013
D.16