• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Wuri Handayani

Analisis Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil Bank Syariah Terhadap Profitabilitas

Wuri Handayani

Keuangan dan Perbankan Syariah, Politeknik Negeri Jakarta, wurihandayani17@gmail.com

Abstract

Financing for the results of the Mudharabah contract and contract Musyarakah issued by Islamic banks can affect the revenue generated by the bank. Income from financing can be measured whether the financing is efficient or not. Measured using financial ratio that measures a company's ability to gain, namely profitability. . Direction of the relationship that arises between financing for results on profitability is positive and if the higher the ratio, the higher the profits, the more efficient and better capital management in managing a company.

The purpose of this study was to determine the effect on the results of financing for Islamic banks to profitability. The method used is to use library resources with themes related to the title of the author has been done by some previous researchers and got a different result. Variables used is financing for results with Mudharabah and Musyarakah contract as well as the profitability of the financial ratios Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE).

Abstrak

Pembiayaan bagi hasil dengan akad Mudharabah dan akad Musyarakah yang dikeluarkan oleh bank syariah dapat mempengaruhi pendapatan yang didapat oleh bank. Pendapatan dari pembiayaan tersebut dapat diukur apakah pembiayaan tersebut efisien atau tidak. Diukur dengan menggunakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, yaitu profitabilitas. . Arah hubungan yang timbul antara pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas adalah positif dan jika semakin tinggi rasio, semakin tinggi tingkat keuntungan yang didapat, maka semakin efisien modal tersebut dan semakin baik manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil pada bank syariah terhadap profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan sumber pustaka dengan tema yang berkaitan dengan judul penulis yang telah dilakukan oleh beberapa peniliti terdahulu dan mendapat hasil yang berbeda. Variable yang digunakan adalah pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah dan akad musyarakah serta profitabilitas dengan rasio keuangan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).

Pendahuluan

Latar Belakang

Perbankan syariah di Indonesia mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional. Peranan perbankan syariah berprinsip pada penentuan bagi hasil (profit sharing). Diketahui, diperbankan konvensional menerapkan system bunga. Dalam perbankan syariah menerapkan system bunga atau yang dikenal dengan riba dilarang dan hukumnya haram berdasarkan Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’, dikeranakan riba dapat menimbulkan kemudaratan yang besar bagi umat manusia.

Dalam perbankan syariah, akad yang banyak digunakan dengan prinsip penentuan bagi hasil (profit sharing) yaitu akad mudharabah dan

akad musyarakah. Pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah dan akad musyarakah memiliki perbedaan pada modal, pengelolaan usahanya, dan pembagian keuntungannya.

(2)

Permasalahan

Pembiayaan yang dikeluarkan baik pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, maupun pembiayaan lainnya pasti akan mempengaruhi pendapatan yang didapat oleh bank. Pendapatan dari pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah dapat diukur apakah pembiayaan tersebut efisien atautidak. Diukur dengan menggunakan rasio keuangan, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, yaitu profitabilitas dengan rasio ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity).

Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil pada bank syariah terhadap profitabilitas. berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui ROA. Secara parsial, pembiayaan jual beli dan rasio NPF berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui ROA pada bank umum syariah di Indonesia. Sedangkan pembiayaan bagi hasil berpengaruh signifikan negative terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui ROA pada bank umum syariah di Indonesia.

2. Permata (2014), menunjukkan bahwa:

(1) Pembiayaan mudharabah dan musyarakah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROE secara simultan.

(2) Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan dan negative terhadap tingkat ROE secara parsial.

(3) Pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat ROE secara parsial.

(4) Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam mempengaruhi tingkat ROE.

3. Riyadi (2014), menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil, jual beli, FDR, dan NPF berpengaruh secara simultan terhadap ROA. Pembiayaan bagi hasil secara parsial berpengaruh signifikan negative terhadap ROA. Pembiayaan jual beli secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA. FDR secara parsial berpengaruh signifikan positiF terhadap ROA. Sedangkan NPF secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA bank umum syariah.

4. Qodriasari (2014), menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank umum syariah. Pendapat pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah tidak memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas bank umum syariah.

5. Satriawan (2012), menunjukkan bahwa:

(1) ROE dipengaruhi secara signifikan

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan sumber pustaka dengan tema yang berkaitan dengan judul penulis yang telah ROE. Penelitian ini perlu dilakukan kembali agar dapat mengimplementasikan keadaan terbaru mengenai pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia.

(3)

Bank Syariah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah aturan hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), dan prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

Dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah sebagai berikut:

(1) Bank Syariah dan UUS wajib dana sosial lainnya dan menyalurkan kepada organisasi pengelolaan zakat. (3) Bank Syariah dan UUS dapat

menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelolaan wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).

(4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembiayaan pada Bank Syariah

Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan :

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan

nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah kerjasama antara seorang partner yang memberikan uang kepada partner lain untuk diinvestasikan ke perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul maal) berkewajiban memberikan dana 100% kepada nasabah (mudharib) dan mudharib hanya mengelola usaha yang sudah ditentukan oleh pihak shahibul maal. Pembagian keuntungan akan dibagi berdasarkan kesepakatan pada awal kontrak, sedangkan jika terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal. Pengelola juga bertanggungjawab apabila kerugian itu disebabkan oleh pihak pengelola.

Rukun mudharabah adalah orang yang berakad (pemilik modal/Shahibul maal atau Rabbul maal), modal (maal), kerja atau usaha (Dharabah), keuntungan (ribh), dan Ijab qabul.

Syarat akad pembiayaan mudharabah ini adalah :

(1) modal harus berupa uang atau barang yang dinilai, diketahui jumlahnya, harus tunai atau bukan piutang.

(2) keuntungan harus dibagi kedua pihak, besar keuntungan disepakati pada waktu awal kontrak, penyedia dana menanggung kerugian.

Jenis pembiayaan mudharabah adalah: (1) mudharabah muqayyadah, jenis usaha

akan ditentukan oleh pihak bank (shahibul maal) dan nasabah hanya mengelolanya. (2) mudharabah mutlaqah, jenis usaha boleh

ditentukan oleh pihak nasabah (mudharib), meskipun modal tetap ditanggung oleh shahibul maal.

Teknis pembiayaan mudharabah pada perbankan Indonesia adalah pembiayaan ditujukan untuk membiayai investasi, modal kerja dan penyediaan fasilitas. Penghitungan bagi hasil menggunakan metode revenue sharing, dikarenakan resiko yang ditanggung lebih kecil kerugiannya. Pendapatan pemilik modal bergantung pada ketidakpastian usaha dan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam proses tersebut.

Pembiayaan Musyarakah

(4)

Masing-masing pihak menyertakan modalnya dan ikut mengelola usaha tersebut. Keuntungan dan kerugian akan dibagi berdasarkan persentase penyertaan modalnya.

Rukun musyarakah terdiri atas: ijab qabul (ungkapan penawaran dan ungkapan penerimaan dalam perjanjian) antara pihak yang terlibat dengan menjelaskan pokok-pokok persetujuan (objek akad) seperti dana dan pekerjaan/proyek/usaha.

Syarat akad musyarakah adalah:

lebih pihak dari suatu property

(2) syirkah al-‘aqd, kemitraan terjadi karena kontrak bersama. Syirkah al-aqd’ ini dibagi menjadi empat, yaitu:

(1) syirkah al-amwal, kerjasama antar mita usaha tidak memiliki investasi sama sekali.

Teknis perbankan yang diterapkan pada pembiayaan ini adalah sama halnya dengan pembiayaan mudharabah, menggunakan metode revenue sharing dikarenakan resiko yang ditanggung kecil. Jika mengunakan metode ini, pemilik dana tidak pernah rugi atau minimal bagi hasil = 0.

Profitabilitas

Menurut Sutrisno (2009:222), profitabilitas adalah hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuangan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntunganyang menunjukkan bahwa semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

Menurut Munawir (2007:240), menjelaskan bahwa profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio profitabilitas yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Return On Assets (ROA)

Menurut Sutrisno (2009:222), ROA disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan

menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan dan menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi pengunaan aktiva.

2. Return On Equity (ROE)

Menurut Sutrisno (2009:223), ROE sering disebut dengan rate of return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai profitabilitas modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien modal yang ditanamkannya.

Hubungan Pebiayaan Bagi Hasil

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Semua perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan paling utama, yaitu mendapakan keuntungan yang optimal. Diketahui bahwa profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

Pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah dan akad musyarakah akan mendapatkan hasil dari perhitungan bagi hasilnya. Keuntungan akan dibagi antara bank dan nasabah, serta akan digunakan untuk pembiayaan. Arah hubungan yang timbul antara pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas adalah positif dan jika semakin tinggi rasio, semakin tinggi tingkat keuntungan yang didapat, maka semakin efisien modal tersebut dan semakin baik manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.

(5)

Kesimpulan

Bank syariah adah bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah itu sendiri adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam, dimana antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha sesuai prinsip syariah. Pembiayaan sesuai prinsip syariah adalah penyediaan dana yang dipersamakan dengan itu berdasarkan prinsip persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan yang dibiayai untuk mengembalikan dana tersebut dengan jangka waktu tertentu dan dengan imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah dan akad musyarakah akan mendapatkan hasil dari perhitungan bagi hasilnya. Keuntungan yang didapat akan dibagi antara bank dan nasabah, serta akan digunakan untuk mengembalikan modal yang digunakan untuk pembiayaan. Arah hubungan yang timbul antara pembiayaan bagi hasil terhadap proftabilitas pasti saling mempengaruhi satu sama lain. Jika semakin besar rasio, maka semakin besar juga tingkat keuntungan yang didapat, dan dapat dilihat modal yang digunakan juga efisiensi, serta semakin baik kinerja manajemen dalam mengelola pembiayaan tersebut dalam sebuah bank. Tapi jika semakin rendak rasionya, semakin berkurang juga tinglat keuntungan yang didapat, modal yang digunakan tidak efisien, dan kurangnya kinerja manajemen dalam mengelola sebuah pembiyaan dalam suatu bank.

Daftar Pustaka

Muslich, Ahmad Wardi. 2010. Fiqh Muamalat Ed.1, cet. 1. Jakarta: Amzah.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah. Ed. 1 Cet. 1. Jakarta: LPFE Usakti.

Bank Indonesia. 2008. Undang-Undang Tentang Perbankan Syariah. UU No. 21 tahun 2008. (www.bi.go.id, diakses 9 Maret 2015)

Bank Indonesia. 1998. Undang-Undang Tentang Perbankan. UU No. 10 tahun 1998. (www.bi.go.id, diakses 9 Maret 2015)

Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika. 2012. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

http://download.portalgaruda.org./article.p hp?article=116011&val=5274. Diunduh pada tanggal 10 Maret 2015.

Permata, Russely Inti Dwi, Fransisca Yaningwati, dan Zahroh Z.A. 2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012). http://administrasibisnis.studentjournal.ub. ac.id/index.php/jab/article/view/486.

Diunduh pada tanggal 10 Maret 2015.

Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan BagiHasil, Pebiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj /article/view/4208#. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2015.

Qodriasari, Indriani Laela. 2014. Analisis Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2011-2013. http://eprints.ums.ac.id/31676/. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2015.

Satriawan, Aditya dan Zainul Arifin. 2012. Analisis Profitabilitas dari Pembiayaan Mduharabah, Musyarakah, dan Murabahah Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode 2005-2010. http://www.online.fe.trisakti.ac.id/publikas i_ilmiah/MRAAI/Vol.%2012%20No. %201%20April%202012/1.%20ADITYA

%20SATRIAWAN.pdf. Diunduh pada

tanggal 28 Maret 2015.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

karya mural yang dikerjakan para perupa bersama masyarakat yang merupakan proyek mural Jogja Mural Forum (JMF), baik pelaku seni tradisi (proyek mural “Tanda Mata dari Jogja” tahun

Tahun 1934: Arsip Nasional Amerika Serikat didirikan oleh Kongres Amerika Serikat sesuai amanat Undang-undang Arsip Nasional sebagai lembaga federal independen yang

Adanya hasil yang beragam dan terjadinya research gap dari penelitian terdahulu pada perusahaan Go Public yang mengalami underpricing, maka penulis tertarik untuk

Maka dari itu untuk menjamin hal tersebut penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis proses pengembangan potensi pariwisata di Kota Pekanbaru

Hasil penelitian memberikan bahwa varietas memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter Tinggi Tanaman dan pemberian pupuk NPKMg memberikan pengaruh yang

Berdasarkan data yang didapat di lapangan tugas wakil kepala bidang kurikulum di MTs Tarbiyatul Islamiyah Salak Klakahkasihan Gembong Pati adalah bertugas membantu

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan, maka didapat identifikasi masalah yaitu : Bagaimana perkembangan produktivitas bawang merah di

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan..