• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar Daslintan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahan Ajar Daslintan"

Copied!
618
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Yenny Liswarni

1

y

en

n

(2)
(3)

A

RTI PENTING

Perlindungan tanaman :

- meliputi segala kegiatan perlindungan dari

OPT mulai dari tanam sampai produk diterima

konsumen

Tujuan :

- mendapatkan hasil yang optimal dengan

menekan kerusakan

y

en

n

(4)

Perlindungan Tanaman usaha untuk melindungi tanaman dari ancaman atau

gangguan yang dapat merusak, merugikan,

atau mengganggu proses hidupnya yang

normal, sejak pra-tanam sampai pasca tanam

(Djafaruddin, 1996)

y

en

n

(5)

tanaman - tumbuhan yang

dibudidayakan atau ditanam oleh manusia untuk tujuan tertentu

y

en

n

(6)

PELAKSANAAN PERLINTAN

PASAL 20 dalam UU No. 12 / 1992 :

(1) Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan

sistem PENGENDALIAN HAMA TERPADU

(2) Pelaksanaan perlindungan tanaman

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi

tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah

y

en

n

(7)

TUJUAN PERLINDUNGAN TANAMAN

1. Pencegahan, pengendalian dan pemantauan/peramalan OPT

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil pertanian

3. Peningkatan daya saing produk pertanian di pasar domestik dan global

y

en

n

(8)

4. Peningkatan penghasilan dan kesejahteraan petani

5. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan penurunan tingkat pencemaran lingkungan 6. Pengurangan risiko kecelakaan/keracunan

kerja oleh pestisida

y

en

n

(9)

KEGIATAN PERLINDUNGAN TANAMAN

1. pencegahan (preventiv)

2. pemberantasan (eradication) dan

pengobatan (curative)

3. pengendalian atau pengelolaan

y

en

n

(10)

1.

PENCEGAHAN

melindungi tanaman, bahan perbanyakan

( benih/bibit ), tanaman di lapangan , maupun hasil

panen ( yang masih di lapangan, sesudah di panen,

selama pengangkutan, pengolahan/pengerjaan

hasil, penyimpanan, ataupun selama pemasaran )

dari segala macam gangguan yang disebabkan oleh

OPT

y

en

n

(11)

tanaman yang belum terganggu, atau masih sehat, dilakukan tindakan tertentu agar tidak terganggu, terserang, terinfeksi, atau rusak oleh OPT

- misalnya : perlakuan benih (seed -treatment) padi sebelum disemai dengan fungisida Dithane M-45, untuk mencegah patogen jamur Helminthosporium oryzae yang menyebabkan penyakit bercak

y

en

n

(12)

pencegahan dapat dilakukan pada berbagai

jenis OPT (patogen, hama, maupun gulma)

perlakuan selain secara kimia (dengan

fungisida atau pestisida saja), dapat dengan

cara mekanis, fisis, ataupun biologi, dan

sebagainya

y

en

n

(13)

2. PEMBERANTASAN DAN PENGOBATAN a. pemberantasan

melindungi tanaman dari OPT yang telah

menyerang, merusak bahan perbanyakan

tanaman, tanaman di lapangan/di pesemaian,

maupun hasil panen (yang masih di

lapangan/sebelum dikerjakan, selama

pengangkutan, pengerjaan, atau pemasarannya,

sebelum ia dikonsumsikan)

y

en

n

(14)

tujuan pemberantasan mematikan,

memusnahkan, atau mengurangi jumlah OPT

atau menghentikan kerusakan yang

ditimbulkannya pada tanaman

- pemberantasan dilakukan secara kimia,

mekanik, maupun fisik

y

en

n

(15)

b. pengobatan

melindungi (mengobati) tanaman yang sakit

- Tujuan : untuk menyembuhkan tanaman dari penyakit

- dilakukan dengan memakai obat atau bahan kimia , seperti pestisida

- misalnya, untuk menyembuhkan penyakit

bercak coklat pada tanaman padi fungisida

y

en

n

(16)

3. PENGENDALIAN ATAU PENGELOLAAN

- melindungi tanaman dengan mengelola OPT,

maupun tanaman itu sendiri, sehingga

kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT tidak

sampai menimbulkan kerusakan ekonomis

atau merugikan

y

en

n

(17)

- tujuan pengendalian bukan memberantas

atau memusnahkan OPT, tetapi untuk

menekan populasi OPT di bawah ambang

ekonomi atau ambang populasi OPT yang

tidak menimbulkan kerusakan ekonomis atau

merugikan

y

en

n

(18)

P

ERANAN

P

ERLINDUNGAN

T

ANAMAN

- menjamin kepastian hasil dan memperkecil resiko

berproduksi suatu tanaman

- penggunaan varietas unggul, cara penanaman,

pemupukan, pengairan, penyiangan, pemanenan

dan pasca panen telah dilaksanakan dengan baik,

tetapi pengendalian OPT diabaikan apa yang

diberikan tidak berarti

y

en

n

(19)

- kegiatan perlindungan tanaman

melindungi, mencegah, atau menghindari

tanaman agar tidak menderita suatu

gangguan, kerusakan, kematian,

kemerosotan hasil atau memperkecil kerugian

yang ditimbulkannya

y

en

n

(20)

-

prinsip perlindungan tanaman

:

memperkecil kerugian dan mendapatkan

keuntungan yang sebesar-besarnya dengan

mencegah atau mengurangi sekecil

mungkin kerugian, atau sama sekali

meniadakan kerugian tersebut

y

en

n

(21)

PENGERTIAN OPT

OPT organisme yang mengganggu tanaman

dengan jalan merusak, baik secara morfologis

maupun fisiologis, sehingga mengakibatkan

menurunnya produksi, baik kualitas maupun

kuantitas dan menimbulkan kerugian secara

ekonomi

y

en

n

(22)

GANGGUAN

- setiap perubahan pada tanaman yang mengarah kepada pengurangan kualitas atau kuantitas yang diharapkan.

contoh :

1. monogram yang digores pada pohon 2. lubang daun akibat dimakan serangga 3. becak daun karena penyakit

y

en

n

(23)

KERUSAKAN

- setiap pengurangan kuantitas atau kualitas

hasil akibat gangguan

- dari segi ekonomi ~ menurunkan pendapatan

- kecuali:

a. kelapa kopyor

b. bunga tulip terserang virus

y

en

n

(24)

KERUGIAN

- istilah yang dipakai bila berakibat ke

sosial ekonomi

- contoh :

- penyakit habang virus ( Ind), peny. merah

(Malaysia), peny. tungro (Philipina),Yellow orange leaf (Thailand) pernah merusakkan pertanaman padi seluas 10.000-660.000 ha. di negara Asia

y

en

n

(25)

M

ACAM

OPT

PENGGANGGU :

- setiap faktor yg mengakibatkan gangguan

TIPE PENGGANGGU :

1. BIOTIK

- organisme pengganggu yang hidup : a. hama (serangga, nematoda, siput dll)

b. penyebab penyakit (virus, jamur, bakteri ) c. gulma (rumput, teki, daun lebar)

y

en

n

(26)

2. ABIOTIK

- pengganggu selain jasad hidup :

a. kekurangan unsur hara

b. kerusakan karena bercocok tanam

(akar tanaman rusak karena bajak ,

secara kimiawi - gangguan karena

penggunaan herbisida dll )

c. faktor cuaca (angin, panas, hujan)

y

en

n

(27)

2

7

(28)

T

ANAMAN

P

ANGAN

28

y

en

n

(29)

Hamparan Padi Terserang Wereng Cokelat

y

en

n

(30)

J

AGUNG TERSERANG

B

ULAI

(P

ERONOSCLEROSPORA MAYDIS

)

y

en

n

(31)

K

EDELAI

y

en

n

(32)

y

en

n

(33)

L

AYU

B

AKTERI PADA

T

OMAT

y

en

n

(34)

Kakao terserang Penggerek Buah Kakao

y

en

n

(35)

Kakao terserang Pengisap Buah Kakao

y

en

n

(36)

y

en

n

(37)

CVPD

PADA

J

ERUK

y

en

n

(38)

G

ANGGUAN

N

ON

OPT

Kebakaran

y

en

n

(39)

Kekeringan

y

en

n

(40)

Banjir

y

en

n

(41)

Penjarahan lahan

41

y

en

n

(42)

D

ASAR

-

DASAR

P

ERLINDUNGAN

T

ANAMAN

Pengantar Penyakit Tumbuhan

y

en

n

(43)

TUMBUHAN

tumbuhan ditinjau dari 2 segi :

segi biologi : organisme yang melakukan kegiatan fisiologi, yaitu pertukaran zat,

tumbuh, gerak dan pembiakan

segi ekonomi : penghasil bahan yang berguna bagi manusia (pangan, obat-obatan, minyak,

dll)

y

en

n

(44)

PENGERTIAN PENYAKIT TUMBUHAN

1. dari segi biologi

-> proses fisiologi yang tidak normal dalam

tumbuhan, yang disebabkan oleh pengganggu dan gangguannya bersifat terus-menerus

2. dari segi ekonomi

-> ketidakmampuan tumbuhan yang diusahakan (tanaman) untuk memberikan hasil yang cukup kualitas dan kuantitas

y

en

n

(45)

GANGGUAN JAMUR YANG MENURUNKAN

KUALITAS DAN KUANTITAS

y

en

n

(46)

GANGGUAN VIRUS YANG TIDAK MENURUNKAN

KUALITAS TANAMAN

y

en

n

(47)

MENGAPA PENYAKIT TUMBUHAN MERUGIKAN ?

1. menurunkan kuantitas hasil

2. menurunkan kualitas hasil

3. perlu beaya untuk pengendalian

4. menyebabkan gangguan pada manusia

y

en

n

(48)

PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT BARU

1. penyebaran penyakit lama

2. semakin banyak tanaman peka

3. perubahan cara bercocok tanam

4. adanya jenis penyebab penyakit baru

y

en

n

(49)

K

ONSEP

P

ENYAKIT

P

ADA

T

UMBUHAN

tumbuhan sehat dapat melaksanakan fungsi fisiologis sesuai dengan potensi genetik yang

dimiliki

- fungsi fisiologis:

pembelahan, diferensiasi & perkembangan sel yang normal

penyerapan air & mineral dari tanah &

mentranslokasikan ke seluruh bagian tanaman fotosintesis dan translokasi hasil-hasil fotosintesis reproduksi

y

en

n

(50)

tumbuhan sakit diganggu patogen (biotik) atau lingkungan (abiotik) tertentu sehingga satu fungsi atau lebih terganggu dan terjadi penyimpangan dari keadaan normal

akibat serangan penyakit : sel lemah/hancur

pembelahan sel terangsang lebih cepat (hiperplasia) atau membesar melebihi ukuran normal (hipertropi) sehingga

merusak jaringan normal dan mengganggu fungsi fisiologis

y

en

n

(51)

51

Gambar. Skema fungsi-fungsi dasar tumbuhan (kiri) dan gangguan yang terjadi pada fungsi tersebut (kanan) yang disebabkan oleh beberapa tipe penyakit tumbuhan yang

y

en

n

(52)

K

LASIFIKASI

P

ENYAKIT

1. berdasarkan gejala:

nekrotis: sel/jaringan tanaman mati

hipoplasia: pertumbuhan sel terhambat hiperplasia: pertumbuhan sel melebihi normal

2. berdasarkan bagian tanaman yang diserang: busuk biji, hawar semai, busuk akar, busuk batang, busuk buah, bercak daun, hawar bunga.

y

en

n

(53)

3. berdasar cara timbulnya penyakit :

a. penyakit endemi: serangan penyakit

meluas atau menurun dengan tingkat

serangan tinggi/rendah dan berjalan dari

tahun ke tahun

b. penyakit epidemi: penyakit timbul dan

meluas secara periodik

c. penyakit sporadis: penyakit timbul

dengan interval dan lokasi tidak teratur

y

en

n

(54)

4. berdasarkan penyebab penyakit a. penyakit biotis

jamur, virus, bakteri, nematoda b. penyakit abiotis

gangguan lingkungan seperti kekurangan hara, hujan asam, keracunan mineral, suhu dan sinar

yang tidak sesuai

y

en

n

(55)

P

KONSEP TIMBULNYA GANGGUAN

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan M : Manusia

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan M : Manusia W : waktu

KONSEP SEGITIGA

KONSEP SEGIEMPAT

KONSEP LIMAS

y

en

n

(56)

tahapan-tahapan dalam menentukan

penyebab penyakit tumbuhan oleh faktor

biotik antara lain:

a. melihat gejala luar atau gejala dalam.

b. melihat tanda-tanda penyebab

penyakit.

c. melakukan

postulat koch.

d. melakukan penelitian-penelitian

selanjutnya.

y

en

n

(57)

PEMBUKTIAN PENYEBAB PENYAKIT

untuk membuktikan bahwa parasit itu

betul-betul penyebab penyakit, maka perlu

diikuti dasar-dasar yang dibuat oleh Robert

Koch, yang dikenal dengan

Postulat Koch

:

1. mikroorganisme yang dicurigai harus selalu

terdapat pada tanaman yang sakit

y

en

n

(58)

2. mikroorganisme tersebut harus dapat

diisolasi dan ditumbuhkan dalam

biakan murni

3. biakan murni tersebut jika

diinokulasikan ke tanaman sehat, harus

menimbulkan gejala dan tanda yang

sama

y

en

n

(59)

4. apabila mikroorganisme tersebut

diisolasi kembali dari tanaman

yang diinokulasi , akan

menghasilkan biakan murni yang

sama dengan mikroorganisme yang

diisolasi dari tanaman sakit

y

en

n

(60)

kelemahan Postulat Koch :

- tidak semua patogen dapat dimurnikan

- hasil pemurnian tidak virulen/menurun

(61)

P

KONSEP TIMBULNYA GANGGUAN

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan M : Manusia

P : Pengganggu T : Tanaman L : Lingkungan M : Manusia W : waktu

KONSEP SEGITIGA

KONSEP SEGIEMPAT

(62)

tahapan-tahapan dalam menentukan

penyebab penyakit tumbuhan oleh faktor

biotik antara lain:

a. melihat gejala luar atau gejala dalam.

b. melihat tanda-tanda penyebab

penyakit.

c. melakukan

postulat koch.

(63)

PEMBUKTIAN PENYEBAB PENYAKIT

untuk membuktikan bahwa parasit itu

betul-betul penyebab penyakit, maka perlu

diikuti dasar-dasar yang dibuat oleh Robert

Koch, yang dikenal dengan

Postulat Koch

:

(64)

2. mikroorganisme tersebut harus dapat

diisolasi dan ditumbuhkan dalam

biakan murni

3. biakan murni tersebut jika

(65)

4. apabila mikroorganisme tersebut

diisolasi kembali dari tanaman

yang diinokulasi , akan

menghasilkan biakan murni yang

(66)

kelemahan Postulat Koch :

- tidak semua patogen dapat dimurnikan

- hasil pemurnian tidak virulen/menurun

- organisme sehat punya daya tahan yang

(67)

D

ASAR

-

DASAR

P

ERLINDUNGAN

T

ANAMAN

Penyebab Penyakit

dan

Gejala Penyakit

(68)

P

ENYEBAB

P

ENYAKIT

penyebab penyakit tumbuhan dapat

digolongkan ke dalam:

1. bukan makhluk hidup

(abiotik, fisiopath

atau

noninfectious diseases)

2. makhluk hidup

(biotik

atau

infectious

(69)

GOLONGAN BUKAN MAKHLUK HIDUP

(

NONINFECTIOUS DISEASES/PENYAKIT TIDAK MENULAR)

biasa disebut penyakit fisiologis penyebabnya yaitu :

1. keadaan tanah :

a. kekurangan unsur hara dalam tanah (N, P, K dan unsur mikro) atau defisiensi unsur hara. b. struktur tanah, berpengaruh terhadap aerasi, kandungan air dan penetrasi akar.

(70)

2. keadaan cuaca

a. sinar matahari penting untuk fotosintesa

- dapat menimbulkan kekeringan tanaman

b. suhu yang ekstrim membahayakan tanaman

- suhu yang sangat dingin dapat menyebabkan

"frost“

(71)

d. hujan

- hujan lebat dapat menimbulkan

kerusakan mekanik

e. air

- kekurangan air : tanaman layu

kemudian mati

(72)

3. perlakuan pertanian

a. kerusakan mekanik oleh alat-alat

pertanian

b. kerusakan kimia oleh pestisida

(73)

4. limbah industri dalam bentuk asap, uap/gas, dan

larutan, dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

- asap yang keluar dari cerobong pabrik mengandung

zat-zat yang dapat meracuni tanaman, di antaranya

S02 (gas bele

(74)
(75)

JAMUR

ciri-ciri umum :

1. organisme eukariotik

2. tidak mempunyai klorofil

3. uniseluler atau multiseluler

4. tubuhnya terdiri dari benang-benang ->

hifa

- hifa bercabang-cabang ->

miselium

5. berkembangbiak secara seksual dan aseksual

6. dinding sel -> kitin, selulosa atau keduanya

(76)

MORFOLOGI

:

- tubuh tersusun banyak sel

- berbentuk benang putih transparan

disebut

hifa

( kumpulan hifa

miselium

)

- mempunyai spora sebagai alat reproduksi

(77)
(78)

CARA MENYEBABKAN PENYAKIT

penetrasi langsung

spora menempel

membentuk tabung kecambah dan

apresorium

membentuk tabung penetrasi dan

haustoria

(79)

a. Klas Ascomycetes

- memiliki kotak spora yang disebut

ascus

contoh:

- jamur penyebab busuk buah dan cabang

pada tanaman buah-buahan :

Monilinia

(80)

b. Klas Phycomycetes

- sporangia membentuk zoospora yang nonmotile (tidak memiliki alat penggerak)

- berkembang biak : generatif dan vegetatif - miselium tidak bersepta

- biasa disebut jamur ganggang contoh:

1. jamur penyebab busuk basah (late blight) pada kentang dan tomat : Phytophthora infestans

(81)
(82)
(83)
(84)

REBAH KECAMBAH (DAMPING-OFF) PADA TOMAT

(85)
(86)

c. Klas Basidiomycetes

- miselium bersepta dan basidium berbentuk tabung dengan empat buah basidiospora

contoh:

1. penyebab gosong (smut) pada jagung yaitu

Ustilago maydis.

2. penyebab karat (rust) pada tanaman seperti

Uromyces sojae.

(87)
(88)
(89)
(90)
(91)

d. Klas Deuteromycetes

- tidak memiliki tahapan seksual

- oleh karena itu, spora yang terbentuk disebut konidia yaitu spora aseksual

contoh:

1. penyebab penyakit tepung

(powdery

mildew) : Oidium heveae

yang menyerang daun karet.

(92)

EMBUN TEPUNG (POWDERY MILDEW) PADA DAUN KARET

(93)

BAKTERI

ciri-ciri :

mikroorganisme uniseluler

prokariot

reproduksi dengan membelah diri (

binary

fission

)

(94)

MORFOLOGI BAKTERI :

1. bulat (coccus)

-

mikrokokus

kecil dan tunggal

- diplokokus

bergandengan dua”

- tetrakokus

bergandengan empat

- sarkina

bergerombol

- staphylococcus

bergerombol

- sterptokokus

bergandengan

(95)

2. basil (bacillus)

diplobasil

bergandengan dua2

sterptobasil

bergandengan membentuk

rantai

3. spiral (spirillum)

vibrio

bentuk koma, lengkung kurang

dari setengah lingkaran

spiral

lengkung lebih dari setengah

(96)
(97)

SECARA GARIS BESAR

,

SEL BAKTERI TERSUSUN DARI

:

1.

lapisan permukaan sel (dinding luar)

- kapsul (lapisan lendir)

- dinding sel

- membran sitoplasma

2.

sitoplasma

3.

daerah inti

nukleoid

(98)
(99)

ALAT GERAK PADA BAKTERI

FLAGELA

1. monotrik satu flagel di satu ujung sel

2. lopotrik dua / lebih flagel di satu ujung sel

3. amfitrik satu / lebih flagel di kedua ujung

4. peritrik flagel tersebar di seluruh

(100)
(101)

CARA MENYEBABKAN PENYAKIT

:

pasif

masuk melalui lubang alami, luka,

vektor

bergerak intra/interseluler, melalui

pembelahan sel tanaman, jaringan

pembuluh

(102)

GEJALA PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI

:

1. bercak daun

2. busuk basah

3. hawar

(103)

bercak daun

pada buncis

Xanthomonas

campestris

p.v.

(104)

busuk basah

pada kubis

Erwinia

carotovora

pv .

(105)

busuk hitam

pada kubis

Xanthomonas

carotovora

(106)

layu

pada

pisang

(107)

penyakit darah ->

Blood

Disease

Bacterial

(108)
(109)

infeksi bakteri patogen

- tidak dapat menginfeksi langsung menembus

permukaan tumbuhan

a. luka

-

Xanthomonas albilineans

blendok pada

tebu

terbawa parang

-

Pseudomonas solanacearum

penyakit

(110)

- luka karena hewan :

P. solanacearum

layu pada tembakau, tomat

Meloidogyne

spp.

-

Erwinia tracheiphila

layu pada ketimun

gigitan kumbang ketimun (

cucumber

(111)

b. stomata

- bakteri yang masuk melalui stomata

membutuhkan bantuan air

-

X. campestris

pv.

malvacearum

dan

X.

campestris

pv.

citri

(112)

c. lenti sel

-

Streptomyces scabies

kudis pada

umbi kentang

(113)

PENYEBARAN BAKTERI

:

alat pertanian

air hujan

serangga

(114)

VIRUS

mikroorganisme parasit obligat

terdiri dari asam nukleat dan protein

memperbanyak diri di dalam sel inang

menyebabkan penyakit

mengacaukan

metabolisme sel inang

(115)

MORFOLOGI

:

a.

memanjang (batang, benang lentur)

b.

bola

(isometris, polihedral)

(116)
(117)

STRUKTUR VIRUS

:

(118)
(119)

VIRUS MASUK KE DALAM SEL MELALUI

:

luka mekanik

luka oleh vektor

(120)

PENYEBARAN DAN PENULARAN

:

1.

secara mekanis

2.

melalui pembiakan vegetatif

3.

melalui benih dan biji

4.

melalui vektor serangga

5.

melalui tungau

6.

melalui nematoda

(121)

GEJALA

:

1. mosaik

2. bercak bercincin (ringspot)

3. percabangan yang berlebihan (

witchesbroom

) 4.

vein clearing

5.

vein banding

6. kerdil 7. klorosis

(122)

NEMATODA

• organisme seperti benang atau cacing kecil • bentuk panjang, bulat

• tidak bersegmen

• hidup di dalam tanah, air tawar, air laut • mempunyai stilet parasit tanaman • dinding tubuh, terdiri : - kutikula

(123)
(124)
(125)

PERANAN NEMATODA

- saprofit pengurai bahan organik dalam tanah

- predator pemakan bakteri, jamur, ganggang,

nematoda dan

organisme yang lebih kecil

- parasit pada manusia, hewan, tanaman

(126)
(127)

berdasarkan cara hidupnya :

1. ektoparasit

-> hidup di luar jaringan tanaman

cth :

Trichodorus, Longidorus, Xiphinema

2. endoparasit

-> hidup di dalam jaringan tanaman

(128)

Gejala :

(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)

Cara menyebabkan penyakit :

(140)

penyebaran :

terbawa angin

aliran air

bahan perbanyakan

burung

serangga

aktivitas manusia (alat pertanian,

(141)

reproduksi :

a. kawin

(142)

NEMATODA

HAMA

ATAU

(143)
(144)

Gejala Penyakit Tanaman

perubahan dari kondisi normal pada tanaman yang disebabkan gangguan patogen dan

gangguan fisiologis

dapat dilihat langsung dengan mata telanjang atau dengan menggunakan mikroskop

ilmu yang mempelajari gejala yang timbul pada tanaman yang disebabkan oleh gangguan

(145)

Ada 2 macam gejala tanaman sakit yaitu:

1. gejala luar (external symptoms)

- benjolan, layu, mengeluarkan lendir, busuk lunak (basah), busuk keras, becak kecil pada daun, luka, perubahan warna atau bentuk pada daun,

menguning atau kerdil, dan batang kerdil

2. gejala dalam (internal symptoms)

(146)

Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe

gejala:

1. Gejala lokal

- gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas

- biasanya dalam bentuk bercak atau kanker

(147)

2. Gejala sistemik

- kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya

(148)

Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gejala Morfologi

gejala luar yang dapat dilihat dan dapat

diketahui melalui bau, rasa, raba dan dapat

ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau

(149)

2. Gejala Histologi

gejala yang hanya dapat diketahui lewat

pemeriksaan- pemeriksaan mikroskopis dari

jaringan yang sakit

- gejala histologi ada 3 tipe gejala, yaitu :

A. gejala Nekrotik

terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau

(150)

Gejala nekrotik dibagi menjadi :

a. nekrosis atau matinya bagian tanaman

- sekumpulan sel yang terbatas dalam jaringan

tertentu mati dan pada alat tanaman terlihat

adanya bercak-bercak atau bintik-bintik hitam

- kadang-kadang bercak dikelilingi oleh jalur

(151)
(152)

b. hidrosis

- disebabkan karena air sel keluar dari

ruang sel masuk kedalam ruang sela-sela

sel, bagian ini akan tampak

(153)

c. klorosis

- rusaknya kloroplas yang menyebabkan

menguningnya bagian-bagian yang berwarna hijau

d. layu

- gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas pengangkutan atau

adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak seimbangnya penguapan

(154)

e. gosong atau scorch

- mati dan mengeringnya

bagian tanaman tertentu

- hampir sama dengan gejala nekrosis

f. mati ujung

- biasanya terjadi pada ranting atau cabang yang

(155)

g. busuk

- rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan

- busuk dipakai untuk bagian-bagian yang tebal

seperti buah, batang, akar

- busuk terbagi menjadi dua yaitu :

a.1. busuk basah biasanya disertai bau yang tidak

enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi

pada bagian tanaman yang berdaging

(156)

h. rebah semai

- jamur yang biasanya menyerang adalah

(157)

i. kanker

- terjadi pada bagian-bagian yang berkayu

pada batang, ranting ataupun akar

j. perdarahan atau eksudasi

- gejala ini biasanya ditunjukkan dengan

adanya cairan-cairan yang keluar

(158)

B. Gejala Hipolastik

adalah gejala yang disebabkan karena

terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel

a. kerdil atau tumbuh terhambat

- terhambatnya pertumbuhan

bagian-bagian tanaman sehingga ukurannya lebih

(159)

b. klorosis

- rusaknya kloroplas menyebabkan

menguningnya bagian-bagian yang biasanya

berwarna hijau

c. etiolasi

- tanaman menjadi pucat, tumbuh memanjang

dan mempunyai daun-daun yang sempit

(160)

C. Gejala Hiperplastik

- disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang

lebih dari biasanya (overdevelopment)

1. menggulung atau mengeriting

- gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala

mengeriting (curling) disebabkan karena

pertumbuhan yang tidak

s

eimbang dari

(161)

2. rontok

- gejala penyakit ini terjadi sebelum waktunya

(premature) dan dalam jumlah yang lebih

banyak dari biasanya

- rontoknya bagian tanaman disebabkan

terjadinya lapisan pemisah yang terdiri atas

sel-sel yang membulat seperti tepung dan

(162)

3. perubahan warna

- daun yang sakit berubah warna menjadi

(163)
(164)

TANDA

Tanda (sign) semua struktur patogen yang

terdapat pada permukaan tanaman yang dapat

dilihat secara makroskopis, misalnya tubuh buah

jamur seperti miselia, kumpulan konidiofor, kumpulan

(165)

1. Miselium

- Jamur sklerotium membentuk miselia seperti bulu

atau kapas putih pada permukaan badan

tumbuhan atau tanah sekitar tumbuhan yang

terinfeksi jamur tersebut (pada akar dan pangkal

batang kacang tanah dan kacang-kacangan yang

terserang

Sclerotium rolfsi

)

- miselia dapat berupa anyaman yang terdapat

(166)

2. Sklerotia

- Merupakan gumpalan massa hifa jamur disertai

penebalan sel-selnya yang menempel pada batang atau terdapat pada permukaan tanah atau terapung di

permukaan air di sekitar tumbuhan yang terinfeksi (sklerotia pada batang padi yang terserang oleh

Rhizoctonia solani)

- Sklerotia, berupa gumpalan miselium dengan

(167)

3. Tubuh buah

- Jamur dapat membentuk tubuh buah (basidiokarp)

pada akar dan pangkal batang tumbuhan berkayu

- Basidiokarp berbentuk seperti kipas tebal dan

memiliki banyak pori (Ganoderma dan Rigidoporus

(168)
(169)

4. Karat

- Pada permukaan tanaman yang terserang jamur

uredenales tampak berupa lapisan tepung atau

bintik-bintik berwana karat (coklat tua)

-> Penyakit karat pada daun jagung yang

(170)
(171)

5. Tepung

- Pada permukaan daun, buah, batang, terlihat

lapisan putih bertepung terdiri atas miselium atau

spora jamur

-> Penyakit embun tepung (bulai) pada jagung

(172)

6. Jamur hitam

- Lapisan hitam merata seperti lapisan jelaga pada

permukaan daun

- Contoh tanda yang tampak pada tanaman yang

terserang penyakit embun jelaga atau embun

(173)

7. Hangus

- Pada bagian tumbuhan tampak warna hitam

sepertiberisi tepung arang yang merupakan spora

jamur

8. Cacar putih

- Berupa cacar berwarna putih yang setelah pecah

(174)

9. Lendir bakteri

- Penyakit-penyakit pembuluh yang disebabkan

oleh golongan bakteri, jika batangnya dipotong

melintang akan mengeluarkan lendir bakteri

(ooze) berwarna seperti susu kental

- misalnya pada pisang yang terserang bakteri

(175)

GULMA

(176)

GULMA SEBAGAI SUB-SISTEM DARI SISTEM PERLINDUNGAN TANAMAN

- dalam sistem perlindungan tanaman (

crop

protection system

), gulma merupakan salah satu komponen (atau sub sistem) dari organisme

pengganggu tanaman (OPT) yang saling berinteraksi dengan komponen yang lain

(177)

pengelolaan hama, penyakit dan gulma dalam suatu

ekosistem pertanian, tidak akan berhasil dengan baik, kecuali

dengan melakukan pendekatan terpadu

komponen lainnya adalah penyebab penyakit (patogen)

baik yang biotik maupun yang abiotik dan kelompok hewan

(178)

definisi

tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki, tumbuhan yang tak berguna, tak diinginkan dan tak disukai

tumbuhan yang potensi perusakannya melebihi potensi kegunaannya

tumbuhan yang nilai negatifnya melebihi nilai positifnya

(179)

tumbuhan yang tumbuh di tempat dan waktu yang tidak dikehendaki oleh manusia

tumbuhan yang apabila dibiarkan berkembang dalam sistem pertanaman menyebabkan kerugian finansial

(180)

contoh :

- kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman

monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma,

namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan

(181)

Pengelompokan gulma

- berdasarkan:

(1) umur atau daur hidupnya (2) habitatnya

(3) keganasannya

(182)

a. berdasarkan daur hidupnya :

- gulma tahunan - gulma dua musim - gulma semusim

b. berdasarkan keganasannya :

(183)

c. berdasarkan habitatnya :

- gulma obligat

dapat tumbuh pada habitat yang sudah ada campur tangan manusia (di lahan pertanian, desa, kota)

- gulma fakultatif

(184)

d. berdasarkan kesamaan sifat dalam saingan dan reaksinya terhadap herbisida :

1. gulma rerumputan (grasses) - Axonopus compressus

- Cynodon dactylon - Digitaria nuda

(185)
(186)
(187)
(188)

2. gulma berdaun lebar - Ageratum conyzoides - Borreria alata

- Chromolaena odorata - Drimaria cordata

(189)
(190)
(191)

3. tekian (

sedges

)

- Cyperus kyllingia

- Cyperus rotundus

4. pakisan

(fern)

(192)
(193)

INTERAKSI GULMA DENGAN OPT YANG LAIN

- hubungan timbal balik antara tanaman, gulma, hama dan penyebab penyakit (biotik dan abiotik) dasar dalam perencanaan pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan yang berwawasan lingkungan

- berbagai herbisida (racun gulma) dapat

(194)

- herbisida jenis S-trazin dan urea dapat

meningkatkan ketahanan tanaman terhadap

Helminthosporium

sp. dan

Fusarium

sp., melalui pengaruhnya terhadap kadar gula hasil fotosistesis dalam tanaman

- herbisida karbamat dan alifatik (dalapon) dapat

(195)

Gulma sebagai inang alternatif bagi organisme pengganggu tumbuhan

- gulma inang alternatif dan tempat bertahannya patogen di saat tidak ada tanaman utama

- patogen dan hama yang inang utamanya adalah gulma, juga dapat menyerang tanaman yang

(196)

- Sugarcane Mosaic Virus atau virus mosaik tebu

dapat menyerang 50 sepesies dari famili Graminae

(197)

- inang alternatif OPT yang berupa gulma mempersulit

pengendalian OPT , karena ada gulma yang

merupakan inang dari virus yang menyerang tanaman

kelompok labu-labuan (cucurbitaceae), misalnya

(198)

- pada saat di lapangan tidak ada tanaman labu

labuan virus dan serangga vektor bertahan pada

gulma

- pada saat bibit mulai tumbuh, dengan perantaraan

vektor terjadi penularan virus dari gulma ke semai

(199)

Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma :

1. pengurangan hasil karena persaingan unsur hara, air dan cahaya

2. meningkatkan biaya pengendalian hama dan penyakit

(200)

4. tercampurnya biji gulma dalam benih padi dapat menyebabkan ditolaknya persediaan benih untuk mendapatkan sertifikasi

Gambar

Gambar. Skema fungsi-fungsi dasar tumbuhan (kiri) dan gangguan yang terjadi pada

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

“ Pengaruh Penambahan Tepung Tongkol Jagung pada Media Tanam terhadap Diameter Tudung dan Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) sebagai Bahan Ajar

Jika kapasitas perkolasi > kapasitas infiltrasi maka lapisan di bawah lapisan permukaan tidak akan jenuh air dan laju infiltrasi ditentukan oleh infiltrasi. Jika kapasitas

Dari keempat model kincir angin yang diteliti, tampak bahwa model kincir angin dengan lapisan permukaan plat aluminium bagian depan dan belakang sudu merupakan variasi

Terdapat tiga jenis penyakit akar yang menyerang tanaman kopi Arabika di daerah Aceh Tengah yaitu akar coklat yang di sebabkan oleh jamur formes noxius,jamur akar putih

 bagian tanaman yang terdapat pada permukaan (Aerial parts) seperti buah, biji, daun, cabang dan kulit batang dari berbagai tanaman mengandung berbagai jenis alkaloid

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Erupsi Areal, yaitu yaitu letusan yang terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi, kemudian magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada di atasnya sehingga