• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perbandingan Pelat Hollow Pracetak (Hollow Core Slab) Terhadap Pelat Konvensional Dengan Beban Hidup Yang Variatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Perbandingan Pelat Hollow Pracetak (Hollow Core Slab) Terhadap Pelat Konvensional Dengan Beban Hidup Yang Variatif"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1 . Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.5.3-1987). Jakarta :Departemen Pekerjaan Umum

Anonim2. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Jakarta : Badan Standarisasi Nasional .

Buettner, Donald R & Roger J. Becker. 1998. PCI Manual For The Design Of Hollow Core Slabs. Chicago : Precast / Prestressed Concrete Institute (PCI).

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Giovanni, Orry. 2008. Tugas Akhir : Analisa Dan Perencanaan Pelat Beton Pracetak System Hollow Core Slab (HCS) Untuk Pelat Satu Arah. Medan : Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Hake & Meskouris. 2007. Statik der Flächentragwerke, Einführung mit vielen durchgerechneten Beispielen. Jerman : Springer

Nawy, Edward G., 2001. Beton Prategang, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Nawy, Edward G., 2008. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Bandung : Refika Aditama.

Raju, N. Krishna. 1981. Beton Prategang. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Stiglat, Klaus & Herbert Wippel (Terjemahan : Herman Wantho). 1982. Pelat. Jakarta : Penerbit Erlangga.

(2)

Tarigan, Johannes. Bahan Ajar Pelat dan Cangkang. Medan : Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Timoshenko,S., S.Woinowsky-Krieger & S. Hindarko (1992). Teori Pelat dan Cangkang. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat secara teoritis, dapat memberikan analisis secara ilmiah tentang perbandingan kuat lentur pelat beton fly ash pracetak bertulangan baja

Dari hasil analisa yang dilakukan, perubahan dari pelat dua arah (Two Way Slab) menjadi pelat satu arah (One Way Slab) terjadi pada saat perbandingan panjang dan lebar (b/a)

Tegangan beton pada beban layan dihitung sebagai pengukuran pencapaian atau kemampuan daya layan. Pelat hollow core secara normal di desain tidak mengalami

Di dalam laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perbandingan penggunaan pelat combideck dengan pelat beton berongga prategang pracetak (HCS) dari segi waktu dan

Pada umumnya pelat berusuk dua arah ( waffle slab ) ini menggunakan bahan dari konstruksi beton bertulang dengan ketebalan pelat yang tipis dan pemakainan besi

bidang Struktur, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dengan judul “PERBANDINGAN DESAIN TAHAN GEMPA BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG