• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perbandingan Pelat Hollow Pracetak (Hollow Core Slab) Terhadap Pelat Konvensional Dengan Beban Hidup Yang Variatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Perbandingan Pelat Hollow Pracetak (Hollow Core Slab) Terhadap Pelat Konvensional Dengan Beban Hidup Yang Variatif"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Seiring perkembangan teknologi konstruksi, penggunaan elemen pracetak pada bangunan sudah mulai dipertimbangkan. Salah satu elemen struktur itu adalah pelat. Penggunaan pelat pracetak dibandingkan dengan pelat konvensional akan menguntungkan secara ekonomi , waktu, dan tenaga kerja. Pada tugas akhir ini penulis membandingkan seberapa besar efektifitas pelat pracetak hollow core slab dibandingkan dengan pelat konvensional, dengan desain pelat one way slab untuk pelat hollow core slab dan two way slab untuk pelat konvensional.

Dasar-dasar perencanaan dan metode-metode yang digunakan dalam perhitungan disusun berdasarkan buku-buku referensi penulis. Perhitungan mekanika teknik momen dan lendutan one way slab menggunakan metode Hirschfeld dan metode pelat silindris (Thimosenko). Sementara pada pelat two way slab menggunakan metode Hirschfeld dan metode Stiglat/Wippel, dimana momen dan lendutan paling efisien digunakan untuk merencakan tulangan pelat konvensional. Untuk perencanaan pelat hollow core slab, desain pelat ditentukan oleh penulis, kemudian dihitung gaya prategang yang terjadi terhadap beban hidup yang variatif dan didapat diameter dan jumlah strand yang digunakan untuk kemudian dikontrol terhadap tegangan yang diizinkan. Kehilangan, lawan lendut dan lendutan ikut dihitung dalam perencaan.

Pada tugas akhir ini akan terlihat bagaimana efektifitas penggunaan pelat hollow core slab terhadap pelat konvensional dengan beban hidup yang variatif. Bagaimana desain pelat yang ekonomis akan terlihat dan diharapkan menjadi alternatif penggunaan pelat pracetak pada konstruksi bangunan.

Kata kunci : one way slab, two way slab

Referensi

Dokumen terkait

Bila dimodelkan dengan balok-pelat ekuivalen pada bangunan gedung, momen dan gaya lintang yang terjadi pada balok-pelat flat slab with drop panel ekuivalen lebih

Sedangkan dalam [1] dilakukan analisis dan perbandingan pengaruh penggunaan pelat pracetak Hollow Core Slab dengan penggunaan pelat beton konvensional, hasil analisis menunjukkan bahwa

Tabel 8 Rekapitulasi Kebutuhan Pembesian Pelat Lantai Topping Precast Berdasarkan tabel 8 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan besi polos diameter 8 mm didapat kebutuhan