• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (ALLIUM SATIVUM LINN) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN JUWET DESA MAGERSARI KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN Sri Hananto Ponco Nugroho Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (ALLIUM SATIVUM LINN) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN JUWET DESA MAGERSARI KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN Sri Hananto Ponco Nugroho Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes M"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DUSUN JUWET DESA MAGERSARI KECAMATAN PLUMPANG KABUPATEN TUBAN

Sri Hananto Ponco Nugroho

Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan

ABSTRAK

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas ambang batas normal yaitu 139/89mmHg. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di dusun juwet desa magersari didapatkan dari 12 orang yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah, terdapat 7 orang (58%) yang mengalami hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pemberian bawang putih tunggal terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di dusun juwet desa magersari kecamatan plumpang kabupaten tuban.

Populasinya penelitian ini sejumlah 39 orang dengan tehniksimple random sampling didapatkan sampel 36 orang. Desain penelitian menggunakan metode pre-eksperimental design dengan pendekatan one group pre post test design. Variabel independen penelitian ini adalah pemberian bawang putih tunggal danVariabel dependennyaadalah penurunan tekanan darah instrumen yang dipakai adalah observasi secara langsung ke responden. Pengolahan data diawali dengan coding, skoring, tabulasi dan selanjutnya dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank testdengan tingkat α=<0,05.

Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya mengalami penurunan tekanan darah sejumlah 27 orang (75,0%) yang diberikan bawang putih tunggal selama 7 hari dengan dosis 4 gram perhari. Hasil analisa dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank test didapatkan nilai Z=-4,525 dengan α=0,000 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh pemberian bawang putih tunggal (Allium Sativum linn)terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan penderita hipertensi agar mengkonsumsi bawang putih tunggal untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Kata Kunci :Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn), Tekanan Darah

PENDAHULUAN

Penderita dapat dikatakan hipertensi bila terjadi peningkatan darah sistolik diatas 140mmHg atau tekanan diastolik diatas 90mmHg (Prince, 2005). Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dinyatakan bahwa 7,6 juta penduduk di dunia meninggal karena hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di Asia tercatat 67,4 juta orang pada tahun 2005 (WHO, 2011). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Berdasarkan jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke, sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan, sehingga

meningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler (Depkes, 2010).

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban didapatkan 12 orang yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan tensi meter, terdapat 7 (58%) orang yang mengalami hipertensi, sedangkan 5 (42%) orang lainya tekanan darahnya dalam batas normal. Rata – rata tekanan darah mereka yang menederita hipertensi berkisar antara: tekanan sistolik 130-160mmHg dan tekanan diastolik 90-100mmHg dengan usia rata- rata yaitu antara >45 tahun dan masyarakat menganggap penyakit hipertensi ini biasa-biasa saja.

(2)

Kabupaten Tuban

diubah antara lain genetik atau keturunan, umur jenis kelamin, ras dan faktor yang dapat di ubah antara lain obesitas, gaya hidup, resistensi insulin atau sindroma metabolik, merokok, konsumsi garam, kadar kalium rendah, alkohol atau minuman keras, kecemasan dan stress sehingga dapat menurunkan kualitas kesehatan (Yulianti, 2006).

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Penderita hipertensi mengalami peningkatan tekanan darah secara abnormal dan berlangsung selama beberapa waktu yang dapat diketahui melalui beberapa kali pengukuran tekanan darah. Sampai saat ini, sekitar 90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya dan disebut dengan the silent killer karena sering dijumpai tanpa gejala, yang apabila tidak diobati dan ditanggulangi akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan ginjal dan lainnya yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kecacatan maupun kematian (Bustan, 2007).

Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, penatalaksanaan terhadap penanganan hipertensi, dan keterbatasan waktu dari peneliti yang tidak memungkinkan untuk meneliti semua faktor tersebut, maka peneliti hanya meneliti tentang pengaruh pemberian bawang putih tunggal terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita. Kandungan alami dari Bawang putih yang mengandung senyawa kimia yang sangat penting, salah satunya termasuk volatile oil (0,1-0,36 %) yang mengandung sulfur, termasuk didalamnya adalah alliin, ajoene dan vinyldithiines yang dihasilkan secara non enzimatik dari allicin yang dapat mengencerkan darah dan berperan dalam mengatur tekanan darah sehingga dapat memperlancar peredaran darah. Bawang putih tunggal juga mengadung enzim allinase, peroxidase dan myrosinase, berfungsi memperlebar pembuluh darah sahingga aliran darah menjadi lancar, bawang putih juga mengandung tinggi kalium sehingga dapat menghambat vasokontriksi otot polos dan bersifat diuretik sehingga

dapat menurukan tekanan darah (Briffa, 2008).

METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design, Dalam rancangan ini, tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi paling tidak sudah dilakukan intervensi pertama (Pre Test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah dilakukan eksperimen (Nursalam, 2008).

Populasinya penelitian ini sejumlah 39 orang dengan tehniksimple random sampling didapatkan sampel sejumlah 36 orang. Pemilihan kriteria populasi pada penelitian ini adalah: 1) Usia responden > 40 tahun, 2) Responden bersedia di lakukan penelitian dan menandatangani lembarinformed consent, 3) Klien yang bertempat tinggal di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, 4) Responden Kooperatif, 5) Tidak mengkonsumsi obat antihipertensi, 7) Pasien dengan hipertensi yang tidak mengalami komlikasi, 8) Keadaan umum (kesadaran) responden baik 9) Penderita yang tidak menderita debetes mellitus, stroke, dan tidak akan dilakukan operasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Umum

Tabel 1 Karakteristik Jenis Kelamin Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

No Jenis Kelamin F %

1 2

Laki-laki Perempuan

11 25

30,6 69,4

Jumlah 36 100

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, lebih dari sebagian penderita sejumlah 25 orang (69,4 %) yang berjenis kelamin perempuan.

(3)

Kabupaten Tuban

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 36 Penderita yang diteliti, hampir sebagian penderita sejumlah 17 orang (47,2 %) yang berusia 51-55 tahun.

Tabel 3 Karakteristik Pendidikan Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

No Pendidikan F %

1

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, lebih dari sebagian penderita sejumlah 19 orang (52,8 %) yang berpendidikan Sekolah Dasar.

Tabel 4 Karakteristik Pekerjaan Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

No Pekerjaan F %

1

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, lebih dari sebagian penderita sejumlah 21 orang (58,3%) yang bekerja sebagai petani.

2. Data Khusus

Tabel 5 Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Sebelum Diberikan Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

No Tekanan DarahPre F % 1

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, sebagian penderita sejumlah 18 orang (50,0%) sebelum diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) tekanan darah penderita 160-179/ 100-109 mmHg (Hipertensi Tingkat 2). Rata- rata dari 36 penderita sebelum diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) tekanan darah penderita adalah 161 mmHg (Hipertensi Tingkat 2).

Tabel 6 Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Hari Ke 8 Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban. No Tekanan DarahPost F %

1

Dari tabel 6 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, sebagian penderita sejumlah 18orang (50,0%) mempunyai tekanan darah pada pengukuran hari ke 8 setelah diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) tekanan darah penderita 140-159 / 90-99 mmHg (Hipertensi Tingkat 1). Rata-rata dari 36 penderita setelah di berikan Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) selama 8 hari tekanan darah adalah 148mmHg (Hipertensi Tingkat 1).

Tabel 7 Pengaruh Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban

No Pengaruh Tekanan Darah F % 1

(4)

Kabupaten Tuban

Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 36 penderita yang diteliti, lebih dari sebagian penderita sejumlah 27 orang (75,0%) mengalami penurunan tekanan darah setelah pemberian bawang putih tunggal (Allium Sativum linn). Berdasarkan hasil pengujian dengan uji wilcoxon sign rank test menunjukkan nilai Psign <0,05 maka Ho ditolak artinya ada Pengaruh Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban. Rata-rata penurunan tekanan darah setelah diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) selama 8 hari yaitu 13 mmHg.

PEMBAHASAN

1. Tekanan darah sebelum diberikan Bawang Putih Tunggal

Berdasarkan hasil tabulasi tabel 5 Pada saat pertama dilakukan pengukuran tekanan darah sebagian penderita merupakan golongan hipertensi tingkat 2. Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian penderita sejumlah 18 orang (50,0%) merupakan golongan hipertensi tingkat 2.

Berdasarkan pada tabel 1 dapat dilihat lebih dari sebagian penderita sejumlah 20 orang (55,6 %) yang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat hampir sebagian penderita sejumlah 17 orang (47,2 %) yang berusia 51-55 tahun mengalami hipertensi. Serta berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat lebih dari sebagian penderita sejumlah 19 orang (52,8 %) yang berpendidikan Sekolah Dasar.

Munculnya hipertensi khususnya hipertensi tingkat 2 ini disebabkan antara lain faktor usia, jenis kelamin dan pendidikan. Jenis kelamin sangat erat kaitannya terhadap terjadinya hipertensi dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipertensi pada laki-laki dan pada wanita lebih tinggi setelah umur 50 tahun (Prince, 2005). Dengan bertambahnya usia, resiko terjadinya hipertensipun meningkat ini disebabkan oleh karena penebalan dinding otot pada jantung, pembuluh darah dan hormon, sehingga bahwa umur yang bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Tingkat pendidikan

juga mepengaruhi terjadinya hipertensi. Pendidikan yang kurang rata-rata kurang memiliki pengetahuan yang luas oleh karena itu mereka belum mengetaahui tentang penyebab terjadinya hipertensi serta pengobatan hipertensi dan cara pencegahan terhadap penyakit hipertensi tersebut.

Selain faktor usia, jenis kelamin dan pendidikan, hipertensi terjadi ketika orang tersebut dengan gaya hidup yang tidak baik, seperti kurang olahraga, kurang minum, hormonal pada wanita menaupose, merokok, dan makan makanan yang bnyak mengandung garam dapur seta bumbu penyedap dalam jumlah tinggi serta hidup stres yang berkepanjangan akibat tuntutan kebutuhan hidup. Pada umumnya responden baru mengetahui mempunyai penyakit hipertensi setelah memeriksakan tekanan darahnya kepada petugas kesehatan. Penderita yang baru mengetahui penyakit hipertensi hanya diberi obat antihipertensi, sedangkan terapi herbal jarang sekali diberikan.

2. Tekanan darah setelah diberikan Bawang Putih Tunggal

Berdasarkan hasil tabulasi tabel 6 perubahan yang signifikan pada tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) pada tabel 7 didapatkan antara tekanan darah pre dan tekanan darah post hampir seluruhnya mengalami penurunan yaitu sejumlah 75,0%. Ini menunjukkan bahwa setelah diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) terjadi perubahan frekwensi yaitu tekanan darah hampir setengah penderita sejumlah 36,1% merupakan golongan hipertensi tingkat 1 dan sebagian penderita sejumlah 50,0% merupakan golongan hipertensi tingkat 2 sedangkan hipertensi tingkat 3 sejumlah 13,9% dan setelah diberikan Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) dari 36 penderita, sejumlah 25,0% mempunyai tekanan darah normal, sejumlah 50,0% mempunyai tekanan darah hipertensi tingkat 1, dan sejumlah 25,0% mempunyai tekanan darah hipertensi tingkat 2.

(5)

Kabupaten Tuban

penurunan tekanan darah. Pemberian bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) yang mulai diberikan hari pertama kepada penderita hipertensi, memberikan efek yang bermakna terhadap penurunan tekanan darah pada hari berikutnya. bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) yang diberikan setiap hari secara berturut-turut sedikitnya sekali sehari sebanyak 4 gram telah memberikan efek yang baik terhadap penurunan tekanan darah pada penderita.

3. Pengaruh Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 7 yang telah disajikan diatas. Tabel tersebut tersaji secara jelas dari 36 penderita sebelum diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) hampir sebagian penderita mempunyai tekanan darah sejumlah 36,1% merupakan golongan hipertensi tingkat 1 dan sebagian penderita sejumlah 50,0% merupakan golongan hipertensi tingkat 2 sedangkan hipertensi tingkat 3 sejumlah 13,9%, sedangkan setelah diberikan bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) dari 36 penderita, sejumlah 25,0% mempunyai tekanan darah normal, sejumlah 50,0% mempunyai tekanan darah hipertensi tingkat 1, dan sejumlah 25,0% mempunyai tekanan darah hipertensi tingkat 2. Tetapi pada tekanan darah post masih terdapat penderita yang mengalami tekanan darah tetap sejumlah 19,4% dan yang mengalami peningkatan tekanan darah sejumlah 5,6%.

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Wilcoxon pada tekanan darah menunjukkan nilai Z= -4.525 denganp-value sebesar 0,000 dimana α=< 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada Pengaruh Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban

Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Briffa (2008) dimana Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) dapat menurunkan tekanan darah pada

penderita. Kandungan alami dari Bawang putih yang mengandung senyawa kimia yang sangat penting, salah satunya termasuk volatile oil (0,1-0,36 %) yang mengandung sulfur, termasuk didalamnya adalah alliin, ajoene dan vinyldithiines yang dihasilkan secara non enzimatik dari allicin yang dapat mengencerkan darah dan berperan dalam mengatur tekanan darah sehingga dapat memperlancar peredaran darah. Bawang putih tunggal juga mengadung enzim allinase, peroxidase dan myrosinase, berfungsi memperlebar pembuluh darah sahingga aliran darah menjadi lancar, bawang putih juga mengandung tinggi kalium sehingga dapat menghambat vasokontriksi otot polos dan bersifat diuretik sehingga dapat menurukan tekanan darah.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya Novitasari & Purwaningsih (2012) dengan judul “Efektifitas Terapi Bawang Putih dalam Penurunan Hipertensi di Desa Nyatnyono Ungaran Kabupaten Semarang” didapatkan hasil pemberian terapi bawang putih tunggal (Allium Sativum linn) dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah sistol responden setelah diberikan terapi bawang putih (Allium Sativum linn) sebesar 14,38mmHg, sedangkan penurunan tekanan darah diastol responden setelah diberikan terapi bawang putih (Allium Sativum linn) sebesar 11,57mmHg.

(6)

Kabupaten Tuban

masarakat di dusun juwet desa magersari kecamatan plumpang kabupaten tuban

Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan tekanan darah hal ini dipengaruhi oleh faktor stress akibat banyaknya kebutuhan keluarga dan perekonomian didalam keluarga yang kurang sehingga ekonomi tak mencukupi semua kebutuhan didalam keluarga, kurangnya minum, kurangnya berolahraga dan bawaan dari keturunan. Menurut penuturan keluarga, responden sudah lama mengkonsumsi obat anti hipertensi dengan dosis yang tinggi, sehingga bawang putih tunggal yang diberikan tidak dapat menurunkan tekanan darahnya. Responden yang tekanan darahnya tetap disebabkan faktor setres penderita itu sendiri, obesitas, makan makanan yang bnyak mengandung garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah tinggi pada saat memasak, dan merokok pada laki-laki.

Berdasarkan teori yang ada stress dapat meningkatkan tekanan darah (Yulianti, 2006), Hal tersebut dapat terjadi karena dalam penelitian ini penderita hipertensi tidak dikontrol dalam hal pola makan, minuman, gaya hidup, stress, konsumsi garam, merokok, minum alcohol, olahraga, dan penderita tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat anti hipertensi selama dilakukan terapi.

Berdasarkan penjelasan diatas Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan salah satunya yaitu dapat menurunkan tekanan darah apabila dikonsumsi secara teratur dan sesuai anjuran, sehingga hasil dari penelitian dan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

Dengan mempelajari dari berbagai teori dan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, bawang putih tunggal berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan jumlah dosis pemberian dengan tepat dan dikonsumsi secara teratur karena bawang putih mengandung zat allicin yang dapat mengencerkan darah dan berperan dalam mengatur tekanan darah sehingga dapat memperlancar peredaran darah. Bawang putih tunggal juga mengadung enzim

allinase, peroxidase dan myrosinase, berfungsi memperlebar pembuluh darah sahingga aliran darah menjadi lancar, bawang putih juga mengandung tinggi kalium sehingga dapat menghambat vasokontriksi otot polos dan bersifat diuretik sehingga dapat menurukan tekanan darah dan tidak boleh di berikan pada orang yang akan dilakukan operasi karena dapat terjadi pendarahan yang hebat saat di lakukan operaasi dan yang menderita gastritis. Dengan demikian bawang putih tunggal dapat digunakan sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul “ Pengaruh Pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban” sebagai berikut :

1) Sebagian penderita hipertensi sebelum diberikan Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) adalah penderita hipertensi yang mempunyai tekanan darah hipertensi tingkat 2.

2) Setelah dilakukan pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) dari sebagian besar penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah tingkat 1.

3) Ada pengaruh pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Di Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1) Teoritis

(7)

Kabupaten Tuban 2) Praktis

(1) Bagi Responden

Mengingat besarnya pengaruh pemberian Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) maka dianjurkan kepada penderita hipertensi untuk mengkonsumsi Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah selain terapi farmakologi. (2) Bagi Tempat Penelitian

Sebagai masukan bagi tempat penelitian dan hasilnya digunakan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya. (3) Bagi Profesi Keperawatan

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita hipertensi agar menganjurkan untuk mengkonsumsi Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) sebagai modifikasi terapi non farmakalogis selain terapi farmakologis.

(4) Bagi Peneliti

Menambah informasi tentang pengaruh Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

(5) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya penelitian awal tentang manfaat Bawang Putih Tunggal (Allium Sativum linn) diharapkan dapat dilakukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Briffa, J. (2008). Bawang Putih Dapat Menurunkan Tekanan Darah. http://Erabaru.net/kesehatan/5084- bawang-putih-dapat-turunkan-tekanan-darah

diakses 12 Maret 2015

Bustan, M.N. (2007).Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes RI. (2010). Epidemologi Penyakit

Hipertensi. http: //www.depkes.org. Diakses 12 Maret 2015

Novitasari. D., & Purwaningsih, P. (2012). JournalEfektifitas Terapi Bawang Putih. Ungaran: JGK

Prince, S.A. (2005). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Volume 2.Jakarta: EGC

WHO. (2011). Physical Activity .http://www.who.int/topic/physical_activ ity/en/

diakses 12 Maret 2015

Gambar

Tabel 4Karakteristik Pekerjaan Penderita

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis ini adalah untuk menyampaikan gagasan akan suatu cara dalam pembelajaran melalui media pembelajaran yang dihadirkan

Kepentingan non pengendali m encerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa strukturmikro hasil proses solution treatment dan aging adala fasa α yang merupakan paduan larut

pembelajaran di kelas terutama dalam mata pelajaran IPS sebab tanpa memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pembelajaran IPS, tujuan pembelajaran yang

Penelitian ini memiliki nilai R sebesar 0.856, nilai R 2 sebesar 0.773 dan terdapat 7 variabel yang berpengaruh secara positif terhadap loyalitas konsumen yaitu variabel Kebersihan

Performa pengiriman paket melalui jaringan sangat tergantung pada algoritma yang digunakan oleh router. Distance Vector dan Link State merupakan algoritma yang banyak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) interaksi sosial dalam pembelajaran matematika yang terjadi di kelas VIII SMP N 2 Ponjong, (2) sikap siswa terhadap interaksi

Alternatif pilihan jawaban pada skala kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat pilihan jawaban yaitu Alternatif pilihan jawaban