ASUHAN KEPERAWATAN
Krisis adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba
dalam kehidupan seseorang yang
Manifestasi klinis krisis
Krisis terjadi pada semua individu , tidak
selalu patologis
Krisis bersifat personal
Krisis dipicu oleh peristiwa yang spesifik Krisis berpotensi terhadap perkembangan
psikologis atau bahkan akan membaik
Krisis bersifat akut , tidak kronis , waktu
Jenis krisis
Krisis maturasi
1)
Di picu oleh stressor normal dalam
proses perkembangan
2)
Terjadi pada masa transisi proses
pertumbuhan dan perkembangan
Missal : pubertas, menjadi orang
Krisis situasional
Merupakan respon terhadap peristiwa
trumatik yang tiba-tiba dan tidak dapat
dihindari yang mempunyai pengaruh
Pengertian Ansietas
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
Perasaan isolasi, terasing, dan terancam
mungkin dialami.
Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
Karakteristik Ansietas
Mpk emosi dan bersifat subyektif.
Sumber tdk jelas (takut ~ sumber
jelas).
Bisa ditularkan
Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri.
Perlu adanya keseimbangan antara
Tingkat Ansietas
1.
Ansietas ringan
: pd kehidupan sehari-hari.Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas.
2.
Ansietas sedang
: lahan persepsi menyempitTingkat Ansietas
3.
Ansietas berat
: lahan persepsi sangat
sempit, hanya bisa memusatkan
perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk
menurunkan ansietas.
4.
Panik
: hilang kontrol, hanya bisa
Panik
Hilang kontrol
Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah
atau arahan.
Disorganisasi kepribadian.
Meningkatnya aktivitas motorik
Menurunnya kemampuan
menghubung-hubungkan.
Hilangnya pikiran rasional
Rentang Respon Ansietas
Adaptif Maladap
tif
Antisi pasi
Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Faktor Predisposisi
1.
Teori Psikoanalisa
: ansietas mpk konflikelemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
2.
Teori interpersonal
: ansietas terjadi krnFaktor Predisposisi
Teori perilaku
; ansitas timbul sbg akibatfrustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Kondisi keluarga
: ansietas dpt timbul secaraFaktor Predisposisi
Keadaan biologis
: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Kelelahan
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik
: ketidakmampuanfisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri
”; mengancamidentitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.
Gabungan
: penyebab timbulnya ansietasPerilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, neuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit
Efek fisiologis ansietas
Kardiovaskuler
: palpitasi, berdebar-debar,TD, pinsan, TD, N .
Pernafasan
: P, nafas pendek, dada sesak,nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler
: refeks, terkejut, mataberkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
Efek fisiologis ansietas
Gastrointestinal
: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
Sistem perkemihan
: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
Kulit
: wajah kemerahan, keringat lokal,
Respon Perilaku
Motorik
: gelisah, ketegangan fisik, tremor,sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, menarik diri, menghindar, menahan diri.
Kognitif
: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung,,
Respon Perilaku
Afektif
: tdk sabar, tegang, nervous,
Mekanisme Koping
1.
Task Oriented
(orientasi pd tugas) Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
Disadari dan berorientasi pd tindakan
Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
Mekanisme Koping
2.
Ego oriented
:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
Berupa penggunaan mekanisme
Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme Pertahanan
Definisi
2.Penyangkalan (Denial) Menyatakan ketidaksetujuan
terhadap realitas tersebut.
Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif.
3. Pemindahan (Displacement) Pengalihan emosi yang semula
ditunjukkan pada seseorang/benda tertentu.
Ex : seorang siswa yang dihukum
oleh gurunya kemudian
melampiaskan keinginan untuk melakukan pembalasan dengan merusak perabotan sekolahnya.
5. Identifikasi (Identification) Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang dia kagumi dcngan mengambil/menirukan pikiran-pikiran, prilaku dan selera orang tersebut.
Ex : mengikuti tren u/ menaikan harga diri
6.1ntelektualisasi(Intelectualiza
tion)
Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.
4. Sublimasi Contohnya seorang yang pemuda yang mengalami kecemasan
sehubungan dengan hasrat
7.Introjeksi (Introjection)
Suatu tindakan meniru tindakan yang ada disekitarnya
Ex : apa yang dilakukan ayahnya maka ia lakukan
8. Proyeksi Pengalihan buah pikiran atau impuls
pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.
Ex : jojo tidak menyukai pacarnya lagi tapi dia mengatakan pacarnya tidak menyukainya lagi.
9. Rasionalisasi Mengemukakan alasan yang tampaklogis dan dapat diterima masyarakat
untuk membenarkan
impuls.perasaaan, perilaku dan motif yang tidak dapat diterima.
l0.Reaksi Formasi
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang disadari, yang bertentangan dengan apa yang sebenarya ia rasakan atau yang ingin ia lakukan
Ex : seorang ibu membenci anaknya, tetapi karena kebencian terhadap anak itu merupakan suatu sikap yang tercela dan karenanya membuat si ibu mengalami rasa berdosa dan kecemasan, maka si ibu kemudian mengungkapkan sikap sebaliknya, yakni menyayangi anaknya secara
berlebihan.
11. Regresi Menghindari kegagalan
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas
Tujuan
Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung dan
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan
terbuka
: dengarkan keluhan, dukung
utk menceritakan perasaan, jawab
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Sadari dan kontrol perasaan diri
perawat
: bersikap terbuka sesuai
perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping
yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan
diri pd perilaku maladaptif
: terima dandukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas
: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal ygmenimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tingkatkan kesehatan fisik
: beri
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
Dengar dengan hangat dan responsif Beri waktu kepada klien untuk berespon Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
Kenali perasaan diri
Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien
Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
Bantu klien mengekspresikan perasaan.
Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien. Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor
yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
sebelumnya.
Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan
sebab-akibat keadaan ansietasnya.
Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi
perilaku
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif