• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tn. S

Ny. S

Tn. J

Ny. W Tn. N

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S DENGAN ANSIETAS

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN

1. Nama : Ny. S

2. Umur : 67 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SMP

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 7. Tgl. Pengkajian : 22 Mei 2014

II. KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan cemas karena gula darahnya naik dan merasa pusing.

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

Predisposisi: klien mengatakan tidak ada gangguan jiwa dalam keluarganya, pernah dirawat di rumah sakit beberapa hari karena penyakit diabetesnya kambuh, klien mengatakan hubungan dengan menantu dari anak pertama kurang baik.

Presipitasi: klien mengatakan akhir-akhir ini, kurang lebih satu minggu, mempunyai banyak pikiran mengenai penyakitnya, makan kurang teratur.

IV. FISIK

Tekanan Darah : 140/90 mmHg

Respiratory Rate : 18 x/mnt

Heart Rate : 96 x/mnt

Berat Badan : 63 kg

Gula Darah Sewaktu : 286

Keluhan fisik : Pusing, lemes.

Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun

V. PSIKOSOSIAL

A. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki Meninggal : Perempuan meninggal

(2)

: Laki-laki : Perempuan

: Klien, pengambil keputusan : Tinggal Serumah

: Cerai

B. Konsep Diri 1. Body Image

Klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, yang paling disukai adalah bagian mata.

2. Identitas diri

Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak tunggal dan bersyukur dilahirkan sebagai perempuan karena bisa melahirkan anak.

3. Peran

Klien mengatakan tidak bekerja, ketika dirumah aktivitasnya adalah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

4. Ideal diri

Klien mengatakan walaupun punya penyakit gula tetapi beliau ingin agar tetap sehat supaya dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus rumah dengan baik sehingga tidak merepotkan anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Klien mengungkapkan bahwa semenjak usia bertambah ia merasa mudah tersinggung, oleh karena itu ia memilih untuk tinggal sendiri sehingga tidak ada perselisihan dengan anaknya maupun menantunya. Adapun mengenai kematian, beliau berharap bisa meninggal dengan tenang tanpa ada kekambuhan penyakit.

5. Harga diri

Klien mengatakan ia memahami bahwa ia sudah lanjut usia sehingga ia tidak bisa se-produktif dulu saat masih muda.

C. Hubungan sosial 1. Orang yang berarti

Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah anak perempuannya yang sering memperhatikan beliau dan juga cucu-cucunya.

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat

Klien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti pengajian, arisan RT yang diadakan satu bulan sekali.

(3)

Klien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena tetangganya sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari, hanya jika ada waktu yang benar-benar luang baru bisa berkomunikasi dengan tetangga, kadang-kadang ada anak kecil dari tetangga sebelah main ke rumahnya, hubungan dengan tetangga cukup baik.

D. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari Tuhan, maka beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam kehidupannya.

2. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta mengikuti pengajian yang diadakan di RT setempat.

VI. STATUS MENTAL

A. Penampilan

Klien Nampak rapi, baju bersih rambut diikat dengan rapi B. Pembicaraan

Pembicaraan jelas dan mudah dimengerti. C. Aktifitas motorik

Klien nampak cukup aktif beraktivitas ditandai dengan kondisi rumah yang tertata rapi, klien tampak lemes.

D. Alam perasaan

Klien mengungkapkan rasa cemasnya karena gula darahnya yang naik disertai dengan kepala pusing, klien merasa sedih.

E. Afek Sesuai.

F. Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, terlihat sedikit cemas dan gelisah ditandai dengan ekspresi wajah yang sedih.

G. Persepsi

Tidak ada gangguan persepsi. H. Proses fikir

Tidak ada gangguan proses fikir. I. Isi fikir

Tidak ada gangguan pada isi fikir J. Waham

Tidak ada waham. K. Tingkat kesadaran

Composmentis. L. Memori

(4)

Konsentrasi dan berhitung masih baik. N. Kemampuan penilaian

Klien dapat memilih pilihan yang diinginkan seperti misalnya ketika sakit ia memilih periksa ke tenaga kesehatan dan beristirahat terlebih dahulu daripada mengerjakan pekerjaan rumah yang memberatkan. O. Daya tilik diri

Klien tahu bahwa ia mengalami kecemasan terhadap kondisi kesehatannya dan terkait komunikasi dengan anak-anaknya.

VII. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

A. Makan

Klien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi nasi sedikit yaitu satu centong, makan sayur dan daging porsi cukup. Sebelum makan pasti minum obat diabetes.

B. BAB/BAK

BAK dalam satu hari kurang lebih 5 kali, BAB rutin 1 hari sekali. C. Istirahat Tidur

Klien mengatakan tidurnya sudah cukup nyenyak, tidur jam 9 malam, jam 12 malam bangun dan sholat, setelah itu tidur lagi dan jam setengah 5 bangun pagi dan melakukan pekerjaan rumah.

VIII. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

Klien mengatakan cukup teratur untuk kontrol di Petugas Kesehatan. Setiap kali obat habis pasti kontrol kesehatan. Obat yang dikonsumsi adalah glucobalamin, beliau tahu manfaat obat tersebut untuk mengatur kadar insulin dalam darah. Klien rutin minum obat sebelum makan.

IX. KEGIATAN SEHARI-HARI

A. Kegiatan di dalam rumah

Klien mengatakan menyiapkan makanan sendiri, beliau sudah cukup memahami makanan mana yang di makan agar kadar gula darah dalam tubuh bisa stabil, semua pekerjaan rumah dan kebutuhan sehari-hari diatur sendiri, klien mendapatkan uang dari anak-anaknya, terutama dari anak perempuannya.

B. Kegiatan di luar rumah

Klien mengatakan belanja keperluan sehari-hari sendiri, apabila bepergian naik kendaraan umum, menghadiri acara pengajian dan arisan RT setempat.

X. MEKANISME KOPING

(5)

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan tidak begitu suka dengan menantunya dari anak pertama, dulu beliau sempat pernah tinggal bersama dengan anak pertamanya, tetapi beliau merasa tidak diperhatikan contohnya memang benar beliau ditawari mau makan apa, setelah itu dibelikan tetapi tidak diberitahukan kepada klien bahwa makanan itu adalah miliknya, jadi beliau pernah sampai sore tidak makan, selain itu klien mengatakan bahwa menantunya jarang mengajak komunikasi. Oleh sebab-sebab seperti itu, beliau memutuskan untuk tinggal dirumah sendiri saja agar tidak merepotkan anak-anaknya dan hatinya bisa tenteram, karena beliau adalah orang yang mudah tersinggung.

Hubungan dengan tetangga tidak ada masalah yang berarti.

XII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengurangi kecemasan.

ANALISA DATA

No Data Masalah

1 DS:

- Klien mengatakan cemas karena gula darahnya naik dan merasa pusing.

- Klien mengatakan akhir-akhir ini, kurang lebih satu minggu, mempunyai banyak pikiran mengenai penyakitnya.

DO:

- Tekanan Darah : 140/90 mmHg

- Gula Darah Sewaktu : 286 - Keluhan fisik : Pusing,

lemes.

- Skor Hars : kecemasan sedang - Riwayat penyakit :

Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun

Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan.

2 DS:

- Klien mengungkapkan bahwa semenjak usia bertambah ia merasa mudah tersinggung, oleh karena itu ia memilih untuk tinggal sendiri sehingga

(6)

tidak ada perselisihan dengan anaknya maupun menantunya. DO:

- Berdasarkan kuesioner tumbuh kembang psikososial Tim Pascasarjana Keperawatan Jiwa UI menunjukkan bahwa klien merasa tidak dicintai dan berarti dalam keluarga.

- Berdasarkan kuesioner tumbuh kembang psikososial Tim Pascasarjana Keperawatan Jiwa UI menunjukkan bahwa menurut klien, keluarga tidak memfasilitasi kegiatan sosial, kelompok dan agama sebab klien menghendaki untuk tinggal sendiri (tidak bersama anaknya), jadi apapun kegiatan dilakukan sesuai keinginan klien bukan dorongan dari anak-anaknya.

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

1 Ansietas pada lansia Health education (5510)

1. Kaji pengetahuan lansia mengenai kecemasan.

2. Berikan pendidikan kesehatan mengenai a. Tanda dan gejala psikis yang muncul

pada kecemasan

b. Tanda dan gejala fisik yang muncul pada kecemasan

c. Cara menangani kecemasan dengan - Nafas dalam

(7)

- Terapi Spiritual

Activity therapy: Senam Lansia

3. Resiko Ketidakberdayaan pada lansia

Health education (5510)

1. Kaji pengetahuan warga tentang karakteristik lansia.

2. Beri pendidikan kesehatan mengenai

a. Ciri-ciri perkembangan lansia yang normal dan tidak normal

b. Penanganan yang bisa dilakukan keluarga dalam menghadapi lansia dengan perkembangan tidak normal c. Cara menstimulasi perkembangan lansia

Activity therapy : Senam Lansia

Hemodinamik Status

(8)

CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tanggal No Dx Implementasi Respon

1 Senin, 19Mei 2014

Pukul 13.00 WIB

1,2 1. Membina hubungan saling percaya.

2. Melakukan pengkajian

mengenai tingkat kecemasan klien.

S:

- Klien mengatakan bersedia untuk diberikan asuhan keperawatan kesehatan mental.

- Klien mengatakan belum tahu pasti cara untuk mengontrol kecemasan

O :

- Klien kooperatif

- Skala hars menunjukkan pada kecemasan tingkat sedang.

2 Selasa, 20 Mei 2014

Pukul 14.30 WIB

1,2 1. Melakukan pengkajian

status mental dengan SPSMQ

2. Mengukur tanda-tanda vital S :

- Klien menanyakan apakah tekanan darahnya normal atau tidak.

- Klien mengucapkan terima kasih. O :

- Tanda-tanda vital : TD: 140/90 mmHg, HR: 96 x/mnt, RR: 18 x/mnt.

- Pengkajjian SPSMQ menunjukkan bahwa status mental klien masih dalam kondisi baik.

3 Minggu, 25 Mei 2014

Pukul 08.10 WIB

1,2 1. Terapi Aktivitas Kelompok Lansia : Senam Lansia.

2. Pendidikan kesehatan

tentang Hipertensi dan Cara

Mengatasi kecemasan

S :

- Klien mengatakan lebih segar setelah melakukan senam.

(9)

karena hipertensi: tarik nafas dalam dan diit Hipertensi.

- Klien mengatakan akan menggunakan teknik nafas dalam apabila kecemasan muncul.

O :

- Klien mengikuti senam lansia dan pendidikan kesehatan sampai selesai.

- Klien terlihat antusias mendengarkan pendidikan .kesehatan yang diberikan mahasiswa

- Klien juga aktif bertanya tentang keluhan mereka masing-masing tentang Hipertensi dan kecemasan yang dialaminya.

4 Rabu, 28 Mei 2014

Pukul 16.00 WIB

1 Memberikan pendidikan

kesehatan tentang kecemasan dan terapi SEFT dan spiritual untuk mengurangi kecemasan klien.

S :

- Klien mengatakan akan melakukan terapi SEFT setelah sembahyang di pagi hari disertai dengan doa. O :

- Klien kooperatif.

- Klien tampak bisa melakukan terapi SEFT dengan baik.

5 Jumat, 30 Mei 2014

Pukul 08.00 WIB

1,2 Terapi Aktivitas Kelompok Lansia :

Senam Lansia.

S:

- Klien mengatakan akan mengikuti senam selama bisa. O :

- Senam lansia di lakukan di mushola dusun dan diikuti oleh 34 orang lansia dan pra lansia dusun Gunung sari - Klien terlihat antusias mengikuti gerakan senam yang

(10)

2014

Pukul 08.30 WIB

pentingnya kesehatan Mental. - Klien mengatakan kesehatan mental itu sangat penting mbak, tapi kadang melakukan cara untuk meningkatkan kesehatan mental itu tidak mudah karena kadang sering terhanyut dengan masalah yang dihadapi.

O :

- Klien bersama lansia yang mengikuti senam lansia dan pendidikan kesehatan sampai akhir dan tidak pulang sebelum pendidikan kesehatan selesai.

- Klien terlihat antusias mendengarkan pendidikan kesehatan yang diberikan mahasiswa

- Beberapa lansia juga aktif bertanya tentang keluhan mereka masing-masing tentang stress atau kecemasan yang mereka alami.

8 Selasa, 2 Juni 2014

Pukul 14.00 WIB

1

2 1

1,2

2

1. Mengevaluasi terapi

spiritual dan SEFT untuk menurunkan kecemasan. 2. Mengukur tanda-tanda vital. 3. Melakukan pemeriksaan

gula darah.

4. Mengeksplore perasaan klien.

5. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tumbuh kembang psikososial pada lansia.

S :

- Klien mengatakan dengan melakukan sembahyang dan SEFT ia merasakan lebih tenang, nyaman dan ikhlas.

- Klien mengatakan akan melakukan terapi spiritual dan SEFT secara rutin.

- Klien mengatakan sangat senang dengan adanya keberadaan mahasiswa.

(11)

- TTV: TD: 130/90 mmHg, HR: 98 x/mnt, RR: 19 x/mnt, GDS: 165

- Klien terlihat sangat memperhatikan dan antusias mengenai pendidikan kesehatan tumbuh kembang psikososial pada lansia.

9 Senin, 9 Juni 2014

Pukul 16. 00 WIB

1,2 1. Melakukan pengukuran

kembali skala kecemasan dengan HARS.

2. Mengukur tanda-tanda vital. 3. Mengukur gula darah.

4. Mengevaluasi terapi

spiritual dan SEFT.

S :

- Klien mengatakan bahwa sekarang kecemasannya sudah mulai terkontrol cukup baik dan merasa lebih rileks.

- Klien mengatakan mencapatkan manfaat dari terapi tersebut.

- Klien mengatakan senang karena kadar gula darah sudah berangsur turun.

O :

- Berdasarkan pengkajian kecemasan dengan HARS mendapatkan hasil tidak ada kecemasan.

(12)

EVALUASI

No Diagnosa Evaluasi Sumatif

1 Ansietas berhubungan

dengan ancaman pada status kesehatan.

S:

- Klien mengatakan bahwa sekarang kecemasannya sudah mulai terkontrol cukup baik dan merasa lebih rileks.

- Klien mengatakan mencapatkan manfaat dari terapi tersebut.

- Klien mengatakan senang karena kadar gula darah sudah berangsur turun.

- Klien mengatakan dengan melakukan sembahyang dan SEFT ia merasakan lebih tenang, nyaman dan ikhlas.

- Klien mengatakan akan melakukan terapi spiritual dan SEFT secara rutin.

- Klien mengatakan sangat senang dengan adanya keberadaan mahasiswa.

O:

- Berdasarkan pengkajian kecemasan dengan HARS mendapatkan hasil tidak ada kecemasan. - TTV: TD: 130/80 mmHg, HR: 88 x/mnt, RR:

18 x/mnt, GDS: 142

- Klien kooperatif, klien tampak lebih rileks. A:

Masalah ansietas teratasi. P:

- Lanjutkan penggunaan terapi spiritual, nafas dalam dan SEFT untuk mengurangi kecemasan. - Kontrol diit diabetes mellitus.

2 Resiko Ketidakberdayaan S:

- Klien mengatakan kesehatan mental itu sangat penting mbak, tapi kadang melakukan cara untuk meningkatkan kesehatan mental itu tidak mudah karena kadang sering terhanyut dengan masalah yang dihadapi.

- Klien mengatakan baru mengerti bahwa ada tahapan tumbuh kembang psikososial lansia yang normal.

- Klien mengatakan lebih segar setelah melakukan senam.

(13)

O:

- Senam lansia di lakukan di mushola dusun dan diikuti oleh 34 orang lansia dan pra lansia dusun Gunung sari

- Klien terlihat antusias mengikuti gerakan senam yang dicontohkan oleh mahasiswa.

- Klien mengikuti senam lansia dan pendidikan kesehatan sampai selesai.

- Klien terlihat antusias mendengarkan pendidikan .kesehatan yang diberikan mahasiswa

- Klien juga aktif bertanya tentang keluhan mereka masing-masing tentang stress atau kecemasan yang mereka alami.

A:

Resiko ketidakberdayaan teratasi P:

(14)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN ANSIETAS DI RT 04 DUSUN GUNUNGSARI DESA GULON KECAMATAN SALAM

KABUPATEN MAGELANG

Oleh: Septianingtyas 22020113210050

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP SEMARANG

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Kerjasama antara tim kesehatan dan klien atau keluarga klien sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien, komunikasi terapeutik

Klien mengatakan lebih senang menyendiri bisa bebas dan senang bicara hanya dengan satu orang yaitu Ibu S teman dari Dinsos.

Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti bagi dirinya ialah kedua orang tuanya terutama ibunya, karena klien sering bercerita jika klien mempunyai masalah dan

Hasil pengkajian status dari keluarga mengatakan bahwa klien telah sering.. marah-marah tidak jelas, melempari rumah, merusaki tanaman, dan

Mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi yang telah diberikan.. S : klien mengatakan debaran jantung

Klien mengatakan hari pertama menstruasi terakhir tanggal 2 Februari 2014. Klien mengatakan saat ini kehamilannya memasuki minggu ke-30. Selama hamil klien tidak merasa mual,

Pada saat pengkajian,Ners Syam mendapatkan data bahwa klien mengatakan ia Pada saat pengkajian,Ners Syam mendapatkan data bahwa klien mengatakan ia sering mendengar suara-suara yang

Klien mengatakan pada tanggal 30 desember 2015 teraba benjolan di kepala bagian pelipis kiri, semakin terasa nyeri, cekot-cekot sampai menjalar ke telinga hilang timbul dan tidak