• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Jiwa Paripurna Pada N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Keperawatan Jiwa Paripurna Pada N"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Jiwa Paripurna Pada Ny. W

Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Pengeran Di Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat

Lawang - Malang

(2)

Tinjauan Kasus

Nama

: Ny.W

Umur

: 51 tahun

Pendidikan : D3

Agama

: Islam

Status

: Menikah

Alamat

: Pasuruan

(3)

ALASAN MASUK

Data Primer :

Klien mengatakan tidak tahu mengapa dibawa ke

RSJ lawang. Sepengetahuan klien, klien dibawa ke

RSJ karena tidak membuatkan makanan dan dipukul

akhirnya dibawa oleh Mas bagyo (suami), kakak

dan anak.

Data Sekunder :

(4)

FAKTOR PRESIPITASI

Klien berasal dari Dinsos Pasuruan, klien MRS diantar oleh

pegawai Dinsos bernama Bapak Hadi tidak tahu karena

apa. Klien mengatakan mungkin karna sakit mencret. Klien

sudah masuk MRS 4 x di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat.

 

FAKTOR PREDISPOSISI

RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU

Pernah Mengalami Gangguan Jiwa di Masa Lalu?

(5)

Pengobatan Sebelumnya

Klien mengatakan ketika dulu di Dinsos biasanya minum

obat maagh, memang dilarang sama pak Hadi (pegawai

Dinsos) karena sudah sembuh, tinggal pulangnya.

 

Masalah Keperawatan : Resiko Regimen Terapi

Inefektif

Pernah Mengalami Penyakit Fisik (Termasuk Gangguan

Tumbuh Kembang)

Klien mengatakan hanya sakit batuk dan diare

ketika berada di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

(6)

Riwayat Trauma

Klien mengatakan tidak suka sama dia, klien dikenalkan dengan Mas Bagio sama Mamanya,

dan disuruh kembali, karena sering mukul

Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio, Kultural dan Spiritual)

Klien mengatakan diajak liburan oleh kakak dan adiknya naik kapal ke NTB, kemudian ke Bali.

Sampai dibali nyewa hotel gedek, dan klien mengatakan tidak mungkin kalau tidak menginap.

Klien mengatakan kehabisan uang, kemudian yang dilakukan tidur dijalan, terus datang dewa

penolong memberi klien uang, klien bisa pulang kerumah.

Masalah Keperawatan : Respon Pasca Trauma

N

o.

Jenis Trauma

Usia

Pelak

u

Korb

an

Saksi

1.

Aniaya Fisik

55

thn

v

-

-2.

Aniaya Seksual

-

-

-

-3.

Penolakan

-

-

-

-4.

Kekerasan

Dalam

Keluarga

-

-

-

(7)

-•

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Kalau ada : -

Hubungan keluarga : -

Klien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang

memiliki gangguan jiwa seperti dirinya.

Gejala : -

Riwayat Pengobatan :

Pengobatan sebelumnya ketika di Dinsos hanya

meminum obat maagh dan pengobatan

(8)

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

Keadaan umum klien baik. Klien mampu beraktifitas secara mandiri tanpa bantuan perawat.

Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/80 mm/Hg

Nadi : 86 kali/menit

Suhu : 37°C

Pernafasan : 20 kali/menit

Berat Badan : 52 kg

Tinggi Badan

: 159 cm

Keluhan Fisik

Klien mengatakan perutnya sakit, BABnya cair berwarna merah gelap.

Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Kepala

: Wajah simetris, Rambut hitam, mulai tumbuh uban dan berketombe.

Mata : Tidak ada serumen di sudut mata, konjungtiva tidak anemis, sclera putih.

Telinga

: Agak kotor, tidak mengalami penurunan pendengaran.

Hidung

: Lubang hidung simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan

Mulut dan Gigi : Gigi tampak kotor.

Ekstremitas : Tidak terdapat piting odema, tonus otot 5 5

5 5

(9)

Klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, sebelum masuk RSJ Lawang klien tinggal

dengan Ibu dan ayahnya .

Pola Asuh

: klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Klien tinggal serumah dengan ayah

dan Ibunya. Ayahnya sangat sayang dan sabar terhadap klien namun pola asuh ibunya

otoriter. Klien selalu disuruh mengikuti apa yang dikatakan ibunya dan klien mengatakan

dirinya selalu tertekan.

Pola Komunikasi : klien mengatakan jika dirumah dan ada masalah pasien selalu bercerita

kepada ayah dan adiknya, jarang ke Ibu karena selalu mengaturnya.

Pola pengambil keputusan : pengambil keputusan di dalam keluargany demokratis.

(10)

Konsep Diri

Citra Tubuh

Klien mengatakan bahwa bagian tubuh yang paling disukai hidung karena mungil dan

mulut.

 

Identitas

Klien mengatakan namanya Ny.W , Usia 51 tahun, dan seorang perempuan dan dia puas

menjadi seorang perempuan karena disukai banyak laki- laki.

Peran

Ketika dirumah klien mengatakan klien bekerja untuk membantu suaminya memenuhi

kebutuhan keluarga. Saat di RSJ klien hanya diam dan menyadari bahwa klien di RSJ untuk

berobat mengobati sakit mencretnya.

Ideal Diri

Klien mengatakan cita- citanya sebagai insinyur apabila cita- citanya tidak tercapai klien

pulang. Klien mengatakan ingin cepat pulang dari RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat karena

bukan rumahnya.

 

Harga Diri

Klien mengatakan sering menyediri dan jarang berhubungan dengan orang lain kecuali

dengan Ibu S dalam kehidupan sehari- hari.

 

(11)

Hubungan Social

Orang yang Berarti/Terdekat

Klien mengatakan orang terdekat saat di rumah adalah Ibunya.

Klien di RS orang terdekat klien adalah Ibu Yuyun karena

orangnya baik.

Peran Serta dalam Kegiatan Kelompok/Masyarakat

Klien mengatakan rutin mengikuti arisan Rp. 20.000 setiap

minggu dan Di RS klien jarang berhubungan dengan orang lain,

klien banyak menyendiri dan berdiam diri.

 

Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain

Klien mengatakan terkadang mangkel dengan pasien yang

lainnya

dan

tidak

mengetahui

penyebabnya.

Pasien

mengatakan lebih nyaman bercakap- cakap hanya dengan Ibu

Suparmini

(12)

Spiritual

Nilai dan Kepercayaan

Klien mengatakan beragama Islam dan apabila

sholat beragama Kristen. Klien mengatakan

berkeyakinan sakitnya disebabkan karena lupa

nama dewa penolongnya dan sakit mencret.

 

Kegiatan ibadah

Klien mengatakan selama di RS klien tidak pernah

sholat maupun berdoa

(13)

STATUS MENTAL

• Penampilan

Klien tampak mengenakan pakaian tidak rapi, pakaian kusut, gigi kurang bersih pasien juga mengatakan tidak pernah berdandan, rambutnya berantakan dan terdapat kutu pada rambutnya

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri  

• Interaksi Selama Wawancara

kontak mata kurang

Selama wawancara klien mau menjawab apa yang ditanyakan dan jawaban yang diberikan koheren (antara jawaban dan pertanyaan sesuai). Kontak mata kurang dibuktikan dengan saat interaksi klien beberapa kali melihat sekitar tidak selalu focus dengan perawat yang ada di hadapannya dan sedikit- sedikit menunduk.

Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi social

• Pembicaraan

Lambat

Saat ditanya perawat klien menjawab seperlunya saja, berbicara dengan nada pelan dan cenderung lambat  

Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal

• Aktifitas Motorik

Lesu

Klien tampak terlihat tidur dibawah pohon dan tidak banyak berkomunikasi dengan teman- temannya, pasien melakukan kegiatan seperti senam pagi dan kebutuhan Activity Daily Learning dengan arahan atau perintah oleh petugas.

 

(14)

Kesadaran

Kuantitatif

Composmentis

Kesadaran klien Composmentis dengan GCS: 456. Dibuktikan

dengan respon mata klien dapat membuka secara spontan,

tidak memiliki gangguan pada pembicaraan serta tidak memiliki

kecacatan fisik yang dapat menghambat aktifitas motorik klien.

 

Kualitatif

Klien mampu membangun relasi dan tidak mampu membuat

batasan/limitasi.

Terbukti dari klien terkadang tampak menyendiri sambil

menyanyi

(15)

• Orientasi

Waktu : Saat ditanya klien : “Bu sekarang pagi hari atau siang hari ?” klien menjawab siang hari (pagi hari).

Tempat : Klien mengatakan sekarang berada di RSJ lawang di ruang Nusa Indah

Orang : Klien teman yang berada disebelahnya adalah Ibu S, teman dari Dinsos Pasuruan.  

Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir : Disorientasi Waktu  

• Perasaan Emosi

Klien mengatakan saat ini merasa sedih apabila ditanya tentang ibunya atau keluarganya.  

• Afek

Adekuat: pada saat diberi stimulus/rangsangan klien mampu mengekpresikan emosi sesuai dengan rangsangan stressor. Dibuktikan dengan:

Klien merasa senang ketika klien diberitahu klien akan segera pulang

Klien merasa sedih, klien terlihat muram dan menunduk ketika mengingat ibunya.

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan koping individu

• Persepsi – Sensori

Halusinasi pendengaran: klien mengatakan pernah mendengar suara- suara untuk disuruh meletakkan busa diatas kepala temannya.

Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi (dengar)  

• Proses Pikir Arus pikir

Koheren dan Blocking.

Klien dapat menjawab setiap pertanyaan dari perawat sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Kata-kata klien dapat dimengerti dengan jelas. Klien setiap menjawab pertanyaan tampak terputus- putus.

 

(16)

Isi pikir

Waham Somatik

Klien mengatakan otaknya dipendam, sudah tidak berfungsi, sudah tidak bisa

berfikir.

 

Masalah Keperawatan : Perubahan Pola Pikir : Waham Somatik

 

Bentuk pikir

Non realistik. Apa yang menjadi topik pembicaraan klien saat mendengar

suara-suara tersebut tidak nyata dan klien merasa terganggu.

Masalah Keperawatan : Gangguan Pola Pikir

 

Memori

Daya ingat jangka pendek, klien mengatakan sampai saat ini belum ada keluarga

yang menjenguk.

Daya ingat jangka panjang, klien masih mengingat kejadian dimana ± 3 tahun

pensiunan PNS sebagai pengatur muda, kerjaannya ngepel.

Daya ingat saat ini, klien mengatakan tadi pagi sudah mandi setelah bangun tidur.

(17)

Tingkat Konsentrasi dan Behitung

Tidak mampu berkonsentrasi, klien tidak mampu berkonsentrasi, saat bertanya. Klien

tidak dapat langsung menjawab.

Klien tidak dapat menjawab pertanyaan berhitung , jika ibu punya uang 1000 dipakai

beli permen 500 sisanya 2 .

Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir

Kemampuan Penilaian

Gangguan Bermakna

Klien mengatakan merasa terganggu pada suara- suara yang muncul namun klien

masih belum dapat mengontrol suara- suara yang muncul, dan klien masih belum

mampu menolak dan akhirnya menuruti suara- suara tersebut.

Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir

Daya Tilik Diri

Mengingkari Penyakit Yang Diderita

Klien mengatakan tidak tahu bahwa dirinya sakit dan mengingkari penyakitnya. Klien

mengatakan bahwa dirinya dibawa kesini oleh Dinsos dan klien tidak tahu kenapa

dirinya dibawa kesini, pasien hanya tau dibawa kesini karena mencret berdarah.

(18)

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

• Makan

Bantuan Minimal

Klien makan rutin sesuai jam makan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang 2x sehari. Klien dapat melakukan aktivitas makan dengan mandiri tanpa bantuan. Ketika pembagian makanan diambilkan oleh perawat agar pembagiaan makanan rata dan sesuai dengan diet masing- masing. Klien tidak pernah mencuci piringnya sendiri. Cara makan klien rapi. Porsi makan selalu habis.

 

• BAB/BAK

Bantuan Minimal

Klien mengatakan BAK sering banyak, BAB sudah 3 x mencret air ada darah. Klien dapat melakukan BAK dan BAB sendiri dan mampu membersihkan sendiri bekas BAK da BAB dengan menggunakan air dan sabun yang disediakan oleh ruangan.

• Mandi

Bantuan Minimal

Klien saat pengkajian perawat bertanya kepada klien tentang kebersihan dirinya terutama mandi. Dan klien menjawab kalau mandi rutin 2 kali sehari, katisen dolanan air pilek tetapi tidak gosok gigi. Klien mandi hanya menggunakan air saja, tanpa menggunakan sabun dan apabila menggunakan sabun, klien mengatakan tidak bersih mandinya.

• Berpakaian/Berhias

Bantuan Minimal

Klien mengatakan mampu menggunakan pakaian secara mandiri, namun cara berpakaian klien kurang rapi, klien berhias menyisir rambut, memakai bedak, dan memakai lipstick setiap hari dipakaikan oleh perawat.

 

• Istirahat Dan Tidur

Tidur Siang, lama 13.00 s/d 16.00 Tidur Malam, lama 18.30 s/d 05.00

Aktifitas sebelum/sesudah tidur : ngobrol- ngobrol dengan Ibu S atau Ibu N

Klien mengatakan sebelum tidur aktivitas yang dilakukan yaitu ngobrol- ngobrol dengan temannya Ibu S teman dari Dinsos, karena orangnya enak diajak ngobrol, atau dengan Ibu N tetapi kadang tidak mau tidur sama aku tidak tahu kenapa.

 

• Penggunaan Obat

Bantuan Minimal

(19)

Pemeliharaan Kesehatan

: Ya

Perawatan Lanjutan

: Bila pulang dari RSJ klien mengatakan akan kontrol

secara rutin.

Sistem Pendukung

: Klien akan meminta kelurga untuk mengantarkan saat

mengontrol.

Aktifitas dalam Rumah : Tidak

Mempersiapkan makanan

: Klien tidak mampu sendiri dan tidak menyipkan

untuk pasien yang lain.

Menjaga kerapian rumah

: Klien tidak mampu melakuakan

Activity Day Living

secara mandiri.

Mencuci pakaian

: Klien tidak dapat mencuci pakaiannya sendiri.

Pengatur keuangan

: Klien dibantu oleh kedua orangtuanya.

Aktifitas di Luar Rumah : Tidak

Belanja

: Klien tidak mampu untuk belanja baik dimintai tolong atau

atas

keinginannya sendiri.

Transportasi

: Klien tidak mengendarai kendaraan umum maupun

kendaraan

pribadi Karena Pasien tidak bisa mengendarai.

Masalah Keperawatan :

MEKANISME KOPING

Adaptif

Maladaptif

(20)

• MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya : Klien memiliki sistem pendukung yaitu suaminya, namun klien lebih banyak menyendiri.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya : Klien tidak mau berinteraksi dengan klien lain, klien berinteraksi dengan diarahkan

oleh petugas.

Masalah dengan pendidikan, spesifiknya : Klien lulusan D3 di UNRAM dulu bisa bekerja di administrasi di PT Cendrawasih sebelum jadi manten.

Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya : Klien mengatakan tidak ingin bekerja lagi, sudah pindah- pindah sudah capek.

Masalah dengan perumahan, spesifiknya : Klien mengatakan rumahnya cukup besar dan luas dan tinggal bersama ibu bapaknya.

Masalah dengan ekonomi, spesifiknya : Tidak ada masalah, klien mengatakan gajiannya cukup setiap bulan Rp 100.000 untuk beli ikan, kalau

ngamuk datang borosnya.

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya : Tidak ada masalah, klien mengatakan jika sakit klien pergi sendiri ke puskesmas terdekat

dan klien pernah MRS di RSJ Dr. Radjiman dengan keluhan yang sama. Masalah lainnya, spesifiknya : Klien merasa bosan di RSJ dan ingin pulang.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

PENGETAHUAN KURANG TENTANG Penyakit dan Gangguan Jiwa

Faktor Presipitasi

Klien mengatakan bahwa klien masuk ke RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang karena sakit mencret dan klien belum paham tentang Gangguan Jiwa.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan  

• ASPEK MEDIS

Diagnosis medik : F. 20. 13 (Schizophrenia Hebiprenik Episodic Berulang) Terapi medik : Haldod 2,5 mg 1 0 1

(21)

Analisa Data

No. Data  

Diagnosa Keperawatan 1. DS :

Klien mengatakan mendengar suara untuk menyuruh meletakkan busa diatas kepala temannya

DO :

Pembicaraan kacau kadang tidak masuk akal Klien bicara sendiri

Klien juga sering menyendiri dan banyak diam. Tatapan mata mudah beralih

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

2. DS :

Klien mengatakan lebih senang menyendiri bisa bebas dan senang bicara hanya dengan satu orang yaitu Ibu S teman dari Dinsos.

DO :

Klien tampak menyendiri dibawah pohon Klien tampak melamun

Menghindar dari pergaulan orang lain Tidak mampu memusatkan perhatian  

Isolasi Sosial : Menarik Diri

3. DS :

Klien mengungkapkan bahwa otaknya sudah dipendam, sudah tidak berfungsi, tidak dapat berfikir.

DO :

Klien tampak bingung

(22)
(23)

DAFTAR MASALAH

1.

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

2.

Isolasi sosial : Menarik diri

3.

Defisit Perawatan diri

4.

Ketidakefektifan koping Individu

5.

Perubahan Pola Pikir : Waham Somatik

6.

Perubahan Proses Pikir : Disorientasi waktu

7.

Resiko Regimen Terapi Inefektif

8.

Resiko Kerusakan Komunikasi

9.

Distress Spiritual

10.

Kurang Pengetahuan : Tentang Penyakit jiwa

11.

Penurunan Aktivitas motorik

12.

HDR Situasional

13.

Kerusakan integritas kulit

14.

Kerusakan interaksi social.

PRIORITAS DIAGNOSA

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

Perubahan Pola Pikir : Waham Somatik

(24)

Referensi

Dokumen terkait

- Klien mengatakan kesehatan mental itu sangat penting mbak, tapi kadang melakukan cara untuk meningkatkan kesehatan mental itu tidak mudah karena kadang sering

Pasien mengatakan ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, setelah di rumah sakit hubungan klien dengan klien yang satu tidak ada

Klien mampu menyebutkan nama perawat yang mengajak berkenalan dengan bimbingan tetapi masih menolak untuk mengulurkan tangan Klien masih terlihat menyendiri tetapi sudah

S: klien mengatakan sudah ada peningkatan dalam pergerakan secara mandiri, maupun dibantu orang lain, klien mengatakan bahwa klien sudah dapat mengkompensasi kehilangan

Pengkajian pada klien An.D didapatkan data subjektif dari perkataan klien maupun ibu klien yaitu Ibu klien mengatakan klien telah demam sejak 3 hari sebelum masuk

Klien mengatakan awalnya bengkak di dada klien seperti jerawat dan tidak sakit, sehingga klien beranggapan itu hanya bengkak biasa.. Namun, semakin lama

Klien hanya istirahat di rumah saja, tidak ada kegiatan sehari – hari karena merasa sesak bila melakukan aktivitas yang agak berat dan klien merasa sudah

62 DS : - Klien mengatakan mampu menerima kondisi yang saat ini dialami - Klien mengatakan masih gerogi bertemu orang lain - klien mengatakan akan rajin berolahraga dan tidak malas