Nur Fina Saputri 2014017106 4A4 AKUNTANSI
Audit Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran
I. Definisi
Perolehan barang dan jasa meliputi hal – hal seperti pembelian bahan baku ,peralatan , perlengkapan , prasarana , raparasi dan pemeliharaan serta penelitiandan pengembangan. Pembayaran untuk barang dan jasa merupakan aktivitas penting bagi seluruh entitas. Aktivitas tersebut secara langsung mengurangi saldo akun utang, terutama utang dagang. Dokumen yang berhubungan dengan proses pengeluaran kas yang harus diperiksa auditor terdiri atas, cek, berkas transaksi pengeluaran kas, daftar pengeluaran kas, dan lain-lain.
II. Tujuan dan Kelompok Transaksi di dalam Siklus Perolehan dan Pembayaran
Tujuan keseluruhan di dalam audit siklus perolehan dan pembayaran yaitu untuk mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh perolehan barang dan jasa dan apakah pengeluaran kas umum.Tiga kelompok transaksi yang termasuk ke dalam siklus itu;
1. Perolehan barang dan jasa 2. Pengeluaran kas
3. Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian
III. Fungsi Bisnis dalam Siklus Perolehan dan Pembayaran beserta dokumen dan catatan terkait
1. Pemrosesan pesanan pembelian
Dokumen: permintaan pembelian, pesanan pembelian 2. Penerimaan barang dan jasa
Dokumen: berkas transaksi pembelian, jurnal dan daftar perolehan, faktor pemasok, memo debet,
voucher, berkas induk hutang usaha/dagang, neraca saldo hutang, laporan pemasok 4. Pemrosesan dan pembukuan pengeluaran kas
Dokumen: cek, berkas transaksi pengeluaran kas, jurnal/ daftar pengeluaran kas
IV. Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus perolehan dan pembayaran dibagi menjadi dua bidang yang luas: pengjujian atas perolehan dan pengujian atas pembayaran. Pengujian atas pembayaran berkaitan dengan fungsi keempat, yaitu pemrosesan dan pembukuan pengeluaran kas.
A. Otorisasi Pembelian atau Perolehan.
Otorisasi yang memadai atas perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai dengan kepentingan perusahaan dan mencegah pembelian barang yang berlebihan sehingga tidak diperlukan.
B. Pemisahan Wewenang dan Tanggungjawab Penjagaan Aktiva dari Fungsi lain.
Kebanyakan perusahaan mempunyai bagian atau departemen penerimaan barang yang bertugas membuat laporan penerimaan sebagai bahan bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa.
C. Pembukuan Tepat Waktu dan Penelaahan Transaksi secara Independen.
Dalam beberapa perusahaan, pembukuan kewajiban akibat perolehan dibuat berdasarkan penerimaan barang dan jasa, dan di perusahaan lain, kewajiban ditangguhkan sampai faktur pemasok diterima.
D. Otorisasi Pembayaran.
E. Perolehan yang Dibukukan adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, Konsisten dengan Kepentingan Klien (Eksistensi atau Keberadaan).
Kalau auditor merasa puas bahwa pengendalian terhadap tujuan ini memadai, pengujian atas transaksi yang tidak semestinya dan tidak abash dapat dikurangi.
F. Perolehan yang Ada Telah Dibukukan (Kelengkapan).
Kelalaian untuk mencatat perolehan barang dan jasa yang diterima selalu mempunyai dampak langsung pada saldo hutang usaha.
G. Perolehan Telah dibukukan secara Akurat (Keakuratan).
Karena keakuratan banyak akun aktiva, kewajiban, dan beban tergantung pada kebenaran pencatatan transaksi dalam jurnal perolehan, luas pengujian terinci atas banyak akun neraca dan beban akan tergantung pada evaluasi yang tepat atas transaksi perolehan.
H. Perolehan Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi).
Pengujian terinci atas akun tertentu dapat dikurangi jika auditor percaya bahwa pengendalian internnya memadai sehingga dapat memberikan keyakinan yang masuk akal atas klasifikasi yang benar dalam jurnal perolehan.
V. E-Commerce mempengaruhi siklus perolehan dan pembayaran
Perusahaan-perusahaan menggunakan opsi Internet dan e-commerce lain untuk mempersingkat proses yang mengelilingi perolehan barang dan jasa, sehingga membantu perkembangan revolusi di dalam proses yang menyangkut manajemen saluran paasokan (supply-chain management).
Beberapa perusahaan menggunakan extranets, yang merupakan jaringan perseorangan yang dibangun atas dasar tehnologi Internet, yang memudahkan pemasok dan pelanggan bisnis berkomunkasi dan melakukan bisnis secara langsung didalam lingkungan yang aman. Perusahaan-perusahaan lainnya memakai lelang bisnis-ke-bisnis yang diselenggarakan melalui internet untuk melakukan negosiasi pembelian perlengkapan dan jasa yang dibutuhkan dalam leleng terbuka.
VI. Prosedur Analitik
Telaah daftar hutang usaha atas kewajiban yang tidak biasa, yang pemasoknya fiktif, dan yang berbunga
Bandingkan masing-masing hutang usaha dengan tahun lalu