KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN POLMAS
SOSIALISASI GIAT PENCEGAHAN CURAT / CURAS
DI WILAYAH PERAIRAN SURABAYA – GRESIK
TANGGAL 26 PEBRUARI 2014
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN POLMAS GIAT PENCEGAHAN CURAT / CURAS DI WILAYAH PERAIRAN SURABAYA – GRESIK
PENDAHULUAN
1. Umum
Perairan wilayah Polda Jatim sangat rentan terhadap terjadinya pencurian di atas kapal, terutama di wilayah Perairan Surabaya sampai Perairan Gresik (APTS – APBS). Hal ini di sebabkan karena banyaknya kapal yang sedang lego jangkar menunggu waktu bersandar di Pelabuhan untuk bongkar muat, sehingga di manfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang memanfaatkan kelengahan dari Crew kapal untuk mengambil barang – barang yang mudah untuk di jual.
Berdasarkan laporan dari IMB (International Maritim Bureu) selama kurun waktu 2013 terjadi 4 kejadian pencurian di atas kapal di wilayah Perairan Surabaya – Gresik, hal ini menjadi isu internasional dan regional yang di bahas pada level Asia Maritim Forum, yang berdampak pada biaya opsnal kapal niaga yang masuk perairan Indonesia khususnya Surabaya meningkat sebagai akibat dari biaya asuransi yang tinggi.
Untuk mencegah terjadinya pencurian di atas kapal, Ditpolair Polda Jatim sebagai pengemban tugas Kamtibmas di wilayah Perairan berupaya menekan seminimal mungkin terjadinya pencurian di atas kapal karena akan berdampak buruk bagi perekonomian di Jawa Timur dan merupakan salah satu implementasi program prioritas Kapolri yang diutamakan. Bahkan Ditpolair Polda Jatim menargetkan wilayah Perairan Surabaya – Gresik ZERO Curat atau Curas di atas kapal.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dibuatnya Laporan ini adalah sebagai hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditpolair Polda Jatim untuk mencegah terjadinya pencurian di atas kapal dengan mengundang unsur keamanan laut (Stick Holder Perairan). Sehingga
Perairan Polda Jatim pada umumnya dan Perairan Surabaya – Gresik pada khususnya bebas dari pelaku pencurian di atas kapal (ZERO Curat / Curas di atas kapal).
Tujuan dibuatnya laporan ini sebagai gambaran kepada pimpinan terhadap pelaksanaan patroli gabungan yang dilaksanakan Ditpolair Polda Jatim untuk mencegah
3.
terjadinya Curat/Curas di atas kapal, sehingga pimpinan dapat menentukan arah kebijakan selanjutnya.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan Ditpolair Polda Jatim untuk menangulangi pencurian diatas kapal dimulai dengan sosialisasi tentang pencegahan pencurian diatas kapal kepada seluruh Instansi / Swasta yang ada di sekitar Pelabuhan Surabaya - Gresik pada tanggal 26 Pebruari 2014
4. Dasar :
a. Peraturan Kapolri Nomor : 07 Tahun 2008 tentang pedoman dasar strategi dan implementasi Pemolisian Masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri;
b. Surat Perintah Dirpolair Polda Jatim Nomor : Sprin/93/II/2014 tanggal 24 Pebruari 2014;
c. Rapat Koordinasi Ditpolair Baharkam Polri tanggal 19 Desember 2013, tentang Rakor Pencegahan Pencurian Di atas Kapal.
PELAKSANAAN
Kegiatan Sosialsasi Pencegahan CURAT/CURAS diatas Kapal Ini di wilayah Perairan Surabaya-Gresik dilaksanakan pada :
1) Hari : Rabu;
2) Tanggal : 26 Pebruari 2014;
3) Tempat : Mako Ditpolair Polda Jatim;
4) Acara : Sosialisasi tentang hasil tentang Pencegahan Pencurian di atas kapal di wilayah Perairan Surabaya-Gresik
5. Nara Sumber dan Peserta
a. Nara sumber kegiatan dimaksud adalah :
- Wadir Polair Polda Jatim AKBP Drs. Nanang Masbudi, SIK, MSi.
- Kasubdit Bin Gakum Ditpolair Polda Jatim AKBP Drs Nyoman Budiarja, SIK.. b. Peserta :
1) Lantamal V Surabaya 2) Syabandar Surabaya 3) Pelindo III Surabaya
4) INSA
5) Pelayaran Rakyat Surabaya 6) Pelayaran Rakyat Gresik
6. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
- Ceramah dan Sambutan yang disajikan oleh nara sumber.
7. Ceramah dan Sambutan
a. Sambutan dari Wadir Ditpolair Polda Jatim AKBP Drs. Nanang Masbudi, SIK, MSi. yang menjelaskan sebagai berikut :
Bahwa menyadari sumber daya yang dimiliki Ditpolair Polda Jatim yang terbatas baik itu berupa Sarana dan Prasarana maupun personil maka Ditpolair Polda Jatim mengundang unsur keamanan laut yang berada di wilayah Perairan Polda Jawa Timur pada umumnya dan Perairan Surabaya – Gresik pada khususnya. Diantaranya Lantamal V Surabaya, Kesyahbandaran Utama Surabaya, Kesyahbandaran Gresik dan KPLP untuk berperan aktif mencegah terjadinya pencurian di atas kapal dengan melaksanakan patroli rutin yang ditingkatkan
terutama di malam hari dan melaksanakan giat patroli bersama secara terus menerus sepanjang tahun di samping upaya penegakan hukum yang tegas terhadap oknum pelaku pencurian di atas kapal.
b. Sambutan dari Kasubdit Bin Gakum Ditpolair Polda Jatim AKBP Drs Nyoman Budiarja, SIK. yang menjelaskan sebagai berikut :
- di harapkan dengan adanya sosialisasi ini akan terjalinnya silahturahmi dan juga akan terjalinya kordinasi antara Instansi Maritim/ Stick Holder Keamanan Laut maupun Komunitas Pelayaran di wilayah Perairan Surabaya – Gresik guna terciptanya Kamtibmas yang Kondusif di wilayah Perairan Surabaya-Gresik.
- Bahwa pencurian di atas kapal digolongkan ke dalam Kategori 3. Artinya, kejahatan maritim yang terjadi dinilai kurang signifikan (less significant) dampaknya; pelakunya menaiki kapal secara diam-diam layaknya pencuri dan kabur setelah mendapatkan apapun barang berharga yang dijumpai di atas kapal. Istilah lain untuk tipe ini adalah petty theft atau pencurian ringan.Sementara, Kategori 2 adalah kejahatan maritim yang ia dinilai cukup signifikan (moderately significant) yang ditandai dengan penggunaan
5.
senjata tajam, biasanya berupa pisau atau parang, oleh para pelaku saat menyerang kapal.Kategori terberat dalam kejahatan maritim adalah Kategori 1 karena ia menimbulkan dampak yang sangat signifikan (very significant) terhadap korban dan yang digolong ke dalam kelompok ini adalah perompakan atau piracy.
HASIL YANG DICAPAI
Dalam pelaksanaan kegitan ini tercapai hasil sebagai berikut :
1) Masyarakat Maritim di sekitar Perairan Surabaya – Gresik menyadari betul tentang bahaya adanya pencurian di atas kapal yang akan berdampak buruk pada kegiatan perekonomian di Jawa Timur pada umumnya dan Surabaya pada khususnya yang akan mengganggu aktifitas keluar masuk dan bongkar muat kapal di Pelabuhan Surabaya – Gresik.
2) Masyarakat Maritim di wilayah Perairan Surabaya – Gresik mendukung dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan Rencana Aksi pencegahan pencurian di atas kapal yang dilaksanakan Ditpolair Polda Jatim beserta unsur – unsur Keamanan Laut lainnya.
3) Antusiasme yang tinggi unsur – unsur Keamanan Laut untuk mencegah terjadinya pencurian di atas kapal dengan melaksanakan patroli rutin yang ditingkatkan terutama di malam hari serta mengadakan patroli gabungan atau bersama secara berjenjang dan berkelanjutan.
KESIMPULAN DAN SARAN
8. KESIMPULAN
Dengan adanya aksi pencegahan pencurian di atas kapal yang dilaksanakan oleh Ditpolair Polda Jatim bersama Stick Holder Keamanan Laut di wilayah Perairan
Surabaya – Gresik melalui sosialisasi bahaya pencurian di atas kapal.patroli rutin yang ditingkatkan terutama di malam hari dan melaksanakan patroli gabungan akan dapat mencegah terjadinya tindak pidana pencurian di atas kapal sehingga perairan Polda Jatim pada umumnya dan Surabaya – Gresik pada khususnya bebas dari pencurian di atas kapal.
9. SARAN
1). Agar di adakan pertemuan secara terus menerus dengan Stick Holder yang berada di wilayah Pelabuhan Surabaya – Gresik untuk dapat mengevaluasi kegiatan patroli yang sudah dilaksanakan.
2). Memberikan penghargaan terhadap kapal patroli baik kapal patroli Ditpolair Polda Jatim maupun unsur – unsur Keamanan Laut lainnya apabila dapat menangkap para pelaku Tindak Pidana pencurian di atas laut.
3). Melibatkan Satpolair Polres dalam pengungkapan kasus tindak pidana pencurian di atas kapal dan menindak tegas para pelakunya.
PENUTUP
Demikian laporan hasil pelaksanaan tugas pembinaan terhadap nelayan Lamongan ini dibuat, untuk dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan tugas operasional Kepolisian Perairan Polda Jatim pada masa yang akan datang.
Surabaya, Maret 2014 KASI BINMAS SAR AIR
Drs. RISWANTO, SH.
7
ANGGARAN
Anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan Giat Polmas Sosialisasi CURAS/CURAT di wilayah Perairan Surabaya-Gresik tanggal 26 Pebruari 2014 adapun antara lain :
1. Makan siang nasi kotak 47 x @Rp 17.000 = Rp 799.000,-2. Snack / Kue 47 x @Rp 10.000 = Rp
470.000,-3. Biaya pembuatan spanduk = Rp
300.000,-4. Aqua 4 Dos x @Rp 25.000 = Rp
100.000,-5. Dokumentasi =Rp 1 56 .000,-Jumlah = Rp
( Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah )
Surabaya, Maret 2013 KASATROLDA
ANDREAS BAERSADI,SH.
PEMBUKAAN DAN SAMBUTAN DARI WADIR POLAIR POLDA JATIM OLEH AKBP Drs. NANANG MASBUDI,SIK, Msi.
PESERTA SOSIALISASI DARI LANTAMAL V SURABAYA, SYABANDAR SURABAYA, PELINDO III SURABAYA, INSA, PELRA SURABAYA, PELRA GRESIK