BAB II
LANDASAN TEORI 2. 1 Konsep Hasil Belajar
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendasari variabel (y)
yaitu hasil belajar dan variabel (x) yaitu sarana pembelajaran dan partisipasi orang tua.
Kita mulai dengan membahas variabel (y) yaitu hasil belajar. Selanjutnya akan dibahas
mengenai kerangka berpikir yang mendasari penelitian serta pembahasan terakhir
mengenai hipotesis penelitian.
1 Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang. Tanpa belajar seseorang tidak
akan mengetahui mana yang benar dan salah. Seperti yang disampaikan Slameto
(2010:2) bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Setiap siswa akan
mendapatkan suatu hasil baik itu berupa nilai dan sanjungan.
Hasil belajar menjadi acuan bagi guru maupun orang tua untuk mengetahui
perkembangan anak muridnya. Seperti yang disampaikan Winarno (2012:138) hasil
belajar adalah apabila seorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
Bloom dalam Winarno (2012: 139) mengklasifikasikan hasil belajar menjadi
tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Berikut ini
penjelasana dalam ranah tersebut :
1) Ranah Kognitif
Anderson dan Krathwohl dalam Winarni (2012: 139) membagi ranah kognitif
meliputi dua dimensi, yaitu kognitif proses dan kognitif produk. Kognitif proses terdiri
dari enam aspek, yakni ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4),
evaluasi (C5), dan aspek kreasi dan mencipta (C6). Kognitif produk meliputi empat
katagori, yaitu: (1) pengetahuan faktual; (2) pengetahuan konseptual; (3) pengetahuan
procedural dan (4) metakognitif.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, antara lain
aspek menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati.
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak yang terdiri dari 4 aspek antara lain menirukan, memanipulasi,
pengalamiahan, dan artikulasi. Dapat memilki pengalaman dan merubah pola pikir
yang lebih baik. Berdasarkan penjelasan mengenai hasil belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kegiatan berulang yang dilakukan
1.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2010:54)
faktor tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern :
1.1.1 Faktor Intern
1. Faktor jasmaniah
a) Faktor kesehatan
Faktor kesehatan memiliki pengaruh bagi proses belajar seseorang.Apabila
kesehatan tergangu jika kesehatan seseorang terganggu proses belajarnya pun akan
tidak bisa fokus,serta akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk
jika badanya lemah, kurang darah ataupun gangguan atau kelainan fungsi indera serta
tubuh.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh merupakan faktor yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna dalam diri atau badan seseorang. Cacat tersebut dapat berupa buta, setengah
buta, tuli, patah kaki, patah tanan, lumpuh dan lain sebagainya. Kondisi ini akan
membuat belajar seseorang menjadi terganggu dan berdampak kepada hasil
belajarnya.
2. Faktor psikologis
a) Intelegensi
Intelegensi ialah kecakapan yang terbagi dalam beberapa jenis antara lain
cepat dan efektif, kecakapan mengetahui atau menggunakan konsep-konsep dengan
efektif dan cakap dalam mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian
Perhatian sesusi pendapat Gazali dalam Slameto (2010:56) merupakan
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sendiri yang tertuju pada suatu obyek
(benda/hal) atau sekumpulan obyek. Supaya siswa bisa belajar dengan baik, maka
siswa perlu adanya perhatian terhadap hal-hal yang dipelajarinya, apabila bahan
pembelajaran tidak menjadi perhatian siswa,maka akan menimbulkan kebosanan,
yang mengakibatkan kurangnya semangat dala belajar.
c) Minat
Minat merupakan kecenderungan seseorang dalam satu atau beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati tersebut akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan
rasa senang terhadap hal-hal tersebut.
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang dalam belajar. Kemampuan itu baru dapat
terlihat setelah seseorang berusaha atau berproses dalam suatu hal.
e) Motif
Motif erat sekali hungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Supaya mencapai
suatu tujuan yang telah dicita-citakan maka kita perlu untuk berbuat dan penyebab
f) kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang,dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan merupakan kemampuan sesorang untuk dapat memenuhi segala
kekurangan yang akan terjadi sehingga hasil belajarnya akan menjadi lebih baik.
3. Faktor kelelahan
Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu keleahan jasmani dan
kelelahan rohani (bersifat praktis). Kelelahan jasmani terlihat denagn lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sementara
keleahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Faktor-faktor intern tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor intern memegang
peran penting bagi keberhasilan hasil belajar baik dari faktor jasmani,faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
1.1.2 Faktor Ekstern
Faktor ekstern dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor
1. Faktor Keluarga
a) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya memiliki pengaruh terhadap hasil belajar
anaknya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik anak yang
tidak baik. Selanjutnya mendidik anaknya dengan cara
memerlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik anak yang juga salah. Hal ini
dapat menyebabkan anak diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar dan
berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
b) Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga adalah hubungan yang erat antar anggota dalam
suatu keluarga. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan
kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman- hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri.
c) Suasana Rumah
Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan tidak beraturan akan mengakibatkan
belajar anak menjadi terganggu. Selanjutnya suasana rumah yang tegang, ribut dan
sering terjadi cekcok baik dengan antar anggota keluarga maupun dengan anggota
keluarga lainnya akan menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, tidak nyaman
berada di rumah dan berakibat pada hasil belajarnya.
d) Keadaan Ekonomi
Keluarga Keadaan ekonomi keluarga memberikan pengaruh besar tehadap hasil
yang berada dalam keluarga yang serba kekurangan akibat keterbatasan ekonomi
memiliki hasil belajar yang baik. Hal tersebut tidak menjadikan anak menjadi patah
semangat dan sebaliknya menjadikan cambuk bagi mereka untuk lebih giat lagi
dalam belajar. Sebaliknya banyak ditemukan anak yang berada dalam lingkungan
keluarga yang serba berkecukupan memiliki kesulitan dalam belajarnya
e) Pengertian Orang Tua
Orang tua harus selalu memberikan dorongan dan pengertian orang tua
kepada anaknya. Ketika anak sedang belajar atau mengerjakan tugas-tugas dari
sekolah hendaknya orang tua jangan mengganggu dengan tugas-tugas rumah.
Apabila anak mengalami kesulitan dalam belajarnya, orang tua harus memberikan
pengertian dan memberi bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan ataupun kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajarnya. Maka dari itu orang tua harus menanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong anak semangat dalam belajar.
2. Faktor Sekolah
a) Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui dalam
mengajar. Dalam mengajar guru harus dapat memotivasi siswa untuk tetap
semangat dalam belajar dan menciptakan kondisi belajar yang menarik dengan
dengan metode yang tepat, efektif dan efisien sehingga anak lebih giat dalam
belajar dan hasil belajarnya akan ikut meningkat.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai kegiatan yang dibebankan kepada siswa.
Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa
menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang
menyajikan bahan pelajaran yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak
sesuai dengan minat dan bakat siswa akan mempengaruhi berpengaruh terhadap
belajarnya.
c) Relasi guru dengan siswa
Pembelajaran di sekolah terjadi hubungan antara guru dengan siswa. Proses
tersebut perlu adanya relasi yang baik didalam proses tersebut. Dalam relasi
tersebut, siswa dapat menyukai gurunya, serta dapat menyukai mata pelajaran
yang diberikannya sehingga siswa a k a n berusaha lebih dalam mempelajari
materi atau bahan pelajaran yang diberikan.
d) Relasi siswa dengan siswa
Dalam relasi siswa dengan siswa ini, guru harus berperan aktif dan
menciptakan hubungan yang baik antar siswa sehingga dapat memberkan pengaruh
yang positif terhadap belajarnya. Apabila tercipta hubungan yang baik antar siswa
maka mereka dapat saling membantu dalam menyelesaikan masalah- masalah
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat kaitannya dengan kerajianan siswa dalam sekolah
dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam
mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai dalam pekerjaan
administrasi dan kebersiahan atau keteraturan kelas, gedung sekolah dan lainya.
f) Alat pelajaran
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan
menguasai pelajaran, maka belajarnya akan menjadi ebih giat dan lebih maju
g) Waktu sekolah
Kondisi yang baik untuk waktu sekolah adalah pada saat pagi hari dimana
kondisi tubuh dan pikiran masih segar sehingga lebih mudah menerima atas
apa yang diajarkan oleh guru kepadanya. Akan tetapi lain halnya ketika siswa
belajar pada waktu siang ataupun sore hari, kondisi seperti ini akan sangat berbeda
dimana anak tidak segar lagi dalam berpikir dan belajar, anak sering mengantuk
dan kurang berkonsentrasi pada apa yag diajarkan oleh guru dan keadaan ini akan
mengakibatkan siswa merasa terganggu dalam belajarnya.
h) Standar Pelajaran di atas Ukuran
Guru dalam menuntut penguasaan materi harus disesuikan dengan
i) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik meraka
masing-masing menuntut keadaan gedung sekolah harus memadai dan dapat menciptakan
suasana yang baik dan nyaman untuk belajar.
j) Metode Belajar
Belajar yang baik adalah belajar secara teratur setiap hari dan dengan pembagian
waktu yang baik, siswa harus memilih cara belajar yang tepat dan cukup beristirahat
sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya.
k) Tugas Rumah
Waktu belajar yang utama adalah belajar di sekolah. Guru diharapkan jangan
terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sehinga anak tidak
mempunyai waktu lagi untuk mengulang pelajaran yang telah dipelajarinya disekolah
dan untuk kegiatan yang lainnya
3. Faktor Masyarakat
a) Kegiatan siswa di dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhapat perkembangan
pribadinya. Akan tetapi jika siswa tersebut ambil bagian dalam kegiatan masyarakat
yang terlalu banyak maka hal tersebut juga akan mengangu belajarnya, lebih-lebih
jika siswa tersebut tidak bias mengatur waktu belajarnya.
b) Mass Media
Mass media yang baik akan memberi pengaruh terhadap siswa dan juga
pengaruh yang tidak baik pula terhadap siswa dan belajarnya. Berdasarkan hal itulah
anak didik perlu mendapat bimbingan dan perhatian yang baik dari kedua orang tua,
sekolah dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Mass media itu adalah bioskop,
televisi, surat kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain sebagainya.
c) Teman Bergaul
Pengaruh yang datang dati teman-temannya lebih cepat masuk dalam jiwanya
dari pada dari yang kita perkirakan. Teman bergaul yang baik akan memberikan
pengaru yang baik terhadap siswa dan belajarnya begitu juga sebaliknya.
d) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.
Masyarakat yang terdiri dari masyarakat yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri
dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan memberikan pengaruh yang tidak baik
juga terhadap anak yang berada dalam lingkungan
tersebut. Sebaliknya jika lingkungan masyarakat yang baik seperti orang-orang yang
terpelajar dan baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak- anaknya dan
antusias dengan cita-cita anaknya akan memberikn pengaruh yang besar terhadap
anak dan belajarnya.
Hasil dari penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa faktor intern dan faktor ekstern memegang peranan
penting. Namun pada penelitian ini hanya difokuskan pada faktor ekstern yakni faktor
keluarga dan faktor sekolah. Faktor keluarga disini berisi mengenai partisipasi orang
Kesimpulan dari penjelasan-penjelasan tersebut maka hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain faktor secara ekstern dan faktor intern,termasuk sarana
pembelajaran dan pertisipasi orang tua yang menjadi faktor yang mempengaruhinya.
2.2 Sarana Pembelajaran
Banyak sekali faktor yang mendasari pembelajaran antara lain:guru, murid,
materi, metode dan waktu. Tanpa hal-hal tersebut suatu pembelajaran terasa kurang
bahkan hasilnya pun tidak maksimal. Untuk dapat memaksimalkan hasil yang didapat
perlu adanya sarana yang menunjang kebutuhan tersebut.
Menurut Wina (2010:18) bahwa sarana adalah segala sesuatu yang mendukung
secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media
pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Serta
sesuai penjelasan menurut Soetjipto dan Kosasi (2009:170) prasarana dan sarana
pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan
untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Begitu pula Slameto (2010:28) menyatakan bahwa syarat
keberhasilan belajar terdiri atas dua antara lain : 1) Belajar memerlukan sarana yang
cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang: 2) Repetisi dalam proses belajar
perlu ulangan berkali-kali agar dapat lebih mengerti, terampil serta sikap yang
Sarana pendidikan menurut Nawawi dalam Bafadal (2003:2) mengklasifikasi
sarana pendidikan menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari
sudut : habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan, dan
hubungannya dengan proses belajar mengajar.
1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu saran pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai
Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai contoh yaitu kapur
tulis, bahan kimia yang digunakan untuk praktek. Selain itu ada beberapa sarana
pendidikan yang berubah bentuknya misalnya kayu, besi, kertas karton.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang
dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relative lama. Contohnya
bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.
2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya
a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergeraka adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Sebagai contoh
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan
yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk dipindahkan. Sebagai contoh yaitu
gedung, pipa air, dan lain sebagainya.
3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar ada dua jenis sarana
pendidikan. Pertama,sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses
belajar mengajar, sebagai contohnya adalah kapur tulis/spidol, atlas, dan lain-lain.
Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
belajar mengajar, seperti lemari arsip dikantor sekolah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sarana pembelajaran adalah segala sesuatu
yang menunjang untuk kemajuan pengajaran di kelas baik yang bergerak dan tidak
bergerak serta memiliki nilai untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Sarana
prasarana bukan hanya terdiri dari fisik banguan tapi juga bisa berwujud
peralatan-peralatan pelengkap dalam penerapan di dalam kelas supaya pembelajaran lebih
menarik dan bisa melengkapi kekurangan yang ada. Sarana pembelajaran tentu sangat
vital bagi kemajuan pendidikan di tiap sekolah,semakin lengkap fasilitas yang tersedia
tentu akan sangat membantu siswa untuk belajar serta memahami pelajaran yang
diberikan. Salah satu contohnya sarana pembelajaran yang tersedia dengan lengkap
akan mendukung siswa dalam praktek mata pelajaran IPS dan siswa akan lebih
2. 3 Partisipasi Orang Tua
Orang tua bagi seorang siswa bisa disebut sebagai pondasi yang tak terlihat
tapi memilki peran yang penting. Seperti yang disampaikan Soelaman dalam
Sochib (2010:17) bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama
dalam tempat tinggal bersama dan msing-masing anggota merasakan adanya
pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi,saling memperhatikan,dan
saling menyerahan diri.
Isi yang tertuang dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada bagian kedua mengenai hak dan kewajiban orang tua yang menyebutkan
bahwa : (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. (2) Orang tua dari
anak usia wajib belajar,berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Adanya keluarga sebagai pendamping juga dapat menjadi disiplin diri.Sementara itu
Ki Hajar Dewantara dalam Sochib (2010:3-4) juga berujar bahwa esensi pendidikan
merupakan tanggung jawab keluarga,sedangkan sekolah hanya berpartisipasi. Dari
pernyataan-pernyataan tersebut dalam disimpilkan kalau orang tua dalam keluarga
menjadi peran yang tidak dapat digantikan keberadaannya serta menjadi guru utama
seorang siswa baik sebelum dan selama masa sekolah.
Tiga pendekatan komprehensif dalam meningkatkan disiplin diri anak menurut
Rogus (1985:271,273) dalam Sochib (2010) yaitu : (1) situasi dan kondisi keluarga
moral dalam keluarga dan (3) peraturan-peraturan yang diciptakan untuk dipatuhi oleh
semua anggota keluarga.
Kesimpulan dari penjelasan tersebut bahwa partisipasi orang tua adalah peran
orang tua dalam mendidik serta memberikan fasilitas untuk perkembangan belajar
anaknya serta memberikan nilai-nilai moral. Peran orang tua bukan hanya saat di rumah
tapi juga saat siswa di sekolah orang tua perlu mengetahui bagaimana
perkembangan,pergaulan dan kepribadiaan siswa tersebut. Partisipasi orang tua dalam
membimbing anaknya tentu akan meningkatkan hasil belajar karena dengan adanya
orang tua yang selalu membimbing anaknya aka termotivasi untuk yang belajar lebih
baik.
2. 4 Penelitian yang relevan
Berdasarkan studi yang dilakukan, ditemukan beberapa penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu ini dapat dijadikan dasar untuk
menentukan hasil serta sebagai bahan pembanding dengan penelitian ini. Berikut
beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan pembanding dengan kesesuaian
dengan indikator-indikator yang diteliti :
1. Berdasarkan penelitian Ulfa dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul
“Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan Terhadap Minat Membaca Literatur
Ekonomi Dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA
penelitian yang menunjukkan secara parsial variabel Sarana Prasarana (X)
memiliki korelasi pada katagori tinggi terhadap Minat Membaca (Y1) dengan
persamaan Y1=42,062+0,288X dan ada pengaruh positif signifikan. Besarnya R2
variabel Sarana Prasarana berpengaruh terhadap Minat Membaca sebesar 21% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sedangkan untuk variabel
Sarana Prasarana (X) memiliki korelasi pada katagori tinggi terhadap Prestasi
Belajar (Y2) dengan persamaan Y2=87,749-0,154X dan ada pengaruh negatif
signifikan. Besarnya R2 variabel Sarana Prasarana berpengaruh terhadap Prestasi
Belajar sebesar 5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Hendaknya siswa lebih dapat memanfaatkan sarana prasarana yang ada secara
maksimal dan siswa dihimbau untuk meningkatkan minat membaca serta
meningkatkan prestasi belajar.
Penelitian ini memiliki kesamaan variabel yakni sarana prasarana sementara
itu variabel X2 dan Y berbeda karena pada penelitian ini berfokus pada prestasi
belajar. Serta lokasi penelitian yang berbeda dan karakteristik siswa yang beraneka
ragam.
2.Berdasarkan penelitian Siswanto yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif
SMK Di Kota Yogyakarta” Universitas Negeri Yogyakarta 2016 dengan hasil
penelitian menunjukkan empat temuan yatiu: (1) terdapat pengaruh yang signifikan
kelistrikan otomotif; (2) terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi media
pembelajaran terhadap hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif; (3)
terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
pembelajaran praktik kelistrikan otomotif; (4) terdapat pengaruh yang signifikan
dari persepsi penguasaan metode mengajar praktik guru, persepsi media
pembelajaran, dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil
belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif.
Penelitian ini memiliki kesamaan pada variabel hasil belajar siswa yang
menjadi fokus penelitian,hanya saja pada penelitian ini lebih terhadap faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian yang saya lakukan berbeda pada faktor yang akan
diteliti karena lebih terfokus pada variabel tertentu yang mempengaruhi hasil
belajarnya.
3. Berdasarkan penelitian Ayunitasari yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar,
Perhatian Orang Tua Dan Bimbingan Belajar Di Luar Sekolah Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII Di SMA Negeri 2 Bantul”
Universitas Negeri Yogyakarta 2014 dengan hasil penelitian diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan minat belajar terhadap
prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai sig. 0,0195
kurang dari 0,05. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan perhatian orangtua
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai
sig. 0,033 kurang dari 0,05. (3) tidak terdapat pengaruh bimbingan belajar di luar
dengan nilai sig. 0,0885 lebih dari 0,05. (4) terdapat pengaruh positif dan
signifikan minat belajar, perhatian orangtua dan bimbingan belajar di luar sekolah
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ekonomi yang ditunjukkan dengan
nilai Fhitung 4,389 lebih besar dari Ftabel 2,689 dan nilai R2sebesar 0,109. Ini
berarti 10,9% prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi dijelaskan oleh minat
belajar, perhatian orang tua dan bimbingan belajar di luar sekolah. Sedangkan
89,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
persamaannya ada dalam faktor yang diawasi yakni sarana pembelajaran dan
partisipasi orang tua. Sementara perbedaan dengan penelitian terdahulu selain
tempat dan waktu pelaksanaan penelitian juga pada metode penelitian yang dipilih.
Serta pada karakteristik siswa yang tentunya berbeda pada sekolah yang akan
menjadi objek penelitian.
2.5 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2016:91) merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diindentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir dalam
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
Keterangan :
X1 = Sarana Pembelajaran
X2 = Partisipasi Orang Tua
Y =Hasil Belajar Siswa
= 1. Pengaruh sarana pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
2. Pengaruh partisipasi orang tua terhadap hasil belajar siswa
= Pengaruh sarana pembelajaran dan partispasi orang tua terhadap
hasil belajar siswa
Dalam hal ini variabel X1 yaitu sarana pembelajaran dan X2 yaitu partisipasi
orang tua merupakan variabel bebas. Orang tua dan sarana pembelajaran merupakan
faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Sebagai variabel
terikat yaitu hasil belajar belajar yang dilambangkan dengan Y.
X1
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyatan
Sugiyono (2016:96). Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan
maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis kerja
Terdapat pengaruh positif antara sarana pembelajaran terhadap hasil belajar belajar
mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN 1 Getasan.
Hipotesis statistic
Ho : β₁= 0
H1 : β₁> 0
2. Hipotesis kerja
Terdapat pengaruh positif antara partisipasi orang tua terhadap hasil belajar belajar
mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN 1 Getasan
Ho : β₂= 0
H1 : β₂> 0
3. Hipotesis kerja
Terdapat pengaruh yang signifikan antara sarana pembelajaran dan partisipasi orang
tua terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN 1
Getasan
Ho : β1, β2= 0