• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dimana

belajar merupakan suatu tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa dalam Arikunto Suharsimi dkk(2008; 3). Penelitian ini didasarkan pada hasil belajar siswa berupa data kuantitatif, dimana penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan instrumen penilaian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam Sugiyono (2010: 14). Selain data kuantitatif, penelitian ini menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari aktifitas siswa menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa.

3.2 Setting dan Kharakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan pada bulan Febuari-April tahun ajaran 2014/2015.Adapun pembagian waktu penelitian dapat diperinci

seperti pada table dibawah ini:

(2)

Tabel 3.1

Pembagian Waktu Penelitian N

o

Kegiatan Waktu

Januari Febuari Maret April

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal PTK 2. Siklus 1

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3. Siklus II

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Jumlah siswa kelas IV adalah sebanyak 22, siswa laki-laki sebanyak 10 dan siswa perempuan sebanyak 12.

SDN 2 Purworejo dilihat dari letak geografisnya merupakan sekolah yang berada di tengah pemukiman warga, sehingga sebagian besar siswanya berasal dari masyarakat sekitar. Jarak dari pusat kota Blora sekitar 4km. Latar belakang

(3)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas ( X )

Dalam penelitian ini variabel bebas ( X ) adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning community),

pemodelan (modeling), dan penilaian autentik (authentic assessment). 2. Variabel Terikat ( Y )

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah hasil belajar. Hasil belajar Sudjana (2009;22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Perencanaan

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam arikunto Suharsimi, 2002) terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi : Perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Tahapan siklus diartikan sebagai perputaran tahapan dalam penelitian tindakan kelas. Pada bagian ini dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam kegiatan

(4)

Sumber: Tatang M.Amirin

Gambar 3.1

Model PTK bentuk sepiral dari Kemmis dan Taggart

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, R. Adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan dan Persiapan (planning)

Kegiatan dari perencanaan ini adalah menjelaskan persiapan-persiapan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan tindakan (acting)

Kegiatan dari kegiatan ini adalah menjelaskan tentang tindakan apa saja yang

akan dilakukan dalam pembelajaran (sesuai dengan tahap persiapan). c. Observasi (observing)

(5)

d. Refleksi dan evaluasi (reflecting)

Kegiatan dari evaluasi atau refleksi ini adalah menganalisis terhadap proses hasil pengamatan, menjelaskan apakah sudah tercapai perbaikan atau peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus 2

3.4.2 Perencanaan Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah menyusun perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Perencanaan tindakan ini menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran IPA. Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) ini dirancang untuk satu kali pertemuan dalam 3 jam pelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 1

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk mencatat pengaruh implementasi tindakan agar memperoleh data yang akurat yang berkaitan dengan penelitian untuk perbaikan siklus berikutnya. Pada tahap ini kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

(6)

3.4.3 Perencanaan Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Pada tahap perencanaa pada siklus II ini sama dengan perencaan pada siklus I, yaitu merancang perangkat pembelajaran RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,alat peraga, media pembelajaran, tekhnik tes. Namun dalam merancang perencanaan dalam siklus II ini mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan

dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 2

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu mengimplementasikan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dirancang. Pada tahap ini kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan refleksi yang dilakukan yaitu mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan sama seperti yang telah dicatat dalam observasi. Hasil dari observasi dicatat apakah pada tiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meminimalkan kekurangan-kekurangan yang masih ada. Setelah akhir siklus 2 melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning diharapkan kemampuan peserta didik

kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora meningkatkan dan potensi peserta didik dapat ditumbuh kembangkan.

3.5 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Jenis Data

(7)

b. Penelitian ini juga menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari aktifitas siswa.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dilakukan dengan teknik tes, observasi, dan unjuk kerja.

a. Tes

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai

pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Tes ini digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik. Hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai (Arifin, 2012:118).

Tes dalam penelitian berbentuk pilihan ganda (multiple Choice). Soal bentuk tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna yang sering disebut stem, sedangkan pilihan jawaban itu mungkin berbentuk perkataan, bilangan atau kalimat dan sering disebut option. Pilihan jawaban terdiri atas jawaban yang benar atau yang paling benar, selanjutnya disebut kunci jawaban dan kemungkinan jawaban salah yang dinamakan pengecoh (distractor atau decoy atau fails), tetapi memungkinkan seseorang memilihnya apabila tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal. Guru bisa membuat 3, 4 atau 5 alternatif jawaban. Semakin banyak semakin bagus. Hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi faktor menebak (chance of guessing), sehingga dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas soal (Arifin, 2012:138)

b. Observasi

(8)

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-lain. Observasi juga dapat digunakan untuk menilai penampilan guru dalam mengajar, suasana kelas, hubungan sosial sesama, hubungan sosial sesama peserta didik, hubungan guru dengan peserta didik, dan perilaku sosial lainnya (Arifin, 2012:153).

c. Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti : praktek di laboratorium, praktek solat, praktek olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:99). Rubrik skor unjuk kerja digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa skor klasifikasi unjuk kerja. Rubrik yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data tes, instrument menggunakan butir-butir soal. Observasi menggunakan lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan

implementasi RPP. a. Soal Tes

(9)

yang valid dan reliabel untuk diujikan kepada siswa.Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus 2 di bawah.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I Standar

Kompetensi

(10)

Adapun kisi-kisi soal untuk siklus 2, sebagai berikut: Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Standar

(11)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi

No Aspek Diamati Indikator No

Pernyataan 1 Konstruktivisme 1. Terlibat aktif dalam proses

belajar mengajar.

1

2. Memfasilitasi siswa dalam proses belajar mengajar

2

2 Inkuiri 3. Orientasi 3,4,5,6,7,8

4. Merumuskan masalah 9,10 5. Merumuskan hipotesis 11

6. Mengumpulkan data 12,13,14,15,16 7. Membuat kesimpulan 17,18

3 Bertanya 8. Memberikan umpan balik 19

9. Merespon umpan balik 20 4 Masyarakat belajar 10.Mendampingi siswa dalam

diskusi

11.Mengikuti percobaan dengan baik

21

22

5 Pemodelan 12.Mengamati percobaan dengan baik

13.Memfasilitasi siswa dalam melakukan percobaan

23

24

6 Refleksi 14.Mencatat yang telah dipelajari 15.Mengulang materi yang telah

dipelajari

25 26

(12)

c. Unjuk Kerja

Rubrik penilaian yang berupa penilaian keterampilan siswa dalam belajar.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Unjuk Kerja Siswa

NO Aspek Yang diteliti Indikator No

Pertanyaan

1. Kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja.

5) Menggunakan alat dengan benar

8

6) Perhatian dalam penjelasan percobaan

Dokumentasi ini dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan

kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang berupa foto-foto.

3.6 Indikator Keberhasilan

Pelaksanaan tes pada akhir siklus akan membantu peneliti dalam mendapatkan data tentang penguasaan materi yang telah diajarkan yang manandakan sebagai hasil belajar. Keberhasilan penelitian ini adalah apabila minimal 80 % dari seluruh jumlah siswa yang ada mendapat nilai ≥ 68.

3.7 Teknik Analisis Data

(13)

tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, penilaian ketrampilan dan penilaian sikap dari setiap siklus.

3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Sudjana (1989:12), Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan

bantuan SPSS 20 for windows. Teknik uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Corrected Item-Total Correlation.

Uji validitas soal siklus I maupun siklus II di uji cobakan terlebih dahulu di SDN 2 Purworejo Blora. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20.0 menggunakan Corrected Item-Total Correlation. Arikunto (2012:89) koefisien korelasi dibagi dalam lima bagian sebagai berikut:

0,800 – 1,00 sangat tinggi 0,600 – 0,800 tinggi

0,400 – 0,600 cukup 0,200 – 0,400 rendah

0,00 – 0,200 sangat rendah

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu item instrument dinyatakan valid apabila Corrected Item-Total Correlation > 0,2. Item instrument dinyatakan tidak valid apabila Corrected Item-Total Correlation < 0,2.

Tabel 3.6

Hasil Uji validitas Siklus I

Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12

,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,23,24,25,26,27,28, 29,30.

1,2,3,,5,6,8,9,10,11 ,12,14,17,20,21,22, 23,25,26,27,28,30

(14)

Tabel 3.7

Hasil Uji validitas Siklus II

Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

,12,13,14,15,16,17,18, 19,20,21,22,23,24,25, 26,27,28,29,30.

1,2,3,,4,5,6,7,8,13,14, 16,17,18,20,22,23,24, 26,29,30.

9,10,11,12,15 ,19,21,25,28

Hasil pengujian validitas soal siklus I didapati 21 soal yang valid, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1,2,3,5,6,8,9,10,11,12,14,17,20,21,22,23,26,27,28,30. Selain itu, untuk soal siklus II yang dinyatakan valid yaitu 21 soal yang valid, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,13,14,16,17,18,20,22,23,24,26,27,29,30.

Setelah pengujian validitas maka dilakukan uji reliabilitas. Menurut Arikunto (2006:178) reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas instrumen menggunakan uji reliabilitas alpha dengan menggunakan program SPSS 20,0 for window. Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan/ketepatannya.

Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alpha dapatlah diinterprestasikan sebagai berikut ini :

Tabel 3.8 Rentang Indeks Reliabilitas Nilai reliabilitas Kategori

α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima

0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima

0,8 ≤ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

(15)

Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,839 30

Tabel 3.10

Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Gambar

Tabel 3.1 Pembagian Waktu Penelitian
Gambar 3.1 Model PTK bentuk sepiral dari Kemmis dan Taggart
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

menggambarkannya dengan melakukan sketsa terlebih dahulu dilanjutkan dengan menyiapkan properti yang dibutuhkan dan pada saat memotret harus diperhatikan teknik

Melaporkan data hasil pengamatan praktikum reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan keterlibatan hidrogen dalam bentuk uraian dan tidak sesuai dengan data yang

Selang waktu antara usulan kegiatan, maka diperlukan data aktual tentang potensi dan pesaing yang ada di Kota Padang yang menjalankan bisnis Percetakan digital.. Persiapan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan kelas untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa ketika mengikuti pembelajaran

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial usahatani pala intensif, dan melihat pengaruh kenaikan biaya produksi,

1, Juni 2014 kepada NKRI dan kredo pancasila ini menurut penulis adalah hal yang penting, oleh karenanya, bila hal tersebut tidak terwujud niscaya bangsa ini bisa

keterampilan mengomunikasikan yang perlu dilatihkan pada siswa di sekolah adalah membaca grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, mendiskusikan hasil

[r]