• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perkembangan Purse Seine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perkembangan Purse Seine"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Perkembangan Purse Seine

Purse seine pertama kali dipatenkan atas nama Barent Velder dari Bergent, Norwegia pada tanggal 12 Maret 1858. Tahun 1860 alat tangkap ini diperkenalkan di seluruh Pantai Atlantik, Amerika Serikat terutama di perairan Rhode Island. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia tyranus). Tahun 1870 bentuk purse seine diperkenalkan di Negara Skandivaria. Selanjutnya dari Skandivaria purse seine menjadi popular tahun 1880 di Norwegia, Swedia. Negara Denmark dan Jerman mengenal alat tangkap purse seine pada tahun 1913. Purse seine pertama kali di Indonesia diperkenalkan di pantai utara Jawa oleh Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) pada tahun 1970, kemudian diterapkan di Muncar dan berkembang pesat sampai sekarang (Susanti dalam Hidayat, 2004).

Unit Penangkapan Purse Seine

(2)

dari jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan. Jika ikan-ikan belum terkumpul pada suatu catchabel area, dan ikan-ikan masih berada diluar kemampuan tangkap jaring, maka haruslah diusahakan agar ikan-ikan itu datang berkumpul ke suatu catchabel area. Hal ini dapat ditempuh misalnya dengan penggunaan cahaya, rumpon dan lain sebagainya. Gambar jaring purse seine dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Jaring Purse seine (Sumber : envirohonper7.wikispaces.com)

Jenis dan Tipe Purse Seine

(3)

yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal tuna purse seine, sardin purse seine, dan sebagainya (Sudirman, 2004)

Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris atas yang lebih pendek daripada tali ris bawahnya. Berbeda dengan alat tangkap lain dalam kelompoknya seperti lampara yang memiliki tali ris atas yang lebih panjang daripada tali ris bawah. Pukat cincin adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dengan dinding yang sangat panjang. Alat tangkap pukat cincin terdiri atas badan jaring, jaring pada pinggir badan jaring (selvedge), kantong (bunt), tali atas (float line), tali ris bawah (lead line), pemberat dan pelampung, serta cincin-cincin yang menggantung pada bagian bawah jaring (Von Brandt dalam Erfan, 2008).

Alat tangkap purse seine dioperasikan dengan kapal motor yang mempunyai kekuatan > 100 GT (Gross Tonage) untuk ukuran besar sedangkan mini purse seine hanya berkekuatan 30 sampai dengan 50 ton. Alat tangkap purse seine ukuran besar mempunyai daya jelajah lebih dari 200 mil dari Juana (fishing base) ke perairan (fishing ground) Selat Makasar, Kepulauan Natuna, Kepulauan Matasiri, kepulauan Samataha dan sekitarnya. Waktu yang diperlukan untuk operasi penangkapannya dalam satu trip 30 sampai dengan 40 hari (Yusron, 2005).

Bentuk, ukuran, dan bahan yang digunakan purse seine bervariasi. Bervariasinya bentuk dan ukuran purse seine tergantung pada kebiasaan ikan yang menjadi tujuan penangkapan, ukuran kapal, waktu operasi, dan jenis ikan yang ditangkap. Menurut Sadhori dalam Erfan (2008), purse seine dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

(4)

(1) Tipe Amerika

(3) Purse seine kembung, dsb 4. Berdasarkan waktu operasi: (1) Siang hari

(2) Malam hari

Menurut Nomura dan Yamazaki dalam Hidayat (2004), berasarkan bentuk dan kontruksinya purse seine dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu jaring yang berkantong dan jaring yang tidak berkantong atau disebut juga jaring atau pukat cincin. Pada umumnya purse seine tanpa kantong lebih besar ukurannya. Berdasarkan ukuran dan alat bantunya ada yang disebut purse seine ukuran kecil (mini purse seine) yang memiliki panjang jaring kurang dari 600 meter dan purse seine ukuran besar (tuna cliiper purse seine) yang mempunyai panjang jaring dapat lebih dari 1000 meter dan memiliki alat bantu yang modern seperti power block, purse winch, capstan, roller, purse davit dan lain-lain (Gunawan dalam Hidayat, 2004).

(5)

1. Purse seine tipe Amerika dengan kapal tunggal 2. Purse seine tipe Jepang dengan kapal tunggal 3. Purse seine tipe Jepang dengan kapal ganda

Secara garis besar jaring purse seine terdiri atas :

1. Kantong (bag) : bagian jaring tempat berkumpulnya ikan hasil tangkapan pada proses pengambilan ikan (brailing)

2. Tali pelampung (floating line) : tali tempat menempelnya pelampung 3. Wing (tubuh jaring) : bagian keseluruhan jaring purse seine

4. Tali pemberat (sinker line) : tali tempat menempelnya pemberat 5. Purse line : tali yang bergerak bebas melalui ring

6. Ring (cincin) : cincin tempat bergeraknya purse line 7. Bridle ring : tali pengikat cincin.

Sumberdaya Ikan Pelagis

Produksi ikan di Sumatera Utara dapat dibagi menurut asal tangkapan, yaitu budi daya ikan, perairan umum dan perairan laut. Pada tahun 1995 produksi perikanan Sumatera Utara sebesar 326.912 ton. Produksi terbesar dihasilkan oleh subsektor perikanan laut yaitu sebesar 300.449 ton (89,2 %) disusul subsektor budi daya ikan sebesar 28.540 ton (8,5%) dan subsektor perikanan umum sebesar 7.923 ton (2,3%) (Mulyadi, 2007).

(6)

pemulihan sangat tergantung pada tingkat pemanfaatannya seperti halnya penangkapan yang berlebihan (Aziz dalam Akbar, 2003).

Seperti yang telah disebutkan oleh Ayodhyoa (1981), ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine adalah ikan-ikan pelagis yang berkelompok (pelagic schoaling species). Menurut Rahardjo (1978), ikan-ikan ini yang biasanya tertangkap dengan purse seine adalah hering (Clupea ap.), anchovy (Engraulis sp.), layang (Decapterus russeli), selar (Caronx sp.), kembung laki-laki (Rastrelliger kanagurta), kembung perumpuan (Rastrelliger negletus), cakalang (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus spp.), Sardin (Sardinella sp.), tongkol (Euthynnus spp.), salmon (Onchorynchus sp.).

Sumberdaya ikan pelagis kecil dapat disebut sebagai sumberdaya yang bersifat poorly behaved (Merta dalam Yusron, 2005), karena makanan utamanya adalah plankton, sehingga kelimpahannya sangat tergantung pada faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu, kelimpahan sumberdaya tersebut berfluktasi dan tergantung kepada terjadinya fenomena El Nino yang mempengaruhi proses upwelling (pertemuan arus hangat dan arus dingin di dalam laut) di perairan yang ada. Ghofar A., dkk dalam Yusron (2005) menambahkan bahwa pada ikan Lemuru di Selat Bali memberikan hasil yang lebih tinggi selama tahun-tahun El Nino, hal tersebut dikarenakan adanya pergerakan arus dari laut Jawa dan Flores melalui Selat Bali, Lombok, Alas dan Sape ke Samudera Hindia.

Pengoperasian Purse Seine

(7)

(1). Menemukan kawanan ikan terlebih dahulu (2). Menemukan/mendeteksi kuantitas kawanan ikan

(3). Menentukan faktor-faktor oseanografi seperti kekuatan, kecepatan dan arah angin maupun arus, serta menentukan arah dan kecepatan renang kawanan ikan (4). Melakukan penangkapan yaitu dengan melingkarkan jaring dan menarik purse line dengan cepat supaya kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri dari arah vertikal amupun horizontal

(5). Jaring diangkat dan ikan dipindahkan dari bagian kantong ke palka dengan scoop net atau fish pump.

Tingkah laku ikan pelagis yang merupakan tujuan penangkapan purse seine adalah suka bergerombol di antara jenis ikan itu sendiri maupun bersama-sama dengan jenis ikan lainnya dan tertarik pada cahaya maupun benda terapung. Oleh karena itu jika ikan belum terkumpul pada suatu catchable area atau jika ikan berada diluar kemampuan tangkap jaring maka dapat diusahakan ikan datang dan berkumpul menggunakan cahaya, rumpon, dan lain sebagainya (Ayodhyoa dalam Hidayat, 2004). Cara tangkap purse seine dapat dilihat pada Gambar 3.

(8)

Pukat cincin (purse seine) adalah jenis alat tangkap yang tergolong ”Surrounding nets” yaitu merupakan alat tangkap yang aktif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang umumnya hidup membentuk kawasan dalam kelompok besar. Pukat cincin ini digolongkan juga sebagai jaring lingkar (surrounding nets, round haul nets, ring nets), karena dalam pengoperasian jaring akan membentuk pagar dinding melingkar yang mengelilingi kawanan ikan yang akan ditangkap. Setelah jaring mengurung (mengelilingi) kawanan ikan, maka pada tahap akhir penyelesaian penangkapan bagian bawahnya tertutup sehingga seolah-olah membentuk suatu kantong besar di mana kelompok ikan terkurung tanpa mampu meloloskan diri. Pada pukat cincin ini dapat dioperasikan dengan satu kapal atau dua kapal (Akbar, 2003).

Menurut Erfan (2008) terdapat perbedaan cara penggunaan kapal purse seine one boat system dan two boat system, yaitu :

One boat system :

1. Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan pergerakan yang cepat pada siang hari

2. Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan demikian area operasi akan menjadi lebih luas

(9)

4. Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja akan lebih efisien

5. Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar dibanding two boat system.

Two boat system :

1. Teoritis waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan menjadi sekitar seperdua dari waktu yang diperlukan oleh one boat system. Oleh karena gerombolan ikan mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat, diharapkan akan mendapatkan catch yang besar

2. Sifat ikan, kondisi fishing ground (angin, arus, gelombang, dll), kondisi saat operasi, dsb akan mempengaruhi penentuan system yang dipakai.

Musim dan Daerah Penangkapan Ikan

Purse seine di Kota Medan Kecamatan Medan Belawan mempunyai areal penangkapan pada jalur III dan jayaitubatas 12 mil dari pantai. Selain itu karena kedalam (lebar) jaring purse seine yang dioperasikan berkisar > 50 m, maka kedalaman perairan daerah operasinya harus lebih besar dari 60 m agar operasi penangkapan dapat dilakukan dengan baik (Lubis, 1990).

(10)

Penangkapan ikan dipengaruhi oleh musim yang terjadi yaitu musim Barat dan musim Timur. Musim Barat berlangsung antara bulan Agustus sampai Februari dan musim Timur terjadi antara bulan Maret sampai Agustus. Jarak perkiraan daerah penangkapan purse seine dengan fishing base dari Tenggara ke Barat Laut berturut-turut sebagai berikut :

- Pulau Salah Nama dan Pulau Pandang ke fishing base sekitar 63 mil. - Pulau Berhala ke fishing base sekitar 54 mil.

- Daerah Langsa ke fishing base sekitar 54 mil. - Pulau Perak ke fishing base sekitar 90 mil.

(Lubis, 1990).

Pengembangan Potensi Hasil Tangkapan Purse Seine

(11)

perikanan yang berlebihan akan menurunkan kemampuan sumberdaya perikanan dalam berproduksi, sebaliknya pemanfaatan yang kurang optimal akan menyebabkan terjadinya produksi yang berlebih. Pemanfaatan yang ideal terhadap potensi sumberdaya perikanan adalah memaksimalkan perolehan hasil tangkapan dari sumberdaya perikanan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan sedangkan sumberdaya perikanan itu masih memiliki kemampuan untuk bereproduksi.

Jenis-jenis Alat Tangkap

Payang adalah pukat kantong lingkar yang secara garis besar terdiri dari bagian kantong, badan/perut dan kaki/sayap. Payang mempunyai bagian atas mulut jaring yang menonjol ke belakang. Pancing adalah salah satu alat tangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali (line) dan mata pancing (hook). Jaring insang adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat ris atas dan pemberat ris bawah. Besar mata jaring disesuaikan dengan sasaran yang ditangkap (Aprilia, 2011).

(12)

Rumpon

Rumpon biasa juga disebut dengan Fish Agregation Device (FAD) yaitu suatu alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul dalam suatu catchable area. Ada beberapa prediksi mengapa ikan senang berada di sekitar rumpon :

1. Rumpon tempat berkumpulnya plankton dan ikan-ikan kecil lainnya, sehingga mengundang ikan-ikan yang lebih besar untuk tujuan feeding 2. Merupakan suatu tingkah laku dari berbagai jenis ikan untuk berkelompok

di sekitar kayu terapung (seperti jenis-jenis tuna dan cakalang (Sudirman, 2004). Dengan demikian, tingkah laku ikan ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.

Contoh rumpon dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rumpon dasar (Sumber : zonaikan.wordpress.com)

(13)

Gambar

Gambar 2. Jaring Purse seine (Sumber : envirohonper7.wikispaces.com)
Gambar 3. Cara tangkap Purse seine (Sumber : envirohonper7.wikispaces.com)
Gambar 4. Rumpon dasar (Sumber : zonaikan.wordpress.com)

Referensi

Dokumen terkait

Diagram proses tertangkapnya ikan pada operasi penangkapan dengan mini purse seine yang menggunakan alat bantu cahaya. Pelingkaran Jaring

Sehubungan dengan Dokumen Penawaran saudara/I atas paket pekerjaan : PENGADAAN JARING NILON, JARING SENAR DAN PURSE SEINE , maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk

TAPM yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Jaring Bobo Mini Purse Seine Di Perairan Maluku Tenggara adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun

Konstruksi alat tangkap purse seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga memiliki komponen yang sama dengan komponen purse seine pada umumnya yaitu

Von Brandt (2005) menyatakan bahwa karakteristik purse seine terletak pada cincin dan purse line atau tali kolor. Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris atas yang lebih

Upaya pengelolaan sumber daya perikanan jaring purse seine sebaiknya dilakukan dengan mengikuti prioritas strategi yang dihasilkan yaitu peningkatan SDM pelaku kegiatan penangkapan

Jenis alat penangkap ikan yang dioperasikan di PPI Blanakan terdiri dari purse seine, cantrang, jaring kantong, jaring bondet, jaring tegur, pancing dan jaring cumi.

Artinya persentase selang kepercayaan 97,9% Gross Tonnage kapal, kekuatan mesin PK, pengalaman melaut, anak buah kapal, lebar dan panjang jaring purse seine bersama-sama memberikan