• Tidak ada hasil yang ditemukan

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

Guru Pengampu:

ADZWAR MUDZTAHID

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

SMK NEGERI 3 TEGAL

(2)

METODE PENANGKAPAN DAN ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE)

PENDAHULUAN

ukat cincin atau biasa sisebut dengan “purse seine “ adalah alat tangkap yang dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombo seperti : kembung, lemuru, layang, tonkol, cakalang, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya pukat cincin dibuat dari beberapa lembar jaring yang berbentuk segi empat atau hampir, yang gunanya untuk menggurung gerombolan ikan kemudian tali kerut (purse line) di bagian bawah jaring ditak sehingga jaring itu menyerupai kantong yang besar dan ditarik ke atas kapal pada salah satu sisinya atau kedua sisinya sehingga kantong semakin mengecil dan ikan dapat dipindahkan ke atas dek.

Jaring merupakan dinding yang tidak dapat ditembus oleh ikan, sehingga ikan terkurung di dalam kantong (bunt) purse seine. Alat tangkap ini merupakan alat tangkap yang selektif, yaitu dengan mengatur ukuran mata jaring (mesh size) sehingga ikan-ikan yang kecil dapat meloloskan diri.

Purse seine dibagi menjadi dua, yaitu purse seine dengan kontong (bunt) di tenggah dan kantong di pinggir. Pada purse seine kantong di tenggah biasanya penarikan jaring dilakukan dari ke dua ujungnya, purse seine ini biasanya ditarik dengan tenaga manusia. Sedangkan yang kantongnya di pingging biasanya ditarik dengan mesin penarik (power block) yang digerakan dengan hidrolik. Pengoperasian purse seine dapat dilakukan dengan satu buah dan dua buah kapal, hal ini tergantung dari ukuran kapal, ukuran jaring, dan jenis hasil tangkapan.

A. DEFINISI

Pukat cincin atau lazim disebut dengan “purse seine” adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal)dan samping (horizontal), biasanya besar mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan ditangkap. Ukuran benang dan mata jaring tiap-tiap bagian biasanya tidak sama. Disebut dengan pukat cincin sebab pada jaring bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang berguna untuk memasang tali kerut (purse line) atau biasa juga disebut juga tali kolor.

Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang menggurung gerombolan kemudian tali kerut (purse line) ditarik sehingga jaring membentuk kantong yang besar, sehingga ikan-ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk umum dan bagian-bagian yang sama walaupun ada bermacam-macam purse seine. Bentuk umum purse seine beserta bagian-baiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar. Bentuk umum pukat cincin (purse seine)

B. KLASIFIKASI PUKAT CINCIN (PURSE SEINE)

Pada dasarnya purse seine dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : purse seine dengan kantong di bagian ujung jaring dan purse dengan kantong dibagian tengah. Purse seine dengan kantong di ujung jaring biasanya dioperasikan oleh nelayan kecil dengan alat tangkap yang relatif kecil. Sedangkan purse seine dengan kantong di tenggah biasanya dioperasikan oleh kapal-kapal modern yang relatif lebih besar.

(3)

menurut :

1. Letak kantong (bunt) pada jaring utama

Berdasarkan Letak Kantong pada Jaring Utama yaitu : a. Kantong terletak pada salah satu ujung jaring b. Kantong terletak pada tenggah-tenggah jaring 2. Bentuk dasar jaring utama

Berdasarkan bentuk Jaring Utama purse seine yaitu : a. bentuk segi empat

b. bentuk trapesium c. bentuk lekuk

Gambar. Purse seine bentuk segi empat

Gambar . Purse seine bentuk trapesium

Gambar . Purse seine bentuk lekuk 3. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan

Berdasarkan jenis ikan yang akan ditangkap yaitu : a. purse seine layang

b. purse seine tongkol c. purse seine cakalang

d. purse seine tuna dan lain sebagainya

4. Jumlah kapal yang dipergunakan dalam operasi penangkapan

Berdasarkan jumlah kapal yang dipergunakan pada saat operasi penangkapan purse seine dibagi yaitu : a. purse seine dengan satu buah kapal

b. purseseine dengan dua buah kapal

(4)

Gambar. Purse seine dengan dua buah kapal

C. KONSTRUKSI

1. Bagian-Bagian Pukat Cincin

Bagian – bagian pukat cincin (purse seine) yaitu : a. sayap (wing)

b. perut (midel) c. bahu (shoulder) d. kantong (bunt) e. pelampung f. tali ris atas

g. mata pengguat (selvage) h. tali ris bawah

i. pemberat j. tali ring k. cincin (ring)

l. tali kerut (purse line)

2. Bagian Utama Pukat Cincin (Purse Seine)

Sayap (wing), perut, bahu dan kantong merupakan dagian utama dari pukat cincin, biasanya bagian ini dibuat dengan menggunakan benang nylon (PA) atau bahan lainnya. Ukuran mata jaring (mesh size) biasanya sama tetapi kadang kala berbeda. Hal ini disesuaikan dengan ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Pada setiap bagian jaring purse seine yang menggunakan ukuran jaring yang berbeda, biasanya pada bagian sayap merupakan menggunakan ukuran mata jaring yang paling besar dan makin kearah kantong semakin mengecil.

Penggunaan benang pada umumnya kebalikan dari mata jaring, yaitu dari sayap ke arah kantong semakin besar, maksudnya agar jaring pada kantong lebih kuat. Sebab pada bagian kantong merupakan tempat terkumpulnya ikan, sedangkan pada bagian sayap, perut dan bahu ukuran benangnya relatif lebih kecil daripada ukuran beang pada kantong, hal ini disebabkan pada bagian-bagian tersebut hanya merupakan bagian penggiring ikan agar ikan berkumpul di kantong.

a. Pelampung (buoy)

Pelampung merupakan alat untuk mengapungkan seluruh jaring ditambah dengan kelebihan daya apung (extra buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu mengapung walaupun di dalamnya ada ikan hasil tangkapan. Bahan yang dipergunakan sebagai pelampung biasanya memiliki berat jenis (bj) yang lebih kecil dibandingkan dengan bj air laut, selain itu bahan tersebut tidak menyerap air. Pada umumnya pelampung purse seine dibuat dari bahan plastik yang keras.

Ukuran pelampung disesuaikan dengan bentuk dan daya apung benda tersebut, pelampung yang biasanya digunakan pada alat tangkap ini berbentuk oval. Sedangkan jumlah pelampung tergantung dari extra buoyancy yang diinginkan. Pelampung biasanya dipasang pada tali pelampung (buoy line) yang besar ukuranya sama dengan tali ris atas yang berbeda hanya arah pintalan tali tersebut.

b. Pemberat (Sinker)

Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu dioperasikan, semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat tenggelamnya. Tetapi daya tenggelam ini tidak sampai menenggelamkan pelampung jaring, sehingga pelampung jaring harus memiliki extra buoyancy yang besar.

Pemberat dibuat dari benda yang berat jenisnya (bj) lebih besar dari bj air laut, sehingga benda ini tenggelam di dalam air laut. Bahan yang biasa dipergunakan adalah timah, bila menggunakan pemberat lain harus dipergunakan bahan yang tidak mudah berkarat.

(5)

1) tali ris atas 2) tali ris bawah 3) tali pelampung 4) tali pemberat 5) tali pengguat ris atas 6) tali pengguat ris bawah

Tali ris atas dan tali pelampung harus berbeda arah pintalanya, maksudnya supaya jaring tetap lurus, demikian juga antara tali pemberat dan tali ris bawah. Selain itu untuk memperkuat tali ris atas dengan tali pelampung dan jaring serta untuk memperkuat tali ris bawah, tali pemberat dan jaring ditambah dengan tali pengguat. Bahan tali ris ini biasanya terbuat dari benang kuralon tetapi banyak juga yang menggunakan polyester.

Gambar . Pemasangan tali ris atas

Gambar. Pemasangan tali ris bawah d. Mata Pengguat (Selvage)

Selvage biasanya dibuat dari benang polyester (PE) atau kadang-kadang mempergunakan bahan jaring sama dengan jaring utamna yang memiliki ukuran mata (mesh size) yang sama dengan jaring utama tetapi ukuran benangnya biasanya lebih besar. Selvage merupakan jaring yang berfungsi untuk melindunggi bagian tepi jaring utama agar tidak cepat rusak.

e. Tali ring

Tali ring adalah tali yang dipergunakan untuk mengantung cincin (ring) pada tali ris bawah, bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari tali kuralon.

Tali ring dibuat berbagai macam bentuknya antara lain : a. Tali ring kaki tunggal

b. Tali ring kaki ganda

Gambar . Tali ring kaki tunggal

Gambar. Tali ring kaki ganda

Gambar . Tali ring kaki ganda (bentuk dasi) f. Cincin (Ring)

Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada bagian tenggahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat dari besi dan kadang-kadang kuningan. Ring ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas berfungsi juga sebagai pemberat.

g. Tali Kerut (Purse Line)

Tali kerut (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan sebagai tali kolor adalah tali yang berfungsi untuyk menggumpulkan ris, sehingga bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat meloloskan diri.

(6)

Tali kerut harus dibuat dari bahan yang kuat sehingga pada umunya ukuranya relatif lebih besar. Bahan yang dipergunakan biasanya kuralon (PVA) dan kadang mengguinakan talki polyester (PE), dan kadang-kadang untuk purse seine dengan ukuran besar menggunakan tali baja. (warp)

D. OPERASI PENANGKAPAN DENGAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) 1. Persiapan Penangkapan

Penyusunan alat tangkap sebelum kapal purse seiner (kapal penangkap ikan dengan purse seine) merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan. Penyusunan jaring di atas dek kapal biasanya disusun pada : samping kiri, samping kanan, atau buritan kapal.

Penempatan alat tangkap di atas kapal ini disesuaikan arah putaran baling kapal. Pada kapal dengan baling kapal putar kiri (dilihat dari buritan kapal) biasanya pukat cincin diletakan di sisi kiri, pada kapal dengan baling-baling putar kanan alat tangkap diletakan di sisi kanan kapal, sedangkan penyusunan di buritan kapal dapat dilakukan pada kapal baling-baling putar kiri maupun kanan.

Gambar . Penyusunan jaring di sisi (lambung) kanan kapal

Gambar . Penyusunan jaring di sisi (lambung) kiri kapal

Gambar . Penyusunan jaring di buritan (dek belakang)

2. Waktu Penurunan

Penangkapan dengan purse seine biasanya dilakukan pada sore (setelah matahari terbenam sampai dengan pagi hari (menjelang matahari terbit), kadang kala dilakukan siang hari.

Waktu penangkapan ini berhubungan dengan berkumpulnya ikan di alat penggumpul ikan (rumpon dan lampu). Pada saat malam ikan-ikan pelagis yang menjadi target penangkapan biasanya kumpul bergerombol di daerah sekitar rumpon, sehingga pada saat ini paling tepat purse seine dioperasikan. Tetapi ada pula operasi penangkapan tidak menggunakan rumpon tetapi mencari gerombolan ikan yang ada dengan menggunakan alat bantu pencari ikan/SONAR (Sound Navigation and Ranging) yaitu suatu alat yang dapat dipergunakan untuk mengetahui keberadaan gerombolan ikan di dalam laut.

Pada umumnya nelayan mengoperasikan 2 s/d 4 kali sehari, hal ini tergantung dari jumlah ikan yang tertangkap. Bila hasilnya banyak maka operasi penangkapan sampai dengan penyimpanan hasil ke dalam palkah relatif membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam satu hari hanya melakukan dua kali penangkapan. Demikian sebaliknya bila hasil tangkapan sedikit maka operasi penangkan sampai dengan penyimpanan memerlukan waktu yang sedikit pula, sehingga dalam satu hari dapat dioperasikan purse seine lebih dari empat kali.

3. Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

Daerah penangkapan atau lazim disebut “ fishing ground” adalah suatu daerah dimana ikan dapat ditangkap dengan hasil tangkapan ikan yang mengguntungkan. Adapun syarat daerah penangkapan pengoperasian purse seine yaitu : a. bukan daerah yang dilarang menangkap ikan

b. terdapat ikan pelagis yang bergerombol

c. perairannya relatif lebih dalam dibandingkan dengan dalamnya jaring

Operasi penangkapan yang membutuhkan rumpon sebagai alat bantu menangkap ikan, maka kapal penangkap tersebut setelah sampai daerah penangkapan yang diinginkan maka rumpon diturunnkan ke dalam perairan dan diberi pelampung tanda kemudian ditinggalkan, biasanya nelayan membawa lebih dari satu rumpon. Tetapi ada pula

(7)

minyak tanah) dinyalakan di sekeliling kapal sehingga kapal tersebut sanggat terang, maksudnya supaya ikan bergerombol di sekitar kapal.

Penggunaan Sonar untuk mencari gerombolan ikan pada kapal penangkap sanggat diperlukan tetapi cara mencari gerombolan ikan dapat dilihat dengan memperhatikan tanda-tanda adanya ikan, yaitu :

a. burung menyambar-nyambar ke permukaan air laut b. ikan-ikan yang melompat-lompat

c. di permukaan laut terliahat ada buih-buih atau percikan air laut d. adanya riak-riak di permukaan

e. warna air laut yang lebih gelap dari warna laut sekitarnya 4. Penurunan Alat (Setting)

Ikan-ikan akan bergerombol di sekitar rumpon yang diberi penerangan telah terlihat padat maka operasi penangkapan dapat dilaksanakan. Pertama adalah melepas rumpon dari haluan kapal, rumpon yang di buritan dinaikan ke atas kapal. Rumpon yang dilepas dan diberi tanda serta penerangan, kemudian kapal hibob jangkar (menaikan jangkar) menjauhi rumpon sampai dengan jarak yang optimum untuk melingkari gerombolan ikan di sekitar rumpon.

Operasi penangkapan dengan purse seine perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Arah angin, yaitu jaring harus di atas, maksudnya jaring berada dimana arah angin datang sedangkan kapal penangkap berada setelah alat tangkap. Sehingga kapal tidak akan masuk ke dalam lingkaran purse seine, sebab kapal lebih cepat terbawa angin dibandingkan dengan alat tangkap.

Gambar. a. Kedudukan alat tangkap terhadap angin b. Kedudukan alat tangkap terhadap arus

b. Arah arus, kebalikan dari arah angin, yaitu kapal harus berada di atas arus sehingga alat tangkap tidak hanyut di bawah kapal, sehingga menyulitkan penarikan alat tangkap ke atas dek kapal.

c. Arah pergerakan gerombolan ikan.

Jaring harus menghadang arah pergerakan gerombolan ikan sehingga ikan yang telah dilingkari tidak dapat meloloskan diri. Jaring diturunkan di depan gerombolan ikan sehingga setelah selesai setting kapal berada di belakang gerombolan ikan.

Gambar. Kedudukan alat tangkap terhadap arah pergerakan ikan d. Arah datangnya sinar matahari

Operasi penangkapan pada siang hari harus memperhatikan arah datangnya sinar matahari, sebab bila penempatannya tidak sesuai maka gerombolan ikan akan memencar sehingga operasi penangkapan tidak berhasil. Terhadap datangnya sinar matahari alat tangkap harus diletakan sesuai dengan datangnya sinar matahari dan kapal berada berlawanan dengan datangnya sinar matahari

(8)

Gambar. Kedudukan kapal penangkap terhadap arah sinar matahari

Setelah penggaruh-penggaruh tersebut dipertimbangkan dan mencapai jarak dengan gerombolan yang diinginkan maka pelingkaran jaring dapat dimulai. Adapun urut-urutan penurunan jaring sebagi berikut :

1) Ujung-ujung tali ris (atas dan bawah) disatukan dengan tali kerut , kemudian diberi pelampung tanda dan pelampung tersebut di bawa terjun kelaut oleh seorang anak buah kapal (ABK), pada kapal yang beroperasi dengan dua kapal ujung tersebut di bawa oleh kapal yang tidak membawa alat tangkap dan kapal yang satunya membawa alat tangkap.

2) Setelah itu maka kapal penangkap akan melingkari gerombolan ikan dimulai dengan menurunkan : jaring, pelampung, pemberat, dan cincin, menuju ke arah pelampung tanda atau kapal pembawa ujung jaring awal, bagi purse seine yang dioperasikan dengan dua buah kapal. Kapal dengan baling-baling putar kanan maka arah pelingkaran jaring ke arah kanan dan sebaliknya kapal dengan balin-baling putar kiri pelingkaran jaring ke arah kiri

3) Pada saat pelingkaran sudah selesai maka ujung jaring yang satu dinaikan ke kapal penangkap dan selanjutnya tali kerut ditarikk hingga cincinnya terkumpul demikian juga jaring bagian bawah sudah terkumpul menjadi satu di atas dek. Dengan demikian ikan-ikan sudah terkurung di dalam jaring.

5. Pengangkatan Alat dan Hasil Tangkapan

Pada keadaan tali kerut sudah ditarik cincin dan jaring bagian bwah sudah terkumpul menjadi satu, maka: a. Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-ujung sayap, hal ini dilakukan pada purse seine yang

menggunakan kantong yang di tenggah-tenggah jaring atau yang ditarik oleh tenaga manusia. Tetapi pada purse seine yang ditarik dengan tenaga hidrolik (power block), biasanya kantong dibuat pada salah satu ujung sayap. Penarikan jaring dilakukan mulai dari ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan melepas ring dari badan jaring, tetapi pada purse seine yang ditarik manusia cincin tidak dilepaskan. b. Setelah bagian wing,midle,shoulder naik keatas kapal, maka ikan ikan terkurung pada bagian bunt yang

relatif lebih sempit. Kemudian ikan dinaikan ke atas kapal dengan memaki serok sampai dengan ikan-ikan yang ada di dalam bunt terambil semua.

c. Bagian yang masih berada di dalam air di naikan keatas kapal dan disusun kembali sehingga kapal siap setting.

d. Ikan hasil tangkapan dicuci bersih dan di simapan ke dalam palkah pendingin. Cara penangan ikan di atas kapal dapat dilihat pada modul penangan hasil tangkap.

Gambar

Gambar .  Purse seine bentuk lekuk
Gambar . Pemasangan tali ris atas

Referensi

Dokumen terkait

alat penangkap ikan berbentuk kantong yang terbuat dari jaring dan terdiri dari 2 (dua) bagian sayap pukat, bagian square dan bagian badan serta bagian kantong

Metode yang digunakan dalam penelitian ini pada saat penebaran Artemia sp adalah metode sensus sedangkan perhitungan jumlah Artemia sp dengan menggunakan metode volumetric, dimana

Sementara hasil penelitian Sutikno (2003) di SMK Swasta Kota Salatiga; Andreas (2011) di YPE GKI Salatiga dan Musrifah (2011) di SD Kecamatan Sidorejo Kota

Formed Police Unit adalah Satuan Polisi yang dilibatkan pada satu operasi pemeliharaan perdamaian PBB, yang dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan

untuk memperbaiki atau mengganti Jasa Lainnya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Jasa

Untuk mengetahui pengaruh terhadap biaya kemacetan maka perlu dilakukan analisis dengan menggunakan program Eviews dilakukan dengan menggunakan data jarak tempuh,

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel total produksi jagung pipilan kering, total produksi beras jagung, harga

Investor rasional: memilih suatu portofolio dengan return ekspek Investor rasional: memilih suatu portofolio dengan return ekspek tasi tasi tertinggi pd tingkat risiko