I . RAPAT KOORDI NASI PENI NGKATAN PEMANFAATAN PENGELOLAAN DAS TONDANO TAHUN 2 0 1 0 DI MANADO PROVI NSI SULAW ESI UTARA PADA TANGGAL 3 JUNI 2 0 1 0
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai satu kesatuan ekosistem alamiah mengandung pengertian terbinanya keserasian, keselarasan, keseimbangan dan koordinasi yang berdaya guna dan berhasil guna. Fungsi
DAS adalah sebagai areal penangkapan air (catchment area), penyimpan air (water storage) dan penyalur air (water
distribution).
Kondisi kualitas Danau Tondano dari waktu ke waktu cenderung mengalami penurunan terutama terlihat pada aspek pendangkalan danau. Kenaikan jumlah penduduk menyebabkan semakin meningkatnya tekanan terhadap penggunaan lahan, sehingga aktivitas bercocok tanam telah berkembang luas di daerah - daerah dengan mengorbankan hutan di daerah pegunungan. Adanya kerusakan lahan pada Daerah Aliran Sungai menyebabkan sistim peresapan air hujan menjadi semakin tidak normal, hal tersebut akan berakibat semakin menurunnya sumber air untuk industri, air irigasi pertanian, sumber energi (PLTA), sumber air minum (PDAM), media transportasi air dan pariwisata, sehingga secara tidak langsung akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara.
30
Sungai
SungaiTondanoTondanodidiBagianBagianHuluHulu
Agar pelaksanaan pengelolaan DAS Tondano dapat berjalan dengan visi dan misi serta kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan, maka perlu dilakukan koordinasi baik antara pusat dan daerah maupun antar instansi terkait di daerah melalui acara rapat koordinas. Maksud diselenggarakan rapat koordinasi adalah dalam rangka koordinasi peningkatan pemanfaatan berkelanjutan dan penanganan permasalahan pengelolaan DAS Tondano. Adapun tujuannya adalah untuk terciptanya kesepahaman bersama dalam merumuskan permasalahan dan upaya-upaya peningkatan pengelolaan DAS Tondano.
Pohon di tempat tinggi dibabat
Tanah terpanggang hingga mengeras dan retak-retak
Sungai mengering Erosi tanah
Tempat tinggal hewan hilang
Sumber: Ensiklopedia IPTEK 5, 2007
Air hujan mengalir deras di atas tanah gundul
Penebangan liar mengakibatkan DAS memburuk.
1. Permasalahan di DAS Tondano yang mengancam kelestariannya meliputi perubahan penggunaan lahan, perladangan, sedimentasi, sosial ekonomi masyarakat, serta pendanaan, perlu mendapatkan prioritas penanganan.
2. Pengelolaan DAS Tondano selama ini cenderung sektoral, maka perlu dilakukan secara terpadu dari hulu
sampai hilir dan tidak parsial atas dasar kepentingan sektor atau daerah pemerintahan provinsi dan kabupaten/ kota, sehingga perlu menganut prinsip satu sistem perencanaan dalam satu DAS.
3. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi (KI SS) dalam penanganan DAS Tondano perlu ditingkatkan secara
optimal sehingga terbangun kesepahaman dan kesepakatan para pihak.
4. Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai satu kesatuan ekosistem, terdapat hubungan ekologi dan ekonomi antar
aktivitas di hulu dan di hilir (eksternalitas) baik yang bersifat positif maupun negatif. Perlu dibangun mekanisme
untuk mengatur sistem insentif dan disinsentif.
5. I mplementasi pengelolaan DAS terpadu perlu didukung dengan pemahaman dan kesadaran melaksanakan
peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum.
6. Selain aspek teknis, aspek sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan harus menjadi pertimbangan dalam
pengelolaan DAS Tondano secara terpadu dan berkelanjutan.
7. Perencanaan pembangunan daerah di wilayah Sulawesi Utara agar dapat mengakomodir konsep pembangunan
berbasis DAS.
8. Sistem I nformasi Management (SI M) DAS Tondano perlu dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan publik.
9. Pembiayaan pengelolaan DAS Tondano kedepan lebih diarahkan dari partisipasi masyarakat dan pihak swasta.
10. Rencana dan strategi dari berbagai sektor yang mendukung pengelolaan DAS Tondano pelu diimplementasikan
dengan langkah-langkah yang konkrit.
11. Evaluasi dan pemantapan Forum DAS Tondano perlu dilakukan dalam upaya peningkatan efektifitas